Anda di halaman 1dari 27

EVALUASI SISTEM PERAIRAN DAN DRAINASE LAHAN PERTANIAN DI

PRT. 7 DESA KUALA SEBATU, KECEMATAN BATANG TUAKA,


KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

IRWAN SAPUTRA
NIM: 401211010011

PROGRAM SI TEKNIK SIPIL


PRPGRAM STUDI SIPIL
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
TEMBILAHAN
2023
I

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PERAIRAN dan DRAINASE LAHAN PERTANIAN DI


PRT. 7 DESA KUALA SEBATU, KECEMATAN BATANG TUAKA,
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

yang disiapkan dan disusun oleh

IRWAN SAPUTRA
NIM: 401211010011

Telah dipertahankan dalam Seminar Proposal Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer,
Universitas Islam Indragiri
pada tanggal .......................dan dinyatakan layak untuk dilakukan penelitian tahap
selanjutnya.

PENGUJI SEMINAR PROPOSAL

Dosen pembimbing I Dosen pembimbing II

Akbar Alfa ST. MT. Ahmad Isya Alfasya


NIP:(……………..) NIP:(……………..)

Tembilahan, Desember
2023
Mengetahui,
Kaprodi Teknik Sipil

H. Endy Sudeska ST. MT.


NIP:(………………)

KATA PENGANTAR
II

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas proposal
ini dengan baik. Shalawat serta salam kami sampaikan hanya kepada tokoh dan teladan
kita Nabi Muhammad SAW.

Tujuan penulis membuat proposal usaha ini untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen pembimbing dalam mata kuliah. Terselesaikannya proposal yang
dibuat penulis, melalui banyak sekali proses, hambatan, rintangan dan segala hal dapat
penulis melalui berkat dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah
membantu jalannya pembuatan proposal ini.

Penulis sadar bahwa dalam pembuatan proposal ini masih terdapat banyak kekuangan
tidak lupa untuk mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidak
sempurnaan dari proposal yang penulis buat. Dan selaku penulis sangat mengharapkan
sekali adanya kritik dan saran yang membangun, demi perbaikan pada tugas-tugas
selanjutnya.

Semoga dengan dibuatnya proposal ini, penulis berharap semua orang khususnya yang
membaca proposal ini dapat manfaat serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

Tembilhan, 14 Desember 2023

Irwan Saputra
III

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. II
DAFTAR ISI............................................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... IV
DAFTAR TABEL....................................................................................................... V
BAB I........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................ 4
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Evaluasi .......................................................................................... 6
2.2 Pengertian Sistem Perairan ............................................................................... 7
2.3 Pengertian Drainase .......................................................................................... 8
2.4 Pengertian Lahan Pertanian .............................................................................. 10
BAB III ........................................................................................................................ 12
3.1 Metode dan prosedur penelitian ....................................................................... 12
3.1.1 Metode Penelitian ......................................................................................... 12
3.1.2 Desain Penelitian ................................................................................................ 12
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................... 13
3.3 Sumber data .................................................................................................................. 13
3.4 teknik pengumpulan data .............................................................................................. 14
3.4.1 Teknik Wawancara (interview) ............................................................................... 14
3.4.2 Teknik Observasi (pengamatan) .............................................................................. 14
3.4.3 Teknik Dokumentasi ................................................................................................ 14
3.4.4 Teknik dan analisis data ......................................................................................... 14
3.5 Pengujian kredibilitas data ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 20
IV

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 : Peta lokasi lahan pertanian PRT. NO. 07 ........................................ 3


2. Gambar 2.1 : Saluran terbuka ................................................................................. 9

3. Gambar 2.2 : Saluran tertutup ................................................................................. 10


V

DAFTAR TABEL

1. Tabel 2.1 : Jenis saluran drainase (sumber buku drainase perkotaan) ................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Evaluasi perairan dan drainase pertanian sangat penting untuk menjaga
kelangsungan dan produktivitas kelebihan air dalam berbagai wilayah, terutama di
daerah yang berkembangan pertanian dan perumahan. Berikut adalah beberapa langkah
yang dapat dilakukan untuk evaluasi sistem drainase dan perairan dalam pertanian.
Mengumpulkan data: Langkah-langkah pertama dalam evaluasi sistem drainase
melibatkan mengumpulkan data primer dan data sekunder, seperti informasi tentang
kondisi lahan, sikap, dan penampangan saluran drainase
Analisis situasi: Setelah mengumpulkan data, analisis situasi diberikan untuk
menentukan masalah yang ada dalam sistem drainase dan perairan, seperti ketersediaan
air, kemiringan lahan, dan ketidakpastian dalam penampangan saluran
Mengidentifikasi komponen penting: Dalam evaluasi, komponen penting yang harus
diperhatikan meliputi sikap, penampangan saluran, jaringan saluran, dan sistem
pengaliran
Mengembangkan model pemodelan: Berdasarkan analisis situasi dan identifikasi
komponen penting, model pemodelan dapat dikembangkan untuk menggambarkan
perilaku sistem drainase dan perairan, seperti HEC-RAS 4.0
Menganalisis model: Setelah model pemodelan dikembangkan, analisis model
dilakukan untuk mengevaluasi keadaanan sistem drainase dan perairan, seperti koefisien
kekasaran saluran, debit saluran, dan distribusi frekuensi
Mengembangkan rencana pengelolaan: Berdasarkan hasil analisis model, rencana
pengelolaan dapat dikembangkan untuk mengatasi masalah yang diidentifikasi dalam
sistem drainase dan perairan, seperti penambahan saluran, perawatan lahan, atau
penggunaan air yang lebih efisien
Sumber daya air merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari
terutama pada sektor pertanian yang ada di indonesia. Indonesia merupakan salah satu
negara yang fokus pada pembangunan negara. Pembangunan sistem perairan pada lahan
pertanian ada hal yang sangat penting untuk menunjang kualitas pangan yang

1
2

di hasilkan nantinya. Sesuai pada undang-undang pangan No. 18 Tahun 2012 yang
menyatakan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan,
dan pemunahan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang,
baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata di seluruh
wilayah negara kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan
sumber daya, kelembagaan, budaya lokal.
Parit 07 atau pun juga parit berkat usaha merupakan daerah yang berada di desa
kuala sebatu kecematan batang tuaka kabupaten indragiri hilir provinsi riau, dan kuala
sebatu pernah di nobatkan sebagai desa lumbung padi atau pun lumbung beras di inhil.
Luas lahan pertanian desa kuala sebatu yang mencapai 1700 hektar membuat desa kuala
sebatu menjadi lahan pertanian yang terluas di inhil luas tersebut belum termasuk lahan
yang belum di garap.
Kondisi saat ini masyarakat desa kuala sebatu sangat bergantung pada pertanian dan
perkebunan maka dari itu pembangunan irigasi perairan untuk mendukung sistem
perairan lahan pertanian sangat penting. Maka dari itu sangat di sayangkan jika lahan
yang begitu luas tidak di maksimalkan.
Kondisi lahan pertanian di daerah parit 07 saat ini measih mengandal kan curah
hujan untuk mengairi lahan dengan cara membuat bendungan di hilir parit dengan cara
itu lahan akan tergenang jika curah hujan cukup tinggi. Hal ini tentu saja memiliki
banyak keterbatasan selain sangat bergantung pada curah hujan sistem pengairan pada
lahan tidak bigitu maksimal di karnakan lahan pertanian di daerah tersebut permukaan
tanah tidak rata atau bergelombang.
Dari hal di atas dapat kita simpulkan bahwa dapat kita atasi masalah-masalah di atas
perlu kita perhatikan dan kita maksimalkan sumber daya yang ada. Maka dari itu saya
memilih Judul Evaluasi Sistem Perairan dan Drainase Lahan Pertanian di PRT. 7
Desa Kuala Sebatu Kecematan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir.
3

Gambar 1.1 Peta lokasi lahan pertanian PRT. NO. 07 (sumber google maps)

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ajukan rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana kondisi sistem perairan dan drainase?
2. Bagaimana sistem pengelolaan perairan di prt. 7 Desa Kuala Sebatu?
3. Bagaimana cara pemberian air pada lahan pertanian?
4. Apa saja yang perlu di lakukan utuk mengatasi permasalahan pada sistem
perairan dan drainase di prt 7 Desa Kuala Sebatu?
4

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan di buatnya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kondisi lahan pertanian di Prt. 7 Desa Kuala Sebatu
2. Untuk mengetahui sistem pengelolaan perairan lahan pertanian di Prt.7 Desa
Kuala Sebatu
3. Untuk mengetahui apa saja yang perlu di lakukan serta solusi mangatasi
permasalahan pada sistem perairan dan drainase di Prt. 7 Desa Kuala Sebatu
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini ada lah untuk meningkat sistem perairan lahan
pertanian untuk menunjang kualitas pangan yang di hasil kan.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam penuulisan bab I memiliki beberapa item yaitu:
1. latar belakang
2. rumusan masalah
3. tujuan penelitian
4. manfaat penelitian
5. sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II dalam penulisan memiliki beberapa point yaitu:


1. Pengertian evaluasi evaluasi berarti penilaian, proses untuk menemukan
nilai layanan informasi atau produk sesuai dengan kebutuhan konsumen
atau pengguna atau pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam
bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program,
atau proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna yang
telah ditetapkan sebelumnya.
5

2. Pengertian Sistem Perairan


Sistem perairan merupakan ekosistem yang terdiri dari komponen biotik
dan abiotik, dan didominasi oleh udara sebagai komponen habitatnya.

3. pengertian drainase Drainase berasal dari kata drainage yang mempunyai


arti mengalirkan, mengeringkan, menguras, membuang dan mengalihkan
air. Dalam bidang teknik Sipil drainase secara umum dapat didefinisikan
sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik yang
berasal dari air hujan, rembesan maupun air irigasi dari suatu kawasan
lahan sehingga fungsi kawasan lahan tidak terganggu.
4. Pengertian Lahan Pertanian
lahan pertanian merupakan Bidang lahan yang digunakan untuk
memproduksi berbagai jenis tanaman pertanian Dan jenis vegetasi
lainnya atau melakukan peternakan hewan. Lahan pertanian Merupakan
suatu hal yang vital yang digunakan untuk usaha pertanian.

BAB III METODE PENELITIAN


Dalam penulisan bab III memiliki beberapa point yaitu:
1. Metode dan Prosedur Penelitian
2. Waktu dan tempat penelitian
3. Sumber data
4. Teknik pengumpulan data
5. Menguji kredibilitas data

DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang reverensi yang mendukung kelengkapan proposal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Evaluasi


MENURUT Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, evaluasi berarti
penilaian, proses untuk menemukan nilai layanan informasi atau produk sesuai dengan
kebutuhan konsumen atau pengguna atau pengumpulan dan pengamatan dari berbagai
macam bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas dari suatu objek, program, atau
proses berkaitan dengan spesifikasi dan persyaratan pengguna yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Abdul Basir (1996) Evaluasi merupakan suatu proses pengumpulan data yang
deskriptif, informatif, prediktif, dilaksanakan dengan secara sistematik serta juga
bertahap untuk dapat menentukan kebijaksanaan dalam usaha memperbaiki pendidikan.

Suharsimi Arikunto (2003) Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan atau aktivitas


yang bertujuan untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan pada suatu program
pendidikan. Djemari Mardapi (2008) Evaluasi adalah salah satu rangkaian kegiatan
dalam meningkatkan kualitas, serta kinerja atau produktivitas suatu satuan lembaga
dalam melaksanakan suatu program.

Miller (2008) Evaluasi adalah penilaian kualitatif yang menggunakan hasil pengukuran
dari tes dan informasi penilaian untuk menentukan nilai.

Tujuan evaluasi

1. Memberikan masukan untuk perencanaan program.

2. Memberikan masukan untuk kelanjutan, perluasan, dan penghentian program.

3. Memberi masukan untuk memodifikasi program.

6
7

4. Memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat program.

5. Memberi masukan untuk motivasi dan pembina pengelola dan pelaksana


program.

6. Memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi evaluasi program.

Tahapan sebelum evaluasi

1. Awal program. Di tahap ini, penilaian sebelum program dilaksanakan akan


dilakukan. Untuk menentukan skala prioritas dari berbagai alternatif dan
kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

2. Pelaksanaan program. Penilaian di tahap ini dilakukan saat program sementara


berlangsung. Untuk menentukan tingkat kemajuan, pelaksanaan rencana
dibandingkan dengan rencana sebelumnya.

3. Akhir program. Kemudian di akhir program, penilaian terakhir akan dilakukan


untuk mereviu pencapaian program mampu mengatasi masalah yang ingin
diciptakan untuk menilai efisiensi, efektivitas terhadap pencapaian program
tersebut.

2.2 Pengertian Sistem Perairan


Sistem perairan merupakan ekosistem yang terdiri dari komponen biotik dan
abiotik, dan didominasi oleh udara sebagai komponen habitatnya.

Ekosistem perairan memiliki beberapa karakteristik, seperti:

1. Komponen biotik yang terdiri dari makrozoobentos, yang dipengaruhi oleh


faktor lingkungan.
2. Komponen abiotik yang penting, seperti substrat, kedalaman udara, tingkat
nutrisi, suhu, salinitas, dan aliran.
3. Fungsi ekosistem, seperti mendaur ulang nutrisi, menyediakan udara,
mengurangi banjir, mengisi ulang air tanah, dan menyediakan habitat bagi
satwa liar.
8

Ekosistem perairan dapat dibedakan menjadi beberapa zona berdasarkan


letaknya, seperti zona litoral, limnetik, profundal, dan lainnya. Pencemaran ekosistem
perairan merupakan ancaman serius terhadap kesejahteraan bumi dan penduduknya,
karena dapat mengakibatkan rusaknya lingkungan dan fungsi perairan tersebut. Waduk
Pencemaran dapat disebabkan oleh kawasan pemukiman, kawasan pertanian maupun
peternakan, dan urbanisasi. Pengendalian pencemaran diantaranya meliputi pengukuran
kualitas udara, penentuan status trofik perairan, dan perhitungan daya Menteri
Lingkunga Hidup.

2.3 pengertian drainase

Drainase berasal dari kata drainage yang mempunyai arti mengalirkan,


mengeringkan, menguras, membuang dan mengalihkan air. Dalam bidang teknik Sipil
drainase secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk
mengurangi kelebihan air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan maupun air irigasi
dari suatu kawasan lahan sehingga fungsi kawasan lahan tidak terganggu. Sistem
drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi dan membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat berfungsi secara optimal (Suripin, 2004). Sistem drainase adalah cara pengaliran
air dengan pembuatan saluran (tersier) untuk menampung air hujan yang mengalir
diatas permukaan tanah, kemudian dialirkan ke sistem yang lebih besar (sekunder dan
premier) dan selanjutnya dialirkan ke sungai dan laut (Robert J Kodoatie, 2005). Daerah
layanan harus aman terhadap genangan air dan sekaligus mempertahankan kelestarian
dan keseimbangan air dari suatu wilayah.

Secara garis besar drainase dapat dibedakan atas dua macam (Suripin, 2004)
yaitu :

1. Drainase Permukaan adalah sistem drainase yang berkaitan dengan


Pengendalian aliran air permukaan
2. Drainase Bawah Permukaan adalah sistem drainase yang berkaitan
Dengan pengendalian aliran air di bawah permukaan.
9

Drainase lahan pertanian adalah sistem pengeringan udara di dalam tanah


yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman pertanian dengan
mengalirkan dan mengatur kelebihan udara yang ada di dalam tanah atau di
permukaan tanah.

Terdapat dua jenis sistem drainase yang paling sering digunakan dalam
pertanian, yaitu drainase permukaan dan drainase bawah permukaan. Sistem
drainase sangatlah mempengaruhi kondisi tanah pertanian, yang meliputi aerasi
tanah, kelembaban tanah, transportasi dan efektivitas unsur hara pada pestisida, suhu
tanah, bahan racun dan hama penyakit, erosi tanah, serta hasil kesuburan tanaman.

Tabel 2.1 Jenis saluran drainase (sumber buku drainase perkotaan)

Jenis saluran Fungsi

Saluran terbuka Mengalirkan air


permukaan ke
saluran utama

Saluran tertutup Digunakan untuk


mengalirkan air di
bawah permukaan
tanah

Gambar 2.1 Saluran terbuka (sumber google)


10

Gambar 2.2 Saluran tertutup (sumber google)

Evaluasi Sistem Jaringan Drainase

Penilaian merupakan aktivitas buat mengakumulasi data mengenai berkerjanya Suatu,


yang berikutnya data itu dipakai buat memastikan pengganti yang pas padaMengutip
suatu ketetapan. Arikunto serta Cepi( 2008: 2). Dengan cara biasa penilaian ialah
sesuatu upaya buat mengukur serta basis angka adil dari pendapatan hasil- hasil yang
direncanakan lebih dahulu, dimana hasil penilaian itu dimaksudkan jadi korban balik
buat pemograman yang hendak dicoba kedepan. Sistem jaringan drainase ialah bagian
prasarana dalam sesuatu area, drainase masuk dalam golongan prasarana air dalam
pengelompokan area. Bagi Konsep Biasa Aturan Ruang( RTRW) sistem jaringan
drainase kota wajib dibesarkan mulai dari air buangan( kotoran) ataupun hujan yang
masuk kedalam saluran ataupun selokan, diteruskan kedalam tanah ataupun ditunjukan
buat mengalir kesungai serta bermuara dilaut. Seacara biasa pendekatan sistem jaringan
drainase jalur diawali dengan memplot arah jalur yang hendak ditinjau dalam denah
topografi buat mengenali wilayah layanan alhasil bisa memperhitungkan keinginan
penempatan gedung drainase jalur serta penyokong yang lain dengan mencermati
11

kehadiran area. Intinya wajib membagi debit gerakan, membagi format saluran,
kemiringan saluran serta gedung tubuh air yang lain dan mencermati faktor- faktor yang
lain yang mensupport sistem jaringan drainase. Penilaian sistem jaringan drainase
merupakan suatu upaya buat mengukur pendapatan hasil- hasil yang direncanakan lebih
dahulu pada perihal ini pemograman sistem jaringan drainase jalur pada mengalirkan air
hujan ataupun air buangan dari asal mengarah ambang. Penilaian sistem jaringan
drainase jalur mencakup topografi jalur, arah gerakan, debit saluran, format saluran,
kemiringan saluran serta gedung tubuh air yang lain dan faktor- faktor yang mensupport
jalannya sistem jaringan drainase dimana penilaian itu dimaksudkan jadi korban balik
buat pemograman yang hendak dicoba kedepannya. Terganggu, karena mereka
membersihkan air secara menyeluruh sebelum dilepaskan ke badan air. Ketika air
dibuang ke sungai, misalnya, hanya air yang memenuhi baku mutu Yang ditentukan
yang dibuang ke sungai (Suripin, 2004). Pada merancang sistem drainase Jalur
didasarkan dalam kehadiran bagus air dataran( air hujan) ataupun kehadiran air dasar

Dataran, alhasil pada pemograman drainase jalur, dicermati pada lingkupnya:

1. Pemograman drainase dataran( surface drainage) yang


kerap diucap sebagai saluran Pinggir jalur( Aturan
Metode Pemograman Drainase Dataran Jalur, SNI. 03-
3424- 1994), serta Prinsip Pemograman Sistem Drainase
Jalur.( Pd- T- 02- 2006- B);
2. Tercantum mungkin aplikasi drainase( dataran) di lereng.
3. Pemograman drainase dasar dataran( sub surface
drainage).
4. Aplikasi teknologi ramah area berbentuk gedung air,
selaku peresap air, penampung Air, ataupun lainya.
3. Sistem drainase dataran jalur berperan buat mengandalikan limpasan air
hujan

Dataran jalur serta pula dari wilayah sekelilingnya supaya tidak mengganggu

Kontruksi jalur. Limpasan air hujan serta kubangan air hujan di dataran perkerasan
12

Jalur bisa menyebabkan percepatan kepada kehancuran kontruksi jalur serta ataupun

Bisa menggerus( abrasi) dalam kontruksi tubuh jalur. Pada kondisi pemograman,

Sehingga di fokuskan dalam pemograman drainase dataran jalur( saluran pinggir

Jalur) yang berwawasan area( aplikasi teknologi ramah lingkugan). Untuk

Memperkirakan di mana proyek drainase, seperti kanal pinggir jalan, perlu

Ditempatkan dan jenis teknologi konstruksi apa yang diperlukan, perencana biasanya

Memulai dengan menggambar jalan raya yang akan dievaluasi pada peta topografi

Untuk menetapkan area layanan. Pertimbangan lingkungan mengharuskan

Penambahan fasilitas tambahan seperti fasilitas penampungan air hujan dan

Bangunan tambahan. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa banyak air yang

akan mengalir melalui kanal, serta ukuran dan sudut alirannya melewati struktur

dan badan air. Dengan memperhatikan ketentuan teknis konstruksi jalan dan

stabilitas konstruksi jalan, juga wajib memperhatikan aliran air di permukaan dan

di bawah permukaan. Tujuan dari sistem drainase bawah permukaan adalah untuk

mengurangi jumlah air tanah di sekitar dan di bawah jalan, serta mengumpulkan dan

membuang setiap air yang naik dari tanah dasar jalan (subgrade).

2.4. Pengertian Lahan Pertanian

Lahan merupakan salah satu faktor produksi utama dalam kegiatan Pertanian.
Pengertian lahan menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009
tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, lahan Adalah bagian
daratan dari permukaan bumi sebagai suatu lingkungan fisik yang Meliputi tanah
13

beserta segenap faktor yang mempengaruhi penggunaannya seperti Iklim, relief, aspek
geologi, dan hidrologi yang terbentuk secara alami maupun Akibat pengaruh manusia.
Menurut Purwowidodo (1983) lahan mempunyai Pengertian yaitu suatu lingkungan
fisik yang mencakup iklim, relief tanah, Hidrologi, dan tumbuhan yang sampai pada
batas tertentu akan mempengaruhi Kemampuan penggunaan lahan. Pengertian lahan
pertanian menurut FAO Mempunyai pengertian yang hampir sama dengan pengertian
lahan yang Sebelumnya bahwa pengertian lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi
dengan Sifat-sifat tertentu yang meliputi biosfer, atmosfer, tanah, lapisan geologi,
hidrologi, Populasi tanaman dan hewan serta hasil kegiatan manusia masa lalu dan
sekarang, Sampai pada tingkat tertentu dengan sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh
yang Berarti terhadap fungsi lahan oleh manusia pada masa sekarang dan masa yang
akan Datang.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lahan pertanian merupakan


Bidang lahan yang digunakan untuk memproduksi berbagai jenis tanaman pertanian
Dan jenis vegetasi lainnya atau melakukan peternakan hewan. Lahan pertanian
Merupakan suatu hal yang vital yang digunakan untuk usaha pertanian.

Lahan pertanian dibedakan menjadi dua yaitu, pertanian lahan basah dan
Pertanian lahan kering.

1. Pertanian Lahan Basah


Pertanian lahan basah adalah kegiatan pertanian menggunakan lahan
basah (wetlands). Lahan basah yang dimaksud dalam jenis pertanian
lahan basah Ini mengacu pada tanah yang kontur lahannya merupakan
jenis tanah yang jenuh dengan air. Menurut Maltby (1986) lahan basah
adalah salah satu istilah ekosistem yang dibentuk oleh dominasi air, dan
karakteristik serta prosesnya dikendalikan oleh air. Ini berarti bahwa
tanah di lahan basah memiliki kadar air yang tinggi, bahkan tergenang air
sepanjang waktu. Contoh pertanian lahan basah antara lain persawahan
(padi), lahan gambut, rawa, dan hutan bakau.
2. Pertanian Lahan Kering
14

Pertanian lahan kering adalah jenis pertanian yang dilakukan di lahan


yang kekurangan air. Lahan kering (drylands) adalah tanah yang
cenderung kering dan tidak memiliki sumber air yang pasti, seperti
sungai, danau, atau saluran irigasi. Menurut Hidayat dkk (2002) lahan
kering didefinisikan sebagai lahan yang belum pernah tergenang atau
digenangi air sepanjang tahun atau sepanjang waktu. Contoh pertanian
lahan kering antara lain tanaman kacang-kacangan, tanaman ubi-ubian,
tanaman holtikultira, perkebunan pohon buah, perkebunan pohon hias,
dan juga pohon peneduh.
15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Prosedur Penelitian

3.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada proposal ini adalah penelitian kualitatif. Bogdan


dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.

3.1.2 Desain Penelitian


Dengan digunakan metode kualitatif ini maka data yang didapatkan
akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna, sehingga
tujuan penelitian dapat dicapai. Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam
empat tahap, yaitu:
1. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus
sebagai human instrument mencari informasi data, yaitu wawancara
mendalam pada waka kondisi dan keadaan lahan pertnian. Selain itu
peneliti juga menganalisis kebutuhan peralatan sarana dan prasarana
dan mengobservasi ketersediaan sarana dan prasarana di lapangan
secara langsung.

2. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara
mendalam terhadap waka di bidang sarana dan prasarana serta
observasi langsung di lapangan.
3. Evaluasi Semua data
Kebutuhan, ketersediaan, dan penggunaan sistem perairan dan
drainase yang telah dianalisis kemudian dievaluasi sehingga diketahui
kekurangan dan fungsi berdasarkan standar nasional tempat dan waktu
penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel.


Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian. Tempat
penelitiannya adalah lahana pertanian PRT. NO. 07 Kuala Sebatu, Kecematan
Batang Tuaka, Babupaten Idragiri Hilir.

Waktu penelitian akan di lakukan pada hari yang telah di tentukan dan
telah di rencanakan.

3.3 Sumber data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana
data diperoleh.

Adapun yang dijadikan sumber data adalah :

1. Standar sarana dan prasarana yang sesuai dengan Standar nasional


digunakan untuk mendapatkan data tentang kebutuhan Kegiatan penelitian
lahan pertanian.
2. Peralatan sarana dan prasarana digunakan untuk mendapatkan data tentang
sistem perairan untuk kegiatan penelitian lahan pertanian.
3. Wawancara terhadap waka di bidang sarana dan prasarana digunakan untuk
mengetahui penggunaan sarana dan prasarana dalam kegiatan penelitian.
3.4 Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus


penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai
berikut :

3.4.1 Teknik Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu


dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yangm
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik ini dilakukan untuk
mengetahui penggunaan sarana dan prasarana di sekolah.

3.4.2 Teknik Observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis,


mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala alamiah untuk kemudian
dilakukan pencatatan. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan
peralatan sarana dan prasarana dan ketersediaan peralatan sarana dan
prasarana.

3.4.3 Teknik Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen


bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang. Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen
yang berhubungan dengan kegiaatan pelaksanaan penelitian. Teknik ini
dilakukan untuk mengetahui keadaan di lapangan tepatnya di lahan
pertanian PRT. NO. 07 Desa Kuala Sebatu.

3.4.4 Teknik dan analisis data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis


data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang


diberikan Miles and Huberman. Miles and Hubermen mengungkapkan
bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga
sampai tuntas. Komponen dalam analisis data :

1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya.
2. Penyajian Data
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
3. Verifikasi atau Penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.5 Pengujian kredibilitas data

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia,


karena itu yang diperiksa adalah keabsahan datanya.Untuk menguji
kredibilitas data penelitian peneliti menggunakan teknik Triangulasi.Teknik
triangulasi adalah menjaring data dengan berbagai metode dan cara dengan
menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang didapatkan lebih
lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data yang
jenuh yaitu keterangan yang didapatkan dari sumber-sumber data telah sama
maka data yang didapatkan lebih kredibel.

Sugiyono membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan


memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.Triangulasi
dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan
itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara


2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa
yang dikatakan secara pribadi. Membandingkan apa yang di
katakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
dikatakannya sepanjang waktu Membandingkan hasil wawancara dengan
isi suatu dokumen yang berkaitan. Jadi setelah penulis melakukan
penelitian dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan
dokumentasi .
DAFTAR PUSTAKA7

Anonim.(1982). Drainase perkotaan.Yogyakarta : Graha ilmu

Arifin. (2009). Evaluasi kinerja sistem drainase perkotaan di wilayah purwokerto,


universitasGadjah

mada yokyakarta.

Arikunto dan cepi,(2008) : 2 Evaluasi sistem jaringan drainase Citra, M. (2009). Studi
sistem drainase

di kecematan tambak sari, Surabaya. Dimitri Fairizi, (2015). Analisis dan


evaluasi saluran drainase pada kawasan perumnas talangKelapa di SUBDAS
lambidaro Kota Palembang.

Dayananti Nusantara (2018). Evaluasi Kapasitas saluran drainase pada CatchmentArea


SubSistem

Bendul Merisi Kota Surabaya

Edy Sumirman, (2006).Studi evaluasi sistem saluran drainase sekunder tambak


sariKotaSurabaya.

Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya &


Panampu Sebagai

Moda Transportasi (Waterway) di Kota Makassar. Jurnal Manajemen


Transportasi & Logistik, 3(3), 285-298.

Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan Kota


Penajam Sebagai

Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara kalimantan Timur. PENA TEKNIK:
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136.

Fisu, A. A. (2019). Merawat Nilai Membangun Kota

Fisu, A. A., & Didiharyono, D. (2020, April). Economic & Financial Feasibility
Analysis of Tarakan Fishery Industrial Estate Masterplan.
In IOP Conference Series: Earth And Environmental Science (Vol. 469, No. 1,
p. 012002). IOP Publishing.

Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of The PPP
Scheme on The

Tourism-Transportation, Case Study: The Concept Of Palopo City Tourism.


PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 7(1), 35-52

Lalu Satya Bintara (2017). Evaluasi Kinerja Saluran Drainase di Jalan Teluk Banyur

danJalanSwakarya III Kelurahan Kekalek Jaya

Oktamal Akhir dan Bambang Sulistiono (2018).Evaluasi Sistem


SaluranDrainasePerkotaanPada

Kawasan Jalan Laksda adisucipto yokyakarta

Ranthy Mantong (2009). Evaluasi Zona Drainase sekunder Pusat Kota Makassar

Rinaldy Saputro (2017) . Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase Perkotaan (studi kasus :

DaerahTangkapan AirKlitren, Gondokkusuman, Yokyakarta) Fisu, A. A.


(2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo Mamuju Tengah.
PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(1), 1-12.

Anda mungkin juga menyukai