Anda di halaman 1dari 12

ILMU UKUR TANAH

Nama : Mochammad Haikal Rasyidi


Kelas : X DPIB l
Mata Pelajaran : Simulasi Digital
Tugas : 1. Ilmu Ukur Tanah
2. Alat Ukur Sederhana & Berikan Penjelasannya
3. Alat Penyipat Datar & Berikan Penjelasannya
Ilmu Ukur Tanah
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di
permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik
pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti
pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.Ilmu ukur tanah bisa disebut juga plan
surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur
alam maupun unsur manusia (mencakup seni dan teknologi) diatas permukaan yang dianggap
datar.

Ilmu ukur tanah secara praktis mempunyai tujuan menggambarkan bayangan sabagian atau
seluruh permukaan bumi kedalam suatu kertas yang di sebut peta. Secara ilmiah, ilmu ukur
tanah mempunyai tujuan menentukan bentuk bumi.Dalam ilmu ukur tanah, pekerjaan
pengukuran dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ukur tanah datar (Plane Survey) adalah pengukuran yang tidak memperhitungkan bentuk
dan ukuran bumi. Plane Survey dilakukan pada daerah yang tidak luas.
2. Geodesi (Geodetic Survey) adalah suatu pengukuran yang sudah memperhitungkan bentuk
dan ukuran bumi. Geodetic Survey dilakukan pada daerah yang luas.
Pada Praktikum Ilmu Ukur Tanah kali ini, Mahasiswa SaIG diberikan tugas untuk melakukan
pengukuran Kerangka Dasar Horizontal (KDH) dengan menggunakan metode poligon
tertutup. Metode poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya bertemu
pada satu titik yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut dan koreksi koordinat tetap
dapat dilakukan walaupun tanpa titik ikat.
Cabang Ilmu Geodesi dapat dibedakan atas Geodesi tinggi dan Geodesi rendah.
1. Geodesi Tinggi
- Tujuan Ilmiahnya adalah untuk mempelajari bentuk dan dimensi bumi
- Tujuan Praktis Ilmu Geodesi adalah untuk menentukan posisi suatu titik (x,y,z)
dengan memperhitungkan kelengkungan muka bumi.
2. Geodesi Rendah
- Tujuannya adalah untuk menentukan posisi relatif suatu titik (x,y,z) dengan
menganggap bumi sebagai bidang datar. Faktor kelengkungan bumi diabaikan, sehingga
luasan yang tercakup relatif kecil.
Dalam hal ini yang dapat kita pelajari adalah Ilmu Geodesi dengan maksud praktis. Jadi ilmu
geodesi yang kita pelajari adalah peta. Artinya bagaimana melakukan pengukuran di atas
permukaan bumi yang memiliki bentuk tidak beraturan karena adanya perbedaan tinggi
tempat antara satu dengan yang lainnya.
Penempatan alat secara otomatis termasuk bagian dari geodesi tinggi yang biasanya dipakai
untuk mengukur tanah yang luas sekali, yang merupakan bidang lengkung. Titik ukur di atas
bidang bumi ini diproyeksikan pada sebuah referensi, mengingat penampang bumi kita tidak
menentu.
1. Pada pengukuran tanah suatu bidang dianggap datar apabila memiliki ukuran lebih kecil
atau sama dengan 50 km.
2. Bidang pola apabila bidang tersebut memiliki ukuran 100 km
3. Bidang elipsoide apabila daerah tersebut memiliki wilayah lebih dari 5500km.
Selain itu Geodesi juga memiliki tujuan tertentu yaitu menentukan bentuk serta ukuran dari
bumi yang bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain.
Dengan hasil tersebut, Geodesi dengan maksud praktis melakukan pengukuran di permukaan
bumi, dengan perhitungan yang diperlukan untuk pemetaan yang teliti dari permukaan
bumi.
Pengukuran Tanah Berdasarkan Tujuan
1. Pengukuran teknik sipil (engineering survey): untuk memperoleh data dan peta pada
pekerjaan-pekerjaan teknik sipil.
2. Untuk keperluan militer (miltary survey).
3. Pengukuran tambang (mining survey).
4. Geologi (geological survey).
5. Arkeologi(archeological survey).
Pengkuran tanah sangat diperlukan dalam kehidupan modern terutama dalam jasa konstruksi, oleh
karena hasil-hasilnya dipakai untuk :
(i)memetakan bumi (daratan dan perairan),
(ii) menyiapkan peta navigasi perhubungan darat, laut dan udara;
(iii) memetakan batas-batas pemilikan tanah baik perorangan maupun perusahaan dan tanah negara ,
(iv) memrupkan bank data yang meliputi informasi tata guna lahan dan sumber daya alam untuk
pengelolaan lingkungan hidup,
(v) menentukan fakta tentang ukuran, bentuk, gaya berat dan medan magnit bumi serta
(vi) mempersiapkan peta bulan , planet dan benda angkasa lainnya.
Alat Ukur Tanah Sederhana
1. Meteran

Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki panjang
tertentu. Meteran juga bisa disebut dengan rol meter, karena saat disimpan atau
dalam keadaan tidak digunakan, meteran akan digulung atau dirol. Terdapat 3
jenis meteran:
 Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain linen dan
anyaman kawat halus yang berasal dari tembaga atau kuningan.
 Meteran yang terbuat dari baja
 Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja dan
nikel.
Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya satuan
yang digunakan terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik (mm, cm, m) dan
satuan inggris (inch, feet, yard). Pembacaan angka 0 ada yang dibaca tepat
diujung meteran adapula yang dinyatakan pada jarak tertentu di ujung meteran.
Cara menggunakan meteran cukup dengan merentangkan meteran dari suatu
titik ke titik lainnya pada suatu objek bidang yang akan diukur. Untuk
mendapatkan hasil yang valid, ada baiknya dilakukan oleh dua orang dimana
salah satu berada pada titik awal atau angka 0 dan yang lain bergerak menuju
titik akhir perhitungan sekaligus membaca angka pada meteran pada titik
tersebut.
2. Kompas

Komponen utama yang ada di alat ukur ini yaitu jarum dan lingkaran berskala,
dimana salah satu ujung jarum tersebut dibuat dari magnet atau besi berani,
bagian tengah jarum dipasang sebuah sumbu sehingga jarum dapat bergerak
bebas ke arah horisontal sesuai dengan arah medan magnet bumi yaitu utara dan
selatan. Ada baiknya menggunakan kompas yang memiliki cairan nivo yang
berfungsi menstabilkan gerakan jarum dan juga alat pembidik atau visir.
Fungsi dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan penunjuk arah
terutama utara dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai penentu arah
dari suatu titik ke titik lain yang ditunjukan pada besaran azimut (besarnya
sudut yang dimulai dari arah utara ke selatan), membuat siku – siku dan
mengukur sudut horisontal.
Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam keadaan
mendatar sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas. Jika kompas memiliki
cairan nivo, usahakan agar gelembung tepat berada di tengah.
3. Klinometer

Salah satu alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi
antara garis datar dengan garis yang menghubungkan sebuah titik yang terdapat
di garis datar dengan titik puncak sebuah objek. Secara keseluruhan klinometer
untuk mengukur ketinggian atau panjang sebuah objek dengan cara
memanfaatkan sudut elevasi.
Fungsi klinometer adalah untuk menentukan besaran sudut elevasi saat
mengukur tinggi objek secara tidak langsung.
Cara penggunaan alat ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang. Salah satu orang
memegang dan melakukan pengamatan atau membidik objek yang diukur.
Sedangkan yang lain membaca sudut dan mencatat hasil pengamatan.
Alat Ukur Optik
Alat ini dilengkapi dengan perlengkapan optik sehingga mendapatkan hasil
perhitungan yang tepat dan lebih detail jika dibandingkan dengan alat ukur
sederhana. Alat ukur optik ini biasanya terdiri dari beberapa alat yang dirangkai
dalam satu buah alat, sehingga dapat mengukur lebih dari satu pengukuran.
1. Theodolit

Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran sudut
yang berupa sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut horisontal).
Ada 3 macam theodolit:
 Theodolit Reterasi: terdapat plat lingkaran skala (horizontal) yang
menjadi satu dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.
Theodolit ini memiliki sekrup pengunci plat nonius.
 Theodolit Repetisi: plat lingkaran skala horizontal dapat berputar sendiri
dengan tabung poros sebagai sumbu putar. Terdapat sekrup pengunci
lingkaran horizontal dan juga skrup nonius.
 Theodolit Elektro Optis: sistem penoprasian sama dengan theodolit optis
hanya saja mikroskop pada pembacaan skala lingkaran menggunakan
sistem sensor sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang
elektromagnetis).
Fungsi dari theodolit yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi dan
juga pengamatan matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa berfungsi seperti
PPD jika sudut vertikalnya diubah menjadi 90o. Teropong yang ada di theodolit,
membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada konstruksi bangunan,
theodolit dapat berfungsi untuk menentukan sudut siku –siku pada pondasi dan
juga mengukur ketinggian bangunan bertingkat.
Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau penyangga
panjang pada tempat yang datar dan atur ketinggiannya sekitar tinggi dada.
Kencangkan sekrup pengunci pada kaki penyangga panjang. Usahakan plat
tribar (untuk meletakan theodolit) dalam keadaan datar. Letakan theodolit
kemudian kencangkan sekrup pengunci. Atur nivo sampai sumbu I berada pada
posisi vertikal dan atur juga nivo pada tabung agar sumbu II berada pada posisi
mendatar, atur theodolit pada hingga berada pada posisi tengah titik ikat (BM).
2. Waterpas

Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur beda tinggi
dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat luas. Terdapat
beberapa syarat dalam menggunakan waterpas, yaitu syarat dinamis (sumbu 1
vertikal) dan syarat statis (garis yang mendatar pada bagian diafragma sejajar
sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1, garis bidik pada teropong sejajar
dengan garis arah nivo).
Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau kaki tiga
sebagai penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah ditentukan.
Pastikan tripod dalam posisi stabil dan kuat serta plat tempat dudukan waterpas
tidak dalam keadaan miring. Letakan waterpas di atas plat tersebut, usahakan
waterpas untuk tidak bergerak atau dalam keadaan stabil. Atur sumbu I vertikal
dan sumbu II horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo.
Tepatkan gelembung nivo berada di tengah lingkaran.
Alat Penyipat Datar/Waterpass
PESAWAT PENYIPAT DATAR/WATERPASS

Waterpass/Sipat Datar merupakan salah satu alat pengukuran yang


digunakan khusus untuk menentukan beda tinggi antara titik-titik dii permukaan
Bumi. Acuan yang digunakan ialah Mean Sea Level (MSL) atau referensi lokal.
Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi/ peil untuk lantai, balok, dan
lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang
diketahui.
Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak
melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran,
sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar. Selain itu juga dapat digunakan
untuk pembuatan tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan
lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan
dalam pengecekan settlement
bangunan. Untuk keperluan
pekerjaan struktur diperlukan
keakuratan dibawah 1 mm
pada jarak tidak melebihi 30
meter. Dalam penggunaannya,
waterpass didirikan pada
tripod (kaki tiga).
Secara garis besar, Pesawat
Sipat Datar dapat dibedakan
sebagai berikut.

1. Dumpy Level
Kelebihan dari alat sipat datar ini yaitu
teleskopnya hanya bergerak pada suatu bidang
yang menyudut 90 derajat terhadap sumbu
rotasinya. Alat ini adalah alat yang paling
sederhana.
Bagian dari alat ini meliputi:
-Landasan alat
-Sekrup Penyetel
-Tribach
-Teropong
-Nivo
Tipe kekar terdiri dari:
1. Teropong
2. Nivo Tabung
3. Skrup koreksi/pengatur nivo
4. Skrup koreksi/pengatur diafragma (4 buah)
5. Skrup Pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap (umumnya 3 buah)
7. Tribach, penyangga sumbu kesatu dan teropong
8. Trivet, dapat dikuncikan pada statif
9. Kiap (Levelling head) terdiri dari tribach dan trivet
10. Sumbu kesatu (Sumbu tegak)
11. Tombol Fokus

2. Tipe Reversi (Reversible Level)


Kelebihan dari sipat datar ini yaitu pada teropong nivo reversi
dan teropong mempunyai sumbu mekanis. Pada type ini
teropong dapat diputar sepanjang sumbu mekanis sehingga nivo
tabung terletak dibawah teropong. Karena nivo tabung
mempunyai dua permukaan muka dalam posisi demikian
gelembung nivo akan nampak. Di samping itu teropong dapat
diungkit sehingga garis bidik bisa mengarah ke atas, ke bawah
maupun mendatar.

Tipe Reversi terdiri dari:


1. Teropong
2. Nivo Reversi (Mempunyai 2 permukaan)
3. Skrup Koreksi/pengatur nivo
4. Skrup pengunci/pengatur diafragma
5. Skrup Pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap
7. Tribach
8. Trivet
9. Kiap
10. Sumbu kesatu
11. Tombol Fokus
12. Pegas
13. Skrup Pengungkit teropong
14. Skrup pemutar
15. Sumbu Mekanis
3. Tilting Level
Perbedaan tilting level dan dumpy level adalah
teleskopnya tidak dapat dipaksa bergerak sejajar dengan
plat paralel di atas. Penyetelan pesawat ungkit ini lebih
mudah dibandingkan dengan dumpy level. Kelebihan
dari pesawat tilting level yaitu teropongnya dapat
diungkit naik turun terhadap sendinya, dan mempunyai
dua nivo, yaitu nivo kotak dan nivo tabung.
Dalam tilting level terdapat sekrup pengungkit teropong
dan hanya terdiri dari tiga bagian saja. Bagian dari alat
ini diantaranya:
-Dudukan Alat
-Teropong
-Nivo
Berbeda dengan tipe reversi, pada tipe ini teropong dapat diungkit dengan skrup pengungkit.
Keterangan:
1. Teropong
2. Nivo Tabung
3. Skrup koreksi/pengatur nivo
4. Skrup koreksi/pengatur diagram
5. Skrup pengunci gerakan horizontal
6. Skrup kiap
7. Tribach
8. Trivet
9. Kiap (levelling head)
10. Sumbu kesatu (sumbu tegak)
11. Tombol Fokus
12. Pegas
13. Skrup pengungkit teropong

4. Automatic Level
Pada alat ini yang otomatis adalah sistem pengaturan garis
bidik yang tidak lagi bergantung pada nivo yang terletak di
atas teropong. Alat ini hanya mendatarkan bidang nivo
kotak melalui tiga sekrup penyetel dan secara otomatis
sebuah bandul menggantikan fungsi nivo tabung dalam
mendatarkan garis nivo ke target yang dikehendaki.
Keistimewaan utama dari penyipat datar otomatis adalah garis bidiknya yang melalui perpotongan
benang silang tengah selalu horizontal meskipun seumbu optik alat tersebut tidak horizontal.

Keterangan :
1. Teropong
2. Kompensator
3. Sekrup koreksi/pengatur diafragma
4. Sekrup pengunci gerakan horizontal
5. Sekrup kiap
6. Tribach
7. Trivet
8. Kiap (levelling head/base plate)
9. Tombol focus

Anda mungkin juga menyukai