Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU UKUR TANAH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Sntuk Dapat Mengikuti


Ujian Mata Kuliah Ilmu Ukur Tanah 1 Fakultas Teknik Program Studi teknik Sipil
Universitas Muhammadiyah Palembang

OLEH :

Ahmad Candra, NRP : 112017151

Dosen Pembimbing : Ir. H. Raden Wijaya M. Yusuf, M.M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG


PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
2018
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

DAFTAR ISI

Daftar Isi............................................................................................................ i & ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................... iii

Kata Pengantar ....................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan .............................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................. 2
1.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan Laporan ............................................................ 3
1.6 Bagan Alir Penelitian ........................................................................... 3

BAB 2 PERCOBAAN WATERPASS ................................................................... 4


2.1 Pendahuluan ......................................................................................... 4
2.2 Alat yang Digunakan .................................................................... 5 & 6
2.3 Fungsi Alat ........................................................................................... 7
2.4 Jenis-jenis Percobaan Waterpass.......................................................... 8
2.5 Langkah Kerja ...................................................................................... 9

BAB 3 PERCOBAAN THEODOLITE ................................................................ 10


3.1 Pendahuluan ....................................................................................... 10
3.2 Alat yang Digunakan ......................................................................... 11
3.3 Fungsi Alat ......................................................................................... 12
3.4 Jenis-jenis Percobaan Theodolite ....................................................... 12
3.5 Langkah Kerja .................................................................................... 13

BAB 4 PERHITUNGAN DATA .......................................................................... 14


4.1 Percobaan Waterpass ......................................................................... 14
4.1.1 Lokasi Praktikum ...................................................................... 14
4.1.2 Perhitungan Data di Tabel ......................................................... 15
4.1.3 Uraian Perhitungan Data ........................................................... 16
4.1.4 Gambar Kontur.......................................................................... 21
4.1.5 Gambar Peta Sesuai Lokasi ....................................................... 22

4.2 Percobaan Theodolite ......................................................................... 24


4.2.1 Lokasi Praktikum ...................................................................... 24
4.2.2 Perhitungan Data di Tabel ......................................................... 31

i
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

4.2.3 Uraian Perhitungan Data ........................................................... 32


4.2.4 Gambar Kontur.......................................................................... 37
4.2.5 Gambar Peta Sesuai Lokasi ....................................................... 38
4.2.6 Gambar Pelaksanaan Praktikum di Lapangan........................... 39

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 41

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 41


5.2 Saran .................................................................................................... 42

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 43

Lampiran ...................................................................................................................

ii
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

LEMBAR PENGESAHAN

Menyatakan bahwa mahasiswa dibawah ini :

Kelompok :4
Kelas : II D
Fakultas/Jurusan : Teknik / Teknik Sipil

Telah menyatakan laporan praktikum ilmu ukur tanah pada semester II.

Palembang, 2018

Kepala Laboratorium Asisten


Ilmu Ukur Tanah
1. Didi Ruswandi, ST ( )
2. Ria Yulviana ( )
3. Meilani Adi Putra ( )
4. Andy Rizky Firdaus ( )
5. Putra Anggun ( )
Ir. H. Sudirman Kimi, MT 6. Nugraha Saputra Lubis ( )
7. Tri Guman Arisandi ( )

iii
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi


sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen


Pembimbing Ilmu Ukur Tanah saya yaitu Bapak Ir. H. Raden Wijaya M. Yusuf,
M.M yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu
besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tugas makalah praktikum
kimia ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan


praktikum saya ini bermanfaat.

Palembang, 2018

iv
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam ilmu konstruksi, pengukuran tanah merupakan hal yang pertama


yang harus dilakukan. Hasil pengukuran ini akan menentukan baik atau buruknya
suatu bangunan. Untuk itu perhitungan yang dilakukan pun harus harus
dilaksanakan secara teliti dan hati-hati. Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari
ilmu geodesi yang mempunyai dua tujuan, yaitu :

1. Tujuan praktis : untuk pembuatan peta dari sebagian kecil permukaan


bumi.
2. Tujuan ilmiah : untuk menentukan bentuk permukaan bumi.

Di dalam praktikum ini dipelajari dua jenis pengukuran, yaitu


Pengukuran Waterpass dan Pengukuran Theodolit, yang keduanya sangat
penting dalam perencanaan konstruksi bangunan.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara


pengukuran tanah di lapangan. Untuk menentukan beda tinggi antara tempat satu
dengan tempat yang lain digunakan alat waterpass. Sedangkan untuk mengukur
sudut digunakan alat theodolit. Semua jenis pengukuran ini digunakan untuk
berbagai macam keperluan, yaitu:

1. Merencanakan pembangunan jalan, jalan kereta api, saluran air sesuai


dengan peta topografinya.
2. Merencanakan proyek-proyek konstruksi sesuai dengan elevasi yang
direncanakan.
3. Menghitung volume pekerjaan tanah.
4. Menentukan sudut dalam perencanaan pembangunan gedung bertingkat,
menentukan sudut kelengkungan jalan dan sebagainya.

1
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

1.3. BATASAN MASALAH

1. Menentukan beda tinggi antara titik satu dengan titik yang lain.
2. Menentukan elevasi titik-titik yang diukur dari titik tetap yang telah
diketahui ketinggiannya (BM).
3. Menghitung kesalahan yang diijinkan dalam pengukuran waterpass
memanjang cara pergi-pulang.
4. Menentukan kesalahan yang diijinkan dalam pengukuran sudut.
5. Mencari besarnya sudut dalam, koreksi sudut, azimuth, koreksi arah
sumbu X dan Y, kemudian mencari koordinat titik-titik yang diukur.

1.4. METODE PENGUMPULAN DATA

Bentuk bumi merupakan pusat perhatian dan kajian dari bidang ilmu ukur
tanah. Bumi pada dasarnya berbentuk sangat tidak beraturan terbukti dengan
adanya pegunungan dan jurang- jurang. Ilmu ukur tanah dibagi dua pengukuran:

1. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal (KDV)


a) Metode sipat datar
b) Metode trigonometris
c) Metode barometris

2. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal - titik tunggal


a) pengikatan kemuka
b) pengikatan ke belakang, dibagi dua metode:

a. Metode collins
b. Metode cassini

Metode titik banyak :

A. Metode poligon ► penentukan posisi titik yang belum diketahui


koordinat, dengan mengukur semua jarak dan sudut dalam poligon.
B. Metode triangulasi ► penentuan posisi horisontal dari suatu titik dengan
semua sudut dalam segitiga dan salah satu sisi segitiga jaraknya harus
diketahui.
C. Metode trilaterasi ► semua sisi dari segitiga harus diukur jaraknya untuk
mendapatkan posisi horisontal suatu titik.
D. Metode triangulterasi ► penentuan posisi horisontal dari suatu titik
dengan menggabungkan pengukuran menggunakan triangulasi dengan
trilaterasi.

2
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Laporan ini dibuat dengan susunan sebagai berikut:

 Bab I : Merupakan bagian pendahuluan, yang berisi latar belakang,


maksud dan tujuan, dan permasalahan yang akan dibahas dalam laporan.
 Bab II : Membahas tentang pengukuran waterpass memanjang dan profil.
 Bab III : Membahas tentang pengukuran polygon.
 Bab IV : Menjelaskan kesimpulan dari hasil praktikum.
 Bab V : Merupakan penutup dari laporan.

1.6. BAGAN ALIR PENENILITIAN

Pembentukan
Kelompok

Pengukuran
Dilapangan

Analisa Data &


Perhitungan

Penggambaran
Hasil
Perhitungan

3
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB 2
PERCOBAAN WATERPASS

2.1 PENDAHULUAN

Ilmu ukur tanah merupakan bagian dari ilmu geodesi dimana dalam ilmu
ukur ini pemetaannya hanya terbatas pada daerah yang di petakan dan di
anggapsebagai bidang datar. Secara garis besar pemetaan tersebut meliputi
beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Pengumpulan (pengukuran)
2. Pengelola data (perhitungan)
3. Pengujian data (pengambaran)

Untuk keperluan pemetaan terlebih dahulu di buat kerangka besar vertical


yang menggunakan daerah bagi pengukuran surveyer.

1. Sytem kordinat kartesius


2. System kordinat polar

Dan system kordinat tanah (surveying) adalah sebagai cara dalam


menentkan letak nilai titik diatas dan dibawah permukaan tanah. Letak titik
tersebut di peroleh setelah diabaikannya perhitungan dari hasil survey atau yang
telah di laksanakan di lapangan.

Dengan menggunakan metode dan alat yang di perlukan seperti pada


alat mengamati kemiringan garis bidik yang menggunakan alat ukur “Water Pass”
sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui perubahan yang terjadi pada alat
ukur tersebut di dalam pelaksanaan pengukuran itu dengan demikian kita dapat
memberikan koreksi untuk mencapai toleransiyang di inginkan agar faktor
keamanan yang terjadi dapat diketahui.

4
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2.2 ALAT YANG DIGUNAKAN

Waterpass

Kaki Statif Tiga

Rambu Ukur

5
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Payung

Unting-unting

Meteran

6
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2.3 FUNGSI ALAT

1. Water pass

Terdiri dari :

 Garis pasir, gunanya untuk membidik ketinggian secara sumbu dari


bidikan.
 Skrup pengatur batang, gunanya untuk memperjelas bidikan didalam
lensa okuler.
 Skrup pengatur benang, gunanya untuk memperjelas posisi.
 Skrup pengatur gesekan halus,gunanya untuk menghaluskan atau
menjernihkan pandangan lensa sehingga didapat posisi benang yang
tepat.
 Lensa okuler, gunya membidik sebagai tempat membidik rambu ukur.
 Nivo penggerak halus, gunanya untuk mendapatkan cara pembacaan
rambu ukur dengan cara memutar di tengah-tengah rambu ukur.
 Skrup pengunci, gunanya sebagai pengunci pesawat yang kita pakai
agar tidak jatuh, sehingga tidak sulit atau mudah kita mainkan
pengprasianya.

2. Statif kaki tiga

Digunakan Sebagai tempat kedudukan waterpass (alat sifat dasar)

3. Rambu Ukur

Digunakan untuk menentukan ketinggian titik A dan antara titik pada


lokasi perencanaan.

4. Payung

Digunakan untuk melindungi waterpass dari fraksi sinar matahari


secara langsung.

5. Start part

Digunakan untuk menentukan titik.

7
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2.4 JENIS JENIS PERCOBAAN WATERPASS

Ada 4 jenis kegiatan yang harus dikuasai dalam mengoperasikan alat ini, yaitu
:
a) Memasang alat di atas kaki tiga Alat ukur waterpass tergolong kedalam
Tripod Levels, yaitu dalam penggunaannya harus terpasang diatas kaki
tiga. Oleh karena itu kegiatan pertama yang harus dikuasai adalah
memasang alt ini pada kaki tiga atau statif. Pekerjaan ini jangan dianggap
sepele, jangan hanya dianggap sekedar menyambungkan skrup yang ada di
kaki tiga ke lubang yang ada di alat ukur, tetapi dalam pemasangan ini
harus diperhatikan juga antara lain :
 Kedudukan dasar alat waterpass dengan dasar kepala kaki tiga
harus pas, sehingga waterpass terpasang di tengah kepala kaki tiga.
 Kepala kaki tiga umumnya berbentuk menyerupai segi tiga, oleh
karena itu sebaikny tiga skrup pendatar yang ada di alat ukur tepat
di bentuk segi tiga tersebut.
 Pemasangan skrup di kepala kaki tiga pada lubang harus cukup
kuat agar tidak mudah bergeser apalagi sampai lepas Skrup
penghubung kaki tiga dan alat terlepas.
b) Mendirikan Alat ( Set up ) Mendirikan alat adalah memasang alat ukur
yang sudah terpasang pada kaki tiga tepat di atas titik pengukuran dan siap
untuk dibidikan, yaitu sudah memenuhi persyaratan berikut:
 Sumbu satu sudah dalam keadaan tegak, yang diperlihatkan oleh
kedudukan gelembung nivo kotak ada di tengah.
 Garis bidik sejajar garis nivo, yang ditunjukkan oleh kedudukan
gelembung nivo tabung ada di tengah atau nivo U membentuk
huruf U.
c) Membidikan Alat Membidikan alat adalah kegiatan yang dimulai dengan
mengarahkan teropong ke sasaran yang akan dibidik, memfokuskan
diafragma agar terlihat dengan jelas, memfokuskan bidikan agar objek
yang dibidik terlihat jelas dan terakhir menepatkan benang diafragma
tegak dan diafragma mendatar tepat pada sasaran yang diinginkan.
8
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2.5 LANGKAH KERJA

Pelaksanaan
1. Pengukuran dilaksanakan di kampus B Universitas Muhammadiyah
Palembang
2. Laporan yang diberikan adalah koreksi dari haasil pengukuran

Langkah kerja
1. Tempatkan pokok-pokok yang cukup kuat (misalnya patok kayu
gelam) pada setiap titikseksi (A,B,C dan seterusnya)
2. Tempatkan alat water pass, atur menurut ketentuan.
3. Usahakan setiap seksi mempunyai slag yang genap, hal ini untuk
mengiliminir kesalahan nol rambu
4. Usahakan penetapan alat setiap slag menpunyai jarak yang sama (Db-
Dm) hal ini untuk mengiliminir kesalahan garis bidik
5. Bidikkan teropong alat ke rambu belakang baca benang tengah, bawah,
kemudian kerambu muka seterusnya.
6. Rambu sytem loncat yang artinya setelah selesai pembacaan kedua
rambu tersebut dalam satu stag dan perpindahan alat ke stag
berikutnya, maka rambu belakang pada stag pertama tadi loncat
menjadi rambu muka pada slag berikutnya dan begitu seterusnya.
7. Perhatikan petunjuk gambar sket di atas

9
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB 3

PERCOBAAN THEODOLITE

3.1 PENDAHULUAN

Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan


menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya
untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar
bagi beberapa mata kuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan
sebagainya. Alat yang sering digunakan dalam ilmu ukur tanah theodolit.
Theodolit adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak dan
sudut, baik sudut vertical maupun horizontal. Theodolite merupakan alat yang
paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya
alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk
membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal,
sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca.
Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-
putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal
untuk dibaca. Yang dimaksud dengan sudut vertical adalah sudut yang diukur
pada skala tegak lurus. Sedangkan sudut horizontal adalah sudut yang diukur pada
skala mendatar yang dibentuk oleh dua titik pada polygon, sudut yang terbaca
merupakan nilai dimana theodolit itu ditempatkan.

10
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

3.2 ALAT YANG DIGUNAKAN

Theodolite Rambu Ukur

Payung Kaki Statif Tiga

11
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

3.3 FUNGSI ALAT

1. Theodolite
Untuk menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan perencanaan pondasi.
2. Rambu ukur
Berfungsi sebagai menunjukkan angka-angka yang di lihat dari alat
theodolite tersebut untuk menentukan BA(benang atas), BT(benang
tengah), BB(benang bawah.
3. Payung
Untuk melindungi alat beserta orang-nya dari teriknya sinar matahari
4. Kaki Statif Tiga
Berfungsi sebagai tempat kedudukan alat theodolite.

3.4 JENIS-JENIS PERCOBAAN THEODOLITE


1. Theodolit Reiterasi ( Theodolit sumbu tunggal )

Dalam theodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan kiap,

sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa di atur. Theodolit yang di

maksud adalah theodolit type T0 (wild) dan type DKM-2A (Kem)

2. Theodolite Repitisi

Konsruksinya kebalikan dari theodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran

mendatarnya dapat diatur dan dapt mengelilingi sumbu tegak.

3. Theodolite Elektro Optis


Dari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara
theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi
mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system
lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini
bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang
elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan kemudian harus

12
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis


akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.

3.5 LANGKAH KERJA

1. Mempersiapan peralatan yang dibutuhkan serta periksa kelengkapan .


2. Memilih alat yang baik dan tempat yang aman untuk mendirikan alat
ukur theodolit (tanah tidak rapuh).
3. Mendirikan statif dengan aman sesuai dengan keadaan setempat.
4. Memasang alat ukur theodolit diatas statif dan eratkan dengan skrup
pengunci hingga aman.
5. Mensejajarkan unting – unting dengan titik pengamatan.
6. Mengatur gelembung nivo kotak ketengah dengan skrup A, B, dan C.
7. Dengan cara yang sama seperti halnya mengatur nivo kotak, atur nivo
tabung sedemikian rupa sehingga posisinya tepat ditengah – tengah.
8. Mengecheck kedudukan alat ukur theodolit, apakah tepat vertikal di atas
titik.
9. Jika kedudukan alat ukur tidak dapat vertikal di atas titik, membuka
skrup penggail alat ukur ke statif dan geser – geserkan theodolit tersebut
secara hati – hati sehingga posisinya tepat vertikal di atas titik.
10. Mengatur pencerahan melalui skrup pengukuran sampai mistar ukur
dapat terbacaa.
11. Membidik mistar ukur, kemudian membaca benang atas, benang tengah,
dan benang bawah.
12. Mengatur posisi cermin sehingga mendapatkan intensitas cahaya yang
cukup untuk membaca sudut vertikal, dan horizontal.
13. Membaca sudut vetikal dan horizontal, dalam penentuan sudut horizontal
dan vertikal pada theodolith T1 untuk menentukan detik menggunakan
skrup pengukur detik 14. mencatat semua hasil pembacaan alat serta
mengisi tabel isian. 15. lakukan langkah langkah pada no. 3 – 14 pada
setiap titik (titik 1- 4).

13
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB 4
PERHITUNGAN DATA

4.1 WATERPASS
4.1.1 Lokasi Praktikum

14
15
4.1.2 Perhitungan Data Di Tabel

TEMPAT TARGET PEMBACAAN BT ᴧH d D KOREKSI


𝐷
TINGGI TANAH
ALAT 𝐵𝐴 (BTB – BTM) (Ba-Bbx100) (dB + dM) (∑𝐷 x (T.TANAH AWAL
𝐵𝐵 + ᴧH + Koreksi)
∑koreksi)
T.Awal = 5 angka
dibelakang NRP
Ab
P1
Bm

Bb
P2
Cm

Cb
P3
Dm

Db
P4
Em

Eb
P5
Fm

Fb
P6
Am
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

4.1.3 Uraian Perhitungan Data

PERHITUNGAN BENANG TENGAH


𝑩𝑨 – 𝑩𝑩
RUMUS ( BT = )
𝟐

Ab = =
2

P1

Bm = =
2

Bb = =
2

P2

Cm = =
2

Cb = =
2

P3

Dm = =
2

Db = =
2

P4

Em = =
2

16
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Eb = =
2

P5

Fm = =
2

Fb = =
2

P6

Gm = =
2

17
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PERHITUNGAN JARAK

RUMUS [ d = (BA – BB) x 100 ]

Ab =

P1

Bm =

Bb =

P2

Cm =

Cb =

P3

Dm =

Db =

P4

Em =

18
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Eb =

P5

Fm =

Fb =

P6

Gm =

19
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PERHITUNGAN JARAK KESELURUHAN

RUMUS ( D = dB + dM )

P1 =

P2 =

P3 =

P4 =

20
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

P5 =

P6 =

∑D = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6

21
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PERHITUNGAN BEDA TINGGI

RUMUS ( ᴧH = BTB – BTM )

P1 =

P2 =

P3 =

P4 =

P1 =

22
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

P5 =

P6 =


∑ H = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6

23
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PERHITUNGAN KOREKSI

BILA HASIL ∑ᴧH NEGATIF, MAKA HASIL DARI ∑koreksi AKAN


POSITIF
𝑫
RUMUS [ KOREKSI = ( ∑𝑫 𝒙 ∑𝒌𝒐𝒓𝒆𝒌𝒔𝒊 ) ]

𝐷1
P1 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷

= 𝑥

𝐷2
P2 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷

= 𝑥

𝐷3
P3 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷

= 𝑥

𝐷4
P4 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷

= 𝑥

=
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

𝐷5
P5 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷

= 𝑥

𝐷6
P6 = 𝑥 ∑𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
∑𝐷

= 𝑥

∑koreksi = P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6
=
=
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

TINGGI TANAH ( ELEVASI )

RUMUS ( T. TANAH AWAL + ᴧH + KOREKSI )

T. TANAH AWAL =

P1 =
=

P2 =
=

P3 =
=

P4 =
=

P5 =
=

P6 =
=
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

4.1.5 Gambar Peta Sesuai Lokasi

Anda mungkin juga menyukai