Anda di halaman 1dari 9

Nama : Faiz Hibatullah

Nim : D1101181033
Makul : Ilmu Ukur Tambang
Dosen : Ir. H. Sutarto YM, MM, MT, IPU, ASEAN Eng
UTS ILMU UKUR TAMBANG

1.) Alat ukur survey dan pemetaan untuk kegiatan pertambangan :


A. Meteran

Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki panjang tertentu. Meteran
juga bisa disebut dengan rol meter, karena saat disimpan atau dalam keadaan tidak digunakan, meteran
akan digulung atau dirol. Terdapat 3 jenis meteran:

 Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain linen dan anyaman kawat halus
yang berasal dari tembaga atau kuningan.
 Meteran yang terbuat dari baja
 Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja dan nikel.

Fungsi dari meteran yaitu untuk mengukur panjang dan jarak. Biasanya satuan yang digunakan
terdapat 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik (mm, cm, m) dan satuan inggris (inch, feet, yard).
Pembacaan angka 0 ada yang dibaca tepat diujung meteran adapula yang dinyatakan pada jarak
tertentu di ujung meteran.
Cara menggunakan meteran cukup dengan merentangkan meteran dari suatu titik ke titik lainnya
pada suatu objek bidang yang akan diukur. Untuk mendapatkan hasil yang valid, ada baiknya dilakukan
oleh dua orang dimana salah satu berada pada titik awal atau angka 0 dan yang lain bergerak menuju
titik akhir perhitungan sekaligus membaca angka pada meteran pada titik tersebut.
B. Kompas

Komponen utama yang ada di alat ukur ini yaitu jarum dan lingkaran berskala, dimana salah
satu ujung jarum tersebut dibuat dari magnet atau besi berani, bagian tengah jarum dipasang sebuah
sumbu sehingga jarum dapat bergerak bebas ke arah horisontal sesuai dengan arah medan magnet
bumi yaitu utara dan selatan. Ada baiknya menggunakan kompas yang memiliki cairan nivo yang
berfungsi menstabilkan gerakan jarum dan juga alat pembidik atau visir.
Fungsi dari kompas yaitu menentukan arah dari mata angin dan penunjuk arah terutama utara
dan selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai penentu arah dari suatu titik ke titik lain yang
ditunjukan pada besaran azimut (besarnya sudut yang dimulai dari arah utara ke selatan), membuat siku
– siku dan mengukur sudut horisontal. Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas
dalam keadaan mendatar sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas. Jika kompas memiliki cairan
nivo, usahakan agar gelembung tepat berada di tengah.
Cara penggunaan kompas yaitu pegang dan atur agar kompas dalam keadaan mendatar sehingga
jarum dapat bergerak dengan bebas. Jika kompas memiliki cairan nivo, usahakan agar gelembung tepat
berada di tengah.

C. Klinometer

Salah satu alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar
dengan garis yang menghubungkan sebuah titik yang terdapat di garis datar dengan titik puncak
sebuah objek. Secara keseluruhan klinometer untuk mengukur ketinggian atau panjang sebuah objek
dengan cara memanfaatkan sudut elevasi.
Fungsi klinometer adalah untuk menentukan besaran sudut elevasi saat mengukur tinggi objek
secara tidak langsung.
Cara penggunaan alat ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang. Salah satu orang memegang dan
melakukan pengamatan atau membidik objek yang diukur. Sedangkan yang lain membaca sudut dan
mencatat hasil pengamatan.
Alat Ukur Optik
Alat ini dilengkapi dengan perlengkapan optik sehingga mendapatkan hasil perhitungan yang
tepat dan lebih detail jika dibandingkan dengan alat ukur sederhana. Alat ukur optik ini biasanya
terdiri dari beberapa alat yang dirangkai dalam satu buah alat, sehingga dapat mengukur lebih dari satu
pengukuran.
1. Theodolit

Alat ukur optik ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran sudut yang berupa
sudut tegak (sudut vertikal) dan sudut mendatar (sudut horisontal). Ada 3 macam theodolit:

 Theodolit Reterasi: terdapat plat lingkaran skala (horizontal) yang menjadi satu dengan plat
lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap. Theodolit ini memiliki sekrup pengunci plat
nonius.
 Theodolit Repetisi: plat lingkaran skala horizontal dapat berputar sendiri dengan tabung poros
sebagai sumbu putar. Terdapat sekrup pengunci lingkaran horizontal dan juga skrup nonius.
 Theodolit Elektro Optis: system pengoperasian sama dengan theodolite optis hanya saja
mikroskop pada pembacaan skala lingkaran menggunakan system sensor sebagai elektro optis
model (alat penerima gelombang elektromagnetis).

Fungsi dari theodolite yaitu untuk pengukuran polygon, pemetaan situasi dan juga pengamatan
matahari. Tidak hanya itu, theodolit juga bisa berfungsi seperti PPD jika sudut vertikalnya diubah
menjadi 90o. Teropong yang ada di theodolit, membuatnya dapat membidik ke segala arah. Pada
konstruksi bangunan, theodolit dapat berfungsi untuk menentukan sudut siku –siku pada pondasi dan
juga mengukur ketinggian bangunan bertingkat.
Untuk menggunakan theodolit pastikan posisikan tripod atau penyangga panjang pada tempat
yang datar dan atur ketinggiannya sekitar tinggi dada. Kencangkan sekrup pengunci pada kaki
penyangga panjang. Usahakan plat tribar (untuk meletakan theodolit) dalam keadaan datar. Letakan
theodolit kemudian kencangkan sekrup pengunci. Atur nivo sampai sumbu I berada pada posisi
vertikal dan atur juga nivo pada tabung agar sumbu II berada pada posisi mendatar, atur theodolit pada
hingga berada pada posisi tengah titik ikat (BM).
2. Waterpass

Termasuk ke dalam alat ukur optik yang berfungsi untuk mengukur beda tinggi dari satu titik
atau lebih, penggunaan waterpas saat ini sangat luas. Terdapat beberapa syarat dalam
menggunakan waterpas, yaitu syarat dinamis (sumbu 1 vertikal) dan syarat statis (garis yang
mendatar pada bagian diafragma sejajar sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1, garis bidik
pada teropong sejajar dengan garis arah nivo).
Cara menggunakan waterpas ini sebaiknya menggunakan tripod atau kaki tiga sebagai
penyangga dan posisikan pada titik koordinat yang sudah ditentukan. Pastikan tripod dalam
posisi stabil dan kuat serta plat tempat dudukan waterpas tidak dalam keadaan miring. Letakan
waterpas di atas plat tersebut, usahakan waterpas untuk tidak bergerak atau dalam keadaan stabil.
Atur sumbu I vertikal dan sumbu II horisontal dengan menggunakan sekrup penyeimbang nivo.
Tepatkan gelombang nivo berada di tengah lingkaran.

Alat Ukur Elektronik

Sesuai namanya, alat ini menggunakan sistem elektronik berupa gelombang infra merah. Sehingga
pengukuran dengan menggunakan alat ini mendapatkan hasil perhitungan yang tepat, akurat dan
prestisi.

1. Global Positioning Sysem (GPS)


GPS merupakan suatu sistem yang terdiri atas konstelasi satelit radio navigasi dan juga segmen
kontrol tanah yang berfungsi mengelola operasi satelit dan pengguna dengan penerima khusus,
menggunakan data satelit untuk memenuhi persyaratan dari posisi. Hasil yang diberikan gambar
permukaan bumi dalam bentuk 3 dimensi (3D) .
Fungsi GPS tidak hanya untuk kepentingan militer, survey pemetaan ataupun geodesi saja,
tetapi juga untuk penelitian geofisika (geodinamika, studi atmosfer, meteorologi dan lain sebagainya).
Dibalik kelebihan yang dimiliki oleh GPS, alat ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat
digunakan pada tempat yang tidak mampu menerima sinyal GPS oleh antena alat penerima yang berada
di dalam ruang, bawah terowongan atau di bawah air.
Cara penggunaan GPS, pertama nyalakan perangkat GPS tunggu hingga sinyal terhubung. Atur
untuk menambahkan halaman hingga muncul halaman Area Calculation kemudian tekan tombol start
lalu enter. Jika tombol start berubah menjadi tombol stop, berarti GPS sudah dapat digunakan.

2. Total Station

Merupakan alat ukur elektronik yang berasal dari pengembangan theodolit. Namun alat ini
dilengkapi oleh pengukuran jarak dan sudut secara elektronik dengan bantuan dari reflektor sebagai
target dan pengganti rambu ukur. Untuk mempermudah penggunaan, total station perlu dihubungankan
dengan komputer. Fungsi total station yaitu dapat digunakan untuk menghitung jarak, arah, titik
koordinat dan juga beda tinggi secara elektronis.
Untuk menggunakan total station pastikan posisi tripod sudah stabil dan kuat untuk menopang
total station dan terletak di titik koordinat yang telah ditentukan. Atur nivo di kedua sumbu agar tepat
pada posisi di tengah lingkaran dan sejajar dengan posisi kita saat berdiri. Jika sudah sesuai dan semua
berada pada posisi yang tepat (gelembung nivo berada di tengah), total station siap digunakan.
2.) Jarak satuan nya adalah Meter (m)
Sudut satuan nya adalah Derajat (°)
Luas satuan nya adalah Meter Persegi (m2)
Berat satuannya adalah Kilogram (Kg)
Volume satuannya adalah Meter Kubik (m3)
Kecepatan satuannya adalah meter per sekon (m/s atau ms−1).

3.) Bathymetri adalah ilmu yang mempelajari kedalaman dibawah air dan studi tentang tiga dimensi
lantai samudra atau danau. Sebuah peta bathymetri umumnya menampilkan relief lantai atau dataran
dengan garis-garis kontur (contour lines) yang disebut kontur kedalaman (depth contours) dan dapat
memiliki informasi tambahan berupa informasi navigasi permukaan.

Bathymetri merupakan unsur serapan yang secara sederhana dapat diartikan sebagai kedalaman laut.
Dari kamus Hidrografi yang dikeluarkan oleh Organisasi Hidrografi Internasional (International
Hydrographic Organization, IHO) tahun 1994, Bathymetri adalah penentuan kedalaman laut dan hasil
yang diperoleh dari analisis data kedalaman merupakan konfigurasi dasar laut.

Bathymetri mengacu kepada pengukuran kedalaman samudra. Teknik-teknik awal Bathymetri


menggunakan tali berat terukur atau kabel yang diturunkan dari sisi kapal. Keterbatasan utama teknik
ini adalah hanya dapat melakukan satu pengukuran dalam satu waktu sehingga dianggap tidak efisien.

4.) Peran Drone sangatlah penting bagi perencanaan , eksplorasi , dan juga monitor atau evaluasi
tambang , dalam hal ini pemanfaatan teknologi drone dapat membuat operasional pertambangan yang
lebih efektif karena baik pengawas maupun mine engineer sama-sama dapat melihat situasi tambang
dengan lebih luas dalam kondisi real. Selain efektif, drone juga dapat meningkatkan efisiensi kerja
karena waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan situasi lapangan yang berupa video hingga
berbentuk data situasi sangat singkat dibandingkan dengan pengambilan data dengan metode lainnya.
Bahkan drone tidak hanya dimanfaatkan untuk monitoring secara visual melalui video saja, tetapi juga
digunakan sebagai alat ukur akurasi desain dalam bentuk orthophoto yang di-overlay-kan dengan
desain dan cross section dari situasi hasil pemetaan menggunakan drone. Hasil video dari drone dilihat
oleh pengawas tambang setiap hari dari sudut pandang yang lebih luas (helicopter view) dengan tujuan
pengawas akan lebih jelas dalam menemukan deviasi dan dapat segera melakukan tindakan perbaikan.
Hasil orthophoto yang di-overlay-kan dengan desain, dievaluasi secara mingguan oleh mine engineer
untuk melihat posisi dan kelurusan tambang yang sedang dikerjakan apakah telah sesuai dengan desain
perencanaan. Dan juga sebagai mitigasi terhadap potential problem yang akan muncul karena
orthophoto dapat memberikan citra yang lebih jelas (real) dibandingkan hanya melihat kontur
tambang.
5.) 3D Lidar Scanning termasuk dalam teknologi ndt ataupun non- destructive test yang secara
digital menangkap bentuk objek fisik memakai cahaya laser. 3D Lidar Scanning membuat titik
awan( point cloud) data dari permukaan sesuatu objek. Dengan kata lain, 3D Lidar Scanning merupakan
metode untuk menangkap dimensi serta bentuk objek fisik secara akurat kemudian dimasukkan ke pc
dalam bentuk 3 ukuran.
3D Lidar Scanner merupakan alat yang dapat menangkap bentuk objek fisik setelah itu
ditampilkan ke pc, data yang telah dikumpulkan hendak berupa 3D yang bermanfaat untuk kebutuhan
pembangunan ataupun proyek. 3D Lidar Scanner mengukur setiap detail objek dengan halus serta
menangkap bentuk bentuk bebas untuk dengan cepat menghasilkan point cloud yang sangat akurat. Alat
ini sesuai untuk pengukuran serta inspeksi permukaan berkontur serta geometri lingkungan yang
memerlukan data dalam jumlah besar untuk kebutuhan akurasinya.
Alat ini sangat mirip dengan kamera karena memiliki medan pandang semacam kerucut dan
hanya bisa mengumpulkan informasi tentang permukaan yang terkena cahaya. Kamera bekerja dengan
mengumpulkan informasi warna permukaan di jarak pandangnya sebaliknya 3D lidar scanner bisa
mengumpulkan informasi jarak permukaan di jarak pandangnya sehingga hasil sketsanya membagikan
informasi jarak tiap titik pada permukaan tersebut.
Industri pertambangan sangat ketat terhadap target jumlah produksinya. Adanya teknologi
lidar, informasi yang dibutuhkan operasi tambang dapat terlaksana dengan cepat dan akurat. Di dalam
eksploitasi teknologi lidar dapat digunakan untuk mendeteksi partikel mineral. Selain itu ada beberapa
peranan Lidar dalam bidang pertambangan (mining) antara lain :

 Eksplorasi minyak dan gas : Lidar mampu mendeteksi gas dan partikel mineral lainnya.
Walaupun metode tersebut masih dalam tahap development. Setidaknya menjadi refrensi
terhadap inovasi dalam pencarian bahan mineral oil dan gas lebih efisien.

 Perhitungan Volume : Perhitungan volume biji mineral dapat dilakukan oleh teknologi lidar.
Selain itu, sensor lidar mampu menembus permukaan bumi sehingga dapat mendeteksi
kandungan apa saja yang berada dibawah sana.

 Monitoring penurunan tanah: DEM yang dihasilkan oleh lidar dapat mengidentifikasi adanya
pergerakan di permukaan tanah disertai akurasi data yang tinggi. Hasil itu dapat menggambarkan
situasi & kondisi untuk pencegahan bahaya di lingkungan pertambangan,

 Deteksi polusi: Aktivitas penambangan berdampak di lingkungan sekitar. Perusahaan tambang


harus memikirkan solusinya. Dengan dukungan lidar, deteksi polusi udara dapat dilakukan guna
memberi gambaran persebaran polusi sebagai langkah antisipasi.

Anda mungkin juga menyukai