Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PRAKTIKUM
ILMU UKUR TANAH

OLEH :
TEAM LABORATORIUM TEKNIK SIPIL
2022

FAKULTAS TEKNIK DAN REKAYASA


PRODI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SELAMAT SRI
KENDAL2022
2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Puji syukur dan rasa terimakasih kami panjatkan kepadaTuhan Yang Maha
Esa karena rahmat dan anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan dan
penyusunan Modul Praktikum dengan judul “Modul Praktikum Ilmu Ukur Tanah”
sesuai dengan jadwal dan ketentuan.
Penyusun berharap modul ini menjadi panduan mahasiswa dalam
melaksanakan dan menjalankan praktikum. Untuk itu dengan membaca modul ini
mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjalankan praktikum secara
mandiri.
Dengan adanya praktikum secara langsung ilmu yang didapat diharapkan
bias menjadi bekal para mahasiswa untuk terjun ke dunia kerjanantinya. Penyusun
menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan di dalam modul ini, untuk
itu mahasiswa dapat memberikan saran dan kritiknya agar modul ini bias semakin
baik. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa sekalian.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Kendal, September 2022


Penyusun
Team Laboratorium Teknik Sipil
3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ukur tanah dianggap sebagai disiplin ilmu teknik yang meliputi
semua metode untuk pengumpulan dan pemerosesan data informasi tentang
permukaan bumi dan lingkungan fisik bumi, Sehingga dapat ditentukan posisi
titik-titik di permukaan bumi. Dari titik yang telah didapatkan tersebut dapat
disajikan dalam bentuk peta. Dalam praktikum ilmu ukur tanah ini mahasiswa
akan berlatih melakukan pekerjaan-perkerjaan survey, dengan tujuan agar
ilmu ukur tanah yang didapat di bangku kuliah dapat diterapkan di lapangan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Praktikum ilmu ukur tanah dimaksudkan sebagai aplikasi lapangan dari
teori-teori dasari lmu ukur tanah yang didapatkan oleh mahasiswa di bangku
kuliah seperti perhitungan jarak, perhitungan poligon, perhitungan sudut
azimuth, profil, detail situasi dan proses penggambaran peta. Sehingga
nantinya mahasiswa dapat memahami langkah-langkah pengukuran ilmu ukur
tanah, diantaranya :
a. Memahami alat ukur ilmu ukur tanah beserta fungsinya.
b. Dapat mengoperasikan alat ukur ilmu ukur tanah.
c. Memahami proses pengambilan data dan pengolahan data.
4

BAB II
PENGENALAN ALAT

2.1 Alat Ukur Theodolite


Theodolite merupakan alat ukur yang berfungsi untuk membantu
pengukuran kontur tanah pada wilayah tertentu. Alat ini mempunyai beberapa
kelebihan diantaranya dapat digunakan untuk memetakan suatu wilayah
dengan cepat, produk dari pengukuran wilayah menggunakan theodolite ini
salah satunya adalah peta situasi dan peta kontur tanah. Peta situasi adalah
peta suatu wilayah yang dihasilkan dari pengukuran di lapangan yang di
dalamnya terdapat data letak bangunan, elevasi tanah atau kontur, letak
pohon, letak saluran drainase, koordinat bangunan tertentu, benchmark,
sungai, dan sebagainya. Sedangkan peta kontur berisi data kontur tanah saja
pada wilayah tertentu. Theodolite ini juga bisa juga digunakan untuk
pengukuran bendungan, sungai, tebing, jalan, setting out bangunan. Setting
out bangunan adalah kegiatan menentukan patok-patok pondasi di lapangan.
Istilah lain adalah memindahkan data pada gambar kerja kelapangan. Pada
proyek gedung alat ini biasa digunakan untuk menentukan asas pondasi atau
kolom, marking elevasi lantai atau patok, cek vertical kolom, dan sebagainya.
Inilah beberapa kegunaan theodolite di lapangan. Fungsi utama theodolite
adalah untuk mengukur sudut, baik sudut horizontal maupun sudut vertikal.
Di samping untuk mengukur sudut, dengan bantuan peralatan tertentu dapat
juga digunakan untuk mengukur jarak dan beda tinggi. Umumnya theodolite
mempunyai tipe sepasang sumbu (double axis) yang terdiri atas dua
lempengan, atas dan bawah, dan masing-masing berputar pada sumbu I.
Setiap lempengan dilengkapi dengan klem dan penggerak halus. Klem bagian
bawah mengunci putaran lempengan bawah, sementara klem bagian atas
mengunci kedua lempengan itu. Penggerak halus digunakan untuk penepatan
bidikan ke target (pointing).
5

2.2 Bagian – bagian Alat Theodolite

Gambar 2.1 Alat Theodolite

Bagian – Bagian alat theodolite diantaranya :


1. Pengarahkasar, berfungsi untuk membantu pembidikanya itu
membantu mengarahkan teropong ke target secara kasar.
2. Klem pengunci vertikal, untuk mengunci teropong agar tidak dapat
digerakkan secara vertikal.
3. Penggerak halus vertikal, untuk menggerakkan teropong  secara vertical kearah
rambuu kur (objek) secara halus.
4. Tempat baterai, berjumlah 4 buah dengan jenis baterai A2.
5. Klem pengunci lingkaran horizontal, untuk mengunci badan pesawat
agar tidak dapat diputar secara horizontal.
6. Penggerak halus lingkaran horizontal, untuk menggerakkan teropong
horizontal kearah rambu ukur (objek) secara halus.
7. Sekrup pengatur nivo, untuk mengatur posisi gelembung nivo berada
pada titik tengah.
8. Handle, untuk pegangan tangan pada alat.
6

9. Pengatur focus lensa okuler, untuk focus lensa okuler ke objek.


10. Nivo tabung, untuk menyetel posisi sumbu II pesawat secara
horizontal, dan dapat diatur dengan 3 sekrup penyama rata.
11. Display dan papan tombol, untuk pembacaan skala lingkaran vertikal
dan horizontal.
12. Nivo kotak, berfungsi untuk menyetel posisi sumbu I berada pada
posisi vertikal.
13. Plat dasar, untuk bertumpunya pesawat theodolite.
14. Lensa verticalizing, untuk melihat dan memosisikan sumbu I
berimpit dengan titik berdiri pesawat atau titik tertentu di bumi.
15. Klem pengatur fokus benang, untuk memperjelas benang pada lensa
(benang atas, benang tengah, benang bawah).

2.3 Alat Bantu Pengukuran


Ada beberapa alat bantu dalam pengukuran yaitu :
1. Statip / Tripod
Berguna sebagai tempat diletakkannya theodolit, waterpass dll.
ketiga kaki statip ini dapat dinaik turunkan dengan melonggarkan
sekrup pengatur kaki.

2. Rambu Ukur
Alat ini berbentuk mistarukur yang besar, mistar ini mempunyai
panjang 3, 4 bahkan ada yang 5 meter. Skala rambu ini dibuat dalam
cm, tiap-tiap blok merah, putih atau hitam menyatakan 1 cm, setiap 5
blok tersebut berbentuk huruf E yang menyatakan 5 cm, tiap 2 buah
E menyatakan 1 dm. Tiap-tiap meter diberiwarna yang berlainan,
merah-putih, hitam-putih, dll. Kesemuanya ini dimaksudkan agar
memudahkan dalam pembacaan rambu.

3. Unting-unting
Unting unting atau sering juga disebut dengan bandul, adalah salah
satu alat tukang yang biasanya dipergunakan untuk mengukur
7

ketegakan suatu benda atau bidang. Alat ini cukup sederhana dimana
terbuat dari bahan besi dengan permukaan berwarna besi putih,
kuningan dan juga besi biasa, bentuknya biasanya berbentuk prisma
dengan ujung lainnya dibuatkan penempatan benang kait. Namun
dapat juga dijumpai dalam berbagai bentuk lainnya daimana salah
satu ujungnya tetap dibuat runcing.

4. Kompas
Berguna untuk menentukan arah mata angin, agar memudahkan kita
dalam menyelesaikan pengukuran, dan membantu mencari sudut
azimuth.

Gambar 2.2 Statip/Tripod Gambar 2.3 Rambu Ukur

Gambar 2.4 Unting-unting Gambar 2.5 Kompas


8

2.4 Cara Menyetel Alat


Berikut langkah-langkah penyetelan alat ukur theodolite :
1. Tentukan titik awal pengukuran.
2. Dirikan statif tepat berada diatas titik pengukuran, dirikan statif
sesuai dengan pembidik yang dirasa nyaman dan periksa
kedatarannya.
3. Pasang alat theodolite dan pastikan kondisi letak theodolite datar dan
tepat berada ditengah titik awal pengukuran, kemudian kencangkan
menggunakan sekrup pengunci theodolite.
4. Pasang unting-unting pada sekrup penghubung untuk memperoleh
titik kedudukan theodolite sesuai dengan titik awal pengukuran.
5. Atur agar gelembung nivo tepat berada ditengah-tengah dengan
mengatur menggunakan memutar sekrup ABC, dengan memutar 2
sekrup secara bersamaan.
6. Cek gelembung nivo tabung, apabila sudah berada tepat di tengah-
tengah alat theodolite siap untuk digunakan.
9

BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Pengukuran Jarak Langsung


A. Kompetensi Dasar
Praktikan mampu mengukur jarak secara langsung menggunakan pita ukur,
Pengukuran dimaksud bias berlangsung cepat dan menghasilkan besaran
ukuran yang akurat pada permukaan datar.

B. Dasar Teori

Besaran jarak merupakan salah satu besaran yang diperlukan dalam


pemetaan. Jarak merupakan besaran yang terletak di bidang horisontal, dan
merupakan panjangan terpendek yang menghubungkan dua titik. Jika
panjangan yang diukur melebihi panjangnya pita ukur, maka perlu dipenggal
menjadi beberapa bagian untuk dilakukan pengukuran. Dibawah ini
mengilustrasikan pengukuran jarak dengan dua bentangan pita ukur pada
permukaan bumi yang relative datar.

Gambar 3.1 Pengukuran jarak dengan dua bentangan pita ukur pada
permukaan tanah yang relative datar.
Rumus perhitungan :
dAB = d1 + d2
Keterangan
dAB : Jarak AB
d1,d2 : Penggalpengukuranjarakantara A dan B
10

C. Alat dan Bahan


1. Pita Ukur (50m).
2. Unting-unting.
3. Patok.
4. Paku Payung.
5. Meteran
6. Alat Tulis.
7. Payung
8. Kalkulator.

D. Langkah Kerja
Pengukuran jarak yang pertama dilakukan secara langsung menggunakan pita
ukur dan alat bantu patok dan unting-unting, sebagai berikut:
1. Pilih dua titik (A dan B) di atas permukaan tanah yang relative datar,
dengan jarak sekitar 50 meter. Tandai dua titik tersebut dengan paku
payung.
2. Dirikan patok pertama di belakang titik A dan patok kedua di depan titik
B.
3. Lakukan pelurusan dengan menggunakan patok yang ketiga yang
diletakkan tepat pada lintasan jalon pertama dan kedua. Caranya,
pengamat berdiri di belakang patok pertama mengamat kearah patok
kedua, sambil memberi aba-aba sehingga patok ketiga terlihat berhimpit
dengan patok pertama dan patok kedua. Dengan demikian, titik A, titik C
(yang ditandai dengan patok ketiga) dan titik B, telah berada pada lintasan
yang lurus.
4. Ukur jarak AC dan jarak CB menggunakan pita ukur, sehingga jarak AB:
dAB = dAC + dCB. Demikian pengukuran jarak langsung di permukaan tanah
yang relative datar.
11

Formulir Pengukuran Jarak secara Langsung dengan Pita Ukur


12

3.2 Pengukuran Poligon Tertutup


A. Kompetensi Dasar
Praktikan mampu mengambil data poligon tertutup menggunakan alat
theodolite serta mampu menyajikan data tersebut.

B. Dasar Teori
Poligon adalah serangkaian garis lurus yang menghubungkan titik-titik yang
terletak dipermukaaan bumi. Prinsip kerja pengukuran polygon yaitu mencari
sudut jurusan dan jarak dari gabungan beberapa garis yang bersama-sama
membentuk kerangka dasaruntuk keperluan pemetaan suatu daerah tertentu.
Sementara poligon tertutup yaitu poligon yang berawal dan berakhir pada
satutitik yang sama.

Gambar 3.2 Pengukuran Poligon Tertutup

C. Alat dan Bahan


1. Pesawat Theodolite
2. Statif
3. Rambu Ukur
4. Meteran
5. Kompas
6. Patok
7. Payung
8. Paku Payung
9. Alat Tulis
13

D. Langkah Kerja
1. Siapkan catatan, daftar pengukuran dan buat sketsa lokasi area yang akan
diukur.
2. Tentukan dan tancapkan patok pada titik-titik yang akan dibidik.
3. Dirikan pesawat di atas titik P1dan lakukan penyetelan alat sampai
didapatkan kedataran, kemudian ukur ketinggian pesawat.
4. Arahkan pesawat kearah utara dan set nol kan piringan sudut horizontal
dan kunci Kembali dengan memutar skrup piringan bawah.
5. Putar teropong dan arahkan teropong pesawat ketitik P2,baca dan catat
sudut horisontalnya yang sekaligus sebagai sudut azimuth. (Bacaan ini
merupakan bacaan biasa untuk bacaan muka.)
6. Dengan posisi pesawat tetap diatas titikP1, putar pesawat 180 searah
jarum jam, kemudian putar teropong 180 arah vertical dan arahkan
teropong ketitik P2.
7. Lakukan pembacaan sudut horisontal. (Bacaan ini merupakan bacaan luar
biasa untuk bacaan muka.)
8. Putar teropong pesawat dan arahkan dititik Pakhir dan lakukan
pembacaan sudut horizontal pada bacaan biasa dan luar biasa. (Bacaan ini
merupakan bacaan belakang.)
9. Dengan cara yang sama, lakukan pada titik-titik polygon berikutnya
hingga kembali ketitik P1.
10. Lakukan pengukuran jarak antar titik dengan meteran.
11. Lakukan perhitungan sudut pengambilan, sudut azimuth dan
koordinatmasing-masing titik.
12. Gambar hasil pengukuran dan perhitungan.

E. Langkah Perhitungan
1. SudutPengambilan (β)
β= sudut Hz (muka) – sudut Hz (belakang)
2. Sudut Azimuth (α)
αn = αawal + βn -180°
14

3. Koordinat
∆xn = dn . Sin αn
Xn = X n-1 + ∆xn
∆yn = dn . Cos αn
Yn = Y n-1 + ∆yn

Anda mungkin juga menyukai