Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PENELITIAN

“MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER


KOMPETENSI KEAHLIAN DESAIN PERMODELAN DAN
INFORMASI BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA”

DISUSUN OLEH :
1. MILLENNIA TSAMARAH (18050534004)
2. DESY KURNIASARI (18050534009)
3. HAFIYAN NAUFAL A (18050534011)

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020

i
MANAJEMEN LABORATORIUM KOMPUTER
KOMPETENSI KEAHLIAN DESAIN PERMODELAN DAN
INFORMASI BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 SURABAYA
Oleh :
Millennia Tsamarah, Desy Kurniasari, Hafiyan Naufal A.
18050534004, 18050534009, 18050534011
Progam Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Jl. Ketintang, Surabaya 60231, Jawa Timur
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen Laboratorium


Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
di SMK Negeri 2 Surabaya. Manajemen bengkel ini terutama yang berkaitan
dengan perencanaan, sarana dan prasarana pengorganisasian, pelaksanaan
pembelajaran dalam laboratorium komputer.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan


menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif
digunakan untuk menguraikan secara deskriptif manajemen peralatan
laboratorium komputer SMK N 2 Surabaya.maka setelah disajikan data hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis atau
dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Manajemen Laboratorium SMK


Negeri 2 Surabaya sarana dan prasarana dikelola dengan baik agar dapat
dimanfaatkan dengan efektif dan efisien. Namun Laboratorium Komputer
Desain Permodelan dan informasi bangunan di SMK N 2 Surabaya memiliki
luas 48 m2 dengan panjang 8 m dan lebar 6 m. Ruang Laboratorium Komputer
Desain Permodelan dan informasi bangunan di SMK N 2 Surabaya ini dipakai
untuk ±40 peserta didik . Ditinjau dari Permendiknas No 40 tahun 2008,
Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi bangunan di SMK
N 2 Surabaya belum memenuhi standart. Selain sarana dan prasana penelitian
ini juga mendapatkan data bahwa didalam laboratorium sudah terdapat jadwal
dan beberapa data sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran.

Kata Kunci : Manajemen, Laboratorium Komputer, SMK Negeri 2 Surabaya,


Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi
Banguan.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah


memberikan rahmat, taufiq serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Penelitian Laboratorium Komputer Kompetensi
Keahlian Desain Permodelan Dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 2
Surabaya dengan tepat Waktu.
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban penulis untuk
melengkapi persyaratan tugas akhir mata kuliah Manajemen Bengkel Kerja
atau Laboratorium. Proses laporan ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Indiah Kustini, M.T. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Manajemen Bengkel Kerja atau Laboratorium.
2. Bapak Pramudjiono, S.T. selaku Ketua Kompetensi Keahlian Desain
Permmodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 2 Surabaya.
3. Orang tua yang tak pernah lelah memberikan motivasi, semangat, serta
kasih sayang, doa, dan pengorbanan yang tak terbatas.
Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Penulis berharap, laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan.

Malang, 9 Mei 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
RINGKASAN.................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah.................................................................................. 3
D. Rumusan Masalah...................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
F. Manfaat Penelitian...................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis............................................................................................ 6
1. Sekolah Menengah Kejuruan................................................................. 6
2. Konsep Mnajemen.................................................................................. 8
3. Bengkel Kerja Praktik........................................................................... 12
4. Standar Sarana dan Prasarana................................................................ 13
B. Kerangka Berpikir..................................................................................... 14
C. Pertanyaan Penelitian................................................................................ 15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian....................................................................................... 16
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................... 16
C. Subjek Penelitian....................................................................................... 17
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 17
E. Teknik Analisis Data................................................................................. 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................................... 20
1. Sarana dan Prasarana............................................................................. 21
2. Perencanaan Bengkel atau Laboratorium Komputer............................. 22

iv
3. Struktur Organisasi................................................................................ 24
3. Pelaksanaan Pembelajaran..................................................................... 25
B. Pembahasan............................................................................................... 26
1. Sarana dan Prasarana............................................................................. 27
2. Perencanaan Bengkel atau Laboratorium Komputer............................. 28
3. Struktur Organisasi................................................................................ 31
3. Pelaksanaan Pembelajaran..................................................................... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan................................................................................................ 34
B. Saran.......................................................................................................... 35
Daftar Pustaka................................................................................................... 36
Daftar Pustaka................................................................................................... 37

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis,Rasio dan Deskripsi Sarana Laboratorium komputer ............... 13

vi
DAFTAR GAMBAR

Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi bangunan .......... 21


Daftar Nama & NoTelpon guru DPIB ............................................................. 25
Jadwal Penggunaan Ruang Laboratorium Komputer Desain
Permodelan dan Informasi Bangunan .............................................................. 25
Jadwal Piket Guru Ruang Laboratorium Komputer Desain Permodelan
dan Informasi Bangunan .................................................................................. 26
Rencana Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain
Permodelan dan informasi bangunan............................................................... 29
Rencana Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain
Permodelan dan informasi bangunan............................................................... 29

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang Sistim Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003


menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mengacu pada bidang keahlian tertentu, yang menyiapkan para siswanya
untuk siap bekerja.
SMK Negeri 2 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang memiliki
potensi yang baik dalam pembentukan siswa yang berkompetensi dan
memiliki daya saing dalam dunia industri. Ini ditunjukkan dengan adanya
berbagai jurusan tersedia dalam sekolah tersebut, prestasi yang diraih
siswa, dan berbagai sarana prasarana yang ada.
Laboratorium adalah salah satu sarana pendidikan yang dapat
digunakan sebagai tempat berlatih, siswa dapat mengadakan kontak
dengan obyek yang dipelajari secara langsung baik melalui pengamatan
maupun dengan melakukan percobaan, dari laboratorium itulah akan selalu
mengalir informasi-informasi ilmiah baru yang berasal dari hasil-hasil
penemuan di laboratorium.
Fungsi dari laboratorium adalah untuk melatih dan membentuk gerak
(psikomotorik) dari gerakan sederhana yaitu melalui gerak tangan sampai
mengerjakan beberapa keterampilan teknik yang diperlukan dalam
industri, menghubungkan teori dan praktik, mengoptimalisasikan teori dan
mengembangkannya, serta memproduksi barang dan jasa. Untuk
menjalankan program laboratorium dengan baik, maka diperlukan adanya
pengelolaan laboratorium. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan
pengelolaan fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan lab, bahan-bahan
praktikum), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga
keberlanjutan fungsinya. Aspek-aspek pengelolaan laboratorium terdiri

1
dari perencanaan, pengadministrasian, pengamatan dan perawatan.
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum ( 1995:7)
Laboratorium adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.
Tempat ini merupakan suatu ruang tertutup, kamar atau ruangan yang
terbuka. Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu rungan
yang tertutup tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Selain itu,
menurut Widyarti (2005:1) “Laboratorium adalah suatu ruangan tempat
melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya
seperangkat alat-alat laboratorium serta adanya insfrastruktur
Laboratorium yang lengkap” kemusian menurut Wirjosoemarto dkk
(2004:40) “ pada konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah
seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu
suatu runangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan
praktikum”. Bengkel merupakan bagian dari sarana pendidikan, menjadi
suatu yang sangat penting terutama bagi sekolah yang berkaitan dengan
bidang eksaka.

Ketidak tepatan tata letak ruangan dan permasalahan manajemen


bengkel sangat berpengaruh dengan proses penelitian atau kegiatan
praktek. Kerusakan alat akibat proses kegiatan praktikum disebabkan
adanya kecerobohan dan kelalaian pengguna serta pengelola laboratorium
atau suatu bengkel kerja.

Berdasarkan temuan tersebut, kami mahasiswa jurusan Teknik Sipil,


Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan melakukan observasi
laboratorium Komputer Kompetensi keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan. Kegiatan ini kami lakukan selain berdasarkan tugas
mata kuliah Manajemen Bengkel dan Laboratorium, juga sebagai sumber
belajar atau indormasi tambahan tentang pengamatan Laboratorium
sebagai acuan untuk lapangan dunia kerja yang akan kami lakukan dimasa
depan. Penelitian ini kami lakukan di Laboratorium Komputer Kompetensi
Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 2
Surabaya.
Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan

2
Informasi Bangunan SMK Negeri 2 Surabaya digunakan untuk
meningkatkan produktifitas siswa untuk mendesain dengan perangkat
lunak seperti Autocad, Sketchup dan sofware menggambar bangunan
lainnya sebagai pembekalan siswa untuk menghadapi dunia kerja, industri
bahkan studi lanjutan.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tertulis, kami memberikan informasi berikut
tentang masalah yang akan digunakan sebagai bahan penelitian :
1. Banyaknya Laboratorium SMK yang belum sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Repubik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008
2. Manajemen bengkel di SMK masih terbatas .
3. Alat Laboratorium belum menunjang kebutuhan kompetensi sesuai
dunia kerja atau industri.
4. Sarana dan Prasarana seadanya atau terbatas.
5. Pemeliharaan Bengkel Kerja atau Laboratorium seadanya.

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari
pembahasan menjadi terlalu luas, maka penulis memberikan batasan
masalah dalam penelitian imi antara lain adalah :
1. Dalam laporan penelitian ini penulis hanya melakukan observasi pada
Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan di SMK Negeri 2 Surabaya.
2. Dalam laporan penelitian Laboratorium Komputer Kompetensi
Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri
2 Surabaya penulis akan membahas manajemen laporatorium, sarana
dan prasarana laboratorium.

3
D. Rumusan Masalah
1. Apakah Sarana dan prasarana di Laboratorium Komputer Kompetensi
Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri
2 Surabaya sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Repubik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 ?
2. Bagaimana Perencanaan Laboratorium Komputer ?
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di bengkel pada Laboratorium
Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan di SMK Negeri 2 Surabaya ?
4. Apa yang harus di evaluasi dari observasi Laboratorium Komputer
Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan di
SMK Negeri 2 Surabaya ?

E. Tujuan Penelitian
1. Dapat menganalisa Sarana dan Prasarana yang ada di Laboratorium
Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan di SMK Negeri 2 Surabaya.
2. Dapat merencanakan perencanaan Laboratorium Komputer
3. Dapat mengetahui pelaksanaan pembelajaran bengkel pada
Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan di SMK Negeri 2 Surabaya.
4. Dapat mengevaluasi Manajemen bengkel pada Laboratorium Komputer
Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan di
SMK Negeri 2 Surabaya
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa peneliti dapat menambah wawasan dan pemahaman
tentang manajemen bengkel kerja atau laboratorium di SMK dan dapat
mengevaluasi sarana dan prasarana sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Repubik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008.
2. Bagi bengkel tempat penelitian dapat meggunakan hasil data laporan
penelitian sebagai evaluasi bengkel kerja

4
3. Bagi siswa dapat meningkatkan rasa kenyamanan dalam belajar di
dalam laboratorium dan dapat meningkatkan kompetensi di bidang
desain bangunan

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORITIS

Pengembangan managemen bengkel laboratorium komputer Di SMK

1. Sekolah Menengan Kejuruan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu dari


penyelenggara pendidikan, SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan
kejuruan memiliki tugas untuk mempersiapkan peserta didiknya untuk
dapat bekerja pada bidang-bidang tertentu, dalam proses
pembelajarannya, SMK dilengkapi dengan ilmu pengetahuan secara
teori dan membekali peserta didik melalui praktik sehingga dalam
perkembangannya SMK dituntut harus mampu menciptakan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang dapat beradaptasi dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. SMK sebagai pencetak tenaga kerja yang
siap pakai harus membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan
keterampilan yang sesuai dengan kompetensi program keahlian mereka
masing-masing.

Lulusan SMK berperan dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja


sebagai tenaga kerja tingkat menengah, selain diharuskan menguasai
kompetensi di bidangnya juga harus mampu melakukan pengembangan
diri sebagai upaya agar tetap mampu berkompetisi pada saat ini maupun
untuk masa yang akan datang. SMK membekali lulusannya dengan
kemampuan kognitif (pengetahuan) dan kemampuan psikomotorik
(keterampilan/skill), tidak kalah pentingnya adalah membekali
lulusannya dengan kemampuan adaptif, yaitu kemampuan untuk
melakukan penyesuaian dan pengembangan diri sesuai dengan
perkembangan teknologi dan industri yang ada. Kemampuan adaptif
yang diberikan berupa materi pengetahuan dasar di bidang teknologi.

6
Berdasarkan keputusan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah (DIRJEN MANDIKDASMEN) Nomor:
251/C/KEP/MN/2008 spektrum keahlian pendidikan menengah
kejuruan memuat bidang studi keahlian, program studi keahlian dan
kompetensi keahlian. Spektrum merupakan acuan dalam
penyelenggaraan SMK, dalam keputusan tersebut program pendidikan
pada SMK dikelompokkan sebagai berikut :

1. Bidang Studi Keahlian adalah kelompok atau rumpun keahlian pada


SMK yang terdiri atas :

a. Teknologi dan Rekayasa.


b. Teknologi dan Informasi.
c. Kesehatan.
d. Seni, Kerajinan dan Pariwisata.
e. Agribisnis dan Agroteknologi.
f. Bisnis dan Manajemen.
2. Program Studi Keahlian adalah jurusan dalam suatu bidang studi
keahlian atau pada spektrum sebelumnya disebut bidang keahlian.
3. Kompetensi keahlian adalah spesialisasi dalam suatu progam studi
keahlian atau pada spectrum sebelumnya disebut progam keahlian

Peserta didik dapat memilih bidang keahlian yang diminati di SMK.


Kurikulum SMK dibuat agar peserta didik siap untuk langsung bekerja
di dunia kerja. Muatan kurikulum yang ada di SMK disusun sedemikian
rupa sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang ada. Hal ini dilakukan
agar peserta didik tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika masuk
di dunia kerja. Dengan masa studi sekitar tiga atau empat tahun, lulusan
SMK diharapkan mampu untuk bekerja sesuai dengan keahlian yang
telah ditekuni.

7
Tujuan pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003, terbagi menjadi tujuan umum dan
tujuan khusus.Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah :
(a) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada
Tuhan Yang Maha Esa; (b) mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi warga Negara yang berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab; (c)
mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya
bangsa Indonesia; dan (d) mengembangkan potensi peserta didik agar
memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup dengan secara aktif
turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, serta
memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien.

2. Konsep Manajemen

Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis


Kuno ménagement, yang berarti seni melaksanakan dan
mengatur.Sedangkan secara terminologis para pakar mendefinisikan
manajemen secara beragam, diantaranya:

Follet yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) mengartikan


manajemensebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Menurut Stoner yang dikutip oleh Wijayanti (2008: 1) manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Gulick dalam Wijayanti (2008: 1) mendefinisikan


manajemensebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana
manusia bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat
sistem ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.

8
Schein (2008: 2) memberi definisi manajemen sebagai profesi.
Menurutnya manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk
bekerja secara profesional, karakteristiknya adalah para professional
membuat keputusan berdsarkan prinsip-prinsip umum, para
professional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai
standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan
suatu kode etik yang kuat.

Terry (2005: 1) memberi pengertian manajemen yaitu suatu


proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau
pebgarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud maksud yang nyata. Hal tersebut meliputi
pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara
bagaimana melakukannya, memahami bagaimana mereka harus
melakukannya dan mengukur efektivitas dari usaha-usaha yang telah
dilakukan.

Dari beberapa definisi yang tersebut di atas, dapat disimpulkan


bahwa manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-
sama untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut
manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer.

Manajemen dibutuhkan setidaknya untuk mencapai tujuan,


menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan, dan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Manajemen
terdiri dari berbagai unsur, yakni man, money, method, machine,
market, material dan information.

9
1) Man : Sumber daya manusia;

2) Money : Uang yang diperlukan untuk mencapai tujuan;

3) Method : Cara atau sistem untuk mencapai tujuan;

4) Machine : Mesin atau alat untuk berproduksi;

5) Material : Bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan;

6) Market : Pasaran atau tempat untuk melemparkan hasil

produksi;

7) Information : Hal-hal yang dapat membantu untuk mencapai

tujuan.

Fungsi Managemen

Menurut Terry (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi


menjadi empat bagian, yakni planning (perencanaan), organizing
(pengorganisasian), actuating (pelaksanaan), dan controlling
(pengawasan) :

1.) Planning (Perencanaan)

Planning (perencanaan) ialah penetapan pekerjaan yang harus


dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
Planning mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk
dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan. Diperlukan
kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat  ke depan guna
merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa
mendatang.

a. Proses perencanaan berisi langkah-langkah:


(1) Menentukan tujuan perencanaan;
(2) Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan;
(3) Mengembangkan dasar pemikiran kondisi mendatang;
(4) Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan; dan

10
(5) Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.
b.Elemen Perencanaan

Perencanaan terdiri atas dua elemen penting, yaitu sasaran


(goals) dan rencana (plan).

(1) Sasaran yaitu hal yang ingin dicapai oleh individu, kelompok,
atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan.
Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat
kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.

(2) Rencana adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk


mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber
daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana
dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan
frekuensi penggunaanya.

2.) Organizing (Pengorganisasian)

Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang


berarti alat, yaitu proses pengelompokan kegiatankegiatan untuk
mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang
manajer (Terry & Rue, 2010: 82).

Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur


semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga
pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil.

3.) Actuating (Pelaksanaan)

Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota


kelompok sedemikian rupa, hingga mereka berkeinginan dan berusaha
untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan bersama Terry
(1993:62).

11
4) Controlling (Pengawasan)

Controlling atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan


cara dan alat utk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.

3. Bengkel Kerja Praktik

Dalam peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005 pada bab VII pasal 42 ayat
2 dikemukakan bahwa :

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan


ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi
dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkalanjutan.

Rinanto Roesman (1988: 154) mengatakan bahwa bengkel merupakan


sarana kegiatan belajar mengajar yang digunakan untuk menghubungkan
teori dan praktik, mengoptimalisasikan teori dan mengembangkannya,
lebih lagi dibidang pengetahuan yang langsung diaplikasikan dan
dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat, khususnya yang berhubungan
dengan produksi barang dan jasa.

Tawardjono (1994: 12) mengatakan bahwa bengkel (workshop) dalam


hubungannya dengan proses belajar mengajar adalah tempat untuk
melaksanakan praktik peserta didik dalam rangka penunjang kegiatan
belajar teori di kelas atau untuk memperoleh suatu ketrampilan tertentu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bengkel kerja


merupakan tempat untuk kegiatan praktikum SMK dan tempat untuk
memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga
antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah,
melainkan dua hal yang merupakan satu kesatuan.

12
4. Standar Sarana dan Prasarana Bengkel
Pada permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 terdapat berbagai aturan
mengenai standar sarana dan prasarana yang harus dipenuhi pada
setiap jurusan yang ada pada setiap lembaga pendidikan SMK/MAK secara
umum. Berikut standar sarana dan prasarana ruang praktik/ bengkel.

a. Ruang laboratorium komputer berfungsi sebagai tempat berlangsungnya


kegiatan pembelajaran bidang teknologi informasi dan komunikasi.

b. Ruang laboratorium komputer dapat menampung minimum setengah


rombongan belajar.

c. Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta didik.


Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan perbaikan 16 m2. Lebar minimum ruang laboratorium
komputer adalah 8 m.

d. Ruang laboratorium komputer dilengkapi sarana sebagaimana tercantum


pada Tabel 4.1

Tabel 1. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Laboratorium Komputer

13
B. Kerangka Berpikir

Kesimpulan Gabungan dari sarana dan prasarana bengkel adalah sesuatu


yang menghubungkan secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
pembelajaran yang digunakan untuk menunjang tercapainya tujuan
pendidikan kejuruan. Sarana bengkel adalah semua hal yang digunakan
semua siswa dari kelas siswa kelas 1 sampai 3. Agar sarana bengkel tersebut
berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran di sekolah maka
diadakan kegiatan manajemen yang baik. Manajemen bengkel yang baik
diawali dengan perencanaan yang baik. Perencanaan sarana laboratorium
komputer harus sesuai dengan kebutuhan yang ada.

14
C. Pertanyaan Penelitian
Dari tinjauan pustaka diatas, selanjutnya dibuat pertanyaan
penelitian, sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan kebutuhan peralatan laboratorium komputer
di SMKN 2 Surabaya?
2. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan peralatan laboratorium
komputer di SMKN 2 Surabaya?
3. Bagaimana pengawasan peralatan laboratorium komputer di SMKN
2 Surabaya?

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian


deskriptif. Juliansyah Noor (2011: 34) mengatakan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala
peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif
memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya saat
penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian
tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut.

Nurul Zuriah (2007: 47) mengatakan bahwa penelitian deskriptif


merupakan penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,
fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai
sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Sedangkan Sugiyono (2009: 9)
mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif /
kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian


deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan keadaan dan
memecahkan masalah yang sedang berlangsung. Maka penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk penelitiannya.

B. Tempat dan Waktu

Pelaksanaan penelitian ini mengambil lokasi di Unit Sekolah Menengah


Kejuruan Negeri 2 Surabaya. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 9
Mei 2020.

16
C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan seseorang yang dapat memberikan


informasi kepada peneliti mengenai objek yang diteliti, sehingga peneliti
dapat memperoleh informasi atau data secara akurat dan mendalam
mengenai hal yang diteliti. Peneliti menentukan bahwa subjek penelitian
sejumlah sembilan orang yaitu Kepala Sekolah, Guru (dua orang), Ketua
Program (tiga orang), dan Teknisi di SMK N 2 Surabaya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut :

1. Wawancara

Lexy Moleong (1990: 135), “wawancara adalah percakapan


dengan maksud tertentu”. Wawancara merupakan suatu proses
interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini, hasil wawancara
ditentukan oleh bebrapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi
arus berinformasi. Faktor-faktor tersebut ialah: pewawancara,
responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan
situasi wawancara.

Metode ini bertujuan untuk menerangkan secara keseluruhan


data mengenai; perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan peralatan laboratorium komputer di SMK N 2 Surabaya.
Wawancara yang digunakan menggunakan teknik wawancara terbuka
(overt) yaitu wawancara dengan para subjek yang sedang
diwawancarai mengetahui maksud dan tujuan dari wawancara tersebut
(Lexy Moleong, 1990: 137).

2. Observasi

Sutrisno Hadi mengatakan bahwa observasi merupakan suatu


proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun berbagai proses

17
biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-
proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2009: 145).

Observasi juga sering dikatakan dengan pengamatan terhadap


suatu objek tertentu yang sedang terjadi. Sehingga peneliti menetapkan
untuk melakukan pengamatan atau observasi secara langsung
mengenai pengelolaan laboratorium komputer di SMKN 2 Surabaya.
Teknik ini digunakan agar peneliti melihat keadaan objek yang
sebenarnya.

3. Dokumentasi

Dalam penelitian ini selain memakai metode wawancara dan observasi


juga menggunakan metode dokumentasi yaitu mencermati dokumen
yang bisa membantu menguatkan data yang diperoleh melalui metode
wawancara dan observasi. Misalnya saja pada proses inventarisasi,
peneliti perlu juga melihat dokumen mengenai inventarisasi peralatan
laboratorium.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan


menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif
kualitatif digunakan untuk menguraikan secara deskriptif manajemen
peralatan laboratorium komputer SMK N 2 Surabaya. Penelitian yang
dilakukan bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah
dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan, maka setelah
disajikan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, maka
selanjutnya dianalisis atau dibahas dan diberi makna atas data yang
disajikan tersebut (Marief Donaghue, 2008: 22).

Data deskriptif kualitatif dianalisis menurut isinya dan


karenanya analisis seperti ini juga disebut analisis isi (content
analysis). Apabila penelitian hanya berhenti pada penjelasan masalah
dan upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan (untuk
meningkatkan mutu pembelajaran), maka setelah disajikan data hasil

18
wawancara, observasi, dan dokumentasi, maka selanjutnya dianalisis
atau dibahas dan diberi makna atas data yang disajikan tersebut
(Sulipan, 2009:6).

19
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Pada zaman Penjajahan Jepang bernama KOGYO GHAKKO/KOGYO


SENMON GHAKKO setingkat Sekolah Teknologi Menengah ( STM ).
Setelah Indonesia Merdeka sampai datangnya Tentara Sekutu/NICA di
Surabaya ini Sekolah ini tidak jelas bernama apa. Pada saat Belanda
menguasai kembali tanah air kita Indonesia Sekolah ini
bernama MTS ( Middlebare Technische School ).

Setelah pengakuan Kedaulatan,Sekolah ini bernama Sekolah Teknologi


Menengah (STM 1 Surabaya ) dan sekarang berubah nama menjadi Sekolah
Menengah Kejuruan ( SMK 2 Surabaya ). Sebagai catatan, bahwa mulai
tahun 1950-1974,selain STM juga ada Sekolah-Sekolah lain di komplek
Tentara Genie Pelajar ( Patua ) No.26 ini, seperti : SPGT, KDPT, ST 1, ST
2 dan IKIP bagian Teknik.

SMK Negeri 2 Surabaya berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada
di pusat kota, SMKN 2 Surabaya berada di wilayah yang ramai dan mudah
diakses sehingga dapat mempermudah mobilitas yang di butuhkan dan
sebagai penunjang minat calon peserta didik.

Jumlah siswa yang cukup besar dan berasal dari berbagai daerah di
Surabaya, menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh
sekolah demi mewujudkan misi pendidikan yang berbunyi “membentuk
SDM Berimtak untuk memberi pelayanan kepada masyarakat, Dunia Usaha
dan industri, melalui pendidikan pelatihan teknologi dan industri dengan
standart sertifikasi nasional, berorientasi kepada prestasi yang
berkesinambungan dan kelestarian lingkungan hidup.” diperlukan agar
siswa termotivasi untuk lebih kreatif dan optimal dalam pengembangan
intelektualitasnya.

20
Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
SMK Negeri 2 Surabaya di tempuh selama 3 Tahun. Kompetensi Keahlian
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 2 Surabaya
bekerja sama dengan beberapa perusahaan di yang bergerak bidang
konstruksi, perencanaan dan properti oleh karena itu kemampuan dan skil
dari lulusan harus senantiasa mengikuti perkembangan di era saat ini dan
selalu upgrating kemampuan dibidang sofware desain bangunan dengan
berikut maka sarana dan prasarana yang ada di Kompetensi Keahlian Desain
Permodelan dan Informasi Bangunan SMK Negeri 2 Surabaya harus
mendukung dengan baik sehingga kemampuan selaras dengan kebutuhan
dunia kerja.
1. Sarana Dan Prasarana
SMK Negeri 2 Surabaya sebagai salah satu sekolah kejuruan
yang ada di kota Surabaya dengan memiliki sarana dan prasarana yang
lengkap kebutuhan yang sangat penting yang dapat membantu dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Selain harus lengkap sarana dan
prasarana yang ada harus dapat dikelola dengan baik agar dapat
dimanfaatkan dengan efektif dan efisien.berikut ini adalah dokumentasi
kondisi yang ada di Laboratorium Komputer Kompetensi keahlian
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan

Gambar 1. Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi


bangunan

21
Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi
bangunan di SMK N 2 Surabaya memiliki luas 48 m 2 dengan panjang 8
m dan lebar 6 m. Ruang Laboratorium Komputer Desain Permodelan
dan informasi bangunan di SMK N 2 Surabaya ini dipakai untuk ±40
peserta didik . Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain
Permodelan dan informasi bangunan dilengkapi dengan Sistem
jaringan,Komputer,instruktur/guru,LCDProyektor,Lemari/cabinet,AC/F
an/Exhause,Printer

2. Perencanaan Bengkel atau Laboratorium Komputer

Desain atau sering disebut tata letak, tata letak peralatan


laboratorium berhubungan dengan bagaimana mengatur pnempataan
alat-alat utama di dalam lab dan alat-alat pendukung yang tentu saja hal
ini berkaitan dengan luas ruangan dan persyaratan-persyaratan umum
dalam penataan lab komputer biasanya luas lab komputer mengikuti
luas ruang standar lab pada umumnya yaitu kurang lebih (8m x 12m)
Rasio minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta didik.
Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan perbaikan 16 m2. Lebar minimum ruang laboratorium
komputer adalah 8 m. tergantung ketersediaan ruang/lahan yang ada di
SMK yang bersangkutan yang terpenting adalah pemenuhan
persyaratan untuk lab komputer. Syarat umum yang harus dipenuhi
dalam tata letak peralatan komputer adalah Pertama, luas untuk 1 unit
komputer minimal adalah 60cm x 100 cm. Kedua, jarak antarkomputer
dengan komputer yang ada di belakangnya 30cm. Ketiga, jarak antara
meja komputer dengan kursi sekitar 30cm sehingga jarak mata
pengguna layar monitor sekitar 40cm (Rusman, dkk, 2013).

Peralatan penunjang adalah peralatan yang tersedia di dalam lab dan


berguna dalam meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar.
Adapun yang termasuk ke dalam kategori peralatan penunjang adalah:

22
a. Sistem jaringan.

b. Piranti keluaran/output.

c. Komputer instruktur/guru.

d. LCD Screen.

e. LCD Proyektor.

f. Lemari/cabinet.

g. AC/Fan/Exhause.

h. Printer

            Secara umum yang dimaksud dengan penataan peralatan


laboratorium komputer adalah menata seluruh peralatan yang ada, mulai
dari unit komputer dan fasilitas penunjangnya seperti: meja
instruktur/guru, komputer guru, LCD screen, LCD proyektor, kabel
listrik dan jaringan dan lain-lain. Sedangkan yang paling utama dalam
penataan lab adalah peletakan unit komputer dalam ruangan, karena hal
ini berkaitan dengan besar ruangan yang diperlukan untuk menampung
seluruh komputer yang tersedia/dibutuhkan. Ada beberapa jenis tata-letak
peralatan laboratorium yang biasa digunakn dalam penataan labratorium
komputer tapi yang umum digunakan ada dua jenis yaitu: menghadap ke
depan dan menghadap ke samping (Rusman, dkk, 2013).

23
3. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

LABORATORIUM KOMPUTER SMK

24
Gambar 2. Daftar Nama & No Telpon Guru DPIB

4. Pelaksanaan Pembelajaran

Jadwal penggunaan Laboratorium Komputer Desain


Permodelan dan Informasi Bangunan merupakan buku jadwal untuk
pengelolaan dan penggunaan ruangan Laboratorium di sekolah
Menengah Kejuruan.

Gambar 3. Jadwal penggunaan ruang Laboratorium Komputer Desain


Permodelan dan Informasi Banguan

25
Gambar 4. Jadwal Piket Guru ruang Laboratorium Komputer Desain
Permodelan dan Informasi Banguan

B. PEMBAHASAN

SMK sebagai salah satu lembaga pendidikan kejuruan memiliki


tugas untuk mempersiapkan peserta didiknya untuk dapat bekerja pada
bidang-bidang tertentu, dalam proses pembelajarannya, SMK
dilengkapi dengan ilmu pengetahuan secara teori dan membekali
peserta didik melalui praktik sehingga dalam perkembangannya SMK
dituntut harus mampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
dapat beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
SMK sebagai pencetak tenaga kerja yang siap pakai harus membekali
peserta didiknya dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan kompetensi program keahlian mereka masing-masing.

26
1. Sarana dan Prasana

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 Tahun 2008 tentang


Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) menyatakan
sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat di pindah-
pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk
menjalankan fungsi SMK/MAK. Sarana dan prasarana memegang
peranan penting dalam menunjang pembangunan. Dengan
diberlakukan otonomi daerah berarti pemerintah memberikan
kesempatan kepada sekolah untuk berinisiatif dan berkarya sesuai
dengan kemampuan lembaga pendidikan/sekolah masing-masing
termasuk dalam pengembangan sarana dan prasarana.

Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi


bangunan di SMK N 2 Surabaya memiliki luas 48 m2 dengan
panjang 8 m dan lebar 6 m. Ruang Laboratorium Komputer Desain
Permodelan dan informasi bangunan di SMK N 2 Surabaya ini
dipakai untuk ±40 peserta didik . Ditinjau dari Permendiknas No 40
tahun 2008, Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan
informasi bangunan di SMK N 2 Surabaya belum memenuhi
standart, karena menurut Permendiknas No 40 tahun 2008, Rasio
minimum ruang laboratorium komputer adalah 3 m2/peserta didik.
Luas minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas
ruang penyimpanan dan perbaikan 16 m2. Lebar minimum ruang
laboratorium komputer adalah 8 m. jumlah sirkulasi udara sangat
kurang, untuk ruang yang memiliki luas 42 m2 dengan jumlah 40
peserta didik sehingga membuat di dalam ruangan terasa panas dan
pengap. Untuk sarana jumlah dan kelengkapannya sudah sesuai
Permendiknas No 40 tahun 2008.

Kondisi ruanganLaboratorium yang sempit mengakibatkan


ruangan terlihat tidak nyaman dan gelap hal ini dikarenakan di dalam
laboratorium ini jumlah dan luasan bukaan kurang lebar sehingga

27
ruangan tidak mendapatkan sinar alami dan membutuhkan bantuan
cahaya yang berasal dari lampu sebagai penerangan di siang hari.
tentu saja hal ini tidak efektif karena akan banyak membuang energy
dan pengeluaran biaya listrik.

Untuk Prasarana yang yang ada di Laboratorium Komputer


Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan informasi bangunan
di SMK N 2 Surabaya sudah memenuhi kebutuhan untuk
kompetensi Desain Permodelan dan Informasi Bangunan namun
alangkah baiknya ada upgrating spek komputer untuk menambah
aplikasi yang lebih canggih yang dapat menunjang kompetensi
siswa SMK Negeri 2 Surabaya khususnya pada Kompetensi
Keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan. namun ada
beberapa komputer yang tidak dapat digunakan sehingga siswa
membawa laptop sendiri.

Dari hasil wawancara dari salah satu siswa Kompetensi keahlian


Desain permodelan dan Informasi Bangunan yang menggunakan
laboratorium komputer ini merasakan bahwa memang kondisi di
laboratorium ini kurang nyaman akibat ruangan yang terlalu sempit
dan AC yang tidak maksimal jadi kondisi di laboratorium menjadi
panas.

2. Perencanaan Bengkel atau Laboratorium Komputer

Dari kondisi diatas kami sebagai mahasiswa jurusan teknik sipil


Universitas Negeri Surabaya Progam studi Pendidikan teknik
Bangunan yang notabennya sebagai calon guru atau bergerak dalam
ilmu pendidikan teknik bangunan kami merancang sebuang bengkel
atau laboratorium Komputer untuk Kompetensi keahlian Desain
Informasi bangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi dan rasa kenyamanan siswa.

28
Berikut ini adalah beberapa desain Laboratorium Komputer :

Gambar 5. Rencana Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian

Desain Permodelan dan Informasi Bangunan

Gambar 6. Rencana Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian


Desain Permodelan dan Informasi Bangunan

Desain Laboratorium diatar menggunakan bukaan yang sangat


bagus bukaan jendela berfungsi sebagai sirkulasi keluar masuk udara,
sebagai penerangan alami pada laboratorium sehingga dapat
menghemat pengeluaran anggaran listrik untuk laboratorium komputer.

29
Peralatan laboratorium komputer untuk SMK kompetensi
keahlian Desain permodelan dan informasi bangunan adalah seluruh
peralatan yang dibutuhkan dan ada di dalam ruangan lab, peralatan ini
meliputi peralatan utama dan penunjang. Peralatan utama adalah
peralatan standar yang harus ada di dalam lab yang diperlukan saat
kegiatan belajar mengajar berlangsung, peralatan utama meliputi:

a. Unit komputer berspesifikasi tinggi untuk mendesain atau


menggambar dan support untuk aplikasi seperti : Autocad untuk
gambar 2D, Microsoft Office baik Excel, Power Point dan Word,
serta aplikasi untuk menggambar 3d Skechup atau 3s Max

b. Meja dan kursi tempat meletakkan komputer dan tempat duduk user.

c. Meja instruktur/guru.

d.  Papan tulis/white-board.

Peralatan penunjang adalah peralatan yang tersedia di dalam lab dan


berguna dalam meningkatkan efektivitas kegiatan belajar mengajar.
Adapun yang termasuk ke dalam kategori peralatan penunjang adalah:

a. Sistem jaringan.

b. Piranti keluaran/output.

c. Komputer instruktur/guru.

d. LCD Screen.

e. LCD Proyektor.

f. Lemari/cabinet.

g. AC/Fan/Exhause.

h. Printer

30
3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen atau


unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi
menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau
kegiatan-kegiatan berbeda yang Dikoordinasikan dan selain itu struktur
organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi dari
pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.

Bagi sebuah instansi, struktur organisasi merupakan salah satu


fungsi dasar bagi sebuah manajemen untuk mencapai target, strategi,
dan sasaran yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan. 

Dengan kata lain, pengorganisasian dalam instansi sangat erat


kaitannya dengan pembagian dan pengelompokan kegiatan, tugas
masing-masing departemen instansi, dan manajemen sumber daya
manusia, serta bagaimana cara mendelegasikan tugas tersebut kepada
individu atau divisi tertentu untuk menjalankannya.  

a. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang
bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau
terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya
yang ada di dalamnya.
b. Tujuan Organisasi
 Wadah untuk memiliki pengawasan dan kekuasaan
 Membantu untuk pengelolaan bersama-sama
 Mencapai tujuan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang
telah menjadi tujuan awal sebuah organisasi
c. Prinsip Organisasi
Salah satu prinsip pokok dalam organisasi adalah delegasi
kekuasaan (pelimpahan wewenang). Kekuasaan atau wewenang
merupakan hak seseorang untuk mengambil tindakan yang perlu

31
agar tugas dan fungsi-fungsinya dapat dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.
Struktur Organisasi di laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 2
Surabaya tidak terpasang di papan pengumuman laboratorium atau
bengkel melainkan hanya berupa hard copy dan soft copy sebagai arsip
dalam manajemen bengkel. Pada papan pengumuman hanya tedapat
nomor telfon dari guru kompetensi keahlian

4. Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran sudah di jadwal secara bergilir sesuai


dengan jadwal yang sudah di pasang pada papan pengumuman yang ada
didalam laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain
Permodelan dan informasi bangunan di SMK Negeri 2 surabaya

Pengguna laboratorium ini adalah kelas XI dan XII dikarenakan


disesuaikan dengan kebotuhan yaitu menggambar dengan autocad dan
digunakan untuk menghitung RAB dengan Microsof Excel untuk kelas X
masih menggambar dengan manual

Mekanisme dan Prosedur penjagaan Laboratorium Komputer Desain


Permodelan dan Informasi Banguan di SMK Negeri 2 Surabaya adalah
sebagai berikut:

1. Mengatur jadwal piket laboratorium tiap guru mulai hari Senin


sampai Jumat.

2. Setiap guru mendapatkan tugas piket dua kali dalam seminggu.

3. Pembagian jadwal piket ditentukan sesuai kesepakatan seluruh guru


dan koordinator Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan
Informasi Banguan.

4. Wajib memenuhi tugas jaga sesuai jadwal yang telah dibuat.

5. Apabila berhalangan, wajib mengganti hari lain dengan memberikan


konfirmasi terlebih dahulu.

32
6. Jadwal piket laboratorium bisa berubah-ubah sesuai kesepakatan
bersama.

33
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,


maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Luas Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi


bangunan di SMK N 2 Surabaya belum memenuhi Permendiknas No 40
tahun 2008. Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi
bangunan di SMK N 2 Surabaya memiliki luas 48 m 2, sedangkan
menurut Permendiknas No 40 tahun 2008 luas minimum Laboratorium
Komputer yaitu 64 m2.

2. Desain permodelan dan Informasi Bangunan yang menggunakan


laboratorium komputer ini merasakan bahwa memang kondisi di
laboratorium ini kurang nyaman akibat ruangan yang terlalu sempit dan
AC yang tidak maksimal jadi kondisi di laboratorium menjadi panas.

3. Perencanaan Prasarana Laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian


Desain Permodelan dan Informasi Bangunan telah menunjang kegiatan
belajar peserta didik untuk kompetensi Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan.

4. Pelaksanaan pembelajaran sudah di jadwal secara bergilir sesuai dengan


jadwal yang sudah di pasang pada papan pengumuman yang ada didalam
laboratorium Komputer Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan
informasi bangunan di SMK Negeri 2 surabaya.

34
B. Saran

Bardasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis mengajukan


saran-saran berikut:

1. Luas Laboratorium Komputer Desain Permodelan dan informasi


bangunan di SMK N 2 Surabaya belum memenuhi Permendiknas No
40 tahun 2008 sehingga perlu ruang Laboratorium Komputer yang
baru dengan luas yang memenuhi Permendiknas No 40 tahun 2008
agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

2. Prasarana yang yang ada di Laboratorium Komputer Kompetensi


Keahlian Desain Permodelan dan informasi bangunan di SMK N 2
Surabaya sudah memenuhi kebutuhan untuk kompetensi Desain
Permodelan dan Informasi Bangunan namun alangkah baiknya ada
upgrating spek komputer untuk menambah aplikasi yang lebih canggih
yang dapat menunjang kompetensi siswa SMK Negeri 2 Surabaya
khususnya pada Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan. namun ada beberapa komputer yang tidak dapat
digunakan sehingga siswa membawa laptop sendiri.

3. Kondisi di laboratorium ini kurang nyaman akibat ruangan yang terlalu


sempit dan AC yang tidak maksimal jadi kondisi di laboratorium
menjadi panas sehingga perlu perbaikan/penambahan AC agar kondisi
di laboratorium lebih nyaman.

35
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2008). Pendekatan, Jenis, dan Metode Penelitian


Pendidikan. Jakarta: Direktorat Tenaga Pendidikan.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2010). Instrumen Verifikasi SMK
Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan No. 1023-P3-10/11.
Dikmenjur. (1997). Pengelolaan Fasilitas dan Bahan Praktik Pendidikan
Sistem Ganda. Jakarta. Depdikbud.
Hasibuan, M.S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi
Aksara
Keputusan Direktur Pembinaan sekolah. (2009). Keputusan Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan
Peraturan Menteri. (2008). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 40 Tahun 2008 Tanggal 31 Juli 2008 Standar Sarana Dan
Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK).
Peraturan Menteri. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
Peraturan Pemerintah. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Rekso Hadiprodjo. (2000). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta
Saifuddin Azwar. ( 2009). Metode Penelitian. Jakarta.
Moderennisasi Bengkel Laboratorium kejuruan Abad 21

36
LAMPIRAN
PERMENDIKNAS NO 40 DARI HALAMAN 1-399
BAB TENTANG RUANG KOMPUTER TEKNIK GAMBAR
BANGUNAN

37
Tentang perencanaan bengkel kerja

38

Anda mungkin juga menyukai