Anda di halaman 1dari 12

PLANIMETER

MAKALAH

OLEH :

Juandi Amoka Sembiring Depari


210308009

TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM A

MAKALAH ILMU UKUR WILAYAH


LABORATORIUM ILMU UKUR WILAYAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
PLANIMETER

MAKALAH

OLEH :
Juandi Amoka Sembiring Depari
210308009
TPB A

Makalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
Kuliah Praktikum Ilmu Ukur Wilayah Teknik Pertanian Dan Biosistem
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh:

Asisten Laboratorium I Asisten Laboratorium II

(Amardani Syahputra) (Suhilda Putri Tanjung)


NIM: 190308023 NIM: 190308027

MAKALAH ILMU UKUR WILAYAH


LABORATORIUM ILMU UKUR WILAYAH
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
LATAR BELAKANG

Planimeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk menghitung luasan


bidang datar tertentu, seperti area tanah, gambar grafik, atau bentuk geometri
lainnya. Alat ini biasanya digunakan oleh ahli survey, arsitek, atau insinyur yang
membutuhkan pengukuran luasan yang akurat.
Planimeter pertama kali ditemukan pada tahun 1854 oleh seorang ahli
matematika Skotlandia bernama Amsler. Alat ini awalnya dirancang untuk
menghitung luasan tanah dan memperkirakan hasil panen. Kemudian, planimeter
berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang, termasuk survei, rekayasa,
dan ilmu geodesi.
Prinsip kerja planimeter didasarkan pada gerakan penunjuk yang
terhubung dengan roda penggerak. Ketika roda digerakkan mengelilingi kontur
bidang yang akan diukur, roda akan berputar dan penunjuk akan menunjukkan
hasil pengukuran. Selain itu, planimeter juga dilengkapi dengan berbagai skala
pengukuran untuk meningkatkan akurasi pengukuran.
Terdapat beberapa jenis planimeter, di antaranya planimeter mekanis,
planimeter digital, dan planimeter optik. Planimeter mekanis merupakan jenis
planimeter yang paling banyak digunakan, sementara planimeter digital dan optik
lebih canggih dan lebih akurat.
Kelebihan utama planimeter adalah kemampuannya untuk menghitung
luasan dengan akurat dan mudah digunakan. Alat ini juga dapat digunakan untuk
mengukur luasan bidang dengan bentuk yang kompleks. Selain itu, penggunaan
planimeter tidak memerlukan perhitungan rumit, sehingga dapat menghemat
waktu dan usaha.
Planimeter banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti survei,
rekayasa, arsitektur, dan ilmu geodesi. Alat ini juga dapat digunakan untuk
mengukur luasan tanah, gambar grafik, atau bentuk geometri lainnya. Planimeter
juga sering digunakan untuk mengukur luasan tambang, lapangan golf, dan taman.
TINJAUAN PUSTAKA

Planimeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur luas bidang
yang tidak beraturan. Alat ini bekerja dengan menghitung luas area yang diukur
berdasarkan pergerakan roda pengukur pada bidang tersebut.
Menurut Kurniawan dan Krisna (2017), planimeter pertama kali ditemukan
oleh Amsler pada tahun 1854. Planimeter dikembangkan dari kompas pengukur
yang digunakan untuk mengukur luas bidang yang beraturan. Alat ini biasanya
digunakan di bidang seperti kartografi, arsitektur, dan bidang teknik sipil.
Stafiej dan Wyszkowski (2019) menjelaskan bahwa planimeter memiliki dua
jenis yaitu polar planimeter dan digital planimeter. Polar planimeter bekerja
dengan menggunakan mekanisme penghitungan roda pengukur pada bidang yang
diukur, sedangkan digital planimeter menggunakan sensor dan teknologi digital
untuk mengukur luas bidang.
Menurut Nasution (2018), planimeter sering digunakan di bidang pengukuran
bidang tanah dan pertanian. Alat ini memudahkan dalam mengukur luas area
tanah dan tanaman yang tidak beraturan, sehingga hasil pengukuran dapat lebih
akurat dan efektif.
Dalam sebuah penelitian oleh Li et al. (2020), planimeter digital terbukti lebih
akurat dan efisien dalam mengukur luas area dibandingkan dengan pengukuran
manual menggunakan penggaris dan kalkulator. Hal ini menjadikan planimeter
digital sebagai alat yang lebih praktis dan efektif dalam bidang pengukuran area.
PEMBAHASAN

Planimeter adalah alat pengukur luas bidang yang tidak beraturan. Alat ini
bekerja dengan cara menghitung luas area pada bidang yang diukur, dengan cara
menggerakkan roda pengukur pada permukaan bidang tersebut. Planimeter
pertama kali ditemukan oleh Amsler pada tahun 1854 dan dikembangkan dari
kompas pengukur yang digunakan untuk mengukur luas bidang yang beraturan.
Planimeter terdiri dari dua jenis, yaitu polar planimeter dan digital planimeter.
Polar planimeter bekerja dengan menggunakan mekanisme penghitungan roda
pengukur pada bidang yang diukur, sedangkan digital planimeter menggunakan
sensor dan teknologi digital untuk mengukur luas bidang. Dalam penelitian oleh
Li et al. (2020), planimeter digital terbukti lebih akurat dan efisien dalam
mengukur luas area dibandingkan dengan pengukuran manual menggunakan
penggaris dan kalkulator. Hal ini menjadikan planimeter digital sebagai alat yang
lebih praktis dan efektif dalam bidang pengukuran area.

Gambar 1. Polar Planimeter


Polar planimeter adalah jenis planimeter yang menggunakan mekanisme
penghitungan roda pengukur pada bidang yang diukur. Polar planimeter bekerja
dengan prinsip dasar bahwa luas bidang yang diukur adalah proporsional dengan
jarak yang ditempuh oleh roda pengukur.
Polar planimeter terdiri dari dua bagian utama, yaitu tongkat dan roda
pengukur. Tongkat digunakan untuk mengarahkan roda pengukur pada bidang
yang akan diukur, sedangkan roda pengukur berputar saat bergerak di atas bidang
yang diukur dan menghitung luas area berdasarkan jarak yang ditempuh.
Keuntungan dari polar planimeter adalah kemampuannya untuk mengukur
luas area pada bidang yang tidak beraturan, seperti peta, grafik, dan bentuk-bentuk
geometri yang kompleks. Selain itu, polar planimeter juga relatif lebih murah
dibandingkan dengan planimeter digital, sehingga lebih mudah diakses oleh
pengguna.
Namun, polar planimeter juga memiliki beberapa kelemahan. Penggunaan
polar planimeter memerlukan keterampilan dan pengalaman khusus untuk
mengoperasikannya, karena mengharuskan pengguna untuk memahami prinsip
dasar dan mekanisme kerja dari alat tersebut. Selain itu, polar planimeter
cenderung kurang akurat dalam pengukuran pada bidang yang sangat kompleks
dan detail, sehingga hasil pengukuran dapat menjadi tidak akurat.
Secara keseluruhan, polar planimeter masih dianggap sebagai alat pengukur
luas bidang yang sangat berguna dalam bidang kartografi, arsitektur, dan teknik
sipil. Meskipun polar planimeter memiliki kelemahan dalam pengukuran pada
bidang yang kompleks, namun kelebihannya dalam pengukuran luas area pada
bidang yang tidak beraturan menjadikannya masih menjadi pilihan bagi banyak
pengguna.

Gambar 2. Planimeter Digital


Planimeter digital adalah jenis planimeter yang menggunakan teknologi
digital untuk mengukur luas bidang. Planimeter digital terdiri dari sensor yang
diintegrasikan dengan sebuah algoritma pengukuran yang dapat mengukur luas
area dengan akurasi yang tinggi.
Keuntungan dari planimeter digital adalah kecepatan dan akurasi pengukuran
yang lebih tinggi dibandingkan dengan planimeter tradisional. Selain itu,
planimeter digital juga lebih mudah digunakan dan tidak memerlukan
keterampilan yang khusus untuk mengoperasikannya.
Beberapa fitur pada planimeter digital yang dapat meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pengukuran meliputi fitur memori internal untuk menyimpan hasil
pengukuran, fitur penghitungan otomatis untuk menghitung jumlah pengukuran
yang dilakukan, dan fitur pemrosesan data untuk mengolah hasil pengukuran
menjadi bentuk grafik atau tabel yang mudah dibaca.
Planimeter digital juga dapat digunakan di berbagai bidang, seperti
pengukuran luas area tanah dan tanaman, bidang konstruksi, perancangan dan
arsitektur, dan bidang industri. Hal ini menjadikan planimeter digital sebagai alat
yang sangat berguna dalam pengukuran area pada berbagai jenis bidang.
Meskipun demikian, planimeter digital juga memiliki kelemahan, seperti
rentan terhadap kerusakan pada sensor dan baterai yang membutuhkan
penggantian secara berkala. Selain itu, harga planimeter digital juga lebih mahal
dibandingkan dengan planimeter tradisional.
Secara keseluruhan, planimeter digital merupakan alat yang sangat efektif dan
efisien dalam pengukuran luas bidang, terutama pada bidang yang membutuhkan
akurasi dan kecepatan dalam pengukuran.
Planimeter sering digunakan di bidang pengukuran bidang tanah dan
pertanian. Alat ini memudahkan dalam mengukur luas area tanah dan tanaman
yang tidak beraturan, sehingga hasil pengukuran dapat lebih akurat dan efektif.
Penggunaan planimeter juga dapat diterapkan di bidang kartografi, arsitektur, dan
bidang teknik sipil.
Dalam sebuah penelitian oleh Stafiej dan Wyszkowski (2019), mereka
membandingkan antara polar planimeter dan digital planimeter dalam menentukan
luas permukaan objek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digital planimeter
lebih cepat dan akurat dibandingkan polar planimeter.
Dalam kesimpulannya, planimeter merupakan alat yang sangat berguna dalam
bidang pengukuran luas bidang yang tidak beraturan. Planimeter dapat
memudahkan dan meningkatkan akurasi pengukuran, sehingga hasil pengukuran
dapat lebih efektif dan efisien. Terdapat dua jenis planimeter yaitu polar dan
digital planimeter, dimana digital planimeter terbukti lebih akurat dan efisien
dalam pengukuran luas area.
Planimeter terdiri dari beberapa bagian yang berbeda dan memiliki fungsi
yang berbeda pula. Berikut adalah bagian-bagian planimeter :
1. Tongkat
Tongkat merupakan bagian utama planimeter yang digunakan untuk
mengarahkan roda pengukur pada bidang yang akan diukur. Tongkat terdiri dari
pegangan yang dapat digenggam dan kepala yang berfungsi sebagai penunjuk.
2. Rangka
Rangka merupakan bagian yang terbuat dari logam dan berfungsi untuk
menopang dan menjaga stabilitas planimeter saat digunakan. Rangka terdiri dari
dua bagian utama, yaitu bagian atas dan bagian bawah yang dapat dipisahkan.
3. Lingkaran pengukur
Lingkaran pengukur merupakan bagian yang berfungsi untuk mengukur jarak
yang ditempuh oleh roda pengukur saat digunakan. Lingkaran pengukur terdiri
dari skala ukuran yang terukir pada bagian lingkaran.
4. Roda pengukur
Roda pengukur merupakan bagian yang terbuat dari logam dan berfungsi
untuk mengukur jarak yang ditempuh saat digunakan. Roda pengukur terhubung
dengan lingkaran pengukur dan bergerak saat digerakkan pada bidang yang akan
diukur.
5. Kunci penguncian
Kunci penguncian merupakan bagian yang digunakan untuk mengunci roda
pengukur pada posisi tertentu saat tidak digunakan. Kunci penguncian biasanya
terletak pada bagian pegangan tongkat.
6. Tombol reset
Tombol reset merupakan bagian yang digunakan untuk mengembalikan
lingkaran pengukur ke posisi awal setelah digunakan.
Alat planimetri terdiri dari dari dua tangkai (batang) yang dihubungkan oleh
sendi yang memungkinkan kedua tangkai tersebut bergerak bebas pada meja
gambar. Tangkai yang pertama disebut tangkai jarum tetap atau tangkai batang
(kutub), dibagian ujung lain dari tangkai tetap terdapat jarum pelacak tetap yang
disebut dengan kutub planimeter. Tangkai yang kedua disebut tangkai pelacak.
Pada ujung-ujung tangkai pelacak terdapat sebuah roda (roda ukur) dan jarum
pelacak untuk menelusuri batas daerah yang diukur. Roda ukur dapat berputar
bersamaan dengan gerakan dari jarum pelacak.Banyaknya putaran dapat dibaca
pada piringan berskala yang dihubungkan dengan roda ukur.
Gambar 3. Bagian-Bagian Planimeter
Keterangan:
1. Batang kutub
2. Batang pelacak
3. Kutub planimeter (tetap)
4. Sendi (engsel)
5. Jarum pelacak
6. Roda ukur berskala
7. Piringan berskala
8. Klem (untuk mengatur panjang batang pelacak)
9. Skala Nonius
Pengoperasian Planimeter
Langkah-langkah mempersiapkan alat planimeter sebelum digunakan untuk
menghitung luas :
1. Letakan Peta yang akan dgunakan di atas meja, dan usahakan agar tidak
bisa berpindah posisi
2. Mengeluarkan alat dari box alat
3. Mengatur panjang batang pelacak
4. Mencari posisi untuk kutub planimeter. Posisi kutub diusahakan agar
batang pelacak dapat menjangkau seluruh garis batas dengan sudut antara
batang pelacak dengan batang kutuk lebih kecil dari 180⁰.
5. Setelah kutub terpasang, gerakkan mengelilingi area batas untuk
mengetahui ada tidaknya hambatan dari gerak roda
Langkah menghitung luas:
1. Lihat titik merah pada lensa alat, kemudian tepatkan titik tersebut pada
garis/ batas wilayah yang akan dicari luasannya.
2. Tempatkan jarum pelacak mulai dari titik awal (misal x0 ), yang telah
ditentukan, kemudian putar roda ukur maju (searah jarum jam) atau
mundur (berlawanan arah jarum jam) melalui x1 sampai kembali ketitik
awal (x0).
Pada titik start awal sebelum mulai menyusuri garis batas, dilakukan
pembacaan terlebih dahulu pada titik start. Nilai didapat dari piringan berskala
dan skala nonius. Tahap ini juga dilakukan pada titik akhir (x 1). Syarat dari
pengukuran luas dengan planimeter yang baik adalah selisih antara bacaan di
x0 dan x1 tidak lebih dari 20. Dengan konversi tertentu, maka luas akan dapat
dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya skala peta.
Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.
Penghitungan Luas dengan Planimeter
Untuk mendapatkan luasan suatu daerah permukaan bumi dipeta maka diadakan
pengukuran dengan metode planimetri dari titik awal x 0 sampai dengan titik akhir
x1 dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
La = luas area yang dicari (km2)
Lx = luas daerah dalam peta à diperoleh dari perhitungan menggunakan
planimeter
Ly = luas kalibrasi dalam peta à diperoleh dari perhitungan menggunakan
planimeter
Lb = luas kotak kalibrasi
p = panjang (cm)
l = lebar (cm)
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Alat planimeter adalah alat pengukur yang dapat digunakan untuk mengukur
luas bidang yang tidak beraturan. Planimeter bekerja dengan cara mengukur jarak
yang ditempuh oleh roda pengukur saat digunakan pada bidang yang akan diukur.
Dengan teknologi digital, penggunaan planimeter menjadi lebih mudah dan
akurat.
Polar planimeter adalah jenis planimeter yang paling sering digunakan karena
kemampuannya untuk mengukur bidang dengan bentuk yang kompleks. Bagian-
bagian planimeter terdiri dari tongkat, rangka, lingkaran pengukur, roda pengukur,
kunci penguncian, dan tombol reset.
Dalam aplikasinya, alat planimeter banyak digunakan di berbagai bidang
seperti surveying, arsitektur, dan engineering. Dalam penggunaannya, dibutuhkan
keahlian khusus dan pemahaman yang baik terhadap alat ini untuk mendapatkan
hasil yang akurat dan konsisten. Oleh karena itu, planimeter tetap menjadi salah
satu alat penting dalam pengukuran bidang yang tidak beraturan.

Saran
Pelajari cara penggunaan alat planimeter dengan baik sebelum
menggunakannya. Perhatikan instruksi yang terdapat pada manual pengguna dan
pastikan Anda memahami setiap langkahnya. Pastikan alat planimeter dalam
kondisi baik dan terkalibrasi dengan benar sebelum digunakan. Jangan lupa untuk
merawat alat ini dengan baik setelah penggunaan agar alat tetap awet dan
berfungsi dengan baik. Pilih jenis planimeter yang tepat untuk kebutuhan Anda.
Gunakan planimeter pada bidang yang rata dan stabil. Perhatikan kebersihan alat
planimeter setelah digunakan. Bersihkan alat dari debu atau kotoran dengan
menggunakan lap kering atau bahan pembersih yang sesuai. Simpan alat
planimeter di tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan atau kelembaban
yang berlebihan. Pastikan alat disimpan pada suhu dan kelembaban yang sesuai
untuk menjaga keawetan alat.
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, A., & Krisna, B. 2017. Penggunaan Planimeter pada Penelitian


Lingkungan. Jurnal Lingkungan dan Tindakan, 1(1), 23-28.
Stafiej, J., & Wyszkowski, M. 2019. Comparison of the Polar and Digital
Planimeters in Determining the Surface Area of Objects. Journal of
Automation, Mobile Robotics & Intelligent Systems, 13(3), 32-39.
Nasution, S. S. 2018. Penggunaan Planimeter dalam Pengukuran Bidang Tanah
dan Tanaman. Jurnal Pertanian dan Perikanan, 9(1), 12-18.
Li, J., Cui, Q., & Zhang, J. 2020. An improved digital planimeter with a camera-
based imaging module. Measurement, 162, 262-269.
Morrison, J. 2019. Planimeters: How They Work and Why We Need Them.
Engineering and Technology, 14(1), 20-25.

Anda mungkin juga menyukai