14/363334/TK/41471
1. Memformulasikan masalah
Dalam menetukan cara memecahkan masalah,yang pertama kita tentukan adalah apa
yang dibutuhkan oleh sistem mulai dari masalah apa yang kita hadapi,bagaimana cara
kita utntuk merakayasa masalah tersebut agar nanti pada akhirnya didapat solusi
sesuai kebutuhan design. Dalam melakukan formulasi masalah,kita bisa menggunakan
langkah langkah berikut untuk memudahkannya:
a. Menentukan kebutuhan dan spesifikasi
Pada desain sistem termal,parameter yang perlu diperhatikan adalah distribusi
temperature dan variasinya terhadap waktu,aliran,dan parameter lainnya. Dan pada
akhirnya total energi,power,kecepatan,dll akan menjadi outpot yang
diperhitungkan pada sistem termal. Tidak lupa juga temperatur annealing,yaitu
temperature bertujuan untuk memberika perubahan/elevasi temperatur pada
material,biadanya pada logam alumunium dan steel
Untuk spesifikasi final dari putput sebuah sistem termal dapat berupa karakteristik
performa,rekomendasi untuk tahap maintenance,berat,ukuran,dll
Memberikan besaran
Langkah sleanutnya setelah menentukan kebutuhan dan spseifikasi adalah
memberikan besaran pada sistem termal. Nilai dari ukuran,material,temperatur,dan
parameter besaran yang lain harus ditentukan agar nantinya tidak terjadi salah pada
desain sistem termal
Variable desain
Bayu Perwito Aji
14/363334/TK/41471
Variabel desain adalah jumlah parameter yang akan diveriasi pada sistem termal
untuk mengakomodasi kebutuha sistem tersebut. Dan variabel tersebut nantinya
juga ikut menentukan karakteristik dari sistem termal tersebut. Variabel desain
biasanya berhubungan dengan hardware sistem dan kondisi operasi
b. Konstrain/pembatasan
Limitasi di sini bertujuan untuk memberikan nilai maksimum dan minimum pada
parameter sistem,contoh temperatur maksimum,kalor maksimum input,dll.
2. Desain konseptual
a. Inovasi desain konseptual
Inovasi dari ide-ide yang telah ada diperlukan untuk menambah banyak konsep
konsep desain yang akan dipakai pada sistem termal. Semakin bnayak inovasi
maka semakin banyak pula alternatif yang akan digunakan pada sistem termal
tersebut.
b. Pemilihan dari Konsep yang tersedia
Dari beberapa konsep yang telah ada,maka dipilih beberapa yang akan dilanjutkan
ke tahap selanjutnya. Namun berdasarkan pertimbangan dan teknologi yang telah
ada sehingga tidak memmbebani untuk tahap ke depan. Dengan teknologi yang
sudah ada,diharapkan konsep desain yang ada bisa direalisaikan. Berikut contoh
beberapa pemilahn konsep desain.
gas hasil sisa pembakaran yang banyak yang menyebabkan losses tinggi diberi
sistem economizer untuk memanfaatkan panas yang tersis tesebut.
c. Simuasi
Simulasi adalah proses subjecting sistem termal dengan memberikan input secara
bervariasi seperti kondisi operasi,sehingga nantinya didapat karakteristik serta sifat
sitstem termal. Melalui simulasi nanitnya juga didapat bagaimana desain yang
bagudan keadaan mana yang sesuai dengan pengoperasian sistem termal. Untuk
mendapatkan data simulasi yang valid,maka iterasi yang dilakukan harus berulang
ulang dan konvergen
d. Evaluasi : Desain yang dipakai dan Optimalisai desain
Setelah proses modeling dan simulasi,maka didapat keadaan yang diharapkan dari
sitem termal. Setelah didapat itu,maka sistem termal bisa dioptimalkan dengan
cara merubah desain dan mensimulasikan ulang agar didapat hal yang sekiranya
bisa ditambahkan dalam sistem termal untuk meningkatka efisiensinya
4. Pemilihan material
Material dalam sistem termal sangat penting. Karena dalam sistem termal terdapat
beberapa komponen dengan kondisi operasi yang berbeda sehingga membutuhkan
jenis material yang berbeda dan sifat material yang berbeda. Apabila pemilihan
Bayu Perwito Aji
14/363334/TK/41471
material salah,maka sistem yang terbangun akan ikut rusak juga. Contoh misal pada
pemilihan material boiler untuk menahan tekan yang tinggi,maka dibutuhkan plat atau
logam yang tebal,apabila diberi plat yang tipis maka tidak akan menahan tekanan
yang besar tersebut. Berikut jenis jenis material beserta sifat sifatnya