Oleh :
Andhika Pratama (210521618069 )
A. LATAR BELAKANG
Sekolah Menengah Kejuruan atau disebut dengan SMK. sebagai satuan jenjang
pendidikan formal yang berperan dalam menumbuhkan perkembangan sumber daya
manusia (SDM) melalui pengembangan dibidang vokasional di Indonesia. Dalam
orientasinya diwujudkan tidak hanya melalui pendidikan sebagaimana adanya dalam
satuan jenjang lain, melainkan juga pelatihan berupa pengajaran ketrampilan dan
wawasan pengetahuan untuk peserta didik sehingga layak diaplikasikan dalam dunia
pekerjaan. Jika demikian maka peserta didik juga mampu untuk maju dan menampilkan
jiwa saing dalam dunia pekerjaan
Adapula cara untuk mengoptimalkan link and match melalui CBT (compentency
Based Training) pendekatan tersebut diaplikasikan melalui pembelajaran yang berstandar
kompetensi pada bidang kompetensi keahlian di SMK, tertbukti secara baik atau efektif
pada peserta didik dalam meningkatkan perolehan kualifikasinya. Ketika pihak industri
dapat menyusun program sesuai dengan standar industry dan mengkondisakanya, maka
berimplikasi kepada pesertadidik sehingga kualifikasi atau kopetensi peserta didik juga
meningkatkan akibat adanya pengalaman nyata dan capaian kompetensi yang optimal
dapat di peroleh para peserta didik. Bahwasanya menyelenggaraan program yang efesian
akan terjadi apabila mendapatkan bimbingan yang terlebih dahulu menjelaskan apa yang
menjadi baik bagi peserta didik belajar, pemusatan pada siswa serta kesempatan waktu
untuk menguasai kometensi secara tuntas.
B. KESESUAIAN KEAHLIAN YANG DI PEROLEH LULUSAN SMK
Kesesuain keahlian yang di miliki lulusan SMK menjadi salah satu fokus utama
bahwasanya yang menjadi salah satu syarat penting untuk diterimanya di dunia kerja
adalah kesesuaian antara jurusan yang di ambil saat duduk di SMK dengan bidang atau
posisi yang akan dituju di suatu industri, ini di karenakan setiap industry membutuhkan
lulusan yang sudah mendapatkan bejak atau kompeten di bidang keahlian tersebut dan
minimal memiliki satu bidang keahlian yang kemudian dapat diterapkan.
Dalam dunia industry terdapat juga yang menerima karyawan lulusan SMK yang
tidak sesuai dengan Bidang keahlianya atau jurusanya dengan bidang posisi yang diisi
namun tetap harus mempunyai keahlian dan kompeten di bidang lain. Terkadang
kemampuan yang dimiliki siswa tidak tersalurkan secara penuh dikarenakan terdapat
beberapa keterbatasan siswa yang hanya ikutikutan memilih jurusan yang mereka jalani
saat ini tanpa menggetahui dan mengenali diri sendiri sehingga mengakibatkan kuranya
motivasi siswa.
Kurangya motivasi siswa dalam memperhatikan teori dan praktek yang dipelajari
di kelas, salah satu factor utama yang mempengaruhi siswa terkendala dalam
mengembangkan keterampilannya adalah kurangya motivasi ataupun dukungan dari
keluarga dan terkdang adanya masalah dalam keluarga yang mengakibatkan siswa kurang
termotivasi dalam meningkatkan kompetensi dalam dirinya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sekolah Menengah Kejuruan (selanjutnya disebut SMK) sebagai satuan jenjang
pendidikan formal yang berperan dalam menumbuhkembangkan sumber daya manusia
(SDM) melalui pengembangan dibidang vokasional di Indonesia. Dalam orientasinya
diwujudkan tidak hanya melalui pendidikan sebagaimana adanya dalam satuan jenjang
lain, melainkan juga pelatihan berupa pengajaran ketrampilan dan wawasan pengetahuan
untuk peserta didik sehingga layak diaplikasikan dalam dunia pekerjaan. Jika demikian
maka peserta didik juga mampu untuk maju dan menampilkan jiwa saing dalam dunia
pekerjaan.
Adapun factor factor yang mempengaruhi kesia[an kerja lulusan SMK adalah
minat, motivasi, lingkungan pergaulan, dukungan keluarga, dan kurangya kemampuan
sosialisasi pada lingkungan baru dan kerap terjadinya perbedaan pendapat
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Hidayati, F. Dzil Barr, dan K. N. Sigit, “Ekuitas: Jurnal Pendidikan Ekonomi Kesesuaian Kompetensi
Lulusan SMK dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri,” vol. 9, no. 2, hlm. 284–292, 2021, [Daring].
Available: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/EKU
[3] M. Maulina dan N. H. Yoenanto, “Optimalisasi link and match sebagai upaya relevansi SMK,” 2022.
[4] O. : Arief dan Y. Notonegoro, “Model Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis
Kompetensi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).”