Disusun Oleh :
XI MIPA 8 / 27
Website : https://sman2kediri.sch.id
E-mail : smadakdr@yahoo.com
2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum fisika tentang “Menggelinding pada
Bidang Miring” untuk memenuhi tugas Fisika.
Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu, saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki laporan ini.
Akhir kata saya berharap semoga laporan praktikum fisika tentang “Menggelinding pada
Bidang Miring” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................4
B. TUJUAN.........................................................................................................................................4
C. MANFAAT.....................................................................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................................5
A. PENGERTIAN MOMEN INERSIA................................................................................................6
B. JENIS BENDA MOMEN INERSIA...............................................................................................6
Momen Inersia Benda Tegar........................................................................................................6
Momen Inersia Benda Pejal.........................................................................................................7
Momen Inersia Batang Pejal........................................................................................................7
Momen Inersia Segi Empat Pejal.................................................................................................7
Momen inersia segi enam............................................................................................................8
Momen inersia Bola tipis.............................................................................................................8
Momen inersia bola pejal.............................................................................................................8
C. PENERAPAN MOMEN INERSIA.................................................................................................8
Aplikasi Momen Inersia Pada jaw crusher...................................................................................9
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................................................10
A. TUJUAN.......................................................................................................................................10
B. ALAT DAN BAHAN....................................................................................................................10
C. LANGKAH – LANGKAH............................................................................................................10
D. ANALISIS.....................................................................................................................................10
E. KESIMPULAN.............................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................................13
A. SIMPULAN...................................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
LAMPIRAN..............................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah menengah yang
keberhasilannya ikut menentukan kualitas pendidikan Indonesia. Fisika merupakan
bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala dan peristiwa atau
fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta
(Sari, 2004:2).[1]. Dipandang sebagai sebuah proses, maka produk-produk fisika
didapatkan dari proses saintifik yang meliputi, pengamatan, dugaan, penelitian /
eksperimen, penarikan kesimpulan dan juga publikasi. Salah satu materi yang diajarkan
di sekolah menengah adala momen inersia benda.
Untuk menentukan momen inersia suatu benda dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain dengan menggunakan pengintegralan. Hasil pengintegralan kemudian
dituangkan ke dalam suatu tabel. Dari tabel tersebut maka siswa yang akan mempelajari
momen inersia hanyalah menghafal rumus yang sudah ada pada tabel tersebut. Cara ini
cukup sulit bagi siswa sekolah menengah. Ada cara lain untuk menentukan momen
inersia benda yakni dengan cara teorema sumbu sejajar, teorema sumbu tegak lurus dan
sifat simetri benda.
Oleh karena itu diperlukan adanya eksperimen fisika dengan bantuan video
analisis. Hal ini dapat memudahkan siswa untuk memahami maksud dan tujuan dari
materi momen inersia. Sampel yang diteliti adalah bola pejal, silinder pejal, dan bola
berongga. Alat dan bahan yang dipergunakan sangat sederhana berupa papan yang dibuat
miring dengan ketinggian dan kemiringan tertentu dan benda yang akan diteliti koefisien
momen inersianya. Benda yang akan diteliti digelindingkan pada papan miring kemudian
direkam dengan kamera digital. Hasil rekaman kemudian dianalisis hubungan antara
variabel yang diperlukan.
Pentingnya mempelajari materi momen inersia adalah agar kita lebih memahami
mengenai materi momen inersia yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan kita.
B. TUJUAN
Adapun tujuan pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari materi momen inersia.
2. Menyelidiki penerapan momen inersia dengan sederhana.
3. Membandingkan kecepatan berbagai bentuk benda pejal menggelinding pada bidang
miring.
C. MANFAAT
Manfaat pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami materi momen inersia.
2. Memahami penerapan momen inersia secara sederhana.
3. Mengetahui perbandingan kecepatan berbagai bentuk benda pejal pada bidang miring.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN MOMEN INERSIA
Momen inersia merupakan besaran yang menyatakan ukuran kecenderungan
benda untuk tetap mempertahankan keadaannya (kelembaman). Pada gerak rotasi,
momen inersia juga dapat menyatakan ukuran kemampuan benda untuk mempertahankan
kecepatan sudut rotasinya. Benda yang sukar berputar atau benda yang sulit dihentikan
saat berputar memiliki momen inersia yang besar, dan sebaliknya.
Momen inersia didefinisikan sebagai hasil kali antara massa partikel dan kuadrat
jarak partikel dari sumbu rotasi. Secara matematis, momen inersia dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Benda tegar bisa kita anggap tersusun dari banyak partikel yang
tersebar di seluruh bagian benda itu. Setiap partikel-partikel itu
punya massa dan tentu saja memiliki jarak r dari sumbu rotasi.
jadi momen inersia dari setiap benda merupakan jumlah total momen inersia setiap partikel yang
menyusun benda itu.
Bagaimanapun untuk menentukan Momen Inersia suatu benda tegar, kita perlu
meninjau benda tegar itu ketika ia berotasi. Walaupun bentuk dan ukuran dua benda
sama, tetapi jika kedua benda itu berotasi pada sumbu alias poros yang berbeda, maka
Momen Inersia-nya juga berbeda.
Anggap suatu segiempat pejal dengan panjang sisi a dan massa m diputar
terhadap titik pusat massa A (Gb. 4).
I =∑ mi ri 2 = ∑mi ( xi2 + yi2 )
I pm = cmR2
Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor, poros
eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate
bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari
jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan
diberhentikan melalui pembukaan pemakaian.
BAB III
A. TUJUAN
Tujuan pelaksanaan praktikum ini adalah untuk membandingkan kecepatan berbagai bentuk
benda pejal menggelinding pada bidang miring.
2. Bola pingpong
3. Baterai bekas
C. LANGKAH – LANGKAH
1. Susun bidang miring dan benda pejal seperti gambar dibawah ini
2. Letakkan ketiga benda pejal diatas papan dan tahan dengan mistar kayu atau bilah kayu
4. Amati urutan benda pejal yang menggelinding paling cepat (rekam dengan kamera slow
motion)
D. ANALISIS
1. Hasil Pengamatan
a. Kecepatan paling besar dan paling kecil :
Paling besar : bola pejal
Paling kecil : bola renggang
b. Urutan kecepatan di dasar bidang miring :
Kecepatan terbesar-terkecil : bola pejal – silinder pejal – bola berongga
Kecepatan terkecil – terbesar : bola berongga – silinder pejal – bola pejal
2. Hasil Perhitungan
√ 2 × g ×h
V= 1+ k
a. V dengan ketinggian 0,07 m
-Kelereng- -Baterai- -Bola Pingpong-
√ 2 ×10 ×0,07 √ 2 ×10 ×0,07 √ 2 ×10 ×0,07
V= 1+
2 V= 1+
1 V= 1+
2
5 2 3
√2 √2 √2
= 7 = 3 = 5
5 2 3
= 1,19 m/s = 1,15 m/s = 1,09 m/s
√4 √4 √4
= 7 = 3 = 5
5 2 3
= 1,68 m/s = 1,63 m/s = 1,54 m/s
3. Tabel perhitungan
Kecepatan (m/s)
NO h (m)
Bola Pejal Bola berongga Silinder pejal
1 0,07 m 1 m/s 0,91 m/s 0,96 m/s
2 0,10 m 1,19 m/s 1,09 m/s 1,15 m/s
3 0,12 m 1,30 m/s 1,19 m/s 1,26 m/s
4 0,15 m 1,46 m/s 1,34 m/s 1,41 m/s
5 0,20 m 1,68 m/s 1,54 m/s 1,53 m/s
E. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin tinggi papan, semakin cepat benda tersebut untuk menggelinding. Sebaliknya,
semakin rendah papan, maka semakin lambat benda tersebut untuk menggelinding.
2. Semakin berat massa benda tersebut, semakin cepat benda tersebut untuk menggelinding.
Sebaliknya, semakin ringan massa benda tersebut, semakin lambat benda tersebut untuk
menggelinding.
3. Perbedaan kecepatan momen inersia dipengaruhi oleh ketinggian permukaan, massa
benda, jenis benda, letak sumbu putar, dan lengan momen
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dengan adanya praktikum ini, saya dapat memahami materi Momen Inersia sederhana
dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari, contohnya menggelindingkan benda pada bidang
miring. Dengan hasil yang telah daya dapatkan bahwa semakin tinggi bidang miring tersebut,
maka benda pejal akan semakin cepat bergerak. Selain itu, massa benda juga memengaruhi
kecepatan benda pejal.
Setelah dihitung terdapat perbedaan sedikit antara benda 1,2, dan 3 yaitu selisih koma
desimal. Namun, perbedaan tersebut dapat ditolerir karena bisa jadi perbedaan tersebut
disebabkan oleh pencatatan waktu stopwatch dan gerak benda pejal oleh angin/lainnya. Oleh
karena itu, dapat saya simpulkan bahwa perbedaan kecepatan momen inersia dipengaruhi
oleh ketinggian permukaan, massa benda, jenis benda, letak sumbu putar, dan lengan momen
B. SARAN
Dalam pembuatan laporan ini pasti ada kesalahan yang saya buat secaratidak sengaja.
Oleh karena itu, kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Blitar. 2021. Momen Inersia : Pengertian, Konsep, Rumus, Contoh & Tabel
https://www.gurupendidikan.co.id/momen-inersia/ . (Diakses 1 September 2021)
Yusuf, Kholid. 2015. Penentuan Koefisien Momen Inersia dengan Video Analisis . Wonosobo:
Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika (SNFPF) Ke-6
LAMPIRAN