Anda di halaman 1dari 7

EISSN: 2622-6774

Vol 10 No.1 Maret 2023


http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

Relevansi Kompetensi Kurikulum SMK Jurusan DPIB dengan Kebutuhan


Kompetensi pada DUDI di SMK Negeri 1 Magelang

Linda Mariyana1*, Retno Mayasari2


1,2
Jurusan Tekni Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, 50229, Indonesia
*
Corresponding author, e-mail: lindamariana84@students.unnes.ac.id,
retnomayasari@mail.unnes.ac.id

Received xxxxx; 1st Revision xxxxx; 2nd Revision xxxxx; Accepted xxxxx
DOI: xxxxx

ABSTRAK
Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat secara langsung
berkecimpung dalam dunia kerja maupun menciptakan dunia kerja sendiri, Kompetensi
pembelajaran produktif saat ini diharapkan dapat selaras dengan kebutuhan kerja Dunia
Industri atau Dunia Usaha (DuDi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
relevansi kompetensi pada Jurusan DPIB SMKN 1 Magelang dengan DuDi dan mengetahui
bagaimana pengalaman peserta didik pada saat praktik kerja lapangan. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini terdiri
dari sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Ketua Program
Keahlian Bangunan dan staf BKK SMKN 1 Magelang serta Pihak Industri yakni CV.Pilar
Tritanama dan CV. Wisanggeni Konsultan dan kuesioner praktik kerja lapangan dengan
responden kelas XII-DPIB serta sumber data sekunder yang berupa data pendukung seperti
analisis penyelarasan kurikulum pelajaran produktif jurusan DPIB, arsip profil sekolah,
company profil perusahaan dan dokumentasi kegiatan penelitian. Teknik pengumpulan data
diperoleh dari observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik keabsahan
data dengan menggunakan uji kredibilitas trianggulasi data, uji transferbilitas, uji
dependabilitas dan uji objektifitas. Teknik analisis data menggunakan cara reduksdi data,
display dan penarikan kesimpulan. Analisis kuesioner dengan metode rentang skala. Hasil
dari penelitian ini menunjukan bahwa : 1). Kompetensi kebutuhan DuDi yang bergerak pada
bidang kontruksi dan konsultan saat ini mengarah pada perkembangan Building Information
Modelling (BIM), menggunakan autocad sebagai dasar, mengerti konsep dasar dalam
menggambar bangunan ataupun gedung, dapat menghitung estimasi proyek. 2).Elemen
Pembelajaran Produktif SMKN 1 Magelang sudah relevan, namun dengan catatan dari pihak
DuDi seperti pada lampiran analisis penyelarasan.

Kata Kunci: Kompetensi; Praktik Kerja Lapangan; Dunia Usaha atau Dunia Industri.

ABSTRACT
Graduates of Vocational High Schools (SMK) are expected to be directly involved in the
world of work and create their own world of work. Current productive learning competencies
are expected to be aligned with the work needs of the Industrial World or the Business World
(DuDi). This study aims to find out how the relevance of competence in the DPIB Department
of SMKN 1 Magelang with DuDi and find out how students experience during field work
practices. This study uses a qualitative descriptive research method. The data sources in this
study consisted of primary data sources obtained from interviews with the Head of the
Building Skills Program and BKK staff at SMKN 1 Magelang and the Industry, namely CV.
Pilar Tritanama and CV. Wisanggeni Consultants and practical fieldwork questionnaires
EISSN: 2622-6774
Vol 10 No.1 Maret 2023
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

with class XII-DPIB respondents as well as secondary data sources in the form of supporting
data such as analysis of alignment of curriculum productive subjects majoring in DPIB,
archives of school profiles, company profiles and documentation of research activities. Data
collection techniques were obtained from observation, interviews, field notes and
documentation. The data validity technique uses the credibility test of data triangulation,
transferability test, dependability test and objectivity test. Data analysis techniques use data
reduction, display and conclusion drawing. Questionnaire analysis with the scale range
method. The results of this study show that: 1). The competency needs of DuDi, which is
engaged in the field of construction and consulting, is currently leading to
developmentBuilding Information Modelling (BIM), using Autocad as a basis, understands
basic concepts in drawing buildings or buildings, can calculate project estimates. 2). The
Productive Learning Elements of SMKN 1 Magelang are relevant, but with notes from the
DuDi as in the attachment of the alignment analysis.

Keywords: Competence, Field Work Practices, Business World or Industry World


Copyright ©. Linda Mariyana, Retno Mayasari
This is an open access article under the: https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/

PENDAHULUAN
Saat ini Indonesia memasuki era globalisasi yang mana memberikan dampak tingginya persaingan
dunia kerja dan dunia usaha. Di era globalisasi, pemilik bisnis dan kelompok industri harus
meningkatkan produktivitas dan kualitas organisasi mereka agar dapat bersaing dan berkembang.
Menurut Sidi (Sidi, 2001) Dunia industri berusaha untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi
perusahaan, antara lain dengan mempekerjakan karyawan yang kompeten yang memiliki pengetahuan
tentang tren pasar saat ini dan kemajuan teknis. Maka, hal ini membuktikan bahwa dunia industri dan
usaha saat ini memerlukan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bekerja sesuai kebutuhan.
Terciptanya sumber daya manusia yang kompeten dapat dilakukan melalui pendidikan.

Indonesia mempunyai sistem pendidikan dimana menghasilkan lulusan siswa atau tenaga kerja
menengah yang disiapkan untuk bekerja atau bersaing dalam dunia industri, yakni Sekolah Menengah
Kejuruan. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapakan dapat siap bekerja secara
langsung dalam dunia kerja maupun menciptakan dunia kerja sendiri, sehingga dapat mengurangi
dampak kemiskinan dan pengangguran yang terjadi.

Kemampuan dalam kesiapan karir siswa SMK merupakan hal yang penting. Faktor dalam
peningkatan kesiapan karir siswa SMK didasarkan melalui tingkat pengetahuan, keterampilan, serta
sikap percaya diri. Menurut Gunawan dalam Pangastuti & Khafid, (2019) menggambarkan bagaimana
tingkat kesiapan kerja seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan, kemampuan, dan sikap mental
mereka. Pembelajaran di sekolah dapat menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta pertumbuhan kapasitas intelektual siswa. Selain informasi, siswa SMK diharapkan mampu
memahami kompetensi umum di tempat kerja, membiasakan diri dengan tempat kerja, dan
mendapatkan pengalaman kerja terkait dengan bidang spesialisasinya. Tingkat pengetahuan
ketrampilan siswa SMK dapat diperoleh melalui pembelajaran produktif. Hal ini dapat meningkatkan
pengetahuan keahlihan yang dimiliki siswa dalam mempersiapkan diri untuk terjun dalam dunia kerja
maupun industri.

Kompetensi pembelajaran produktif saat ini diharapkan dapat selaras dengan kebutuhan kerja Dunia
Industri atau Dunia Usaha (DUDI). hal ini sependapat dengan Mendikbud Muhajir Effendi (2016)
optimis dan menegaskan bahwa “Kita smemfokuskan pendidikan kejuruan yang berbasis kompentensi
keahlian dan memiliki link and macth antara dunia pendidikan dan dunia usaha maupun industri
DUDI)”. Hal ini perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja, di samping untuk
EISSN: 2622-6774
Vol 10 No.1 Maret 2023
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

mengurangi angka pengangguran”. “Kita yakin, pendidikan vokasi di SMK mampu menciptakan
SDM yang kompeten sesuai kebutuhan DUDI” (SMK Bisa Hebat,edisi ke-II 2016). Semakin baik
tingkat kompetensi lulusan, maka peluang siswa dalam memasuki DUDI akan semakin besar ataupun
sebaliknya.

Siswa SMK yang diharapakan nantinya untuk terjun di dunia kerja atau industri, selain harus memiliki
pengetahun yang cukup diperlukan pengalaman bekerja secara langsung. Sehingga siswa SMK
memperoleh kesempatan magang bekerja sama dengan pihak industri yang disebut dengan Praktik
Kerja Lapangan (PKL). Menurut Lestari & Siswanto, (2015) dengan bantuan kegiatan magang, siswa
dapat menggunakan pengetahuan akademis mereka, mengasah kemampuan mereka, dan mendapatkan
pengalaman kerja praktis.

Jurusan di SMKN 1 magelang yakni Desain Permodelan Informasi Bangunan (DPIB) merupakan
jurusan yang mempelajari tentang perencanaan bangunan, pelaksanaan pembuatan gedung dan
perbaikan gedung. SMKN 1 Magelang merupakan sekolah yang berdedikasi untuk menciptakan
lulusan dengan kesiapan karir yang baik. Peningkatan hasil kemapuan pengetahuan maupun
ketrampilan merupakan hal penting bagi sekolah. Lulusan sekolah diharapkan mampu terjun dalam
dunia industri maupun lanjutan dalam pendidikan, sesuai kesiapan karir yang siswa pilih.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan rumusan yakni
Relevansi Kompetensi Kurikulum SMK Jurusan Desain Permodelan Informasi Bangunan dengan
Kebutuhan Kompetensi pada Dunia Usaha Atau Dunia Industri di SMK Negeri 1 Magelang.
Penelitian ini akan berfokus pada jurusan DPIB.

METODE
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan jenis penelitian kualitatif. menurut Sugiyono (2013)
pendekatan kualitatif didasarkan pada filosofi post-positivis yang digunakan oleh peneliti untuk
mempelajari keadaan objek-objek alam utama (bukan eksperimen). Pada penelitian ini sarana meliputi
pengambilan sampel data yang ditargetkan dari sumber data. Metode survei menggunakan triangulasi
(kombinasi), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan temuan kualitatif berarti bukan
generalisasi.

Subjek dalam penelitian ini ada dua yaitu, 1). Pihak Sekolah SMK N 1 Magelang yakni, Ketua
Program Keahlihan Bangunan dan Bursa Kerja Khusus (BKK) 2). Pihak DUDI yakni, CV.
Wisanggeni dan CV. Pilar Tritanama.

Jenis dan sumber data pada penelitian ini menggunakan, jenis data kualitatif dengan sumber data, 1).
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan informan yakni Ketua Program
Keahlian Bangunan, BKK dan Pihak DuDi. 2) Data sekunder yaitu sumber data yang menunjang pada
penelitian ini berupa buku,arsip serta dokumentasi.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan, 1). Observasi, peneliti terjun secara
langsung di sekolah untuk mengetahui data tentang lulusan. Selain itu peneliti juga menganalisa pada
kenyataan didalamnya sudahkah sesuai kompetensi yang dimiliki oleh sekolah dengan kebutuhan
DUDI. 2).Wawancara, peneliti mewawancari Pihak sekolah yakni Ketua Jurusan Desain Permodelan
dan Infromasi Banguan dan Pihak Industri Jasa Kontruksi. Peneliti menggunakan wawancara terbuka
untuk informan. 3). Catatan Lapangan, berupa catatan mengenai keadaan yang sebenarnya di
lapangan ketika melakukan observasi maupun wawancara, dengan pedoman instrumen penelitian
yang sudah direncanakan. 4). Dokumentasi, peneliti memakai metode dokumentasi untuk
mengumpulkan data mengenai segala hal tentang informan. Data berkaitan dengan kesesuain
kompentesi yang dimiliki SMK Negeri 1 Magelang Jurusan DPIB dengan kebutuhan Dunia Usaha
atau Dunia Industri (DUDI) saat ini, relevansi mata pelajaran, hasil pembelajaran dan pengalaman
praktik kerja lapangan terhadap kebutuhan DUDI.
EISSN: 2622-6774
Vol 10 No.1 Maret 2023
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

Teknik keabsahan data menggunakan pemeriksaan data keabsahan dapat melalui uji kredibilitas
(credibility), uji transferabilitas (transferability), uji dependabilitas (dependability) dan terakhir uji
obyektivitas (confirmability) (Sugiyono, 2013). Uji Kredibilitas dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi, teknik trianggulasi yang digunakan yaitu teknik trianggulasi sumber, yakni dengan
mengecek data yang diperloreh melalui beberapa sumber. Uji tranferabilitas pada penelitian ini
peneliti memberikan uraian secara rinci, jelas serta sistematis terhadap hasil penelitian. Uji
dependabilitas peneliti melakukan audit dengan cara berkonsultasi kembali kepada pembimbing,
kemudian pembimbing akan mengaudit keseluruhan proses penelitian. dimana peneliti berkonsultasi
terhadap pembimbing untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan dalam penyajian hasil penelitian dan
proses selama dilakukannya penelitian. Uji Objektivitas pada penelitian ini, penelitian ini telah
disetujui oleh banyak orang.

Teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dikutip oleh Djam’an Satori & Aan Komariah
(2011) menjelaskan bahwa analisis data deskriptif dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tiga
cara yaitu: reduksi data, display data dan mengambil kesimpulan. Reduksi data dalam penelitian ini,
peneliti memproses penyederhanaan data, memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian,
dan data yang tidak sesuai dengan fokus dibuang, sehingga dengan mudah dapat dianalisis. Display
data, peneliti memproses pengorganisasian data, sehingga mudah untuk dianalisis dan disimpulkan
berupa teks naratif. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan pada
waktu pengumpulan data selama dalam proses maupun setelah dilapangan, kesimpulan dalam
penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab fokus penelitian yang telah dirancang, bisa
menjawab permasalahan penelitian.

Peneliti akan mengklasifikasikan beberapa data yang dikumpulkan selama investigasi lapangan. Data
dikelompokkan ke dalam tema. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai topik untuk
menetapkan domain dan sub-domain. Di antara tema tersebut adalah:
a. Kompetensi yang dibutuhkan DuDi
Kompetensi yang dimaksud merupakan kompetensi yang akan diterima oleh DuDi saat
rekuitmen tenaga kerja.
b. Kompetensi lulusan SMK N 1 Magelang Jurusan Desain Permodelan Informasi Bangunan
Kompetensi lulusan SMK N 1 Magelang dapat dilihat berdasarkan kompetensi yang
diajarkan pada kurikulum yang bersangkutan. Adapun bentuk kurikulum yang diajarkan
adalah mata pelajaran kejuruan. Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa dengan
bekal pelajaran produktif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Wawancara dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret – April 2023. hasil penelitian diperoleh dengan
wawancara secara mendalam dengan narasumber atau subjek penelitian sebagai bentuk pengumpulan
data yang kemudian akan dianalisis.

a. Kompetensi kebutuhan DuDi


Perkembangan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DuDi) meningkat secara pesat dari tahun ke
tahun, seusai dengan perkembangan zaman. DUDI dalam menciptakan peluang usaha memerlukan
seseorang yang memiliki kompetensi yang baik. Tuntutan kompetensi yang dimiliki semakin
berkembang selaras dengan kebutuhan DuDi itu sendiri. Hal ini selaras dengan pendapat Wahyu
(2008 : 215) yang mengungkapkan bahwa dunia usaha atau dunia industri (DuDi) merupakan
lapangan kerja bagi masyarakat yang sudah mempunyai keterampilan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.

Penelitian ini menganalisis kompetensi kebutuhan DuDi pada perusahan konsultan dan kontraktor
dimana selaras dengan jurusan DPIB, berdasarkan hasil penelitian wawancara bersama direktur
EISSN: 2622-6774
Vol 10 No.1 Maret 2023
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

CV. Pilar Tritanama dan CV. Wisanggeni Konsultan dipeloreh hasil bahwa DuDi yang bergerak
dalam bidang kosultan atau kontraktor yang nantinya memerlukan jurusan DPIB sebagai tenaga
pendukung, lulusan harus bisa dalam menggunakan autocad sebagai dasar, mengerti konsep dasar
dalam menggambar bangunan ataupun gedung, dapat menghitung estimasi proyek serta mengikuti
perkembangan saat ini yakni BIM (Building Information Modelling). CV Wisanggeni Konsultan
juga menegaskan bahwa lulusan memiliki kepribadian baik, bisa bekerja secara tim dan mampu
berkomunikasi secara baik. CV Pilar Tritamana menjelasakan bahwa lulusan SMK hendaknya
mengenal alat-alat baru dalam proses pembelajaran, pembaharuan perkembangan alat diperlukan
oleh sekolah menengah kejuruan guna menambah wawasan siswa ketika lulus dan masuk dalam
dunia kerja nantinya.

b. Kompetensi lulusan SMK N 1 Magelang Jurusan Desain Permodelan Informasi Bangunan


Kompetensi pada pelajaran produktif jurusan DPIB SMKN 1 Magelang disesuaikan dengan pihak
industri ketika awal tahun ajaran baru dengan pihak industri yang telah bekerjasama dengan
sekolah. Sekolah melakukan analisis penyelarasan kurikulum, Jurusan DPIB SMKN 1 Magelang
melakukan penyelesaran dengan CV. Pilar Tritanama. Berikut analisis penyelesaran kurikulum
kompetensi DPIB SMKN 1 Magelang ;
 Elemen Desain Permodelan Bangunan
Capaian pembelajaran untuk elemen desain permodelan bangunan yakni peserta didik mampu
menggambar 2D&3D struktur, arsitektus, interior dan eksterior gedung. Peserta didik membuat
visualisasi animasi desain yang informatif atau perencanaan teknik pemodelan, gambar rumah
sederhana dan bertingkat dengan menggunakan teknologi Building Information Modelling
(BIM dibidang desain permodelan dan informasi bangunan. Tujuan pembelajaran tersebut
yakni, menggambar 2D dan 3D struktur, arsitektur, interior dan eksterior gedung dan membuat
visualisasi animasi desain yang informatif.

Capaian dan tujuan pembelajaran elemen desain permodelan bangunan relevan dengan industri
dengan dua catatan DuDi yakni, membuat dokumen gambar arsitektur (denah lokasi, site, plan,
dll) dan proporsi standard penggambaran teknis 75%, 3D 25% (maket, prespektif,3D).

 Elemen Desain Permodelan Jalan dan Jembatan


Capaian pembelajaran untuk elemen desain permodelan jalan dan jembatan yakni peserta didik
mampu menggambar 2D dan 3D kontruksi jalan dan jembatan, serta membuat visualisasi
animasi desain yang informative dengan menggunakan teknologi Building Information
Modelling (BIM) di bidang desain permodelan dan informasi bangunan. Tujuan pembelajaran
tersebut yakni, menggambar 2D dan 3D kontruksi jalan dan jembatan dan membuat visualisasi
animasi desain yang informatif.

Capaian dan tujuan pembelajaran elemen desain permodelan bangunan relevan dengan industri
dengan satu catatan DuDi yakni terkait standard teknis penggambaran jalan dan jembatan.

 Elemen Gambar Kontruksi Utilitas Gedung dan Sistem Plumbing


Capaian pembelajaran untuk elemen gambar kontruksi utilitas gedung dan sistem plumbing
yakni peserta didik mampu merencanakan dan menggambar 2D dan 3D kontruksi utilitas
bangunan atau istalasi air bersih, air kotor, saniter, instalasi listrik dan instalasi sistem
kebakaran dengan menggunkan teknologi Building Information Modelling (BIM) di bidang
desain permodelan dan informasi bangunan. Tujuan pembelajaran tersebut yakni merencanakan
dan menggabar 2D dan 3D kontruksi utilitas bangunan.

Capaian dan tujuan pembelajaran elemen gambar kontruksi utilitas gedung dan sistem jembatan
relevan dengan industri tanpa ada catatan.
 Elemen Rencana Biaya dan Penjadwalan Kontruksi Bangunan
EISSN: 2622-6774
Vol 10 No.1 Maret 2023
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

Capaian pembelajaran untuk elemen Rencana Biaya dan Penjadwalan Kontruksi Bangunan
yakni peserta didik mampu mengestimasi real cost dalam perencanaan bangunan melalui
penyesunan RAB, jadwal (time schedule) dan kurva S dengan menggunakan teknologi Building
Information Modelling (BIM) di bidang desain permodelan dan informasi bangunan. Tujuan
pembelajaran tersebut yakni menyusun anggaran biaya (RAB) dan menyusun jadwal (time
schedule) dan kurva S.

Capaian dan tujuan pembelajaran elemen rencana biaya dan penjadwalan kontruksi bangunan
relevan dengan industri dengan dua catatan dari DuDi yakni dipertajam pembelajaran
menghitung back up data atau menghitung volume pekerjaan dan laporan progress pekerjaan
atau laporan mingguan.

Kerja sama lanjutan yang terjadi dengan pihak DuDi selalu dilakukan oleh SMKN 1 Magelang,
melalui praktik kerja lapangan yang nantinya dapat terjadi kerja sama lanjutan untuk lulusan yang
bekerja. Menurut Staff BKK SMKN 1 Magelang, lulusan DPIB tidak sedikit yang diterima bekerja
dilokasi ketika praktik kerja lapangan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan pihak DuDi, praktik
kerja lapangan dapat memberikan relasi yang baik bagi peserta didik, CV. Wisanggeni Konsultan
mengatakan bahwa peluang rekuitmen untuk peserta didik yang pernah praktik kerja lapangan lebih
diutamakan, dengan syarat memilki kemampuan yang baik dalam bekerja dan memahami tugas dan
tanggung jawab dalam pekerjaannya, serta memiliki komptensi yang sesuai. Berdasarkan hasil
kuesioner yang disebar peneliti untuk mengetahui pengalaman praktik kerja lapangan peserta didik
menggunakan indikator yang mengacu pada unsur praktik kerja lapangan menurut Elfirasari yang
diadaptasi oleh Rosara & Nugroho (2018) jurusan DPIB SMKN 1 Magelang dalam kategori baik
dengan total rerata skor total rerata skor 195,25 yakni peserta didik memiliki pengetahuan kerja,
memiliki keterampilan kerja, mengenal lingkungan baru dan memiliki sikap kerja setelah mengikuti
praktik kerja lapangan.

c. Relevansi Kompetensi Jurusan DPIB SMK N 1 Magelang dengan DuDi


SMKN 1 Magelang saat ini menggunakan kurikulum merdeka sesuai dengan peraturan
pemerintah. Kurikulum merdeka memberikan kesempatan bagi pihak Dunia Usaha atau Dunia
Industri (DuDi) dalam penyelarasan kurikulum, sekolah berkerjama terkait penyelarasan
kurikulum. Untuk itu saat ini SMKN 1 Magelang telah melakukan penyelerasan dengan DuDi.
Penyelelarasan kurikulum pada K-13 SMKN 1 Magelang belum melakukan analisis bersama
dengan pihak industri, namun untuk kurikulum merdeka yang saat ini diajarkan dikelas X dan XI
Jurusan DPIB melakukan penyelerasan bersama dengan pihak Industri. Penyelarasan kurikulum
merupakan salah satu program link and macth sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI No. 165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah
Kejuruan Pusat Keunggulan bahwa SMK Pusat Keunggulan melaksanakan kemitraan link and
match secara menyeluruh sesuai kesepakatan dengan dunia kerja (Pendidikan 2021).

Berdasarkan analisis penyelarasan kompetensi jurusan DPIB SMKN 1 Magelang diatas, peneliti
menarik kesimpulan bahwa kompetensi jurusan DPIB selaras dengan pihak DuDi, dengan
beberapa catatan yang diperlukan dari DuDi. Hal ini juga berdasarkan wawancara dengan pihak
DuDi yakni CV. Pilar Tritanama dan CV. Wisanggeni Konsultan bahwa kompetensi yang saat ini
dibutuhkan pihak industri yang selaras dengan lulusan DPIB yakni Konsultan atau Kontraktor
sudah mengarah pada teknologi Building Informatian Modelling (BIM) dan pesesta didik harus
mempunyai karakter yang baik yang dapat didapatkan dari pelajaran karakter serta pelajaran
adaptif yang menunjang perlajaran produktif.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
EISSN: 2622-6774
Vol 10 No.1 Maret 2023
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/cived/index

1. Kompetensi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri yang bergerak pada bidang
kontruksi dan konsultan saat ini yakni, (1) Mengarah pada perkembangan Building
Information Modelling (BIM), (2) Penggunaan autocad dasar, (3) Memahami konsep
dasar dalam menggambar bangunan ataupun gedung, (4) Bisa menghitung estimasi proyek
atau Rencana Anggaran Biaya. Pekerja memiliki kepribadian baik, bisa bekerja secara tim
dan mampu berkomunikasi secara baik. Terjadi kerja sama lanjutan antara sekolah dan
pihak industri melalui penjajakan Praktik Kerja Lapangan.
2. Kompetensi Pelajaran Produktif SMKN 1 Magelang Jurusan Desain Permodelan
Informasi Bangunan (DPIB) sudah sesuai dengan Pihak Dunia Usaha atau Dunia Industri
(DuDi). Sekolah melalukan penyelarasan kurikulum dengan pihak industri. Elemen
Pembelajaran Produktif SMKN 1 Magelang sudah relevan, namun dengan catatan dari
pihak DuDi seperti pada lampiran analisis penyelarasan. Pengalaman Praktik Kerja
Lapangan peserta didik dalam kategori baik dengan total reata skor 195,25 yakni peserta
didik memiliki pengetahuan kerja, memiliki keterampilan kerja, mengenal lingkungan
baru dan memiliki sikap kerja setelah mengikuti praktik kerja lapangan,
Berdasarkan simpulan diajukan beberapa saran sebagai berikut,
1. Penyelarasan kurikulum dilakukan secara berkala untuk mengetahui perkembangan
kompetensi yang terjadi di dunia industri.
2. Pengenalan alat baru berupa software yang linier dengan jurusan DPIB dan penunjang alat
praktikum dalam pembelajaran sesuai dengan alat yang berkembang di industri. Sekolah
mengikuti perkembangan alat dan aplikasi (software) yang ada di industri.
3. Pendataan data tracter study sekolah dapat melakukan pendataan dengan berbantu media
elektronik seperti website khusus sehingga pendataan dapat melakukan update data secara
berkala, sehingga dapat membantu sekolah terkait daya serap lulusan.
REFERENSI
Djam’an Satori, A. K. (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Nurharjadmo, W. (2008). Evaluasi implementasi kebijakan pendidikan sistem ganda di
sekolah kejuruan. Spirit Publik, 4(2), 215–228.
Pendidikan, K. M., Kebudayaan, R., & Nomor, T. R. I. (n.d.). 165/M/2021 Tentang Program
Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan,(2021).
Rosara, D. B., & Nugroho, J. A. (2018). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik SMK Kristen
1 Surakarta Tahun Angkatan 2017/2018. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi,
4(1).
Sidi, D. I. (2001). Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta: Paramadina. Logos Wacana Ilmu.
Sugiyono, M. P. K. (2013). Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai