Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ROLLER COASTER PENGACU ADRENALIN SEBAGAI APLIKASI DARI BENDA


TEGAR TIGA DIMENSI KHUSUSNYA ENERGI KINETIK ROTASI

OLEH :

NAMA : ELFIANA HARDIANTI JUITA


NIM : 1701050010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG

2018

1
KATAPENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan
kehendaknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan Roller
Coaster Pengacu Adrenalin yang merupakan aplikasi dari materi Benda Tegar Tiga Dimensi
(momentum sudut, momen inersia dan energi kinetik ) dengan judul Mengungkap Tabir sang
Pengacu Adrenalin.
Tugas makalah ini dikerjakan dalam rangka memenuhi ujian akhir semester
matakuliah Mekanika yang dibina oleh Ibu Yusniati H.Muh.Yusuf,S.Si.,M.Pd yang telah
memberikan tugas ini kepada saya
Akhir kata semoga makalah tentang Roller Coaster ini dapat memberikan gambaran
bagaimana cara kerja Roller Coaster dan apa saja prinsip fisika yang bekerja, dampak buruk
dari wahana Roller Coaster serta manfaat Roller Coaster bagi manusia. Selain itu, penulis
berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri dan juga
mahasiswa Universitas Nusa Cendana, khususnya mahasiswa Program Studi Fisika.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah ini jauh lebih baik,
penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya milik Tuhan yang Maha Esa.

Kupang, 15 Desember 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2
DAFTARISI............................................................................................................... 3

BABI PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakanng ................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 6

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 6

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 7

2.1 Sejarah Roller Coaster ......................................................................................... 7

2.2 Prinsip Fisika .......................................................................................................... 8

2.3 Cara Kerja Roller Coaster .................................................................................... 17

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 20

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 20

3.2 Saran .................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 21

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Life Is A Roller coaster adalah lagu yang


dibawakan oleh salah satu boy band asal Irlandia
yang bernama Boyzones.
Life is a roller coaster. Ya, itu benar. Naik dan turun
bahkan kadang jauh dari pandangan kita. Terkadang
kita tidak siap dengan apa yang akan kitahadapi.
Kadang cepat, kadang lambat, kadang sulit untuk
menyeimbangi kecepatan, kadang kita
Melewati terowongan gelap dan kita tidak tahu seberapa jauh untuk mencapai
cahaya, kita tidak tahu apa yang menunggu diluar. Terkadang sulit untuk melawan gravitasi,
memanjat untuk mencapai tempat yang lebih tinggi. Kadang kita jatuh, jatuh bebas tanpa ada
yang menolong bahkan ketika kita belum mencapai tempat tertinggi atau dijalan yang lurus
dan panjang. Life is a roller coaster, terkadang naik atau turun tapi itu adalah pilihan kita
untuk berteriak sambil mengangkat tangan ketika melewati tikungan tajam dan menikmati
sensasi yang ditimbulkan.
Kehidupan bagaikan roller coaster, walaupun kita tahu akan mengalami hal-hal yang
tidak mengenakkan saat menaiki roller coaster tapi rasa penasaran dan adrenalin
mendorong kita untuk tetap menaiki wahana tersebut. Jadi, apapun konsekuensinya Just
got do it.
Roller coaster adalah wahana
permainan berupa kereta yang
dipacu dengan kecepatan
tinggi pada jalur rel khusus,
biasanya terletak di atas
tanah yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda.

4
Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun sedemikian rupa. Wahana ini
pertama kali ada di Disney Land AmerikaSerikat.
Wahana ini sering kali membuat orang-orang pusing dan mual bila menaikinya tapi
ada beberapa orang yang dapat menahan hal tersebut bahkan ada yang tidak pernah bosan.
Selain itu, wahana ini dapat meningkatkan adrenalin. Roller coaster dapat pula dikatakan
sebagai wahana pencabut nyawa. Dipacu dengan kecepatan tinggi, terletak diatas tanah
dengan ketinggian yang berbeda- beda dan bergerak dengan arah naik, turun dan berputar,
tentu saja menjadi alasan mengapa roller coaster adalah salah satu wahana yang dapat
langsung mengantar ke akhirat. Tapi hal inilah yang unik dari roller coaster, walaupun
terlihat sangat berbahaya tapi ternyata aman untuk dinaiki.
Hal apakah yang membuat roller coaster dapat bergerak seperti itu? Mengapa roller
coaster dapat bergerak terbalik tanpa terjatuh? Dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya
mengenai roller coaster. Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, maka kata kuncinya
adalah fisika. Pada makalah ini akan dibahas tuntas mengenai rahasia dibalik roller coaster,
sang pengacu adrenalin.

Dalam benda tegar tiga dimensi ini saya mengambil aplikasinya yang sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu Roller Coaster. Dalam benda tegar tiga dimensi
ini terdapat momen inersia, momentum sudut dan energi kinetik rotasi yang merupakan juga
sebagai materi fisika penyokong dalam pembuatan wahana Roller Coaster.

5
1.2 RumusanMasalah

1. Apakah roller coaster itu?

2. Bagaimana roller coaster bekerja?

3. Apa saja prinsip fisika pada roller coaster?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami cara kerja roller coaster.

2. Mengetahui dan memahami fenomena fisika yang bekerja pada roller coaster.

3. Menambah wawasan mengenai penerapan fisika dikehidupan sehari-hari.

4. Memenuhi ujian akhir semester matakuliah Mekanika .

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Roller Coaster

Roller coaster adalah bentuk permainan yang banyak kita jumpai di taman hiburan
(amusementpark).Hampir disemua taman hiburan besar,sajian ini dapat menjadi daya tarik
untuk pengunjung, dari anak kecil (tentu saja sesuai dengan ketentuan), remaja, dewasa,
hingga lansia dibeberapa negara.
Bentuk permainan ini ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang. Prinsip
permainannya sudah dikenal pada abad ke16, di Rusia. Pada saat musim dingin, bukit yang
telah membeku dijadikan tempat berselancar dengan bermodalkan balok kayu.
Dimusim panas papan seluncur dilengkapi dengan roda. Kemudian ide ini dibawa oleh
tentera Napoleon ke Eropa bara t(Perancis), hingga disana dikenal dengan nama Montagnes
Russes (Gunung Rusia). Roller coaster sudah ada sejak abad 18, Roller coaster yang disebut
Russian Mountains dibangun khusus di perbukitan es, Saint Petersburg pada tahun 1784.
Roller Coaster pertama tersebut dibuat dibawah pesanan Russia's Catherinethe Grhe
Gardensof Oranienbaum. Ada versi lain yang mengatakan bahwa roller coaster pertama
dibangun oleh Perancis pada tahun 1812.
Pada tahun 1827 perusahan d iSummit Hill, Pennsylvania membangun kereta
Mauch Chunk Gravity sejauh 14km dibawah bukit MauchChunk yang kini dikenal dengan
Pennsylvania.Pada tahun 1850 Gravity
Road tersebut banyak digunakan
penumpang dengan membayar
50 sen untuk sekali naik. LaMarcus
dan Thompson Yang bekerja di
Gravity Switchback Railway membuka
coney island dibrooklyn, New York
pada tahun 1884. Dia membuat roller
coaster yang dapat naik turun. Pada
tahun 1886, Thompson mematenkan
disain roller coster-nya itu.

7
Pada tahun 1959, taman bermain Disneyland memperkenalkan desain roller coaster
yang baru dan roller coaster inilah yang pertamakali menggunakan trek baja berbentuk pipa.
Sebelumnya trek menggunakan kayu. Kini desain roller coaster semakin berkembang
dengan beragam bentuk. Di tempat-tempat hiburan besar, roller coaster menjadi salah satu
permainan yang paling digemari karena sensasinya yang mampu memacu adrenaline.

Roller coaster pertama (konstruksi angka 8) yang bentuknya seperti sekarang ini
dibuka di Coney Island (Brooklyn, New York, Amerika) tahun 1884, dengan nama Gravity
Pleasure Switch Back Railway.

2.2 Prinsip Fisika


Roller Coaster adalah wahana permainan berupa kreta yang di pacu dengan
kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak diatas tanah yang memiliki
ketinggian yang berbeda-beda. Rel ini di topang oleh rangka baja yang di sedemikian rupa.
Wahana ini pertama kali ada di Disney Lan Amerika Serikat.
Bentuk permainan ini ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang. Prinsip
permainannya sudah di kenal pada abad ke 16, di Rusia. Dimana pada musim dingin bukit
yang membeku dengan bermodalkan balok kayu dijadikan tempat berselancar. Di musim
panas papan seluncur dilengkapi dengan roda. Kemudian ide ini dibawa oleh tentara
Napoleon ke Eropa Barat (Perancis), hingga disana dikenal dengan nama “Montagnes
Russes”(Gunung Rusia). Roller Coaster pertama (konstruksi angka 8) yang bentuknya
seperti sekarang ini di buka di coney Island (Brooklyn, New York,Amerika) tahun 1884,
dengan nama “Gravity Pleasure Switch Back Railway”
Bayangkan kita telah membeli tiket dan menaiki roller coaster. Sekarang, kita
meluncur turun pada trek 60 mil/jam, melewati tikungan tajam dan loop yang menantang

8
maut. Jantung terasa sudah di tenggorokan dan perut ingin mengeluarkan seluruh
isinya. Satu hal yang memisahkan kita dari kecelakaan adalah sabuk pengaman yang berada
di pundak. Tapi, apakah benar kita dalam bahaya?
Para desainer roller coaster telah merancang roller coaster untuk bergerak seperti itu
tapi sebenarnya kita tidak berada dalam bahaya seperti yang kita duga. Semua wahana
ditaman hiburan menggunakan prinsip /hukum fisika untuk mensimulasikan bahaya,
sementara wahananya biasanya sangat aman. Bagaimana prinsip/hokum fisika berpengaruh
pada wahana yang ada ditaman hiburan? Hal itu akan terjawab setelah mengetahui apa saja
prinsip/hukum fisika yang bekerja. Ada pun prinsip/hokum fisika yang bekerja pada roller
coaster yaitu adalah sebagai berikut:
.
1. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang mempengaruhi benda karena posisi


(ketinggian) benda tersebut yang mana kecenderungan tersebut menuju tak lain
terkait dengan arah dari gaya yang ditimbulkan dari energy potensial tersebut.
Jumlah energy potensial yang dimiliki oleh suatu benda tergantung pada massa dan
ketinggian. Satuan SI untuk mengukur usaha dan energy adalah Joule (symbol J).
Sebutan energy potensial pertama kali dikemukakan oleh seorang teknik dan
fisikawan berkebangsaan Skotlandia, William Rankine.Energi potensial dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Ep = m.g.h

Ep adalah Energi potensial (J)

m = adalah massa benda (kg)

g = adalah percepatan gravitasi (m/s2)

h = adalah tinggi benda dari permukaan tanah (meter)

9
Jadi, Energi potensial (Ep) yakni energy yang dikandung roller coaster
dikarenakan oleh posisinya, bernilai maksimum di posisi puncak lintasan. Energi
potensial bernilai nol diposisi lembah (posisi terendah) lintasan. Energi potensial
diubah menjadi energy ikinetik, ketika roller coaster bergerak menurun.

2. EnergiKinetik
Energi kinetik adalah energi gerak yang diperoleh sebagai gerakan dari
obyek, partikel, atau seperangkat partikel. Sebuah obyek yang memiliki gerak,
apakah itu gerak vertikal atau horizontal, maka sebuah obyek tersebut berarti
memiliki energi kinetik. Faktor yang mempengaruhi energi kinetik adalah semakin
berat sebuah obyek tersebut dan semakin cepat pula obyek tersebut bergerak maka
energi kinetik yang yang dimiliki obyek tersebut semakin besar. Energi kinetik dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Ek = ½mv ²

Jadi, Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
gerakannya. Semua benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Jumlah energi
kinetik tergantung pada massa dan kecepatan benda. Roller coaster memiliki banyak
energi kinetik jika bergerak cepat dan memiliki massa yang cukup berat. Secara
umum, energi kinetik maksimum pada roller coaster adalah ketika roller coaster
mencapai ketinggian minimum.

Keterangan:

Ek adalah Energi kinetic (J)

M adalah massa benda (kg)

V adalah kecepatan benda (m/s)

10
Jadi, Energi kinetic adalah energy yang dimiliki oleh suatu benda karena
gerakanya. Semua benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Jumlah energi
kinetic tergantung pada massa dan kecepatan benda. Roller coaster memiliki banyak
energy kinetic jika bergerak cepat dan memiliki massa yang cukup berat. Secara
umum, energy kinetic pada roller coaster adalah maksimum ketika roller coaster
mencapai ketinggian minimum.

11
3. Dinamika Roller Coaster (Percepatan & Perlambatan)

Gerak Roller Coaster mengalami percepatan yakni perubahan kecepatan


terhadap waktu yakni kecepatan bertambah terhadap waktu, ketika bergerak
menurun.Roller coaster mengalami perlambatan (percepatan negatif) yakni kecepatan
berkurang terhadap waktu ketika bergerak menaik. Perubahan kecepatan juga terjadi
saat roller coaste r berubah arah.

Rumus kecepatan: rumus percepatan:


𝛥𝑉
A = 𝛥𝑇
𝑆
v=𝑇

Keterangan : V = kecepatan keterangan:


S= jarak A = percepatan
T = waktu 𝛥𝑉 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
𝛥𝑇 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢

4. Gaya Gravitasi

Pada roller coaster, kamu tentu mengalami gaya gravitasi, yakni gaya
(interaksi) yang disebabkan oleh tarikan massa bumi terhadap massa tubuhmu
(karena massa bumi jauh lebih besar dibandingkan dengan massa tubuhmu). Gaya
gravitasi tersebut diartikan=> F= kurang lebih 10.000 N. tetapi dari hasil penelitian

12
setiap roller coaster tergantung dengan berat, dan putarannya. Pada roller coaster,
kita tentu mengalami gaya gravitasi, yakni gaya yang disebabkan oleh tarikan massa
bumi terhadap massa tubuh (karena massa bumi jauh lebih besar dibandingkan
dengan massa tubuh kita. Besar gaya gravitasi yang terjadi pada setiap roller coaster
berbeda, tergantung dengan berat, dan putarannya.

5. Kekekalan Energi
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
dan dimusnahkan, tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi
lain. Pada roller coaster terjadi perubahan energ potensial menjadi energi kinetik dan
sebaliknya.
Dalam proses perubahan energi Ek menjadi Ep dan Ep menjadi Ek ini,
sebagian energy diubah menjadi energi panas (kalor) karena adanya gesekan
(friksi). Misal, roda roller coaster dengan rel lintasan. Energi total system tidak
bertambah atau berkurang. Energi“hanya” berubah bentuk (misal: Ek, Ep, kalor).

Rumus:
EM1 = EM2

EK1 + EP1 = EK2 + EP2


1 1
2𝑀1𝑉² + 𝑀. 𝐺. 𝐻1 = 2𝑀2𝑉² + 𝑀. 𝐺. 𝐻2

Keterangan :
EM1 = energi mekanik posisi pertama

EM2 = energi mekanik posisi kedua

13
Ep dan Ek pada Roller Coaster

1. Dititik A, roller coaster memiliki EP maks dan EK nol, karena rolle rcoaster
belum bergerak.
2. Dititik B. roller coaster memiliki laju maks maka ia terus bergerak ketitik.
3. Dititik C benda tidak berhenti tapi sedang bergerak dengan laju tertentu,
sehingga pada titik ini roller coaster berada pada ketinggian maks dari
lintasan lingkaran. Roller coaster terus bergerak kembali ketitik C. Pada titik
C, semua EK Roller coaster kembali bernilai maks sedangkan EP-nya nol.

14
6. Gaya Sentripetal

Gaya sentripetal adalah gaya yang berusaha menarik objek mengarah ke titik
pusat (sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya
sentripental mempertahankan roller coaster agar tetap bergerak memutar.

7. Gaya Sentrifugal
Bentuk alur lintasan roller coaster yang menikung, menjadikan pada
pengendara bekerja gaya sentrifugal. Tergantung ditikungan mana ia berada, gaya
sentrifugal dapat menyebabkan berat pengendara bertambah (G>1 )atau berkurang
(G<1).
Gaya sentrifugal yang dirasakan penumpang bukan hanya pada loop saja,
tetapi juga pada setiap tikungan yang dibuat sepanjang lintasan. Ketika penumpang
berbelok kekanan, penumpang akan terlempar kekiri. Sebaliknya ketika berbelok ke
kiri penumpang akan berbelok kekanan. Orang akan terpental lebih keras jika
berpegang erat - erat pada batang pengaman, karena itu agar lebih nyaman banyak
penumpang membiarkan tangan mereka bebas .

Ketika roller coaster melaju turun (lihat kurva yang rendah), gaya
berat akan searah dengan gaya centrifugal, yang menyebabkan gaya
keseluruhan bertambah (gaya yang searah akan dijumlahkan), sehingga anda
seperti merasa tertekan kebawah( G>1).

15
Sebaliknya ketika roller coaster melaju naik (lihat kurva yang tinggi),
gaya berat akan berlawanan arah dengan gaya centrifugal, sehingga gaya
keseluruhan akan menjadi kecil (gaya yang searahakan dikurangi). Ini
menyebabkan adanya gaya yang seolah-olah menarikanda keata G<1)
. .

8. momentum

Momentum berkaitan dengan kuantitas gerak yang dimiliki sebuah


objek. Setiap massa yang bergerak memiliki momentum.. Bahkan,momentum
tergantung pada massa dan kecepatan atau dengan kata lain jumlah barang
yang bergerak dan seberapa cepat barang bergerak.
Momentum berkaitan dengan kuantitas gerak yang dimiliki sebuah objek. Setiap
massa yang bergerak memiliki momentum. Bahkan, momentum tergantung pada massa dan
kecepatan atau dengan kata lain jumlah barang yang bergerak dan seberapa cepat barang
bergerak.
P = mv
Jadi, roller coaster yang bergerak dengan kecepatan tinggi memiliki momentum yang tinggi
juga.

16
17
2.3 Cara Kerja Roller Coaster

Wahana permainan yang satu ini, memang berbeda dengan wahana permainan yang
lainya. Selain menegangkan, permainan ini sangat seru, sangat cocok untuk melatih
adrenalin, ketika keretanya berjalan, rasanya tubuh kita terbang, meluncur, menukik sangat
cepat. Roller coaster bias melaju sangat cepat,namun meskipun dapat melaju cepat ternyata
roller coaster tidak mempunyai mesin.Tidak mempunyai mesin? Kalau tidak menggunakan
mesin, kenapa bisa melaju sangat cepat?
Roller coaster dapat meluncur dengan cepatnya adalah berkat energy potensial.
Roller coaster dinaikkan terlebih dahulu ke Puncak bukit pertama pada lintasan dengan
menggunakan semacam ban berjalan, seperti pegangan
tangan pada tangga berjalan (eskalator).
Lintasan naik ini dibuat tidak terlalu curam karena
makin curam lintasan, makin besar daya motor penggerak
ban berjalannya. Puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi
dari puncak bukit.
Selanjutnya atau pun dari tinggi loop
(lintasan berbentuk tetesair). Hal itu bertujuan agar kendaraan memiliki energi potensial
yang cukup besar sehingga mampu melintasi seluruh lintasan dengan baik. Dari puncak
yang paling tinggi itulah roller coaster meluncur, saat meluncur turun, kecepatan roller
coaster semakin lama semakin tinggi, dan akan kembali naik dengan cepat menuju langit,
pada saat naik sampai ketempat yang paling tinggi, kecepatan akan berkurang dan memiliki
energi potensial, kemudian bergerak kembali meluncur kebawah. Ketika meluncur dari bukit
pertama, penumpang dilepas dan jatuh bebas dipercepat. Agar efek jatuh bebas ini dapat
lebih dirasakan, lintasan luncuran dibuat berbentuk seperti sebuah parabola (lintasan benda
dibawah medan gravitasi). Pada saat bergerak kebawah, energi potensial akan berubah
menjadi energy kinetic (energi gerak). Semakin kebawah maka kecepatan geraknya akan
semakin bertambah namun energy potensialnya semakin kecil sedangkan energi
kinetiknya semakin besar.

18
Memasuki loop, penumpang dihadapkan pada loop
yang seperti tetes cair. Loop tidak dibuat seperti lingkaran
penuh karena pada titik terendah loop yang berbentuk
lingkaran, penumpang akan mengalami bobot 6 kali bobot
semula. Bobot sebesar ini membahayakan penumpang
karena darah tidak mampu mengalir ke otak, mata
berkunang-kunang, dan pingsan.
Ketika roller coaster yang memiliki energy kinetic yang besar, kembali naik
ketempat yang tinggi dan kecepatannya akan menurun sedikit demi sedikit, hal ini karena
energy kinetic berkurang sedangkan energi potensialnya akan kembali bertambah.
Perubahan energy potensial menjadi energi kinetik dan perubahan energy kinetic menjadi
energy potensial yang terjadi secara terus menerus inilah yang membuat roller coaster yang
tidak memiliki mesin dapat bergerak dengan cepat. Pada saat meluncur dengan cepat, kita
akan merasakan seolah-olah seluruh tubuh kita ikut terbang atau perut jadi mual bahkan
jantung jadi ikut berdesir, itu adalah efek inersia yaitu efek yang membuat jantung dan
alat-alat tubuh kita sedikit terangkat dari tempatnya semula (inersia) karena gerakan yang
sangat kencang itu. Dipuncak loop, penumpang tidak akan jatuh karena gaya sentrifugal
yang dirasakan mampu mengimbangi gaya beratakibat tarikan gravitasi bumi. Gaya
Sentrifugal juga dirasakan penumpang saat melintasi belokan belokan tajam yang dibuat
sepanjang lintasan. Saat roller coaster berbelok kekanan, penumpang akan terlempar kekiri
sebaliknya, ketika roller coaster berbelok kekiri, penumpang akan terlempar kekanan.
Penumpang akan terlempar lebih keras jika berpegang erat-erat pada batang pengaman.
Oleh karena itu, sebaiknya tangan dibiarkan bebas sambil berteriak-teriak agar lebih nyaman
sehingga rasa takut tidak akan terasa.

Roller coaster bisa melaju sangat cepat, namun meskipun dapat melaju dengan cepat
ternyata roller coaster tidak mempunyai mesin. Roller coaster dapat meluncur dengan
cepatnya adalah berkat energi potensial. Roller coaster dinaikkan terlebih dahulu ke puncak
bukit pertama pada lintasan dengan
menggunakan semacam ban berjalan. Lintasan naik ini dibuat tidak terlalu curam
karena makin curam lintasan, makin besar daya motor penggerak ban berjalannya.
Puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya ataupun dari
tinggi loop (lintasan berbentuk tetes air). Hal itu bertujuan agar roller coaster memiliki

19
energi potensial yang cukup besar sehingga mampu melintasi seluruh lintasan dengan baik.
Dari puncak yang paling tinggi itulah roller coaster meluncur, saat meluncur turun,
kecepatan roller coaster semakin lama semakin tinggi, dan akan kembali naik dengan cepat
menuju atas, pada saat naik sampai ke tempat yang paling tinggi, kecepatan akan berkurang
dan memiliki energi potensial, kemudian bergerak kembali meluncur ke bawah.
Ketika meluncur dari bukit pertama, orang yang menaiki roller coaster dilepas dan
jatuh bebas dipercepat. Agar efek jatuh bebas ini dapat lebih dirasakan, lintasan luncuran
dibuat berbentuk seperti sebuah parabola (lintasan benda di bawah medan gravitasi). Pada
saat bergerak ke bawah, energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik. Semakin ke
bawah maka kecepatan geraknya akan semakin bertambah namun energi potensialnya
semakin kecil sedangkan energi kinetiknya semakin besar. Memasuki loop, orang yang
menaiki roller coaster dihadapkan pada loop yang seperti tetes cair. Loop tidak dibuat
seperti lingkaran penuh karena pada titik terendah loop yang berbentuk lingkaran
penumpang akan mengalami bobot 6 kali bobot semula. Bobot sebesar ini membahayakan
orang yang menaiki roller coaster karena darah tidak mampu mengalir ke otak, mata b
erkunang-kunang, dan pingsan.
Ketika roller coaster yang memiliki energi kinetik yang besar, kembali naik ke
tempat yang tinggi dan kecepatannya akan menurun sedikit demi sedikit, hal ini karena
energi kinetik berkurang sedangkan energi potensialnya akan kembali bertambah.
Perubahan energi potensial menjadi energi kinetik dan perubahan energi kinetik
menjadi energi potensial yang terjadi secara terus menerus inilah yang membuat roller
coaster yang tidak memiliki mesin dapat bergerak dengan cepat. Pada saat meluncur dengan
cepat, orang yang menaiki roller coaster akan merasakan seolah-olah seluruh tubuh kita ikut
terbang atau perut jadi mual bahkan jantung jadi ikut berdesir, itu adalah efek inersia yaitu
efek yang membuat jantung dan alat-alat tubuh kita sedikit terangkat dari tempatnya semula
(inersia) karena gerakan yang sangat kencang itu. Di puncak loop, orang yang menaiki
roller coaster tidak akan jatuh karena gaya sentrifugal yang dirasakan mampu mengimbangi
gaya berat akibat tarikan gravitasi bumi. Gaya sentrifugal juga dirasakan orang yang
menaiki roller coaster saat melintasi belokan belokan tajam yang dibuat sepanjang lintasan.
Saat roller coaster berbelok ke kanan, orang yang menaiki roller coaster akan terlempar ke
kiri sebaliknya, ketika roller coaster berbelok ke kiri, orang yang menaiki roller coaster akan
terlempar ke kanan. Orang yang menaiki roller coaster akan terlempar lebih keras jika
berpegang erat-erat pada batang pengaman. Oleh karena itu, sebaiknya tangan dibiarkan
bebas sambil berteriak-teriak agar lebih nyaman.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Roller coaster adalah wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan
kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak diatas tanah yang memiliki
ketinggian yang berbeda-beda. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun
sedemikian rupa.
2. Prinsip/hukum fisika yang bekerja pada roller coaster yaitu energy potensial, energy
kinetik, dinamika roller coaster (percepatan dan perlambatan), gaya gravitasi,
kekekalan energi, gaya sentripetal, gaya sentrifugal, dan momentum.

3.2 Saran

Wahana roller coaster adalah salah satu wahana yang paling digemari oleh
masyarakat tapi hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa seluruh wahana di taman
hiburan termasuk roller coaster menggunakan prinsip/hokum fisika karena itulah diperlukan
usaha untuk mensosialisasikan bahwa fisika adalah salah satu factor penting dalam
menciptakan seluruh wahana tersebut bahkan seluruh mesin yang ada di dunia ini karena
pada dasarnya seluruh mesin tersebut menggunakan prinsip/hokum fisika. Jadi, sangatlah
penting untuk memperkenalkan fisika yang di aplikasikan dikehidupan nyata agar tidak ada
lagi kesan yang mengatakan fisika hanyalah salah satu mata pelajaran yang sulit dan selalu
bergumul dengan rumus. Sehingga, fisika tidak hanya dikenal sebagai mata pelajaran
kumpulan rumus tapi juga mata pelajaran penggerak dunia.

21
DAFTAR PUSTAKA

Halliday/Resnick/Walker.2010.Fisika Dasar.Edisi ketujuh.Jakarta :Erlangga .

Setyadi Markus.2015.Excellent Fisika.Bandung: Yrama Widya .

Sarojo A. Gianijanti.2014.Seri Fisika Dasar Mekanika.Edisi kelima .Jakarta : Salemba


Teknika

Untuk video aplikasi kunjungi :


https://www.themeparkreview.com/roller coaster.

22
23

Anda mungkin juga menyukai