RADAR
Disusun Oleh :
Eggy Respati 23-2013-076
Muhammad Raditya N.R 23-2013-096
Kelas : B
Pengertian Radar
Radar(yang dalambahasa
Inggrismerupakan singkatan
dariRadioDetectionandRanging, yang
berarti deteksi dan penjarakan radio)
Suatu sistemgelombang
elektromagnetikyang berguna untuk
mendeteksi, mengukur jarak dan membuat
map benda-benda seperti pesawat terbang,
berbagai kendaraan bermotor dan
informasicuaca(hujan)
Sejarah Radar
Radar pada awalnya dikembangkan saat perang dunia ke
II tahun 1940. Penggunaan radar sebagai sensor untuk
melakukan penginderaan jauh kemudian semakin
berkembang, Real Aperture Radar (RAR) yang disebut
juga Side Looking Airborne Radar (SLAR) muncul. Tidak
berhenti disitu, pada tahun 1970 Jet Propulsion
Laboratory melakukan penelitian untuk mengembangkan
RAR menjadi SAR (Synthetic Aperture Radar).
Salah satu metode dari SAR yang saat ini sedang
berkembang adalah InSAR (Interferometric
SyntheticAperture Radar)
Klasifikasi Radar
A. Berdasarkan bentuk gelombang (Waveform)
Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan) :
Merupakan radar yang menggunakan transmitter dan antena penerima
(receive antenna) secara terpisah, di mana radar ini terus menerus
memancarkan gelombang elektromagnetik
Pulsed Radars/PR (Radar Berdenyut) :
Merupakan radar yang gelombang elektromagnetiknya diputus secara
berirama
B. Berdasarkan Jumlah Antennanya
Monostatic Radar :
Monostatic radar adalah jenis radar yang hanya memiliki sebuah antenna
yang digunakan untuk memancarkan maupun menerima sinyal
Bistatic/Multistatic Radar :
Bistatic radar merupakan suatu jenis sistem radar yang komponennya terdiri
dari pemancar sinyal (transmitter) dan satu atau lebih penerima sinyal
Konsep Radar
Konsep radar adalah
mengukur jarak dari sensor
ke target dengan wahana
pesawat terbang atau satelit
yang dilakukan ke arah
miring (side looking).
Ukuran jarak tersebut
didapat dengan mengukur
waktu yang diperlukan
gelombang elektromagnetik
selama penjalarannya mulai
dari sensor sampai ke target
dan kembali lagi ke sensor.
Interferometric Synthetic
Aperture Radar (InSAR)
(InSAR)Interferometric Synthetic Aperture Radarmerupakan
teknik penginderaan jauh yang digunakan untuk membuat DEM
(Digital Elevation Model) ataumodeltopografi berdasarkan data
radar.
Agar diperoleh topografi dari citra, harus dipenuhi dua buah syarat,
yaitu objek di permukaan bumi yang akan dicitrakan dapat terlihat
dengan jelas, dan bentuk geometri pengamatan citra tersebut
memiliki posisi tiga dimensi yang cukup sehingga daerah yang
dipetakan dapat diketahui topografinya.
Metode pencitraan InSAR dapat direkam melalui wahana pesawat
terbang maupun wahana satelit.
Teknik Penginderaan Jauh dengan InSAR sering digunakan untuk
pemantauan perubahan (deformasi) suatu area sampai ketelitian
orde cm.
Kelebihan Radar
Mempunyai sumber energi sendiri
Tidak tergantung waktu
Karena energi microwave tidak dipengaruhi oleh awan, maka
radar pencitra sanggup memperoleh citra kualitas tinggi pada
daerah-daerah yang ditutupi awan seperti kutub dan tropis
Pada daerah yang gersang (arid) atau sangat gersang (hyperarid) energi gelombang mikro bisa menembus permukaan
sampai pada kedalaman yang tertentu, sehingga memberi kita
ukuran yang unik dari sifat-sifat permukaan.
Karena radar pencitra menggunakan energi gelombang mikro,
maka interaksi dengan target lebih banyak berupa hamburan
(scattering) daripada pantulan (reflection) sederhana.
Kelemahan Radar
Waktu yang diperlukan gelombang yang dipancarkan oleh radar harus
cukup panjang untuk menerima kembali pantulan dari gelombang
pertama sebelum radar memancarkan gelombang selanjutnya.
Kabut juga tidak bisa terdeteksi pada radar cuaca. Hal ini dikarenakan
ketinggian yang sangat rendah dan juga ukuran partikelnya yang sangat
kecil. Namun terkadang hal itu terdeteksi pada beberapa kasus dimana
terjadi kabut yang sangat tebal.
Hasil data radar berwarna hitam putih dan relatif buram sehingga
menyulitkan interpretasi
Masalah lain yang biasanya tejadi berhubungan dengan tampilan radar
ialah beam blocking. Apabila keadaan ini terjadi, maka radar tidak
mampu menangkap target karena terhalang oleh benda. Sehigga
gelombang radar hanya akan mencapai titik yang dekat. Fenomena ini
biasanya terjadi akibat Gunung, Bangunan yang besar dan juga faktorfaktor lain yang mampu menghalangi gelombang radar.
Aplikasi Radar
Pengamatan Cuaca
Aplikasi Radar
Militer
Pelayar
an
Penerbangan
Bandung, Berita Geospasial BIG -Dalam rentang waktu 1996-2015, Badan Informasi
Geospasial (BIG) telah menggunakan data radar untuk pemetaan dasar di berbagai
wilayah di Indonesia, dengan terus disesuaikan terhadap perkembangan teknologi saat itu.
BIG melalui Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Toponim (PPRT) menggunakan data
radar untuk pemetaan berbagai skala. Pemetaan dasar dengan menggunakan data radar
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihannya adalah memiliki
sensor aktif (memiliki sumber energi sendiri sehingga tidak tergantung kepada sinar
matahari), menggunakan panjang gelombang yang dapat menembus awan, kabut dan
asap serta Indonesia memiliki wilayah yang tertutup awan sepanjang tahun sehingga
pemetaan dengan data radar cocok digunakan. Sementara untuk kekurangannya adalah
hasil data radar berwarna hitam putih dan relatif buram sehingga menyulitkan interpretasi.
Selain itu, pengambilan data yang menggunakan proyeksi miring (side-looking, slant
projection) mengakibatkan distorsi pada citra radar berupashadow, foreshortening,
layoverdanstretching.Adapun sebagian efek ini dapat dihilangkan, sebagian hanya dapat
diminimalisasi.
Selama ini, penyelenggaraan Informasi Geospasial (IG) di Indonesia untuk mendukung
program pemerintah berupa peta desa terkendala ada beberapa daerah yang sulit untuk
mendapatkan citra/foto udaranya, karena terkendala awan abadi seperti di beberapa
daerah di Kalimantan dan Papua. Jalan yang diambil data radar yang digunakan untuk
pemetaan RBI dalam bentuk data DSM dan ORRI.
Kesimpulan
Radar merupakan sebuah system penginderaan jauh yang aktif (an active
remote sensing system) yang menyediakan sumber iluminasinya sendiri.
Penginderaan jauh dengan radar merupakan pencitraan dengan
memancarkan radiasi gelombangradar ke obyek di permukaan bumi.
Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target dengan wahana
pesawat terbang atau satelit yang dilakukan ke arah miring (side looking).
Radar menggunakan spektrum gelombang elektromagnetik pada
rentangfrekuensi 300 MHz hingga 30 GHz.
Sistem Radar terdiri dari bagian-bagian : Oscillator, Antena Pemancar
(transmitter ), Antena Penerima (receiver)
Radar sangat bermanfaat untuk bidang pemetaan, militer, pelayaran,
penerbangan, pengamatan cuaca dan juga melihat deformasi suatu
daerah.