Nim 22073106
1) Kopling
Kopling pada kendaraan terletak di antara mesin dan transmisi. dan berfungsi untuk
memutus dan menghubungkan putaran dari mesin menuju transmisi.
2) Transmisi
Berfungsi sebagai pengatur besar kecilnya output tenaga mesin sesuaidengan kondisi
perjalanan. Transmisi digunakan untuk merubah momen dengan cara memindah
perbandingan roda gigi sehingga dihasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin,
dan memindahkan momen tersebut ke roda.
3) Poros Propeler
Propeller shaft atau poros propeller pada kendaraan FR dan kendaraan 4WD berfungsi
untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrential. Biasanya
propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan terhadap gaya
puntiran atau bengkok. Transmisi umumnya terpasang pada chasis kendaraan,
sedangkan differential dan sumbu belakang atau rear axle disangga oleh suspensi
sejajar dengan roda belakang
4) Differential (gardan)
Fungsi differential adalah untuk mebedakan putaran roda kiri dan kanan, putaran roda
saat belok akan berbeda pada saat belok dan saat terjadi slip.sehingga apabila roda kiri
masuk pada lubang yang berlupur dan tidak dapat bergerak naik, maka roda kanan
tidak akan ikut berputar.
5) Rear Axle Shaft (poros roda belakang)
Rear Axle Shaft merupakan poros yang berhubungan dengan gardan. Berfungsi untuk
meneruskan tenaga mesin ke roda belakang. Rear Axle umumnya menumpu beban yang
lebih berat daripada roda depan, sehingga konstruksi poros penggerak rodanya juga
relatif lebih kuat. Pemasangan poros akan dipengaruhi oleh jenis suspensi yang
digunakan. Secara umum tipe suspensi yang digunakan ada dua kelompok yaitu
suspensi bebas (independent) dan suspensi kaku (rigid).
2. Tipe FE – FD
Front Engine – Front Drive (FE-FD), dimana mesin diletakkan di depan
kendaraan, dan yang menggerakkan kendaraan adalah roda bagian depan. Biasanya
pada tipe ini menggunakan mesin yang ber posisi horizontal. Karena transmisi di
letakan sejajar dengan poros yang berputar menuju roda.
3. Tipe 4 WD
Four Wheel Drive (4 WD), mesin di letakkan di depan kendaraan, sedangkan
yang menggerakkan kendaraan adalah ke empat roda, baik roda depan maupun roda
belakang sama-sama menggerakkan kendaraan. Maka untuk menggerakkan ke empat
roda tersbut dipasanglah Transfer. Sebagian banyak orang menyebutnya dengan
kendaraan off-road dan olahraga utilitas kendaraan, karena dengan menyalakan ke
empat roda dapat menyetabilkan kendaraan dalam berbagai medan.
4. Tipe RE – RD
Rear Engine – Rear Drive (RE-RD), dimana mesin di letakkan di belakang kendaraan
dan menggerakkan roda bagian belakang. Komponen dari tipe ini sama dengan tipe FE
– FD. Bedanya pada type ini mesin penggerak berada di belakang dan roda tidak
berbelok.
Kopling dengan mekanisme Penggerak mekanik
poros roda gigi transmisi. Kopling suatu perangkat/sistem yang merupakan bagian dari
sistem pemindah tenaga.Komponen Kopling dengan penggerak mekanik
Pedal kopling
Pedal kopling terletak sejajar dengan pedal gas fungsi dari pedal kopling yaitu
untuk menghubungkan dan meneruskan pijakkan pedal kopling oleh pengemudi
untuk memutuskan putaran dari mesin ke transmisi
Release cable
Release cable sebenarnya fungsinya sama seperti pipa pada kopling hidrolik. Yaitu
fungsinya untuk meneruskan tenaga dari pedal ke garpu pembebas sehingga kopling
dapat bekerja sebagaimana mestinya
Shift fork atau garpu pembebas shift fork atau yang lebih dikenal dengan garpu
pembebas yaitu bagian dari sistem kopling yang berfungsi untuk menekan release
bearing sehingga kopling terbebas dan putaran dari mesin tidak diteruskan ke
transmisi.
Release bearing
Release bearing atau bantalan pembebas merupakan bagian dari sistem kopling
yang memiliki fungsi untuk menekan pegas penekan pada clutch cover sehingga
plat penekan terbebas. Release bearing terdapat dua bagian yaitu bagian yang
berhubungan dengan plat penekan yang dapat berputar bebas serta bagian yang
berhubungan dengan shift fork yang tidak dapat berputar
Cover clutch
Cover clutch merupakan bagian dari kopling yang memiliki fungsi untuk
melindungi unit kopling dari kerusakan. Selain itu di clutch cover terdapat pegas
penekan yang berfungsi untuk membebaskan plat penekan. Plat penekan juga
dijadikan satu dengan clutch cover yang memiliki fungsi untuk menekan kampas
kopling agar putaran mesin dapat diteruskan ke transmisi. Clutch cover dibaut
menjadi satu dengan roda gila atau flywheel.
pressure plate
Pegas penekan merupakan bagian dari kopling yang letaknya menempel pada clutch
cover. Fungsi dari pegas penekan yaitu sebagai pengungkit untuk mengangkat atau
melepaskan plat penekan agar tidak menekan kampas kopling. Hal ini berfungsi
untuk membebaskan kopling sehingga putaran dari mesin tidak diteruskan ke
transmisi. Pegas penekan terdapat dua jenis yaitu pegas diafragma dan pegas koil.
Plat penekan
Plat penekan merupakan bagian dari kopling yang memiliki fungsi untuk menekan
kampas kopling agar putaran mesin dapat terhubung atau diteruskan ke transmisi.
Plat penekan terhubung dengan pegas penekan. Apabila pegas penekan terdorong
oleh release bearing, maka plat penekan akan terungkit dan membebaskan putaran
dari kampas kopling. Begitu pula sebaliknya, ketika release bearing tidak menekan
pegas penekan maka plat penekan akan kembali menekan kampas kopling.
Clucth disc
atau kampas kopling kampas kopling atau disc clutch merupakan bagian dari
kopling yang memiliki fungsi untuk menyalurkan tenaga putar dari mesin ke
transmisi. Perpindahan tenaga ini tanpa terjadi selip sehingga seratus persen tenaga
putar diteruskan ke transmisi.
Gambar 2.29: Posisi planetary gear unit Gambar 2.30: Komponen planetary gear unit
A. Propeller shaft
Propeller shaft adalah salah satu komponen pada sistem transmisi yang berbentuk pipa
panjang. Ia terbuat dari material baja sehingga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap
gaya puntir. Propeller shaft sendiri memiliki bagian- bagian penyusun seperti rear universal
joint, rear slip joint, balance weight, dan lain-lain. Bagian-bagian tersebut dirangkai
menjadi suatu kesatuan agar cara kerja propeller shaft dapat optimal.
Komponen satu ini dipasang pada rangka chassis dan sumbu roda belakang yang
disangga suspensi roda belakang. Panjang propeller shaft berbeda-beda, menyesuaikan
dengan ukuran kendaraan. Semakin besar dan panjang sebuah kendaraan, maka propeller
shaft yang dipasang pun semakin panjang. Sebaliknya, semakin kecil dan pendek sebuah
kendaraan, maka propeller shaft pun semakin pendek.
A. Pengertian Differential
Bila kendaran sedang sedang membelok maka roda belkang sebagai roda-roda
penggerak (untuk front engine rear drive) atau roda-roda dpan (untu front engine front
drive) mmpunyai putaran yang berbeda antara roda kiri dan roda kanan. Karena bila
mempunyai putaran yang sama akan memungkinkah poros roda belakang akan patah dan
jalanya tidak baik dibebaskan salah satu ban terseret (roda kiri dan kanan mempunyai sudut
putaran yang berbeda).
Difrensial berfungsi utuk membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat kendaraan
berbelok sehigga dapat menghindari patahnya poros (shaft) roda-roda penggerak, seperti
terlihat pada gambar di atas rack kiri dan rack kanan dibebani dengan beban seberat W
yang sama besar. Pada saat pinion di tarik ke atas maka pinion akan menarik fack kiri dan
kanan sama tinggi di sebabkan kedua rck mempunyai beban yang sama. Sedangkan ban
pinion hanya bergerak ke atas akan tetapi diam pada porosnya (tidak berputar).ditunjukkan
bahwa tidak terjadi perbedaan tinggi antara rack kiri dan kanan apabila beban yang sama.
Beban pada rack sebelah kiri lebih bear dari sebalah kanan. Pada saat pinion di tarik ke
atas maka pinion akan berputar pada porosnya, sedangkan rack akan terangkat lebih
tinggi dibandingkan rack sebelah kiri. Di sini di tunjukkan bahwa apabila kedua beban
pada rack
tidak sama besar dan pinion di tarik ke atas maka terlihat pinion berputar pada porosnya
sekaligus mengangkat rack kiri dan kanan tidak sama tinggi
Didalam gambar diatas, kondisi depan saat dibelokan dan sebelah kanan kondisi selama
melambung, sudut joint dari outboard joint (side joint roda) adalah sangat besar saat
sedang belok, oleh karena itu outboard joint umumnya harus didesain agar dapat
membelok 40o lebih, semakin besar sudut joint ini, sudut belok
Didalam gambar diatas, kondisi depan saat dibelokan dan sebelah kanan kondisi
selama melambung, sudut joint dari outboard joint (side joint roda) adalah sangat besar
saat sedang belok, oleh karena itu outboard joint umumnya harus didesain agar dapat
membelok 40o lebih, semakin besar sudut joint ini, sudut belok
kendaraan dapat diperkecil. Sudut joint yang diizinkan pada inboard joint (side
joint transaxle) adalah tidak terlalu besar dan umumnya mendekati 20o. Tetapi selama
panjang poros penggerak dapat berubah, terutama pada saat roda depan memerlukan
gerakan keatas ke bawah, saat meluncur dalam arah axial, besarnya gerakan luncur
umumnya 25 – 50 mm (0,98 – 1,78 inc). Dan ketika besarnya luncuran dan sudut joint
yang diperlukan, untuk memindahkan gerak putar ke roda dalam bentuk kecepatan dan
mempunyai sedikit tambahan luncur dan sebagainya, ketika dipertahankan memperkecil
vibrasi dan bunyi dilengkapi karakteristik pengemudian baik.
B. TIPE POROS DEPAN
Poros depan tanpa poros penggerak
Poros depan pada kendaraan penggerak belakang (FR) digunakan hanya untuk
menahan beban dan suatu bagian dari sistem kemudi. Dengan steering
knuckle seperti sendi (Axis),beban pada bantalan roda depan dipindahkan ke
suspensi. Roda terpasang pada steering knuckle melalui dua bantalan luncur yang
tirus dan mur pengunci yang dikeraskan setelah preload yang tercapai.
1) Clutch lever
Berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan penggerak roda depan dan roda
belakang pada kendaraan dengan sistem penggerak empat roda (4WD) atau sistem
penggerak dua roda (2WD).
2) Clutch assembly
Berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan tenaga mesin ke transmisi dan
kemudian ke roda penggerak.
4) Drive chain
Berfungsi utama drive chain adalah mentransfer tenaga dari output shaft (poros
keluar) transfer case ke roda-roda penggerak depan dan belakang
6) Transfer case
Berfungsi utama transfer case adalah mengelola dan mengontrol distribusi tenaga
mesin ke roda-roda penggerak depan dan belakang, serta memungkinkan pengemudi
untuk memilih mode penggerak yang sesuai dengan kondisi jalan.
7) Input shaft
memiliki fungsi utama sebagai titik masukan tenaga dari transmisi kendaraan ke
transfer case