Anda di halaman 1dari 20

ELEMEN MESIN

Dosen Pengampuh : Ir. Safei, M.T

Pengenalan Kopling Tidak Tetap

Disusun Oleh :
Rifki Prandana (062130200677)
RM. Mufasirin al Furqon (062130200678)
Rimma Dwi Martin (062130200679)

Jurusan Teknik Mesin


Politekni Negeri Srwiwijaya
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Pengenalan Kopling Tidak Tetap”.Penulisan makalah ini dilakukan untuk
melengkapi tugas yang diberikan kepada kami oleh dosen matakuliah elemen
mesin.Penulisan makalah berdasarkan buku dan makalah yang beredar di laman
internet yang berkaitan dengan Kopling.
Kami sebagai penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampuh dan teman-teman yang telah memberikan masukan maupun semangat
kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini
Melalui makalah ini juga kami berharap dapat bermanfaat bagi para
pembacanya.kami juga mengucapkan maaf karena makalah ini jauh dari kata
sempurna maka dari itu juga kami mengharapkan kritikan maupun saran dari para
pembaca.

Palembang 28-03-2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kopling adalah alat mekanis yang meneruskan tenaga penggerak ke
mekanisme lain, biasanya dengan menghubungkan mekanisme yang digerakkan
dengan mekanisme penggerak. Kopling berguna pada perangkat yang memiliki
dua poros berputar, pada perangkat ini, satu poros biasanya terpasang ke motor
atau unit daya lain (bagian penggerak), dan poros lainnya (bagian yang
digerakkan) memberikan daya output untuk pekerjaan yang harus dilakukan.
Dalam bor mesin misalnya, satu poros digerakkan oleh motor, dan yang lain
menggerakkan bor chuck. Kopling menghubungkan dua poros sehingga keduanya
dapat dikunci bersama dan berputar pada kecepatan yang sama (diaktifkan), atau
dipisahkan dan berputar pada kecepatan yang berbeda (terlepas) (Sreevani, 2015).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas kami dapat merumuskan beberapa
masalah antara lain :
1. Pengertian dari kopling itu sendiri?
2. Pengertian dari kopling tidak tetap?
3. Komponen-komponen utam dari kopling?
4. Cara kerja kopling tidak tetap?
5. Macam- macam kopling tidak tetap?
6. Kerusakan apa saja yang terjadi pada kopling?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari kopling itu sendiri
2. Mengetahui cara kerja dari kopling tidak tetap
3. Kerusakan apa saja yang dapat terjadi pada kopling
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kopling
Kopling adalah suatu mekanisme yang dirancang mampu menghubungkan dan
melepas atau memutuskan perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar ke
benda lainnya. Pada bidang otomotif, kopling digunakan untuk memindahkan
tenaga motor ke unit transmisi dengan menggunakan kopling, pemindahan gigi-
gigi trasmisi dapat dilakukan, kopling juga memungkinkan motor juga dapat
berputar walaupun transmisi tidak dalam posisi netral

2.2 Pengertian Kopling Tidak Tetap


Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang dapat memutuskan dan
menghubungkan dari poros penggerak ke poros yang digerakkan dengan putaran
yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan kedua hubungan
poros tersebut pada keadaan diam maupun berputar.
Sifat – sifat kopling ini adalah :
 Poros output relatif bergerak terhadap poros input
 Pemutusan hubungan dapat terjadi pada saat kedua poros berputar maupun
tidak berputar

2.3 Komponen-Komponen utama di kopling

Kopling pada kendaraan terdiri dari beberapa komponen seperti roda


penerus, pelat kopling/clutch disc/kampas kopling, plat penekasn, dan mekanism
penggerak. Dan berikut ini adalah penjelasan singkat tentang komponen
komponen tersebut :
1. Kampas Kopling/Clutch Disc/Plat Kopling

Merupakan komponen utama pada unit kopling, kampas kopling berfungsi


sebagai menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi.
Dengan kata fungsi clutch disc adalah untuk meneruskan tenaga
mesindari roda penerus (flywheel) ke plat penekan (pressure plate) dan
selanjutnya ke input shaft transmisi. Kampas kopling ini terhubung dengan alur
pada input shaft transmisi, jadi ketika kopling berputar otomatis input shaft
transmisi juga berputar.
Komponen ini merupakan komponen pada kopling yang paling sering aus.
Kampas kopling akan semakin cepat aus, bila penggunaannya salah.  
Kampas kopling terdiri dari beberapa bagian utama seperti facing, torsion
dumper, cushion plate, paku keling, hub, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah
gambar kampas kopling, bagian-bagian dan fungsinya :

 Facing
Facing adalah permukaan pada kampas kopling yang bergesekan dengan
plat penekan dan fly wheel.
 Torsion dumper
Fungsi torsion dumper adalah untuk meredam getaran pada plat kopling
lebih detailnya memiliki fungsi untuk meredam hentakan/puntiran saat kopling
mulai menghubungkan/meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun
deselerasi.
 Cushion Plate
Cushion plate menjadi tempat bagi facing dengan cara dikeling, cushion
plate ini dibuat bergelombang agar lebih kuat dan ketika plat penekan menyentuh
kampas kopling dapat dilakukan dengan pelan-pelan.
 Cluth Hub
Cluth hub akan dihubungkan dengan input transmisi, dengan kata lain
fungsinya adalah untuk menyalurkan putaran yang diterima kampas kopling
(ketika terhubung dengan putaran mesin) ke transmisi.

2. Tutup Kopling (Clutch Cover)

Komponen utama kopling yang ketiga adalah tutup kopling atau clucth
cover. Tutup kopling ini dibautkan dengan fly wheel,

Tutup kopling ini akan berputar bersamaan dengan fly wheel dan atau plat
kopling sesuai dengan putaran mesin. Untuk saat ini terdapat dua macam tutup
kopling, yaitu diaphragm spring clutch cover (tutup kopling tipe pegas diafragma)
dan tutup kopling dengan pegas coil.

 Tutup Kopling Tipe Pegas Diafragma

Komponennya antara lain :

 Pegas Diafragma
 Release Bearing
 Release fork
 Pressure plate
 Tutup Kopling Tipe Pegas Coil

Komponen tutup kopling tipe pegas coil antara lain :

 Coil spring
 Pressure lever
 Pressure plate

3. Mekanisme Penggerak Kopling


Mekanisme penggerak merupakan suatu mekanisme yang berguna untuk
mengoperasikan kopling, Pins dapat mengoperasikan kopling dengan menginjak
pedal kopling.

Mekanisme penggerak akan mneruskannya sehingga kopling dapat


terbebas, dan dapat dilakukan perpindahan gigi. Mekanisme penggerak pada
kopling terdapat dua macam, tipe yang pertama menggunakan tipe mekanis dan
tipe yang kedua menggunakan tipe hidraulis.   

 Mekanisme Penggerak Kopling Tipe Mekanis

Gambar diatas merupakan gambar mekanisme penggerak tipe mekanis, yang


mana untuk menggerakkan masih menggunakan kable bukan hidraulis.
 Mekanisme Penggerak Kopling Tipe Hidraulis

Komponen mekanisme penggerak kopling tipe hidraulis antara lain :

 Pedal Kopling
 Master Silinder Kopling
 Pipa tekanan fleksible
 Pipa tekan baku
 Tuas Pembebas (release fork)
 Silinder Kopling
 Release bearing (bantalan tekan)
 Pegas pengembali pedal
 Pegas pengembali release fork
 Tuas master silinder (push rod)

4. Master Silinder Kopling

Master silinder kopling adalah salah satu komponen penting dalam sistem
kopling hidrolik yang bertugas mengubah gerak mekanis dari pedal kopling
menjadi tekanan hidrolik minyak kopling. Inilah yang menghasilkan tekanan
hidrolik yang dapat menekan plat kopling dan membebaskan putaran mesin untuk
memudahkan pergantian gigi.
5. Master Silinder Kopling Atas

Master silinder kopling atas terhubung langsung dengan push


rod sehingga bertugas menerima tekanan dari pedal kopling. Tekanan tersebut
kemudian diteruskan ke master silinder kopling bawah melalui fluida atau cairan
khusus.

6. Master Silinder Kopling Bawah

Komponen yang juga dikenal dengan sebutan power clutch ini terletak di
bagian bawah dekat transmisi. Power clutch adalah komponen hidrolik kopling
yang mampu mengubah tekanan hidrolik menjadi tekanan mekanis yang
diteruskan ke release fork. Selain itu, pipa hidroliknya juga digunakan sebagai
penghubung antara bagian atas dan bawah kopling.
7. Aktuator Pneumatik

Silinder pneumatik, yang juga dikenal sebagai aktuator pneumatik, adalah


produk yang digunakan untuk memberikan gerakan dan gaya linier atau putar ke
sistem, mesin.

Sistem pneumatik menggunakan udara terkompresi untuk membuat


gerakan mekanis berputar atau linier dan aplikasi daya yang ‘bekerja’. Aktuator
pneumatik akan menggunakan udara terkompresi untuk bekerja pada piston di
dalam silinder untuk menciptakan gerakan yang diperlukan dan proses otomatis.

8. Hydraulic Clutch Pipe

Hydraulic clutch pipe adalah pipa yang digunakan untuk mengalirkan


tekanan hidrolik. Komponen kopling mobil ini biasanya terbuat dari material high
pressure flexible karena tingkat tekanan hidrolik yang tinggi yang mengalir di
dalamnya. Namun, di bagian ujungnya, hydraulic clutch pipe akan menggunakan
material lain seperti mika atau besi.
9. Release Fork

Release fork merupakan alat yang bertugas meneruskan tenaga mekanis


auto cylinder ke release bearing. Biasanya, komponen ini akan bekerja ketika
menekan release bearing. Jika terjadi kerusakan karena pemakaian yang buruk,
fungsi release fork akan terhambat. Hal ini dapat menghambat pengendara dalam
memindahkan kopling kendaraan.

10. Release Bearing

Release bearing bertugas meneruskan gaya dorong dari release fork


menuju pegas diaphragm yang ada pada clutch cover ketika pedal kopling ditekan.
Dengan adanya daya dorong dari release fork, release bearing akan menekan
diaphragm spring sehingga clutch disc terbebas dari jepitan antara flywheel dan
pressure plate.
11. Pressure Plate

Komponen kopling mobil ini bekerja dengan menekan clutch plate


kemudian diteruskan ke friction plate menuju kampas kopling. Kemudian kampas
kopling akan terhimpit oleh flywheel. Bentuknya seperti piringan dengan bahan
besi dan memiliki lubang di tengah. Letaknya dekat dengan kampas kopling dan
tutup kopling. Pelat ini akan berputar mengikuti putaran gigi primer pada kopling.

12. Flywheel

Flywheel berfungsi untuk menghubungkan putaran yang berasal dari


engkol mesin ke gigi primer kopling.
2.4 Cara Kerja Kopling

Anda mungkin juga menyukai