Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Perkembangan Balon Udara Sampai Saat Ini

Ide awal dibalik balon udara panas yang dikenal saat ini ternyata sudah ada sejak lama.
Archimedes, seorang ahli matematika Yunani kuno telah menggambarkan prinsip
mengapung lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di abad ke-13, peneliti Inggris Roger
Bacon dan filsuf Jerman Albertus Magnus, keduanya pernah menyampaikan tentang
mesin terbang.

Namun belum ada yang menerapkannya sampai akhirnya pada musim panas tepatnya
tanggal 19 September 1783, dihadapan Raja Louis XVI, Montgolfier bersaudara,
Joseph dan Entienne menjadikan domba, bebek, dan ayam sebagai penumpang pada
penerbangan perdana di atas Perancis selama delapan menit. Dua bulan kemudian
Marquis Francois dan Pilatre menjadi dua manusia yang pertama terbang
menggunakan balon udara.(Tabloid Aviasi)

Setelah itu, mulai ditemukannya balon udara modern. Count Ferdinand von Zeppelin
dikenal sebagai orang pertama yang berhasil menerbangkan sebuah balon raksasa
yang disebut Dirigible pada 2 Juli 1900. Saat itu dirigible pertama di dunia itu hanya
bisa bertahan di udara selama 17 menit. Dirigible pertama itu termasuk kecil karena
panjangnya hanya 420 ft. Berbagai perbaikan dan penyempurnaan terus dilakukan
sehingga 10 tahun, kemudian dirigible sudah mampu bertahan selama 24 jam di udara.
Dirigible menjadi alternatif menarik untuk transportasi udara saat itu. Count Zeppelin
langsung menjadi pahlawan yang dianggap sejajar dengan fisikawan legendaries
Galileo Galilei. Belakangan dirigible lebih dikenal dengan nama Zeppelin untuk
mengenang jasa orang Jerman tersebut. Zeppelin seperti pada (Gambar 1) mulai
dijadikan alat transportasi antar benua yang digunakan secara komersil pada tahun
1928.

Pada tahun 1929 The Graf Zeppelin berhasil terbang mengelilingi dunia selama 21 hari.
Selama bertahun-tahun zeppelin berhasil terbang tanpa satu kali pun mengalami
kecelakaan. Zeppelin yang paling terkenal adalah Hindenburg yang panjangnya
mencapai 804 ft, hampir dua kali lebih panjang dari Zeppelin pertama. Hindenburg
menjadi populer bukan karena panjangnya tetapi karena tragedi yang terjadi pada
tahun 1937. Saat itu Hindenburg yang sedang terbang di atas Lakehurst, New Jersey,
tiba-tiba meledak dan terbakar di udara. Kejadian ini menyebabkan dihentikannya
semua penggunaan zeppelin sebagai alat transportasi udara. Dua tahun kemudian
pesawat terbang mulai menggantikan fungsi zeppelin sebagai alat transportasi udara
yang digunakan untuk mengangkut penumpang secara komersil. Itulah akhir riwayat
zeppelin. Belakangan zeppelin ukuran kecil hanya digunakan untuk menerbangkan
berbagai spanduk iklan/reklame. Kadang-kadang spanduk-spanduk itu juga digunakan
untuk mengumumkan berbagai peristiwa penting, misalnya Olimpiade. Tragedi
Hindenburg telah menenggelamkan masa depan zeppelin.

Tragedi Hindenburg memang menakutkan, tetapi ternyata mimpi untuk membangun


mesin terbang yang lebih ringan dari udara masih tetap hidup sampai saat ini. Dirigible
ukuran besar pun mulai dibuat kembali sejak awal abad ke-20. Proyek lighter-than-
airini berusaha mengembalikan masa-masa kejayaan zeppelin sebelum meledaknya
Hindenburg. Kali ini dengan rancangan teknik yang lebih canggih dan lebih aman
supaya tragedi yang menakutkan itu tidak terulang kembali.

Zeppelin terbaru ini merupakan zeppelin terbesar dengan panjang mencapai 853 ft (260
meter) dan diameter maksimum 213 ft (65 meter). Bentuk balon raksasa ini hampir
sama dengan Hindenburg yang memiliki hidung (nose cone) yang lebih runcing supaya
lebih streamline sehingga dapat mengarungi udara dengan lebih mulus. Dirigible
terbaru ini akan digerakkan oleh 16 mesin turbin sehingga mampu terbang pada
kecepatan 90 km per jam. Dirigible ini juga dilengkapi lagi dengan ekor yang berfungsi
untuk mempertahankan kestabilannya di udara dan meningkatkan kelincahan geraknya
sehingga bisa berputar-putar dengan mudah.(Yohanes Surya).
Bagian-Bagian Balon Udara dan Bahan-Bahannya

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope,
burner, dan basket.

Envelope bentuknya berupa kantong berupa balon tempat udara dipanaskan. Envelope
ini biasanya terbuat dari bahan nilon dan diperkuat dengan panel-panel yang di anyam.
Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope di lapisi dengan bahan
anti api (skirt).
Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam Envelope.
Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.
Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang. Basket dibuat dari bahan yang
ringan dan lentur.(Howstuff)
Dulu balon udara terbuat dari kertas atau sutra berminyak, kemudian berkembang.
Namun, yang paling fenomenal adalah penemuan karet sebagai bahan baku
pembuatan balon. Bahkan, dengan bahan karet saja tak cukup, lantas ditemukan balon
dengan menggunakan lapisan tekstil.( Ismunandar dan Andra Nuryadi)
1.2.3 Cara Kerja Balon Udara

Cara balon udara bekerja prinsipnya sangat sederhana yaitu dengan cara
memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya. Balon
udara dapat terangkat berdasarkan prinsip ilmiah dasar, udara yang lebih panas
akan naik di atas udara yang lebih dingin. Sederhananya, udara panas lebih
ringan dari udara dingin karena massa udara per unit volumenya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan massa udara per unit volume udara dingin. Satu kubik kaki
udara yang dipanaskan dapat mengangkat tujuh gram benda, meskipun tidak
banyak hal itulah yng menyebabkan balon udara yang dipanaskan berukuran
besar. Untuk mengangkat 450 kg beban dibutuhkan 65000 kubik kaki udara
panas.
Balon udara itu mengembang karena diisi udara panas. Ada pula yang menggunakan
gas batu bara atau hidrogen. Dengan begitu balon akan melayang bebas di udara.
Untuk menaikkan atau menurunkan balon dapat dilakukan dengan menambah atau
mengurangi gas yang mengisi ruang balon.

Tapi, apa yang terjadi hingga balon naik atau turun sesungguhnya mengikuti hukum
Archimedes yang berbunyi “ gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang
melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.”

Prinsip ini juga menjelaskan fenomena tentang kapal baja yang bobotnya begitu berat,
namun mampu mengapung di laut. Jika makin banyak orang yang naik ke kapal maka
kapal akan semakin terbenam dalam air. Kapal itu juga memindahkan semakin banyak
air sampai berat air yang dipindahkan sama dengan berat kapal termasuk isinya.

Balon udara ini menggunakan prinsip yang sama. Hanya saja, karena balon naik ke
udara dan melayang pada ketinggian tertentu, maka yang dilakukan adalah mengisi
balon sehingga berat udara yang dipindahkan lebih berat dari berat balon. Hingga
kemudian mencapai titik ketinggian yang diinginkan.

Untuk mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan tentang mengisi balon dengan
gas yang massa molekulnya lebih kecil dari massa rata-rata di udara atau dengan gas
panas. Tidak semua gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika ada pertimbangan
harga dan keselamatan. Beberapa di antaranya adalah gas Hidrogen (H₂) dan Helium
(He).

Untuk terbang udara di dalam envelope di panaskan dengan burner dengan temperatur
sekitar 100⁰C. Udara panas ini akan terperangkap di dalam Envelope. Karena udara
panas ini masa per unit volumenya lebih sedikit membuatnya lebih ringan sehingga
balon udara pun akan bergerak naik di dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat.

Untuk mendarat, udara didinginkan dengan cara mengecilkan burner . Udara yang
mulai mendingin di dalam envelope membuat balon bergerak turun. Untuk
mempercepatnya, pilot akan membuka katup parasut (parachute valve) sehingga udara
di dalam envelope lebih cepat dingin.
Karena balon udara hanya bisa naik dan turun (bergerak secara vertikal) tentu kita
berpikir bagaimana cara balon udara berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain (bergerak
secara horizontal). Jawabanya hanya satu, pilot memanfaatkan hembusan angin untuk
bergerak secara horizontal.

Karena angin bertiup berbeda arahnya pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah
tiupan angin inilah yang dimanfaatkan oleh pilot untuk mengendalikan balon udara dari
satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.

Sebagai ilustrasi pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur
kebarat. Angin yang bertiup kebarat di perkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu
pilot menaikan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun
memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat.

Andaikan sebuah balon udara yang memiliki volume 2.250 meter kubik. Balon tersebut
kira-kira akan memindahkan udara yang massanya sekitar 2.650 kilogram (pada
tekanan 1 atm dan suhu 25⁰C). Dapat dihitung dengan menggunakan persamaan gas
ideal pV = nRT dan menggunakan massa molekul relatif rata-rata udara yang dianggap
80% Nitrogen (N₂) dan 20% Oksigen (O₂).

Jika balon udara diisi dengan udara yang suhu dan tekanannya sama (25⁰C dan 1 atm),
balon tidak akan naik karena kini berat udara yang dipindahkan sama dengan berat
udara dalam balon. Seandainya kita panaskan udara dalam balon sampai sekitar
100⁰C, maka massa udara dalam balon dengan volume 2.250mᵌ itu kini menjadi sekitar
2.100 kg alias lebih ringan dari massa udara yang dipindahkan.

Andaikan massa balon dan muatannya (termasuk berat awal) sekitar 500 kilogram,
maka kita masih mempunyai selisih massa sebesar 50 kilogram atau selisih berat 50
kg.g (g = tetapan gravitasi bumi). Selalu diingat, jangan kacaukan massa dan berat.
Berat sama dengan massa kali gravitasi. Dengan selisih ini maka balon akan bisa
terbang.
Lalu, untuk suhu atmosfer, massa balon dan muatan, serta suhu gas panas dalam
balon. Dapat menggunakan berbagai angka pada tiga besaran di atas. Namun, yang
pasti ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu tekanan atmosfer yang bergantung
pada altitude. Semakin tinggi dari permukaan air laut, semakin rendah tekanan
atmosfer, penurunannya secara eksponensial. Hal ini akan memengaruhi nilai berat
udara yang dipindahkan.

Untuk gaya dan tekanan pada balon. Bila balon diisi dengan air, maka distribusi
tekanannya dapat dihitung dan hasilnya dapat disimak. Di mulut balon, tekanannya
akan sama dengan tekanan udara luar. Semakin ke dalam balon, semakin besar
tekanannya. Harap diingat, tekanan dan gaya adalah besaran vektor sehingga selain
mempunyai nilai juga mempunyai arah. Hal yang perlu diingat, tekanan adalah gaya per
satuan luas. Jika diperhatikan, ternyata ada tekanan dan berarti ada gaya yang arahnya
ke bawah, yang artinya justru menarik balon ke bawah. Namun, gaya ini ditiadakan oleh
setengah dari separuh bagian atas balon. Dengan kata lain, hanya seperempat bagian
teratas balon sajalah yang “bertanggung jawab” atas daya angkat balon.

Manfaat Balon Udara Bagi Kehidupan Sehari-Hari

Seperti yang telah diketahui balon udara merupakan salah satu alat transportasi zaman
dulu. Meskipun sampai sekarang masih dipergunakan sebagai alat transportasi, tetapi
ada juga yang memanfaatkan balon udara tersebut sebagai wahana pariwisata, proses
belajar, prasarana untuk berpromosi, dan akhir-akhir ini juga dijumpai bahwa balon dara
juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mengikrarkan akad nikah di balon udara.

Sebagai alat transportasi, seperti halnya Dirigible. Dirigible ini akan dijadikan alat
pengangkut kargo (Gambar 2) atau Cargo Lifter Airship. Itulah sebabnya dirigible ini
dibuat dalam ukuran sangat besar.

Walaupun demikian, dirigible generasi baru ini tidak ditujukan untuk menggantikan
fungsi pesawat-pesawat kargo yang sudah ada saat ini. Cargo Lifter Airship akan lebih
difungsikan sebagai pelengkap kereta barang dan kapal-kapal barang untuk
mengangkut kargo ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Dengan
menggunakan Cargo Lifter Airship yang lincah dan berkapasitas besar ini (dapat
memuat beban sampai 160 ton) daerah-daerah tersebut dapat dijangkau dengan lebih
mudah. Kemungkinan digunakannya dirigible sebagai alat transportasi komersil yang
setara dengan pesawat terbang biasa pun masih terbuka lebar. Menurut survey, masih
banyak orang yang sangat tertarik untuk terbang dengan zeppelin. Ini berarti kejayaan
zeppelin masih dapat berlanjut di masa depan.(Yohanes Surya)

Sebagai wahana pariwisata, balon udara umumnya diketahui sebagai sarana


transportasi zaman dulu. Meski demikian, wahana itu justru menjadi daya tarik wisata di
daerah Bandung menyambut liburan kali ini. Tepatnya di Spirit Camp, wisatawan dapat
menaiki balon udara. Spirit Camp terletak di Jalan Sersan Bajuri Kilometer 4,5,
Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Wisatawan dapat mengagumi panorama
pegunungan dari ketinggian. Namun, balon tidak dikemudikan dengan berkeliling. Balon
diikat dengan beberapa tali lalu diulurkan hingga mencapai ketinggian tertentu.
Beberapa penumpang terlihat agak menjerit ketika balon sedikit oleng karena angin.
Kepala Instruktur dan Programmer Spirit Camp Via Marlia di Bandung Barat, Jumat
(27/6), mengatakan, balon udara dinaikkan sekitar 15 hingga 30 meter, tergantung
cuaca. Bila angin berhembus kencang, ketinggiannya lebih rendah. Keamanan balon itu
cukup terjamin karena ditahan tali-tali besar. Jika balon condong ke kanan, tali sebelah
kiri akan ditarik sehingga posisinya kembali seimbang, demikian pula sebaliknya. Balon
udara tersebut bisa dinaiki dua orang dewasa atau tiga anak.(Kompas)

Sebagai proses belajar, telah diketahui bahwa balon udara dapat naik dengan adanya
perbedaan tekanan, suhu, dan sesuai dengan Prinsip Archimedes dan Prinsip Dasar
Ilmiah.

Sebagai prasarana promosi, seperti yang dilakukan oleh PT Beraksi Komunikasi. ”PT
Beraksi Komunikasi akan mendatangkan 20 pilot balon udara dari sejumlah negara,
seperti Belgia, Belanda, Perancis, Jepang, Malaysia, dan Thailand. Kegiatan ini
sekaligus untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan festival
balon udara berskala internasional,” kata Managing Director PT Beraksi Komunikasi
Fitriandini Arif kepada pers di Jakarta, Selasa (9/3/2010).
Festival balon udara ini merupakan hasil kerja sama Beraksi Komunikasi dengan PT
Adi Wahana Angkasa Nusantara (Awan Balloons) serta Federasi Aerosport Indonesia
(FASI).
Direktur Utama PT Awan Balloons Rizky F Arball mengharapkan festival balon udara
pertama di Tanah Air ini akan menjadikan Indonesia sebagai destinasi balon udara
utama di seluruh dunia.

”Awan Balloons memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai destinasi hot air
balloonnomor satu di dunia. Hal itu bukanlah hal yang tidak mungkin karena
komunitas hot air ballons di dunia menganggap kondisi cuaca di Indonesia yang paling
cocok untuk hot air balloons,” kata Rizky.
Dengan diselenggarakannya festival pertama ini, diharapkan acara ini akan menjadi
kegiatan tahunan yang juga dapat memopulerkan kebudayaan Indonesia ke seluruh
dunia dengan menggunakan alat yang unik serta ramah lingkungan.(Kompas)

Sebagai alternative tempat untuk melangsungkan akad nikah.


Di Palembang, sebanyak 50 pasang calon pengantin akan melangsungkan nikah
massal yang difasilitasi salah satu produsen rokok di atas balon udara, untuk
memecahkan rekor MURI. Menurut Edward JS, di Palembang, Rabu (25/11), kegiatan
sosial tersebut yang mengambil tema Nikah Massal Selangit ini memfasilitasi akad
nikah di atas balon udara. “Program tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan pesta
rakyat yang telah dilaksanakan secara rutin,” katanya. Nikah massal ini diperuntukkan
bagi warga Palembang yang kurang mampu. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara
rutin dengan even yang spektakuler. Kegiatan ini akan dipusatkan di lapangan parkir
Bumi Sriwijaya Palembang. “Kegiatan ini dilaksanakan sepanjang hari sampai tengah
malam,” ujarnya. Khusus untuk pasangan pengantin akan mendapatkan kesempatan
berbulan madu di hotel. Semua fasilitas ini diberikan secara gratis bagi seluruh peserta.
Kesimpulan

Balon udara merupakan salah satu alat transportasi zaman dulu. Bagian-bagian dari
balon udara tersebut adalah envelope, burner, dan basket. Cara kerja balon udara
sangatlah mudah, yaitu dengan menerapkan Prinsip Archimedes dengan cara mengisi
balon sehingga berat udara yang dipindahkan lebih berat dari berat balon dan Prinsip
Dasar Ilmiah, udara yang lebih panas akan naik di atas udara yang lebih dingin.
Manfaat dari balon udara selain sebagai alat transportasi yaitu, sebagai wahana
pariwisata, proses belajar, prasarana untuk berpromosi, dan akhir-akhir ini juga
dijumpai bahwa balon dara juga bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mengikrarkan
akad nikah di balon udara.
3.2 Saran

Menurut saya, penggunaan balon udara sebagai wahana pariwisata dan sebagai alat
untuk proses belajar haruslah ditingkatkan. Karena untuk penggunaan balon udara di
bidang pariwisata sangatlah berpengaruh untuk peningkatan ekonomi Indonesia, dan
untuk mengenalkan kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebagai alat
untuk proses belajar juga perlu diterapkan di Indonesia, agar anak-anak Indonesia
dapat mengembangkan dan menerapkan Prinsip-prinsip Fisika, dan untuk
mengembangkan daya kreasi anak bangsa.

Anda mungkin juga menyukai