Anda di halaman 1dari 8

“Komponen dan Cara perawatan kopling mobil”

Kopling pada sebuah mobil merupakan komponen vital yang membutuhkan perawatan yang lebih
agar lebih awet sehingga performa mobil tetap optimal. Meskipun sebagai elemen vital, perawatan
kopling mobil tidak sesulit yang dibayangkan, terlebih lagi bagi mobil baru yang jarak tempuhnya
masih dibawah 100.000 km.
Angka tersebut merupakan sebuah “patokan” bahwa pada jarak tempuh tersebut, kinerja sebuah
sistem kopling pada mobil masih berfungsi dengan normal dan optimal, terkecuali jika cara
mengendarai mobil yang kurang tepat atau medan yang harus dilalui mobil tersebut selalu berat.
Maka dalam hal ini berlaku pengecualian.
Sebelum membahas cara merawat kopling mobil yang baik dan benar, penulis akan memberikan
sedikit ulasan singkat mengenai kinerja sebuah kopling pada mobil, terutama pada mobil manual.
Kopling pada mobil manual terletak di antara transmisi dan mesin dan berfungsi untuk memutus
dan menyambung tenaga yang dikeluarkan oleh mesin ke bagian roda melalui transmisi.
Setelah mengetahui “patokan” dan kinerja dari sebuah kopling pada mobil manual, pastinya akan
sangat disayangkan jika pada bagian kopling, seperti plat, harus diganti sebelum mencapai angka
“patokan” tersebut. Padahal jika dilakukan perawatan dengan baik dan benar, hal ini bisa dicegah
hingga jarak tempuh mobil mencapai batas maksimal.
Nah, untuk mencegah dan menghindari hal tersebut terjadi pada mobil manual kesayangan Anda,
berikut ini beberapa penyebab terjadinya gangguan atau masalah pada bagian kopling serta cara
yang baik dan benar dalam melakukan perawatan kopling pada mobil manual agar lebih awet:
 Sebaiknya tidak meletakkan kaki secara terus menerus pada pedal kopling saat mobil sedang
melaju. Karena hal ini bisa mengakibatkan terjadinya keausan yang lebih cepat pada matahari
kopling di bagian clutch cover serta juga bisa mempercepat kerusakan pada bagian release
bearing.
 Ketika mobil sedang melaju lambat di jalanan yang menanjak atau berhenti karena macet di
tanjakan, sebaiknya tidak menggunakan teknik setengah kopling untuk mempertahankan
mobil tetap pada posisinya, tapi gunakan handrem atau rem tangan. Karena jika hal tersebut
dilakukan, maka akan mempercepat penipisan atau keausan kampas kopling yang
menyebabkan umur kampas kopling menjadi lebih pendek. Selain itu, permukaan pressure
plate di bagian clutch cover serta permukaan pada roda gila juga akan ikut aus atau terkikis.
 Saat mobil hendak melaju dan melepas tekanan pada pedal kopling, sebaiknya dilakukan
secara halus. Karena pedal kopling yang dilepas secara kasar bisa mengakibatkan kerusakan
pada permukaan plat kopling. Nah, kerusakan pada permukaan plat kopling inilah, biasanya
permukaan plat kopling menjadi tidak rata, yang bisa menyebabkan kopling akan terasa
bergetar keras saat hendak terhubung. Pada kasus yang lebih parah yang terjadi pada mobil
dengan muatan yang berlebih, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan putusnya
plat-plat yang terdapat di bagian kampas kopling.

Cara Merawat Kopling Mobil yang Baik dan Benar


 Usahakan untuk secara rutin memeriksa apakah terjadinya kebocoran minyak kopling,
terutama pada bagian bawah master kopling. Karena biasanya akan terjadi kebocoran pada
bagian tersebut saat menginjak pedal kopling yang diakibatkan oleh beban yang terlalu berat.
 Periksa dan pastikan jika setelan pada pedal kopling sudah pas dan tepat.
 Periksa juga setelan tekanan pada pedal kopling. Karena biasanya kopling yang sudah
mengalami kerusakan, kopling menjadi lebih berat saat ditekan.
 Jika terlihat kebocoran oli dari sambungan transmisi dan mesin, sebaiknya sesegera mungkin
diganti bagian belakang seal crankshaft. Karena jika hal ini dibiarkan, maka bisa
menyebabkan selip pada kopling yang disebabkan oleh oli yang bocor tersebut.

Pengertian Kopling
Kopling berasal dari kata coupling yang kata dasarnya adalah couple yang artinya pasangan.
Tapi pengertian kopling di Indonesia tidak sama dengan coupling di luar negeri. Kopling di
negara kita lebih sama dengan clutch.

Kopling merupakan salah satu komponen yang bisa sobat mesinmotor lihat di mobil manual
yang terletak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan
perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.

Walau terlihat mudah, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat dalam
kopling beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda bisa mengatasi jika terdapat masalah tak
terduga mengenai kopling anda. Sebelum memahami komponen beserta fungsi dari kopling mari
kita bahas syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Lain pun syarat yang harus dimiliki oleh
kopling yakni :

 Bisa menghubungkan putaran mesin ke transmisi


 Bisa memindahkan tenaga mesin ke transmisi
 Bisa memutuskan hubungan daya mesin yang dioperasikan

Fungsi Kopling
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, fungsi kopling pada tiap kendaraan baik jenis
transmisi manual maupun transmisi otomatis itu sama. Yakni ketika mesin menghasilkan tenaga
untuk membuat kendaraan bergerak dari titik nol, sobat mesinmotor membutuhkan part
perantara yang berguna untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin menuju transmisi dan
membuat kendaraan sobat mesinmotor bergerak maupun memutuskan tenaga tersebut.
Kopling fungsinya untuk meredam tenaga yang disalurkan mesin ke transmisi agar saat mulai
bergerak tenaga yang disalurkan tidak langsung besar melainkan sedikit demi sedikit sesuai
dengan bukaan kopling yang sobat mesinmotor lakukan.

Jenis Kopling Pada Mobil


Sebelumnya, pada Mobil kita mengenal ada dua jenis sistem transmisi, manual dan matic.
Kedua nya juga memiliki jenis kopling yang berbeda. Jenis kopling pada Mobil ada dua yaitu ;

1. Kopling Manual
Kopling ini termasuk ke dalam kopling pengendali manual. Berciri-cirikan dilengkapi dengan
pedal kopling. Kopling mekanis dipakai pada mobil-mobil yang mengusung transmisi manual
atau three-pedal.

2. Kopling Otomatis
Kopling hidrolik bekerja melalui aliran hidrolik. Sistem ini juga normalnya disebut Torque
Converter, sistem ini tidak memerlukan lagi pedal kopling karena sudah bekerja otomatis
menggunakan putaran mesin. Torque converter akan kita temukan pada Mobil yang memiliki
transmisi otomatis.
Sistem Kopling Clutch adalah komponen kendaraan yang mempunyai tugas untuk memutuskan
dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi.

Komponen Kopling Manual Pada Mobil


Ada dua komponen utama dalam sistem kopling, yaitu plat kopling dan plat penekan. Plat
penekan tersambung ke poros transmisi sementara plat penekan terhubung ke flywheel. ketika
kedua plat ini renggang, maka putaran mesin ke transmisi putus.

Tapi kalau kedua plat ini melekat maka putaran mesin diteruskan ke transmisi.
Selain dua komponen diatas, masih terdapat beberapa komponen lain yakni ;

1. Clutch Pedal

Pedal kopling termasuk komponen input yang akan mengubah dan meringankan pengendalian
kopling. Pedal ini, bekerja memakai pengungkit dimana ujung pedal terdapat sebuah engsel.
Dibawah engsel akan ada push rod yang tersambung dengan piston master silinder.
Kekerasan penekanan kopling salah satunya dipengaruhi oleh panjang pedal kopling, hal itu
sesuai dengan hukum momentum dimana panjang lengan akan memperbesar momet suatu
benda.

2. Master cylinder

Fungsi master silinder adalah mengubah energi mekanis menjadi tekanan hidrolis. Baik pada
rem serta kopling yang menggunakan sistem penggerak hidrolik pasti akan ditemui komponen
master silinder.

Namun, master silinder kopling beda dengan sistem rem. Pada sistem pengereman, master
silinder terletak menyatu dengan booster dan reservoir sehingga akan nampak besar.

3. Actuator Cylinder

Actuator master cylinder ini pada umumnya sama persis master silinder yang kita bahas diatas.
Cuma fungsi komponen satu ini untuk mengubah tekanan hidrolis kembali ke gerakan mekanis.
Aktuator silinder kopling ada dua jenis, ada yang menggunakan tipe luar dan tipe dalam.

Aktuator tipe luar, memiliki master aktuator yang terletak diluar rumah kopling. Biasanya, pada
master aktuator ini juga disediakan screw adjuster untuk menyetel ketinggian kopling.
Sementara aktuator silinder tipe dalam, terletak didalam rumah kopling. Biasanya tipe ini tidak
memiliki garpu pembebas, karena gerakan dari master aktuator langsung ditransfer ke release
bearing.

4. Release Bearing
Relaese bearing memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau dari
release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing bentuknya mirip bantalan
roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan release fork yang bersifat diam
dan pegas diafragma yang berputar.

5. Clutch Cover
Cover kopling memiliki fungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti pegas
diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang menutup kampas kopling.
Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga apabila flywheel berputar sudah pasti clutch cover
beserta komponen didalamnya ikut berputar.
6. Hydrolic Clutch Pipe
Pipa hidrolis pada dasarnya tidak jauh beda dengan selang lainya. Walaupun akan menyalurkan
tekanan hidrolis, pipa ini tidak dibuat dari besi dengan lekukan tetap. Meski beberapa tipe ada
yang menggunakan pipa besi namun hanya terletak dikedua ujung selang.

7. Release Fork

Garpu pembebas berfungsi untuk mengkonversi energi mekanis dari output aktuator silinder
menuju release bearing. Sama juga dengan pedal kopling, release fork juga bekerja dengan
memakai prinsip pengungkit.

Dimana panjang lengan fork mempengaruhi tingkat kekerasan penekanan kopling. Jika lengan
garpu semakin panjang maka semakin ringan pula kopling ketikaa ditekan namun kopling akan
lebih tinggi.

8. Flywheel
Flywheel sebetulnya juga masuk dalam komponen mesin. Tapi pada sistem kopling manual
mobil, flywheel juga dipakai untuk menjepit kampas kopling bersama pressure plate. Selain
untuk menjepit, flywheel juga digunakan sebagai tempat terkaitnya rumah kopling.
9. Pressure Plate
Plat penekan fungsinya untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama flywheel, Plat ini
berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. disebabkan karena pressure plate
harus mampu menekan plat kopling dengan kekuatan tinggi tanpa aus dan tanpa terjadi
keolengan plat.
10. Clutch Disc

Kampas rem merupakan piringan yang fungsinya menangkap putaran mesin supaya bisa
disalurkan ke transmisi. Kampas kopling harus mampu menyalurkan putaran tanpa selip dan
dengan halus.

Anda mungkin juga menyukai