Anda di halaman 1dari 8

Chasis

Cassis merupakan bagian dari kendaraan yang secara garis besar memiliki fungsi sebagai
pengaman kendaraan, menambah kenyamanan pengemudi dan untuk mengarahkan jalannya
kendaraan. Cassis terdiri dari beberapa komponen, komponen-komponen cassis antara lain
sistem rem, sistem suspensi, sistem kemudi, rodan dan ban.

Komponen Chasis – Sebuah mobil disusun dari tiga kelompok besar yakni kelompok mesin,
chasis dan kelistrikan. Kelompok chasis, yang juga termasuk powertrain dan body akan
mendukung proses power flow atau aliran tenaga yang dihasilkan oleh mesin hingga roda mobil
bisa berjalan. Apa saja komponen chasis kendaraan ? anda bisa simak daftar komponen chasis
mobil dibawah.

Nama Komponen Chasis dan Fungsinya

Secara umum, chasis mobil disusun dari komponen powertrain dan suspensi. Powertrain
bertugas mengalirkan tenaga mesin ke roda, sementara sistem suspensi akan menunjang
keamanan dan stabilitas kendaraan. Bicara soal powertrain, ada 3 model penggerak pada mobil
yakni

FWD (penggerak roda depan)

RWD (penggerak roda belakang)

4WD (penggerak 4 roda)

Meski ada tiga jenis, namun komponen yang dipakai secara umum sama. Apa saja simak ulasan
lengkapnya dibawah.

1. Kopling

Fungsi kopling adalah menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut. Kopling sangat berguna saat dipakai ketika kita akan menjalankan mobil atau ketika
sedang macet, dengan adanya kopling proses pemidahan gigi transmisi akan terasa lebih halus.
Kopling terdiri dari dua buah logam yang berputar dengan RPM sama yakni flywheel dan
pressure plate, serta kampas kopling yang berada ditengah dua logam ini. Saat pressure plate
menekan kearah flywheel akan menyebabkan kampas kopling terjepit dan hal itu membuat
putaran mesin terhubung ke transmisi.

Namun pada sistem kopling otomatis atau yang biasa kita kenal dengan torque converter.
Kopling ini  bekerja berdasarkan gaya tekan fluida. Gaya tekan fluida ini akan semakin besar
seiring bertambahnya putaran mesin, sehingga kita tidak perlu melakukan pengoperasian kopling
secara manual.

2. Transmisi

Fungsi transmisi adalah untuk memanipulasi output mesin. Kita tahu ada beberapa kondisi
dimana sebuah mobil harus memerlukan torsi besar dan ada pula kondisi yang menuntut mobil
memiliki kecepatan tinggi. Tugas transmisi adalah mengatasi kondisi diatas, dengan mengatur
rasio perpindahan antar roda gigi.

Pada posisi 1, maka perbandingan roda gigi cenderung besar sehingga putaran output transmisi
jauh lebih kecil dibandingkan input transmisi. Namun torsinya sangat besar. Ketika gigi 2 dan
seterusnya perbandingan gigi akan semakin kecil, hal itu membuat tingkat percepatan output
semakin besar namun torsi maksimalnya semakin turun. Dalam transmisi, torsi berbanding
terbalik dengan RPM mesin.

Sama halnya dengan kopling, transmisi juga memiliki versi otomatis. Versi ini bisa
menyesuaikan perbandingan gigi sesuai jalan dan kecepatan kendaraan. Sehingga kita perlu
fokus ke kemudi saja tanpa meributkan perpindahan tuas transmisi.

3. Poros Propeller

Pada kendaraan penggerak FR atau 4WD akan ditemui komponen berbentuk tabung panjang
yang terbuat dari baja. Komponen ini adalah propeller shaft, yang berfungsi untuk
menghubungkan putaran transmisi di bagian depan mobil dengan axle dibagian belakang mobil.

Alasan penggunaan komponen berbentuk pipa ini adalah agar perpindahan tenaga bisa
berlangsung efektif. Jika kita pakai rantai, maka resikonya rantai akan cepat mulur karena
pemuaian dan suara yang berisik. Tapi karena kita menggunakan poros besi, maka akan lebih
tahan terhadap pemuaian dan gaya puntir akan disalurkan secara sempurna.
4. Universal joint

Antara transmisi dan axle belakang, pastinya memiliki ketinggian yang tidak selalu sejajar. Hal
ini diakibatkan karena letak axle yang berada di bawah suspensi sementara transmisi berada di
body mobil. Sehingga perlu komponen tambahan agar propeller bisa berfungsi tanpa terganggu
hal ini.

Universal joint merupakan komponen yang didesain secara fleksibel untuk menghubungkan
moment puntir dari sudut dan arah manapun. Biasanya ada dua buah universal joint yang terletak
dibelakang transmisi dan didepan gardan.

5. Gardan/Diferensial

Fungsi differensial adalah untuk membedakan putaran roda kiri dan kanan mobil. Mengapa harus
dibedakan, saat kendaraan membelok kearah kiri misalnya, maka jarak yang ditempuh roda kiri
dan kanan pasti beda. Jika roda tidak dibedakan putarannya maka akan terjadi selip disalah satu
roda dan cepat menimbulkan keausan.
Kopling

 Kopling merupakan salah satu komponen yang terdapat pada mobil manual yang terlentak
diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan perpindahan
gigi transmisi sehingga gigi transmisi dapat masuk dengan mudah.

Walaupun terlihat sepele, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat dalam
kopling beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda dapat mengatasi jika terdapat masalah tak
terduga  mengenai kopling anda. Sebelum mengetahui komponen beserta fungsi dari kopling
mari simak syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Adapun syarat yang harus dimiliki oleh
kopling yaitu :

 Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi


 Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi
 Dapat memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan

Komponen Kopling Mobil Beserta Fungsinya


Berikut akan dijelaskan komponen beserta fungsi dari kopling mobil system hidraulis atau
disebut kopling dengan minyak kopling, mohon supaya disimak baik-baik.

1. Pedal Kopling

Pada Pedal kopling dimana terletak di sebelah kiri dan diinjak menggunakan kaki kiri secara
bertahap, yang berfungsi untuk :

 Mengatur jarak kopling dengan flywheel atau roda gila


 Untuk meneruskan atau memutuskan aliran mesin ke system penggerak

selain itu pedal kopling juga memiliki perawatan khusus agar mobil anda bisa bekerja dengan
maksimal.

Selain adanya perawatan maka pedal kopling juga harus anda bersihkan agar anda mengendari
kendaraan merasa aman dan nyaman.
2. Master Kopling Atas

Fungsi dari master kopling atas yaitu :

 meneruskan tekanan secara perlahan dari pedal kopling ke master kopling bawah, dalam master
kopling terdapat perapat karet yang mencegah supaya minyak kopling tidak terjadi kebocoran
serta menampung minyak kopling di dalamnya.

Jika minyak kopling bocor maka akan menyebabkan mesin panas dan gigi persneling susah
masuk dikarenakan minyak kopling yang berkurang.

Komponen ini juga harus anda perhatikan, selain itu anda juga harus merawat bahkan anda juga
bisa mengganti komponen ini jika mengalami kendala pada fungsi komponen tersebut.

3. Master Kopling Bawah

Selain master kopling atas, master kopling bawah


juga mempunyai fungsi yang sama yaitu :

 untuk meneruskan pekerjaan dari master kopling atas


 setelah master kopling bawah menerima tekanan dari master kopling atas lalu akan diteruskan ke
dalam garpu pembebas atau fork kopling untuk mendorong maju dan membebaskan plat kopling
dari himpitan matahari kopling dengan flywheel.

Jika master kopling bawah mengalami kerusakan, maka apakah yang akan terjadi? Maka yang
akan terjadi adalah mobil tidak akan bisa masuk gigi, dan harus menunggu mesin tersebut dingin
baru akan dapat menjalankan fungsinya kembali.
4. Garpu Pembebas atau Fork Kopling

Adapun fungsi dari fork kopling :

 merupakan suatu alat yang merupakan penghubung dari release kopling dengan release bearing
yang akan bergerak maju dan mundur.
 dan yang akan menekan cover clutch dan akan membebaskan putaran mesin ketika seorang
pengemudi menginjak pedal kopling tersebut.

Akibat pemakaian fork kopling secara terus menerus akan menimbulkan keausan sehingga
mempengaruhi injakan kopling menjadi terasa lebih dalam.

Kerusakan pada fork kopling akan menyebabkan fork kopling tidak dapat mendorong release
bearing dari flywheel. Sehingga untuk memperbaiki fork kopling yang rusak yaitu perlu dengan
penggantian release bearing.

5. Release Bearing Kopling

Release Bearing Kopling merupakan suatu bantalan tertutup dengan tipe pelumas permanen yang
berarti tidak dapat dibuka dan dibersihkan, sehingga di bagian dalamnya tidak bisa diberi
pelumas dan tidak dapat di bongkar.

Fungsi dari Release Bearing Kopling itu sendiri yaitu :

 meneruskan dorongan dari Fork Kopling menuju pegas diagfragma pada saat kopling diinjak
oleh seorang pengemudi.
 Cara kerja release bearing tidak hanya sekedar menekan tetapi juga harus berputar.

Maka dari itu dibutuhkan material khusus untuk pembuatannya supaya tidak cepat rusak. Bila
release bearing rusak maka yang akan dirasakan oleh pengemudi yaitu terasa pedal kopling
bergetar saat pedal kopling diinjak.

Gerakan release bearing yang keras dapat membuat diagragma patah dan mengalami keausan.
Maka dari itu diperlukan pemeriksaan secara berkala untuk menghindari keausan pada release
bearing.
6. Cover Cluth

Dalam cover cluth atau biasa disebut matahari kopling terpasang atau dibautkan dengan flywheel
sehingga  berfungsi sebagai :

 dudukan dari plat kopling lalu menekan plat kopling ke flywheel untuk meneruskan tenaga
tersebut dari mesin. Adapun macam-macam dari cover cluth ada 2 macam yaitu :

1. Cover clutch dengan pegas oil, terdiri dari pressure plate yang umumnya terbuat dari baja
leburan yang diratakan untuk menekan plat kopling. Penggunaan cover clutch biasanya terdapat
pada bus, truck, dan lain sebagainya.
2. Cover clutch dengan pegas diagragma, mempunyai fungsi yaitu memberikan tekanan pada plat
kopling dan roda penerus.

7. Plat Kopling

Bentuk dari plat kopling yaitu berupa piringan berbahan dasar asbes dengan campuran logam 
yang memiliki perawatan khusus supaya tidak cepat aus atau rusak. Karena jika plat kopling aus
akan berbau dan apabila dibiarkan maka akan terbakar.

Ciri-ciri plat kopling yang aus atau rusak adalah :

 Akan terjadinya Selip kopling, dimana clutch disc tidak mampu menghubungkan putaran mesin
menuju transmisi yang diakibatkan jarak antara kedua plat terlalu lebar.
 Tarikan mobil kurang, dimana ditandai dengan penurunan kecepatan mobil sehingga tidak dapat
berjalan dengan benar.
 Rpm mesin menjadi tinggi, karena plat kopling mulai habis sehingga Rpm mesin pun semakin
tinggi dari biasanya.
 Susah memindahkan gigi persneling, merupakan ciri dari plat kopling yang sudah aus. Karena
untuk memindahkan gigi persneling dengan lancer dibutuhkan plat kopling yang masih bagus
dan dapat bekerja dengan baik.
Fungsi dari plat kopling yaitu meneruskan tenaga dari mesin dari fly wheel ke transmisi. Plat
kopling memiliki beberapa komponen yang terdapat didalamnya, apa saja komponen tersebut
serta fungsinya? Berikut penjelasan lebih lanjut.

1. Clutch Hub, berfungsi untuk tempat perakitan clutch disc dengan input shaft pada transmisi
sehingga timbul gerakan maju dan mundur
2. Disc Plate, merupakan rangka utama dari unit clutch disc yang berfungsi untuk menahan beban
kerja dari kopling.
3. Torsion dumper, berfungsi untuk meredam hentakan pada saat kopling menghubungkan atau
meneruskan putaran. Torsion dumper juga bekerja untuk pengurangan dan percepatan tekanan.
4. Facing, mempunyai fungsi untuk memperbesar daya gesek sehingga pemindahan daya mesin
menjadi optimal dan stabil.
5. Cushion Plate, berfungsi untuk menghaluskan kerja kopling.
6. Paku Keling, atau yang biasa disebut Rivet berfungsi untuk menyatukan plat kopling cushion
plate.

Anda mungkin juga menyukai