Fisika Lingkungan
Dosen pengampu Dr. H. Endang Surahman, M.Pd. dan Eko Sujarwanto, M.Pd.
Eni Sarifatul P
192153001
Kelas A
UNIVERSITAS SILIWANGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
APRIL 2021
TUJUAN
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan atau taraf intensitas bunyi di
lingkungan sekitar dengan cara mengukur intensitas bunyi yang ada dengan menggunakan
aplikasi smartphone yaitu Arduino Science Journal. Arduino Science Journal adalah aplikasi
yang memungkinkan sensor bekerja di perangkat seluler untuk melakukan eksperimen sains.
Tempat yang dipilih untuk dilakukan observasi dan diukur taraf intensitas bunyi nya adalah
Stasiun kereta api dan Alun-alun yang berada di Manonjaya, alasan memilih kedua tempat untuk
diobservasi adalah karena letak kedua lokasi ini tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
ALAT
Adapun alat yang digunakan dalam observasi ini adalah:
1. Smartphone merk OPPO tipe A52
2. Aplikasi Arduino Science Journal
PROSEDUR
Prosedur pengukuran taraf intensitas bunyi ini berlaku untuk observasi di kedua lokasi,
adapun prosedur yang dilakukan pada observasi ini adalah sebagai berikut:
1. Mendatangi lokasi lalu menentukan titik awal
2. Mengambil gambar lingkungan saat berada di titik awal
3. Membuka Google Maps untuk menentukan titik awal, lalu mengcapture posisi yang
tertera pada Google Maps
4. Membuka aplikasi Arduino Science Journal lalu memilih menu sensor berupa intensitas
bunyi
5. Memulai pengukuran intensitas bunyi dengan menekan tombol rekam pada aplikasi
Arduino Science Journal sambil berjalan hingga titik akhir
6. Setelah melakukan pengukuran intensitas bunyi selama 20 detik sampailah di titik akhir.
7. Membuka Google maps kembali untuk menentukan lokasi titik akhir, lalu meng capture
posisi yang tertera di Google maps
8. Mengambil gambar lingkungan saat berada di titik akhir
LOKASI PENGUKURAN
Lokasi observasi yang dipilih untuk melakukan pengukuran taraf intensitas bunyi kali ini
adalah Stasiun kereta api Manonjaya dan Alun-alun Manonjaya. Alasan saya memilih kedua
lokasi ini karena jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tingggal saya.
Lokasi 1
Tempat : Stasiun kereta api Manonjaya
Waktu : Pukul 16.54 - 17.01 WIB
Suasana : Sepi saat tidak ada kereta api melintas, namun keadan berubah total saat kereta
api melintas. Suara bising yang dihasilkan oleh kereta api membuat suasana yang sebelumnya
sepi menjadi bising bahkan suara kereta api ini terdengar jelas hingga tempat tinggal saya yang
jaraknya hanya sekitar 110 m dari lokasi stasiun kereta api (diukur berdasarkan jarak pada
Google maps). Sehingga ketika kereta api melintas, suaranya terdengar jelas dari tempat tinggal
saya.
Gambar 3. Suasana lokasi 1 (tidak ada kereta api Gambar 4. Suasana lokasi 1 (tidak ada kereta api
melintas) melintas)
Lokasi 2
Tempat : Alun-alun Manonjaya
Waktu : 17.33 - 17.40 WIB
Suasana : Mulai ramai karena observasi ini dilakukan saat sore hari pada akhir pekan yaitu
pada hari sabtu petang menuju malam, biasanya di lokasi 2 ini akan ramai pada saat akhir pekan.
Suasana ramai ini muncul karena banyaknya masyarakat yang mengunjungi Alun-alun
Manonjaya untuk menikmati malam minggu sehingga pada malam hari Alun-alun manonjaya ini
terlihat seperti pasar malam. Selain dari suara para pengunjung Alun-alun, suara bising juga
dihasilkan oleh kendaraan yang lalu lalang di sekitar Alun-alun. Jarak tempat tinggal dengan
Alun-alun Manonjaya ini sekitar 800m (jarak berdasrkan Google Maps)
HASIL PENGUKURAN
Berikut hasil pengukuran taraf intensitas bunyi dari kedua lokasi:
Lokasi 1 Lokasi 2
Gambar 9. Hasil pengukuran taraf intensitas bunyi Gambar 10. Hasil pengukuran taraf intensitas bunyi
lokasi 1 lokasi 2
Selain hasil pengukuran tersebut, dihasilkan pula data dalam bentuk excel. Namun data yang
dicantumkan hanya sampel saja karena dari pengukuran taraf intensitas yang dilakukan
dihasilkan data hingga 510 data pada excel. Berikut lampiran data nya:
SIMPULAN
Berdasarkan observasi yang dilakukan mengenai pengukuran taraf intensitas bunyi kali ini,
bunyi yang dihasilkan oleh kedua lokasi yang diobservasi dianggap merupakan suatu
“kebisingan” karena bunyi yang dihasilkan bukan merupakan bunyi teratur. Kemudian taraf
intensitas yang terekam pada alat menunjukan angka minimum, maksimum dan rata-rata masih
berada dalam ambang batas pendengaran manusia namun dianggap tidak baik bagi pendengaran
manusia yang sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan stress dalam jangka panjang
bahkan dapat menurunkan kualitas hidup.
REFERENSI
Arduino education. 2021. https://www.arduino.cc/education/science-journal