Pengertian Kopling
Kopling berasal dari kata coupling yang kata dasarnya adalah couple yang artinya pasangan.
Tapi pengertian kopling di Indonesia tidak sama dengan coupling di luar negeri. Kopling di negara kita
lebih sama dengan clutch.
Kopling merupakan salah satu komponen yang bisa sobat mesinmotor lihat di mobil manual yang
terletak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan perpindahan
gigi transmisi sehingga gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.
Kopling pada kendaraan sendiri terdiri dari beberapa komponen pendukung yang memiliki fungsi
berbeda-beda. Berikut komponen pada kopling mobil manual dan penjelasan terkait fungsinya:
1. Unit kopling
Unit kopling terdiri dari tiga macam komponen utama yaitu plat kopling atau kampas kopling, plat tekan,
dan pegas kopling. Kampas kopling atau plat kopling mempunyai fungsi sebagai penghubung putaran
mesin ke transmisi. Dapat dikatakan bahwa plat kopling berfungsi meneruskan tenaga mesin yang
berasal dari flywheel menuju plat penekan (pressure plate) dan kemudian ke input shaft transmisi.
Kampas kopling terhubung dengan alur input shaft transmisi, jadi apabila kopling berputar maka secara
otomatis shaft transmisi juga akan berputar. Komponen penyusun kampas kopling antara lain adalah
facing, torsion, dumper, paku keling, cushion plate. Kampas kopling terbuat dari bahan khusus yang
dapat tahan dari kejutan dan tarikan. Kampas kopling dapat cepat aus apabila salah dalam cara
penggunaannya. Untuk Plat tekan , komponen ini mempunyai fungsi untuk menekan plat kopling
terhadap roda.
2. Clutch cover (Tutup Kopling)
Clucth cover atau yang lebih dikenal dengan tutup kopling merupakan komponen utama kopling. Tutup
kopling dikaitkan dengan flywheel yang sesuai dengan putaran mesin. Di dalam clutch clover terdapat
bagian lainnya yaitu pelat tekan dan pegas kopling. Untuk pelat tekan, komponen ini berfungsi untuk
menekan kampas kopling agar dapat menempel flywheel. Sehingga pelat tekan dan flywhell akan
menjepit kampas kopling bersama-sama. Saat ini terdapat dua jenis tutup kopling yang ada yaitu
diaphragm spring clutch cover (tutup kopling dengan tipe pegas diagfragma) dan tutup kopling dengan
pegas coil.
3. Mekanisme penggerak
Komponen kopling ini mempunyai fungsi untuk mengoperasikan kopling. Ketika kita menginjak pedal
kopling maka mekanisme penggerak akan meneruskannya sehingga dapat bebas dan dapat melakukan
perpindahan gigi. Mekanisme penggerak pada kopling mobil sendiri pun terdapat dua jenis yaitu tipe
mekanis dan tipe hidraulis. Perbedaan dari kedua jenis mesin penggerak ini terdapat pada komponen
penyusunnya.
Untuk tipe mekanis tersusun atas clutch pedal, clutch release lever, clucth release cable, release fork,
dan clutch cover. Pada tipe hidrolis, gerakan pedal kopling diubah menjadi tekanan hidraulis oleh
silinder yang selanjutnya diteruskan ke release fork melalui release silinder. Tipe hidraulis terdiri dari
clutch pedal, master cylinder, flexible hose, release cylinder, release fork, dan clutch cover.
Release fork atau dikenal dengan nama garpu pembebas, komponen ini terpasang di dalam transmisi.
Release fork bekerja bedasarkan tarikan dari kabel kopling. Jadi pada saat kabel kopling tertarik maka
release fork akan mendorong release bearing agar melakukan pemutusan putaran mesin.
Letak release bearing berada diantara pegas kopling dan release fork. Release bearing merupakan jenis
klaher yang akan ditekan pada saat bekerja namun harus tahan terhadap tekanan dan mampu tetap
berputar dengan lembut saat ditekan. Release bearing akan menerima tekanan dari release fork untuk
melakukan pemutusan putaran dari mesin seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Kabel kopling terbuat dari seling dan diselubungi oleh selonsong besi. Kabel kopling akan menerima
tarikan dari pedal kopling untuk mengoperasikan release fork. Oleh karena itu kabel kopling haruslah
kuat terhadap tegangan tarik. Selain itu kabel kopling juga harus dapat bergerak bebas di dalam
selongsongnya.
Komponen kopling yang satu ini akan digerakkan oleh kaki pengemudi mobil. pedal kopling terletak di
dalam kabin mobil di sebelah setir mobil. Pedal kopling akan menerima penekanan dari kaki pengemudi
secara langsung. Apabila melakukan perpindahan gigi atau pengereman. Letak pedal kopling akan
berada di paling kiri diantar 3 pedal yang berada didekat kursi pengemudi mobil.
Cara kerja kopling pada umumnya mobil dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Cara kerja kopling saat pedal kopling diinjak
Pada saat anda menginjak pedal kopling mobil anda maka release fork atau tuas pembebas akan
menekan release beraring atau bantalan pembebas ke depan sekaligus menekan diafragma spring dan
pegas akan mengungkit pressure plate. Sehingga plat kopling akan terbebas dan putaran mesin anda
tidak akan diteruskan ke transmisi.
2. Cara kerja kopling pada saat pedal kopling dilepas
Pada saat anda melepas pedal kopling, maka release fork akan kembali ke posisi awal dan bantalan
pembebas tidak akan menekan diafragma spring seperti pada saat kopling diinjak. Kondisi ini akan
menyebabkan pressure plate akan kembali menekan plat kopling dengan flywheel. Sehingga putaran
dari mesin dapat diteruskan menuju transmisi.
Transmisi Manual
Pengertian Transmisi Manual
Pertama, sebelum jauh membahas berbagai segmen-segmen, di awal pertemuan ini Mas Sena akan
mengulas tentang pengertian transmisi manual. Perlu diketahui dahulu bahwa secara umum, transmisi
merupakan komponen pada mesin yang memiliki tujuan untuk merubah kecepatan dan tenaga putar
dari mesin yang tertuju pada roda yang nantinya bisa digunakan untuk menggerakkan kendaraan.
Disamping itu, sistem pemindah tenaga ini meliputi unit kopling, transmisi, deferensial, poros serta roda
kendaraan. Seluruh bagian tersebut akan saling berhubungan satu sama lain. Nah, terkait dengan
pengertian transmisi manual, posisi dan komponennya terletak pada ujung depan sesudah unit kopling
dari sistem pemindah tenaga pada sebuah kendaraan. Sebagai contoh seperti ini, sebut saja pada
sepeda motor yang memiliki 4 percepatan, letak transmisi manual di sini sebagai salah satu bagian
hardware dari sistem pemindah tenaga dengan 4 tingkatan. Nah, dengan adanya transmisi tersebut
maka tenaga yang dihasilkan mesin bisa diteruskan ke poros propeler shaft sehingga kendaraan pun bisa
berjalan. Dengan sedikit memahami pengertian transmisi manual tersebut maka bisa diambil
kesimpulan singkat bahwa pengertian sistem transmisi manual merupakan suatu komponen pemindah
tenaga yang dihasilkan dari mesin ke poros roda yang membuat kendaraan bisa berjalan sesuai dengan
percepatannya.
Transmisi Otomatis
Pengertian Transmisi Otomatis
Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi dengan gigi-gigi yang
bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari
besaranya tekanan gas pedal dan kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan
transmisi manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas pemindah gigi. Melalui
transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan
jumlah muatan yang beragam. Pengertian transmisi otomatis ini memang berbeda dengan transmisi
manual pasalnya, transmisi otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau pengubah puntiran yang
difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda
karena tak hanya melumasi dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara
otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu mencukupi agar bisa melakukan
fungsinya dengan baik. Penggantian minyak transmisi secara rutin merupakan hal yang penting untuk
dilakukan sebab jika jarak tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun. Dengan mengetahui
pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang membedakan jenis transmisi ini
dengan transmisi manual. Selain itu, Anda sudah memiliki gambaran singkat tentang bagaimana kinerja
dari transmisi ini. Berikutnya, Anda akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.
Rem Tromol
Secara umum, ada dua jenis sistem pengereman. Yakni sistemrem cakram dan rem tromol. Rem cakram,
adalah sistem rem dengan metode jepitan, sementara rem tromol menggunakan metode yang lain.
Lantas, apa itu rem tromol dan bagaimana cara kerja rem tromol ?
Hal tersebut membuat luas penampang rem menjadi semakin lebar dan kuat.
2. Silinder roda
Fungsi silinder roda, hampir sama dengan kaliper pada rem cakram. Yakni untuk menggerakan sepatu
rem untuk bergerak menekan tromol rem.
Bentuk silinder roda, seperti sebuah silinder yang memiliki dua buah piston pada dua ujungnya. Didalam
silinder ini, terisi cairan hidrolik yang akan menggerakan piston ke luar. Saat piston terdorong oleh
cairan hidrolik maka kampas rem akan ikut bergerak ke arah luar.
Sehingga penekanan kampas rem terhadap tromol bisa terjadi.
3. Tromol rem
Tromol rem adalah komponen berbentuk seperti mangkuk yang dijadikan sebagai media gesekan. Fungsi
tromol rem sebagai perantara putaran dari roda, artinya tromol rem itu akan berputar sesuai putaran
roda. Sehingga ketika tromol rem dihentikan putarannya, otomatis roda kendaraan akan berhenti
berputar.
Tromol rem terbuat dari besi solid sehingga saat bergesekan dengan kampas rem, tidak terjadi keausan.
Kalaupun terjadi keausan, itu akan berlangsung cukup lama.
Rem ABS
Cara Kerja (Anti-lock Braking System) Pada Mobil
Faktor keselamatan dalam mengendarai mobil, menjadi salah satu kreteria utama saat ini, di kalangan
pembeli kendaraan kelas menengah dan keatas. Saat ini, setiap produsen mobil, berlomba dalam
menempatkan tekhnologi yang menunjang, dari sisi keselamatan penumpang dan pengemudi. Salah
satu tekhnologi yang di gunakan adalah, ABS (Anti-lock Braking System). Sistem ini sudah diterapkan di
teknologi keamanan Toyota Indonesia, dan salah satunya yang mendapatkan sistem ABS adalah Toyota
Rush. Lalu anda pasti bertanya, bagaimana cara kerja rem ABS? Jawaban akan cara kerja rem ABS, akan
saya tuliskan di halaman ini.
Pada saat melakukan pengereman mendadak, di kecepatan tinggi atau saat hujan yang membuat jalan
licin. Tentunya anda akan kesulitan dalam melakukan pengereman mendadak. Roda menjadi terkunci
dan mobil susah untuk dikendalikan. Sistem anti-lock braking inilah, yang akan membantu anda, dalam
melakukan pengereman mendadak, dan membantu anda dalam mengendalikan mobil jika anda
mengerem mendadak.
Sistem ini, sudah diterapkan sejak lama terutama untuk balapan. Tanpa sistem ini, pengemudi
professional, juga mengalami kesulitan dalam mengendalikan mobil, jika melakukan pengereman
mendadak. Setiap pengemudi di jalan raya, pasti akan menghindari melakukan pengereman mendadak,
tetapi keadaan terkadang memaksa pengemudi untuk melakukan pengereman secara mendadak. Jika
mobil anda tidak dilengkapi dengan sistem ABS, maka kempat roda akan terkunci. Hal ini mengakibatkan
mobil tetap meluncur dan susah dikendalikan. Secara teori, sistem ini menghindari penguncian terhadap
kempat roda, dengan roda yang tidak terkunci, mobil lebih mudah dikendalikan. Selain itu, semua
bagian ban mobil akan melakukan pengereman, yang dapat menghidari ban panas. Semua ini akan
membuat jarak pengereman menjadi lebih pendek dan daya cengkram ban masih anda dapatkan.
Lalu bagaimana cara kerja rem ABS? Sistem anti-lock braking memiliki empat komponen utama yang
saling terkait, satu sama lain. Keempat komponen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, kompenen
tersebut antara lain:
1. Sensor Kecepatan
Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat di setiap roda atapun di
diferensial (tergantung dari pabrik).
2. Katup Pengereman
Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan oleh komputer / kontroler ABS.
Secara umum, katup rem memiliki tiga posisi yang berbeda.
Katup Posisi Satu: Dalam posisi ini, katup dalam posisi terbuka penuh, sehingga tekanan minyak
rem secara penuh, langsung diteruskan ke rem.
Katup Posisi Dua: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi tekanan minyak rem, sehingga
tekanan tidak akan diteruskan ke rem walaupun pengemudi menekan rem.
Katup Posisi Tiga: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi sebagian dari tekanan minyak rem,
sehingga tekanan hanya setengah yang diteruskan ke rem, walaupun pengemudi menekan rem
secara penuh.
3. Pompa
Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang dilepaskan oleh
katup ke rem.
4. Kontroler / Komputer
Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor kecepatan.
Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan menyampaikan data kecepatan
tersebut ke pada kontroler. Untuk mobil berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam,
akan diperlukan waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat anda melakukan pengereman normal, tidak
akan terjadi penguncian roda kendaraan. Lain ceritanya jika anda melakukan pengereman mendadak,
maka roda akan terkunci. Waktu yang diperlukan untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.
Karena kontroler telah di program, untuk dapat menghentikan kendaraan secara maksimal, terkuncinya
roda saat pengereman tidak boleh terjadi. Sebelum roda terkunci, kontroler akan mendapatkan data
dari sensor kecepatan dan akan memerintahkan katup menghalangi tekanan, dengan cara mengambil
katup posisi dua atau katup posisi 3, sesuai perintah dari kontroler. Setelah putaran roda terdeteksi oleh
sensor kecepatan, kontroler akan memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu, yang membuat
tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja rem ABS diatas terjadi sangat cepat,
rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang, mampu melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1 detik.
PROPELLER SHAFT
Pengertian Propeller Shaft
Propeller shaft atau poros propeller (pada kendaraan FR dan kendaraan 4WD) berfungsi untuk
memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrential. Transmisi umumnya terpasang pada
chassis frame, sedangkan differential dan sumbu belakang atau rear axle disangga oleh suspensi sejajar
dengan roda belakang. Oleh sebap itu posisi diferential terhadap transmisi selalu berubah ubah pada
saat kendaraan berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban,
Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial
dengan lembut tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan
ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan
sudut dari suspensi. Selain itu sleeve yoke bersatu untuk menyerap perubahan anatara transmisi dan
diferential.
Biasanya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran
atau bengkok. Bandul pengimbang atau balance weight dipasang pada bagian luar pipa dengan tujuan
untuk keseimbangan pada waktu berputar. Dengan keseimbangan ini diharapkan poros propeller dapat
berputar tanpa menghasilkan getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut. Pada umumnya
propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang pada kedua
ujung berbentuk universal joint.
Didalam poros propeller ada komponen utama yang bernama universal joint yang memiliki fungsi untuk
meredam perubahan sudut dan untuk melembutkan perpindahan tenaga. Ada juga slip yoke yang
berfungsi untuk menghubungkan poros keluaran transmisi ke sambungan universal (universal joint)
depan.
Front Universal Joint mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft)
Axle Shaft atau poros penggerak roda adalah salah satu komponen system pemindah tenaga,
merupakan poros penggerak roda- roda dimana roda- roda dipasang pada Axle Shaft sehingga beban
roda ditumpu oleh Axle Shaft. Axle Shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga gerak dari differential ke
roda- roda.
Gambar 1. Axle shaft
B. Prinsip Kerja
Lekukan khusus dibuat pada dudukan bola baja yang pada masing- masing arah memotong titik O
dari titik pusat garis pengerak dan poros penggerak yang selalu dihubungkan pada pusat garis P dari
masing- masing bola baja, hasilnya putaran poros penggerak adalah selalu identik dengan poros yang
digerakkan.
C. Cara Kerja
Axle Rigid disamping sebagai penerus putaran ke roda, seolah – olah merupakan lengan panjang
seperti poros mati, sehingga pada saat kendaraan berjalan kedudukan body kendaraan seolah – olah
mengikuti gerakkan posisi Axle.
b. Cara kerja Axle Shaft Independent
Dengan dilengkapi CV Joint maka pada saat kendaraan meaju dijalan yang bergelombang maka
posisi body kendaraan seakan-akan tidak terpengaruh oleh keadaan jalan, karena dengan dilengkapi
CV Joint pada setiap gerakan disamping bisa bergerak putar juga bisa bergerak memanjang, memendek
dan membuat sudut.
3. Sedangkan pada saat belok atau jalan tidak rata tenaga putar dari differential diteruskan
oleh inner race housing – steel ball – intermediate axle shaft – steel ball – outer race gousing –
roda, dimana pada saat itu disamping sebagai penerus putaran dari intermediate shaft ball juga
bergerak pada inner race, sehingga CV Joint mampu mebuat sudut yang memungkinkan
kedudukan kendaraan menjadi stabil.
4.
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan
putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga
urutan perpindahan putaran dari propeller shaft akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive
pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar.
Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan
differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft.
Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan
membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan
jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk
berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential
case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam
keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan
kemudian menggerakkan roda.
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar
daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka
beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan
perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut :
Putaran dari propeller shaft akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar
ring gear . Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar.
Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan
memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini
akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear ,
maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat
dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan
akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.