Latar Belakang
Ilmu Ukur Tanah merupakan bagian dari ilmu Geodesi. Ilmu Geodesi
tersebut merupakan suatu ilmu yang mempelajari ukuran dan bentuk bumi dan
menyajikan nya dalam bentuk tertentu. Berdasarkan ketelitian pengukurannya,
ilmu Geodesi dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu:
1. Geodetic Surveying, yaitu suatu survey yang memperhitungkan kelengkungan
bumi atau kondisi sebenarnya. Geodetic surveying ini digunakan dalam
pengukuran daerah yang luas dengan menggunakan bidang hitung yaitu bidang
lengkung (bola/ellipsoid).
2. Plane Surveying, yaitu suatu survey yang mengabaikan kelengkungan bumi
dan mengasumsikan bumi adalah bidang datar. Plane surveying ini digunakan
untuk pengukuran daerah yang tidak luas dengan mengunakan bidang hitung yaitu
bidang datar.
Dalam praktikum ini kita memakai Plane Surveying (Ilmu Ukur Tanah).
Ilmu ukur tanah dianggap sebagai disiplin ilmu, teknik dan seni yang meliputi
semua metoda untuk pengumpulan dan pemrosesan informasi tentang permukaan
bumi dan lingkungan fisik bumi yang mengangap bumi sebagai bidang datar,
sehingga dapat ditentukan posisi titik-titik di permukaan bumi. Dari titik yang
telah didapatkan tersebut dapat disajikan dalam bentuk peta.
Dalam praktikum Ilmu Ukur Tanah ini kita akan dilatih melakukan
pekerjaan-perkerjaan survey, dengan tujuan agar Ilmu Ukur Tanah yang didapat di
bangku kuliah dapat diterapkan di lapangan, dengan demikian diharapkan
mahasiswa dapat memahami dengan baik ketiga aspek tersebut diatas.
Dengan praktikum ini diharapkan dapat melatih kita melakukan pemetaan
situasi teritris. Hal ini ditempuh mengingat bahwa peta situasi pada umumnya
diperlukan untuk berbagai keperluan perencanaan teknis atau keperluan-keperluan
lainnya yang menggunakan peta sebagai acuan.
79
teori-teori dasar Ilmu Ukur Tanah yang didapatkan dibangku kuliah seperti
poligon, azimuth matahari, profil, detail situasi dan proses penggambaran peta.
Tujuan yang ingin dicapai dari Pratikum Ilmu Ukur Tanah adalah agar
mengetahui serta memahami dengan baik bagaimana tahapan :
a. Pengukuran poligon dan pengolahan data.
b. Pengukuran azimuth matahari dan pengolahan data.
c. Pengukuran profil dan pengolahan data.
d. Pengukuran detail situasi dan pengolahan data.
e. Penggambaran peta.
1.3
Ruang Lingkup
Pemetaan situasi dilakukan dalam beberapa tahap pekerjaan, yaitu sebagai
berikut:
a. Orientasi lapangan dan persiapan pengukuran.
b. Proses pengumpulan data, mencakup :
Pengukuran poligon.
Pengukuran detail situasi.
Pengukuran pengikat kemuka.
Pengukuran profil.
Hitungan poligon.
Hitungan beda tinggi.
Hitungan detail situasi
Hitungan pengikat kemuka
Penggambaran.
79
1.4
Laporan.
Waktu dan Pelaksanaan
79
79
Sumbu II
Z
Y
X
Sumbu I
79
79
79
rantai ukur, baja ukur dan pita ukur, yang digunakan untuk mengukur jarak secara
langsung, sedangkan untuk mengukur jarak secara tidak langsung dapat digunakan
alat ukur EDM ( penukuran jarak menggunakan gelombang elektromagnetik) dan
pengukuran jarak dengan metoda trigonometri, tachimetry serta metoda lainnya.
Jarak sisi-sisi polygon umumnya cukup diukur dengan menggunakan baja
atau pita ukur yang dilakukan 2 (dua).
79
Dimana:
d
BA
BB
V
d = k*(BA-BB)
V
= jarak (m)
= Bacaan benang atas
= Bacaan benang bawah
= Sudut vertical ( )
79
79
Kesalahan Pengukuran
79
secara
langsung
dilapangan
dengan
menggunakan
metoda
79
h PQ = t
m
79
Apabila dilakukan pengukuran sipat datar antara titik O dan Q, maka akan
diperoleh harga kesalahan pengaruh refraksi dan kelengkungan bumi:
h = (( 1 k )/( 2R)) x ( D b2
Dm
))
Dimana:
h
Kl
R
Db
Dm
Bidangnivo
L
Q Bidang nivo
A
bidang
79
Pusat Bumi
BAB III
POLIGON
Pengukuran Poligon dimaksudkan untuk mendapatkan dan merapatkan titik ikat
pengukuran di lapangan dengan tujuan sebagai dasar untuk keperluan pemetaan
atau keperluan teknis lainnya.
3.1. Peralatan
Theodolite
Statip
Rambu Ukur
Payung
Patok
79
kepada
titik-titik
tetap
(koordinat
diketahui)
dan
bentuk
awal
akhir
Gambar 3.10 Poligon Terbuka Sempurna
79
A
4
5
Gambar 12 Poligon Tertutup Sempurna
Pengolahan data dilakukan sesuai dengan tahapan proses sebagai berikut :
a. Tentukan rataan sudut horizontal dan sudut dalam
Dimana:
Hij =
1
2
(B+LB180)
f = u (n-2) 180
Dimana: n = jumlah titik pengukuran
c. Toleransi kesalahan penutup sudut
f 0130
79
g. Hitung selisih absis (X) dan selisih ordinat (Y) antara titik-titik poligon
Xij = dij sin ij
h. Toleransi jarak
(Y ) +(Y ) 0.01 d
2
+ Xij
Xi
Untuk koordinat
Yi = Yawal
+ Yij
Yj = Yi
79
= hijrata-rata + V h
q. Elevasi
Hj = Hi +
hij
79
Jarak
BABB
x sin2 (vertikal)
10
= 69.9989 m
Sudut Beta Dalam
= Bacaan Belakang Bacaan Depan
= 189,6227778
Koordinat
X = Xawal + Jarak sin
= 1038.548
Y = Yawal + Jarak cos
= 941.572
Dicari nilai Vx
:
dP 0P1
Vx
=
d
* fx
= 0.000318514 m
RAHMAYATI APRILLIA PUTRI - 1507115341
79
Dicari nilai Vy
:
dP 0P1
Vy
=
d
* fy
= 0.001001088 m
79
79
4.1. Peralatan
1.
2.
3.
4.
5.
Theodolite
Statip
Meteran
Rambu
Alat Tulis
4.2.Dasar Teori
Pengunaan metoda pengikatan kemuka pada pekerjaan ukur tanah
dilakukan umumnya untuk daerah-daerah yang jarak sisi-sisi dari suatu jaringan
kerangka horizontal tidak dapat diukur langsung dengan alat ukur jarak.
Penggunaan metode pengikat kemuka ini memerlukan minimal dua titik
tetap yang telah diketahui.
Koordinat titk P ditentukan dari koordinat titik A (XA,YA) dan koordinat titik B
(XB, YB) dengan cara mengukur lansung dilapangan sudut-sudut pada kedua titik
tetap tersebut.
Titik tersebut adalah 1 ( <PAB) dan
XA
+ d AP sin AP
Y P 1 = Y A + d AP cos AP
Koordinat titik P ditentukan dari titik B (XB, YB)
X P2 =
X B + d AP sin BP
79
= YB
+ d AP cos BP
P
Diketahui:
A ( xa ,
B ( xb ,
d AP
AB
AP ,
BP
d BP
AP
ya )
yb )
d AB
BP
BP
B
d AP
d AB
= ( yb -
y a )/ cos AB
d AP / Sin
= d
/ Sin {180 ( + )}
AB
d AP
= Sin
* { d AB /Sin ( + )}
= d AB / Sin ( + )
Jika m
maka
d AP = m * Sin
Distance BP
d BP
d BP
/ Sin
= Sin
Jika m
= d
/ Sin {180 ( + )}
AB
* { d AB /Sin ( + )}
= d AB / Sin ( + )
79
= m * Sin
d AP
Sin
d BP
sin
Koordinat defenitif titik P adalah harga rerata kedua hasil hitungan diatas:
XP =
YP
X P 1 + X
2
Y P 1+ Y
P2
P2
79
U
p
A
B
Diketahui :
AB =
225 33 00
AP =
292 45 50
Bluar = 249 29 50
dAB =
50 m
225 33 00
AP =
292 45 50
Bluar = 249 29 50
A= AP- AB
79
AB
sin P
BP
sin67 12 ' 40
0,9219382834
BP
50
sin2 17 ' 10
50
0,0398895795
BP 0,0398895795 = 46,09691417
AC =
46,09691417
0,0398895795
AC = 1155,612938 M
PA
sin B
AB
sin P
PA
sin110 30 ' 10
AB
sin2 17 ' 10
0,9366552096
PA
50
0,0398895795
PA 0,0398895795 = 46,83276048
PA
46,83276048
0,0398895795
79
= 1174,060019 M
Sin B =
PC
OC
AC
= Sin A x PA
= Sin 67 12 40 x 1174,060019
= 0,9219382834 x 1174,060019
= 1082,410871 M .
79
79
dalam
dalam
dalam
ungai
Penyelesaian
=
AP
'
AB
1
67.21111111
67
B
=
360
luar
3
110.5027778
110
A
dala
=
180
B
-
dalam
1
2.286111111
B
=
AB
180
dalam
295.047222
29
dAB
sinb
1174.060
1155.61
sin P
sin
=
dAB
sinP
sin
=
dAp
1082.41087
=
79
79
79
dij = k* (BT-BB)
Penentuan jarak optos ini dapat juga digunakanuntuk mengontrol benar atau
tidaknya pembacaan benang diafragma.
2. Hitung beda tinggi dengan rumus:
1
Dimana:
h = k* (BA BB ) *
sin 2V + ( TA BT )/1000
2
h
= beda tinggi (mm)
BA
= Bacaan benang atas (mm)
BB
= Bacaan benang bawah (mm)
BT
= Bacaan benang tengah (mm)
V
= Sudut vertical ( )
I
= Tinggi alat (m)
Karena waterpass selalu berada dalam keadaan mendatar (90 ) sehingga sin2V
bernilai nol, maka persamaan diatas menjadi:
h = (TA BT)/1000
Apabila beda tinggi yang diperoleh bernilai negative, berarti titik dimana alat
berdiri lebih tinggi dari target. Dan apabila yan diperoleh bernilai positif, berarti
titik target lebih tinggi.
3. Hitung elevasi/ketinggian (h)
masing-masig titik
pengukuran
Dimana:
H B = H A +
H B = elevasi titik target
(m)
h AB
H A = elevasi titik acuan (m)
h AB =beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)
79
79
S
T
A
0
0
0
5
T
I
T
I
K
B
E
L
A
K
A
N
G
T
E
N
G
A
H
M
U
K
A
T
A
N
G
A
H
J
A
R
A
K
B
E
D
A
T
I
N
G
G
I
3
5
.
0
0
0
C
L
0
+
0
0
0
b
a
E
L
E
V
A
S
I
1
9
5
5
1
0
1
6
9
0
1
2
7
2
7
.
6
1
.
6
0
.
1
3
3
5
.
1
3
0
.
6
3
0
.
3
6
5
0
.
0
5
3
3
4
.
5
3
4
.
7
6
5
3
5
.
1
8
79
C
L
1
4
5
5
1
2
4
3
1
3
0
3
2
0
+
0
1
5
0
+
0
1
5
1
3
2
5
0
.
0
8
2
6
.
7
0
.
0
2
2
1
.
3
5
4
8
0
1
1
5
0
6
.
2
3
.
1
3
1
1
9
0
1
3
7
5
2
.
7
0
0
.
1
8
5
1
1
4
0
5
4
7
2
.
9
5
5
.
6
0
.
0
5
0
.
6
C
L
2
5
4
0
2
3
0
.
7
1
0
.
0
4
3
3
5
.
1
3
3
5
.
2
1
2
3
5
.
1
5
2
3
6
.
4
8
3
7
.
1
9
3
6
.
5
2
3
6
.
4
8
3
6
.
2
9
5
3
6
.
5
3
3
7
.
79
1
.
1
7
2
6
9
0
1
0
0
.
5
9
3
5
3
.
2
0
.
2
5
5
1
1
7
8
2
.
4
2
0
.
0
1
2
1
1
9
0
1
.
9
0
.
1
7
0
+
0
2
5
C
L
2
3
6
2
1
3
6
0
S
T
A
2
T
I
T
I
K
B
E
L
A
K
A
N
1
1
5
0
M
U
K
A
2
.
1
J
A
R
A
K
0
.
0
4
B
E
D
A
T
I
1
2
3
3
7
.
6
5
2
3
8
.
1
5
2
3
7
.
9
0
7
3
7
.
6
6
4
3
7
.
6
5
2
3
7
.
4
8
2
3
7
.
6
9
2
E
L
E
V
A
S
I
79
G
T
E
N
G
A
H
N
G
G
I
T
A
N
G
A
H
5
8
3
3
.
0
5
0
+
0
3
5
0
.
5
7
3
5
5
5
0
.
7
5
1
0
5
9
2
.
7
2
0
.
2
4
6
1
4
0
5
2
.
6
0
.
1
1
3
0
5
1
2
7
5
1
.
2
2
0
.
0
3
0
+
0
3
5
0
.
6
0
7
C
L
1
8
7
8
3
8
.
2
5
9
3
8
.
2
2
5
3
8
.
9
7
5
3
8
.
4
7
1
3
8
.
1
2
5
3
8
.
2
2
5
3
8
.
2
5
5
79
1
0
9
4
2
0
+
0
4
0
.
3
3
8
.
4
3
6
0
.
7
3
6
3
8
.
9
6
1
6
9
5
1
0
1
.
1
3
7
1
2
6
.
9
2
1
.
1
1
3
1
1
4
8
6
.
3
6
0
.
6
7
7
1
5
3
4
3
.
4
0
.
2
9
1
1
7
3
5
2
.
9
0
.
0
9
4
0
.
0
9
1
4
0
.
0
7
4
3
9
.
6
3
8
3
9
.
2
5
2
3
9
.
0
5
1
0
0
.
3
8
.
9
6
1
3
9
0
+
0
4
0
.
3
1
.
6
0
.
2
1
1
C
L
1
2
5
6
1
1
8
2
5
1
7
0
5
79
8
0
0
+
0
5
0
0
.
0
6
0
.
1
5
5
0
.
0
6
7
1
8
8
5
0
+
0
5
0
6
.
1
4
1
7
3
5
2
.
6
1
8
0
2
1
9
7
0
2
.
5
2
5
3
0
4
.
4
3
1
4
6
0
1
.
0
5
C
L
1
6
4
7
0
+
0
7
5
a
.
0
0
6
3
8
.
9
0
1
3
8
.
8
0
6
0
0
.
1
6
8
0
.
7
2
8
0
.
0
7
4
3
8
.
8
7
3
3
8
.
8
0
6
3
8
.
6
3
8
3
8
.
0
7
8
3
8
.
7
3
2
0
.
0
0
5
3
8
.
7
3
79
0
+
0
7
5
C
L
1
3
9
1
1
4
6
5
1
.
5
9
1
1
.
0
2
4
1
.
0
2
4
0
.
0
4
7
B
E
D
3
6
.
9
2
3
7
.
4
8
7
3
7
.
4
8
7
3
8
.
4
6
4
E
L
E
1
4
6
2
0
.
0
0
3
2
3
6
5
4
.
9
4
0
+
1
0
0
S
T
A
0
.
9
0
.
2
2
1
7
3
8
.
7
3
2
3
8
.
7
3
5
3
7
.
8
3
2
3
8
.
5
1
1
2
9
1
2
5
.
1
2
3
4
5
4
.
2
2
3
4
5
4
.
0
5
a
T
I
T
1
3
6
8
M
U
K
2
.
2
J
A
R
B
E
L
79
I
K
0
+
1
0
0
A
K
A
N
G
T
E
N
G
A
H
1
3
2
1
1
4
0
5
2
.
2
2
1
6
3
3
.
4
C
L
1
1
0
0
A
T
A
N
G
A
H
A
K
0
+
1
2
5
c
b
T
I
N
G
G
I
0
0
.
0
8
4
0
.
8
4
2
0
.
1
1
2
8
2
0
5
.
1
7
1
.
4
2
3
5
0
2
3
4
.
4
4
0
.
9
3
0
V
A
S
I
3
8
.
5
1
1
3
8
.
4
2
7
3
7
.
6
6
9
3
8
.
4
0
1
3
7
.
0
0
1
3
7
.
4
7
1
3
7
79
0
.
1
3
5
1
.
4
3
3
0
.
8
8
3
0
.
8
8
3
3
7
.
1
0
3
3
7
.
6
5
3
3
7
.
6
5
3
5
0
.
5
1
5
7
0
2
.
6
5
0
.
1
5
1
4
2
0
1
4
6
5
2
.
5
2
2
0
5
3
.
3
5
0
0
.
0
4
5
0
.
7
8
5
a
0
+
1
2
5
.
4
7
1
3
8
.
2
5
1
3
8
.
4
0
1
3
8
.
3
5
6
3
7
.
6
1
6
3
8
.
5
3
6
.
9
3
C
L
1
3
1
0
0
+
1
5
0
2
7
1
8
5
.
3
2
1
6
8
4
.
3
5
2
1
6
8
4
.
2
79
a
0
+
1
5
0
C
L
1
4
2
0
1
2
8
5
2
.
2
1
9
5
3
3
.
5
0
+
1
7
5
2
5
1
0
4
.
1
1
9
7
8
3
.
7
1
9
7
8
1
5
0
7
3
.
5
5
2
.
5
1
.
1
0
.
5
6
8
0
.
5
6
8
0
.
0
3
7
.
4
1
3
3
7
.
9
4
5
3
7
.
9
4
5
3
8
.
4
1
2
3
7
0
.
0
4
8
1
4
4
5
b
a
0
.
1
6
0
.
6
6
8
0
.
0
2
3
3
8
.
5
8
4
3
8
.
5
3
6
3
8
.
3
7
6
3
7
.
8
6
8
3
8
.
5
1
3
2
.
1
5
79
1
4
1
0
1
5
0
8
2
.
5
2
0
0
2
3
.
5
2
5
6
5
4
.
5
C
L
1
3
8
7
0
+
2
0
0
2
5
0
0
4
.
9
2
0
0
5
3
.
4
2
0
0
5
1
6
3
.
3
5
2
b
a
0
.
0
3
8
1
6
3
8
.
5
1
3
3
8
.
4
1
5
3
7
.
9
2
1
3
7
.
3
5
8
3
8
.
5
5
1
1
.
0
3
3
0
.
5
3
8
0
.
5
3
8
0
3
7
.
5
1
8
3
8
.
0
1
3
3
8
.
0
1
3
3
8
0
0
.
0
9
8
0
.
5
9
2
1
.
1
5
5
79
4
0
S
T
A
0
+
2
0
0
T
I
T
I
K
B
E
L
A
K
A
N
G
T
E
N
G
A
H
J
A
R
A
K
1
4
6
7
1
7
1
0
2
.
5
2
1
3
0
3
.
2
C
L
1
5
0
5
M
U
K
A
T
A
N
G
A
H
.
5
0
+
2
2
5
d
c
2
3
5
0
1
3
.
2
3
-
.
1
7
3
B
E
D
A
T
I
N
G
G
I
.
3
7
8
E
L
E
V
A
S
I
0
.
0
4
3
8
.
5
5
1
3
8
.
3
0
8
3
7
.
8
8
8
3
8
.
5
1
1
0
.
9
4
5
-
3
7
.
5
6
6
3
0
0
.
2
4
3
0
.
6
6
3
79
0
+
2
2
5
8
6
0
2
.
9
3
1
8
6
0
2
.
7
8
1
4
7
0
2
.
5
1
4
0
5
1
4
4
0
2
.
5
1
4
8
0
2
.
9
1
7
7
0
3
.
2
7
2
6
8
0
6
.
2
4
C
L
1
3
6
5
0
+
2
5
0
0
.
4
5
5
0
.
4
5
5
0
.
0
6
5
0
0
.
0
3
5
0
.
0
7
5
0
.
3
6
5
1
.
2
7
5
0
.
1
1
8
.
0
5
6
3
8
.
0
5
6
3
8
.
4
4
6
3
8
.
5
1
1
3
8
.
4
7
6
3
8
.
4
3
6
3
8
.
1
4
6
3
7
.
2
3
6
3
8
.
4
0
1
79
2
6
5
8
1
9
8
0
4
.
2
6
1
8
0
6
3
.
7
2
1
6
7
1
3
.
1
5
0
.
5
0
.
3
2
6
0
.
1
9
1
1
4
8
0
1
6
4
0
2
.
4
5
2
1
9
2
3
.
5
0
+
2
5
0
1
.
1
7
8
C
L
1
3
7
0
0
+
2
7
5
d
2
2
2
5
.
3
7
.
2
2
3
3
7
.
9
0
1
3
8
.
0
7
5
0
.
0
7
3
8
.
2
1
3
8
.
4
0
1
3
8
.
2
4
1
3
7
.
6
8
9
3
8
.
3
3
1
0
.
3
7
.
0
.
1
6
0
.
7
1
2
79
0
+
2
7
5
0
9
1
7
0
0
3
.
7
6
1
6
5
0
3
.
3
1
4
3
4
2
.
4
1
3
4
5
C
L
1
2
7
5
1
3
9
6
2
.
2
6
1
7
7
1
3
.
1
5
0
+
3
0
0
c
b
1
9
5
5
1
3
.
6
5
-
8
7
7
0
.
3
5
5
0
.
3
0
5
0
.
0
8
9
0
0
.
0
5
1
0
.
4
2
6
4
5
4
3
7
.
9
7
6
3
8
.
0
2
6
3
8
.
2
4
2
3
8
.
3
3
1
0
.
0
3
8
3
8
.
2
8
3
7
.
9
0
5
3
8
.
3
6
9
0
.
6
1
8
-
3
7
.
7
5
1
3
79
S
T
A
0
+
3
0
0
T
I
T
I
K
B
E
L
A
K
A
N
G
T
E
N
G
A
H
1
4
2
0
2
.
1
M
U
K
A
T
A
N
G
A
H
J
A
R
A
K
1
3
3
7
1
4
6
5
2
.
7
5
1
8
5
0
3
.
3
5
C
L
1
3
7
5
6
5
0
2
.
8
5
0
+
3
2
5
0
.
3
1
3
0
.
0
8
3
B
E
D
A
T
I
N
G
G
I
0
0
.
1
2
8
0
.
5
1
3
0
.
0
6
5
8
.
0
5
6
3
8
.
2
8
6
E
L
E
V
A
S
I
3
8
.
3
6
9
3
8
.
2
4
1
3
7
.
8
5
6
3
8
.
4
3
4
79
0
+
3
2
5
0
.
0
2
3
7
.
8
9
4
3
8
.
2
8
9
3
8
.
4
3
9
3
8
.
4
3
4
3
8
.
2
4
4
3
8
.
0
7
9
3
8
.
4
1
4
0
.
4
6
5
0
.
0
3
7
.
9
4
9
3
8
.
3
1
8
9
5
4
.
3
7
1
5
0
0
2
.
5
9
0
.
5
4
0
.
1
4
5
1
3
5
0
1
.
8
0
.
0
0
5
1
3
5
5
1
5
4
5
2
.
6
5
1
7
1
0
3
.
2
C
L
1
4
2
0
0
+
3
5
0
d
c
1
9
6
5
1
5
8
5
3
.
8
2
.
8
0
.
1
9
0
.
3
5
5
79
0
+
3
5
0
2
.
5
8
5
0
.
0
8
5
1
5
3
0
1
6
8
0
3
.
2
0
.
1
8
2
2
8
0
4
.
1
5
0
.
7
8
2
9
3
8
.
3
2
9
3
8
.
4
4
4
3
8
.
4
1
4
3
8
.
3
8
4
3
8
.
2
3
4
3
7
.
6
3
4
2
0
0
0
1
5
7
4
.
3
5
3
.
0
.
4
9
5
0
.
3
7
.
1
3
9
3
7
.
1
5
8
5
1
4
7
0
0
.
0
3
1
5
0
0
2
.
5
0
.
0
3
C
L
1
4
8
0
3
0
+
3
7
5
d
c
79
a
0
+
3
7
5
C
L
1
3
0
5
2
0
+
4
0
0
c
b
0
6
5
1
4
7
0
2
.
5
5
0
.
0
3
5
1
4
7
0
1
.
8
0
.
0
3
5
1
5
0
5
1
6
1
5
2
.
7
5
0
.
1
1
2
1
0
5
3
.
5
5
0
.
6
5
6
9
3
7
.
6
6
9
3
7
.
6
6
9
3
7
.
6
3
4
3
7
.
5
2
4
3
7
.
0
3
4
0
.
6
6
5
0
.
1
8
5
0
3
6
.
3
6
9
3
6
.
8
4
9
3
6
2
0
8
5
3
.
7
1
6
0
5
1
6
2
.
8
2
79
.
6
.
1
8
5
1
4
5
0
1
.
9
0
.
0
3
1
4
2
0
0
5
a
0
+
4
0
0
S
T
A
C
L
T
I
T
I
K
1
5
3
5
B
E
L
A
K
A
N
G
T
E
N
G
A
H
2
0
+
4
2
5
b
0
B
E
D
A
.
8
4
9
3
7
.
0
0
4
3
7
.
0
3
4
E
L
E
V
A
S
I
J
A
R
A
K
T
I
N
G
G
I
2
.
6
0
.
1
1
1
1
9
8
0
3
.
4
0
.
5
6
3
6
.
9
2
3
3
6
.
4
7
4
2
2
3
5
M
U
K
A
T
A
N
G
A
H
1
5
3
1
79
1
2
.
7
5
1
6
6
0
3
.
2
5
1
2
6
3
1
3
0
0
1
.
5
1
5
4
0
2
.
2
3
1
5
6
5
2
.
7
2
2
4
0
3
.
3
5
a
0
+
4
2
5
C
L
1
3
9
5
.
9
4
9
0
.
3
9
7
0
0
.
0
3
7
0
.
2
7
7
0
.
3
0
2
0
.
9
7
7
.
5
2
5
3
6
.
0
7
7
3
6
.
4
7
4
3
6
.
4
3
7
3
6
.
1
9
7
3
6
.
1
7
2
3
5
.
4
9
7
79
0+00
0
CL
(14551325)/1000=0.13
(13251272)/1000=1.053
(13251690)/1000=0.365
(1325-1955)/1000
=-0.63
(13251243)/1000=0.082
(13251303)/1000=0.022
0+01
5
CL
(25401190)/1000=1.35
(1190-1150)/1000
=0.04
(1190480)/1000=0.71
(11901375)/1000=0.185
(11901140)/1000=0.05
(1190547)/1000=0.643
79
0+02
5
CL
(2362-1190)/1000
= 1.172
(1190-1178)/1000
= 0.012
(1190-935)/1000
= 0.255
(1190-690)/1000=
0.5
(1190-1360)/1000
= -0.17
(1190-1150)/1000
= 0.04
(1190-583)/1000
= 0.607
0+03
5
CL
A
(1305-1405)/1000
= -0.1
(1305-1059)/1000
= 0.246
(1305-555)/1000
= 0.75
(1305-1275)/1000
= 0.03
(1878-1305)/1000
= 0.573
(13051094)/1000=
0.211
0+04
0.3
CL
a
(2561-1825)/1000
= 0.736
(1825-1735)/1000
79
(1825-1534)/1000
= 0.291
(1825-1148)/1000
= 0.677
(1825-712)/1000=
1.113
(1825-695)/1000
= 1,13
(1825-1780)/1000
= 0.045
(1825-1885)/1000
= -0.06
0+05
0
CL
a
(1647-1802)/1000
= -0.155
(1802-1735)/1000
= 0.067
(1802-1970)/1000
= -0.168
(1802-2530)/1000
= -0.728
0+07
5
CL
(1391-1465)/1000
=-0.074
(1465-1460)/1000
= 0.005
(1465-1462)/1000
= 0.003
0.09
(1465-2365)/1000
= -0.9
0+10
0
79
CL
(1100-1321)/1000
= -0.221
(1321-1368)/1000
= -0.047
(1321-2345)/1000
= -1.024
(1321-2345)/1000
=-1.024
(1321-2912)/1000
= -1.591
(1321-1405)/1000
= -1.084
(1321-2163)/1000
= -0.842
0+12
5
CL
(1310-1420)/1000
= -0.11
(1420-1570)/1000
= -0.15
(1420-2350)/1000
=
-0.93
(1420-2350)/1000
= -0.93
(1420-2820)/1000
= -1.4
(1420-1465)/1000
= -0.045
(1420-2205)/1000
= -0.785
0+15
0
CL
(1420-1285)/1000
= 0.135
(1285-1237)/1000
= 0.048
(1285-
79
(1285-2168)/1000
= -0.883
(1285-2718)/1000
=-1.433
(1285-1445)/1000
= -0.16
(12851953)/1000=
-0.668
0+17
5
CL
(1387-1410)/1000
= -0.023
(1410-1507)/1000
= -0.097
(1410-1978)/1000
= -0.568
(1410-1978)/1000
= -0.568
(1410-2510)/1000
= -1.1
(14101508)/1000=
-0.098
(1410-2002)/1000
= -0.592
(1410-2565)/1000
= -1.155
0+20
0
CL
(15051467)/1000=
0.038
(1467-1640)/1000
= -0.173
79
(1467-2005)/1000
= -0.538
(1467-2005)/1000
= -0.538
(1467-2500)/1000
= -1.033
(1467-1710)/1000
= -0.234
(1467-2130)/1000
= -0.663
0+22
5
CL
(1365-1405)/1000
= -0.04
(1405-1470)/1000
= -0.065
(1405-1860)/1000
= -0.455
(1405-1860)/1000
= -0.455
(1405-2350)/1000
= -0.945
(1405-1440)/1000
= -0.035
(1405-1480)/1000
= -0.075
(1405-1770)/1000
= -0.365
(1405-2680)/1000
= -1.275
0+25
0
CL
(1370-1480)/1000
= -0.11
(1480-1671)/1000
= -0.191
(1480-1806)/1000
79
-0.326
(1480-1980)/1000
= -0.5
(1480-2658)/1000
= -1.178
(1480-1640)/1000
= -0.16
(1480-2192)/1000
= -1.712
0+27
5
CL
(12751345)/1000=
-0.07
(1345-1434)/1000
= -0.089
(1345-1650)/1000
= -0.305
(1345-1700)/1000
= -0.355
(1345-2222)/1000
= -0.877
(1345-1396)/1000
= -0.051
(1345-1771)/1000
= -0.426
0+30
0
CL
(1375-1337)/1000
= 0.038
(1337-1420)/1000
= -0.083
(1337-1650)/1000
= -0.313
(1337-1955)/1000
= -0.618
79
(1337-1465)/1000
= -0.128
(1337-1850)/1000
= -0.513
0+32
5
CL
(1420-1355)/1000
= 0.065
(1355-1350)/1000
= 0.005
(13551500)/1000=
-0.145
(1355-1895)/1000
= -0.54
(1355-1545)/1000
= -0.19
(13551710)/1000=
-0.355
0+35
0
CL
a
(1480-1500)/1000
= -0.02
(1500-1470)/1000
= 0.03
(1500-1585)/1000
= -0.085
(1500-1585)/1000
= -0.085
(1500-1965)/1000
= -0.465
(1500-1530)/1000
= -0.03
(1500-1680)/1000
= -0.18
(1500-2280)/1000
79
0+37
5
CL
-0.78
(1305-1505)/1000
= -0.2
(1505-1470)/1000
= 0.035
(1505-1470)/1000
= 0.035
(1505-1570)/1000
= -0.065
(1505-2000)/1000
= -0.495
(1505-1615)/1000
= -0.11
(1505-2105)/1000
= -0.6
0+40
0
CL
(1535-1420)/1000
= 0.115
(1420-1450)/1000
= -0.03
(1420-1605)/1000
= -0.185
(1420-1605)/1000
= -0.185
(1420-2085)/1000
= -0.665
(1420-1531)/1000
= -0.111
(1420-1980)/1000
= -0.56
0+42
5
79
(1395-1263)/1000
= 0.132
(1263-1660)/1000
= -0.397
(1263-2212)/1000
= -0.949
(1263-1300)/1000
= -0.037
(1263-1540)/1000
= -0.277
(1263-1565)/1000
= -0.302
(1263-2240)/1000
= -0.977
79
79
79
79
B
T
T
A
A
B
Dimana : TA =
Tinggi alat Waterpass (mm)
BT
=
Bacaan benang tengah (mm)
h AB
=
Beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B
(m)
2. Menempatkan alat sipat datar diantara dua titik yang akan ditentukan beda
tingginya,
bt
mt
79
Dimana :
= (BT-
bt
= Bacaan benang tengah rambu belakang
(mm)
Mt
= Bacaan benang tengah rambu muka
(mm)
h AB
=Beda tinggi hasil pengukuran dari A dan B (m)
3. Menempatkan alat di luar kedua titik yang akan dihitung beda tingginya.Teknik
ini dilakukan apabila terdapat kendala penempatan alat di antara kedua titik
tersebut.
MT 1
MT 2
B
79
A
Gambar 17Alat Sipat Datar di Luar Kedua Titik
= ( mt 1 -
79
79
79
Dirikanlah alar
pada
bata-batas
yang
telah
79
B
H
dm = k* (BA-BB) cos 2 m
dm = k* (BA-BB) sin 2 z
1
2
sin 2m + TA BT
79
1
2
sin 2z + TA BT
Pada daerah yang datar tetapi bamyak bangunan terdapat pada daerah pemetaan
tersebut, maka pelaksanaan pengukurannya dapat dilakukan menggunakan sipat
datar.
6.5.2 Metoda Trigonometri
Penentuaan beda tinggi denagn cara trigonometri adalah penetuan beda tinggi
secara tidak langung, yaitu beda tinggi fungsi dari jarak mendatar dan sudut
vertical antara dua titik yang diukur beda tingginya. Jarak mendatar diperoleh
dari hasil pengukuran jarak menggunakan pita ukur, substense bar atau secara
elektrinik ( EDM) sedangkan sudut vertical diukur dengan menggunakan alat
ukur theodolite.
79
1K 2
D
2R
Atau
H AB = D Cotg z + TA BT +
1K 2
D
2R
Dimana :
K = Koefisien = 0.14
R = Jari-jari
= 6370 km
6.6 Kontur
6.6.1. Peralatan
a. 1 set Theodolite
b. 1 set meteran
c. 1 set alat tulis
6.6.2. Teori Dasar
Kontur adala garis khayal yang menhubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama. Walauun garis tersebut menghubungkan
antar dua titik, namun bentuk dan polanya tidak merupakan garis patah-patah.
Garis-garis tersebut dihaluskan (smooting) untuk membuat kontur menjadi
luwes atau tidak kaku. Hal ini diperbilehkan pada proses kartografi.
79
79
79
Menghitung jarak
79
BA BB
2
sin v
10
620500
x sin (90,427)2
10
= 11,9993 m
620500
x 0,5 x sin ( 2 x90,427)+
10
1390
1000
= 0,740 m
Menghitung koordinat
X1
Y1
Elevasi
Z1
560
1000
79
79
79
79
79
79
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1 Kesimpulan
Setiap proses perhitungan dari satu titik ke titik yang lain ataupun dari
perhitungan satu keperhitungan yang lain mempunyai suatu keterkaitan yang erat, jika
salah dalam proses perhitungan pertama(langkah pertama) maka akan berakibat salah
pula pada perhitungan selanjutnya, bahkan semua perhitungan yang kita lakukan bisa
salah hanya karena sedikit kesalahan pada langkah pertama.
Dalam praktikum ini saya banyak mendapatkan ilmu baru yaitu:
1. Dapat menggunakan aplikasi autocad, walau belum lancar.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara menggunakan alat-alat yang ada dalam
dunia ilmu ukur tanah.
3. Dapat mengolah data yang ada, walau sangat sulit dan rumit. Seperti data
Theodolite, Thacimetry, poligon, pemetaan situasi dan kontur.
8.2
Saran
Sebaiknya setiap kali melakukan pengambilan data dilapangan harus dilakukan
dengan teliti, agar dalam pengolahan data kesalahan dapat di kurangi (koreksi
kesalahan yang tidak terlalu besar). Kerjasama yang baik antar anggota kelompok dan
asisten pembimbing sangat dibutuhkan guna untuk mendapatkan data yang akurat
serta kepahaman setiap anggota dalam proses pengolahan data dan juga sebagai acuan
dalam kerjasama dalam dunia kerja kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
79