Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM SEKOLAH

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Laboratorium Fisika Sekolah II
DosenPengampu :
Dr. Adam Malik, M.Pd.

Disusunoleh:

Rasna Solehayati 1162070057


RizqySaffana Jinani 1162070059
Santika Purnama 1162070064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
MODEL COOKBOOK LABORATORY
PENERAPAN TEOREMA TORRICELLI
Kompetensi Dasar:
3.4. Menerapkan prinsip fluida dinamik dalam teknologi
4.4. Membuat dan menguji proyek sederhanayang menerapkan prinsip
dinamikafluida.
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Memverifikasi konsep TeoremaTorricelitabungbocor
2. Menentukan kecepatan aliran air yang keluar dari tabung bocor
3. Menentukan jarak terjauh aliran air yang keluar dari tabung bocor
4. Menganalisis pengaruh ketinggian terhadap kecepatan aliran pancaran air
5. Menganalisis pengaruh kecepatan pancaran air yang keluar terhadap jarak
terjauh
B. Alat dan Bahan
1. Penggaris 1 buah
2. Botol plastik berukuran sama 1 buah
3. Stopwatch 1 buah
4. Paku 1 buah
5. Penyumbat 3 buah
6. Air secukupnya
7. Pewarna makanan secukupnya
8. Software Tracker
C. LandasanTeori
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair
dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.
Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain (Abidin & Wagiani, 2013).
Fluida dapat dibedakan menjadi fluida statis dan dinamis. Fluida statis adalah
fluida yang diam, sedangkan fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair,
gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini
dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak
termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, dan tidak
turbulen (tidak mengalami putaranputaran) (Asmawati, 2015).
Mekanika fluida ada sejak tahun 200 tahun sebelum masehi sudah mulai
dipelajari oleh seorang bernama Archimedes. Ia adalah ilmuwan terbesar sebelum
Newton yang menetapkan sebuah hukum yang berbunyi “Benda di dalam zat cair,
baik sebagian ataupun seluruhnya kan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat
cair yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Hukum ini adalah yang menjadi
dasar hukum mekanika fluida sehingga membuat Evangelista Torricelli
mengungkapkan hukumnya tentang aliran zat cair melewati lubang (celah) yang
kemudian di kenal dengan istilah teorema Torricelli (Aufa, Rubiono, & Mujianto,
2016)
Teorema Torricelli merupakan salah satu penerapan dari persamaan.
Bernoulli. Teorema Torricelli menyatakan bahwa jika suatu wadah dibiarkan
terbuka bagian atasnya, kemudian memiliki lubang yang jauh lebih kecil dari luas
penampang wadah di bawah permukaan fluida, maka kelajuan semburan fluida
sama dengan kelajuan gerak jatuh bebas benda. Wujud dari eksperimen untuk
membuktikan hukum Torricelli adalah dengan menggunakan wadah yang berisi
air dan pada dindingnya terdapat sebuah lubang bocor. Hukum Torricelli
merumuskan bahwa apabila volume air pada wadah dianggat tidak terbatas karena
selalu terisi, maka debit air yang keluar dari lubang bocor tersebut tidak membuat
volume air pada wadah berkurang. Kecepatan air yang keluar dari lubang bocor
selalu tetap, dan posisi vertikal (tepat berada di bawah permukaan) jatuhnya air
juga akan tetap (Chusni, Nisa, Haidir, & Fitriyani, 2018). Hukum Torricelli
tersebut dapat digunakan untuk menghitung kecepatan zat cair yang keluar dari
bejana air. Diameter dari bejana (wadah air terbuka) tersebut lebih besar jika
dibandingkan dengan diameter lubang. Walaupun tampaknya merupakan kasus
khusus dari persamaan Bernoulli, teorema ini ditemukan satu abad sebelum
Bernoulli oleh Evangelista Torricelli. Persamaan Torricelli tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut:
𝑣1 = √2𝑔∆𝑦
Ket:
𝑣1 = laju pancaran zat cair (m/s)
𝑔 = percepatan gravitasi = 9,8 m/s2
∆𝑦 = perubahan ketinggian (m) (Giancoli, 1999)
Persamaan tersebut memberitahu kita bahwa cairan itu meninggalkan keran
dengan laju yang sama seperti laju benda yang jatuh bebas dari ketinggian yang
sama. (Giancoli, 1999). Sehingga berdasarkan persamaan tersebut maka
kecepatan air yang keluar dari keran dipengaruhi oleh ketinggian air (Tipler,
1998). Teorema ini hanya berlaku jika ujung wadah terbuka terhadap atmosfer
dan luas lubang jauh lebih kecil dari luas penampang wadah.
𝑥 = 𝑣. 𝑡
Ket: 𝑣 = kecepatan semburan (m/s)
𝑡 = waktu zat cair sampai ke permukaan (s)
x= jarak jatuhnya zat cair ke lantai (m) (Haliday, 1997).
Hal ini seharusnya tidak terlalu mengejutkan karena penurunan Persamaan
Bernoulli berawal dari kekekalan energi. Ada beberapa ketentuan untuk
berlakunya teorema Torricelli tersebut, sebagai contoh apabila volume air pada
wadah terbatas, atau luas permukaan wadah tidak jauh lebih besar daripada luas
bidang bocor, maka teorema Torricelli tidak lagi berlaku. Volume air pada wadah,
kecepatan air, dan jarak jatuhnya air akan berubah terhadap waktu (Fajar,
Wibowo, & Putri, 2014).
D. Tugas Awal
1. Bagaimana konsep Torricelli dalam kehidupan sehari-hari.
2. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pancaran air yang keluar dari tabung
pada ketinggian torricelli?
3. Bagaimana prinsip Torricelli jika diungkapkan secara persamaan matematis
4. Bagiamana grafik hubungan antara ketinggian dan jarak terjauh?
E. ProsedurPercobaan
1. Buatlah lubang pada botol plastik menggunakan paku dengan ketinggian
yang berbeda beda setiap botolnya (misal; 5 cm, 10 cm,15 cm). Lihat sketsa
gambar berikut:

2. Beri label pada setiap botol sesuai dengan ukuran ketinggian lubang
3. Tutupi lubang yang telah dibuat menggunakan penyumbat
4. Isilah botol yang sudah dilubangi dengan air yang telah diberi pewarna
makanan
5. Lepaskan penyumbat dan ukurlah jarak jangkauan pancaran air dalam
waktu 1 sekon menggunakan penggaris
6. Amati kecepatan pancaran air yang keluar dari awal sampai air habis
7. Lakukan hal yang sama pada setiap botol
8. Catatlah hasil pengamatan dan mengambil video pengamatan
9. Analisislah menggunakan software tracke berdasarkan video yang diambil
pada saat pengamatan.
F. TugasAkhir
1. Tentukan besarnya jarak terjauh yang keluar pada masing-masing ketinggian
yang berbeda.
2. Tentukan besarnya kecepatan air yang keluar pada masing-masing
ketinggian yang berbeda.
3. Bagaimana grafik hubungan jarak pancaran air terhadap ketinggian lubang?
4. Bagaimana grafik pengaruh ketinggian lubang keran terhadap kecepatan
aliran air yang keluar?
G. Daftar Pustaka
Abidin, K., & Wagiani, S. (2013). Studi Analisis Perbandingan Kecepatan Aliran
Air Melalui Pipa Venturi dengan Perbedaan Diameter Pipa. Jurnal Dinamika
, 62-79.
Asmawati, E. Y. (2015). Mengukur Laju Air Keluar dari Botol pada Tiap Lubang
dengan Ketinggian Tertentu. JPF , 57-62.
Aufa, A., Rubiono, G., & Mujianto, H. (2016). Pengaruh Rasio Diameter Pipa
Terhadap Perubahan Tekanan pada Benoulli Theorem Apparatus. Jurnal
Prodi Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi , 7-11.
Chusni, M. M., Nisa, K., Haidir, M., & Fitriyani, R. (2018). Penerapan
Diferensial untuk Mengukur Laju Perubahan Volume Air Galon. JIPFRI
(Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah) , 8-13.
Fajar, D. M., Wibowo, H. A., & Putri, W. A. (2014). Simulasi Asas Torricelli
Menggunakan Visual Basic for Application (VBA) pada Microsoft Excel.
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2014 , 292-
295.
Giancoli. (1999). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Haliday. (1997). Fisika (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Tipler. (1998). Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
Komentar dan saran dari Kelompok 9 :
1. Pada bagian prosedur percobaan seharusnya menggunakan kata perintah.
Contoh : Berilah label pada setiap botol sesuai dengan ukuran ketinggian
lubang.
Amatilah kecepatan pancaran air yang keluar dari awal sampai air habis

Anda mungkin juga menyukai