Anda di halaman 1dari 42

Konsep Dasar

Pengecoran & Pembentukan


Logam
Oleh :
Indrani Dharmayanti
Deskripsi
• Pokok bahasan ini memberikan pengetahuan dan pemahami
mengenai konsep dasar proses pengecoran dan pembentukan logam

Tujuan Pembelajaran :
• Mahasiswa memahami pengetahuan dasar mengenai proses
pengecoran dan pembentukan logam
Logam

• Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras,
penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi.
• Bijih logam ditemukan dengan cara penambangan yang terdapat dalam
keadaan murni atau bercampur dengan unsur-unsur seperti karbon,
sulfur, fosfor, silikon, serta kotoran seperti tanah liat, pasir, dan tanah.
• Logam dapat dibagi dalam beberapa golongan, yaitu :
1.      Logam berat                 : besi, nikel, krom, tembaga, timah putih,
timah hitam,dan  seng.
2.      Logam ringan               : alumunium, magnesium, titanium, kalsium,
kalium, natrium, dan barium.
3.      Logam mulia                : emas, perak, dan platina.
4.      Logam tahan api           : wolfram, molibden, titanium, dan zirkonium.
Industri Pengolahan Logam dibagi atas 3 :

1. Industri hulu: industri yang mengolah bahan tambang


berupa batuan mineral menjadi bijih logam dasar melalui
proses penambangan dan ekstraksi.
2. Industri antara: industri yang mengolah bijih logam dasar
menjadi produk antara atau ½ jadi seperti: (billet, slab,
bloom, rod dan ingot).
3. Industri hilir: industri yang mengolah lebih lanjut produk
industri antara yaitu dari produk ½ jadi menjadi produk
jadi ( contoh nya …..?).
Pembuatan Besi dan Baja
Peleburan Bijih Besi
BAHAN LOGAM
Logam dapat dibagi dalam dua golongan yaitu logam ferro (besi) dan logam non ferro
(bukan besi).
Logam Ferro (Besi)  terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi.
Besi Tuang (Kadar karbon sekitar 40%), Digunakan untuk membuat alas mesin, meja
perata, badan ragum, bagian-bagian mesin robot, blok slinder, dan cincin torak.
Besi Tempa (Komposisi besi terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, &
tidak dapat dituang. Besi tempa dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait
kran, dan landasan kerja plat.
Baja Lunak (Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1% - 0,3%, dapat
ditempa. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan mbangunan.
Baja Karbon Sedang (Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4% -
0,6%. Sifat lebih kenyal dan keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa
berat, poros, dan rel baja.
Baja Karbon Tinggi (Komposisi campuran besi dan karbon. Kadar karbon 0,7% -
1,5%. Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk
membuat kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat bubut lainnya.
Baja Karbon Tinggi Dengan Campuran (Komposisi baja karbon tinggi ditambah
nikel atau kobalt, krom atau tungsten, sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan
kekerasan, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan unutk membuat mesin
bubut dan alat-alat mesin
BAHAN LOGAM

Logam Nonferro yaitu logam yang tidak mengandung unsur besi (Fe). Logam
nonferro antara lain :
 Tembaga (Cu)
Warna cokelat kemerah-merahan, sifatnya dapat ditempa, liat, baik untuk
penghantar panas, listrik, dan kukuh. Tembaga digunakan untuk membuat suku
cadang bagian listrik, radio penerangan, dan alat-alat dekorasi.
Alumimium (Al)
Warna putih. Sifatnya ditempa, liat, bobot ringan, penghantar panas dan listrik
yang baik, mampu dituang. Alumunium digunakan untuk membuat peralatan
masak, elektronik, industri mobil, dan industri pesawat terbang.
 Timbel (Pb)
Warna kelabu, sifatnya dapat ditempa, sangat liat, tahan korosi, air asam, dan
bobot sangat berat. Timbel digunakan sebagai bahan pembuat kabel, baterai,
bubungan atap, dan bahan pengisi.
Peleburan Baja

Proses peleburan baja, dapat menggunakan bahan baku berupa besi kasar (pig iron),
besi spons (sponge iron) atau berupa skrap. Disamping itu bahan baku lainnya yang
biasanya ditambahkan adalah bahan paduan (master alloys) ferrosilikon, ferromangan,
ferrochrom dan lainnya. Bahan muatan lain pada proses peleburan baja ádalah arang
kayu atau kokas serta batu kapur.

Proses reduksi ada 2 (proses menghilangkan ikatan oksigen dgn + H2 dan CO


Reduksi Langsung (direct reduced iron)  Proses ini biasanya digunakan untuk
merubah pelet menjadi besi spons (sponge iron)
Reduksi Tidak Langsung (indirect reduced iron)
Proses Peleburan Baja denganMenggunakan Tungku BOF
Proses Peleburan Baja dapat Menggunakan :
• jenis tungku oksigen basa (basic oxygen furnace, BOF),
• tungku busur listrik (electric arc furnace, EAF), atau
• tungku induksi
Peleburan Bijih Besi
• Video Peleburan logam
PENGECORAN LOGAM
PENGECORAN LOGAM
• Suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan
untuk menghasilkan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi.
• Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang
memiliki rongga cetak (cavity) sesuai dengan bentuk atau desain yang
diinginkan.
• Setelah logam cair memenuhi rongga cetak dan tersolidifikasi,
selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk
proses sekunder.
Traditional Casting (Teknik tradisional)
• Sand-Mold Casting
• Dry-Sand Casting
• Shell-Mold Casting
• Full-Mold Casting
• Cement-Mold Casting
• Vacuum-Mold Casting
Contemporary Casting (Non-Traditional)
• High-Pressure Die Casting
• Permanent-Mold Casting
• Centrifugal Casting
• Plaster-Mold Casting
• Investment Casting
• Solid-Ceramic Casting
Cetakan Pasir Basah (Green sand Moulds)
Cetakan dengan kadar air tinggi contoh Pasir pantai dan pasir gunung

Laboratorium Metalurgi 17
PRODUK PENGECORAN CETAKAN PASIR

Laboratorium Metalurgi 18
• LOGAM (PERMANENT MOULD) adalah Cetakan terbuat dari logam
yang dapat dirakit dan dibongkar pasang. Untuk produk-produk
dengan titik cair lebih rendah dari titik cair logam cetakan
Pendinginan cepat, nonferrous ok, ferrous no!
Struktur lebih halus, kekuatan baik. Permukaan cor halus, machining
minimum, Biaya cukup mahal (harus produksi massa). Permukaan
cetakan harus di coating

Laboratorium Metalurgi 19
• KERAMIK (INVESTMENT CASTING)
Tak dapat didaur ulang- susah
Biaya tinggi
Dimensi sangat presisi, tanpa finishing
Prosedur PENGECORAN PRESISI/ INVESTMENT CASTING

Laboratorium Metalurgi 21
Perbedaan Traditional Cast. & Non Traditional Cast.

• Perbedaan secara mendasar diantara keduanya adalah bahwa


contemporary casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan
cetakannya.
• Perbedaan lainnya adalah bahwa contemporary casting biasanya
digunakan untuk menghasilkan produk dengan geometri yang relatif
kecil dibandingkan bila menggunakan traditional casting.
• Hasil cor-an non-traditional casting juga tidak memerlukan proses
tambahan untuk penyelesaian permukaan.
Jenis Logam yang dapat Dicor

• Besi,
• Aluminium,
• Kuningan,
• Perak, dan,
• Beberapa Material Logam Lainnya.
Kelebihan Pengecoran Logam
• Dapat membuat bentuk yang rumit
• Dapat menghemat waktu dan pengerjaan produk massal
• Dapat menggunakan bahan yang tidak dapat dikerjakan
dengan proses pemesinan (bubut, dll)
• Ukuran produk tidak terbatas
• Bahan dapat dilebur ulang
Kekurangan Pengecoran Logam
• Kurang ekonomis untuk produksi dalam jumlah kecil
• Permukaan secara umum lebih kasar dibanding proses
pemesinan
• Toleransi kepresisian ukuran harus lebih besar
dibanding produk pemesinan
Video Pengecoran
PEMBENTUKAN LOGAM
(METAL FORMING)
Definisi

• Proses pembentukan (forming) adalah proses mengubah bentuk


logam dengan suatu gaya pada arah tertentu tanpa menyisakan serpih
• Proses pembentukan tergantung pada sifat plasticity (plastisitas),
yakni kemampuan mengalir sebagai padatan tanpa merusak sifat-
sifatnya.
Kelebihannya & Kekurangan

Kelebihannya:
• karena padatan, maka tidak perlu perangkat pembawa cairan
• tidak ada kompleksitas pemadatan.
• Dibanding dengan proses pemesinan, proses pembentukan
menghasilkan sekrap yang lebih sedikit.
Kekurangannya:
• gaya yang diperlukan tinggi,
• mesin dan perkakas mahal,
• sebagai konsekuensi dari kedua hal tersebut maka harus dalam
produksi besar
Telaah Suhu

Proses forming diklasifikasikan menjadi:


• Hot working; deformasi dilakukan di bawah kondisi temperatur dan
laju strain (regangan) di mana rekristalisasi terjadi simulatan dengan
deformasi. Untuk mencapai ini, suhu deformasi biasanya di atas 0.6
kali titik cair material pada skala suhu absolut (Kelvin atau Rankine)
• Cold working adalah deformasi di bawah kondisi proses recovery
tidak aktif. Biasanya suhu kerja kurang dari 0.3 kali suhu leleh benda
kerja
• Warm working adalah deformasi di bawah kondisi transisi (yakni
suhu kerja antara 0.3 dan 0.6 kali suhu leleh).
JENIS PROSES
METAL FORMING

• ROLLING
• SPINING
• BENDING
• PIERCHING & BLANKING
• STRETCHING
• COINING
• Forging
ROLLING

• Proses rolling merupakan proses pembentukan bahan


dari bentuk dasar menjadi bentuk lain dengan cara
pengerolan
Contoh: tangki
minyak, tabung,
Dll.
Pierching & Blanking

Skema Proses
Pierching & Blanking

Pierching
HASIL
Blanking
PROSES SPINNING
Proses Stretching
Proses Tempa (Forging)

• Pengertian: Proses pembentukan bahan dengan gaya


impact atau tekan
• Jenis proses: Hamer forging, drop forging, press forging,
upset forging, dan rol forging
Hammer Forging
(Smith Forging)

• Konstruksi sederhana
• Gaya impact
• Bentuk envil: flat, concave, convex, etc
• Gaya: 5000 – 25000 lb
• Kurang teliti
Mesin Hammer Forging
DROP FORGING
(Dies Forging)

• Cetakan tertutup
• Proses beberapa tahap
• Cetakan dapat diganti sesuai dengan bentuk benda
kerja
• Terjadi flash
Mesin Drop Forging
UPSET FORGING

• Menggunakan dua cetakan


• Proses bertahap
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai