dimana:
Sr = skala rata-rata
df = dimensi foto
3. Tinggi Terbang
Berbicara tentang tinggi terbang sangat erat kaitan dengan skala.
Untuk itu, setelah memilih panjang fokus kamera dan skala foto rata-rata
yang dikehendaki, tinggi terbang rata-rata diatas permukaan tanah dapat
ditetapkan secara otomatis sesuai dengan persaman skala;
f
sr
H hr
H ( s r * f ) hr
dimana:
H = Tinggi Terbang
hr = Tinggi terbang terhadap tinggi tanah rata-rata
sr = skala rata-rata
f = panjang fokus kamera
4. Jarak antara dua jalur terbang
W (100 PS )% * lf * s
dimana:
W = adalah jarak antara dua jalur penerbangan
PS = pertampalan ke samping (sidelap)
lf = lebar sisi foto
s = skala foto
5. Interval waktu pemotretan
Interval waktu pemotretan (eksposur) diset pada intervalometer sesuai
dengan panjang basis udara (B) dan kecepatan pesawat terbang (Vkm/jam).
Sedangkan panjang basis udara dihitung dari skala foto dan pertampalan
kedepan (overlap) yangditetapkan;
B ( km)
dt ...........(det ik )
V ( km / jam)
R2
R1
Pola pemotretan
Contoh soal
1. Basis udara sebuah pasangan foto stereo tegak sebesar 7600 kaki
dan tinggi terbang diatas permukaan lahan rata-rata sebesar 12000 kaki.
Panjang fokusnya 154,. (masukan tiga angka terakhir nim anda dititik )
dan format foto sebesar 23cm bujur sangkar . Dan misalkan jarak antara jalur
terbang yang berurutan sebesar 8.200 kaki. Tentukan;
a) Skala foto rata-rata
b) Ukuran liputan medan rata-rata
c) Berapa persenkah tampalan depannya dan tampalan
sampingnya?
2. Diperlukan foto udara berskala rata-rata 1:6000 yang dibuat
dengan kamera yang panjang fokusnya 154,.......mm(masukan tiga angka
terakhir nim anda dititik-titik ) bagi medan yang tinggi rata-ratanya
sebesar 11400,.... (masukan tiga angka terakhir nim anda dititik-titik) kaki
diatas permukaan laut rata-rata. Berapakah tinggi terbang diatas permukaan
laut rata-rata yang di perlukan?
Jawaban:
Diket: sr = 6000
f = 6 inci = 0.5 kaki
hr = 1400 kaki
Ditanya: H = .......?