Anda di halaman 1dari 8

VEKTOR GAYA

(M2)

TUJUAN
Menentukan resultan gaya-gaya yang bekerja pada suatu titik
BAB I : Landasan teori
Besaran-besaran fisika berdasarkan dan arah dikelompokkan menjadi 2 jenis
yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang memiliki
nilai saja, seddangkan besaran vektor adalah besaran yang selain memiliki nilai dan
arah. Misalkan vektor posisi titik A adalah , sedangkan posisi titik B ditinjau dari
titik A adalah. vektor posisi B adalah vektor C dan C dapat dinyatakan sebagai
jumlahan vektor A dan vektor B, A + B = C

A B C

gambar vektor

+ =

BESARAN VEKTOR
Penggolongan besaran-besaran dalam kehidupan sehari-hari telah diketahui
menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Namun ada juga
pengelompokan lain berdasarkan nilai dan arah besaran. Penggolongan semacam ini
membedakan besaran-besaran menjadi dua kelompok, yaitu besaran skalar dan
besaran vektor. Besaran skalar diartikan sebagai besaran yang hanya memiliki nilai
saja, sedangkan besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan memiliki arah.
Jarak termasuk besaran skalar, sedangkan perpindahan dikatakan sebagai besaran
vektor. Orang mengukur jarak adalah menghitung seluruh lintasan gerak yang
ditempuh, sedangkan mengukur perpindahan berarti mengukur panjang dari titik
awal ke arah titik akhir lintasan. Jadi kalau seorang siswa berlari dari suatu sudut
mengelilingi lapangan sepak bola satu kali putaran, berarti Ia menempuh jarak
keliling lapangan sepak bola itu, tetapi dikatakan perpindahannya nol. Contoh
besaran skalar lainnya adalah panjang, massa, waktu, suhu, kelajuan. perlajuan,
usaha, daya sedangkan contoh besaran vektor diantaranya perpindahan, kecepatan,
percepatan, gaya, momentum dan sebagainya.
Gambar berikut ini merupakan besaran vektor diantaranya kecepatan angin,
kecepatan arus air laut yang menggerakkan kapal laut, kecepatan pesawat tempur.
A. Menggabungkan atau menjumlahkan Vektor
1. Menggunakan metode grafis (Gambar)
2. Menggunakan metode analitis (Perhitungan)
Dalam menggabungkan vektor secara grafis dapat dilakukan seperti contoh
berilut
a. Menggunakan aturan poligon (sudut banyak)
Yaitu dengan cara menghubungkan vektor yang dijumlahkan secara berurutan sesuai
besar dan arahnya, kemudian menghubungkan titik awal dan akhirnya sehingga
terbentuklah vektor resultannya, seperti contoh dibawah ini.

b. Menggunakan aturan jajaran genjang


Yaitu menggambarkan kedua vektor dari titik awal yang sama, kemudian
gambarlah garis sejajar vektor dari masing ujung vektor yang digabung sehingga
diperoleh titik temu, setelah itu hubungkan titik awal sampai titik temu kedua garis
diatas seperti pada contoh di bawah, maka itulah vektor resultan dari keduanya.

Untuk menggabungkan vektor secara analitis atau perhitungan dapat dilakukan


dengan mengikuti aturan sbb :
a. Jika arah vektor yang digabungkan sama maka resultan vektor dapat dihitung
dengan menjumlahkan kedua vektor tersebut, atau dihitung dengan rumus :

b. Jika arah vektor yang digabungkan berlawanan, maka resultan vektor dapat
dihitung dengan mengurangkan atau menghitung selisih keduanya, Bisa juga dihitung
dengan rumus :

c. Jika arah vektor yang digabungkan tidak searah atau tidak berlawanan arah disebut
mengapit sudut, dan Resultannya dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

B. Menguraikan vektor
Sebuah vektor dapat juga diuraikan menjadi dua vektor baru, hasil penguraian ini
biasanya disebut komponen vektor.
Dibawah adalah contoh gambar vektor P yang diuraikan menjadi (Px) dan (Py)

C. Perkalian vektor
Perkalian vektor terdiri dari :
a. Perkalian vektor dengan vektor hasilnya bukan vektor (dot product)
Perkalian dot Product dapat dihitung dengan rumus :

b. Perkalian vektor dengan vektor hasilnya juga vektor (Kros product)


Perkalian Kros product dapat dihitung dengan rumus :

c. Perkalian vektor dengan bilangan skalar


Perkalian vektor dengan skalar dihitung dengan rumus :

Apabila kamu diminta untuk menggeser suatu meja, apa yang pertama kali kamu
lakukan? Tentu kamu akan menayakan digeser berapa meter ke arah mana?. Berapa
meter menayakan besar pergeseran sedang arah mana menayakan arah pergeseran.
Sehingga pergeseran dinyatakan dengan besar dan arah. Besaran yang memiliki nilai
dan arah disebut dengan besaran vektor. Sedangkan besaran yang hanya memiliki
nilai saja disebut besaran skalar.
Pada besaran vektor arah memiliki arti yang sangat penting. Apakah sama
kondisi meja di atas apabila digeser 2 meter ke timur dengan digeser 2 meter ke
barat? Tentu saja hasil berbeda.
No
1

Besaran
Vektor
Perpindahan

Skalar
Jarak.

Kecepatan

Kelajuan.

Percepatan

Perlajuan.

Gaya

Usaha ( energi )

Berat

Massa.

6
Luas
Waktu.
Vektor disimpulkan dengan v dan digambar dengan anak panah. Panjang anak
panah menyatakan besar vektor sedangkan arah panah menyatakan arah vektor.
Bab II : Prosedur kerja
2.1. Alat dan Bahan
1.

Meja Gaya

2.

Beban (10-200g)

3.

Busur

4.

Kertas milimeter

5.

Benang

2.2. Cara Kerja


I.

Ditentukan massa pada pengait

II. Diletakkan kertas milimeter pada pusat simpulan benang


III. Ditarik garis pada benang dan disesuaikan panjang dengan penskalaan yang
telah ditetapkan sebelumnya
2.3. Skema Alat

Jawaban pertanyaan
1. Gaya pegas, Gaya gesek, Gaya gravitasi, Gaya otot, Gaya magnet, Gaya listrik
2. Hukum I newton :
Contoh: Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang
bergerak cepat direm mendadak.

Hukum II newton :
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan

yang

sebanding dengan gaya dan berbading terbalik dengan massa mobil tersebut
Hukum III newton :
Adanya gaya gravitasi,Peristiwa gaya magnet,Gaya listrik
3. Jika gaya-gaya bekerja pada arah horisontal saja (satu dimensi), maka kita
cukup menggunakan persamaan 1. Huruf x menunjuk sumbu horisontal pada
koordinat kartesius (koordinat x, y, z). Jika gaya-gaya bekerja pada arah vertikal
saja (satu dimensi), maka kita cukup menggunakan persamaan 2. Huruf y
menunjuk sumbu vertikal pada koordinat kartesius.
Apabila gaya-gaya bekerja pada bidang (dua dimensi), maka kita menggunakan
persamaan 1 dan persamaan 2. Sebaliknya jika gaya-gaya bekerja dalam ruang (tiga
dimensi), maka kita menggunakan persamaan 1, 2 dan 3.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/7875919/Fisikakelasxbab2vektor
http://fauzyandre.blogspot.com/2012/09/vektor-gaya-gerak.html
http://cepitem.blogspot.com/2010/11/vektor.html

Anda mungkin juga menyukai