Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MERANCANG JALUR JALAN


DENGAN LENGKUNG HORIZONTAL
MENGGUNAKAN SOFTWARE SURPAC

Disusun oleh :

NAMA : BERLIAN PUJI RAHMA HIDAYATI

NIM : 16 / 396624 / SV / 10837

PROGRAM STUDI : D3 TEKNIK GEOMATIKA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

MERANCANG JALUR JALAN


DENGAN LENGKUNG HORIZONTAL
MENGGUNAKAN SOFTWARE SURPAC

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas dan nilai semester 3


setelah melaksanakan praktikum perancangan jalu jalan dengan lengkung horizontal
menggunakan software Surpac
mata kuliah Praktik Survei Rute
Program Studi D3 Teknik Geomatika
Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
2017

Disusun oleh :

NAMA : BERLIAN PUJI RAHMA HIDAYATI

NIM : 16 / 396624 / SV / 10837

PROGRAM STUDI : D3 TEKNIK GEOMATIKA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GEOMATIKA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan yang berjudul

MERANCANG JALUR JALAN


DENGAN LENGKUNG HORIZONTAL
MENGGUNAKAN SOFTWARE SURPAC

Oleh :

NAMA : BERLIAN PUJI RAHMA HIDAYATI

NIM : 16 / 396624 / SV / 10837

PROGRAM STUDI : D3 TEKNIK GEOMATIKA

Laporan ini kami susun sebagai pertanggungjawaban atas praktikum perancangan


jalur jalan dengan lengkung horizontal menggunakan software Surpac pada mata kuliah
Praktik Survei Rute, pada tanggal 19 September 2017 – 25 September. Untuk itu kami mohon
kepada pihak yang bersangkutan untuk mengesahkan laporan ini sebagai bahan pertimbangan
sesuai standar laporan Program Studi D3 Teknik Geomatika.

Telah diperiksa dan disahkan oleh :

Mengesahkan :

Dosen Pengampu I Dosen Pengampu II

Ruli Andaru., S.T., M.Eng Maritsa Faridatunnisa.,S.T., M.Eng

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobil’alamin. Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT
karena atas berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
dengan baik tanpa ada kendala yang berarti.
Laporan Berjudul “Merancang Jalur Jalan Dengan Lengkung Horizontal Menggunakan
Software Surpac” dibuat setelah melaksanakan praktikum perancangan jalur jalan dengan
lengkung horizontal pada ketinggian jalan 85 meter dan 55 meter menggunakan software
Surpac yang telah dilaksanakan pada tanggal 19 September 2017 – 25 September 2017 yang
dilakukan secara mandiri oleh setiap mahasiswa dan melatih kemampuan mahasiswa dalam
menyusun suatu laporan, serta merupakan bentuk tanggungjawab dari mahasiswa setelah
melakukan praktikum.

Atas tersusunnya laporan ini, tidak lepas dari bantuan dan dari pihak – pihak yang
bersangkutan, maka dari itu kami ucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan hidayah-Nya sehingga pada saat kami
mengerjakan laporan tidak ada kendala yang berarti.
2. Orang tua kami yang telah mendukung dan memberikan doa restu sehingga kami
dapat selamat dalam praktikum ini dan telah memberikan fasilitas/sarana prasarana
yang mendukung dalam pembuatan laporan ini.
3. Bapak Ir. Waljiyanto, M.Sc. selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Geomatika
4. Bapak Ruli Andaru., ST., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik Survei
Rute
5. Ibu Maritsa Faridatunnisa., ST., M.Eng. selaku dosen pengampu mata kuliah Praktik
Survei Rute
6. Mas Satria Kusuma Putra selaku asisten dosen Praktik Survei Rute
7. Semua pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan laporan ini

Laporan ini disusun berdasarkan data dan keadaan sesungguhnya yang penulis
dapatkan selama melakukan praktikum. Oleh karena itu penulis berusaha memberikan yang
terbaik dalam pembuatan laporan ini.

iv
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata sempurna
maka penulis sangat berharap adanya kritik, saran serta komentar dari para pembaca agar
dalam laporan selanjutnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik lagi.

Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Yogyakarta, 23 September 2017


Hormat kami

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iv

DAFTAR ISI ............................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 2
C. Manfaat Pratikum .......................................................................................... 2
D. Keselamatan Kerja ......................................................................................... 2
E. Pelaksanaan Kegiatan .................................................................................... 3
F. Metodologi .................................................................................................... 4
G. TOR Praktikum ............................................................................................. 5
H. Peserta Praktikum ......................................................................................... 5

BAB II DASAR TEORI .......................................................................................... 6

BAB III LANGKAH KERJA ................................................................................ 8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 32

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 37

A. Kesimpulan ................................................................................................... 37
B. Kritik dan Saran ............................................................................................ 37
C. Kendala Praktikum ........................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 38

LAMPIRAN ............................................................................................................. 39

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Geomatika mempunyai aplikasi dalam semua disiplin yang berhubungan dengan


data spasial, misalnya studi lingkungan, perencanaan wilayah dan kota, kerekayasaan,
navigasi, Geologi dan Geofisika, serta pengelolaan pertanahan. Oleh karena itu Geomatika
sangat fundamental terhadap semua disiplin ilmu kebumian yang menggunakan data
spasial, seperti Ilmu Ukur Tanah, pengindraan jauh (foto udara atau dengan gelombang
elektromagnetik), kartografi, Sistem Informasi Geografis (SIG), dan Global Positioning
System (GPS). Pada ilmu kegeomatikaan juga mempelajari survei rute dimana
salahsatunya membahas tentang perencanaan jalur jalan.

Perencanaan jalur jalan tidak semudah yang dibayangkan. Seorang surveyor harus
melakukan rurvei terlebih dahulu terhadap rute dan kondisi lapangan yang akan
dibangun jalan. Tahapan demi tahapan harus dilakukan ketika ingin membangun sebuah
jalur jalan. Untuk mempermudah pekerjaan perancangan jalur jalan, pada umumnya
surveyor menggunakan sebuah aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah data dan
mampu menunjukan bentuk kasar dari design jalan yang nantinya akan dibuat. Salah satu
aplikasi yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses perencanaan jalur jalan
adalah software Surpac.

Sofware surpac ini didesign untuk mempermudah dalam pekerjaan seperti diatas.
Pada aplikasi ini dapat digunakan untuk merencanakan suatu jalan yang berbentuk
sebuah lengkungan jalan horizontal. Design lengkung Horizontal (kurva horizontal)
merupakan salah satu metode untuk membuat belokan pada jalur jalan/route. Parameter
yang terdapat dalam sebuah kurva horizontal adalah arc dan R (jari-jari). Dalam Surpac
pembentukan lengkungan dibuat dengan menentukan terlebih dahulu nilai R dan arc. R
adalah jari-jari kurva lingkaran, sedangkan arc adalah panjang busur tiap titik station.
Panjang arc akan menentukan jumlah titik station yang terbentuk pada kurva.

Maka dari itu pada tanggal 19 September 2017 mahasiswa D3 Teknik Geomatika
melakukan praktikum perancangan sebuah desain jalur jalan dengan lengkung horizontal

1
menggunakan software Surpac. Selain itu juga menghitung nilai volume cut and fill dari
desain jalan tersebut. Sehingga akan terjadi kesinambungan antara teori dan praktik.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban setelah melakukan praktikum tersebut, kami


susun laporan ini sebagai hasil akhir praktikum dengan sebaik – baiknya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dilaksanakan praktikum tersebut adalah
1. Mahasiswa dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur
sesuai rencana trase
2. Mahasiswa dapat mendesign lengkung/kurva horizontal
3. Mahasiswa dapat membuat koridor jalan
4. Mahasiswa mampu menghitung besarnya volume cut and fill yang diperlukan
dalam pembuatan rencana jalur jalan
5. Mahasiswa mampu membuat layout peta menggunakan software Surpac

C. MANFAAT PRAKTIKUM
Hasil praktikum diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teknis atau
praktis maupun teoritis. Sejalan dengan tujuan praktikum maka manfaat yang didapat
setelah melakukan praktikum tersebut adalah :
1. Dapat melakukan perancangan jalur jalan (road) berdasarkan jalur sesuai
rencana trase
2. Dapat mendesign lengkung/kurva horizontal
3. Dapat membuat koridor jalan sesuai dengan yang telah disyaratkan
4. Dapat menghitung besarnya volume cut and fill yang diperlukan dalam
pembuatan rencana jalur jalan
5. Dapat membuat layout peta menggunakan software Surpac sesuai dengan
prosedur yang benar.

D. KESELAMATAN KERJA
Hal terpenting dalam praktikum adalah keselamatan. Jadi, dalam praktikum ini
keselamatan kerjalah yang diutamakan. Keselamatan kerja yang paling penting pada saat
praktikum kali ini adalah keselamatan pribadi dan alat. Berikut adalah rinciannya.

2
D.1 Keselamatan pribadi
Demi keselamatan kerja dan juga untuk memperlancar praktikum, setiap anggota
diwajibkan mematuhi SOP di dalam Laboratorium Surveying maupun di lingkungan
kampus yang telah ditentukan seperti memakai pakaian yang sopan, memakai sepatu
dan menjaga barang bawaan ketika di praktikum.

D.2 Keselamatan alat


Setiap alat- alat yang digunakan dalam praktikum harus digunakan seefisien dan
seefektif mungkin, harus dijaga, dirawat dengan baik, dan jangan sampai rusak.

E. PELAKSANAAN KEGIATAN

E.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum

E.1.1 Praktikum
Praktikum perancangan jalur jalan dengan lengkung horizontal oleh tiap-tiap
mahasiswa pada tanggal 19 September 2017 – 25 September 2017

E.1.2 Pembuatan Laporan


Pembuatan laporan dilakukan oleh tiap individu pada tanggal 23 September
2017 – 25 September 2017.

E.2 Tempat Pelaksanaan Praktikum


E.2.1 Praktikum
Praktikum perancangan jalur jalan dengan lengkung horizontal dilakukan oleh
tiap-tiap mahasiswa di sekitar Kantor Pusat Fakultas Teknik UGM dan rumah
mahasiswa

E.2.2 Pembuatan Laporan


Pembuatan laporan dilakukan oleh tiap individu di rumah praktikan/mahasiswa.

E.3 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum tersebut adalah
a. Personal Komputer
b. Software Surpac 6.3.2
c. Data Masukan untuk pengolahan data

3
- Data topografi original (ori_road2.str)
- Jalur rencana jalan (traseroute1.str)
d. Kertas
e. Printer

F. METODOLOGI
Dalam praktikum tersebut dilakukan beberapa metodologi penelitian. Berikut adalah
rinciannya :

F.1 Pemaparan Materi


Pemaparan materi dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah praktik survei
rute yaitu Bapak Ruli Andaru., ST., M.Eng. Materi yang disampaikan terkait
dengan praktikum yaitu pembuatan lengkung horizontal dan parameternya. Selain
itu juga dilakukan tutorial mengenai prosedur melakukan kegiatan praktikum
menggunakan software Surpac yang disampaikan oleh Mas Satria Kusuma Putra
selaku asisten dosen.

F.2 Kegiatan Praktikum


Dalam praktikum ini, kegiatan dilakukan secara mandiri oleh tiap-tiap
mahasiswa. Ada prosedur/tahapan yang harus dilakukan dalam praktikum
merancang jalur jalan dengan lengkung horizontal, menghitung cut and fill yang
dapat dilihat lebih lanjut pada Bab III mengenai langkah kerja.

F.3 Pengolahan data


Data – data yang diperlukan dalam praktikum untuk dilakukan pengolahan
data adalah Data topografi original (ori_road2.str) dan alur rencana jalan
(traseroute1.str)dll. Setelah itu data-data tersebut akan diolah menggunakan
software Surpac.

F.4 Penyusunan laporan


Tahap selanjutnya adalah mengolah rekapitulasi data menjadi suatu laporan.
Isi laporan tidak hanya data ukuran praktikum, tapi juga ditambah dengan studi
literatur yang dapat dijadikan dasar teori penulisan data tersebut

Studi literature meliputi studi pustaka yang dilakukan berdasarkan pada


publikasi dari praktikum – praktikum terdahulu yang dipublikasikan. Studi literatur

4
dilakukan terhadap hal - hal yang terkait dengan pemahaman konsep perancangan
jalur, parameter lengkung horizonta; mekanisme penggunaan software, cut and fill
dll. Studi pustaka dan literatur ini kemudian dijadikan sebagai bahan acuan bagi
penulis dalam pembuatan laporan. Sumber literatur di dapat dari buku dan internet.

G. TOR PRAKTIKUM

- Kurva horizontal dibuat untuk tiap titik poligon dengan parameter R = 100m dan
Panjang Arc (busur) = 10m.
- Rancang design jalan dengan lengkung tersebut menggunakan metode curve from
tangent
- Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama (datar)
dengan RL = 85m
- Lebar koridor 20m kiri dan kanan, dengan Elevasi jalur jalan dibuat sama (datar)
dengan RL = 55m

H. PESERTA PRATIKUM

Praktikum perancangan jalur jalan dengan lengkung horizontal diikuti oleh


mahasiswa D3 Teknik Geomatika angkatan 2016 kelas A dan B yang berjumlah 70 orang.
Selain itu juga diikuti oleh asisten dosen yang bertugas membimbing selama proses
praktikum

5
BAB II
DASAR TEORI

A. METODE CUT AND FILL


Prinsip perhitungan volume menggunakan metode cut and fill adalah perhitungan
luasan dua penampang serta jarak antara penampang atas dan dan penampang bawah,maka
dapat dihutung luas masinmasing penampang. Volume dihitung dari DTM yang dibentuk
dari jarring-jaring segitiga (TIN). Jaring segitiga inilah yang akan membentuk suatu
geometri prisma dari dua surface. Surface dibedakan menjadi dua yaitu design surface dan
base surface. Design surface merupakan surface yang akan dihitung volumenya sedangkan
base surface merupakan surface yang dijadikan sebagai alas.

B. BOUNDARY
Boundary adalah pembatas berupa file string yang tertutup. Boundary dipakai untuk
membatasi suatu daerah perhitungan volume pada metode cut and fill, atau dapat juga
digunakan menjadi batas desain area jalur jalan.

C. DTM ( DIGITAL TERRAIN MODEL)


DTM adalah singkatan dari Digital Terrain Model atau bentuk digital dari terrain
(permukaan tanah, tidak termasuk objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih
lengkap dari DEM. DTM digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan
medan yang terdiri dari X,Y, Z koordinat disimpan dalam bentuk digital yang tidak hanya
mencakup ketinggian dan elevasi unsur – unsur geografis lainnya dan fitur alami seperti
sungai, jalur punggungan, dll DTM secara efektif DEM yang telah ditambah dengan
unsur-unsur seperti breaklines dan pengamatan selain data asli untuk mengoreksi artefak
yang dihasilkan dengan hanya menggunakan data asli. Dengan meningkatnya penggunaan
komputer dalam rekayasa dan pengembangan cepat tiga dimensi grafis komputer DTM
menjadi alat yang ampuh untuk sejumlah besar aplikasi di bumi dan ilmu teknik.

6
D. CIRCULAR CURVE GEOMETRY

 Unsur – unsur pada kurva horizontal

R = Radius of Circular Curve

BC = Beginning of Curve (or PC = Point of Curvature)

EC = End of Curve (or PT = Point of Tangency)

PI = Point of Intersection

T = Tangent Length (T = PI – BC = EC – PI)

L = Length of Curvature (L = EC – BC)

M = Middle Ordinate

E = External Distance

C = Chord Length

Δ = Deflection Angle

 Rumus mencari komponen kurva horizontal

- Tangent ( segitiga BC – O – PI )  T = R tan (Δ/2)

- Chord ( segitiga BC – O – B )  C = 2R sin(Δ/2)

- Mid Ordinate  M = R – R cos(Δ/2)

- External Distance  E = R sec(Δ/2) – R

7
BAB III
LANGKAH KERJA

A. MEMBUAT AS JALAN

1. Masukkan data oriroad dengan Drag oriroad2 ke lembar kerja

2. Membuat oriroad2 menjadi DTM dengan klik surface  pilih DTM file function 
pilih create DTM file string file

3. Akan muncul jendela Create a DTM from a string file  klik location  akan
muncul jendela open a file  pilih file oriroad2.str  Klik Open

8
6. Akan muncul jendela Create a DTM from a string file kembali  Klik Apply

7. Akan muncul hasil DTM Formation seperti di bawah ini

8. Masukkan hasil pembuatan DTM dengan drag ori_road2.dtm. Akan muncul tampilan
DTM seperti di bawah ini

9
9. Reset pekerjaan sebelumnya
10. Masukkan data traseroute1.str dengan drag file traseroute.str ke lembar kerja. Akan
muncul tampilan seperti di bawah ini

11. Melihat ketinggian file traseroute1.str dengan klik ikon Display point Z values 
akan muncul jendela drawing  Klik Apply

12. Akan muncul tampilan ketinggian traseroute1.str yang memiliki ketinggian 0 meter

10
13. Membuat ketinggian 85 meter pada traseroute1 dengan Klik ikon Perform maths on
selected point

14. Akan muncul jendela Graphics string maths  klik kolom field  pilih Z  pada
kolom expression ketik angka 85

15. Klik pada tiap ujung titik maka akan muncul ketinggian 85 meter

11
16. Simpan hasil dengan klik menu File  pilih Save as  muncul jendela save File 
beri nama file  Klik Apply

17. Untuk mempersingkat pekerjaan maka buat ketinggian 55 meter pada traseroute1
dengan Klik ikon Perform maths on selected point

18. Akan muncul jendela Graphics string maths  klik kolom field  pilih Z  pada
kolom expression ketik angka 55  klik Apply

19. Klik pada tiap ujung titik maka akan muncul ketinggian 85 meter

12
20. Simpan hasil dengan klik menu File  pilih Save as  muncul jendela save File 
beri nama file  Klik Apply

21. Reset pekerjaan sebelumnya


22. Drag file yang akan dilakukan pembuatan lengkungan jalan. Kemudian klik Display
Point description values untuk menampilkan nama ujung titik.
Kemudian akan muncul window seperti gambar dibawah ini, lalu klik Apply.

23. Mencari nilai sudut pada masing-masing titik belokan dengan cara pilih menu Inquire
 Angle between 3 points. Klik tiga titik untuk menentukan sudutnya, sebagai contoh
seperti dibawah ini:

13
Titik pertama

Titik Kedua

Titik Ketiga

Melakukan pada setiap belokan sehingga pada Command Line akan tertampilkan 5
nilai sudut luar seperti gambar dibawah ini.

24. Hasil sudut yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung sudut refleksi (∆) dan
subtangent (T). Sudut refleksi dapat diperoleh dengan rumus :
*jika 𝛼 lebih dari 180, maka ∆ = 𝛼 − 180
*jika 𝛼 kurang dari 180, maka ∆ = 180 − 𝛼
𝛼 yaitu sudut yang telah diukur melalui 3 titik sebelumnya.

14
Kemudian kita dapat menghitung nilai subtangent (T) dengan rumus:

𝑇 = 𝑅 tan 2 , dengan nilai R yang telah ditentukan yaitu 100 m

25. Setelah mendapatkan nilai subtangent (T) maka ketik LOL pada Command Line
kemudian enter.

Kemudian klik dua titik seperti gambar dibawah ini.

Titik kedua

Titik pertama

15
kemudian akan muncul window sepeti gambar dibawah ini. Isikan nilai subtangent
yang telah dihitung kemudian klik Apply.

Kemudian klik titik selanjutnya dengan titik pertama sama seperti gambar diatas dan
titik kedua yang berbeda. Jika titik pertama sama maka nilai subtangent yang
diketikan adalah sama dengan sebelumnya. Melakukan hingga terbentuk seperti
gambar di bawah ini.

16
26. Kemudian menampilkan titik-titik dengan cara klik Display point markers
. Kemudian akan muncul window seperti gambar dibawah ini.
Kemudian klik Apply.

27. Kemudian melengkungan belokan di setiap titik, dengan cara Create  Curve from
tangents.

28. Kemudan select point sesuai keterangan gambar dibawah ini. Perhatikan perintah
berikut pada Command Line saat memilih titik.

First point on the first line

Second point on the first line dan


First point on the second line
Second point on the second line

17
29. Kemudian akan muncul window seperti gambar dibawah ini. Tuliskan nilai Radius
dan Arc distance sama seperti gambar dibawah ini, kemudian klik Apply.

30. Kemudian melakukan langkah yang sama disetiap titik sehingga akan terbentuk
seperti gambar dibawah ini.

31. Kemudian melakukan break point pada segment yang tidak digunakan. Sehingga
hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.

18
32. Gabungkan titik-titik yang belum terhubung dengan klik point mode  pilih point

47. Pilih ikon untuk menggabungkan titik-


titik

48. Hasil akhi setelah dilakukan penggabungan antar titik

49. Hasil akhir akan seperti gambar di bawah ini

19
50. Simpan pekerjaan diatas denga klik menu file  Save as  akan muncul jendela save
as  beri nama file yang akan disimpan  klik apply

B. MEMBUAT KORIDOR JALAN 20 METER

1. Klik menu create  pilih Road from centreline

2. Klik pada ujung titik awal dan akhir


3. Akan muncul jendela create a drive string a from a..  pada offset left d an offset
right masukkan angka 20  Klik apply

20
4. Berikut adalah hasil pembuatan koridor 20

5. Simpan pekerjaan diatas dengan klik file  save as  muncul jendela save as  beri
nama file yang akan disimpan  pada kolom string range masukan angka 1 sesuai
dengan no. str nya  klik apply

6. Reset pekerjaan sebelumnya

C. MEMBUAT KORIDOR JALAN 30 METER

A. Masukkan as jalan dengan drag file ke lembar kerja

21
B. Ubah warna string dengan klik str di bagian bawah lembar kerja  akan muncul
jendela set the design string number  masukkan angka sesuai keinginan misal 4 
klik apply

C. Untuk membuat koridor jalan dengan cara klik menu create  pilih road from cetreline

D. Klik pada ujung titik awal dan akhir. Akan muncul create a drive string from a 
pada offset left dan offset right masukan angka 30  klik apply

22
E. Akan muncul hasil koridor jalan 30 meter seperti di bawah ini

F. Simpan pekerjaan diatas dengan klik file  save as  muncul jendela save as  beri
nama file yang akan disimpan  pada kolom string range masukan angka 4 sesuai
dengan no. str nya  klik apply

23
D. MEMBUAT POINT DISEPANJANG KORIDOR TRASE JALAN

1. Masukan file koridor 20 dengan cara drag file ke lembar kerja

2. Untuk mempermudah pekerjaan, tampilan titik-titik dengan klik ikon

3. Akan muncul jendela drawing  klik apply

4. Klik menu create  point  multiple points by subdividing

24
5. Akan muncul jendela subdivide a line  pilih Slope  pada kolom distance between
new points masukkan angka 1  klik apply

6. Klik pada titik-titik yang akan dibuat point. Hasil akhir akan seperti di bawah ini

7. Lakukan proses break line dengan klik ikon dibawah ini

8. Break semua titik lalu gabungkan kembali titik-titik tersebut

25
9. Apabila proses break telah selesai selanjutnya adalah simpan pekerjaan dengan klik
menu file  save as  muncul jendela save as  ber nama file yang akan disimpan 
klik apply

E. MELAKUKAN TRIM

1. Masukkan ori_road2.str dengan drag file ke lembar kerja

2. Masukan file koridor 30 dengan drag file ke lembar kerja

26
3. Lakukan proses trim dengan klik menu Edit  pilih Trim  pilih clip by selected
segment

4. Akan muncul jendela slected and clip data  pilih inside the boundary  klik apply

5. Zoom file  klik pada salah satu garis

6. Akan muncul Proses trim di pojok kanan bawah


7. Apabila proses telah selesai maka akan munciul hasil trim menggunakan koridor 30
seperti di bawah ini.

27
8. Matikan layer koridor 30. Simpan pekerjaan dengan klik menu file  save as 
muncul jendela save as  ber nama file yang akan disimpan  klik apply
9. Masukan file yang sebelumnya disimpan dengan drag file ke lembar kerja. Lalu
masukkan koridor 20 dengan drag file _ctrl agar menjadi 1 layer

10. Simpan hasil perubahan diatas dengan klik menu file  save as  muncul jendela save
as  ber nama file yang akan disimpan  klik apply

28
F. MEMBUAT DTM

1. Untuk membuat DTM dengan cara klik surfaces  DTM File Functions  Create
DTM from string file

2. Akan muncul jendela Create a DTM from a string file. Pada location pilih file hasil trim
sebelumnya ( misal traseoute_85_final)  klik Apply

3. Akan muncul hasil DTM formation seperti di bawah ini

29
4. Drag file hasil build DTM ke lembar kerja. Hasil DTM seperti di bawah ini

G. MENGHITUNG VOLUME CUT AND FILL

1. Untuk menghitung volume cut and fill dengan klik menu surfaces  pilih volume 
pilih Cut and Fill between DTMs

2. Akan muncul jendela DTM cut and fill volumes. Atur input data misa seperti di bawah
ini

3. Akan muncul report volume cut and fill

30
CATATAN :

Langkah diatas merupakan cara merancang desain jalan dengan ketinggian jalan RL
( Request Level ) setinggi 85 meter. Untuk merancang desain jalan dengan ketinggian
jalan RL ( Request Level ) setinggi 55 meter dapat mengikuti langkah-langkah seperti
membuat desain setinggi 85 meter.

31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

A.1 PERHITUNGAN VOLUME

 Dengan Nilai RL = 85 Meter

 Pembahasan

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa area yang akan dilakukan cutting seluas 31
m2 dengan volume cut sebanyak 2 m3. Sedangkan untuk area yang harus
dilakukan filling seluas 42864 m2 dengan volume filling yang dibutuhkan
sebanyak 1006702m3. Sehingga dari data volume cut and fil tersebut terlihat
bahwa perbandingan antara volume cut dan volume fill tidak sebanding (lebih
banyak voljume fillnya). Dalam perencanaan jalan tersebut memerlukan biaya
untuk mencari sisa volume isian yang harus dibutuhkan untuk filling yaitu sekitar
1006700 m3. Sehingga perencanaan jalur jalan diatas termasuk kedalam kondisi
timbunan
 Dengan Nilai RL = 55 Meter

32
 Pembahasan

Dari hasil diatas dapat dilihat bahwa area yang akan dilakukan cutting seluas
22576 m2 dengan volume cut sebanyak 153323 m3. Sedangkan untuk area yang
harus dilakukan filling seluas 20319 m2 dengan volume filling yang dibutuhkan
sebanyak 81505 m3. Sehingga dari data volume cut and fil tersebut terlihat bahwa
perbandingan antara volume cut dan volume fill tidak sebanding (lebih banyak
volume cut-nya). Sehingga dalam perencanaan jalan tersebut memerlukan area
untuk meletakkan produk cut yang tidak terpakai yaitu sekitar 71817 m3.
Sehingga perencanaan jalur jalan diatas termasuk kedalam kondisi galian.

A.2 DTM DAN BOUNDARY YANG DIGUNAKAN

 Dengan Nilai RL = 85 Meter

- DTM
Pada praktikum diatas DTM yang digunakan untuk menghitung volume cut
and fill adalah ori_road2.dtm dan traseroute1_85_final.dtm ( design jalan
yang telah dilakukan trim dengan menggunakan koridor 30 dan dimasukan
design jalan dengan koridor 20)

- Boundary
Boundary adalah pembatas berupa file string yang tertutup. Boundary dipakai
untuk membatasi suatu daerah perhitungan volume pada metode cut and fill,
atau dapat juga digunakan menjadi batas desain area jalur jalan. Pada
praktikum diatas boundary yang digunakan adalah traseroute1_85_koridor30
yaitu koridor 30.

 Dengan Nilai RL = 85 Meter

- DTM
Pada praktikum diatas DTM yang digunakan untuk menghitung volume cut
and fill adalah ori_road2.dtm dan traseroute1_55_final.dtm ( design jalan

33
yang telah dilakukan trim dengan menggunakan koridor 30 dan dimasukan
design jalan dengan koridor 20)
- Boundary
Boundary adalah pembatas berupa file string yang tertutup. Boundary dipakai
untuk membatasi suatu daerah perhitungan volume pada metode cut and fill,
atau dapat juga digunakan menjadi batas desain area jalur jalan. Pada
praktikum diatas boundary yang digunakan adalah traseroute1_55_koridor30
yaitu koridor 30.

A.3 TAMPILAN DTM

 Dengan Nilai RL = 85 Meter

 Dengan Nilai RL = 55 Meter

B. PERTANYAAN

34
a. Termasuk pekerjaan galian atau timbunan untuk membentuk rencana jalan tersebut ?

- Nilai RL = 85 Meter
Berdasarkan perhitungan volume diperoleh bahwa area yang akan dilakukan
cutting seluas 31 m2 dengan volume cut sebanyak 2 m3. Sedangkan untuk area
yang harus dilakukan filling seluas 42864 m2 dengan volume filling yang
dibutuhkan sebanyak 100670 m3. Sehingga dari data volume cut and fil tersebut
perencanaan jalur jalan tersebut termasuk kedalam kondisi timbunan karena
volume cut < volume fill.

- Nilai RL = 55 Meter
Berdasarkan perhitungan volume diperoleh bahwa area yang akan dilakukan
cutting seluas 22576 m2 dengan volume cut sebanyak 153323 m3. Sedangkan untuk
area yang harus dilakukan filling seluas 20319 m2 dengan volume filling yang
dibutuhkan sebanyak 81505 m3. Sehingga dari data volume cut and fil tersebut
perencanaan jalur jalan tersebut termasuk kedalam kondisi galian karena volume
cut > volume fill

b. Berapakah volume galian atau timbunannya ?


- Nilai RL = 85 Meter
 Volume galian = 2 m3
 Volume timbunan = 100670 m3
- Nilai RL = 55 Meter
 Volume galian = 153323 m3
 Volume timbunan = 81505 m3

c. Berapakah luasan galian atau timbunannya ?


- Nilai RL = 85 Meter
 Luasan galian = 31 m2
 Luasan timbunan = 42864 m2
- Nilai RL = 55 Meter
 Luasan galian = 22576 m2
 Luasan timbunan = 20319 m2

35
d. Bisakah menunjukan lokasi mana yang digali dan mana lokasi yang ditimbun ?
- Nilai RL = 85 Meter

- Nilai RL = 55 Meter

Keterangan Gambar :

: Area Cut : Area Fill

e. Jika bisa berapakah luasan masing-masing?


Untuk luasan masing-masing area cut and fill belum dapat ditentukan nilainya, tetapi
di bawah ini adalah nilai luasan secara keseluruhan

- Nilai RL = 85 Meter
 Luasan galian = 31 m2
 Luasan timbunan = 42864 m2
- Nilai RL = 55 Meter
 Luasan galian = 22576 m2
 Luasan timbunan = 20319 m2

36
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Praktikum perhitungan volume cut and fill dan membuat layout peta menggunakan
software Surpac telah dilaksanakan pada 19 September 2017 – 25 September 2017 secara
mandiri oleh masing – masing mahasiswa. Berdasarkan praktikum tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Software Surpac adalah salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk
membantu proses analisa dan pengolahan data serta dapat menhitung volume
cut and fil yang dibutuhkan
2. Berdasarkan data volume cut and fill dapat disimpulkan bahwa pada
perencanaan jalan pada RL 85 meter termasuk kedalam kondisi timbunan
sedangkan pada RL 55 meter termasuk kedalam kondisi galian.
3. Boundary yang digunakan untuk menghitung volume cut and volume untuk
kedua RL adalah ori_road2.dtm dan traseroute1_final.dtm
4. DTM yang digunakan adalah koridor 30.

B. KRITIK DAN SARAN


Berikut beberapa kritik dan saran dari pelaksanaan praktikum tersebut
1. Penjelasan dan materi yang kurang dan sulit dipahami membuat mahasiswa cukup
kebingungan dalam melakukan praktikum. Jadi sebaiknya penjelasan lebih diperjelas
menggunakan kata-kata yang mudah untuk dipahami oleh mahasiswa.
2. Tidak adanya modul mengenai prosedur / langkah kerja praktikum yang detail
sehingga sebaiknya disediakan modul dalam pelaksanaan praktikum tersebut sehingga
mahasiswa tidak mengalami kesulitan walaupun telah dilaksanakan tutorial
sebelumnya

C. KENDALA PRAKTIKUM
1. Tidak diberikannya modul secara detail mengenai praktikum sehingga pada saat
pelaksanaan pengolahan data kebingungan.

37
DAFTAR PUSTAKA

SI-2014-285229-chapter1.pdf di akses pada 23 September 2017 pukul 10.18 WIB

Indoatlas.2015.Perbedaan DEM, DTM dan DSM. http://indoatlas.net/index.php/2015/06/24


/perbedaan-dem-dtm-dan-dsm/ diakses pada 11 September pukul 16.29 WIB

Anonim.2011. Layout Of Simple Circular Horizontal curve | Degree of Curvature | Length of


Curve | Circular Curve Geometry.http://www.civilengineeringterms.com/surveying-and-
levelling-2/layout-of-simple-circular-horizontal-curve-degree-of-curvature-length-of-
curve-circular-curve-geometry/ diakses pada 24 September 2017 pukul 20.30 WIB

38
LAMPIRAN

39
 LAYOUT PETA DENGAN RL = 85 METER

53
 LAYOUT PETA DENGAN RL = 55 METER

54

Anda mungkin juga menyukai