Anda di halaman 1dari 24

* IDENTIFIKASI ALAT

SURVEI DAN
PEMETAAN
Setiap wilayah memiliki ciri dataran masing-masing. Ada
wilayah dengan dataran yang landai, dataran yang cenderung
bergelombang, dan ada pula dataran yang rata. Dataran-
dataran tersebut dapat diukur dengan berbagai kepentingan.
Mulai dari pemberi batas wilayah, dan sebagai bahan
pertimbangan jika hendak membangun sesuatu di atas
dataran tersebut, Oleh karena itu, pengetahuan mengenai
teknik mengukur wilayah penting untuk diketahui, terlebih
bagi kalangan yang berkecimpung di bagian sipil.

Namun, jika pengukuran yang hendak dilakukan mencapai puluhan,


ratusan, bahkan ribuan meter, maka peralatan yang dibutuhkan harus bisa
mencapai jarak tersebut dan biasanya alat tersebut sudah termasuk canggih.
Saat ini, peralatan yang sering digunakan dalam pengukuran wilayah adalah
waterpass, theodolite, total station, kompas dan peralatan pendukung
lainnya seperti bak ukur, patok, kaki tiga, dan GPS (Global Positioning
System).
* Waterpass

Waterpass berfungsi untuk mengukur beda tinggi


dari satu titik atau lebih.
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur
beda tinggi suatu titik diatas permukaan bumi. waterpas
memiliki dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Waterpass dilengkai dengan nivo agar pengamat dapat
mengetahui kedataran alat. Tiga sekrup pendatar, alat fokus
diafragma, alat fokus bidikan, dan skala lingkar mendatar
yang dapat digunakan untuk memudahkan pengamat dalam
melakukan pengukuran (Torhis, 2013).
Agar dapat digunakan di lapangan, alat ukur waterpass harus memenuhi
beberapa syarat tertentu, baik syarat utama yang tidak dapat ditawar-tawar
lagi maupun syarat tambahan yang dimaksudkan untuk memperlancar
pelaksanaan pengukuran di lapangan.Menurut Panambuang (2012), adapun
syarat-syarat pemakaian alat waterpass pada umumnya adalah :
A. Syarat dinamis: sumbu I vertical
B. Syarat statis, antara lain :
1) Garis bidik teropong sejajar dengan garis arah nivo
2) Garis arah nivo tegak lurus sumbu I
3) Garis mendatar diafragma tegak lurus sumbu I
*Theodolite

Theodolit adalah untuk menentukan tinggi tanah


dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
* Theodolite adalah instrumen atau alat yang dirancang
untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang
dinamakan dengan sudut horisontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertikal. Dimana sudut-sudut
tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan
jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Di dalam
theodolite sudut yang dapat dibaca bisa sampai pada
satuan sekon.
Di dalam pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
ukur tanah, theodolite sering digunakan dalam bentuk
pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun
pengamatan matahari.Theodolite juga bisa berubah
fungsinya menjadi seperti pesawat penyipat datar bila
sudut vertikalnya dibuat 90º.
*Total Station

*Alatukur elektronik pengembangan dari theodolit.


Fungsi Total Station yaitu dapat digunakan untuk
menghitung jarak, arah, titik koordinat dan juga
beda tinggi secara elektronis.
* Total station adalah alat ukur sudut dan jarak yang
terintegrasi dalam satu unit alat. Total station juga sudah
dilengkapi dengan processor sehingga bisa menghitung
jarak datar, koordinat, dan beda tinggi secara langsung
tanpa perlu kalkulator lagi (Panambuang, 2012).

Total station merupakan perangkat elektronik yang dilengkapi


piringan horisontal, piringan vertikal dan komponen pengukur
jarak. Dari ketiga data primer ini (sudut horisontal, sudut vertikal
dan jarak) didapatkan nilai koordinat X,Y,Z serta beda tinggi.
Data direkam dalam memori danselanjutnya bisa ditransfer ke
komputer untuk diolah menjadi data spasial (Panambuang, 2012).
*Kaki Tiga (Tripod

Tripod berfungsi untuk untuk menunjang


theodolit/total station.
Tripod (kaki tiga), merupakan alat penegak atau
mendirikan alat waterpass yang disimpan diatas tripod
(kaki tiga).Fungsi utama statif adalah untuk
menstabilkan alat yang dipasang, dengan pengaturan
yang tepat akan diperoleh statif yang stabil (Torhis,
2013).
Cara Penggunaan Statif atau Tripod yaitu dengan cara membuka tali
pengikat statif atau tripod dan pasangkan sedemikian rupa sehingga
ketiga kakinya terbuka (untuk berdiri dengan baik). Pemasangan atau
penyetelan statif atau tripod harus sesuai dengan tinggi orang yang
membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi atupun terlalu rendah
(Sriwidodo, 2012).
*Rambu Ukur

Rambu ukur digunakan untuk mempermudah


pengukuran beda tinggi antara garis bidik dengan
permukaan tanah.
Rambu ukur dapat terbuat dari kayu, campuran alumunium yang
diberi skala pembacaan.Ukuran lebarnya 4 cm, panjang antara 3m-5m
pembacaan dilengkapi dengan angka dari meter, desimeter,
sentimeter, dan milimeter.Umumnya dicat dengan warna merah,
putih, hitam, kuning. Selain rambu ukur, ada juga waterpass yang
dilengkapi dengan nivo yang berfungsi untuk mendapatkan sipatan
mendatar dari kedudukan alat dan unting-unting untuk mendapatkan
kedudukan alat tersebut di atas titik yang bersangkutan.
* GPS (Global Positioning
System)

Global Positioning System (GPS) adalah sebuah sistem


navigasi satelit yang menyediakan informasi lokasi dan
waktu dalam berbagai kondisi cuaca, dimanapun di atas
permukaan bumi, sepanjang masih menerima sinyal.
GPS (Global Positioning System) adalah sistem navigasi yang
berbasiskan satelit yang saling berhubungan yang berada diorbitnya.
Gobal Positioning System adalah sistem untuk menetukan posis dan
navigasi secara global dengan menggunakan satelit.GPS Navigasi adalah
GPS handheld yang mempunyai ketelitian 3-10 meter. Bisa
digenggam.Selain berfungsi sebagai perangkat navigasi juga bisa
digunakan untuk pemetaan.

Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode


reseksi jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke
beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran
GPS, setiap epoknya memiliki empat parameter yang harus ditentukan :
yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter
kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan
jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal pengukuran jarak ke
empat satelit.
*KOMPAS

Kompas digunakan untuk menentukan arah dari


mata angin dan penunjuk arah terutama utara dan
selatan. Selain itu, kompas bisa juga sebagai
penentu arah dari suatu titik ke titik lain.
Kompas adalah sebuah alat dengan komponen utamanya jarum dan
lingkaran berskala. Salah satu ujung jarumnya dibuat dari besi berani
atau magnit yang ditengahnya terpasang pada suatu sumbu, sehinngga
dalam keadaan mendatar jarum magnit dapat bergerak bebas ke arah
horizontal atau mendatar menuju arah utara atau selatan. Kompas yang
lebih baik dilengkapi dengan nivo, cairan untuk menstabilkan gerakan
jarum dan alat pembidik atau visir. Kompas ini bergam jenis dan
bentuknya. Sebuah kompas terdiri atas sebuah jarum baja yang
bermagnet dipasang pada sebuah sumbu putar dititik pusat lingkaran.

Fungsi utama dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin
terutama arah utara atau selatan sesuai dengan magnit yang digunakan.
Kegunaan lain yang juga didasarkan pada penunjukkan arah utara
atau selatan adalah
(1) penentuan arah dari satu titik/tempat ke titik/tempat lain, yang
ditunjukkan oleh besarnya sudut azimut, yaitu besarnya sudut yang
dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam
sampai di arah yang dimaksud,
(2) mengukur sudut horizontal dan
(3) membuat sudut siku-siku.
Cara menggunakan kompas untuk menentukan arah
ke suatu tujuan :
* Pegang Alat dengan kuat di atas titik pengamatan
* Atur agar alat dalam keadaan mendatar agar
jarum dapat bergerak dengan bebas. Kalau alat
ini dilengkapi dengan nivo atur gelembung nivo
ada di tengah
* Baca angka skala lingkaran yang menuju
arah/titik yang dimaksud.
*Rool Meter /
pita ukur

*Rool Meter adalah salah satu alat ukur yang


berfungsi untuk mengukur panjang suatu benda,
atau jarak yang ukuran panjangnya tidak bisa
dijangkau oleh mistar
Untuk pengukuran jarak secara langsung digunakan
pita ukur, baik yang terbuat dari plastik maupun yang
terbuat dari plat baja pita ukur ini biasanya lebar ± 2
cm, panjang 50 m dengan menggunakan skala bolak-
balik.

Fungsi utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur jarak
atau panjang. Yang perlu diperhatikan saat menggunakan meteran antara lain :
Satuan ukuran yang digunakan Ada 2 satuan ukuran yang biasa
digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm,
m)
Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet
Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada meteran ada yang
dinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan
pada jarak tertentu dari ujung awal meteran.
Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup
dengan merentangkan meteran ini dari ujung satu ke ujung
lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk hasil yang
lebih akurat cara menggunkan alat ini sebaiknya dilakukan
sebagai berikut:
* Lakukan oleh 2 orang
* Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol
meteran di titik yang pertama
* Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik
pengukuran lainnya, tarik meteran selurus mungkin dan
letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka
meteran yang tepat di titik tersebut.
*Unting - Unting

Untuk mengukur ketegakan


suatu benda atau bidang
Unting-Unting digunakan untuk membantu
meluruskan prisma sudut dengan titik yang
berada dibawahnya. Alat ini terbuat dari logam
pejal ± 5 cm, dengan diameter 1.5 cm yang
salah satu ujungnya runcing sedang ujung yang
lain tumpul dan diberi seutas tali.

Alat – alat ini ada yang tergolong alat-alat pekerjaan


kantor dan alat pekerjaan lapangan. Alat kantor umumya
berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung,
sementara alat lapangan berkaitan dengan alat-alat
ukur. Alat-alat ini beragam bentuk dan fungsinya,
umumnya merupakan peralatan optik dari yang
konvensional sampai modern. Untuk lebih jelas,
selanjutnya diuraikan mengenai peralatan yang digunakan
dan fungsinya saat melakukan pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai