Anda di halaman 1dari 16

esuatu benda dapat terangkat keatas (terbang) disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, Faktor Alami yaitu benda dapat terbang karena massa jenis total benda
tersebut lebih ringan dari udara sekitarnya, Contoh : balon Udara. Kedua, Faktor
Paksaan yaitu benda dapat terbang karena adanya gaya angkat keatas lebih besar
daripada gaya berat benda tersebut, Contoh : roket, rudal dll.
.
Kali ini saya akan menjelaskan Balon Udara, balon udara dapat terangkat
keatas/terbang karena faktor alamiah, yaitu dapat terbang karena massa jenis total
balon udara lebih ringan dari udara.
Balon udara mempunyai dua tipe yaitu:
1. Balon udara yang diisi dengan udara panas, yaitu balon udara yang
mempunyai pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon
sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.
2.
Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan, yaitu balon udara
yang diisi gas yang ringan seperti contohnya gas hydrogen. Namun kelemahan gas
hidrogen ini adalah mudah terbakar. Jika ingin aman bisa menggunakan gas helium,
namun sangat mahal.
1. Balon udara yang diisi dengan udara panas
Balon udara panas adalah teknologi penerbangan pertama oleh manusia,
ditemukan oleh Montgolfier bersaudara di Annonay, Perancis pada 1783.
Peristiwa kebakaran pada suatu malam di benteng Gibraltar membuat Joseph
berpikir akan kemungkinan pembakaran dari bara api dapat mengangkat sebuah
benda. Dia percaya bahwa ada asap gas khusus yang menyebabkan hal itu
terjadi. Dia menyebutnya gas tersebut adalah Mongolfier gas.
Lewat hipotesis itu, dia membangun ruang kotak berukuran 1 x 1 x 1,3 m
dari kayu yang tipis. Lalu, sisi atasnya ditutup dengan kain ringan. Di bagian bawah
kotak, dia menyulut beberapa kertas. Ternyata, hasil pembakaran itu
mengangkat balon perlahan. Hasil percobaan itu membuat mereka semakin
bersemangat. Dua bersaudara itu mengumumkan pembuatan proyek besar. Yakni,
balon udara raksasa yang menampung beberapa orang. Balon itu berbentuk kain
kabung dengan tiga lapisan tipis di dalamnya. Balon tersebut mampu menampung
790 m udara dengan berat 225 kg.
Akhirnya, mereka demonstrasi pada 4 Juni 1783 di Paris. Uji coba itu dilakukan
dengan disaksikan para pejabat khusus. Percobaan sukses. Balon udara mereka
mampu terbang di ketinggian 1.600-2.000 m dari permukaan tanah serta
mampu menempuh jarak 2 km dalam 10 menit. Penerbangan pertama dengan
manusia diadakan pada 21 November 1783, di Paris oleh Pilatre de Rozier dan
Marquis dArlandes.

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope,
burner, dan basket.
Envelope merupakan kantong yang terbuat dari bahan nilon berbentuk balon tempat
udara dipanaskan. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah envelope
dilapisi dengan bahan anti api (skirt). Envelope ini berisi udara/gas ringan (seperti gas
hidrogen) yang berfungsi mengangkat balon udara dari landasannya.
Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam envelope.
Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope. Burner ini
mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon dapat terbang dengan ketinggian
yang diharapkan.
Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara
atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari bahan
yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara.
Cara kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan cara memanaskan udara di
dalam balon agar lebih panas dari udara di luarnya sehingga balon udara
mengembang dan dapat naik (terbang). Udara yang lebih panas akan lebih ringan
karena masa per unit volumenya lebih sedikit.
Untuk dapat terbang, udara di dalam envelope dipanaskan menggunakan burner
dengan temperatur sekitar 100 derajat Celcius. Udara panas ini akan terperangkap di
dalam envelope sehingga balon udara pun akan mengembang dan bergerak naik di
dorong oleh udara yang bertekanan lebih kuat. Jika ingin mendarat, udara didinginkan
dengan cara mengecilkan burner. Udara yang mulai mendingin di dalam envelope
membuat balon bergerak turun.

Balon udara dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dengan cara
memanfaatkan hembusan angin untuk bergerak secara horizontal. Arah tiupan angin
berbeda pada setiap ketinggian tertentu. Perbedaan arah tiupan angin inilah yang
dimanfaatkan oleh pengemudi balon udara untuk mengendalikan balon udara dari
satu lokasi ke lokasi yang diinginkan.
2. Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan

Gas Hidrogen, gas ini merupakan gas yang paling ringan masanya di udara. Nah, gas
yang lebih ringan dari udara tentunya bisa naik lebih tinggi.
Karena itu, Hidrogen dapat membuat balon terbang tinggi. Tetapi gas ini sangat
berbahaya karena mudah terbakar, sehingga penggunaannya digantikan oleh gas lain.
Gas Helium merupakan gas kedua teringan yang hanya lebih berat dari Hidrogen.
Helium termasuk dalam golongan gas mulia, yaitu gas yang paling stabil dan tidak
mudah bereaksi. Ini berarti gas Helium tidak mudah terbakar seperti gas Hidrogen.
Inilah yang menjadikan balon Helium pilihan terbaik sebagai pengganti balon
Hidrogen.
Gas hidrogen atau gas helium yang memiliki massa jenis lebih kecil dari udara
(Massa jenis helium = 0,1786 Kg/m3, udara=1,29 kg/m3). Karena udara dalam
balon memiliki kurang massa per unit volume daripada udara di atmosfer yang
membuatnya lebih ringan sehingga gaya apung akan mengangkat balon ke atas.
Prinsip kerja pada keduanya pada dasarnya sama, yaitu dengan membuat udara
dalam balon lebih ringan atau memiliki massa jenis yang lebih kecil dari
udara luar sekitar balon sehingga balon udara dapat naik (terbang). Sesuai dengan
prinsip Archimedes:
Gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkannya
Udara merupakan fluida. Dimana benda dapat terapung pada fluida, jika massa
jenisnya lebih kecil dari massa jenis fluida tersebut.

*Balon Udara
Balon udara adalah kendaraan penerbangan pertama yang menggunakan hukum
archimedes, dimana hukum tersebut berbunyi "Suatu Benda Yg Terendam Sebagian
Atau Seluruhnya Dalam Zat Cair (fluida) Mendapat Gaya Ke Atas Yg Besarnya Sama
Dengan Zat Cair (fluida) Yg Dipindahkan Oleh Benda Itu".
Dan Balon Udara Terdapat 3 Bagian Diantaranya, Yaitu:
-Envelope Yang Merupakan Kantong Balon Udara Tersebut Terbuat Dari Nilon Yang
Berpungsi Sebagai Tempat Udara Dipanaskan.
-Burner Merupakan Alat Yg Berpungsi Untuk Memanaskan Udara Di dalam
Envelope.
-Basket/Keranjang Merupakan Tempat Untuk Penumpang Balong Tersebut.

*Prinsip Kerja Balon Udara :


Dengan Memanaskan Udara Di Dalam Balon Agar Lebih Panas Dari Udara Di Luar,
Sehingga Balon Tersebut Mengembang Dan Bisa Terbang.
Hal Inilah Yang Menyebabkan Adanya Gaya Ke Atas Yg Membuat Balon Melayang

Keatas, Dan Kejadian Ini Sesuai Dengan Hukum Archimedes.


Semua Partikel Udara Di Atmosfer Di Tarik Oleh Gaya Gravitasi Ke bawah . Tapi
Tekanan Udara Menciptakan Gaya Ke Atas Yang Bekerja Berlawanan Dengan
Gravitasi.
Sedangkan Untuk Mengendalikan Arah Balon Udara , Maka Harus Memamfaatkan
Hembusan Angin Untuk Menggerakan Balon Udara Tersebut.
Dan Jika Mau Mendarat Maka Udara Yang Ada Di Dalam Balon Harus Di Dinginkan
Dengan Cara Mengecilkan Gas ,Sehingga Balon Bergerak Turun. . .
Itulah Sedikit Ulasan Tentang Prinsip Kerja Balon Udara, Mohon Maaf Jika Ada
Yang Kurang Dalam Penyampaian

2.1 Sejarah Balon Udara


Sejak jaman purba, manusia mempunyai keinginan untuk naik ke udara. TiapTiap masyarakat masa lampau mempunyai legenda dan dongengnya tentang mimpi
untuk terbang. Catatan Orang India menceriterakan dongeng kereta perang para dewa
dan Orang Mesir dengan perahu terbangnya. Birdmen merupakan teori yang populer
dan mengepakkan sayap adalah pola yang jelas nyata untuk terbang, tetapi kita
dibentuk tidak seperti burung. Leonardo da Vinci membuat disain rumit untuk
berbagai pesawat terbang. Namun Serumit apapun desainnya, pilihan yang sederhana
membuktikan siapa pemenangnya dan manusia yang pertama bisa terbang dengan
sukses adalah penumbang balon gas.
Tetapi siapa pembuat balon gas yang pertama? Beberapa orang mengatakan
bahwa suku Nazca purba dari Amerika Selatan telah membuat balon asap dan legenda
Cina mengatakan ada kelompok masyarakat yang bisa terbang yang tinggal
diseberang laut. Namun yang pasti balon kertas sudah populer dinegara-negara Timur
Jauh. Ada beberapa bukti bahwa Biarawan Bangsa Portugis menemukan suatu balon

udara pada tahun 1685 dan menerbangkannya di sebuah lapangan di Lisbon tetapi
ceritanya tidak jelas.
Pada tahun 1783, tahun ketika Inggris kehilangan jajahannya di Amerika Utara,
dua bersaudara asal Perancis memperhatikan asap yang naik diatas cerobong dari
perapian mereka. Joseph dan Etienne Montgolfier berasal dari suatu keluarga
pembuat kertas. Mereka memperhatikan bahwa potongan kertas diatas suatu api
terbawa nyala api sampai keatas cerobong. Mereka menyimpulkan bahwa asap
memiliki beberapa unsur yang dapat mengangkat benda naik keatas- balon yang
pertama.
Eksperimen mereka semakin berkembang terus sampai pada bulan Juni 1783
mereka mengenalkan kepada orang-orang. Sebuah balon oval berukuran 112 kaki
yang dipanaskan dengan sebuah tungku ai(anglo). Aerostat ini naik setinggi 1000
kaki.
Pada saat yang sama, Profesor Jacques Charles sedang mengkaji teori bahwa
suatu gas yang telah ditemukan,yaitu hidrogen, bisa digunakan untuk menaikkan
sebuah balon jika selubung pembungkusnya bisa dibuat kedap-gas. Tawaran
pertamanya, hanya berdiameter 13 kaki, naik ke udara Agustus 1783 dan terbang
sejauh 15 mil sebelum akhirnya diserang oleh warga desa setelah mendaratkan.
Pada bulan September, Montgolfiers menerbangkan seekor itik, seekor ayam jantan
muda dan seekor domba, yang terbang bebas selama delapan menit. Pada saat
mendarat, ayam jantan muda didapati megalami luka-luka dan diduga, hampa udara
pada ketinggian tertentu adalah berbahaya.
Semua orang Perancis menjadi gila balon. Dua bersaudara itu dijamu dengan
meriah; mereka diberi penghormatan dan hadiah. Pada 21 Nopember 1783,
penerbangan perdana balon Montgolfier yang diawaki oleh Jean-Franois Piltre de
Rozier, Franois Laurent dan Marquis d'Arlandes berkebangsaan Perancis berhasil
terbang di atas Paris. Mereka membakar wol dan jerami agar balon tetap
mengangkasa. Dan balon tersebut dapat terbang sejauh 5,5 mil ( 9 kilometer) dalam
waktu 23 menit.

Tahun 19111912, V.F. Hess ahli fisika Austria, memberanikan diri membuat
balon yang mampu terbang pada ketinggian 5 kilometer ( 3 mil). Pada 27 Mei 1931,
Auguste Piccard dan Paul Kipfer membuat balon dengan desain sendiri yang diberi
tekanan pada kabin agar dapat terbang. Jean-Felix Piccard, saudara yang kembar
Auguste mencoba balon plastik dari rangkaian Polyethylene Skyhook yang digunakan
Angkatan Udara AS untuk mengumpulkan data di atas lapisan atmospir.
Pada 5 April 1961, Malcom Ross dan Victor Prather berhasil menerbangkan
balon udara sampai Ketinggian 34.668 meter yang lepas landas dari geladak Kapal
Induk USS Antietam di Teluk Meksiko, Ini merupakan rekor tertinggi untuk
ketinggian terbang balon udara berawak. Pada Oktober 1972, telah diluncurkan Balon
Winzen yaitu Balon Udara berbentuk kubus tanpa awak dengan volume 1,25 juta M3
di Chico, California, AS dan berhasil terbang sampai ketinggian 51,8 kilometer yang
merupakan rekor terbang tertinggi yang dicapai balon udara.
Pada abad ke-19, balon udara telah digunakan sebagai sarana rekreasi udara, dan
bahkan digunakan militer sebagai pengintai dari udara. Sebuah keranjang yang bisa
dinaiki oleh babarapa orang diletakkan di bawah balon, dan beberapa pemberat
diletakkan disetiap sisi dari keranjang itu untuk menahan tekanan balon supaya tidak
naik terlalu tinggi. Pada tahun 1960-an US Office of Naval research membiayai
penelitian balon udara dengan system udara panas,dan Ed Yost datang dengan ide
menggunakan pembakar sejenis metana yang akhirnya digunakan sekarang.
2.2 Bagian-Bagian Balon Udara
Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama
yaitu envelope, burner, dan basket.
1. Envelope yang bentuknya berupa kantong kantong balon tempat udara dipanaskan
atau gas hidrogen yang berfungsi mengangkat balon udara dari ladasannya. Biasanya
terbuat dari bahan nilon atau yang lebih sederhana dari kertas minyak. Untuk
memperkuatnya balon bisa di beri panel- panel anyaman dan bahan sebaiknya dilapisi
anti api (skirt). Dalam perkembangannya saat ini bahan envelope yang banyak

digunakan lapisan film ynag mirip bahan karet. Bahan ini setebal 1/6 inci yang
bersifat airtight sehingga helium tidak dapat menyusup keluar selama proses
penerbangan.
2. Burner merupakan alat yang yang berfungsi untuk memanaskan udara yang ada
dalam balon. Alat ini juga berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat
terbang dengan ketinggian yang diinginkan. Terletak di atas kepala penumpang dekat
dengan mulut envelope. Gas yang umumnya digunakan sebagai isi balon udara
adalah hidrogen dan helium.Surya, (2008) mengatakan bahwa.Gas hidrogen
merupakan gas yang paling ringan karena jumlah proton, netron, dan elektron yang
menyusun atom hidrogen sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah proton,
netron, dan elektron yang menyusun atom-atom lainnya. Udara tersusun dari berbagai
macam gas, tetapi gas yang paling banyak terdapat di udara adalah gas nitrogen.
Kandungan gas nitrogen dalam udara mencapai 80%. Jumlah proton dan elektron
yang menyusun atom nitrogen jauh lebih banyak dari atom hidrogen sehingga massa
atom relatif nitrogen empat belas kali lebih besar dari massa atom relatif hidrogen.
Gas kedua teringan yang biasa digunakan untuk mengisi envelope adalah helium.
Meskipun lebih beratdari pada hidrogen, tetapi gas ini masih dapat mengudara
dengan membawa beban. Selain itu, helium termasuk dalam golongan gas mulia, Ini
berarti gas helium tidak mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang menjadikan
balon helium pilihan terbaik sebagai pengganti balon hidrogen(Surya. 2008).
3. Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara
atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari bahan
yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara.

Gambar 1.1
Bagian-Bagian Balon Udara.
2.3 Prinsip kerja dari balon udara

Pada dasarnya prinsip kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan cara
memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara diluar (Howstuff.
2008). Seperti pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada
udara karena udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang bekerja
pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipndahkan oleh benda tersebut. Prinsip inilah yang
menjadi dasar cara kerja balon udara. Berikut akan dipaparkan cara kerja balon udara,
mula-mula balon diisi dengan gas panas atau hidrogen hingga balon dapat
menggelembung dan volume udara dalam balon bertambah. Hal ini berarti gaya
apung akan bertambah besar pula. Pada saat gaya apung lebih besar dari berat total
balon, maka pada saat itu pula secara perlahan-lahan balon udara akan naik. Awak
balon yang berada dikeranjang (basket) secara terus-menerus menambah gas panas
agar balon dapat mencapai ketinggian yang diinginkan. Setelah ketinggian
yang diinginkan tercapai awak balon dapat mengurangi gas panas dengan cara
membuka katup parasut sampai tercapai suatu keadaan yang seimbang, yaitu gaya
apung samadengan berat balon. Pada saat yang demikian inilah balon udara dapat
terbang di udara. Namun tidak hanya itu yang diperlukan agar balon udara dapat
terbang,awak balon juga memanfaatkan hembusan angin memindahkan balon dari
satu posisi ke posisi yang lain.
Howstuff (2008) menggambarkannya sebagai berikut. Sebagai ilustrasi pada
ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin yang
bertiup kebarat diperkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot menaikkan
balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun memanfaatkan tiupan
angin untuk menuju kebarat. Untuk menurunkan ketinggian, awak balon udara dapat
mengeluarkan gas panasyang ada dalam envelope.
Kanginan (2007:119) mengatakan ini menyebabkan volume balon berkurang,
yang berarti gaya apung berkurang. Akibatnya, gaya apung lebih kecil daripada berat
balon dan balon bergerak turun.
Ada dua tipe balon udara :

1. Balon udara yang diisi dengan udara panas


pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi
untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi
lebihringan dari udara luar sekitarnya.
2. Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan :
- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini
adalah mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
2.4 Persamaan dan Rumus yang Berlaku pada Balon Udara
1. Hukum Archimedes.
Balon udara naik dan turun sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes. Seperti
misalnya gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.
Dengan persamaan :
Fa = f. Vbf . g
Dengan : f adalah masa jenis udara.
Prinsip ini juga menjelaskan fenomena tentang kapal baja yang memiliki bobot yang
begitu berat namun mampu mengapung dilaut, jika makin banyak orang yang naik
kekapal maka kapal akan semakin terbenam dalam air. Kapal itu juga memindah
banyak air sehingga berat air yang dipindahkan sama dengan berat berat kapal
termasuk isinya. Balon udara menggunakan prinsip yang sama. Hanya saja, karena
kita menginginkan balon udara naik ke udara dan melayang pada ketinggian tertentu,
maka yang dilakukan adalah mengisi balon sehingga berat udara yang dipindahkan
lebih berat dari berat balon udara, Hingga kemudian mencapai titik ketinggian yang
diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut, prinsip kimia mengajarkan kita tentang
mengisi balon dengan gas yang massa molekulnya lebih kecil dari masa rata-rata di
udara atau dengan gas panas. Tidak semua gas memenuhi persyaratan itu, apalagi jika
ada pertimbangan harga dan keselamatan. Beberapa diantaranya adalah gas Hidrogen
(H2) dan Helium (He).
Bagaimana cara kerja sebuah balon ? kita andaikan sebuah balon udara yang
memiliki volume 2.250 m3, balon tersebut kira-kira akan memindahkan udara yang

massanya sekitar 2.650 kg ( pada tekanan 1 atm dan suhu 25oC ) kita bisa
menghitungnya dengan menggunakan persamaan Gas Ideal dan menggunakan massa
molekul relatif udara yang dianggap 80% Nitrogen (N2) dan 20% Oksigen (O2). pV =
nRT jika balon udara diisi dengan udara yang suhu dan tekananya sama ( 25oC dan 1
atm ), balon tidak akan naik karena kini berat udara yang dipindahkan sama denggan
berat udara dalam balon. Seandainya kita panaskan udara dalam balon sampai sekitar
100oC, maka massa udara dalam balon dengan volume 2.250 m3 itu kini menjadi
sekitar 2.100 kg alias lebih ringan daripada massa udara yang dipindahkan. Andaikan
massa balon dan muatannya ( termasuk berat awal ) sekitar 500 kg, maka kita masih
mempunyai selisih massa sebesar 50 kg atau selisih berat 50kg. g ( g = tetapan
gravitasi bumi ) denggan selisih ini maka balon akan bisa terbang.
Bagaimana untuk atmosfer, massa balon dan muatan, serta suhu gas panas dalam
balon yang berbeda ? Kita bisa bermain-main dengan berbagai angka pada 3 besaran
diatas. Namun, yang pasti ada hal lain yang harus diperhatikan, yaitu tekanan
atmosfer yang bergantung pada altitude. Semakin tinggi dari permukaan air laut,
semakin rendah tekanan atmosfer, penurunannya secara eksponensial. Hal ini akan
memengaruhi nilai berat udara yang dipindahkan. Gaya dan tekanan pada balon, bila
balon diisi dengan air, maka distribusi tekanannya dapat dihitung dan hasilnya dapat
disimak. Di mulut balon, tekanannya akan sama dengan tekanan udara luar. Semakin
ke dalam balon, semakin besar tekanannya. Harap diingat,tekanan dan gaya adalah
besaran vektor sehingga selain mempunyai nilai juga mempunyai arah. Ingat pula,
tekanan adalah gaya per satuan luas. Jika diperhatikan, ternyata ada tekanan dan
berarti ada gaya yang arahnya kebawah, yang artinya justru menarik balon ke bawah.
Namun, gaya ini ditiadakan oleh setengah dari separuh bagian atas balon. Dengan
kata lain, hanya seperempat bagian teratas balon sajalah yang bertanggung jawab atas
daya angkat balon.
Mengapa tidak dibuang saja separuh bagian bawah balon ? Kalau kita buang
separuh bagian bawah balon, maka pada daerah ekuator balon yang kini menjadi
bagian terbawah balon tekanannya sama dengan tekanan atmosfer. Jadi, perbedaan

antara tekanan balon dan tekanan atmosfernya adalah nol. Perbedaan tekanan akan
bertambah semakin ke atas dari mulut balon dankita menginginkan perbedaan yang
besar di separuh bagian atas balon agar dayaangkatnya besar.
2. Hukum III Newton (F aksi = F reaksi)
Hukum III Newton juga berlaku pada balon udara yang bergerak. Yang
dimaksudkan di sini bukan balon udara yang bergerak karena ditiup angin, tapi
karena di dorong oleh udara yang ada di dalam balon. Dapat dilakukan percobaan
berikut. Ambil sebuah balon biasa dan tiuplah balon sampai balon mengembung.
Jangan lupa jepit mulut balon dengan jari agar udara tidak keluar. Lepas jepitan
tangan pada mulut balon. Apa yang terjadi ? Balon tersebut bergerak. jika posisi
balon tegak, di mana mulut balon berada di bawah, maka balon akan meluncur ke
atas. Balon bergerak ke atas karena balon memberikan gaya aksi dengan mendorong
udara ke bawah (udara keluar lewat mulut balon). Udara yang keluar lewat mulut
balon memberikan gaya reaksi dengan mendorong balon ke atas, sehingga balon
bergerak ke atas. Apabila posisi balon dibalik, di mana mulut balon berada di atas,
maka balon akan bergerak kebawah. Besar gaya aksi dan reaksi sama, hanya
berlawanan arah. Balon mendorong udara ke bawah, udara mendorong balon ke atas.
Atau sebaliknya balon mendorong udara ke atas, udara mendorong balon ke bawah.
Semakin banyak udara yang ditiupkan ke dalam balon, maka balon bergerak makin
cepat ketika mulut balon tersebut dibuka. Hal ini disebabkan karena balon mendorong
lebih banyak udara keluar, sehingga udara yang didorong tersebut memberikanreaksi
dengan mendorong balon. Semakin banyak udara yang ada di dalambalon, semakin
lama dan jauh balon bergerak; semakin sedikit udara dalam balon, semakin pelan
balon bergerak. Jadi besar gaya aksi sama dengan besar gaya reaksi, hanya arahnya
berlawanan.
2.5 Manfaat adanya balon udara
Dalam pengembangannya didalam kehidupan balon udara memiliki beberapa manfaat
dalam bidang militer, ilmu pengetahuan, serta wisata.

1. Keperluan militer
Espionage balloon (Balon spionase) adalah suatu pengembangan dari balon
udara yang digunakan militer pada Perang Dunia I untuk tugas pengintaian.
2. Keperluan Ilmu Pengetahuan
a.

Cuaca
Balon cuaca (Weather Balloon) merupakan pengembangan balon udara yang
bertujuan mendapatkan informasi tentang: temperatur, kelembaban relatif, tekanan,
kecepatan angin dan arah angin. Untuk
Gambar 1.2
Balon Cuaca (Weather Balloon)
mengukur temperatur, kelembaban relatif digunakan alat radiosonde, disamping itu
alat ini juga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi ozon.

b. Penelitian (Riset)
Research balloon (Balon riset) merupakan pengembangan balon udara untuk
membantu penelitian dan penggunaannya tidaklah hanya digunakan dipermukaan
bumi, tetapi juga sampai riset di atas lapisan atmospir dan planet lain (mis Venus).
Gambar 1.3
Research balloon (Balon riset)
c.

Keperluan Wisata
Dalam keperluan wisata banyak balon udara yang digunakan untuk berwisata
dalam bentuk yang beragam dan berfariasi.

Gambar 1.4
Balon untuk wisata

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Balon udara ditemukan pertama kali pada tahun 1709 di Lisbon oleh Bartolomeu
de Gusmo,ia membuat balon yang dapat bergerak naik di dalam suatu ruangan
setelah udara di dalam balon dipanaskan.
Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu :
1. Envelope yang bentuknya berupa kantong kantong balon tempat udara dipanaskan
atau gas hidrogen yang berfungsi mengangkat balon udara dari ladasannya.
2. Burner merupakan alat yang yang berfungsi untuk memanaskan udara yangada dalam
balon. Alat ini juga berfungsi sebagai pengatur tekanan udara agar dapat terbang
dengan ketinggian yang diinginkan. Terletak di atas kepalapenumpang dekat dengan
mulut envelope. mudah terbakar seperti gas hidrogen. Inilah yang menjadikanbalon
helium pilihan terbaik sebagai pengganti balon hidrogen(Surya. 2008).
3. Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara
atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara.
Pada dasarnya prinsip kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan cara
memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara diluar (Howstuff.
2008). Seperti pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada
udara karena udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang bekerja
pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu fluida

sama dengan berat fluida yang dipndahkan oleh benda tersebut. Prinsip inilah yang
menjadi dasar cara kerja balon udara.

Ada dua tipe balon udara :


1. Balon udara yang diisi dengan udara panas
pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi
untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi
lebihringan dari udara luar sekitarnya.
2. Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan :
- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini
adalah mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
Balon udara naik dan turun sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes. Seperti
misalnya gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida
sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.
Dengan persamaan :
Fa = f. Vbf . g
Dengan : f adalah masa jenis udara.
Hukum III Newton (F aksi = F reaksi) juga berlaku pada balon udara yang
bergerak. Yang dimaksudkan di sini bukan balon udara yang bergerak karena ditiup
angin, tapi karena di dorong oleh udara yang ada di dalam balon.
Dalam pengembangannya didalam kehidupan balon udara memiliki beberapa
manfaat, antara lain :
1. Keperluan militer, Espionage balloon (Balon spionase) adalah suatu pengembangan
dari balon udara yang digunakan militer pada Perang Dunia I untuk tugas
pengintaian.
2. Keperluan Ilmu Pengetahuan
a.

Cuaca, Balon cuaca (Weather Balloon) merupakan pengembangan balon udara yang
bertujuan mendapatkan informasi tentang: temperatur, kelembaban relatif, tekanan,
kecepatan angin dan arah angin.

b. Penelitian (Riset), Research balloon (Balon riset) merupakan pengembangan balon


udara untuk membantu penelitian dan penggunaannya tidaklah hanya digunakan
dipermukaan bumi, tetapi juga sampai riset di atas lapisan atmospir dan planet lain
(mis Venus).
3. Keperluan Wisata
Dalam keperluan wisata banyak balon udara yang digunakan untuk berwisata
dalam bentuk yang beragam dan berfariasi.
3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka saran yang dapat diajukan bagi
pembaca hendaknya mengetahui bagaimana sejarah , bagian-bagian dan prinsip kerja
dari balon udara agar dapat bermanfaat untuk keselamatan dalam berwisata dan bagi
mahasiswa calon guru hendaknya mengetahui bagaimana konseptual, persamaan dan
perumusan dari nalon udara sehingga dapat memberlakukan metode pembelajaran
yang sesuai dengan konseptual dan kontekstual.
Posted by agus suyasa at 02:06

Anda mungkin juga menyukai