Anda di halaman 1dari 8

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kemampuan yang Diuji

Memperbaiki sistem starter Menjelaskan cara kerja dan pemeliharaan sistem starter

Fungsi sistem starter : Untuk membantu menghidupkan mesin dengan tenaga dari betere untuk memutarkan poros
engkol (crankshaft).

Karakteristik motor starter :

• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan
• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan armature, tetapi semakin kecil
arus yang mengalir
KONSTRUKSI MOTOR STARTER DAN KOMPONEN

MOTOR STATER TIPE KONVENSIONAL MOTOR TIPE STARTER REDUKSI


(CONVENTIONAL TYPE STARTER MOTOR) (REDUCTION TYPE STARTER MOTOR)

MOTOR STARTER TIPE GIGI PLANETARI


(PLANETARY GEAR TYPE MOTOR STARTER)

105
KOMPONEN MOTOR STARTER :

1 Yoke, Field Coil, Pole Core 4 Drive Lever and Drive Spring

Yoke berfungsi sebagai tempat dudukan pole core


yang diikat dengan baut.
Drive lever (lengan penggerak) berfungsi untuk
Field coiI (kumparan medan) berfungsi untuk mendorong gigi pinion (pinion gear) kearah
membangkitkan medan magnet. berkaitan dan menarik kearah melepas dari fly
Pole core (kutub magnet) untuk menopang field coil wheel.
dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field Drive spring (pegas penggerak) meringankan
coil. hentakan pada saat terjadi benturan gigi pinion
(pinion gear) fly wheel.
2 Armature (Anker) 5 Armature Brake (Rem anker starter)
Armature brake berfungsi untuk menghentikan
dengan segera putaran armature untuk
memungkinkan dapat distart lagi secepat
mungkin. Macam konstruksi armature brake :
Armature brake terpasang pada bagian belakang
armature

Armature berfungsi untuk merubah energi listrik


menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar
(menghasilkan momen putar/torsi).

3 Brush (sikat karbon)

Armature brake terpasang pada rumah kopling


bagian depan.

Fungsi untuk meneruskan arus listri dari field coil ke


armature coil langsung ke massa melalui commutator.
Brush holder sebagai pemegang brush. Terdapat dua
buah brush yaitu brush positive dan brush negative. Armature brake menggunakan tegangan pegas
dan plat gesek untuk pengereman.
Pegas sikat menekan pada permukaan putaran
armature dan menghentikan putaran armature tepat
saat starter berhenti dengan menekan sikat.

106
6 Magnetic Switch (Sakelar Magnet) 7 Starter Clutch (Kopling starter)

Fungsi :
• Meneruskan momen punter dari armature shaft
ke ring gear flywheel.
Fungsi :
• Sebagai pengaman dari armature coil bilamana
• Menghubungkan dan melepaskan pinion gear
fly wheel cenderung memutarkan pinion gear.
dengan fly wheel
• Sebagai main switch atau relay yang memungkinkan
arus yang besar dari baterai mengalir ke motor
starter

KERJA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL (CONVENTIONAL TYPE STARTER MOTOR OPERATION)

Kunci Kontak Pada Posisi “START” (Ignition Switch In “START” Position)

Apabila saklar starter diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui kumparan penahan (hold-in coil) ke
massa (ground) dan dilain pihak kumparan penarik (pull-in coil), kumparan medan (field coil) dan ke massa (ground)
melalui anker (armature). Pada saat ini kumparan penahan (hold-in coil) dan kumparan penarik (pull-in coil)
membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan
tersebut sama, seperti pada.gambar di atas.
Maka plat kontak (plunyer) akan bergerak ke arah menutup saklar utama (main relay), sehingga lengan penggerak
(drive lever) menggeser kopling jalan bebas (stater clutch) ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus (fly wheel).
Untuk lebih jelas lagi jalannya arus adalah sebagai berikut :
Baterai  Kunci kontak (ignition switch)  Terminal 50  Kumparan penahan (hold-in coil)  Massa (ground)
Baterai  Kunci kontak (ignition switch)  Terminal 50  Kumparan penarik (pull-in coil)  Terminal C 
Kumparan medan (field coil)  Anker (armature)  Massa (ground)
Oleh karena arus yang mengalir ke kumparan medan (field coil) pada saat itu relatif kecil maka anker (armature)
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan gigi pinion (pinion gear) dengan roda penerus (ring gear) menjadi
lembut. Pada keadaan ini plat kontak (contact plate) belum menutup saklar utama (main relay).
107
Roda Gigi Pinion dengan Roda Penerus Berkaitan (Pinion and Ring Gears Engaged)

Bila gigi pinion sudah berkaitan penuh dengan roda penerus (ring gear), maka plat kontak (contact plate) akan mulai
menutup saklar utama (main relay), lihat gambar di atas. Pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut :
Baterai  Kunci kontak (ignition switch)  Terminal 50  Kumparan penahan (hold-in coil)  Massa (ground)
Baterai  Terminal 30  Plat kontak (contact plate)  Terminal C  Kumparan medan (field coil)  Anker
(armature)  Massa (ground)
Oleh karena di terminal C ada arus maka arus dari kumparan penarik (pull-in coil) tidak dapat mengalir, akibatnya plat
kontak (contact plate) ditahan oleh kemagnetan yang ada pada kumparan penahan (hold-in coil) saja. Bersamaan
dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke kumparan medan (field coil)  anker (armature)  massa
melalui saklar utama (main relay), akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan
memutar roda penerus (ring gear). Bilamana motor sudah mulai hidup, roda penerus (ring gear) akan memutarkan
anker (armature) melalui roda gigi pinion (pinion gear). Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut
maka kopling jalan bebas (stater clutch) akan membebaskan dan melindungi anker (armature) dari putaran yang
berlebihan.

Kunci Kontak Pada Posisi “ON” (Ignition Switch In “ON” Position)

Sesudah saklar starter diputar ke Off, dan saklar utama (main relay) dalam keadaan belum membuka (belum bebas
dari plat kontak). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai Terminal 30  Plat kontak (contact plate)  Terminal C  Kumparan medan (field coil)  Anker
(armature)  Massa (ground)
Oleh karena saklar starter diputar ke posisi Off maka kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in
coil) tidak mendapat arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan menjadi :
Baterai Terminal 30 Plat kontak (contact plate)  Terminal C  Kumparan penarik (pull-in coil) 
Kumparan penahan (hold-in coil)  Massa (ground)
Karena arus kumparan penarik (pull-in coil) dan kumparan penahan (hold-in coil) berlawanan maka arah gaya magnet
yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan kekuatan
pegas pengembali (return spring) dapat megembalikan plat kontak (contact plate) ke posisi semula, dengan demikian
lengan penggerak (drive lever) menarik kopling jalan bebas (stater clutch) dan gigi pinion terlepas dari perkaitan.
108
Pemeriksaan Komponen Motor Stater

Pemeriksaan armature coil


Periksa bahwa commutator Periksa commutator
tidak berhubungan dengan dari kemungkinan
massa (hubungan singkat) sirkuit terbuka, bila
ada segmen yang
tidak berhubungan
maka kemungkinan
armature bermasalah.
Periksa run out commutator Periksa diameter commutator
Run out maksimum 0,4 mm Diameter standar 28 mm
(0,016 in), bila mana run out (1,10 in)
melebihi harga maksimumnya
Diameter minimum 27 mm
maka perbaiki dengan jalan
(1,06 in)
membubut atau ganti.

Periksa segmen commutator


Periksa segmen-segmen commutator terhadap kotoran, kebersihan alur-alur segmen. Periksa juga kedalaman
undercut pada segmen commutator.
Kedalaman undercut standard : 0,6 mm (0,024 in)

Kedalaman undercut minimum : 0,2 mm (0,008 in)

Bila kedalam undercut di bawah harga minimumnya, maka perbaiki


dengan menggunakan daun gergaji dan haluskan segmen luarnya.

Pemeriksaan Field coil


Periksa field coil dari kemungkinan sirkuit terbuka Periksa hubungan antara field coil dengan massa
Gunakan ohmmeter dan Gunakan ohmmeter
periksa hubungan antara dan pastikan bahwa
ujung field coil dan fiel
kabel brush pada field coil
frame tidak ada
pastikan ada hubungan. hubungan.

Pemeriksaan Magnetic switch Periksa sirkuit terbuka


hold-in coil
Periksa sirkuit terbuka pull-in
coil Dengan menggunakan
ohmmeter hubungkan
Hubungkan terminal 50
terminal 50 dengan massa
dengan terminal C pastikan
(ground) dan pastikan
terdapat hubungan
tedapat hubungan

Pemeriksaan Return Spring


Periksa kembalinya pegas pengembali, tekan plunyer ke dalam kemudian lepaskan
dan pastikan plunyer harus dapat kembali dengan cepat.

Bila plunyer tidak kembali maka kemungkinan besar pegas pengembali sudah
lemah.

109
Pemeriksaan Stater Clutch Periksa keadaan putaran
Periksa keadaan roda rida gigi pinion, dengan
gigi pinion (pinion gear) memutarkan searah
dari kemungkinan jarum jam harus dapat
keausan dan kerusakan berputar, sebaliknya jika
bentuk gigi-ginya. berlawanan jarum jam harus terkunci.

Pemeriksaan Brush
Periksa pemegang sikat Ukur panjang sikat
positif terhadap hubungan Panjang standar :
singkat dengan sikat negatif. 16 mm (0,63 in)
Panjang minimum :
10 mm (0,39 in)
Ukur tekanan pegas sikat dengan menggunakan pull scale
Standar beban terpasang :
1,4 – 1,6 Kg (3,1 – 3,5 lb , 14 – 16 N)
Minimum beban terpasang :
1,0 Kg (2,2 lb , 10 N)

TES KEMAMPUAN MOTOR STATER (PERFORMANCE TEST MOTOR STATER)


 Test Pull-in Coil (PC)

Lepaskan kabel field coil dari terminal C, kemudian hubungkan kabel (+)
batere ke terminal 50 magnetic switch dan kabel (-) batere ke terminal C dan
ground. Pastikan dalam pemeriksaan tersebut roda gigi pinion (pinion gear)
dapat keluar.

Bila roda gigi pinion (pinion gear) tidak keluar, maka periksa pull-in coil
kemungkinan kumparan rusak atau plunyer macet.

 Test Hold-in Coil (HC)


Untuk memeriksa hold-in coil pemasangan kabel sama dengan pemeriksaan
pull-in coil, hanya tinggal melepaskan kabel (-) batere dari terminal C.

Periksa bahwa ketika kabel (-) batere dilepas dari terminal C, maka pinion
gear masih berada atau tetap di luar.

 Test kembalinya pinion (pinion return test)

Lepaskan kabel negatif batere dari massa (ground), periksa bahwa pinion
gear akan tertari masuk atau kembali ke dalam.

110
Pilihlah jawaban yang paling tepat pada soal dibawah ini

1. Terminal mana yang selalu berhubungan dengan pull-in coil …..


A. 15 dan 50 C. 50 dan 30 E. 30 saja
B. 50 dan C D. 30 dan 15
2. Pada gambar di bawah, komponen yang berfungsi untuk membangkitkan medan magnet ditunjukkan nomor …..
A. 2
B. 3
C. 4
D. 5
E. 6
3. Bagian yang mempertahankan plunyer pada magnetic switch (solenoid) motor stater tetap menghubungkan
terminal 30 dengan terminal C sesaat setelah pinion gear berkaitan penuh adalah …..
A. primary coil C. pull-in coil E. field coil
B. secondary coil D. hold-in coil
4. Bagian yang menggerakkan plunyer pada magnetic switch motor stater untuk menghubungkan terminal 30
dengan terminal C sesaat setelah kunci kontak “ON” adalah …..
A. primary coil C. pull-in coil E. field coil
B. secondary coil D. hold-in coil
5. Karakteristik motor stater, makin besar arus yang dipergunakan motor maka…….
A. makin kecil torsi yang dibangkitkan
B. makin besar torsi yang dibangkitkan
C. makin kecil gaya elektromotive yang dibangkitkan
D. makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan
E. makin besar medan magnet yang dibangkitkan
6. Pada gambar di bawah, nomor 3 – 4 – 6 merupakan prosedur pemeriksaan …..
A. opened circuit segmen, field coil
grounding, run out commutator
B. field coil grounding, run out
commutator, opened circuit
segmen
1 2 3
C. run out commutator, opened circuit
segmen, field coil grounding
D. run out commutator, undercut
segmen, overrunning clutch
E. run out commutator, overrunning
4 5 6 clutch, undercut segmen

7. Di bawah ini yang bukan merupakan komponen dari motor stater adalah …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. stater clutch D. stator
8. Untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar dalam motor stater adalah …..
A. armature C. brush E. brush holder
B. field coil D. drive lever

111
9. Mekanisme gambar di bawah pada motor stater merupakan …..
A. overrunning clutch
B. pull-in coil
C. hold-in coil
D. armature brake
E. magnetic switch
10. Pemeriksaan gambar di bawah merupakan prosedur pemeriksaan …..
A. pemeriksaan sirkuit terbuka field coil

B. pemeriksaan field coil dengan massa

C. pemeriksaan commutator dengan massa

D. pemeriksaan sirkuit terbuka commutator

E. pemeriksaan sikat karbon

11. Unruk pengaman armature coil bilamana fly wheel cenderung memutarkan pinion gear, maka pada motor stater
dilengkapi dengan …..
A. magnetic switch C. commutator E. field coil
B. stater clutch D. stator
12. Fungsi dari kumparan field coil pada pole and yoke yang terdapat pada motor starter adalah …………..
A. memutarkan motor starter agar dapat bekerja.
B. menghubungkan terminal 30 dan C melalui plunyer
C. meghubungkan arus yang menuju ke massa
D. menghambat arus listrik yang menuju armature coil
E. menghasilkan kemagnetan pada rumah motor starter
13. Test kemampuan motor stater di bawah merupakan tes kemampuan …..
A. pull-in coil

B. hold-in coil

C. kembalinya pinion

D. tanpa beban

E. tertahannya pinion

14. Test kemampuan PC pada motor stater adalah untuk mengetahui …..
A. pinion gear tertarik ke dalam
B. pinion gear tertahan di luar
C. pinion gear bergerak keluar
D. pinion gear tetap di dalam
E. pinion gear bergerak keluar masuk
15. Nomor 1 – 3 – 5 – 9 – 10 adalah …..
A. drive lever – pinion gear – yoke – brush – stater clutch
B. drive lever – pinion gear – armature – brush – stater clutch
C. drive lever – pinion gear – armature – brush – magnetic switch
D. drive lever – pinion gear – armature – yoke – magnetic switch
E. drive lever – pinion gear – armature – field coil – magnetic switch

112

Anda mungkin juga menyukai