Anda di halaman 1dari 25

13 Komponen Kopling Mobil dan Fungsinya

Kopling merupakan salah satu komponen yang


terdapat pada mobil manual yang terlentak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran
mesin saat dilakukan perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi dapat masuk dengan mudah.

Walaupun terlihat sepele, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat dalam kopling
beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda dapat mengatasi jika terdapat masalah tak
terduga mengenai kopling anda. Sebelum mengetahui komponen beserta fungsi dari kopling mari simak
syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Adapun syarat yang harus dimiliki oleh kopling yaitu :

 Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi


 Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi
 Dapat memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan

Komponen Kopling Mobil Beserta Fungsinya


Berikut akan dijelaskan komponen beserta fungsi dari kopling mobil system hidraulis atau disebut kopling
dengan minyak kopling, mohon supaya disimak baik-baik.

1. Pedal Kopling

Pada Pedal kopling dimana terletak di sebelah kiri dan diinjak menggunakan kaki kiri secara bertahap,
yang berfungsi untuk :

 Mengatur jarak kopling dengan flywheel atau roda gila


 Untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke system penggerak

selain itu pedal kopling juga memiliki perawatan khusus agar mobil anda bisa bekerja dengan maksimal.

Selain adanya perawatan maka pedal kopling juga harus anda bersihkan agar anda mengendari
kendaraan merasa aman dan nyaman.

(baca juga : Cara Mengatasi Pedal Kopling Berat)

2. Master Kopling Atas


Fungsi dari master kopling atas yaitu :

 meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah, dalam master kopling
terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling tidak terjadi kebocoran serta menampung
minyak kopling di dalamnya.

Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi persneling susah masuk
dikarenakan minyak kopling yang berkurang.

Komponen ini juga harus anda perhatikan, selain itu anda juga harus merawat bahkan anda juga bisa
mengganti komponen ini jika mengalami kendala pada fungsi komponen tersebut.

3. Master Kopling Bawah

Selain master kopling atas, master kopling bawah juga


mempunyai fungsi yang sama yaitu :

 untuk meneruskan pekerjaan dari master kopling atas


 setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas lalu akan diteruskan ke dalam
garpu pembebas atau fork kopling untuk mendorong maju dan membebaskan plat kopling dari himpitan
matahari kopling dengan flywheel.

Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, maka apakah yang akan terjadi? Maka yang akan
terjadi adalah mobil tidak akan bisa masuk gigi, dan harus menunggu mesin tersebut dingin baru akan
dapat menjalankan fungsinya kembali.

(baca juga : Penyebab Mobil Bergetar)

4. Garpu Pembebas atau Fork Kopling


Adapun fungsi dari fork kopling :

 merupakan suatu alat yang merupakan penghubung dari release kopling dengan release bearing
yang akan bergerak maju dan mundur.
 dan yang akan menekan cover clutch dan akan membebaskan putaran mesin ketika seorang
pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.

Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan keausan sehingga
mempengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam.

Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat mendorong release bearing dari
flywheel. Sehingga untuk memperbaiki fork kopling yang rusak yaitu perlu dengan penggantian release
bearing.

5. Release Bearing Kopling

Release Bearing Kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe pelumas permanen yang berarti
tidak dapat dibuka dan dibersihkan, sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi pelumas dan tidak
dapat di bongkar.

Fungsi dari Release Bearing Kopling itu sendiri yaitu :

 meneruskan dorongan dari Fork Kopling menuju pegas diagfragma pada saat kopling diinjak oleh
seorang pengemudi.
 Cara kerja release bearing tidak hanya sekedar menekan tetapi juga harus berputar.

Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya tidak cepat rusak. Bila release
bearing rusak maka yang akan dirasakan oleh pengemudi yaitu terasa pedal kopling bergetar saat pedal
kopling diinjak.

Gerakan release bearing yang keras dapat membuat diagragma patah dan mengalami keausan. Maka
dari itu diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk menghindari keausan pada release bearing. (baca
juga : Cara Ganti Kampas Kopling)

6. Cover Cluth

Dalam cover cluth atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau dibautkan dengan flywheel
sehingga berfungsi sebagai :
 dudukan dari plat kopling lalu menekan plat kopling ke flywheel untuk meneruskan tenaga tersebut dari
mesin. Adapun macam-macam dari cover cluth ada 2 macam yaitu :

1. Cover clutch dengan pegas oil, terdiri dari pressure plate yang umumnya terbuat dari baja leburan yang
diratakan untuk menekan plat kopling. Penggunaan cover clutch biasanya terdapat pada bus, truck, dan
lain sebagainya.
2. Cover clutch dengan pegas diagragma, mempunyai fungsi yaitu memberikan tekanan pada plat
kopling dan roda penerus.

7. Plat Kopling

Bentuk dari plat kopling yaitu berupa piringan berbahan dasar asbes dengan campuran logam yang
memiliki perawatan khusus supaya tidak cepat aus atau rusak. Karena jika plat kopling aus akan berbau
dan apabila dibiarkan maka akan terbakar.

Ciri-ciri plat kopling yang aus atau rusak adalah :

 Akan terjadinya Selip kopling, dimana clutch disc tidak mampu menghubungkan putaran mesin menuju
transmisi yang diakibatkan jarak antara kedua plat terlalu lebar.
 Tarikan mobil kurang, dimana ditandai dengan penurunan kecepatan mobil sehingga tidak dapat berjalan
dengan benar.
 Rpm mesin menjadi tinggi, karena plat kopling mulai habis sehingga Rpm mesin pun semakin tinggi dari
biasanya.
 Susah memindahkan gigi persneling, merupakan ciri dari plat kopling yang sudah aus. Karena untuk
memindahkan gigi persneling dengan lancer dibutuhkan plat kopling yang masih bagus dan dapat
bekerja dengan baik.

Fungsi dari plat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin dari fly wheel ke transmisi. Plat kopling
memiliki beberapa komponen yang terdapat didalamnya, apa saja komponen tersebut serta fungsinya?
Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Clutch Hub, berfungsi untuk tempat perakitan clutch disc dengan input shaft pada transmisi sehingga
timbul gerakan maju dan mundur
2. Disc Plate, merupakan rangka utama dari unit clutch disc yang berfungsi untuk menahan beban kerja dari
kopling.
3. Torsion dumper, berfungsi untuk meredam hentakan pada saat kopling menghubungkan atau
meneruskan putaran. Torsion dumper juga bekerja untuk pengurangan dan percepatan tekanan.
4. Facing, mempunyai fungsi untuk memperbesar daya gesek sehingga pemindahan daya mesin menjadi
optimal dan stabil.
5. Cushion Plate, berfungsi untuk menghaluskan kerja kopling.
6. Paku Keling, atau yang biasa disebut Rivet berfungsi untuk menyatukan plat kopling cushion plate.
Cara merawat komponen kopling mobil
Dari beberapa komponen dan fungsi yang telah disebutkan diatas maka disini juga akan dijelaskan
mengenai cara sederhana untuk merawat komponen kopling mobil supaya lebih awet dan tidak mudah
aus. Sebelum mengetahui cara merawat kopling perlu diketahui terlebih dahulu penyebab kopling cepat
aus atau rusak, yaitu :

 Tidak meletakkan kaki pada pedal kopling secara terus menerus pada saat mobil dalam keadaan
melaju karena akan mengakibatkan keausan pada plat matahari kopling pada clutch cover dan
release bearing.
 Ketika sedang berada pada jalan yang menanjak alangkah baiknya tidak menggunakan teknik
setengah kopling, karena plat kopling akan lebih cepat tipis dan akan berumur pendek. Lebih baik
menggunakan hand rem atau menggunakan rem tromol.
 Tidak melepas kopling dengan kasar, karena akan mengakibatkan keausan pada plat kopling,
plat kopling yang tidak rata akan menyebabkan kopling bergetar.

Adapun cara sederhana yang dapat disimak seperti dibawah ini:

 Periksa secara rutin master kopling bawah pada kopling karena sering tertumpu beban berat, dan
periksa kemungkinan terjadi kebocoran minyak kopling
 Ketika terjadi kebocoran pada oli, segera ganti seal crankshaft karena jika dibiarkan akan
menyebabkan selip kopling oleh oli.
 Selalu periksa tekanan pedal kopling saat diservis, yaitu saat kaki anda terasa pegal saat
menginjak kopling.

Penyebab dan cara sederhana merawat kopling telah disampaikan pada artikel diatas.
Pengertian Kopling
Kopling berasal dari kata coupling yang kata dasarnya adalah couple yang artinya
pasangan.
Tapi pengertian kopling di Indonesia tidak sama dengan coupling di luar negeri. Kopling
di negara kita lebih sama dengan clutch.

Kopling merupakan salah satu komponen yang bisa sobat mesinmotor lihat di mobil
manual yang terletak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran
mesin saat dilakukan perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi bisa masuk
dengan mudah.

Walau terlihat mudah, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat
dalam kopling beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda bisa mengatasi jika
terdapat masalah tak terduga mengenai kopling anda. Sebelum memahami komponen
beserta fungsi dari kopling mari kita bahas syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Lain
pun syarat yang harus dimiliki oleh kopling yakni :

 Bisa menghubungkan putaran mesin ke transmisi


 Bisa memindahkan tenaga mesin ke transmisi
 Bisa memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan

Fungsi Kopling
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, fungsi kopling pada tiap kendaraan baik
jenis transmisi manual maupun transmisi otomatis itu sama. Yakni ketika mesin
menghasilkan tenaga untuk membuat kendaraan bergerak dari titik nol, sobat
mesinmotor membutuhkan part perantara yang berguna untuk menyalurkan tenaga
yang dihasilkan mesin menuju transmisi dan membuat kendaraan sobat mesinmotor
bergerak maupun memutuskan tenaga tersebut.

Baca Juga : Stang Motor

Kopling fungsinya untuk meredam tenaga yang disalurkan mesin ke transmisi agar saat
mulai bergerak tenaga yang disalurkan tidak langsung besar melainkan sedikit demi
sedikit sesuai dengan bukaan kopling yang sobat mesinmotor lakukan.

Jenis Kopling Pada Mobil


Sebelumnya, pada Mobil kita mengenal ada dua jenis sistem transmisi, manual dan
matic. Kedua nya juga memiliki jenis kopling yang berbeda. Jenis kopling pada Mobil
ada dua yaitu ;

1. Kopling Manual
Kopling ini termasuk ke dalam kopling pengendali manual. Berciri-cirikan dilengkapi
dengan pedal kopling. Kopling mekanis dipakai pada mobil-mobil yang mengusung
transmisi manual atau three-pedal.

2. Kopling Otomatis
Kopling hidrolik bekerja melalui aliran hidrolik. Sistem ini juga normalnya disebut Torque
Converter, sistem ini tidak memerlukan lagi pedal kopling karena sudah bekerja
otomatis menggunakan putaran mesin. Torque converter akan kita temukan pada Mobil
yang memiliki transmisi otomatis.
Sistem Kopling Clutch adalah komponen kendaraan yang mempunyai tugas untuk
memutuskan dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi.

Komponen Kopling Manual Pada Mobil


Ada dua komponen utama dalam sistem kopling, yaitu plat kopling dan plat penekan.
Plat penekan tersambung ke poros transmisi sementara plat penekan terhubung ke
flywheel. ketika kedua plat ini renggang, maka putaran mesin ke transmisi putus.

Tapi kalau kedua plat ini melekat maka putaran mesin diteruskan ke transmisi.
Selain dua komponen diatas, masih terdapat beberapa komponen lain yakni ;

1. Clutch Pedal

Pedal kopling termasuk komponen input yang akan mengubah dan meringankan
pengendalian kopling. Pedal ini, bekerja memakai pengungkit dimana ujung pedal
terdapat sebuah engsel. Dibawah engsel akan ada push rod yang tersambung dengan
piston master silinder.

Kekerasan penekanan kopling salah satunya dipengaruhi oleh panjang pedal kopling,
hal itu sesuai dengan hukum momentum dimana panjang lengan akan memperbesar
momet suatu benda.

Baca Juga : 40 Harga Oli Motor Matic Terbaik dan Paling Bagus 2019

2. Master cylinder
Fungsi master silinder adalah mengubah energi mekanis menjadi tekanan hidrolis. Baik
pada rem serta kopling yang menggunakan sistem penggerak hidrolik pasti akan
ditemui komponen master silinder.

Namun, master silinder kopling beda dengan sistem rem. Pada sistem pengereman,
master silinder terletak menyatu dengan booster dan reservoir sehingga akan nampak
besar.

3. Actuator Cylinder

Actuator master cylinder ini pada umumnya sama persis master silinder yang kita bahas
diatas. Cuma fungsi komponen satu ini untuk mengubah tekanan hidrolis kembali ke
gerakan mekanis.
Aktuator silinder kopling ada dua jenis, ada yang menggunakan tipe luar dan tipe
dalam.

Aktuator tipe luar, memiliki master aktuator yang terletak diluar rumah kopling.
Biasanya, pada master aktuator ini juga disediakan screw adjuster untuk menyetel
ketinggian kopling.
Sementara aktuator silinder tipe dalam, terletak didalam rumah kopling. Biasanya tipe
ini tidak memiliki garpu pembebas, karena gerakan dari master aktuator langsung
ditransfer ke release bearing.

4. Release Bearing
Relaese bearing memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau
dari release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing bentuknya
mirip bantalan roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan release
fork yang bersifat diam dan pegas diafragma yang berputar.

5. Clutch Cover
Cover kopling memiliki fungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti pegas
diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang menutup kampas
kopling. Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga apabila flywheel berputar sudah
pasti clutch cover beserta komponen didalamnya ikut berputar.

6. Hydrolic Clutch Pipe


Pipa hidrolis pada dasarnya tidak jauh beda dengan selang lainya. Walaupun akan
menyalurkan tekanan hidrolis, pipa ini tidak dibuat dari besi dengan lekukan tetap.
Meski beberapa tipe ada yang menggunakan pipa besi namun hanya terletak dikedua
ujung selang.

7. Release Fork
Garpu pembebas berfungsi untuk mengkonversi energi mekanis dari output aktuator
silinder menuju release bearing. Sama juga dengan pedal kopling, release fork juga
bekerja dengan memakai prinsip pengungkit.

Dimana panjang lengan fork mempengaruhi tingkat kekerasan penekanan kopling. Jika
lengan garpu semakin panjang maka semakin ringan pula kopling ketikaa ditekan
namun kopling akan lebih tinggi.

8. Flywheel
Flywheel sebetulnya juga masuk dalam komponen mesin. Tapi pada sistem kopling
manual mobil, flywheel juga dipakai untuk menjepit kampas kopling bersama pressure
plate. Selain untuk menjepit, flywheel juga digunakan sebagai tempat terkaitnya rumah
kopling.

9. Pressure Plate
Plat penekan fungsinya untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama flywheel,
Plat ini berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. disebabkan karena
pressure plate harus mampu menekan plat kopling dengan kekuatan tinggi tanpa aus
dan tanpa terjadi keolengan plat.

10. Clutch Disc

Kampas rem merupakan piringan yang fungsinya menangkap putaran mesin supaya
bisa disalurkan ke transmisi. Kampas kopling harus mampu menyalurkan putaran tanpa
selip dan dengan halus.
Cara Kerja Kopling
Ketika Posisi Terinjak

 plat penekan ditekan oleh pegas penekan diafragma menekan sehingga plat
penekan terhubung/ tertekan.
 Kanvas kopling terjepit diantara fly wheel dan plat penekan , putaran mesin
dapat diteruskan ke poros input transmisi.

Ketika Posisi Terlepas

 Alat penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas
dari penekanan.
 Kanvas kopling bebas dari penekanan/jepitan sehingga putaran mesin tidak
dapat diteruskan ke poros input transmisi, hanya sampai pada kanvas kopling.
Fungsi dan Jenis-Jenis Kopling Pada Kendaraan
Kopling (clutch) adalah salah komponen yang ada di mesin, tanpa kopling maka perpindahan gigi
transmisi pada mesin tidak dapat dilakukan secara lembut. Khususnya bagi mobil kopling dioperasikan
sebelum melakukan pemindahan gigi transmisi. Dan pada artikel ini Guru Otomotif akan bahas fungsi
dan apa saja jenis-jenis kopling yang ada pada mobil.

Kopling pada mobil letaknya ada diantara mesin dan transmisi. Kopling berfungsi untuk menghubungkan
serta memutuskan putaran mesin dari flywheel atau mesin ke transmisi. Kenapa perlu diputus
hubungkan putaran mesinnya? Karena agar perpindahan gigi transmisi dapat dilakukan dengan baik.
Kopling pada mobil harus memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

1. Kopling harus bisa berfungsi yakni memutus dan menghubungkan putaran mesin menuju
transmisi secara lembut. Hal ini karena kenyamanan dalam berkendara menuntut adanya
pemutusan dan penghubungan tenaga dari mesin secara lembut. Lembut disini maksudnya
adalah proses pemutusan dan penghubungannya terjadi secara bertahap.
2. Kemudian kopling harus bisa memindahkan tenaga dari mesin tanpa slip. Ketika kopling telah
terhubung dengan penuh maka diantara flywheel mesin dan plat kopling tidak boleh ada slip
sehingga daya serta putaran dari mesin bisa dipindahkan 100% atau secara sempurna menuju
transmisi.
3. Kopling harus bisa memutuskan secara sempurna dan juga cepat. Pada saat kopling
dioperasikan, kopling harus bisa memutus daya dan putaran mesin dengan sempurna,
maksudnya adalah daya dan putaran mesin tersebut harus betul-betul tidak diteruskan ke
transmisi. Dengan demikian maka pada poros output transmisi menjadi diam ketika kopling
ditekan. Dan sebaliknya ketika kopling tidak ditekan atau tidak dioperasikan, maka kopling harus
terhubung dan dapat meneruskan daya mesin secara sempurna 100% ke transmisi. Kemudian
kerja kopling dalam memutus dan menghubung tersebut harus dalam keadaan cepat.

Jenis-Jenis Kopling

Ada beberapa macam kopling yang digunakan pada kendaraan khususnya mobil, diantaranya: kopling
gesek, kopling magnet, kopling satu arah, dan kopling hidrolik. Sedangkan kopling gesek terdiri dari
berbagai macam jenis. Namun jenis-jenis kopling yang akan Guru Otomotif disini adalah secara umum,
terkait macam-macam kopling pada kopling gesek akan Guru Otomotif bahas pada artikel sendiri. Kita
akan bahas satu persatu jenis-jenis kopling ini.
Kopling Gesek

Sebagaimana namanya, kopling gesek yaitu kopling yang pemindahan dayanya memanfaatkan gaya
gesek dan terjadi pada bidang gesek. Ada berbagai macam jenis kopling dari kopling gesek ini seperti
kopling piringan, kopling konis, kopling plat tunggal, kopling plat ganda, kopling basah, kopling kering,
kopling pegas spiral, dan kopling pegas diafragma. Jenis-jenis kopling tersebut akan dibahas pada artikel
sendiri. Salah satu contoh gambar dari kopling jenis gesek dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
gambar berikut ini adalah gambar dari kopling gesek tipe plat tunggal.

Kopling Magnet

Disebut sebagai kopling magnet karena pemindahan dayanya dilakukan dengan memanfaatkan gaya
magnet. Magnet yang dipakai dalam kopling magnet disini adalah magnet remanent (bukan magnet
permanen). Magnet remanennya berupa inti besi yang dililiti dengan kawat dan inti besi tersebut akan
menjadi magnet ketika ada arus listrik yang mengalir pada lilitan kawat, seperti pada koil pengapian.

Karena listrik yang tersedia pada kendaraan arusnya kecil maka magnet yang dibangkitkan tidak cukup
kuat untuk dijadikan kopling pemindah daya yang utama. Dan oleh karena itu jenis kopling magnet ini
hanya dipakai untuk kopling pada kompresor AC (air conditioner). Konstruksi dari kopling magnet dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Kopling Satu Arah (One Way Clutch)

Kopling satu arah adalah kopling otomatis dalam memutus dan menghubungkan poros penggeraknya
(driving shaft), kemudian yang digerakkan tergantung pada perbandingan kecepatan antara putaran
sudut dari poros-poros tersebut (poros penggerak dan poros yang digerakkan). Jika kecepatan poros
penggerak lebih tinggi dari pada poros yang digerakkan maka kopling bekerja menghubungkan antara
poros penggerak dan poros yang digerakkan. Sedangkan jika kecepatan dari poros penggerak lebih
rendah dari pada poros yang digerakkan, maka kopling akan bekerja memutuskan poros penggerak dan
poros yang digerakkan. Kopling satu arah ini ada dua jenis yaitu jenis sprag type dan roller type.
Konstruksi dari kopling satu arah bisa dilihat pada gambar berikut ini.
Kopling Hidrolik

Kopling hidrolik adalah kopling yang pemindah dayanya dilakukan dengan memanfaatkan tenaga hidolis.
Tenaga hidrolis ini diperoleh dari cairan atau minyak pada suatu mekanisme yang diputar, sehingga
cairan atau minyak tersebut akan terlempar atau bersirkulasi dengan adanya gaya sentrifugal akibat
putaran, sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Dan fluida yang bertenaga inilah yang dipakai
untuk pemindah daya. Bentuk atau konstruksi dari kopling hidrolik dapat dilihat di gambar berikut ini:

Dari gambar kopling hidrolik di atas dapat kita amati komponen-komponen penyusunnya yaitu ada
pump impeller, turbun runner dan stator. Pump impeller atau pompa impeller adalah suatu mekanisme
pompa yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga hidroliks yang ada pada fluida. Sedangkan turbin
runner adalah suatu mekanisme pengangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkan oleh pompa
impeller. Yang terakhir yaitu stator, adalah suatu mekanisme pengatur arah aliran fluida yang bertujuan
agar tidak terjadi aliran yang merugikan namun agar terjadi aliran yang menguntungkan sehingga
diperoleh peningkatan momen atau torsi.
Pengertian Kopling
Kopling adalah salah satu komponen dari mesin, tanpa adanya sebuah kopling maka perpindahanya gigi
transmisi pada sebuah mesin tidak dapat dilakukan dengan lembut. Terkhusus bagi mobil kopling yang
dioperasikanya sebelum melakukan pemindahan gigi transmisi.
Fungsi kopling pada mobil.

Kopling pada mobil terletak diantara mesin dan transmisi. Fungsinya ialah untuk menghubungkan serta
memutuskan putaran mesin dari flywheel atau mesin ke transmisi. Dengan diptus dan dihubungkanya putaran
mesin, agar perpindahan gigi transmisi dapat dilakukan dengan baik.

Kopling harus dapat berfungsi yaitu memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi secara
lembut. Karena adanya tuntutan kenyamanan dalam berkendara untuk pemutusan dan penghubungan tenaga
dari mesin secara lembut atau halus. Lembut yang dimaksud adalah proses pemutusan dan penghubunganya
terjadi secara bertahap.

Lalu kopling harus dapat memindahkan sebuah tenaga dari mesin tanpa adanya slip. Saat kopling terhubung
dengan penuh maka diantara flywheel dan plat kopling tidak boleh adanya slip agar daya serta putaran yang
dihasilkan mesin bisa dipindahkan secara maksimal atau secara sempurna menuju transmisi, dan kopling juga
harus bisa memutuskan secara cepat dan juga sempurna.

Jenis-Jenis Kopling
Jenis jenis kopling ada beberapa macam diantaranya yang digunakan pada mobil adalah: kopling gesek,
kopling magnet, kopling satu arah dan kopling hidrolik.

1. Kopling Gesek
Pengertian kopling gesek yaitu pemindahan daya memanfaatkan dari gaya gesek dan tempat terjadinya di
tempat bidang gesek. Beraneka macam jenis kopling dari kopling gesek yaitu, seperti : kopling piringan,
kopling konis, kopling plat tunggal, kopling plat ganda, kopling basah, kopling kering, kopling pegas spiral,
dan kopling pegas diafragma.

kopling gesek

2. Kopling Magnet
Pengertian kopling magnet adalah karena daya pemindahnya dilakukan dengan memnafaatkan gaya magnet.
Dalam kopling magnet ini, magnet yang digunakan adalah magnet remanent (bukan magnet permanen).
Magnet ini merupakan inti besi yang dililiti dengan kawat dan inti besi tersebut akan berubah menjadi magnet
ketika adanya arus listrik yang mengalir pada lilitan kawat. Karena lsitrik pada sebuah kendaraan
menghasilkan arus yang kecil maka kopling jenis magnet ini hanya dipakai untuk kopling pada kompresor AC
( air conditioner).
kopling magnet

3. Kopling Satu Arah (One Way Clutch)


Pengertian kopling satu arah adalah kopling otomati yang dalam memutus dan menghubungkan aporos
penggeraknya ( driving shaft), lalu yang digerakan tergantung pada saat perbandingan kecepatan antara
putaran sudut dari poros poros tersebut ( poros penggerak dan poros yang digerakkan).
Jika kecepatan poros penggeraknya lebih tinggi dari pada poros yang digerakkanya maka kopling bekerja
menghubungkan poros penggerak dengan poros yang digerakkanya. Dan bila, kecepatan dari poros penggerak
lebih rendah dari poros yang digerakkanya, maka kopling bekerja memutuskan antara si penggerak dengan
poros yang digerakkanya. Ada 2 jenis kopling satu arah ini, yaitu : jenis sprag type dab roller type.

kopling satu arah

4. Kopling Hidrolik
Pengertian kopling hidrolik adalah kopling yang pemindahan dayanya dilakukan dengan cara memanfaatkan
tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapatkan dari adanya cairan atau minyak pada suatu mekanisme yang
diputar, sehingga cairan atau minyak tersebut terlempar atau bersirkulasi karena adanya gaya sentrifugal yang
diperoleh dari putaran, sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Dan Fluidah inilah yang digunakan sebagai
pemindah gaya.
kopling hidrolik

Komponen-komponen penyusun kopling hidrolik


1. Pump impeller atau pompa impeller
Adalah suatu mekanisme pompa yang fungsinya digunakan untuk membangkitkan tenaga hidroliks yang
terdapat pada fluida.

2. Turbin runner
Adalah suatu mekanisme pengangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkannya oleh pompa impeller. Dan
yang terakhir adalah

3. Stator
adalah suatu mekanisme pengatur arah aliran yang bertujuan untuk menguntungkan peningkatan momen atau
torsi dan menjauhkan dari aliran yang merugikan agar torsi atau momen meningkat.
Pengertian dan Fungsi kopling
Kopling ialah komponen automotive yang berfungsi untuk tetapkan dan
menyambungkan putaran mesin ke transmisi. Tenaga mesin harus diputus semoga
proses pemindahan gigi transmisi berlangsung lebih baik. Selengkapnya bisa anda
simak pada artikel Teknik kerja kopling pada mobil.

Fungsi kopling diantara lain ialah ;

 Untuk memmenolong pemindahan gigi transmisi lebih gampang.


 Menghentikan Mobil tanpa memposisikan tuas transmisi ke posisi netral.
 Untuk membuat Mobil bergerak bebas tanpa tahanan dari engine brake.
 Agar Mobil sanggup bergerak mulus dikala awal berjalan.

Untuk menemukan kenyamanan dikala berkendara, tentu sistem kopling juga harus
mempunyai beberapa syarat. Antara lain ;

 Kopling harus bisa tetapkan dan menghubungkan tenaga mesin ke transmisi secara
halus.
 Kopling juga harus bisa mendistribusikan tenaga mesin ke transmisi 100% tanpa
selip. Hal ini berafiliasi dengan tingkat output mesin.
 Selain harus lembut dan tanpa selip, kopling juga harus melaksanakan pekerjaanya
secara cepat. Sistem ini harus bisa menghubungkan dan menyambungkan putaran
mesin dengan tepat dan cepat semoga akselerasi kendaraan beroda empat terjaga.

A. Jenis kopling menurut cara kerjanya


Berdasarkan cara kerjanya, sistem kopling mempunyai tiga macam tipe yaitu,

1. Kopling Gesek

Kopling gesek ialah jenis kopling yang paling simpel dijumpai pada kendaraan. Karena
kendaraan beroda empat atau motor yang mengusung manual transmission umumnya
memakai jenis kopling gesek. Sesuai dengan namanya, sistem ini bekerja
memanfaatkan material yang bergesekan. Gesekan ini diperoleh dari tiga komponen,
yaitu fly wheel, clutch disc (kampas kopling) dan pressure plate. Clutch disc akan
mendapatkan gaya gesek dari dua komponen lain.

Kopling gesek juga biasa disebut kopling manual, alasannya ialah dikendalikan secara
manual. Jenis kopling gesek juga mempunyai beberapa tipe lagi antara lain ;

Kopling plat tunggal


Kopling ini spesialuntuk mempunyai satu clutch disc sebagai media gesek. Banyak
diaplikasikan pada mobil.

Kopling multi plate


Kopling jenis multi plate mempunyai susunan plate yang lebih banyak. Tipe ini banyak
digunakan pada sepeda motor.

2. Kopling Otomatis

Sesuai namaya, kopling otomatis ialah sebuah komponen yang berfungsi tetapkan dan
menghubungkan putaran mesin secara otomatis. Jenis ini biasa disebut denganTorque
Converter, anda akan menemukan torque converter pada kendaraan beroda empat
bertransmisi otomatis.

Konstruksi pada torque converter tidak sama dengan kopling gesek. Jenis ini tidak lagi
memakai tabrakan antar material, namun memakai tekanan hidrolik. Prinsip kerja
torque converter ibarat dua buah kipas yang saling berdekatan. Jika salah satu kipas
berputar, maka akan ada fatwa udara yang bersirkulasi terkena kipas yang diam.
Sehingga kipas yang membisu ikut berputar.

Pada sistem kopling otomatis, kipas tersebut digantikan dengan dua buah turbine yang
masing-masing terhubung dengan mesin dan transmisi. Sementara media untuk
sirkulasi ialah cairan hidrolik, alasannya ialah benda ini tidak mempunyai sifat
kompresi. Sehingga efisien bila digunakan untuk melaksanakan denah ini.

3. Kopling Magnet
Untuk jenis ketiga, masuk dalam semi otomatis. Karena pengguna tidak secara pribadi
terlibat dalam cara kerja jenis ini. Kopling magnet memanfaatkan gaya tarik magnet
untuk melaksanakan pemutusan dan penghubungan arus.

Prinsip kerja kopling magnet ialah dikala ada arus listrik mengalir ke field coil, maka
akan menjadikan kemagnetan. Kemagnetan itu akan menarikdanunik pelat untuk
melekat pada pulley utama. Sehingga dikala pulley berputar, pelat itu juga ikut
berputar. Jika arus listrik tidak boleh maka kekerabatan antara pelat dan pulley akan
renggang.

Umumnya, sistem ini tidak digunakan untuk untuk transfer energi mesin ke transmisi.
Tapi lebih ke sistem yang lebih sederhana. contohnya pada sistem AC, anda akan
menemui magnetic clutch pada kompressor AC.

B. Jenis kopling menurut pengendalian


Sementara menurut konstruksinya, kopling dibedakan menjadi beberapa jenis antara
lain ;

1. Kopling Mekanis

Jenis kopling mekanis masih banyak digunakan pada sepeda motor. Cirinya, sistem
mekanis memakai kabel kawat untuk menghubungkan pedal menuju kopling.
Keuntungan dari sistem mekanis ini ialah tidak perlu memikirkan kebocoran fluida atau
masuk angin. Namun belum sempurnanya sistem ini, kawat ialah jenis logam yang bisa
memuai. Sehingga perlu dilakukan penyetelan semoga pengoeprasian berlangsung
lebih nyaman.

2. Kopling Hidrolis

Jenis kedua, sudah memakai sistem hidrolik atau hidrolis ibarat pada sistem rem.
Teknik kerjanya pun ibarat cara kerja sistem rem hidrolik. Kelebihan dari sistem ini
ialah lebih efektif dan responsif alasannya ialah tidak perlu mengkhawatirkan pemuaian
ibarat kawat. Namun sistem hidrolis lebih sensitif khusunya dikala ada udara didalam
sistem. Sehingga perawatan juga tidak boleh ketinggalan.

3. Kopling Sentrifugal
Kopling sentrifugal tidak dioperasikan lewat pedal atau tuas kopling. Namun tipe ini
dikendalikan melalui RPM mesin. Teknik kerjanya, semakin tinggi RPM mesin, semakin
erat pula kekerabatan kopling ini. Tipe kopling sentrifugal memakai gaya sentrifugal
untuk menghubungkan input dari mesin ke output yang terhubung dengan transmisi.
Jenis ini bisa kita lihat pada sistem power train sepeda motor bebek.

C. Jenis kopling menurut kondisi pelumas


Sementara untuk area pelumasan, kopling juga mempunyai dua macam, ada kopling
yang terendam bersama pelumas mesin, ada pula kopling yang tidak boleh terkena
pelumas sedikitpun.

1. Kopling kering

Sesuai namanya, jenis ini tidak memakai pelumas dalam potongan komponenya.
Malah, kalau ada pelumas pada jenis ini berpotensi mengakibatkan selip pada kopling.
Jenis kopling lembap akan kita temui pada kopling manual kendaraan beroda empat
dimana jenis ini mempunyai potensi selip yang kecil. Karena tidak terendam oli mesin,
maka kinerja kopling kering bersifat independent atau tidak terikat kualitas oli mesin.

2. Kopling basah

Sementara untuk tipe basah, bisa kita temui pada kopling sepeda motor pada
umumnya. Kopling ini disebut tipe lembap alasannya ialah terendam dalam oli mesin.
Kelebispesialuntuk, alasannya ialah terendam pelumas maka kampas kopling akan lebih
kekal dibandingkan tipe kering.
Jenis Kopling

Menurut konstruksinya secara umum kopling dapat dibagi atas dua bagian, yaitu:

1. Kopling tetap

2. Kopling tidak tetap

1 Kopling Tetap

Kopling tetap adalah elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana
sumbu kedua poros terletak pada satu garis lurus atau dapat berbeda sedikit letak
sumbunya. Kopling tetap dibedakan lagi atas, kopling kaku, kopling luwes, dan kopling
universal.

1.1 Kopling Kaku

Kopling kaku digunakan bila kedua poros dihubungkan dengan sumbu segaris. Kopling
ini banyak digunakan pada poros mesin dan transmisi umum dipabrik-pabrik.

Yang termasuk kedalam kopling kaku adalah:

a. Kopling Bus

Kopling ini digunakan apabila dua buah poros saling disambungkan sentrik dengan
teliti. Pada konstruksinya ujung poros pada kopling ini harus dirapikan dan distel satu
terhadap yang lainnya dengan teliti, juga pada arah memanjang. Kopling ini sering
digunakan pada bubungan, baling-baling kapal, dan juga pada poros baling-baling.

b. Kopling Flens Kaku

Kopling flens kaku terdiri atas naaf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja dan
dipasang pada ujung dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya.
Dalam beberapa hal naaf dapat dipasang pada poros dengan sumbu pres atau kerut.

c. Kopling Flens Tempa

Kopling ini flensnya ditempa menjadi satu dengan poros pada ujung poros dan disebut
poros flens tempa. Keuntungannya adalah diameter flens dibuat kecil karena tidak
memerlukan naaf.
1.2 Kopling Luwes

Mesin – mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling kaku


memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua poros yang saling dihubungkan
dapat menjadi satu garis lurus, selain itu getaran dan tumbukan yang terjadi dalam
penerusan daya antara poros penggerak dan yang digerakkan tidak dapat diredam
sehingga memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik. Untuk
menghindari kelemahan-kelemahan tersebut dapat digunakan kopling luwes terutama
bila terdapat ketidaklurusan antara sumbu kedua porosnya. Jenis-jenis kopling luwes
diantaranya :

a. Kopling Karet Ban

Kopling ini dihubungkan oleh suatu lapisan karet pada bagian luarnya. Pada lapisan
karet ini diperkuat oleh rangkaian kawat dan dipasang oleh baut pada sekeliling poros.
Dengan adanya karet ban ini memungkinkan poros tidak pada satu garis lurus..

b. Kopling Flens Luwes

Kopling ini adalah kopling tetap yang menggunakan baut untuk menghubungkan kedua
poros dimana dilengkapi dengan bus karet atau kulit sehingga memungkinkan poros
tidak pada satu garis..

c. Kopling Karet Bintang

Kopling ini juga hampir sama kerjanya dimana digunakan karet sehingga
memungkinkan poros ikut berputar tidak pada satu garis.

d. Kopling Rantai

Sesuai dengan namanya kopling ini menggunakan rantai untuk menghubungkan kedua
buah poros..

e. Kopling Gigi

Kopling ini pada bagaian sillinder dalam terdapat gigi-gigi yang dihubungkan dengan
silinder luar. Silinder luar ini dihubungkan dengan menggunakan baut. Pada kopling
ini terdapat tempat untuk memasukkan minyak. Kopling gigi seperti terlihat pada
gambar 2.8.

1.3 Kopling Universal

Salah satu jenis kopling universal yaitu kopling universal hook. Kopling ini dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu memindahkan putaran walaupun poros tidak sejenis

2.1 Kopling Tidak tetap

Kopling tidak tetap adalah elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan
dan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya serta dapat
melepaskan hubungan kedua poros tersebut,baik dalam keadan diam maupun berputar.
Kopling tidak tetap dibedakan lagi atas, kopling cakar, kopling plat, kopling kerucut,
kopling friwilKopling Cakar

Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan perantaraan
gesekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar
persegi dan kopling cakar spiral. Kopling cakar persegi dapat meneruskan momen
dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar
sebaliknya, kopling cakar spiral dapat dihubungkan dalam keadaan berputar tetapi
hanya baik untuk satu putaran saja.

2.1.1 Kopling Plat

Kopling ini meneruskan momen dengan perantaraan gesekan. Dengan demikikan


pembebanan yang berlebihan pada poros penggerak pada waktu dihubungkan dapat
dihindari. Selain itu, karena dapat terjadi slip maka kopling ini sekaligus juga dapat
berfungsi sebagai pembatas momen. Menurut jumlah platnya, kopling ini dibagi aatas
kopling plat tunggal dan kopling plat banyak; dan menurut cara pelayanannya dapat
dibagi atas cara manual, hidrolik dan magnetik. Kopling disebut kering bila plat-plat
gesek tersebut bekerja dalam keadaan kering dan disebut basah bila terendam atau
dilumasi dengan minyak.

2.1.3 Kopling Kerucut ( Cone Clutch)

Kopling ini menggunakan bidang gesek yang berbentuk kerucut. Kopling ini
mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan
momen yang besar. Kelemahannya adalah daya yang diteruskan tidak seragam.

2.1.4 Kopling Friwil

Jenis-jenis kopling

a. Kopling Gesek Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah
dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari bentuk bidang
geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :

(1) Kopling piringan (disc clutch)

Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc.

(2) Kopling konis (cone clutch)

Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis. Ditinjau dari jumlah
piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :

(1) Kopling plat tunggal

Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.

(2) Kopling plat ganda/ banyak

Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu. Gesekan antar
bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media
pendinginan. Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :

(1) Kopling basah

Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/
minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan
berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak
terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.

(2) Kopling kering

Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/
minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak). Untuk mendapatkan penekanan yang kuat
saat bergesekan, sehingga saat meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan
pegas penekan.
Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi
:
1. Kopling pegas spiral

Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan
kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan.
Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata,
jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada
kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini
digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada
putaran lambat.

2. Kopling pegas diaphragma

Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma. Penggunaan pegas
diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai
kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat),
sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragma ini digunakan pada kendaraan ringan yang
mengutamakan kenyamanan.

a. Plat Kopling

Plat kopling adalah komponen unit kopling yang berfungsi menerima dan meneruskan tenaga mesin
dari roda penerus dan plat penekan ke input shaft transmisi. Plat kopling dipasangkan pada alur-alur
input shaft transmisi. Bagian plat kopling yang beralur dan berhubungan dengan input shaft
transmisi dinamakan clutch hub. Kampas kopling (facing) dipasangkan pada plat kopling untuk
memperbesar gesekan. Kampas kopling dipasangkan pada cushion plate dengan dikeling. Cushion
plate dipasangkan pada plat kopling juga dengan dikeling. Hentakan saat kopling mulai meneruskan
putaran dan pada saat akselerasi dan deselerasi diredam oleh torsion dumper. Terdapat dua jenis
torsion dumper yakni torsion rubber dumper dan torsion spring dumper.

b. Rumah kopling, plat penekan dan pegas penekan

Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas penekan dan rumah kopling. Ditinjau
dari konstruksinya clutch cover dibedakan menjadi tiga yakni: boss drive type clutch cover, radial
strap type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch cover. Pada tipe boss drive plat penekan
dipasangkan pada rumah kopling dengan boss sehingga konstruksinya kuat, namun perpindahan
tenaga tidak bisa lembut. Tipe radial strap type clutch cover dan corded strap drive tipe clutch cover.
Pada tipe boss drive plat penekan dihubungkan ke rumah kopling oleh strap (plat baja) dalam arah
radial dari boss. Tipe corded strap drive plat penekan ditahan oleh tiga buah plat pada rumah
kopling sehingga daya. elastisitas plat tersebut memungkinkan perpindahan tenaga terjadi dengan
lembut

Anda mungkin juga menyukai