Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

METODE KAJIAN

.
4.2 Kerangka Pikir

IV-1
Gambar 4.1 Kerangka Pikir

IV-2
4.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Pengadaan data geo-spasial dalam rangka pemetaan suatu daerah/kawasan
antara lain dapat dilakukan melalui metode terrestrial (pengukuran langsung di
lapangan), fotogrametri (pemotretan udara), penginderaan jauh maupun dengan GPS.
Fotogrametri adalah suatu metode pemetaan objek-objek dipermukaan bumi yang
menggunakan foto udara sebagi media, dimana dilakukan penafsiran objek dan
pengukuran geometri untuk selanjutnya dihasilkan peta garis, peta digital maupun peta
foto. Secara umum fotogrametri merupakan teknologi geo-informasi dengan
memanfaatkan data geo-spasial yang diperoleh melalui pemotretan udara. Metode
fotogrametri banyak dipakai dalam pembuatan geo-informasi karena Obyek yang
terliput terlihat apa adanya. Produk dapat berupa : peta garis , peta foto atau kombinasi
peta foto-peta garis, proses pengambilan data geo-spatial relatif cepat dan efektif untuk
cakupan daerah yang relatif luas. Sebagai bahan dasar dalam pembuatan geo-informasi
secara fotogrametris yaitu foto udara yang saling bertampalan (overlaped foto).
Umumnya foto tersebut diperoleh melalui pemotretan udara pada ketinggian tertentu
menggunakan pesawat udara. Teknik pemotretan foto udara dengan pesawat tanpa awak
(drone) sebagai berikut:
Penentuan titik kontrol atau Ground Control Station (GCS)

Gambar 4.2 Graound Control Station (GCS)

IV-3
Merencanakan luas atau area yang akan dilakukan pemotretan dengan pesawat
tanpa awak (drone)

Gambar 4.3 Penentuan Luas Area


Merencanakan jalur penerbangan

Gambar 4.4 Pembuatan Jalur Terbang


Pemrosesan data sidelap dan overlap

Gambar 4.5 Ilustrasi sidelap dan ovelap


Perhitungan luas area dapat disajikan dengan lebih riil sesuai kondisi sebenarnya
dengan akurat dan cepat sehingga dapat memberikan data yang cukup untuk
para pengambil keputusan

IV-4
Tinggi terbang 50 m Tinggi terbang 250 m
Gambar 4.6
Luasan Area
Membuat kenampakan 3D dari hasil pemotretan dengan mengunakan pesawat
tanpa awak (drone)

Gambar 4.7 Model 3D


Membuat kenampakan Data Elevation Model (DEM) dari hasil pemotretan
dengan mengunakan pesawat tanpa awak (drone)

Gambar 4.8 Model Data Elevation Model (DEM)


Data penelitian yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1) Hasil pengambilan foto udara dengan menggunakan pesawat Quadcopter.
2) Koordinat Ground Control Point dari GPS.

IV-5
Peralatan yang digunakan saat penelitian yaitu :
1) CPU dengan processor Intel (R) Core (TM) i3-3220 CPU, 3.00 GHz, RAM 8
GB, 64-bit Operating System.
2) Pesawat UAV Multicopter Quadcopter.
3) GPS :
GPS Map 60 csx, digunakan untuk pencarian titik BM GPS Logging Holux,
digunakan untuk penentuan koordinat foto pada kamera.
4) Kamera Digital GoPro Black Hero 3, 12 Mega Pixel.
Perangkat Lunak (software), software yang digunakan adalah:
1) Agisoft PhotoScan versi 0.9.0, digunakan sebagai pengolah foto.
2) Global Mapper, digunakan sebagai penampil data DSM.
3) ArcGis 10.1, digunakan sebagai pembuat layout dan digitasi.
4) Er mapper, digunakan untuk cropping.
SIG sangat menarik untuk digunakan karena SIG menggunakan baik data spasial
maupun atribut secara terintegrasi serta memiliki kemampuan melakukan analisis
spasial dan non spasial. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
memvisualkan data spasial berikut atribut. Modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol
yang diperlukan untuk merepresentasikan unsur permukaan bumi dapat dilakukan
dengan mudah. Hampir semua aplikasi SIG dapat di-customize, dengan menggunakan
perintah-perintah dalam bahasa skrip yang dimiliki oleh perangkat lunak SIG yang
bersangkutan, sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna secara
otomatis, cepat, lebih menarik, informatif dan user friendly.
Teknik pengumpulan data dalam dua cara, yaitu sekunder serta primer. Berikut
teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam kajian pemetaan lahan akibat
banjir rob:
1) Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder merupakan data dan informasi yang dikumpulkan dari beberapa
instansi baik berupa hasil pencatatan administratif maupun hasil studi terdahulu.
Data sekunder yang dikumpulkan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
- Fakta fisik daerah: tataguna lahan pertanian, geografi, topografi, geologi,
hidrologi. Fakta fisik wilayah diperlukan agar kita dapat memahami secara
utuh daerah yang kita kaji.
- Kondisi eksisting genangan rob.

IV-6
- Hasil studi terdahulu.
2) Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari pengamatan dan survei
lapangan. Kebutuhan data terdapat dua jenis data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini, yaitu :
- Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, data
ini adalah data-data mengenai kondisi rob.
- Data sekunder, merupakan data tertulis yang diperoleh melalui sumber -
sumber dokumentasi yang telah dipublikasikan. Data ini dapat digunakan
untuk membantu mengidentifikasi kondisi fisik wilayah penelitian.
Pengumpulan data ini digunakan untuk menghemat waktu, biaya, tenaga dan
guna mendukung hasil analisis.

IV-7

Anda mungkin juga menyukai