Tugas Akhir
Diajukan oleh
ABDUL AZIS MUSTOFA LUTFI
14/361740/SV/06005
Kepada
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
PROGRAM DIPLOMA
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2017
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya
Pembimbing Penguji
Mengetahui,
Plt. Ketua Departemen
Teknologi Kebumian
i
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya di suatu Perguruan Tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak mengandung karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Penulis
ii
APLIKASI WEBGIS UNTUK PEMETAAN OBYEK WISATA DAN
PRASARANA PENDUKUNG DI KABUPATEN PONOROGO
Disusun Oleh :
Abdul Azis Mustofa Lutfi
14/361740/SV/06005
INTISARI
iii
APPLICATION OF WEBGIS FOR MAPPING OF TOURISM OBJECTS AND
SUPPORTING INFRASTRUCTURE IN PONOROGO REGENCY
Written by :
Abdul Azis Mustofa Lutfi
14/361740/SV/06005
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
1. Bapak Dr. Taufik Hery Purwanto, S.Si., M.Si. selaku Ketua Program
Diploma Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi.
4. Bapak Ari Cahyono, S.Si., M.si. selaku dosen penguji yang telah menguji,
menasihati, memberi kritik dan saran yang membangun.
5. Seluruh staf pengajar dan staf akademik serta karyawan Program Diploma
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada yang telah memberikan fasilitas dan bekal selama proses
perkuliahan.
6. Ibunda tercinta Sri Widayati, Bapak tercinta Wahyudi, dan Adik tercinta M.
Wildan Maulana Affrizal yang telah memberikan begitu banyak do’a,
v
motivasi, pengertian, perhatian, dan bantuan materiil maupun spiritual
kepada penulis selama mengerjakan tugas akhir.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih
terdapat berbagai kesalahan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk meningkatkan kualitas dari hasil yang ada. Mohon maaf atas
segala kekhilafan. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi diri pribadi penulis dan
juga bagi pembaca serta dapat menambah wawasan bagi nusa dan bangsa
Indonesia.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. ii
INTISARI ........................................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
2.1 Sistem Informasi Geografi...................................................................... 5
2.2 Global Positioning System (GPS) ........................................................... 7
2.3 Kartografi............................................................................................... 8
2.4 Pengertian Peta ...................................................................................... 9
2.5 Fungsi Peta ............................................................................................ 9
2.6 Simbol Peta .......................................................................................... 10
2.7 Pengertian Pariwisata ........................................................................... 12
2.8 Prasarana Kepariwisataan ..................................................................... 13
2.9 Batasan Istilah ...................................................................................... 14
2.10 Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 17
3.1 Alat dan Bahan..................................................................................... 17
3.2 Sumber Data ........................................................................................ 18
3.3 Tahapan Penelitian ............................................................................... 20
3.4 Diagram Alir ........................................................................................ 28
vii
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH .................................................................. 29
4.1 Batas dan Luas Wilayah ....................................................................... 29
4.2 Kondisi Topografi ................................................................................ 31
4.3 Pariwisata ............................................................................................ 31
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 32
5.1 Ploting Lokasi Obyek Wisata dan Prasarana Pendukung di Kabupaten
Ponorogo .............................................................................................. 32
5.2 Basisdata Obyek Wisata dan Prasarana Pendukung di Kabupaten
Ponorogo .............................................................................................. 33
5.3 Peta Obyek Wisata dan Prasarana Pendukung di Kabupaten Ponorogo . 34
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 39
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 39
6.2 Saran .................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 40
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
mempunyai kesiapan sarana dan prasarana yang lengkap perlu dilakukan
pengadaan sarana dan prasarana.
Wilayah di Indonesia yang memiliki potensi wisata yang luar biasa salah
satunya Kabupaten Ponorogo. Kabupaten Ponorogo secara sosial budaya
mempunyai dua predikat sekaligus yaitu sebagai kota santri, karena mempunyai
puluhan pondok pesantren serta disebut kota reog karean dari kota inilah kesenian
reog yang sudah di akui Unesco berasal (Harsono, 2013). Kesenian reog tersebut
merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan selain potensi pesona wisata yang
ada di Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan letak geografis Kabupaten Ponorogo
berada di kaki gunung wilis yang mempunyai banyak potensi alam, baik wisata
maupun bidang pertanian. Berdasarkan Ponorogo dalam angka tahun 2016,
Kabupaten Ponorogo memiliki 27 wisata alam, antara lain wisata alam Telaga
Ngebel, Air Terjun Pletuk, Gunung Pringgitan, dan Coban lawe. Berbagai macam
jenis wisata yang ada memiliki pesona dan budaya masing-masing tentu bisa
menjadi modal untuk meningkatkan pedapatan daerah dengan pengelolaan yang
baik.
2
Saat ini perkembangan pemetaan di Kabupaten Ponorogo masih cenderung
menggunakan peta cetak, seperti ketersediaan peta wisata di Dinas Pariwisata.
Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan peta tidak hanya sampai pada
peta konvensional, akan tetapi peta saat ini dapat berbentu peta digital. Menurut
Nuryadin (2005) Peta digital adalah representasi fenomena geografi yang disimpan
dan dianalisis menggunakan komputer digital. Penggunaan peta digital memiliki
kelebihan yaitu memiliki kualitas kontrol yang lebih baik dan dapat direvisi kapan
saja, selain itu peta digital dapat dipadukan dengan teknologi multimedia saat ini.
Pemanfatan teknologi multimedia saat ini dapat menggabungkan suara, animasi,
serta video dengan peta, sehingga didapatkan hasil peta yang menarik serta dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik. Perkembangan teknologi internet saat ini
dapat digunakan sebagai media promosi peta wisata dengan memanfaatkan
kolaborasi anatara peta digital dengan website, tujuan kolaborasi tersebut tentunya
untuk memudahkan dalam promosi serta memberikan fitur baru yang menarik.
3
mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Ponorogo dengan judul laporan
“Pemetaan Obyek Wisata dan Prasarana Di Kabupaten Ponorogo”.
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan didapatkan berupa:
1. Menyusun basisdata terkait obyek wisata dan prasarana pendukung
di Kabupaten Ponorogo.
2. Memetakan persebaran (lokasi) obyek wisata dan prasarana
pendukung di Kabupaten Ponorogo.
1.4 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh berupa:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang objek wisata
dan prasarana yang terdapat di Kabupaten Ponorogo.
2. Memudahkan wisatawan untuk berkunung ke Kabupaten Ponorogo
dengan adanya informasi yang terdapat dalam peta.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu sistem yang didesain untuk
bekerja dengan data spasial/data yang berwujud koordinat geografis (Prahasta,
2001). Sistem Informasi Geografis (SIG) menurut ESRI (Enviromental System
Research Institute) yaitu kumpulan terorganisir dari perangkat keras, perangkat
lunak, data geografis, dan personal yang didesain untuk memperoleh, menyimpan,
memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan bentuk informasi
yang bereferensi geografis.
1. User (Pengguna)
Teknologi SIG membutuhkan user dalam menjalankan, mengelola, dan
membangun perencanaan sistem yang dapat diaplikasikan dalam
kehidupan nyata. Pengguna SIG yang menjalankan sistem adalah
operator sistem, sedangkan yang mengelola dan membangun
perencanaan sistem ini antara lain adalah pemasok SIG, perusahaan
swasta, dan agen publik. Seorang operator sistem bertanggung jawab
terhadap kinerja kerja sistem, sedangkan pemasok SIG bertanggung
jawab dalam penyediaan software pendukung dan update software
terbaru, salah satu contohnya adalah Environmental Systems Research
Institute, Inc (ESRI). Perusahaan swasta adalah organisasi yang
bergerak di bidang SIG. Agen publik pada dasarnya adalah agen
pemerintahan yang menyediakan data suatu negara dalam porsi besar,
contohnya adalah Bakosurtanal untuk Indonesia.
5
2. Aplikasi
Aplikasi yang dimaksud adalah prosedur - prosedur yang digunakan
untuk mengolah data.
3. Data
Dalam kerangka SIG, data secara logika dibagi menjadi dua kategori,
data spasial, dan data tekstual (atribut). Data spasial merupakan data
yang memiliki informasi lokasi atau data yang bereferensi geografis dan
data atribut merupakan data yang memiliki informasi fitur spasial.
4. Software (Perangkat lunak)
Elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG
adalah:
a. Tools untuk melakukan input dan pengolahan data geografis.
b. Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System).
c. Tools yang mendukung query, analisis, dan visualisasi data
geografis.
d. Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan penggunaan
SIG.
5. Hardware (Perangkat keras)
SIG membutuhkan perangkat keras komputer untuk penyimpanan dan
pemrosesan data. SIG membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang
lebih tinggi dibandingkan sistem informasi lainnya. Untuk melakukan
proses analisis data geografis dibutuhkan prosesor yang cepat dan
memori yang cukup besar, kartu grafik dan harddisk dengan spesifikasi
yang tinggi untuk kualitas gambar yang dihasilkan dan kemampuan
penyimpanannya.
6
diantara beragam pengguna informasi. Hal-hal tersebut membuat SIG mampu
dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam berbagai bidang.
7
2.3 Kartografi
8
2.4 Pengertian Peta
9
Peta selain digunakan sebagai kegiatan perencanaan, dapat juga digunakan
sebagai alat bantu dalam kegiatan penelitian. Berikut ini fungsi peta dalam
kegiatan penelitian:
Menurut Aziz dan Rachman (1997) simbol merupakan salah satu alat untuk
mengadakan komunikasi, dan simbol mempunyai arti dan bentuk. Dengan
mengetahui arti dan bentuk simbol tersebut, maka pemilihan simbol harus
disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari peta tematik. Pada hakekatnya dengan
menggunakan simbol, kita dapat membaca tema dari suatu peta dengan mudah.
Menurut bentuknya simbol dibagi menjadi 3 yaitu:
10
Simbol menurut wujudnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Piktoral
Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
dengan bentuk yang mirip atau identik dengan bentuk asli kenampakan
tersebut.
2. Geometrik / Abstrak
Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
dengan bentuk yang abstrak, yang mudah digambar namun agak sulit
diketahui maksudnya.
3. Huruf
Simbol yang digunakan untuk mewakili suatu kenampakan muka bumi
yang khas atau khusus dengan huruf.
11
2.7 Pengertian Pariwisata
12
5. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa
bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisat;
6. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawa;
7. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata
adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah
administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas
umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling
terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
13
2.9 Batasan Istilah
14
Jawa Tengah. Metode yang dilakukan yaitu survei lapangan dengan tahapan
pemilihan daerah penelitian, pengumpulan data, dan pengolahan digital. Hasil dari
penelitiannya yaitu peta interaktif yang disusun dengan sistem informasi geografi.
Penelitian yang dilakukan Sulistyanto dkk (2014) yaitu dengan judul Sistem
Informasi Geografi Pariwisata Kabupaten Probolinggo Berbasis Web. Metode yang
digunakan yaitu waterfall model, metode yang digunakan tersebut merupakan
metode perancangan dan pemodelan sistem sehingga hanya melakukan
pengaplikasian data yang sudah ada kedalam web. Hasil dari penelitian ini website
wisata Kabupaten Probolinggo.
15
Tabel III.2 Penelitian Sebelumnya
Sulistyanto, dkk Sistem Informasi Geografi Pariwisata Kabupaten Website wisata Kabupaten
4 waterfall model
(2014) Kabupaten Probolinggo Berbasis Web Probolinggo Probolinggo
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
6. Alat tulis digunakan untuk mencatat data primer saat melakukan
survei lapangan.
7. Bahan yang digunakan selama penelitian berlangsung sebagai berikut:
a. Peta jaringan jalan Kabupaten Ponorogo skala 1: 10000 tahun
2013.
b. Peta jaringan sungai Kabupaten Ponorogo skala 1: 10000 tahun
2013.
c. Peta batas administrasi Kabupaten Ponorogo skala 1: 10000
tahun 2013.
d. Data obyek wisata dan prasarana Kabupaten Ponorogo
1. Data primer
Sumber data primer yang digunakan penelitian ini melalui survei
lapangan dengan GPS dan foto lokasi dengan kamera.
18
Gambar 2 Ilustrasi Kamera Nikon D5300 (Blibli, 2017)
2. Data Sekunder
a. Data obyek wisata dan penginapan diperoleh dari Dinas Pariwisata
Kabupaten Ponorogo. Data yang digunakan berupa data tabular
yang berisikan mengenai keterangan pada masing-masing data
tersebut.
19
3.3 Tahapan Penelitian
Jenis Obyek
No Obyek Wisata Lokasi
Wisata
1 Gunung Masjid Wisata Alam Dsn. Kates Ds. Pandak
Gunung Beruk Tanggungrejo
2 Wisata Alam Karangpatihan
Makam Kelurahan Setono
Bathoro
3 Katong Wisata Budaya
Masjid Ds. Tegalsari
4 Tegalsari Wisata Budaya
5 Jenang Mirah Wisata Buatan Desa Josari
20
Tabel 4 Daftar Jenis Pelayanan Kesehatan dan Alamat
N
SPBU Kecamatan
o
1 Tambakbayan Ponorogo
2 Kepuhrubuh Siman
3 Slahung Slahung
4 Nailan Slahung
21
Gambar 4 Ilustrasi Pengambilan Foto Lokasi Ploting
22
3. Memasukan shapefile obyek wisata, shapefile prasaran pendukung,
shapefile basemap Kabupaten Ponorogo kedalam geodatabase yang
telah dibuat sebelumnya dengan melakukan klik kanan Import
Feature Class (Multiple)
23
c. Mengisikan nama file foto pada field foto yang sudah dibuat.
24
f. Memilih ArcToolbox Data Management tools Generate
Attachment Match Table.
25
i. Pada jendela Add Attahments memasukan data shapefile titik
obyek wisata pada Input Dataset memasukan tabel hasil
Generate Attachment Match Table memasukan folder letak
penyimpanan foto yang akan dihubungkan pada Working
Folder Ok.
26
3.3.4 Penyajian Informasi
1. Mengakses website ArcGIS Online
www.storymaps.arcgis.com
27
3.4 Diagram Alir
28
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH
Gambar 21 Peta Administrasi Kabupaten Ponorogo (dicetak tidak sesuai skala asli)
29
Kabupaten Ponorogo secara geografis berbatasan langsung dengan
Kabupaten Magetan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Nganjuk di sebelah utara.
Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten
Trenggalek. Di sebelah selatan dengan Kabupaten Pacitan. Sedangkan di sebelah
barat berbatasan dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Wonogiri (Provinsi
Jawa Tengah). Kabupaten Ponorogo terletak di koordinat 111o 17’ – 111o52’ Bujur
Timur dan 7o49’ – 8o20’ Lintang Selatan yang berada di Provinsi Jawa Timur. Luas
wilayah Kabupaten Ponorogo yang mencapai 1.371,78 km2 habis terbagi menjadi 21
Kecamatan yang terdiri dari 307 Desa/Kelurahan. Tabel IV.1 menunjukan luas setiap
kecamatan di Kabupaten Ponorogo
30
4.2 Kondisi Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Ponorogo bervariasi mulai daratan rendah
sampai pegunungan. Berdasarkan data yang ada, sebagian besar wilayah Kabupaten
Ponorogo yaitu 79 % terletak di ketinggian kurang dari 500 m di atas permukaan
laut, 14,4% berada di antara 500 hingga 700 m di atas permukaan laut dan sisanya
5,9% berada pada ketinggian di atas 700 m. Secara topografis dan klimatologis
Kabupaten Ponorogo merupakan dataran rendah dengan iklim tropis yang
mengalami dua musim kemarau dan musim penghujan dengan suhu udara berkisar
antara 18˚ s/d 31˚ Celcius. Apabila dilihat menurut luas wilayahnya, Kecamatan
yang memiliki wilayah terluas (di atas 100 km2) secara berturut-turut adalah
Kecamatan Ngrayun, Kecamatan Pulung dan Kecamatan Sawoo.
4.3 Pariwisata
Kabupaten Ponorogo merupakan Kabupaten yang terkenal dengan kesenian
Reyog, dan juga dijuluki sebagai Bumi Reyog. Kabupaten Ponorogo mempunyai
sejarah yang tidak lepas dari Seorang Raden yang bernama Bathoro Katong,
awalnya Raden Katong datang ke Wilayah Wengker dan saat itu wilayah tersebut
dipimpin oleh Suryo Ngalam, dan pelan tapi pasti Raden Katong mendapat
kepercayaan Suryo Ngalam dan dapat mendirikan Kadipaten dan diberi nama
Kadipaten Ponorogo. Kesenian Reyog Ponorogo merupakan salah satu daya tarik
wisatawan asing maupun lokal untuk berkunjung di Kabupaten Ponorogo.
Wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Ponorogo tidak hanya menikmati
kesenian Reyog, akan tetapi berkunjung ke obyek wisata yang ada di kabupaten
Ponorogo.
31
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah obyek wisata berdasarkan data sekunder dan cek lapangan yakni 19
obyek wisata, sedangkan jumlah prasarana pendukung berdasarkan data sekunder
dan cek lapangan yakni 61 obyek prasarana. Pengumpulan data dilakukan
berdasarkan jenis obyek seperti pada Tabel V.1 dan Tabel V.2.
32
Tabel 8 Daftar Jumlah Obyek Wisata Menurut Jenisnya
33
Basisdata yang dibuat berisikan shapefile lokasi obyek wisata, shapefile
lokasi SPBU, shapefile lokasi pelayanan kesehatan, shapefile lokasi penginapan,
dan shapefile basemap administrasi Kabupaten Ponorogo. Shapefile lokasi obyek
wisata dan prasarana pendukung yang sudah di import kedalam geodatabase
dilakukan attachments dengan foto masing-masing lokasi. Attachments digunakan
untuk menghubungkan foto dengan masing-masing shapefile, sehingga data foto
dapat diakses langsung melalui shapefile dalam database tersebut. Contoh hasil
proses Attachments dapat dilihat pada Gambar V.2.
34
penyimpanan yang besar, dan juga sistem informasi yang dihasilkan dapat dengan
mudah di integrasikan dengan sistem lain. Pemetaan menggunakan WebGIS sangat
dipengaruhi perkembangan teknologi modern, sehingga memiliki kelemahan salah
satunya yakni akses harus dilakukan menggunakan internet.
35
kata pengantar. Halaman kedua website tersebut berisikan peta utama yaitu peta
obyek wisata dan prasarana pendukung di Kabupaten Ponorogo. Halaman terakhir
berisikan biodata dari pembuat website sekaligus peta obyek wisata dan prasarana
pendukung di Kabupaten Ponorogo.
36
Penyajian informasi Prasarana pendukung dibagi menjadi 3 obyek yakni
pelayanan kesehatan, penginapan dan SPBU. Hasil pemetaan obyek pelayanan
kesehatan terlihat menyebar rata di seluruh wilayah Kabupaten Ponorogo, hal
tersebut dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat menjangkau fasilitas
tersebut. Obyek pelayanan kesehatan dibagi menjadi 2 jenis yakni puskesmas dan
rumah sakit. Pelayanan kesehatan puskesmas menyebar di seluruh wilayah
ponorogo hampir di masing-masing kecamatan memiliki puskesmas, sedangkan
pelayanan kesehatan rumah sakit terpusat di wilayah tengah Kabupaten Ponorogo
atau di wilayah kota.
37
Gambar 26 Tampilan WebGIS Prasarana Pendukung (Penginapan)
38
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan dari pemetaan Obyek Wisata dan Prasaranan
Pendukung di Kabupaten Ponorogo adalah:
39
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, L., & Rachman, R. 1997. Peta Tematik. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Harmon J.E., & Anderson S.J. 2003. Design and Implementation of Geographic
Information Systems. John Wiley and Sons: New Jersey.
Riyanto, Putra, P.E., & Inderlarko, H. 2009. Pengembangan Aplikasi SIG Berbasis
Desktop dan Aplikasi. Yogyakarta: Gava Media.
Samper, J.M., Lagunilla, J.M., & Perez, R.B. 2008. GPS and Galileo: Dual RF
Front-end receiver and Design, Fabrication, & Test. McGraw Hill
Profesional.
Shamsi, U. M. 2005. GIS Application for Water, Wastewater & Stormwater
System. CRC Press. Florida.
Soetopo, Alifien. 2011. Mengenal Lebih Dekat: Wisata Alam Indoensia. Jakarta:
Pacu Minat Baca.
40
Sukwardjono & Sukoco, M. 1997. Kartografi Dasar. Yogyakarta: Program Pra
Pasca Sarjana Fakultas Geograsi Universitas Gadjah Mada.
Tanoe, Andrea. 2011. Berkenalan dengan GPS. Percetakan Pohon Cahaya, Jakarta.
DAFTAR LAMAN
International Cartographic Association. 2003. A Strategic Plan for the
International Cartographic Association 2003-2011, (Online),
(http://icaci.org/mission/ , diakses 16 Agustus 2017).
41
LAMPIRAN
42
Lampiran I Tabel Hasil Plotting Lapangan Obyek Wisata
43
Lampiran II Tabel Hasil Plotting Lapangan Prasarana Pendukung (Hotel)
44
Lampiran III Tabel Hasil Plotting Lapangan Prasarana Pendukung (Pelayanan
Kesehatan)
Pelayanan
No. Jenis Koordinat X Koordinat Y
Kesehatan
1 Puskesmas Ngrayun 549235 9107699
2 Puskesmas Slahung 545682 9111651
3 Puskesmas Nailan 547229 9117969
4 Puskesmas Bungkal 549985 9114946
5 Puskesmas Sambit 557367 9120020
6 Puskesmas Sawoo 563109 9118507
7 Puskesmas Sooko 573784 9125316
8 Puskesmas Pudak 578440 9129935
9 Puskesmas Pulung 568078 9129409
10 Puskesmas Jetis 552360 9123230
11 Puskesmas Balong 547746 9120496
12 Puskesmas Kauman 545024 9130445
13 Puskesmas Jambon 541561 9128941
14 Puskesmas Badegan 536064 9129832
15 Puskesmas Sampung 540132 9137561
16 Puskesmas Babadan 555587 9136457
17 Puskesmas Jenangan 560443 9135406
18 Puskesmas Ngebel 570181 9138705
19 Rumah Sakit Rsu Aisyiyah 551984 9130206
20 Rumah Sakit Rsu Darmayu 552182 9130221
21 Rumah Sakit Rsu Griya Waluya 552376 9130395
22 Rumah Sakit Rsu Muslimat 551798 9129186
23 Rumah Sakit Rsud Dr.Hardjono 550853 9127745
45
Lampiran IV Tabel Hasil Plotting Lapangan Prasarana Pendukung (SPBU)
No SPBU Kecamatan Koordinat X Koordinat Y
1 Tambakbayan Ponorogo 549686 9130559
2 Kepuhrubuh Siman 553571 9125865
3 Slahung Slahung 545713 9112154
4 Nailan Slahung 547087 9117489
5 Bungkal Bungkal 549640 9114743
6 Sidoharjo Pulung 565789 9129771
7 Besuki Sambit 558550 9119621
8 Jetis Jetis 552812 9122637
9 Madusari Siman 550912 9126201
10 Surodikraman Ponorogo 551974 9129146
11 Tonatan Ponorogo 554095 9129952
12 Mangunsuman Siman 554116 9131586
13 Babadan Babadan 555013 9135615
14 Cekok Babadan 552994 9133270
15 Gupolo Babadan 551636 9133592
16 Jingglong Ponorogo 550717 9131487
17 Maron Kauman 543501 9130367
18 Sukosari Kauman 544955 9125526
19 Nongkodono Kauman 544916 9126605
20 Bangunrejo Sukorejo 543393 9133762
21 Karangwaluh Sampung 538346 9129802
46
Lampiran V Sebagai Foto Lapangan Obyek Wisata
Tanggungrejo
2 Gunung Beruk
Karangpatihan
Makam Bathoro
3 Kelurahan Setono
Katong
47
No Obyek Wisata Lokasi Foto
Aloon Aloon
9 Kel. Mangkujayan
Ponorogo
48
No Obyek Wisata Lokasi Foto
49
No Obyek Wisata Lokasi Foto
Taman Wisata
19 Ronowijayan, Siman
Ngembak
50
Lampiran VI Sebagai Foto Lapangan Prasarana pendukung (Hotel)
Jl.Jend.Sudirman 117,
1 Ponorogo Permai
Ponorogo
Jl.Diponegoro 40,
2 Kencana Dewi
Ponorogo
Jl.Sultan Agung 6,
5 Saa Nuansa Graha
Ponorogo
Jl.KH.A.Dahlan 62,
6 Latiban
Ponorogo
51
No Nama Hotel Alamat Foto
Jl.Gajahmada 56,
7 Gajah Mada
Ponorogo
9 Pantes Jl.Diponegoro 85
Jl.Ahmad Dahlan,
11 Maesa
Ponorogo
Jl.Juanda.No 19,
12 Amaris
Ponorogo
52
No Nama Hotel Alamat Foto
Jl.Raya Pacitan,
13 Sankita
Ponorogo
53
Lampiran VII Sebagai Foto Lapangan Prasarana pendukung (Pelayanan
Kesehatan)
Pelayanan Alamat Foto
No. Jenis
Kesehatan
Jl. Raya
Ngrayun
1 Puskesmas Ngrayun No.40, Kec.
Ngrayun
Jl. Jawa
2 Puskesmas Slahung No.2, Kec.
Slahung
Jl. Raya
3 Puskesmas Nailan Pacitan, Kec.
Slahung
Jl. Pemuda
4 Puskesmas Bungkal No.53, Kec.
Bungkal
Jl.
A.R.Hakim
5 Puskesmas Sambit No.11,
Tamansari,
Kec. Sambit
54
Pelayanan Alamat Foto
No. Jenis
Kesehatan
Jl. Sunan
Kumbul
6 Puskesmas Sawoo No.84, Kec.
Sawoo
Jl. Sooko -
7 Puskesmas Sooko Pulung No.1,
Kec. Sooko
Jl. Pudak -
8 Puskesmas Pudak Pulung No.1,
Kec. Pudak
Jl.
Jend.Sudirman
10 Puskesmas Jetis No.51, Kec.
Jetis
55
Pelayanan Alamat Foto
No. Jenis
Kesehatan
Jl. Pemuda
11 Puskesmas Balong No. 4a, Kec.
Balong
Jl.
Diponegoro,
12 Puskesmas Kauman Kec.
Kauman
Jl. Merdeka
13 Puskesmas Jambon No.1, Kec.
Jambon
Jl. Raya
Ponorogo -
Solo
14 Puskesmas Badegan No.123b,
Kec.
Badegan
Jl. Raya
Sampung
15 Puskesmas Sampung No.53, Kec.
Sampung
56
Pelayanan Alamat Foto
No. Jenis
Kesehatan
Jl. Raya
Ponorogo -
16 Puskesmas Babadan Madiun
No.06, Kec.
Babadan
Jl. Raya
Jenangan,
17 Puskesmas Jenangan Kec.
Jenangan
Jl. Telaga
18 Puskesmas Ngebel Ngebel No.7,
Kec. Ngebel
Jl. Dr.
Soetomo No.
18 - 24,
Rumah Rsu Ponorogo,
19
Sakit Aisyiyah Bangunsari,
Kec.
Ponorogo
Jl. Dr
Sutomo No.
Rumah Rsu 44 - 50,
20 Bangunsari,
Sakit Darmayu
Kec.
Ponorogo
57
Pelayanan Alamat Foto
No. Jenis
Kesehatan
Jl. Sultan
Rumah Rsu Griya Agung No.68,
21 Nologaten,
Sakit Waluya
Kec. Ponorogo
Jl. Jend.
Ahmad Yani
Rumah Rsu No.155,
22
Sakit Muslimat Surodikraman,
Kec. Ponorogo
Jl. Raya
Ponorogo -
Rumah Rsud Pacitan,
23
Sakit Dr.Hardjono Pakunden,
Kec. Ponorogo
58
Lampiran VIII Sebagai Foto Lapangan Prasarana pendukung (SPBU)
1 Tambakbayan Ponorogo
2 Kepuhrubuh Siman
3 Slahung Slahung
4 Nailan Slahung
5 Bungkal Bungkal
59
No SPBU Kecamatan Foto
6 Sidoharjo Pulung
7 Besuki Sambit
8 Jetis Jetis
9 Madusari Siman
10 Surodikraman Ponorogo
11 Tonatan Ponorogo
60
No SPBU Kecamatan Foto
12 Mangunsuman Siman
13 Babadan Babadan
14 Cekok Babadan
15 Gupolo Babadan
16 Jingglong Ponorogo
17 Maron Kauman
61
No SPBU Kecamatan Foto
18 Sukosari Kauman
19 Nongkodono Kauman
20 Bangunrejo Sukorejo
21 Karangwaluh Sampung
62
63