Anda di halaman 1dari 19

PROSES

PENGERJA AN
LOGAM
KELOMPOK 8
NAMA ANGGOTA

Fery Dwi purwanto


Muhammad Hilman Hakim
Muhammad Isa Al-Rasyid
Yogi pratama
Muhammad Fadhel
POKOK BAHASAN

• Pengecoran
• Roling, tempa, penarikan, ekstruksi
• Metalurgi serbuk dan pengelasan
PENGECORAN

• Proses Pengecoran (casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam
dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan yang serupa
dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat. Pengecoran juga dapat diartikan sebagai
suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan
bagian-bagian dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi.
ROLLING
Rolling, proses deformasi yang paling banyak digunakan, terdiri dari passing sepotong logam antara
dua gulungan; pengurangan ketebalan hasil dari tegangan tekan diberikan oleh gulungan.
Penggulungan dingin dapat digunakan dalam produksi lembaran, strip, dan foil dengan finishing
permukaan berkualitas tinggi. Bentuk melingkar serta balok-I dan kereta api rel dibuat
menggunakan gulungan beralur.
TEMPA

Penempaan secara mekanis bekerja pada logam saat panas. Hal ini dapat dilakukan dengan
penerapan pukulan berturut-turut atau secara tindihan terus-menerus. Tempa diklasifikasikan
sebagai open die dan closed die. Untuk closed die, gaya diberi pada wadah yang telah terisi logam
dan terbentuk . Untuk open die, memiliki bentuk geometris sederhana (misalnya, paralel datar,
setengah lingkaran) digunakan, biasanya pada benda kerja besar.
TEMPA (OPEN DIE)
TEMPA (CLOSED DIE)
PENARIKAN
Drawing adalah penarikan dilakukan dengan menarik logam yang diapit dengan logam (die) dan
metode ke 2 dilakukan dengan pembelokkan dengan menaruh logam pada die kemudian diapit lagi
lagu ditekan dengan punch disebut deep drawing.
EKSTRUKSI

• Ekstrusi merupakan proses dengan deformasi atau perubahan bentuk yang tinggi dan dapat
membuat penampang dengan panjang hingga 150 m.
• •Jenis produk ekstrusi : batang, pipa, profil tertentu, patron kuningan, kabel berselongsong timah
hitam. Logam timah hitam dan timah putih, serta aluminium dapat diekstrusi dalam keadaan dingin,
sedang untuk logam lain harus dipanaskan terlebih dahulu. Ekstrusi logam menggunakan pres type
horisontal dan dijalankan secara hidrolik.
• •Keuntungan dari ekstrusi :
• > membuat berbagai jenis bentuk berkekuatan tinggi ketepatan ukuran
• > penyelesaian permukaan yang baik pada
• > kecepatan produksi yang tinggi
• > harga die yang relatif rendah
• Ekstrusi Langsung
Bilet bulat yang telah dipanaskan, dimasukkan dalam ruang die, balok dummy dan ram diletakkan
pada posisinya. Logam diekstrusi melalui lubang pada die.

• Ekstrusi Tidak Langsung


Hampir sama dengan ekstrusi langsung, namun logam yang diekstrusi ditekan keluar melalui
lubang yang terdapat ditangah ram. Gaya yang diperlukan lebih rendah karena tidak ada gesekan
antara bilet dan dinding konteiner.
Kelemahannya : ram tidak kokoh karena terdapat lubang ditengahnya dan produk hasil ekstrusi
sulit ditopang dengan baik.
METALURGI SERBUK

Proses metalurgi serbuk (powder metallurgy processes) merupakan salah satu teknik pembentukan
logam yang banyak digunakan dalam dunia industri di samping proses pengecoran (casting) dan
proses permesinan (machining).
Proses metalurgi serbuk merupakan proses pembentukan logam yang menggunakan material
dasar berupa partikel-partikel logam berbentuk serbuk.
Secara sederhana, proses metalurgi serbuk dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Proses mixing.Merupakan proses pencampuran (mixing) antara serbuk logam dengan bahan
aditif.
• Proses pembentukan (forming).Yaitu pemberian gaya-gaya kompaksi baik pada temperatur ruang
(cold compaction) maupun pada temperatur tinggi (hot compaction). Proses cold compactionakan
dilanjutkan dengan prosessintering
• Proses sintering yaitu proses pemanasan yang dilakukan pada kondisi vakum sehingga diperoleh
partikel-partikel yang bergabung dengan kuat seperti gambar berikut :
• Proses manufaktur
• Proses finishing
PENGELASAN

• Proses pengelasan berkaitan dengan lempengan baja yang dibuat dari kristal besi dan karbon sesuai
struktur mikronya, dengan bentuk dan arah tertentu. Lalu sebagian dari lempengan logam tersebut
dipanaskan hingga meleleh. Kalau tepi lempengan logam itu disatukan, terbentuklah sambungan.
Umumnya, pada proses pengelasan juga ditambahkan dengan bahan penyambung seperti kawat atau
batang las. Kalau campuran tersebut sudah dingin, molekul kawat las yang semula merupakan bagian
lain kini menyatu.
• Proses pengelasan tidak sama dengan menyolder di mana untuk menyolder bahan dasar tidak
meleleh. Sambungan terjadi dengan melelehkan logam lunak misalnya timah, yang meresap ke pori-
pori di permukaan bahan yang akan disambung. Setelah timah solder dingin maka terjadilah
sambungan. Perbedaan antara solder keras dan lunak adalah pada suhu kerjanya di mana batas kedua
proses tersebut ialah pada suhu 450 derajat Celcius. Pada pengelasan, suhu yang digunakan jauh lebih
tinggi, antara 1500 hingga 1600 derajat Celcius.

Anda mungkin juga menyukai