NPM : 2009020057
Abstrak
Vektor adalah suatu kuantita/besaran yang mempunyai besar dan arah. Secara grafis suatu
vektor ditunjukkan sebagai potongan garis yang mempunyai arah. Besar atau kecilnya vektor
ditentukan oleh panjang atau pendeknya potongan garis. Sedangkan arah vektor ditunjukkan
Skalar adalah suatu kuantita yang mempunyai besaran tetapi tidak mempunyai arah. Suatu
skalar adalah bilangan nyata dan secara simbolik dapat ditulis dengan huruf kecil. Operasi
skalar mengikuti aturan yang sama dengan aturan operasi aljabar elementer.
Pendahuluan
A. Latar belakang
alam. Sebagai ilmu pengetahuan alam, fisika didasarkan pada eksperimen dan pengukuran
kuantitatif, atau dengan kata lain, fisika didasarkan pada pengamatan empiris. Dari sejarah
perkembangan ilmu fisika ternyata bahwa teori fisika dapat menjelaskan perilaku alam
dengan menggunakan hukum-hukum dasar yang bentuknya sederhana dan tidak terlalu
banyak. Hukum-hukum dasar fisika pada umumnya diformulasikan dalam bahasa matematika
Besaran dalam fisika ada dua macam yakni besaran pokok dan besaran turunan.besaran
turunan tersebut nanti akan terdapat besaran yang berupa besaran vekor dan besaran skalar.
Besaran vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah
(direction). Jadi dalam mengungkapkan besaran ini tidak cukup hanya besarnya saja, tetapi
perlu menyebutkan arahnya kemana. Karena arah berbeda dengan besar yang sama akan
berbeda hasilnya jika sudah masuk dalam perhitungan. Contoh besaran ini adalah Gaya
percepatan, luasan, kuat medan magnet (H), kuat medan listrik (E),
tanpa mempedulikan arahnya. Contoh besaran ini adalah jarak, kelajuan, energi, usaha,
Melalui Fisika, manusia dapat menjelaskan berbagai gejala alam, maupun dapat
memperkirakan gejala alam yang akan terjadi. Manusia juga dapat mendefinisikan gejala-
gejala alam. Vektor dan skalar merupakan pengetahuan yang sangat penting. Hal itulah yang
melatar belakangi saya untuk menyusun makalah ini, yang berjudul Besaran Skalar dan
Besaran Vektor
B. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas,adapun tujuan penulisan jurnal ini adalah agar maha siswa
Pembahasan
A.Pengertian Vektor
Vektor didefinisikan secara lengkap apabila kita mengetahui bukan saja nilainya (dengan
satuan) tetapi juga arah kemana vektor itu beroperasi.Vektor juga dapat diartikan sebagai
bilangan yang memiliki nilai satuan dan memiliki arah. Contoh Vektor:gaya, kecepatan,
percepatan
Vektor dapat direpresentasikan secara grafis, dengan garis yang ditarik sedemikian
Skalar dapat didefinisikan secara lengkap oleh bilangan tunggal dengan satuan yang
sesuai. Skalar juga dapat diartikan sebagai bilangan yang memiliki nilai satuan tanpa arah.
Contoh panjang, massa, waktu, suhu, massa jenis, volume, enegi potensial, usaha, potensial
Skalar adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya (atau nilai numerik)
saja. Vektor adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh besarnya dan arah.
Besaran skalar, seperti disebutkan di atas, adalah pengukuran yang ketat mengacu pada
besarnya. Sama sekali tidak ada komponen arah dalam besaran skalar – hanya besarnya dari
media. Waktu – besaran skalar sering merujuk ke waktu, pengukuran tahun, bulan, minggu,
Volume – besaran skalar dapat mengacu pada volume medium, seperti berapa banyak
media yang hadir. Segala sesuatu dari ton ke ons sampai gram, mililiter dan mikrogram
semua adalah besaran skalar, selama mereka diterapkan pada media yang diukur dan bukan
gerakan medium.
Kelajuan dan suhu – keduanya umum digunakan dalam perhitungan besaran skalar fisik
kelajuan dan suhu. Selama mereka tidak terkait dengan arah gerakan, mereka tetap besaran
skalar. Misalnya, pengukuran kelajuan dalam mil atau kilometer per jam atau pengukuran
suhu media keduanya tetap besaran skalar asalkan mereka tidak terkait dengan arah
Besaran vektor, bagaimanapun, merujuk kepada kedua arah gerakan media serta
pengukuran kuantitas skalar. Kenaikan / Penurunan Suhu – Pengukuran suhu adalah besaran
skalar, pengukuran kenaikan atau penurunan suhu media itu adalah besaran vektor.
Jika seseorang dengan cepat bergerak satu langkah ke depan dan kemudian satu
langkah mundur di sana pasti akan banyak kegiatan, tetapi, akan ada “kecepatan nol.” Dalam
rangka untuk mengukur besaran vektor dari media, harus ada: Sebuah pengukuran arah
Sebagai contoh Terlepas dari seberapa cepat sebuah objek akan bergerak, arah
gerakan harus dijelaskan dalam vektor kecepatan seperti “sebelah kanan” atau “ke depan.”
Sebuah titik acuan awal untuk pengukuran arah dalam rangka memberikan elemen arah dari
besaran vektor. Titik awal Anda bisa berpusat di kuadran utara, selatan, timur dan barat
sehingga kuantitas vektor dapat diterapkan untuk gerakan media itu. Sebagai contoh: Untuk
menggambarkan kecepatan mobil ini Anda harus menyatakan sebagai 70 mil per jam, ke
selatan.
Mencari resultan dari beberapa buah vektor, berarti mencari sebuah vektor baru yang
2. Metode segitiga
Metode jajargenjang merupakan metode penjumlahan dua vektor yang ditempatkan pada
titik pangkal yang sama, sehingga hasil kedua vektornya merupakan diagonal jajargenjang.
Misalkan, terdapat dua vektor A dan B, maka penjumlahan kedua vektor tersebut dengan
vektor kedua pada ujung vektor pertama. Hasil penjumlahan vektornya yaitu vektor yang
memiliki pangkal di titik pangkal vektor pertama dan ujung di ujung vektor kedua.
Misalkan terdapat dua vektor A dan B, maka penjumlahan kedua vektor tersebut dengan
Metode poligon merupakan metode penjumlahan dua vektor atau lebih. Metode ini
dilakukan dengan cara menempatkan pangkal vektor kedua pada ujung vektor pertama,
kemudian menempatkan pangkal vektor ketiga di ujung vektor kedua dan seterusnya.
Misalkan terdapat tiga vektor, A, B dan C, maka penjumlahan ketiga vektor tersebut
Vektor adalah besaran dalam fisika yang memiliki besar (magnitude) dan arah
besarnya (atau nilai numerik) saja. Vektor adalah besaran yang sepenuhnya dijelaskan oleh
Perbedaan Vektor dan skalar, vektor yang memiliki besar dan arah contohnya
2. Metode segitiga
Tipler, Paul A.1998.Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Penerbit Erlangga.