Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

VIDEO ANIMASI 3D SEBAGAI ACUAN KONSEP BERFIKIR PADA


MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMKN 1 JENANGAN
KOMPETENSI KEAHLIAN DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI
BANGUNAN

SKRIPSI

Oleh :

Millennia Tsamarah

18050534004

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

202

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad


21 mempengaruhi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.
Pendidikan memegang peran sangat penting dalam menciptakan manusia
yang berkualitas. Menurut undang-undang Republik Indonesia tahun
Nomor 20 2003 bab 1 pasal 1 ayat 1 bahwa, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Guru berhasil mengaktifkan dan
menggairahkan siswa dalam belajar, maka guru telah berhasil memotivasi
siswa, yang pada gilirannya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa
(Djamarah, 2012:31).

Pendidikan Kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang


mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok
pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan
lainnya. Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
15, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.

Terkait dengan sumber daya manusia, kompetensi sumber daya


manusia merupakan persyaratan mutlak bagi peningkatan daya saing
industri secara nasional. Perkembangan teknologi yang semakin canggih
didalam berbagai aspek kehidupan manusia khususnya dalam bidang
industri membawa pengaruh yang sangat besar. Salah satunya dalam
industri konstruksi dimana dalam peningkatan daya saing industrinya

ii
membutuhkan profesionalitas SDM dan juga dukungan teknologi
konstruksi yang mutakhir. Di dunia industri konstruksi khususnya yang
berkaitan dengan bidang konstruksi bangunan dengan adanya
perkembangan dan kemajuan teknologi telah banyak berkembang alat dan
metode konstruksi baru maupun material konstruksi yang lebih beragam.
Hal itu berpengaruh pula pada SDM yang ingin terjun dalam dunia
industri konstruksi yang dituntut memiliki pengalaman dan wawasan luas
dalam bidang keahliannya.

Kompetensi Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan


(DPIB) adalah jurusan yang mempelajari tentang perencanaan bangunan,
pelaksanaan pembuatan gedung dan perbaikan gedung. Kegiatannya
adalah belajar menggambar rumah,dan fasilitas umum, menghitung biaya
bangunan, melaksankan pembangunan dan memelihara kontruksi
bangunan. Dunia industri bukan hanya melihat kompetensi dibalik ijazah
saja tapi juga pengalaman dan keterampilan ( Soft Skill ). Adanya
pengaruh perkembangan teknologi, kriteria lulusan kompetensi keahlian
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) yang diinginkan oleh
dunia kerja akan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu pendidikan kejuruan
kompetensi keahlian Desain Permodelan dan Informasi Bangunan
( DPIB ) perlu meningkatkan kualitas pendidikannya yang mengacu pada
relevansi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan
industri yang membutuhkan keterampilan ( Soft Skill ) yang harus didasari
oleh pemahaman materi yang terkait agar mencetak para lulusan yang
profesional serta siap kerja di dunia industri yang semakin maju dan
berkembang.

Permasalahan yang masih sering muncul hingga saat ini yaitu


tentang persiapan lulusan SMK dalam menghadapi dunia kerja. Badan
Pusat Statistik (BPS) menyatakan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) mendominasi jumlah pengangguran di Indonesia yang mencapai
6,88 juta orang pada Februari 2020. Lulusan SMK menyumbang Tingkat

iii
Pengangguran Terbuka (TPT) menurut pendidikan mencapai 8,49%. Hal
ini disebabkan karena Tidak selarasnya antara kompetensi keahlian lulusan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan dunia kerja,
lemahnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam hal
keterampilan (Soft Skill), materi yang disampaikan tidak dapat merangsang
konsep berfikir siswa, tenaga pendidik hanya meberikan materi dengan
metode ceramah, usia tenaga pendidik yang tak lagi muda sehingga
kemampuan dalam menggunakan IT kurang terampil, dan kurangnya
motivasi serta penerapan konsep berfikir pada bidang keahlian yang
diberikan oleh tenaga pendidik.

Pada Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi


bangunan keterampilan (Soft Skill) menggambar dan pemahaman
konstruksi bangunan sangat diutamakan karena dua kompetensi tersebut
saling berkaitan dan memjadi dasar atau inti dari lulusan Kompetensi
Keahlian Desain permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB) 60%
lulusannya bekerja pada perusahaan yang bergerak dibidang pekerjaan
perencanaan bangunan contohnya sebagai seorang Drafter, Pengawas, dan
Estimator. Sedangkan ketiga pekerjaan tersebut saling berkesinambungan.
Pada dasarnya kunci konsep berfikir pada ketiga pekerjaan tersebut adalah
satu lingkup yaitu tentang komponen-komponen bagian dari suatu
bangunan maka dari itu, memberikan gambaran sebagai acuan konsep
berfikir sangat penting untuk ditekankan kepada peserta didik sehingga
dapat menjadi bekal di dunia Industri.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi lulusan Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK) adalah melalui peningkatan kualitas
pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Seperti dengan
adanya Media Pembelajaran yang dapat menarik perhatian peserta didik.
Media pembelajaran merupakan suatu fasilitas atau perantara yang
berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka
mengefektifkan komunikasi antara tenaga pendidik dengan peserta didik.

iv
Hal ini sangat membantu tenaga pendidik dalam mentrasfer ilmu dan
membuka konsep berfikir pada peserta didik sehingga dapat
mendeskripsikan dan memahami materi yang diberikan. Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi
belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Proses
ini membutuhkan penyelarasan antara media pembelajaran dan materi
yang disesuaikan berdasarkan dasar teori serta gambaran yang dilapangan.

Peneliti melakukan observasi di SMK Negeri 1 Jenangan


Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. Kelas XI Progam Keahlian
Desain Permodelan dan Informasi Bangunan pada mata pelajaran Gambar
Teknik. Media pemebelajaran yang digunakan pada mata pelajaran
Gambar Teknik di SMK Negeri 1 Jenangan adalah media visual dengan
meberikan contoh gambar berupa Job Sheet gambar 2D dan dijelaskan
sekilas tentang Job Sheet dengan metode ceramah. Media yang diberikan
kurang menarik perhatian peserta didik. Sehingga hasil output nilai dan
capaian keterampilan setiap peserta didik berbeda beda tergantung
kerajinan, kemapuan dalam memahami gambar, serta motivasi belajar
peserta didik. Karena gambar 2D terkesan lebih rumit dan sulit untuk
dipahami sehingga capaian yang didapatkan oleh peserta didik kurang
maksimal jika tidak didasari dengan media visual yang lebih realistic atau
sama dengan yang ada dilapangan.

Berdasarkan uraian penjelasan diatas, pengembangan media


pembelajaran berbasis Video animasi 3D yang didalamnya terdapat unsur
visual realitistiknya dapat dijadikan salah satu media pembelajaran
alternatif untuk merefleksi peserta didik sehinggan mempunyai gambaran
atau konsep berfikir dalam memahami bagian dari konstruksi bangunan
yang nantinya digunakan untuk membuat gambar kerja pada mata
pelajaran Gambar Teknik. Karena pada dasarnya sebelum menggambar
harus dapat membayangkan komponen konstruksi bangunan. Selanjutnya

v
penelitian ini diberi judul “PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO ANIMASI 3D SEBAGAI
ACUAN KONSEP BERFIKIR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR
TEKNIK DI SMKN 1 JENANGAN KOMPETENSI KEAHLIAN
DESAIN PERMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN”

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Indentifikasi masalah diperlukan untuk menjelaskan aspek-aspek


permasalahan yang akan timbul dan diteliti lebih lanjut, sehingga akan
memperjelas arah penelitian . Adapun yang menjadi identifikasi dalam
penelitian ini adalah:

1. Peserta Didik tidak memiliki gambaran yang cukup tentang komponen


konstruksi bangunan.

2. Media pembelajaran pada mata pelajaran Gambar Teknik yang


diberikan tenaga pendidik berupa Jobsheet dengan visual gambar 2D.

3. Peserta didik merasa kesulitan dalam membaca dan memahami


Jobsheet gambar 2D pada Mata Pelajaran Gambar Teknik.

4. Angka pengangguran lulusan SMK yang disebabkan oleh


ketidakselarasan kompetensi yang diajarkan dengan dunia industri,
lemahnya lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam hal soft
skill, dan kurangnya motivasi serta penerapan konsep berfikir pada
bidang keahlian yang diberikan oleh tenaga pendidik.

C. PEMBATASAN MASALAH PENELITIAN

Penilitian ini perlu adanya batasan masalah agar dalam


pembahasannya tepat menuju sasaran dan tidak menyimpang. Pembatasan
masalah ini sebagai berikut :

vi
1. Solusi pengembangan media pembelajaran yang berbasis video
animasi 3D yang disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran peserta
didik dalam memperdalam mata pelajaran Gambar Teknik.

2. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis video animasi 3D pada


penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran Gambar Teknik dan dibatasi
pada kompetensi dasar Menggambar Potongan.

3. Penelitian ini dibatasi pada siswa Kompetensi Keahlian Desain


Permodelan dan Informasi Bangunan di SMK Negeri 1 Jenangan
Ponorogo.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, adapun rumusan masalah yang


dapat diambil sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman dengan media


pembelajaran berbasis video animasi 3D peserta didik dalam
memahami komponen konstruksi bangunan?

2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi


3D pada Mata Pelajaran Gambar Teknik di SMK Negeri Jenangan
kompetensi keahlian Desain Permodelan dan informasi Bangunan ?

3. Bagaimanakah kelayakan kualitas media dan isi materi produk yang


dikembangkan pada media pembelajaran berbasis video animasi 3D
sebagai acuan konsep berfikir pada mata pelajaran Gambar Teknik di
SMKN 1 Jenangan Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan ?

vii
E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui:

1. Cara meningkatkan pemahaman dengan media pembelajaran berbasis


video animasi 3D peserta didik dalam memahami komponen
konstruksi bangunan

2. Cara pengembangan media pembelajaran berbasis video animasi 3D


sebagai acuan konsep berfikir pada mata pelajaran Gambar Teknik di
SMKN 1 Jenangan Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan
Informasi Bangunan

3. Kelayakan kualitas media dan isi materi produk yang dikembangkan


pada media pembelajaran berbasis video animasi 3D sebagai acuan
konsep berfikir pada mata pelajaran Gambar Teknik di SMKN 1
Jenangan Kompetensi Keahlian Desain Permodelan dan Informasi
Bangunan

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat dari penelitian ini ditinjau secara teoritis maupun


praktis, adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan gambaran yang jelas mengenai penerapan media


pembelajaran animasi pada mata pelajaran Gambar Teknik

2. Manfaat Praktis

a. Membantu memudahkan pemahaman peserta didik tentang


komponen bangunan

b. Membantu memudahkan peserta didik dalam menggambar gambar


potongan 2D

viii
c. Sebagai perangkat atau alat bantu media alternatif untuk
pembelajaran Gambar Teknik

d. Video animasi membantu menvisualisasikan objek atau bahan ajar


yang abstrak menjadi lebih konkret atau realistic

e. Dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri oleh peserta didik.

f. Efisien waktu proses kegiatan belajar mengajar.

ix

Anda mungkin juga menyukai