Anda di halaman 1dari 8

RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

Macam – macam Alat Ukur Tanah dan Fungsinya


Berdasarkan modelnya, alat ukur tanah bisa dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu
alat ukur sederhana, alat ukur optik, dan alat ukur elektronik. Alat ukur sederhana hanya
dapat dipakai untuk mengukur satu macam ukuran. Sebaliknya alat ukur optik bisa
digunakan untuk mengukur berbagai macam ukuran dan dilengkapi dengan optik.
Berbeda dengan alat ukur elektronik yang bisa berkerja dengan memanfaatkan sinar
infrared sehingga tingkat ketelitiannya sangat tinggi.
A. ALAT UKUR SEDERHANA
Disebut alat ukur sederhana karena bentuk alat ini didesain secara sederhana.
Penggunaannya pun sangat simple dan hanya bisa dipakai untuk mengukur satu
macam ukuran saja. Beberapa alat yang termasuk di dalam kategori ini antara lain :
a) Pita Ukur
Pita Ukur bisa disebut sebagai meteran, tape, atau rol meter. Ini merupakan alat
yang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui ukuran jarak atau panjang tanah
Dengan satuan mm, cm, inchi, atau feet. Meteran juga dapat diandalkan untuk
membuat sudut siku-siku, mengukur sudut, dan membuat lingkaran. Meteran
mempunyai 3 jenis yaitu :
1) Pita ukur dari kain (Metalic cloth)
Meteran ini terbuat dari kain linen dan ayaman kawat halus dari tembaga atau
kuningan. Dan Pita ukur dari kain (Metalic Cloth) sifat antara lain Fleksibel,
Mudah Rusak, dan mempunyai pemuaian besar sehingga daya ketelitian nya
menjadi rendah.

Gambar 1. Pita Ukur dari Kain (Metalic Cloth)

1
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

2) Pita Ukur dari Baja (Steel tape)


Pita ukur baja ini bahan dasar nya terbuat dari baja yang memiliki sifat agak
kaku, Tahan lama, Tahan air, dan Pemuaian lebih kecil sehingga ketelitian nya
lebih teliti dibanding pita ukur tanah dari kain.

Gambar 2. Pita Ukur dari Baja (Steel Tape)

3) Pita Ukur dari Baja Alloy (Steel Alloy)


Pita ukur baja ini bahan dasar nya terbuat dari baja yang memiliki sifat agak
kaku, Tahan lama, Tahan air, dan Pemuaian lebih kecil sehingga ketelitian nya
lebih teliti dibanding pita ukur tanah dari kain.

Gambar 3. Pita Ukur dari Baja Alloy (Steel Alloy)

b) Kompas
Kompas adalah alat yang berguna untuk memeriksa arah. Alat ini berkerja dengan
memanfaatkan gaya medan magnet yang membuat jarum penunjuk di dalamnya
selalu mengarah ke utara dan selatan bumi. Kompas membantu para pekerja
mampu mengukur tanah sesuai dengan arah yang tepat.

2
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

Gambar 4. Kompas

c) Klinometer
Klinometer merupakan alat yang berfungsi menentukan besar sudut elevasi dalam
mengukur tinggi suatu obyek secara tidak langsung. Dengan klinometer, kita bisa
mengetahui tinggi/panjang benda. Prinsip kerjanya yaitu dengan memanfaatkan
sudut elevasi antara suatu garis datar dan garis yang terhubung pada titik garis
tersebut dengan titik puncak sebuah objek.

Gambar 5. Klinometer

3
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

B. ALAT UKUR OPTIK


Sesuai namanya, alat ukur ini dilengkapi dengan suatu perlengkapan optik sehingga
memungkinkan hasil pengukurannya lebih detail daripada alat ukur sederhana. Alat
ini juga biasanya merupakan suatu kesatuan peralatan jadi bisa dipakai untuk
menentukan lebih dari satu ukuran. Contoh-contoh alat ukur optik di antaranya :
a) Theodolit
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan
tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass
yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di
baca bisa sampai pada satuan sekon (detik).
Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit
sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun
pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti
Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º.
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan
kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan
untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi,
theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan
bertingkat.

Gambar 6. Theodolit

4
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

1. BAGIAN – BAGIAN DARI THEODOLIT


Secara umum, konstruksi theodolit terbagi atas dua bagian :
 Bagian Atas, Terdiri dari :
 Teropong / Teleskope
 Nivo tabung
 Sekrup Okuler dan Objektif
 Sekrup Gerak Vertikal
 Sekrup gerak horizontal
 Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
 Nivo kotak
 Sekrup pengunci teropong
 Sekrup pengunci sudut vertical
 Sekrup pengatur menit dan detik
 Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertikal
 Bagian Bawah, Terdiri dari :
 Statif / Trifoot
 Tiga sekrup penyetel nivo kotak
 Unting – unting
 Sekrup repitisi
 Sekrup pengunci pesawat dengan statif

2. PENGOPERASIAN THEODOLIT
 Cara kerja alat theodolit antara lain :
 Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan
 Tinggikan setinggi dada
 Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan
 Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi
 Kuatkan (injak) pedal kaki statif
 Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar
 Letakkan theodolite di tribar plat
 Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite

5
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

 Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak /


vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap
di tiga sisi alat ukur tersebut.
 Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatar
dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga
sisi alat ukur tersebut.
 Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centering
kemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah
titi ikat (BM), dilihat dari centering optic.
 Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T pada
dinding.
 Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran dengan
melakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk
mengetahui nilai kesalaha index tersebut.

b) Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi
tersebut ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang
ditunjukan ke rambu-rambu ukur yang vertical.
Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut Dengan Levelling atau
Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan tiggi suatu titik
yang akan ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu system referensi atau
bidang acuan.
Sistem referensi atau acaun yang digunakan adalah tinggi muka air air laut rata-
rata atau Mean sea Level (MSL) atau system referensi lain yang dipilih.Sistem
referensi ini mempunyai arti sangat penting, terutama dalam bidang keairan,
misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya. Namun demikian masih banyak
pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan system referinsi.
Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak selalu tidak
selalu harus selalu mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL), namun dapat
dilakukan dengan titik-titik tetap yang sudah ada disekitar lokasi oengukuran.
Titik-titik tersebut umumnya telah diketahui ketinggiannya maupun kordinatnya

6
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

(X,Y,Z) yang disebut Banch Mark (BM). Banch mark merupakan suatu tanda yang
jelas (mudah ditemukan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau
patok beton sehingga terlindung dari faktor-faktor pengrusakan.
Manfaat penting lainnya dari pengukuran Levelling ini adalah untuk kepentingan
proyek-proyek yang berhubungan dengan pekerjaan tanah (Earth Work) misalnya
untuk menghitung volume galian dan timbunan. Untuk itu dikenal adanya
pengukuran sipat datar profil memanjang (Long section) dan sipat datar profil
melintang (Cross section).
Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat
ketelitian sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan
pada setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalah-kesalahan. Fungsi tingkat-
tingkat ketelitan tersebut adalah batas toleransi kesalahan pengukuran yang
diperbolehkakan. Untuk itu perlu diantisipasi kesalah tersebut agar di dapat suatu
hasil pengukuran untuk memenuhi batasan toleransi yang telah ditetapkan.

Gambar 7. Waterpass

1. PENGOPERASIAN WATERPASS
Pengukuran Waterpass adalah pengukuran untuk menentukan tinggi atau
perbedaan ketinggian antara dua titik. Pengukuran Waterpass adalah hal yang
sangat penting untuk mendapatkan data sebagai tujuan pemetaan, perencanaan
atau konstruksi. Hasil pengukuran air melewati mereka digunakan untuk
perencanaan jalan, kereta api, saluran, penentuan lokasi bangunan berdasarkan
elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian
tentang saluran yang sudah ada, dan lain-lain. Dalam pengukuran ada beberapa
istilah yang sering digunakan:
 Cara kerja alat theodolit antara lain :
 Garis vertikal adalah garis yang mengarah ke pusat bumi, yang umumnya
dianggap sama dengan garis menurun.

7
RENDY ALFIAN / NPM : 17110023

ILMU UKUR TANAH

 Bidang datar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada titik
apapun. Bidang horizontal melengkung mengikuti bentuk permukaan
laut.
 Datum adalah bidang yang digunakan sebagai acuan untuk tinggi,
misalnya, permukaan laut rata-rata.
 Elevation adalah jarak vertikal (tinggi) diukur terhadap bidang datum.

 Banch Mark (BM) adalah titik tetap elevasi diketahui dari datum yang
digunakan untuk mengukur pedoman elevasi daerah sekitarnya.

C. ALAT UKUR ELEKTRONIK


Alat ukur elektronik berkerja dengan memanfaatkan produk elektronik berupa
gelombang infra merah. Pengukuran gelombang ini diukur mulai dari jarak pulang
pergi yang hampir sama dengan kecepatan cahaya. Sebagian dari gelombang yang
diterima prisma reflektor akan dikembalikan ke ke objek pesawat penerima,
kemudian difokuskan lagi atas suatu foto dioda.
Pengukuran dalam meter dihitung berdasarkan perbedaan getaran frekuensi antara
gelombang yang dipancarkan dengan gelombang yang ditangkap. Perbedaan tersebut
dapat memberitahukan jarak yang tepat antara titik lokasi alat ukur tanah berada
dengan titik sasaran. Pada praktiknya, masing-masing alat di atas digunakan sesuai
kebutuhan. Misalnya ketika Anda hendak mengukur bangunan yang tidak terlalu
membutuhkan ukuran yang spesifik, maka gunakanlah alat ukur sederhana yang
penggunaannya relatif mudah.

Gambar 7. Alat Ukur Elektronik

Anda mungkin juga menyukai