Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP ARCHIMEDES PADA BALON UDARA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Umum

Dosen Pengampu : Syarif Barnas, M. Pd

Ernita Susanti, M. Pd

Disusun oleh :

Wita Puzi Lestari (192153006)

Luthviana Kanti (192153063)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITA SILIWANGI

2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji serta syukur kami panjatkan kehadirat


Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Fisika Umum
dengan judul “Prinsip Archimedes pada Balon Udara” di Universitas Siliwangi.

Terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu


proses pengerjaan makalah ini dan masukan dari rekan semua..

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan makalah ini


masih jauh dari sempurna dan terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan agar para pembaca dapat memakluminya. Maka, kritik dan saran
yang sifatnya membangun akan sangat kami harapkan. Agar dapat memperbaiki
pada penulisan makalah berikutnya.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Tasikmalaya, 24 Oktober 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi...........................................................................................................

Bab I Pendahuluan ...........................................................................................


A. Latar Belakang .....................................................................................
B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

Bab II Kajian Teori ..........................................................................................

Bab III Pembahasan .........................................................................................

Bab IV Penutup ................................................................................................

Daftar Pustaka ..................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di tengah masyarakat sekarang ini peradaban yang tinggi, iptek terus


menerus dikembangkan. Seperti halnya alat-alat transportasi yang terus
berkembang, yang dulunya untuk berpindahkan dari satu tempat ke tempat lain
manusia hanya bisa mengandalkan kekuatannya sendiri atau kekuatan binatang.
Tapi sekarang alat transportasi sudah banyak yang dalam pengoperasiannya
dilakukan secara modern, yaitu dengan menerapkan Hukum-hukum atau prinsip-
prinsip fisika yang sudah diketahui kebenarannya. Sebagai contoh, alat
transportasi udara yang dulunya menggunakan balon udara, balon udara ini
menngunakan beberapa prinsip fisika yaitu Prinsip Archimedes, dan Prinsip
Ilmiah Dasar.

Selain kedua prinsip fisika diatas dalam mengoperasikan balon udara juga
memerlukan udara panas dan tekanan. Udara panas dan tekanan merupakan hal
mutlak yang diperlukan balon udara agar dapat terangkat ke udara. Semua partikel
udara di atmosfer ditarik oleh gaya gravitasi ke bawah. Tapi tekanan di udara
menciptakan gaya ke atas yang bekerja melawan gaya gravitasi, dimana pada titik
ini gravitasi tidak cukup kuat untuk menarik ke bawah sejumlah besar partikel.

Tingkat tekanan ini adalah tertinggi pada permukaan bumi dimana udara
pada tingkat ini dapat menahan beban udara di atasnya. Ketika kita bergerak ke
atas atmosfer yang lebih tinggi lagi, massa udara semakin berkurang, dan untuk
menyeimbangkannya maka tekanan berkurang.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diatas, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu hukum dan prinsip archimedes ?
2. Bagaimana prinsip archimedes pada balon udara ?
3. Bagaimana aplikasi perhitungan prinsip archimedes pada balon udara ?

C. Tujuan
Berdasarlan rumusan masalah diatas, dapat dibuat tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui peran prinsip archimedes pada balon udara
2. Mengetahui aplikasi perhitungan prinsip archimedes pada balon udara
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Hukum Archimedes

Hukum Archimedes adalah hukum yang menyatakan bahwa setiap benda


yang tercelup baik keseluruhan maupun sebagian dalam fluida, maka benda
tersebut akan menerima dorongan gaya ke atas (atau gaya apung). Besarnya gaya
apung yang diterima, nilainya sama dengan berat air yang dipindahkan oleh benda
tersebut (berat = massa benda x percepatan gravitasi) dan memiliki arah gaya yang
bertolak belakang (arah gaya berat kebawah, arah gaya apung ke atas).

Jika benda memiliki berat kurang dari berat air yang dipindahkannya, maka
benda tersebut akan mengapung (berat benda < gaya apung atau ).
Jika benda memiliki berat lebih dari berat air yang dipindahkannya, maka benda
tersebut akan tenggelam (berat benda > gaya apung atau ). Dan
benda akan melayang, jika beratnya sama dengan berat air yang dipindahkan
(berat benda = gaya apung), yang berarti massa jenis benda sama dengan massa
jenis air ( ).

Jika benda memiliki berat kurang dari berat air yang dipindahkannya, maka
benda tersebut akan mengapung (berat benda < gaya apung atau ).
Jika benda memiliki berat lebih dari berat air yang dipindahkannya, maka benda
tersebut akan tenggelam (berat benda > gaya apung atau ). Dan
benda akan melayang, jika beratnya sama dengan berat air yang dipindahkan
(berat benda = gaya apung), yang berarti massa jenis benda sama dengan massa
jenis air ( ).
Dari rumus hukum Archimedes di atas, diketahui hubungan massa jenis
benda dengan massa jenis air:

Atau, dapat pula dirumuskan menjadi:


BAB III

PEMBAHASAN

Seperti pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan


pada udara karena udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang
bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu
fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Prinsip
inilah yang menjadi dasar cara kerja balon udara. Berikut akan dipaparkan cara
kerja balon udara, mula-mula balon diisi dengan gas panas atau hidrogen hingga
balon dapat menggelembung dan volume udara dalam balon bertambah. Hal ini
berarti gaya apung akan bertambah besar pula.

Pada saat gaya apung lebih besar dari berat total balon, maka pada saat itu
pula secara perlahan-lahan balon udara akan naik. Awak balon yang berada
dikeranjang (basket) secara terus-menerus menambah gas panas agar balon
dapat mencapai ketinggian yang diinginkan. Setelah ketinggian
yang diinginkan tercapai awak balon dapat mengurangi gas panas dengan cara
membuka katup parasut sampai tercapai suatu keadaan yang seimbang, yaitu gaya
apung samadengan berat balon. Pada saat yang demikian inilah balon udara dapat
terbang di udara. Namun tidak hanya itu yang diperlukan agar balon udara dapat
terbang,awak balon juga memanfaatkan hembusan angin memindahkan balon dari
satu posisi ke posisi yang lain.

Howstuff (2008) menggambarkannya sebagai berikut. Sebagai ilustrasi


pada ketinggian 300 meter balon udara akan bergerak dari timur kebarat. Angin
yang bertiup kebarat diperkirakan pada ketinggian 400 meter. Untuk itu pilot
menaikkan balon udara sampai ketinggian tersebut dan balon udara pun
memanfaatkan tiupan angin untuk menuju kebarat. Untuk menurunkan ketinggian,
awak balon udara dapat mengeluarkan gas panasyang ada dalam envelope.

Kanginan (2007:119) mengatakan “ini menyebabkan volume balon


berkurang, yang berarti gaya apung berkurang. Akibatnya, gaya apung lebih kecil
daripada berat balon dan balon bergerak turun.
Balon udara naik dan turun sesungguhnya mengikuti hukum Archimedes.
Seperti misalnya gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di
suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.

Dengan persamaan :

Fa = ρ f. Vbf . g

Dengan : ρ f adalah masa jenis udara.

balon udara dapat terangkat keatas/terbang karena faktor alamiah, yaitu dapat
terbang karena massa jenis total balon udara lebih ringan dari udara.

Balon udara mempunyai dua tipe yaitu:

Balon udara yang diisi dengan udara panas, yaitu balon udara yang mempunyai
pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara
dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.

Balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan, yaitu balon udara yang
diisi gas yang ringan seperti contohnya gas hydrogen. Namun kelemahan gas
hidrogen ini adalah mudah terbakar. Jika ingin aman bisa menggunakan gas helium,
namun sangat mahal.

Balon udara secara garis besarnya mempunyai tiga bagian utama yaitu envelope,
burner, dan basket.

Envelope merupakan kantong yang terbuat dari bahan nilon berbentuk balon
tempat udara dipanaskan. Karena nilon ini tidak tahan api, maka bagian bawah
envelope dilapisi dengan bahan anti api (skirt). Envelope ini berisi udara/gas ringan
(seperti gas hidrogen) yang berfungsi mengangkat balon udara dari landasannya.

Burner merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara di dalam


envelope. Burner di letakan di atas kepala penumpang dekat ke mulut envelope.
Burner ini mengatur tekanan dalam kantung udara agar balon dapat terbang dengan
ketinggian yang diharapkan.
Basket atau keranjang merupakan tempat penumpang mengendalikan balon udara
atau penumpang yang menikmati penerbangan balon udara. Basket dibuat dari
bahan yang ringan dan lentur dan terletak di bawah kantung udara.

1. Pertama-tama balon udara akan diisi dengan udara panas yang berasa dari
pembakar di bawah bagian balon udara. Udara panas ini akan membuat
balon menjadi lebih ringan dibandingkan udara luar sekitar balon.

2. Balon udara menganut prinsip kerja archimedes, di mana gaya apung kana
terjadi pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama berat dengan dluida
yang dipindahkan. Udara dianggap sebagai fluida dan akan terapung jika
massa jenisnya lebih kecil.

3. Selain melalui udara panas, balon yang terbang juga bisa menggunakan
kelebihan gas hidrogen yang jauh lebih ringan dibandingkan dengan udara
sekitarnya. Dengan begitu, hukum archimedes akan berlaku karena adanya
gas yang massa jenisnya lebih kecil di dalam balon tersebut.

Prinsip kerja pada keduanya pada dasarnya sama, yaitu dengan membuat
udara dalam balon lebih ringan atau memiliki massa jenis yang lebih kecil
dari udara luar sekitar balon sehingga balon udara dapat naik (terbang).
Sesuai dengan prinsip Archimedes :

“Gaya apung yang bekerja pada benda yang dimasukkan dalam fluida sama
dengan berat fluida yang dipindahkannya”

Udara merupakan fluida, dimana benda dapat terapung pada fluida, jika massa
jenisnya lebih kecil dari massa jenis fluida tersebut.
BAB IV

PENUTUP

Pada dasarnya prinsip kerja balon udara sangat sederhana yaitu dengan
cara memanaskan udara di dalam balon agar lebih panas dari udara diluar. Seperti
pada umumnya fluida, hukum Archimedes juga dapat diterapkan pada udara karena
udara termasuk fluida. Hukum Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Prinsip inilah yang menjadi
dasar cara kerja balon udara.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_Archimedes

http://whypramudianto.blogspot.com/2013/10/prinsip-archimedes-pada-balon-
udara.html

http://agussuyasa.blogspot.com/2014/02/sejarah-dan-prinsip-kerja-balon-
udara.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai