Anda di halaman 1dari 18

GERAK PARABOLA

Hari/Tanggal : Rabu/9 Oktober 2019


Tempat : Laboratorium Fisika Dasar Institut Teknologi Del
Instruktur : Yohana Polin Simatupang

Nama Praktikan : Audrey Mihewi Samosir


NIM : 31S19003
Kelas : 11 TB
Prodi : Teknik Bioproses

LABORATORIUM FISIKA DASAR


INSTITUT TEKNOLOGI DEL
SITOLUAMA, KEC. LAGUBOTI, KAB. TOBASA
T.A. 2019/2020
Daftar Isi
I. Tujuan
II. Dasar Teori
III. Alat dan Bahan
IV. Prosedur Percobaan
V. Data dan Pengolahan Data
VI. Analisis Data
VII. Kesimpulan dan Saran
VIII. Daftar Pustaka
I. Tujuan
 Mengukur kecepatan bola menggunakan sensor Photogate
 Menganalisa gerak parabola melalui pengukuran langsung
menggunakan sensor Photogate
 Mempelajari pengaruh variasi kecepatan awal terhadap titik jatuh
benda pada gerak parabola.
II. Dasar Teori
Gerak dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan
tertentu. Pada kebanyakan gerak yang sesungguhnya, tiap – tiap titik pada suatu benda
bergerak menurutkan lintasannya masing – masing. Gerak seluruhnya dapat diketahui
apabila kita mengetahui bagaimana gerak setiap titik pada benda itu. Karena itu kita mulai
saja dengan meninjau suatu titik yang bergerak atau gerak suatu benda yang kecil sekali,
yang disebut partikel. Suatu benda melakukan gerak, bila benda tersebut kedudukannya
(jaraknya) berubah setiap saat terhadap titik asalnya ( titik acuan ). Sebuah benda dikatakan
bergerak lurus, jika lintasannya berbentuk garis lurus. Contoh : - gerak jatuh bebas - gerak
mobil di jalan. Gerak lurus yang kita bahas ada dua macam yaitu :
1. Gerak lurus beraturan (disingkat GLB)
2. Gerak lurus berubah beraturan (disingkat GLBB)
Gerak parabola merupakan gerak yang terdiri dari gabungan GLB pada arah sumbu
horizontal dan GLBB pada arah sumbu vertikal. Jadi untuk setiap benda yang diberi
kecepatan awal sehingga menempuh lintasan gerak yang arahnya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi yang bekerja terhadapnya dan juga dipengaruhi oleh gesekan udara, benda
tersebut disebut mengalami gerak peluru.
Gerak parabola merupakan gerak yang terdiri dari gabungan GLB pada arah sumbu
horizontal dan GLBB pada arah sumbu vertikal. Jadi untuk setiap benda yang diberi
kecepatan awal sehingga menempuh lintasan gerak yang arahnya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi yang bekerja terhadapnya dan juga dipengaruhi oleh gesekan udara, benda
tersebut disebut mengalami gerak peluru. Dinamakan Gerak parabola karena lintasannya
berbentuk parabola, bukan bergerak lurus. Contoh bentuk gerak ini dapat kita lihat pada
gerakan bola saat dilempar, gerakan pada peluru meriam yang ditembakkan, gerakan pada
benda yang dilemparkan dari pesawat dan gerakan pada seseorang yang melompat maju.
Gerak lurus beraturan

Sistem koordinat kutub dua dimensi


Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan
konstan. Maka nilai percepatannya adalah a = 0. Gerakan GLB berbentuk linear dan nilai
kecepatannya adalah hasil bagi jarak dengan waktu yang ditempuh.
Rumus:

V= S/T
Dengan ketentuan:

 S = Jarak yang ditempuh (km, m)


 V= Kecepatan (km/jam, m/s)
 T= Waktu tempuh (jam, sekon)
Catatan:

1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah V x T.


2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah S/V.
3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah S/T.

Gerak lurus berubah beraturan


Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dengan
kecepatannya yang berubah beraturan.
Percepatannya bernilai konstan/tetap.
III. Alat dan Bahan
3.1. Alat
Alat Spesifikasi Jumlah Gambar
Sudah ter install 1
Komputer /
App Logger Pro
Laptop

App Logger
Pro

2
Statif

2
Klem sudut

30 cm dan 2
Mistar
100cm
Digital 1
Stopwatch

1
LabQuest
mini

2
Vernier
photogates
± 2 megapixel 1
Kamera
Handphone
1
Bandul
Diameter 3.5 1
Pipa paralon
cm, panjang 23
cm

3.2. Bahan

Bahan Spesifikasi Jumlah Gambar

Bola atau kelereng Diameter 25 mm 1

Selotip atau spidol Tidak permanen 1


IV. Prosedur Percobaan
Percobaan I. Mengukur kecepatan benda yang bergerak diantara 2 Photogate

1. Rangkailah alat dan bahan seperti tampak pada Gambar 1. Buat lintasan (ramp) yang
cukup rendah/landai menggunakan pipa paralon sehingga bola dapat menggelinding
didalam pipa paralon.
2. Pasangkan photogates pada batang statif menggunakan klem lalu atur jarak (Δs) kedua
photogates sebesar 10cm.
3. Hubungkan Photogates 1 ke port digital (DIG 1) dan hubungkan Photogates 2 ke port
digital (DIG 2) pada LabQuest mini. Catatan: Hubungkan sensor sehingga bola pertama
melewati Photogate 1 terhubung ke (DIG 1) dan kemudian melewati Photogate 2 yang
terhubung ke (DIG 2). Seperti tampak pada gambar 1
4. Perhatikan dan atur posisi awal lintasan bola dengan baik, sehingga Anda dapat berulang
kali menggelindingkan bola pada posisi yang sama. Gelindingkan bola pada lintasan,
kemudian bola bergulir melalui kedua Photogate, dan akhirnya meninggalkan meja.
Tangkap bola dengan cepat setelah ia jatuh dari meja. Catatan: Jangan biarkan bola
membentur lantai selama uji coba ini atau selama pengukuran kecepatan berlangsung agar
tidak merusak prediksi.
5. Bukalah Logger pro kemudian buka file "08A Proyektil Motion (Photogate)" di Physics
with Vernier. Sebuah tabel data dan dua grafik akan ditampilkan; satu grafik akan
menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk bola untuk melewati Photogates untuk setiap
percobaan, dan lainnya akan menampilkan kecepatan dari objek untuk setiap percobaan.
6. Anda harus mengatur jarak s, antar dua Photogates agar Logger Pro dapat menghitung
kecepatan dengan baik sehingga berhasil memprediksi dampak yang ditimbulkan. Program
ini akan membagi jarak dengan interval waktu, t, untuk mendapatkan kecepatan (v = s /
t). Hatihati mengukur jarak dari Photogate 1 ke berkas Photogate 2. Anda dapat
menggunakan garis lurus yang terdapat pada setiap Photogate sebagai patokan.
7. Klik collect Pastikan bahwa Photogates merespon dengan baik dengan cara mengujinya
menggerakkan jari Anda melalui Photogate 1 dan kemudian ke Photogate 2. Logger Pro
akan memplot interval waktu ( t) untuk setiap contoh gerakan yang melalui Photogate 1
atau Photogate 2. Klik stop lalu klik kembali collect untuk menghapus data percobaan dan
memulai pengumpulan data yang baru.
8. Setelah semua peralatan bekerja dengan baik, Anda dapat menggelindingkan bola dari
atas lintasan pipa, kemudian bola akan melalui kedua Photogates dan tangkap bola segera
setelah ia jatuh dari tepi meja (jangan biarkan bola jatuh kelantai). Lakukan percobaan ini
sebanyak minimal dalam 10 kali pengambilan data. Jaga laju bola agar tidak menabrak
salah satu Photogates. Jika Anda membutuhkan lebih banyak waktu, klik collect untuk me
restart, pilih Append. Setelah percobaan terakhir, klik stop. Catat kecepatan untuk setiap
data percobaan pada Tabel 1.
9. Periksa data anda, apakah data yang anda peroleh memiiki nilai yang sama setiap
waktu? Untuk menentukan nilai rata-rata, nilai maksimum, dan nilai minimum, klik
velocity vs time pada grafik, lalu klik Statistik. Catat nilai-nilai pada Tabel data.
Percobaan 2. Percobaan Mengukur jarak titik jatuhnya bola pada sumbu x, ketika jatuh
pada suatu ketinggian y.

1. Ukurah jarak ketinggian meja dari lantai dan mencatatnya sebagai Table height (h)
dengan menggunakan meteran. Gunakan bandul secara tegak lurus untuk menemukan titik
0 sumbu y jatuh bola ketika meninggalkan meja di lantai secara tepat, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1. Tandai titik tersebut dengan selotip atau spidol, titik tersebut
akan berfungsi sebagai nilai titik (0.0) untuk awal lantai.
2. Gunakan nilai kecepatan yang anda peroleh pada percobaan 1 untuk memprediksi atau
menghitung jarak dari titik asal lantai ke titik jatuh yang mungkin terjadi di mana bola akan
jatuh ke lantai. Catatlah nilai pada Tabel sebagai “prediksi jarak jatuh bola”. Sejajarkan
titik prediksi benturan dengan trek dan menandai titik prediksi benturan di lantai dengan
selotip. Posisikan target pada titik prediksi benturan.
3. Kemudian gelindingkan bola dari lintasaan, dan membiarkan bola menggelinding dari
meja sampai jatuh ke lantai. Tandai titik tumbukan dengan selotip. Ukur jarak dari titik
(0,0) ke tumbukan sebenarnya dengan mistar dan masukkan jarak yang diperoleh pada tabel
data sebagai “actual jatuh bola”.
4. Untuk mengukur waktu jatuhnya bola dari meja hingga bola menyentuh lantai
gunakanlah stopwatch.
5. Rekamlah proses peristiwa jatuhnya bola dari ketinggian meja hingga pada titik jatuhnya
bola agar dapat dianalisa proses gerak jatuhnya bola melalui analisa video.
V. Data dan Pengolahan Data

1. Percobaan 1

Percobaan 1 Kecepatan (m/s)


0,830
1.
0,824
2.
0,827
3.
0,848
4.
0,829
5.
0,824
6.
0,819
7.
0,794
8.
0,810
9.
0,806
10.

* Kecepatan maksimum = 0,848 m/s


* Kecepatan minimum = 0,794 m/s
* Nilai rata-rata = 0,8211 m/s
* Tinggi meja = 85,3 cm = 0,853 m
 Predicted Impact Point
X = Vo x . t
= 0,848 m/s . 0,413 s
= 0,3502 m = 35,02 cm
Y=y0 +voy.t ± ½ gt
0=h-1/2gt2
h=1/2gt2
√2ℎ √2.0,853
t= = = 0,413
𝑔 10
 minimum impact point distance
s =Vmin .ty
=0,794 .0,413
=0,327922m = 32,79cm
 maksimum impact point distance
s = vmax .ty
=0,848m/s x 0,413 s
0,3502m=35,02 cm
2. Percobaan 2

III. NO V0x(m/s) t prediksi (s) t actual (s) x prediksi x actual


(m)
1 0,830 0,413 0,74 0,342759 0,346
2 0,824 0,413 0,70 0,340346 0,372
3 0,827 0,413 0,66 0,341497 0,364
4 0,848 0,413 0,68 0,350359 0,362
5 0,829 0,413 0,72 0,342471 0,357
6 0,824 0,413 0,85 0,340234 0,358
7 0,819 0,413 0,73 0,338405 0,345
8 0,794 0,413 0,83 0,3281017 0,353
9 0,810 0,413 0,74 0,334698 0,359
10 0,806 0,413 0,71 0,332836 0,367

3. Percobaan 3

1.3 percobaan 3
a.posisi x (m) terhadap waktu (s)
linear fit for :video analisi (x)
x =mt +b
m(slope)=0,8294m/s
b(Y-intercept)=-0,4396
correlation = 0,9994
Rmse =0,004099
b.posisi y(m) terhadap waktu (s)
auto fit for : video analisis y
y=at2 +Bt +C
a=0,3153
b=-1,118
c=1,277
RMSE=0,1934 M
maka y=0,3153 t2+(-1,118)t+1,277
B= - 1,118 y=0,3153t2 – 1,118t + 1,277
C =1,277
RMSE= 0,1934 m

 Auto fit for :video analisi y


Y=at2+bt+C
A=-0,3410
B =-0,8061 Maka y=-0,3410 t2-0,8061-0,4448
C = -0,4448
RSME = 0,1934
a. Keceapatan y-velocity terhadap waktu
 Linear fit for :video analysis |y velocity
Vy = mt +b
M(slope) = 1,169
b(y-intercept )=- 1,856
correclation =0,2797
RSEM = 1,492 m/s
Persamaan : Vy =- 0,8365 t + (- 1,856)
Vy= - 0,8365 t -1,856
 Linear fit for ;video analiysis |y-velocity
Vy = mt +b
M(slope) = - 0,8365m/s
B (y-intercpect )= - 1,024
Correclation = 0,2797
RSEM = 1,492 m/s
Persamaan = Vy = - 0,8365 t +(-1,024)
Vy=- 0,8365 t -1,024

Persen error

% eror = |Xactual-Xpred/Xactual |x 100 %


= |0,3583 – 0,502 /0,3583| x 100%
= |0, 0081 /0,3583 |x100%
= 2,26%
VI. Analisis Data
1. Percobaan 1
 terdapat gaya yang berbeda pada saat menjatuhkan kelereng dalam pipa terdapat
gaya yang bekerja (gaya >0) dari gaya=0,sehingga mempengaruhi kecepatan yang
diperoleh.
 Ketidakpastian dalam menentukan Vernier photogates karena terjadi pergeseran
yang dilakukan oleh praktikan.
 Sebisa mungkin berikan gaya yang sama pada setiap percobaan agar data yang telah
diprediksi sesuai dengan kecepatan yang diperoleh secara manual.
 Praktikan harus memastikan bahwa telah memahami dengan baik cara penggunaan
stopwatch agar waktu yang telah diprediksi melalui perhitungan dapat sesuai
dengan waktu actual yang diperoleh.
3.1 analisis percobaan 2
 prediksi yang kami lakukan mendekati pada percobaan yaitu 0,3502.dimana X
actualnya 0,3583.dan dari hasil percobaan tersebut,prediksi kami cocok dengan
hasil perhitungan (percobaan kami) dengan persen error 2,26%
 memprediksi titik pendaratan bila dengan cara mengambil mengambil data
percobaan yang telah dilakukan lebih baik dari prediksi tanpa dilakukan
percobaan.hasil ini dikarenakan percobaan yang akan dilakukan akan menghasilkan
data yang lebih akurat dibandingkan hanya diprediksikan tanpa melakukan
percobaan beberapa kali.pada percobaan ini dilakukan 10 kali percobaan tetapi
menghasilkan kecepatan yang berbeda dari prediksi dalam percobaan tersebut dapat
menghasilkan data yang lebih akurat.
 Terdapat factor factor pengukuran lain yang mempengaruhi prediksi praktikum
yaitu :
A. terdapat gaya yang berbeda,pada saat menjatuhkan kelereng dalam pipa terdapat
gaya bekerja (gaya >0) dari gaya =0 sehingga mempengaruhi kecepatan yang
diperoleh.
B. Ketidakpastian dalam menentukan venier photogates karena terjadinya
pergeseran oleh praktikan.
3.2 analisis percobaan 3
persamaan posisi-x vs waktu (s)
x=mt+b
x=(0,8294t-0,4396)m
persamaan posisi Y vs waktu (s)
Y=At2 +Bt+C
Y=(0,3153±0,3410)tm/s2 + (-1,118±0,806)+(1,2277 ±0,4448)
Persamaan posisi y –velocity vs waktu (s)
Vy=mt +b
Vy=(1,169±0,8365)t +9-1,856 ±1,024)
Semakin besar nilai kemiringan maka semakin besar niai kecepatan.
Perbandingan parameter nilai nilai dari A dan B untuk nilai A dalam fit kuadrat ke y posisi
vs waktu dari b untuk nilai kemiringan fit linear ke y velocity vs waktu.1
1. Percobaan pada pelemparan bola

2. Gate 1 to gate 2 time (s)


3. Velocity (m/s)

4. Grafik Linear

5. Grafik Waktu terhadap Kecepatan


6. Grafik x terhadap m

7. Grafik Waktu terhadap Kecepatan


VII. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
 Aplikasi Logger Pro dapat membantu membuat persamaan garis linear
dengan menampilkan grafik posisi untuk masing-masing sumbu x dan
sumbu y sebagai fungsi waktu.
 Hubungan antara posisi vs waktu dan kecepatan vs waktu:
Y = m = At + Bt + C
Vy = mt + b
 Kecepatan bola meluncur berbeda-beda karena pada saat praktikan
melemparkan bola memberi gaya yang berbeda-beda besarnya.

2. Saran
 Ketika praktikan melemparkan bola melalui pipa paralon sebaiknya tidak
perlu memberi gaya yang besar ataupun berbeda-beda agar tidak terlalu
mempengaruhi kecepatan
 Ketika bola jatuh, praktikan sebaiknya teliti memperhatikan dimana
jatuhnya bola
VIII. Daftar Pustaka
http://id.m.wikibooks.org/wiki/Rumus-Rumus_Fisika_Lengkap/Gerak

Anda mungkin juga menyukai