Memperbaiki sistem starter Menjelaskan cara kerja dan pemeliharaan sistem starter
Fungsi sistem starter : Untuk membantu menghidupkan mesin dengan tenaga dari betere untuk memutarkan poros
engkol (crankshaft).
• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan
• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan armature, tetapi semakin kecil
arus yang mengalir
KONSTRUKSI MOTOR STARTER DAN KOMPONEN
105
KOMPONEN MOTOR STARTER :
1 Yoke, Field Coil, Pole Core 4 Drive Lever and Drive Spring
106
6 Magnetic Switch (Sakelar Magnet) 7 Starter Clutch (Kopling starter)
Fungsi :
• Meneruskan momen punter dari armature shaft
ke ring gear flywheel.
Fungsi :
• Sebagai pengaman dari armature coil bilamana
• Menghubungkan dan melepaskan pinion gear
fly wheel cenderung memutarkan pinion gear.
dengan fly wheel
• Sebagai main switch atau relay yang memungkinkan
arus yang besar dari baterai mengalir ke motor
starter
KERJA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL (CONVENTIONAL TYPE STARTER MOTOR OPERATION)
Apabila saklar starter diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui kumparan penahan (hold-in coil) ke
massa (ground) dan dilain pihak kumparan penarik (pull-in coil), kumparan medan (field coil) dan ke massa (ground)
melalui anker (armature). Pada saat ini kumparan penahan (hold-in coil) dan kumparan penarik (pull-in coil)
membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
tersebut sama, seperti pada.gambar di atas.
Maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama (main relay), sehingga lengan penggerak
(drive lever) menggeser kopling jalan bebas (stater clutch) ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus (fly wheel).
Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut :
Baterai Kunci kontak (ignition switch) Terminal 50 Kumparan penahan (hold-in coil) Massa (ground)
Baterai Kunci kontak (ignition switch) Terminal 50 Kumparan penarik (pull-in coil) Terminal C
Kumparan medan (field coil) Anker (armature) Massa (ground)
Oleh karena arus yang mengalir ke kumparan medan (field coil) pada saat itu relatif kecil maka anker (armature)
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan gigi pinion (pinion gear) dengan roda penerus (ring gear) menjadi
lembut. Pada keadaan ini plat kontak (contact plate) belum menutup saklar utama (main relay).
107
Roda Gigi Pinion dengan Roda Penerus Berkaitan (Pinion and Ring Gears Engaged)
Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan roda penerus (ring gear), maka plat kontak (contact plate) akan mulai
menutup saklar utama (main relay), lihat gambar di atas. Pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut :
Baterai Kunci kontak (ignition switch) Terminal 50 Kumparan penahan (hold-in coil) Massa (ground)
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate) Terminal C Kumparan medan (field coil) Anker
(armature) Massa (ground)
Oleh karena di terminal C ada arus maka arus dari kumparan penarik (pull-in coil) tidak dapat mengalir, akibatnya plat
kontak (contact plate) ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan (hold-in coil) saja. Bersamaan
dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke kumparan medan (field coil) anker (armature) massa
melalui saklar utama (main relay), akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan
memutar roda penerus (ring gear). Bilamana motor sudah mulai hidup, roda penerus (ring gear) akan memutarkan
anker (armature) melalui roda gigi pinion (pinion gear). Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut
maka kopling jalan bebas (stater clutch) akan membebaskan dan melindungi anker (armature) dari putaran yang
berlebihan.
Sesudah saklar starter diputar ke Off, dan saklar utama (main relay) dalam keadaan belum membuka (belum bebas
dari plat kontak). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate) Terminal C Kumparan medan (field coil) Anker
(armature) Massa (ground)
Oleh karena saklar starter diputar ke posisi Off maka kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in
coil) tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi :
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate) Terminal C Kumparan penarik (pull-in coil)
Kumparan penahan (hold-in coil) Massa (ground)
Karena arus kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in coil) berlawanan maka arah gaya magnet
yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan
pegas pengembali (return spring) dapat megembalikan plat kontak (contact plate) ke posisi semula, dengan demikian
lengan penggerak (drive lever) menarik kopling jalan bebas (stater clutch) dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.
108
Pemeriksaan Komponen Motor Stater
Bila plunyer tidak kembali maka kemungkinan besar pegas pengembali sudah
lemah.
109
Pemeriksaan Stater Clutch Periksa keadaan putaran
Periksa keadaan roda rida gigi pinion, dengan
gigi pinion (pinion gear) memutarkan searah
dari kemungkinan jarum jam harus dapat
keausan dan kerusakan berputar, sebaliknya jika
bentuk gigi-ginya. berlawanan jarum jam harus terkunci.
Pemeriksaan Brush
Periksa pemegang sikat Ukur panjang sikat
positif terhadap hubungan Panjang standar :
singkat dengan sikat negatif. 16 mm (0,63 in)
Panjang minimum :
10 mm (0,39 in)
Ukur tekanan pegas sikat dengan menggunakan pull scale
Standar beban terpasang :
1,4 – 1,6 Kg (3,1 – 3,5 lb , 14 – 16 N)
Minimum beban terpasang :
1,0 Kg (2,2 lb , 10 N)
Lepaskan kabel field coil dari terminal C, kemudian hubungkan kabel (+)
batere ke terminal 50 magnetic switch dan kabel (-) batere ke terminal C dan
ground. Pastikan dalam pemeriksaan tersebut roda gigi pinion (pinion gear)
dapat keluar.
Bila roda gigi pinion (pinion gear) tidak keluar, maka periksa pull-in coil
kemungkinan kumparan rusak atau plunyer macet.
Periksa bahwa ketika kabel (-) batere dilepas dari terminal C, maka pinion
gear masih berada atau tetap di luar.
Lepaskan kabel negatif batere dari massa (ground), periksa bahwa pinion
gear akan tertari masuk atau kembali ke dalam.
110
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini
7. Di bawah ini yang bukan merupakan komponen dari motor stater adalah …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. stater clutch D. stator
8. Untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar dalam motor stater adalah …..
A. armature C. brush E. brush holder
B. field coil D. drive lever
111
9. Mekanisme gambar di bawah pada motor stater merupakan …..
A. overrunning clutch
B. pull-in coil
C. hold-in coil
D. armature brake
E. magnetic switch
10. Pemeriksaan gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..
A. pemeriksaan sirkuit terbuka field coil
11. Unruk pengaman armature coil bilamana fly wheel cenderung memutarkan pinion gear, maka pada motor stater
dilengkapi dengan …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. stater clutch D. stator
12. Fungsi dari kumparan field coil pada pole and yoke yang terdapat pada motor starter adalah …………..
A. memutarkan motor starter agar dapat bekerja.
B. menghubungkan terminal 30 dan C melalui plunyer
C. meghubungkan arus yang menuju ke massa
D. menghambat arus listrik yang menuju armature coil
E. menghasilkan kemagnetan pada rumah motor starter
13. Test kemampuan motor stater di bawah merupakan tes kemampuan …..
A. pull-in coil
B. hold-in coil
C. kembalinya pinion
D. tanpa beban
E. tertahannya pinion
14. Test kemampuan PC pada motor stater adalah untuk mengetahui …..
A. pinion gear tertarik ke dalam
B. pinion gear tertahan di luar
C. pinion gear bergerak keluar
D. pinion gear tetap di dalam
E. pinion gear bergerak keluar masuk
15. Nomor 1 – 3 – 5 – 9 – 10 adalah …..
A. drive lever – pinion gear – yoke – brush – stater clutch
B. drive lever – pinion gear – armature – brush – stater clutch
C. drive lever – pinion gear – armature – brush – magnetic switch
D. drive lever – pinion gear – armature – yoke – magnetic switch
E. drive lever – pinion gear – armature – field coil – magnetic switch
112