DI SUSUN OLEH:
NIM : J1B021073
KELAS : TEP 3
KELOMPOK : 1 (SATU)
UNIVERSITAS MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Ilmu Ukur
Wilayah dan SIG Tahun Ajaran 2023/2024, Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram.
Heni Rosiana
NIM: J1B021073
Mengetahui,
Koordinator Praktikum Ilmu Ukur Wilayah dan SIG
Alhamdulillah, puji Syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat, nikmat, dan karunia yang telah diberikan selama ini sehingga kita bisa menyelesaikan
laporan “Praktikum Ilmu Ukur Wilayah dan Sitem Informasi Geografis“ dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang tetap senantiasa Istiqomah dijalan-Nya.
Penyelesaian laporan ini atas bantuan berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini,
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya serta penghargaan yang setulusnya
kepada:
1. Kepada Dosen Pembimbing Praktek Ilmu Ukur Wilayah dan Sistem Informasi
Geografis yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama proses praktikum
ini berlangsung.
2. Pihak-pihak yang terkait. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan di masa mendatang. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ACARA 1
ALAT UKUR THEODOLIT ANALOG, DIGITAL DAN TOTAL
STATION
BAB 1
PENDAHULUAN
Ilmu ukur tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kegiatan pengukuran di
permukaan bumi. Kegiatan pengukuran dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung
kepada kebutuhan dan tingkat ketelitian yang diinginkan. Dari titik yang telah didapatkan
tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta. Dalam pekerjaan pengukuran progress mining
atau survey perlu digunakan alat-alat untuk mempermudah penyelesaian pengambilan data-
data. Pada praktikum kali ini alat yang di gunakan adalah Theodolite.
Theodolite adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan sudut, baik
sudut vertikal maupun horizontal. Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara
peralatan yang di gunakan dalam survey. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop
yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-
putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horizontal untuk dibaca.
Sudut vertikal adalah sudut yang diukur pada skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal
adalah sudut yang diukur pada skala mendatar yang dibentuk oleh dua titik pada polygon,
sudut yang terbaca merupakan nilai dimana theodolite itu ditempatkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Tanah maupun pemukiman tidak dapat terlepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Peningkatan jumlah manusia semakin lama semakin pesat. Disisi lain tanah tidaklah
berkembang justru akan semakin berkurang dengan segala pemanfaatannya. Pengukuran dan
pemetaan suatu bidang tanah dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan metode
terrestrial, fotogametris, pengindraan jauh, ataupun dengan metode lainnya yang memiliki
tujuan yang sama yaitu menentukan batasan suatu area tanah maupun luasan area tersebut
(asrofi, 2023).
Theodolite merupakan alat pengukuran luas untuk menentukan sudut yang dibentuk
antara dua titik pada saat pengukuran. Titik koordinat dalam suatu wilayah dapat diperoleh
dengan bantuan theodolite. Selain penggunaan alat yang tepat, pemilihan metode
pengukuran juga berpengaruh terhadap ketepatan hasil pengukuran. Dalam ilmu ukur
wilayah salah satu metode yang dapat digunakan adalah melalui metode pengukuran poligon.
Titik di permukaan bumi yang disebut dengan titik koordinat dihubungkan dalam
serangkaian garis lurus. Melalui pengukuran poligon koordinat dari sudut yang diukur dan
posisi horizontal banyak titik dapat ditentukan. Sudut azimuth, titik tinggi ikat, dll merupakan
hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran poligon. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi
kesalahan pada saat pengolahan data sehingga didapat luas wilayah pengukuran yang tepat
(Yunita,2022)
c. Dipasang alat theodolit diatas tripod, usahakan unting-unting membentuk garis lurus
pada patok.
d. Dilevelkan alat theodolit (plat bagian bawah) dengan bantuan nivo kotak dan nivo
tabung dengan menggunakan tiga buah sekrup penyetel, tempatkan gelembung
ditengah-tengah nivo kotak dan nivo tabung.
e. Diarahkan teropong pada titik yang akan diukur untuk memudahkan perhitungan
usahakanlah pembacaan benang silang (tengah) sam. Pa dengan tinggi alat, lalu baca
benang atas dan benang bawah.
4.2 Pembahasan
Theodolite bisa di definisikan secara umum sebagai alat ukur tanah yang di
pergunakan untuk mengukur sudut horizontal serta sudut vertical. Berdasarkan dengan
waterpass yang hanya bisa mengukur sudut horizontal saja. Pada dasarnya bentuk
theodolite yaitu berupa teleskop yang bisa di Gerakan ke atas atau di tegakan yang
ditempatkan pada satu piringan. Teleskop yang dimaksud juga dapat di tempatkan di
piringan kedua dan dapat di putar ke kiri maupun ke kanan atau bisa di sebut pengukuran
horizontal. Theodolite ini mampu mengukur mengukur sampai dengan ketelitian yang
sangat tinggi.
Theodolite terdiri dari beberapa jenis, akan tetapi pada laporan ini akan dibahas
hanya dua theodolite saja yang diantaranya yaitu theodolite semi digital dan theodolite
analog. Digital theodolite adalah intrumen untuk mengukur sudut horizontal dan vertikal,
seperti yang digunakan dalam jaringan triangulasi, dan pekerjaan geo-lokasi.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari theodolite digital di antaranya yaitu
pengoperasian dilakukan secara digital dan berbasis komputer, pembacaan sudut
ditampilkan pada layar atau display, mampu mengukur sudut horizontal dan vertical secara
bersamaan, menggunakan bak ukur, tingkat akurasi lebih tinggi dibandingkan kompas
geologi, sedangkan kekurangannya yaitu tentu yang menjadi hal utama yang menjadi
pertimbangan adalah harga yang relatif lebih mahal, hasil pengukuran di pengaruhi oleh
cahaya, ketergantungan akan sumber daya.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini yaitu sebaiknya
praktikan lebih memperhatikan dosen pembimbing praktium pada saat menjelaskan materi
karena sangat bergantung pada keberhasilan saat praktikum berlangsung.
ACARA II
Global Positioning System (GPS) adalah sistem navigasi berbasis satelit yang
terdiri dari setidaknya 24 satelit. GPS berfungsi dalam segala kondisi cuaca, dimana pun di
dunia, 24 jam sehari, tanpa biaya berlangganan atau biaya penyiapan. Departemen
pertahanan AS (USDOD) awalnya menempatkan satelit ke orbit untuk penggunaan militer,
tetapi mereka dibuat tersedia untuk digunakan sipil pada 1980-an.
Manfaat utama gps adalah dapat memberikan informasi posisi di permukaan bumi,
segala kegiatan yang berkaitan dengan posisi atau lokasi di permukaan bumi dapat
diselesaikan dengan bantuan gps. Misalnya kita akan pergi ke suatu tempat baru yang belum
pernah kita kunjungi, dengan menggunakan pgs kita bisa mengetahui cara atau rute agar kita
bisa sampai di tempat tersebut tanpa harus bertanya kepada orang-orang cara menuju ke
tempat tersebut.
GPS telah merevolusi cara pandang orang terhadap posisi dan lokasi. Penggunaan
GPS jaman sekarang dapat ditemui di berbagai bidang, mulai dari dunia transportasi (posisi
pesawat, bus, mobil, kereta api, sepeda motor), militer (navigasi rudal, satelit mata-mata)
hingga ke aktivitas olahraga (hiking, climbing). Dengan menggunakan GPS orang tidak
terlalu khawatir berasa di tempat asing (tidak pernah dikunjugi sebelumnya), karena dia
dapat mengetahui posisinya dengan baik dan apa yang harus dilakukan di tempat tersebut.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
yangdimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini di desain untuk memberikan posisi
dan kecepatan tiga" dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia
tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah
banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut
informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat
memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (ordenol)
sampai dengan puluhan meter (Safrel, 2019).
Menghitung luas tanah dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya
menggunakan metode titik koordinat. Titik koordinat digunakan sebagai patokan untuk
menentukan luas tanah. Kelebihan dari perhitungan menggunakan titik koordinat adalah
kecepatan proses perhitungan dan biaya yang dikeluarkan tidak begitu besar. menghitung luas
tanah menggunakan GPS (Global Positioning System) merupakan aplikasi yang dapat membantu
pengguna smartphone untuk menghitung luas tanah. Pengembangan aplikasi luas tanah ini
menggunakan pendekatan prototype. Aplikasi luas tanah ini memanfaatkan fasilitas dari Google
Map API, yang menerapkan system clientserver, terdiri dari sisi server sebagai penyedia dan
pengelola informasi dan sisi client sebagai pengguna informasinya (Firmansyah, 2018).
Pengukuran dan pemetaan bidang tanah merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam
pendaftaran tanah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dan pemetaan
pada batas-batas bidang tanah dengan menggunakan metode terestrial, fotogrametris,
penginderaan jauh, dan dengan metode-metode lainnya. Namun dengan semakin maju dan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini, kegiatan pengukuran dan
pemetaan bidang tanah dapat dilakukan dengan menggunakan metode eksterestrial
menggunakan receiver GPS yang mempunyai ketelitian tinggi dengan waktu yang relative
singkat (Ramadhony, 2020)
Sistem pengolahan data pun jauh lebih mudah di banding pengukuran secara terestris
dengan menggunakan waterpass, theodolit ataupun total station. Dengan adanya satelit kita
dapat mencari koordinat suatu titik baik dengan GPS secara langsung di lapangan atau dengan
citra satelit tanpa kontak secara langsung dilapangan. Data yang kita butuhkan dapat kita
dapatkan dengan mudah (Rianandra, 2020)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.2 Pembahasan
Koordinat ialah posisi dari suatu titik baik berbasis dua dimensi maupun tiga
dimensi. Dan semua titik ini mengacu pada sistem koordina ttertentu. Terdapat 3 titik yang
dapat di jadikan parameter, yaitu lokasi titik nol dari sistem koordinat, besaran ini bisa
kartesius atau curvilinear biasa digunakan pada sebuah titik sistem koordinat dan orientasi
dari sumbu koordinat. Untuk penentuan titik pada permukaan bumi maka gunakanlah titik
nol dari sistem koordinat yang akan digunakan. Dan pada titik nol ini akan berpusat pada
lokasi massa bumi atau pada sistem koordinat geosentrikatau jika berbanding lurus dengan
permukaan bumi atau toposentrik.
GPS (Global Positioning System) merupakan sebuah alat atau system serta navigasi
berbasis satelit yang melacak posisi objek tertentu ataumemetakan posisi tertentu di sebuah
peta digital. Cara kerja GPS ini bergantung pada tiga komponen utama, yaitu: satelit,
pengontrol, dan penerima/pengguna. Satelit berfungsi sebagai penerima dan penyimpan
datayang kemudian diteruskan ke stasiun pengontrol atau pengendali. Data informasi yang
diterima satelit adalah informasi waktu dan sinyal yang bakal ditransmisikan ke penerima.
Pengontrol memiliki fungsi dalam mengendalikan satelit. Pengontrol mengirimkan data
dan melakukan sinkronisasi waktu antar satelit. Sementara penerima adalah para pengguna
(termasuk Anda) yang menerima informasi data dari satelit untuk menentukan posisi arah,
jarak, dan juga waktu.
Adapun titik koordinat yang didapat dari praktikum ini yaitu pada P1 memiliki titik
koordinat S 08°. 35. 20,0 dan E 116°. 05. 37,4. P1a memiliki titik koordinat S 08°. 35. 18,7
dan E 116°. 05. 36,4. P1b memiliki titik koordinat S 08°. 35. 18,5 dan E 116°. 05. 37,6.
P1c memiliki titik koordinat S 08°. 35. 20,1 dan E 116°. 05. 37,7. Sedangkan titik terakhir
yaitu titik P1d memiliki titik koordinat S 08°. 35. 19,7 dan E 116°. 05. 36,8. Dengan
mengetahui ttik koordinat dari suatu tempat atau titik patok dari setiap pengukuran, dapat
ditau gambar dan lokasi dari sebidang tanah yang hendak di ukur.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini diantaranya yaitu
sebagai berikut:
a. GPS (Global Positioning System) merupakan sebuah alat atau system serta navigasi
berbasis satelit yang melacak posisi objek tertentu atau memetakan posisi tertentu di
sebuah peta digital.
b. Secara umus jenis GPS yang sering digunakan yaitu GPD Portable dan GPS Analog.
c. Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS adalah perpotongan kebelakang dengan
pengukuran jarak secara simultan ke beberapa satelit GPS.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat di sampaikan pada praktikum ini di antaranya yaitu
sebaiknya pada saat pengambilan data lebih teliti danhati-hati karena banyak data yag harus
diambil dan membutuhkan ketelitian.
ACARA III
GAMBAR MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH
BAB 1
PENDAHULUAN
Earth juga mempunyai data model elevasi digital (DEM) yang dikumpulkan oleh
Misi Topografi Radar Ulang Alik NASA. Ini bermaksud supaya kita bisa melihat Grand
Canyon atau Gunung Everest dalam tiga dimensi, dari pada 2D disitus/program peta
lainnya. Sejak November 2006, pemandangan 3D pada pegunungan, termasuk Gunung
Everest, telah di pergunakan dengan penggunaan data DEM kepada memenuhi gerbang di
cakupan SRTM. Banyak orang yang mempergunakan aplikasi ini menambah datanya
sendiri dan menjadikan mereka tersedia melalui sumber yang tidak sama, seperti BBS atau
blog. Google Earth mampu menunjukkan semua gambar permukaan Bumi. Dan juga
merupakan sebuah klien Web Map Service. Google Earth mendukung pengelolaan data
Geospasial tiga dimensi melalui Keyhole Markup Language (KML).
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth
Viewer dan dibuat oleh Keyhole Inc. Program ini memetakan bumi dari super imposisi gambar
yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS (Sistem Informasi
Geografis) tiga dimensi. Sistem infromasi geografis (GIS) adalah aplikasi desain computer
secara digital yang digunakan untuk mengambil, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, dan
menganalisa informasi geografi (Muslim, 2019).
Google Earth mempunyai potensi yang unik untuk berkontribusi terhadap
pembelajaran. Penelitian terdahulu mengenai pembelajaran dengan menggunakan Google
Earth, menyebutkan bahwa pembelajaran tersebut mempunyai potensiVisualiassi pada tampilan
virtual berpotensial mendukung pengalaman belajar yangkompleks, terutama pada fenomena-
fenomena yang tidak mungking dilakukan tanpa bantuan virtual. Sifat yang mendalam dari
dunia virtual mendukung eksplorasi secara mandiri. Dunia virtual sangat menarik dan
memotivasi. Dunia virtual memberikan carapan dan baru dalam melakukan penilaian otentik,
otomatis, dan tertanam secara baik. Keempat potensi tersebut memberikan gambaran bahwa
dampak belajar melalui Google Earth dapat memberi kemudahan dalam melihat fenomena-
fenomena geologi (Oktavianto, 2020).
Google Earth adalah salah satu dari aplikasi yang sedang berkembang sekarang ini yang
mampu memindahkan ide dari sebuah halaman buku ke dalamimaginasi peserta didik. Peserta
didik mengharapkan teknologi menjadi bagian dalam pendidikan, dan Google Earth merupakan
salah satu cara yang bisa dimanfaatkan oleh institusi pendidikan untuk menyediakan komponen-
komponen di dalam alat yang sudah dikenal oleh peserta didik sehingga mereka merasa nyaman
menggunakan alat tersebut (Hilman, 2019).
Goggle earth bisa digunakan untuk melihat gambar lokasi. Dengan mengaksesnya
seseorang bisa melihat gambar dan info tentang lokasi yang ingin dilihat. Ada 4 langkah utama
dalam menggunakan google earth ini. Pertama buka google earth pada hp ataupun komputer.
Kedua dengan mengkatifkan garis kisi, hal tersebut digunakan untuk mengtahui titik kordinat
geografis dan perkiraan pengguna berada. Ketiga dapat menekan tag 3D jika ingin tampilan
gambar dalam bentuk 3D atau pun bisa memilih gaya peta yang biasa. Selanjutnya pengguna
juga bisa mengatur kapasitas penyimpanan untuk mempercepat proses (Yasmin, 2019).
Berdasarkan fungsinya yang luas, google earth bisa juga digunakan sebagai alat
pemetaan suatu lokasi tertentu. Dengan menggunakan google earth kita bisa melakukan
pengukuran suatu daerah tertentu, ataupun sebaran dari suatu populasi, misalnya saja untuk
membuat suatu peta citra. Dalam menggunakan sofware ini memerlukan beberapa masukan,
diantaranya adalah data koordinat geografis daerah tertentu. Cara kerja dari sofware ini nantinya
membaca dan mengarahkan pengguna terhadap titik koordinat yang dimasukan. Jika koordinat
yang terdiri dari lintang utara dan selatan dimasukan maka secra otomatis akan diarahkan ke
lokasi (Krisna, 2019).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4.2 Pembahasan
Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut
Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Program ini memetakan bumi dari super
imposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe
GIS3D. Google Earth memiliki kemampuan untuk memperlihatkan bangunan dan struktur
(seperti jembatan) 3D, yang meliputi buatan pengguna yang menggunakan Sketch Up,
sebuah program pemodelan 3D.
Banyak bangunan dan struktur di seluruh dunia memiliki detil 3D- nya; termasuk
(tetapi tidak terbatas kepada) di negara Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, India,
Jepang, Jerman, Kanada, Pakistan dan kota Amsterdam dan Alexandria. Bulan Agustus
2007, Hamburg menjadi kota pertama yang seluruhnya ditampilkan dalam bentuk 3D,
termasuk tekstur seperti facade. Pemunculan tiga dimensi itu tersedia untuk beberapa
bangunan dan struktur di seluruh dunia melalui Gudang 3D.
Pada praktikum ini didapatkan gambar seperti yang terdapat pada hasil pengamatan
yang dimana gambar tersebut didapat melalui aplikasi yang menggunakan titik koordinat
sebagai sumber informasi atau data untuk pembuatan gambar dari lahan yang diukur.
Dengan menggunakan google earth dapat mempermudah proses pemetaan tanpa perlu
menunggu waktuyang lama karena pada dasarnya masyarakat lebih memilih koefisienan
waktu dan tidak terlalu ribet.
Pemanfaatan citra google earth dan Sistem Informasi Geografi diharapkan dapat
membantu pekerjaan pemetaan potensi dan identifikasi tanah terlantar. Data yang
digunakan adalah citra google earth untuk interpretasi tutupan tanah sebagai dasar untuk
menentukan penggunaan tanah.
Berdasarkan fungsinya yang luas, google earth bisa juga digunakan sebagai alat
pemetaan suatu lokasi tertentu. Dengan menggunakan google earth kita bisa melakukan
pengukuran suatu daerah tertentu, ataupun sebaran dari suatu populasi, misalnya saja untuk
membuat suatu peta citra. Dalam menggunakan sofware ini memerlukan beberapa
masukan, diantaranya adalah data koordinat geografis daerah tertentu. Cara kerja dari
sofware ini nantinya membaca dan mengarahkan pngguna terhada titikkoordinat yang
dimasukan. Pemanfaatan citra google earth dan Sistem Informasi Geografi diharapkan
dapat membantu pekerjaan pemetaan potensi dan identifikasi tanah terlantar. Data yang
digunakan adalah citra google earth untuk interpretasi tutupan tanah sebagai dasar untuk
menentukan penggunaan tanah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini diantaranya yaitu
didapatkan hasil pemetaan dari lokasi yang diukur dengan menggunakan aplikasi google
earth. Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut
Earth Viewer dan dibuat oleh kyhole, inc. Program ini memetakan bumi dari superimposisi
gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D.
Berdasarkan fungsinya yang luas, google earth bisa juga digunakan sebagaialat pemetaan
suatu lokasi tertentu.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini diantaranya yaitu
diperlukan pemahaman dan penguasaan terkait tentang penggunaan dari aplikasi google
earth itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Angkat, M. A. 2022. Implementasi Theodolite Dalam Penentuan Arah Kiblat Kampus STAIN
Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau. Bilancia: Jurnal Studi Ilmu Syariah dan
Hukum, 16 (1), 117-133.
Asrofi, M., Saiko, A., & Boyana, L. 2023. Low Cost Area Measurement Berbasis GPS dan
IOT. Journal of Science, Technology, and Visual Culture, 3 (2), 311-317.
Firmansyah. E. 2018. Pemanfaatan Global Positioning System (GPS) Untuk Menghitung Luas
Tanah. Jurnal Ilmu-Ilmu Manajemen Dan Informatika. Vol:10 (1), 16-33.
Hilman, I. 2019. Pemanfaatan Aplikasi Pemetaan Interaktif Google Earth Untuk Meningkatkan
Kemampuan Visual Peserta Didik Pada Pembelajaran Geografi SMA. SNIT 2012, 1
(1), 35-40.
Krisna.W, K, P. 2019. Pemanfaatan Citra Pengindraan Jauh Pada Google Earth Untuk
Pembuatan Peta Citra di Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Jurnal Media
Komunikasi Geografi. Vol:18, (1).
Muslim, M. A., & Pramesti, A. A. 2019. Penyajian Data Pelanggan Pada Lima Area PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Kandatel Pekalongan Menggunakan Google Earth.
Scientific Journal of Informatics, 1 (2), 193-200.
Ramadhony. A. B., Awaluddin, M., & Sasmito, B. 2020. Analisis Pengukuran Bidang Tanah
dengan Menggunakan GPS Pemetaan. Jurnal Geodesi UNDIP. Vol: 6(4), 305-315.
Rianandra, R., Arsali, A., & Bama, A. A. 2020. Studi Perbandingan Penentuan Posisi Geografis
Berdasarkan Pengukuran dengan GPS (Global Positioning System), Peta Google Earth,
dan Navigasi. Net. Jurnal penelitian sains. 17 (2).
Safrel, I. 2019. Peran Informasi Geo-spasial untuk Menunjang Konsep Kampus Konservasi di
Universitas Negeri Semarang (Unnes). Jurnal Kompetensi Teknik. 2(1).
Tribhuwana.A. 2018. Perbandingan Pengukiuran Luas Area Antara Theodolite dan Global
Positioning System. Jurnal Ilmiah Lemlit Unswagati. Vol: 22(3), 58-64
Yunita, R., Asnur, H., Khatab, U., Sari, R., Desman, S., Junnaidi, R., & Rizki, A. 2023.
Pengukuran Perencanaan Drainase pada Pembangunan Stadion di Tanjung Haro
Sikabu-Kabu. Jurnal Pustaka Paket (Pusat Akses Kajian Pengabdian Komputer dan
Teknik), 2(1), 10-15.