Anda di halaman 1dari 16

MATERI PSPTKR

KELAS XI TKR 1/ 2022


1. Fungsi Poros Propeller (Propeller Shaft) Dan Komponennya

Komponen Poros Propeller (Propeller Shaft) Dan Fungsinya – Poros propeller


(propeller shaft) atau yang lebih dikenal dengan nama AS kopel merupakan salah satu
bagian dari sistem pemindah tenaga (power train system). Poros propeller ini terdapat
pada tipe kendaraan RWD (Rear Wheel Drive) dan 4-WD (Four Wheel Drive) dimana
jarak antara mesin dengan roda penggerak berjauhan sehingga diperlukan komponen
tambahan agar dapat meneruskan tenaga putar dari mesin ke roda belakang.

Komponen – Komponen Poros Propeller

1. Sleeve Yoke
Sleeve yoke / slip yoke / sliding joint, atau juga disebut dengan nama slip joint
merupakan komponen poros propeller pertama yang berfungsi sebagai penghubung
antara poros transmisi dengan poros propeller melalui sebuah front universal joint.

Sleeve yoke terhubung dengan output shaft transmisi. Pada bagian ujung depan dari
sleeve yoke ini terdapat sebuah poros yang dibagian dalamnya terdapat spline
bergerigi yang akan mengikat dengan output shaft transmisi. Sedangkan pada bagian
ujung belakangnya, sleeve yoke memiliki bentuk U yang akan terhubung dengan front
universal joint.
Sleve yoke memiliki 2 fungsi utama pada poros propeller, yaitu:
 Sebagai penghubung antara output shaft transmisi dengan drive shaft (batang
propeller) melalui front universal joint.
 Sebagai tempat bergesernya propeller shaft agar bisa memanjang atau
memendek saat terjadi perubahan jarak akibat perubahan sudut pada roda dan
gardan.
2. Universal Joint
Universal joint / cross joint / join kopel / spider joint atau hook joint berbentuk seperti
tanda tambah (+) dimana pada masing-masing ujungnya dipasang roller bearing.
Universal joint memiliki 2 fungsi utama bagi poros propeller, yaitu :
 Sebagai penghubung antara antara sleeve yoke dengan drive shaft (batang
propeller)
 Sebagai komponen yang memungkinkan poros propeller tetap berputar saat
terjadi perubahan sudut antara gardan dengan transmisi.

Dengan adanya universal joint maka poros propeler dapat bergerak ke beberapa arah
sudut sambil terus berputar untuk mengimbangi perubahan ketinggian saat melewati
jalan tidak rata. Baca : Fungsi universal joint
Jumlah universal joint pada propeller shaft ini umumnya ada dua, dibagain ujung
depan yang terhubung dengan output shaft transmisi, dan diujung bagian belakang
yang terhubung dengan poros gardan. Tetapi ada pula propeller shaft yang memiliki
lebih dari 2 universal joint dikenal sebagai propeller shaft tipe 3 joint, bahkan yang
lebih dari 3 joint juga ada.

Jumlah universal joint pada propeller shaft tergantung dari model dan jenis kendaraan.
Semakin panjang wheel base kendaraan dan semakin berat bobot kendaraan yang
digunakan, umumnya jumlah universal joint juga akan bertambah

3. Drive Shaft
Drive shaft merupakan komponen utama dari propeller shaft. Secara umum, fungsi
dari drive shaft (batang propeller) ini adalah sebagai bagian yang akan meneruskan
gaya puntir dan putaran dari transmisi menuju ke poros gardan.
Batang propeller berbentuk seperti tabung memanjang, terbuat dari bahan besi baja
campuran yang pada bagian tengahnya dibuat kosong. Dikedua ujung batang propeller
ini terdapat sebuah besi berbentuk U yang akan terhubung dengan universal joint baik
untuk universal joint bagian depan atau universal joint bagian belakang. 

Pada titik-titik tertentu dari batang propeller ini, kita akan menemukan komponen
tambahan terbuat dari besi baja yang dipasang menempel di badan batang propeller.
Komponen ini dikenal dengan nama balance weight yang berfungsi untuk
menyeimbangkan batang propeller saat berputar.

4. Flange Yoke

Komponen propeller shaft yang selanjutnya adalah flange yoke. Flange yoke ini
terbuat dari bahan besi baja campuran yang dibentuk seperti huruf U dimana pada
bagian pangkal yang terhubung dengan poros gardan (differential) dibuat rata.

Flange yoke berfungsi sebagai penghubung antara drive shaft dengan poros gardan
melalui rear universal joint. Selain itu, flange yoke ini juga memberikan kebebasan
pada universal joint agar dapat bergerak bebas saat terjadi perubahan sudut antara
transmisi dengan gardan.

5. Center BearingCenter bearing pada propeller shaft umumnya hanya ada pada
propeller shaft tipe 3 joint atau lebih. Center bearing merupakan bearing yang
dipasang tepat dibagian tengah di antara dua poros propeller.

Fungsi center bearing pada proprller shaft, yaitu :

 Sebagai penghubung antar dua poros propeller


 Menjaga putaran poros propeller tetap stabil dan lurus
 Mengurangi beban puntir pada batang propeller
 Meredam getaran yang teradi saat batang propeller berputar
2. GARDAN
Share on facebook
Facebook
 
13 Bagian Bagian Gardan Mobil dan Fungsinya!
Share on twitter
Twitter
 
Share on linkedin
LinkedIn
 
Share on whatsapp
WhatsApp

 Bagian Bagian Gardan dan Kegunaannya


o 1. Drive Pinion Shaft
o 2. Drive Pinion Gear
o 3. Ring Gear
o 4. Differential Carrier
o 5. Spider Gear
o 6. Spider Gear Shaft
o 7. Side Gear
o 8. Axle Shaft Bearing
o 9. Adjuster Nut
o 10. Bearing Cap
o 11. Axle Shaft Housing
o 12. Axle Shaft Housing Cap
o 13. Differential Oil Tube

Bagian bagian gardan. Tahukah kamu apa itu Gardan? Gardan atau biasa disebut juga
dengan diferensial merupakan salah satu komponen power train yang berfungsi untuk
membedakan putaran roda kiri dan kanan pada satu poros. Sebenarnya apa fungsi dan
Bagian-bagian dari Gardan? Secara garis besar, Gardan akan sangat berguna saat
kamu membelokkan mobil. Ketika mobil berbelok kea rah kiri, maka roda belakang kiri
akan memiliki lintasan yang lebih pendek daripada roda belakang kanan mobil.
Sedangkan kalau putaran roda kiri sama dengan roda kanan, maka akan ada slip pada
roda kiri karena putaran roda lebih banyak dibandingkan jarak lintasannya. 

Nah untuk mengatasi keadaan ini, maka ketika mobil kamu berbelok ke arah kiri, roda
belakang kiri harus berputar lebih lambat dibandingkan dengan roda belakang kanan.
Dan hal tersebut juga berlaku sebaliknya, saat mobil kamu berbelok ke arah kanan,
maka roda belakang kanan harus berputar lebih lambat dibandingkan dengan roda
belakang sebelah kiri. 

Bagian Bagian Gardan dan Kegunaannya


1.DrivePinionShaft

Komponen Gardan yang pertama adalag Drive Pinion Gear merupakan poros roda gigi
pinion yang biasa letaknya sudah menyatu atau tersambung permanen dengan drive
pinion gear. Komponen ini berguna sebagai poros pemutar untuk menyalurkan putaran
dan poros propeller. 
2. Drive Pinion Gear

Komponen Gardan selanjutnya adalah Drive Pinion Gear yang merupakan roda gigi
yang berbentuk nanas. Fungsi dari komponen ini adalag sebagai roda gigi pemutar atau
drive gear yang menyalurkan tenaga dari poros propeller pada rangkaian Gardan.
Bentuk dari gigi ini menyerupai nanas, dan disebut dengan hypoid gear. Dari
bentuknya, komponen ini memang cocok untuk melakukan transfer tenaga secara
efisien dan lembut. 

3. Ring Gear
Ring gear merupakan roda gigi yang berukuran besar dengan bentuk menyerupai
cincin. Kegunaan dari roda gigi ini adalah untuk menerima putaran dari pinion drive
gear. Kedua komponen tersebut, yaitu ring gear dan pinion drive gear, disebut juga
sebagai rangkaian final gear, karena roda gigi ini berada pada akhir sistem power train
mobil. 

4. Differential Carrier

Komponen selanjutnya adalah Differential Carrier atau sering juga disebut differential
case. Fungsi dari komponen ini adalah sebagai casing atau rumah untuk meletakkan
berbagai komponen Gardan. Komponen-komponen lainnya seperti ring gear sebagai
penerima putaran juga berada pada rumah ini. Selain itu juga terdapat rangkaian spider
gear dan side gear yang diletakkan pada differential carrier. 

5. Spider Gear 

Spider gear berguna sebagai gigi pembeda putaran dan jumlah spider gear ini ada dua,
yaitu yang letaknya pada 90 derajat terhadap side gear, sehingga pada saat mobil
belok maka tumpuan akan condong ke sisi bagian dalam. Contohnya adalah ketika
kamu membelokkan mobil ke arah kiri, maka tumpuan mobil akan lebih kea rah kiri,
begitupun sebaliknya. Dengan demikian, roda pada bagian dalam akan lebih berat
dibandingkan dengan roda bagian luar. Dan dalam kondisi perbedaan beban inilah
spider gear akan berputar. Jika spider gear berputar, walaupun sedikit, maka putaran
roda kiri dan kanan akan otomatis berbeda. Tapi dalam kondisi kendaraan jalan lurus,
spider gear akan diam, meskipun ring gear berputar dengan kencang. 

6. Spider Gear Shaft

Komponen yang satu ini hanya berfungsi sebagai poros untuk mempermudah
pergerakan dari spider gear. Meskipun terdapat dua spider, namun gear porosnya
hanya terdapat satu. Dengan mudah dapat digambarkan bahwa posisi dua spider gear
ini saling berhadapan. 

7. Side Gear
Komponen Gardan selanjutnya adalah Side gear. Kegunaan dari side gear ini adalah
menerima putaran yang tlah dimanipulasikan oleh spider gear untuk bisa diteruskan ke
axle shaft. Seperti yang sudah kamu baca sebelumnya, saat mobil belok maka spider
gear akan berputar untuk membedakan kecepatan putar roda. Hasil dari proses
pembedaan putaran spider gear lalu akan dihubungkan ke side gear, dimana kemudian
side gear akan terhubung secara langsung ke poros propeller. 

8. Axle Shaft Bearing

Bearing atau bantalan berfungsi sebagai alas komponen yang berputar terhadap casing
atau axle shaft housing yang diam. Axle shaft bearing ini ada dua, masing-masing
terletak dekat dengan side gear kiri dan kanan, sebagai bantalan axle shaft terhadap
axle shaft housing. 

9. Adjuster Nut

Adjustrer Nut adalah mur penyetel celah final gear, yang artinya adalah gerakan pinion
gear yang berputar sebelum final gear bergerak. Besar atau kecilnya celah ini akan
mempengaruhi kinerja dari Gardan secara keseluruhan. Dalam suatu waktu, penyetelan
celah final gear harus dilakukan dengan memutar adjuster nut. 

10. Bearing Cap


Bearing cap merupakan komponen yang menahan bearing as roda, yang terletak di
dekat side gear. Meskipun yang ditahan hanyalah bearing, namun secara tidak langung
bearing cap ini juga menahan keseluruhan rangkaian Gardan dari axle shaft housing. 

11. Axle Shaft Housing

Komponen yang ini merupakan komponen tambahan yang berguna sebagai penutup
utama sistem Gardan dan as roda.

12. Axle Shaft Housing Cap

Komponen ini juga merupakan komponen tambahan yang berupa tutup dengan banyak
baut, yang berperan sebagai penutup housing. Biasanya pada komponen yang satu ini
lah oli Gardan dikeluarkan. 

13. Differential Oil Tube


Komponen tambahan ini merupakan lubang kecil yang terdapat pada axle shaft housing
yang berfungsi untuk mengisi oli Gardan. 

Itulah 13 bagian bagian Gardan yang ada pada kendaraan mobil kamu. Kamu bisa
sedikit mempelajari bentuk dan fungsi dari komponen-komponen tersebut melalui artikel
ini. Semoga bermanfaat

Fungsi Poros Axle Shaft Dan Jenis -


Jenisnya
Axle shaft adalah poros kuat dan bersifat lentur yang befungsi sebagai penopang beban
kendaraan serta meneruskan putaran langsung ke roda. Letaknya yang berada
dibawah kendaraan, jarang para pemilik kendaraan mengeceknya. Karena memang
poros axle tidak butuh dirawat ataupun diservice alayknya sebuah mesin.  

Jika terjadi kerusakan pada poros axle shaft, maka solusinya adalah mengganti dengan
yang baru. Dan kerusakan yang sering terjadi pada poros ini adalah bengkok ataupun
patah akibat menopang berat berlebih dan ini  tidak memungkinkan untuk diperbaiki.

Walaupun demikian, poros axle termasuk komponen yang lama rusak ( long time )
dalam penggunaanya. Dengan catatan penggantian oli gardan dilakukan dengan waktu
yang tepat ya.  Axle shaft yang digunakan pada setiap jenis kendaraan berbeda - beda,
tergantung dari jenis kendaraan pengangkut beban besara atau pun kecil. Selain itu
pemilihan poros axle shaft pada kendaraan juga mengutamakan kenyamanan dalam
berkendaraan. 

Adapun jenis - jeins poros axle shaft yaitu : 

1. Axle Shaft Type Rigid ( Kaku )

Axle shaft tipe rigid sering digunakan pada kendaraan berskala menengah ke atas
dengan muatan yang besar, juga pada kendaraan yang dirancang untuk medan –
medan berat karena mampu menahan beban yang berat dengan baik. 

Axle shaft hanya digunakan untuk kendaraan - kendaraan berpenggerak roda belakang
yang menggunakan difrensial sebagai pembagi putaran roda kanan belakang dan roda
kiri belakang. 

Cara kerja axle shaft model rigid yaitu : 


Karena bentuknya yang kaku sehingga pada saat kendaraan berjalan posisi body
kendaraan seolah – olah mengikuti gerakan posisi axle yang kaku. Apabila kendaraan
berjalan pada jalan miring, maka bodi kendaraan juga akan ikut miring. Hal ini terjadi
karena bentuk axle shaft jenis rigid ( kaku) tidak bisa menyesuaikan tinggi sebelah
kanan dan kiri. 
Cara kerja axle shaft type rigid

Keuntungan :
a. Konstruksi lebih kuat.
b. Cocok untuk kendaraan skala medium ke atas
c. Sanggup menahan beban berat
d. Moment yang dihasilkan besar

Kerugian :
a. Suspensi keras
b. Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang kendaraan tidak stabil
c. Sudut beloknya kecil

2. Axle Shaft Type Independent ( Fleksibel )


Axle shaft type independent
Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil. Karena disamping konstruksinya
ringan, juga mampu membuat sudut belok yang besar sehingga menambah rasa
kenyamanan yang lebih baik dibanding jenis axle shaft rigid. Axle shaft jenis indepent
terpasang pada transaxle sebagai penggerak roda depan. 

Cara kerja Axle Shaft Type Independent yaitu : 


Dengan dilengkapi Constant Velocity ( CV ) joint maka pada saat kendaraan melaju
dijalan yang bergelombang, posisi body kendaraan seakan – akan tidak terpengaruh
oleh keadaan jalan yang miring.  CV joint dibuat dengan desain yang bisa  bergerak
putar, memanjang, memendek dan membuat sudut dalam meneruksan putaran ke
roda. 

Cara kerja axle shaft type independent

Keuntungan :
a. Suspensi lembu 
b. Pada saat kendaraan berjalan di jalan yang bergelombang, bodi  kendaraan lebih
stabil 
c. Mempunyai sudut belok yang lebih besar

Kerugian : 
a. Konstruksinya tidak kuat
b. Sehingga hanya cocok untuk kendaraan - kendaran kecil yang mengutamakan
kenyamanan 
c. Tidak sanggup menahan beban berat
d. Moment yang dihasilkan kecil

Anda mungkin juga menyukai