Disusun Sebagai Salah Satu tugas Akhir Semester Mata Kuliah Pemetaan dan
Sistem Informasi Geografis Pada Progam Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Pasir Pengaraian
Disusun Oleh :
HARIS NAZWAN
NIM. 2113029
LEMBAR ASISTENSI
2.Bapak Beni Irawan ST selaku dosen labor Fakultas Teknik prodi Teknik Sipil
4.Kedua orang tua yang telah mendukung penulis dalam bentuk materil dan
moril
5.Teman-teman yang ikut serta dalam membantu dan memberi dukungan kepada
Haris Nazwan
i
2113029
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 THEODOLITE
Alat survei theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787
dengan diperkenalkannya Jesse Ramsden alat survey theodolite besar yang
terkenal, yangdia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain
sendiri. Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah,
theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan
situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolite juga bisa berubah fungsinya
menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut vertikalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolite, maka theodolite dapat dibidikkan ke
segala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolite sering digunakan
untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi,
theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan
bertingkat.
2
2.1.2 Fungsi & Bagian-bagian Theodolite
3
8. LCD pembacaan, berfungsi sebagai monitor untuk pembacaan hasil
pengukuran.
11. Lensa Objektif berfungsi untuk menangkap objek atau benda yang
diamati.
4
2.1.3 Macam-macam Theodolite
5
c. Menurut Sistem Bacaan
1. Theodolite Indeks Barisᵝ
2. Theodolite Nonius
3. Theodolite Mikrometer
4. Theodolite Otomatis
5. Theodolite Kondensasi
d. Menurut Tingkat Ketelitian
1. Theodolite Presisi
2. Theodolite satu Sekon
3. Theodolite Sepuluh Sekon
4. Theodolite Satu Menit
5. Theodolite Sepuluh Menit
1. Statif
6
d. Sekrup Penyetel berfungsi untuk mengunci kaki statif dan
mengatur tinggi rendah pesawat.
2. Rambu Ukur
Alat ini terbuat dari kayu atau bahan aluminium, pada sisi
depannya terdapat skala pembacaan, digunakan untuk memberi
tanda titik sementara dilapangan pada saat pengukuran. Rambu ukur
berpenampang segi empat berukuran ± 2 cm x ±4 cm dan panjang 3
sampai 5 meter. Bagian depannya dilengkapi dengan ukuran skala
sentimeter. Pada setiap 1 meternya diberi cat yang berbeda dan
mencolok.
7
Gambar 2.1.4.2 Rambu Ukur
3. Unting-unting
Berguna untuk penyentringan alat ukur yang tidak memiliki
sentring optis. Unting-unting terdiri dari benang yang diberi
pemberat. Unting-unting ini melekat dibawah penyetel kaki statif,
unting-unting ini berfungsi sebagai tolak ukur apakah waterpass
tersebut sudah berada tepat di atas patok.
4. Rol Meter
Alat-alat ukur jarak ini digunakan pada pengukuran
dilapangan untuk menentukan jarak antar patok dimana patok
tersebut tempat rambu ukur akan ditempatkan
5. Patok
8
Alat ini terbuat dari kayu atau bambu, yang digunakan
untuk memberi tanda batas yang bersifat sementara pada saat
pengukuran.
6. Payung
Payung digunakan untuk melindungi pesawat dari sinar
matahari langsung maupun hujan karena lensa teropong pada
pesawat sangat peka terhadap sinar matahari.
7. Kompas
9
Gambar 2.1.4.7 Kompas
1. Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah sumbu kesatu benar benar
tegak/vertical. Jika sumbu kesatu miring, maka lingjaran skala mendatar
tidak lagi mendatar. Tindakan I : mengatur kedudukan gelembung nivo
kotak dengan menggerakkan (naik/turun) perpanganjangan kaki statif
2. Syarat kedua adalah sumbu kedua harus benar benar tegak, maka dapat
dikatakan sumbu kedua ini tegak lurus sumbu kesatu. Tindakan II :
mengatur kedataran gelembung nivo tabung (alhidade) dengan
menggerakkan secara beraturan tiga sekrup pendatar
3. Syarat ketiga adalah garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua/mendatar.
Ini disebabkan kombinasi kesalahan sumbu kedua dan garis bidik tidak
tegak lurus. Tindakan III : menguji kedudukan garis bidik dengan bantuan
tanda T pada dinding. Kemudian melakukan koreksi sebesar
penyimpangan/ kesalahan yang terjadi
4. Syarat keempat adalah Tindakan adanya salah indeks pada skara lingkaran
kesatu. Salah indeks disebabkan tidak tepatnya indeks pada bacaan 0.
Tindakan IV : dengan melakukanpembacaan sudut tegak Biasa (B) dan
sudut tegak Luar Biasa (LB) akan diperoleh nilai kesalahan indeks.
Kemudian hilangkan penyimpangan tersebut dengan sekrup koreksi
kedudukan gelembung nivo tabung.
10
b. cara pemasangan
Langkah 1
pada lokasi yang telah ditentukan, tentukan letak titik polygon yang akan
diukur. Dan mempersiapkan peralatan yang akan dibutuhkan dilapangan
dan periksa kelengkapan pratikum lainnya.
Langkah 2
Buka tripod dan panjangkan kaki tripod hingga setinggi dada pembaca
atau senyaman yang digunakan, sejauh mungkin (kebanyakan tripod
theodolite akan memiliki mekanisme yang akan mengunci mereka Ketika
mereka menyampai pemisahan dan ekstensi maksimum)
Langkah 3
Sesuaikan 3 sekrup pengatur dasar theodolite sehingga rata. Tingkat
sekrup yang dipasang pada theodolite akan memberi anda gambaran
bidang yang sejajar.
Langkah 4
Sejajarkan tingkat Panjang dengan dua dari tiga sekrup dan atur ulang
dengan kedua sekrup tersebut untuk mencapai tingkat yang lebih akurat
pada sumbu tersebut. Kemudian putar theodolite 90º pada alasnya dan
sesuaikan lagi menggunakan sekrup ketiga
Langkah 5
Lepaskan kedua klem pengatur horizontal (biasanya knop besar di kedua
sisi theodolite, sedikit diimbangi secara vertical).
Langkah 6
Sejajarkan bagian atas theodolite dengan tanda pada cincin diantara kedua
sisi yang terhubung klem horizontal, kemudian kunci klem diatas.
Langkah 7
Buka penutup lensa disisi theodolite dan lihat melalui tiga skala:
penyesuaian horizontal, vertical, dan halus. Guna tombol penyesuaiaan
dibagian atas theodolite untuk menyesuaikan tanda dengan 0'00" ( 0 menit
dan 0 detik dari busur)
11
Langkah 8
Gunanakan timbol penyesuaian horizontal atas untuk menyelaraskan garis
tunggal yang anda lihat dalam ruang lingkup dibagian bawah skala
horizontal tepat diantara garis ganda yang duduk dibawah angka 0
Langkah 9
Buat garis referensi dengan Menyusun theodolite secara horizontal dengan
tengar tinggi dalam tampilan yang mudah. Buka kunci klem bawah dan
membuat rotasi ini, luruskan pandangan dengan tengara dan kunci klem
bawah lagi. Pengukuran horizontal akan tetap nol. Mulai sekarang, hanya
kendurkan klem atas untuk penyesuaian horizontal.
12
gunakan alat bantu, contoh : kompas, GPS
selalu menggambar langsung sketsa setelah mendapatkan dan
mencatat hasil ukuran.
2. Kesalahan Systematis
3. Kesalahan Acak
2.2 Polygon
2.2.1 Pengertian Polygon
Poligon berasal dari kata poly yang berarti banyak dan gono yang
berarti sudut.Jadi poligon merupakan suatu rangkaian sudut banyak atau
deretan titik yang menghubungkan dua titik tetap (titik triangulasi).
Berdasarkan kepada titik-titik tetap (koordinat diketahui) dan bentuk
geometrisnya, secara umum poligon dibedakan atas 3 macam, yakni :
13
a. Poligon Sempurna
c. Poligon Tertutup
Merupakan Poligon yang deretan titik-titiknya terikat kepada
satu titik tetap yang berfungsi sebagai titik awal sekaligus titik
akhirnya (artinya titik awal dan titik akhirnya sama). Hasil
pengukuran dapat dikontrol dan dikoreksi kesalahannya.
14
Gambar 2.7.1.3 polygon tertutup
Kesalahan penutup
15
Hitung azimuth sisi poligon
Koordinat
16
2.3 Drone
2.3.1 Pengertian Drone
Drone merupakan pesawat tanpa pilot yang mana pada sistem
kendalinya dapat dikendalikan secara otomatis melalui program komputer
yang dirancang, atau melalui kendali jarak jauh dari pilot yang terdapat di
dataran atau di kendaraan lainnya. Drone, yang lebih dikenal Unmanned
Aerial Vehicle (UAV) awalnya dikembangkan untuk kebutuhan militer.
2.3.2 Manfaat Drone
Frame
Frame berfungsi sebagai kerangka utama dari sebuah drone.
Umumnya, kerangka drone terdiri dari dua jenis, yaitu kerangka 4-
motor dan kerangka 6-motor. Pada jenis kerangka 4-motor, setiap
motor saling terpasang menyerupai tanda “+” atau huruf “X”.
17
Motor
Motor menjadi salah satu dari bagian-bagian drone yang sangat
penting untuk mendorong rotasi baling-baling. Komponen inilah
yang meningkatkan kekuatan agar drone bisa terbang.
Baling-Baling
Baling-baling akan bergerak atas dorongan dari motor.
Kerjasama antara motor dan baling-baling inilah yang sangat
penting untuk dapat menerbangkan drone.
Flight Controller
18
Gambar 2.8.3.4 Flight Controller Drone
Baterai
19
Gambar 2.8.3.6 Baterai Drone
Kamera
Jika penggunaan drone difungsikan untuk mengambil video
shooting, maka harus ada kamera yang melekat pada badan drone.
20
BAB III
METODELOGI
BAB IV
21
PERHITUNGAN
22