Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat allah SWT yang telah memberikan
kesempatan, kesehatan dan karunianya yang tak terhingga jumlahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan praktikum alat peraga fisika ini tepat pada waktunya. Adapun laporan
praktikum ini membahas tentang Pembuatan jembatan hidrolik.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Umi selaku
guru mata pelajaran Fisika yang telah memberikan arahan kepada saya untuk membuat
laporan praktikum ini, ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada orang tua yang telah
memberikan fasilitas kepada kami dan seluruh pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan laporan ini.

Pepatah mengatakan “Tak ada gading yang tak retak” sama halnya dengan laporan praktikum
yang kami buat ini. Untuk itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Walaupun demikian kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun bagi masyarakat umum.

                                                                                                                     Penyusun

                                                                                               

DAFTAR ISI

Kata Pengatar ………………………………………………………..……….…………...... 1

Daftar Isi ………………………………………………………..……….…………………. 2


BAB I

Pendahuluan ……………………………………………………………………………...... 3

BAB II

Laporan Praktikum …...……..…………………………………...………………………... 5

BAB III

Kesimpulan ………………………………………………………………………………… 13

Saran ...................................................................................................................... 13

Daftar Pustaka ........................................................................................................ 14

BAB I

PENDAHULUAN

Judul Praktikum
Membuat Alat Peraga Fisika Jembatan Hidrolik

Latar Belakang
Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu perihal yang meneliti arus zat cair melalui
pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup, maupun dalam kanal-kanal terbuka dan
sungai-sungai. Kata hidrrolik berasal darikata “hudor ” (bahasa Yunani), yang berarti air.
Dalam teknik hidrolika berarti penggerakan-penggerakan, pengaturan-pengaturan dan
pengendalian-pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan
bantuan tekanan suatu zat cair (air, minyak atau gliserin). Sistem hidrolik banyak
digunakan dalam berbagai macam industri makanan, industri minuman, industri
permesinan, industri otomotif, hingga industri pembuatan robot. Sehingga pengetahuan
tentang komponen dari system hidrolik sangat penting dalam semuacabang industrial.
Untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas maka sekarang inisistem hidrolik
banyak dikombinasikan dengan sistem lain seperti sistem elektrik'elektronik, pneumatik,
mekanik dan sebagainya sehingga akan didapat unjuk kerja dari sistem hidrolik yang
lebih optimal. Laporan praktikum ini dimaksudkan untuk memberikan suatu fasilitas
penunjang yang dapat dimanfaatkan oleh siswa/i dalam mempraktekkan dan mengamati
secara langsung tentang fenomena pada sistem hidrolik mata pelajaran fisika. Sehinga
dapat membantu siswa/I siswa dalam memahami prinsip kerja hukum pascal yang
berkaitan dengan tekanan.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja jembatan hidrolik ?
2. Bagaimana jembatan hidrolik dapat menjelaskan konsep hukum pascal ?

Tujuaan
1. Mengetahui cara kerja jembatan hidrolik.
2. Menjelaskan konsep hukum pascal dengan jembatan hidrolik.

Manfaat

Adapun manfaat pembuatan alat ini adalah sebagai berikut.

1. Dapat membantu guru dalam membangkitkan minat belajar siswa dengan cara
melakukan percobaan-percobaan menggunakan alat peraga fisika sederhana.
2. Menjadi konsep dasar dalam membuat alat berat seperti dongkrak hidrolik, mobil
pengangkat alat berat, dan sebagainya.
3. Sebagai acuan untuk menganalisis konsep tentang hukum pascal.
BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM

Judul Kegiatan
Membuat Alat Peraga Fisika Jembatan Hidrolik

Jenis Kegiatan
Percobaan Kelompok

Tujuan
Mengetahui Penerapan Hukum Pascal Dalam Sistem Hidrolik

Kajian Teori
A. Tekanan

Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan luas (A). Satuan
tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan
tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu. Semakin tinggi tekanan
di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka suhu akan semakin tinggi. Hal ini
dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa suhu di pegunungan lebih rendah dari pada
di dataran rendah, karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi. Akan tetapi pernyataan
ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap air, uap air jika tekanan ditingkatkan
maka akan terjadi perubahan dari gas kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia :
kondensasi). Rumus dari tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa
pisau yang diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas
permukaan, dengan gaya yang sama akan didapatkan tekanan yang lebih tinggi. Tekanan
udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.

1. Hukum bejana berhubungan

Apabila kita mengamati bentuk permukaan air dalam teko atau selang yang ditekuk?
Ternyata, permukaan zat cair tersebut tetap mendatar, dan tidak terpengaruh bentuk
tempat zat cair itu. Teko dan selang termasuk bejana berhubungan. Hal ini kemudian
dinyatakan dalam hukum yang terkenal dengan nama hukum bejana berhubungan.
Hukum bejana berhubungan berbunyi: “Bila bejana-bejana berhubungan diisi dengan zat
cair yang sama dan berada dalam keadaan setimbang maka permukaan zat cair dalam
bejana-bejana terletak pada sebuah bidang datar”.Hukum bejana berhubungan membahas
mengenai zat cair sejenis dalam bejana berhubungan. Lalu, apa yang akan terjadi jika
bejana berhubungan tersebut diisi dengan beberapa zat cair tidak sejenis? Untuk kasus
seperti ini digunakan prinsip tekanan hidrostatis, yaitu tekanan zat cair akan sama pada
kedalaman yang sama.

2. Tekanan hidrostatis

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan ini terjadi karena
adanya berat air yang membuat cairan tersebut mengeluarkan tekanan. Tekanan sebuah
cairan bergantung pada kedalaman cairan di dalam sebuah ruang dan gravitasi juga
menentukan tekanan air tersebut. Hubungan ini dirumuskan sebagai berikut:
"P = ρgh" dimana ρ adalah masa jenis cairan, g (10 m/s2) adalah gravitasi, dan h adalah
kedalaman cairan.

Hukum utama hidrostatis adalah sebagai berikut :

Tekanan di titik A, B, C, dan D sama besar, serta tidak bergantung pada bentuk
penampang tempat fluida

Hukum Utama Hidrostatis menyatakan bahwa “semua titik yang berada pada bidang datar
yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama”. Jadi, walaupun
bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B, C, dan D adalah
sama. Pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida yang massa jenisnya
berbeda, yaitu ρ 1 dan ρ 2.

Tekanan total di titik A dan B pada bejana U yang terisi fluida homogen adalah sama
besar, pA = pB. Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu
titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1.
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis,
besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian
fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut.

pA = pB

p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2

ρ1h1 = ρ2h2

dengan: h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1,

h2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,

ρ1 = massa jenis fluida satu, dan

ρ2 = massa jenis fluida dua.

B. Hukum Pascal

Salah satu penggunaan hukum Pascal yaitu pada dongkrak hidrolik, yang prinsipnya
ditunjukkan pada di bawah yaitu sebuah bejana tertutup yang dilengkapi dengan dua buah
pengisap pada dua kakinya. Luas penampang kaki (1) ialah A1 dan luas penampang pada
kaki (2) ialah A2 (A1< A2), dengan A = 1/4 πd2.

Tekanan yang diberikan pada pengisap (1) ialah p1. Tekanan ini akan diteruskan oleh zat
cair ke kaki (2) dengan sama besar yaitu p2. Jadi, P1 = P2. Maka :

1. Bunyi hukum pascal

Bunyi hukum pascal adalah sebagai berikut :

“Tekanan yang diberikan pada suatu zat cair didalam suatu wadah, akan diteruskan ke
segala arah dan sama besar”

2. Rumus hukum pascal

Hukum Pascal dirumuskan dengan istilah Pa (Pascal) yaitu sebuah satuan turunan untuk
tekanan. Sesuai dengan bunyinya, maka Hukum Pascal di rumuskan sebagai berikut:

PA = PB atau F1 = F2

Jika:

F1/A1 = F2/A2 maka F1 = A1/A2 x F2

atau F1 = (D1/ D1)2 X F2

Keterangan Simbol:

F1 /F2 = Gaya pada permukaan A atau B (N)

A1/A2 = Luas permukaan A atau B (m2)

D1/D2 = Diameter permukaan A atau B (m).

C. Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir
atau pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik. Pompa hidrolik menggunakan energy kinetik dari cairan yang
dipompakan pada suatu kolom dan energi tersebut diberikan pukulan yang tiba-tiba
menjadi energi yang berbentuk lain (energi tekan). Pompa ini berfungsi untuk
mentransfer energi mekanik menjadi energi hidrolik. Pompa hidraulik bekerja dengan
cara menghisap oli dari tangki hidraulik dan mendorongnya kedalam sistem hidraulik
dalam bentuk aliran (flow). Aliran ini yang dimanfaatkan dengan cara merubahnya
menjadi tekanan. Tekanan dihasilkan dengan cara menghambat aliran oli dalam sistem
hidraulik. Hambatan ini dapat disebabkan oleh orifice, silinder, motor hidraulik, dan
aktuator. Pompa hidraulik yang biasa digunakan ada dua macam yaitu positive dan
nonpositive displacement pump (Aziz, 2009). Ada dua macam peralatan yang biasanya
digunakan dalam merubah energi hidraulik menjadi energi mekanik yaitu motor hidraulik
dan aktuator. Motor hidraulik mentransfer energi hidraulik menjadi energi mekanik
dengan cara memanfaatkan aliran oli dalam sistem merubahnya menjadi energi putaran
yang dimanfaatkan untuk menggerakan roda, transmisi, pompa.

Kata hidrolik bearti cairan atau zat cair. Prinsip kerja dari peralatan hidrolik merupakan
pemanfaatan dari konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder
akan diteruskan kesilinder lain, sesuai dengan hukum pascal.

Jika suatu fluida yang dilengkapi dengan sebuah penghisap yang dapat bergerak maka
tekanan tidak hanya ditentukan oleh berat fluida tetapi juga oleh gaya yang dikerahkan
oleh penghisap. Berikut adalah fluida yang dilengkapi dua penghisap dengan luas
penampang yang berbeda. Penghisap pertama memiliki luas penampang yang kecil dan
penghisap kedua memiliki luas penampang yang besar.

Sesuai dengan hukum pascal bahwa tekanan yang diberikan pada fluida dalam ruang
tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah, maka tekanan yang masuk pada
penghisap pertama sama dengan tekanan pada penghisap kedua.

Tekanan dalam fluida dapat dirumuskan : P = F : A

Sehingga persamaan hukum pascal bisa ditulis sebagai berikut :


p1 = p2

F1:A1 = F2:A2

Dengan:

F1 = gaya pada penampang I (N)

F2 = gaya pada penampang II (N)

A1 = luas penampang 1 (m2)

A2 = luas penampang 2 (m2)

Torsi sama dengan gaya pada gerak translasi (gerak lurus). Torsi menunjukan
kemampuan sebuah gaya untuk membuat suntikan naik keatas. Jika penghisap diberi
dorongan, maka suntikan akan terangkat diatas. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

T=r.F

Pada rumus hukum pascal dan torsi, kesamaannya yaitu sama-sama memiliki gaya (F),
namun perbedaannya hukum pascal menghasilkan gaya dari tekanan sedangkan pada
Torsi untuk menghasilkan sebuah gerak rotasi dibutuhkan gaya yang dikalikan dengan
lengan momen (r).

Jadi hubungan antara hukum pascal dan torsi adalah hukum menghasilkan gaya (F) yang
berasal dari tekanan, sedangkan untuk dapat terjadinya gerak rotasi dibutuhkan gaya (F)
yang kemudian dikalikan dengan momen (r). Jika dalam jembatan hidrolik, gaya (F) yang
dihasilkan untuk dapat terjadi gerak torsi didapatkan gaya (F) yang dihasilkan dari
tekanan pada hukum pascal.

Alat & Bahan

Alat Bahan
1. Gunting 1. Stik es krim
2. Cutter 2. Selang air
3. Lilin 3. 4 buah suntikan
4. Korek api 4. Sterofoam
5. Jarum jahit 5. Karton
6. 2 buah engsel
7. Benang/tali
Cara Kerja

1. Buat 2 buah tumpuan jembatan menggunakan stik es krim dan rekatkan menggunakan
lem.
2. Lalu buat 2 buah Jembatannya menggunakan stik es krim dan rekatkan menggunakan
lem.
3. Pasang engsel diantara jembatan dengan tumpuan jembatan
4. Lalu setelah jadi, rekatkan jembatan tersebut pada sterofom.
5. Siapkan 2 buah suntik
6. Hubungkan masing-masing kedua ujung suntik dengan selang.
7. Lalu rekatkan sambungan selang dan suntik dengan lem.
8. Isi suntik dan selang tersebut dengan air sampai penuh.
9. Pastikan bahwa tidak ada yang bocor saat di isi dengan air.
10. Pastikan juga bahwa katup suntik A berada pada posisi atas dan katup suntik B berada
pada posisi bawah.
11. Lalu coba dorong katup suntik A sampai bawah dan lihat apa yang terjadi, jika katup
suntik B terdorong maka percobaan berhasil.
12. Lakukan langkah ke 5 – 11 sekali lagi untuk membuat tabung yang kedua (Suntik A-
B yang ke-2).
13. Kemudian rekatkan antara jembatan 1 dengan suntik B1 dan Jembatan 2 dengan
suntik B2.
14. Kedua ujung atas suntik A1 dan A2 direkatkan dengan lem tembak.
15. Coba dorong kedua suntik A tersebut bersama-sama dan lihat apa yng terjadi, jika
kedua jembatan terdorong secara bersamaan maka percobaan tersebut berhasil. Jika
tidak maka terdapat kesalahan baik itu ketinggian air tidak sama, posisi katup yang
tidak sama, dan mungkin terdapat kebocoran pada sambungan, katup suntik, maupun
selangnya.

Hasil dan Pembahaan


Jembatan Hidrolik ini hanya akan bekerja secara bersamaan jika terdapat tekanan yang
diberikan pada suntik A. Jadi cara kerja jembatan ini yaitu dengan mendorong atau
memberikan gaya/tekanan pada kedua suntikan A secara bersama-sama sehingga
jembatan tersebut bisa terangkat secara bersama-sama juga.

Pada saat suntik A diberikan gaya secara bersamaan, maka tekanan akan menuju pada
suntik B. Saat katup suntikan A ditekan menyebabkan air menekan katup suntikan B
sehingga katup suntikan B naik. Hal ini disebabkan karena tekanan pada air akan
diteruskan ke semua arah jika berada dalam ruang tertutup. Sesuai dengan bunyi hukum
pascal yaitu :

“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala
arah dengan sama besar”

Berdasarkan hukum pascal diperoleh prinsip bahwa dengan memberikan gaya yang kecil
akan dihasilkan gaya yang lebih besar.

Prinsip inilah yang dimanfaatkan pada peralatan teknik yang banyak dimanfaatkan
manusia dalam kehidupan misalnya dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, dan rem hidrolik.
Salah satunya adalah Jembatan Hidrolik ini.

Pada saat suntik A diberi dorongan maka katup suntik B akan naik dan membuat
jembatan terangkat, hal ini dikarenakan adanya kemampuan hukum torsi. Torsi sama
dengan gaya pada gerak translasi (gerak lurus). Torsi menunjukan kemampuan sebuah
gaya untuk membuat suntikan naik keatas. Jika penghisap diberi dorongan, maka suntikan
akan terangkat diatas. Apabila kita beri gaya dorongan sejajar dengan lengan maka,
lengan itu tidak akan terangkat. Prinsip inilah yang membuat jembatan dapat diangkat
oleh suntik karena posisi lengan (jembatan) tidak sejajar dengan suntikan B, sehingga
gerak rotasi dapat terjadi dengan dorongan dari suntikan A pada suntikan B.
Maka dengan ini, tekanan pada suntikan A berperan sebagai hukum pascal yang
menciptakan gaya (F) untuk terjadi gerak rotasi yang berperan sebagai hukum torsi pada
katup suntikan B dengan jembatan sehingga jembatan dapat terangkat saat suntikan A
diberi dorongan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Cara kerja jembatan hidrolik adalah dengan mendorong atau memberikan
gaya/tekanan pada kedua suntikan A secara bersama-sama sehingga jembatan tersebut
bisa terangkat secara bersama-sama juga. Pada saat suntik A diberikan gaya secara
bersamaan, maka tekanan akan menuju pada suntik B. Saat katup suntikan A ditekan
menyebabkan air menekan katup suntikan B sehingga katup suntikan B naik dan
jembatan pun terangkat. Hal ini disebabkan karena tekanan pada air akan diteruskan
ke semua arah jika berada dalam ruang tertutup.
2. Jembatan hidrolik adalah sebuah alat yang menggunakan prinsip hukum pascal.
Hukum pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan sama besar.
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan antara lain :
1. Lakukan pembuatan alat peraga dengan benar dan teliti sesuai dengan prosedur yang
telah dibuat.
2. Dalam pembuatan jembatan hidrolik sebaiknya menggunakan suntikan dengan ukuran
yang berbeda ( 2 suntikan kecil dan 2 suntikan besar ).
3. Pastikan sambungan antara suntikan dengan selang tidak bocor karena dapat
mempengaruhi naik tidaknya katup suntikan B pada saat katup suntikan A di berikan
tekanan.
4. Bekerjasamalah dengan anggota kelompok baik dalam pembuatan alatnya ataupun
dalam pembuatan laporannya agar meringankan pekerjaan karena pada dasarnya
sesuatu yang apabila dikerjakan bersama akan ringan meskipun sesuatu yang berat
sekalipun.

DAFTAR PUSTAKA

Clark, John O.E. 2010. Materi Fisika Volume 1Materi. Bandung : Pakar Raya.

Sari, Anggela Ratna. 2012. Makalah Hukum Pascal. http://triyanta.blogspot.com/2012/01/v-


behaviorurldefaultvmlo.html.diakses17Januari 2014)

Azhari, Habib (2012). Laporan Eksperimen Fisika II "MINIATUR POMPA


HIDROLIK"[online]. Tersedia: http://sukasukahabib.blogspot.com/2013/08/laporan-
eksperimen-fisika-ii-miniatur.html [12 Februari 2020]

NN. 2014). Praktek Fisika, Hidroliksederhana. [online]. Tersedia :


http://pawestrikartini.blogspot.com/2014/02/praktek-fisika-hidrolik-sederhana.html

[12 Februari 2020]

Anda mungkin juga menyukai