Anda di halaman 1dari 3

Test Formatif – Materi 8 Pertemuan Minggu 9

Mata Kuliah Konstruksi Jalan dan Jembatan

Nama : ASSRAF RHENO AMRULLAH


NIM : 210521618056
OFF : A2-12GA

1. Beberapa sifat beton yang timbul jika telah mengalami proses mengeras antara lain:
a) Getas, penyusutan, retak retak permukaan, proses pelaksanaan pengecoran.
b) Penyusutan, retak retak permukaan, proses pelaksanan pengecoran.
c) Getas, penyusutan, retak retak permukaan.
d) Getas, penyusutan, proses pelaksanaan pengecoran.
e) Getas, retak retak permukaan, proses pelaksanaan pengecoran.

2. Kelebihan atau keuntungan beton antara lain:


a) Kekuatan tekan yang relatif tinggi, kemudahan proses pembuatan dan pelaksanaan,
dapat dialirkan melalui pemompakan ke tempat dikerjakan, tahan keausan akibat
gesekan.
b) Kemudahan proses pembuatan dan pelaksanaan, dapat dialirkan melalui
pemompakan ke tempat dikerjakan, tahan keausan akibat gesekan
c) Kekuatan tekan yang relatif tinggi, kemudahan proses pembuatan dan pelaksanaan,
dapat dialirkan melalui pemompakan ke tempat dikerjakan.
d) Kekuatan tekan yang relatif tinggi, dapat dialirkan melalui pemompakan ke tempat
dikerjakan, tahan keausan akibat gesekan.
e) Kekuatan tekan yang relatif tinggi, kemudahan proses pembuatan dan pelaksanaan,
keausan akibat gesekan.

3. Kekurangan atau kejelekan dari beton antara lain:


a) Kuat tarik yang rendah (mudah retak), mengerut saat pengeringan berlebihan,
mengembang dan menyusut ketika terjadi perubahan suhu, pekerjaan campuran
sulit dan berat.
b) Kuat tarik yang rendah (mudah retak), mengerut saat pengeringan berlebihan,
mengembang dan menyusut ketika terjadi perubahan suhu.
c) Mengerut saat pengeringan berlebihan, mengembang dan menyusut ketika terjadi
perubahan suhu, pekerjaan sulit dan berat.
d) Kuat tarik yang rendah (mudah retak), mengembang dan menyusut ketika terjadi
perubahan suhu, pekerjaan sulit dan berat.
e) Kuat tarik yang rendah (mudah retak), beton segar akan mengerut saat pengeringan
berlebihan, mengembang dan menyusut ketika terjadi perubahan suhu.
4. Karakteristik sifat-sifat beton basah selama proses pelaksanaan perkerasan rigit akan
ditentukan oleh antara lain:
a) Stabilitas/kekentalan, kekentalan campuran kompaktibilitas, material mahal
b) Kekentalan campuran, kompaktibilitas, material mahal
c) Stabilitas/kekentalan, kekentalan campuran, material mahal
d) Stabilitas/kekentalan, kompaktibilitas
e) Stabilitas/kekentalan, Kekentalan campuran kompaktibilitas

5. Kekuatan beton pada perkerasan rigit yang mempengaruhi antara lain:


a) Kekuatan tekan beton, kekuatan tarik beton, kekuatan lenting, kekuatan cocokan
b) Kekuatan tekan beton, kekuatan lenting, kekuatan cocokan
c) Kekuatan tekan beton, kekuatan tarik beton, kekuatan cocokan
d) kekuatan tarik beton, kekuatan lenting, kekuatan cocokan
e) Kekuatan tekan beton, kekuatan tarik beton

6. Pemasangan penulangan besi pada lapisan perkerasan beton jalan dilakukan antara lain
berguna:
a) Membatasi lebar retakan, memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih
panjang, mengurangi biaya pemeliharaan akibat keretakan, mudah dilaksanakan.
b) Membatasi lebar retakan, mengurangi biaya pemeliharaan akibat keretakan, mudah
dilaksanakan.
c) Memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih panjang, mengurangi biaya
pemeliharaan akibat keretakan, mudah dilaksanakan.
d) Membatasi lebar retakan, memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih
panjang, mengurangi biaya pemeliharaan akibat keretakan.
e) Membatasi lebar retakan, memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih
panjang, mudah dilaksanakan.

7. Menurut pedoman dalam NAASRA (National Association of Austalian State Road


Authorities) ada jenis sambungan pada perkerasan kaku, yaitu:
a) Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan, perkerasan betonn semen
bersambung tulangan, tulangan rangkap.
b) Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan, perkerasan betonn semen
bersambung tulangan.
c) Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan, perkerasan betonn semen
bersambung tulangan, tulangan single.
d) Perkerasan beton semen bersambung tanpa tulangan, tulangan rangkap, tulangan
single.
e) Perkerasan betonn semen bersambung tulangan, tulangan rangkap, tulangan single.
8. Kekuatan beton harus dinyatakan dalam nilai kuat tarik lentur (Flexural, strenght) umur
28 hari, yang didapat dari hasil pengujian balok pembebanan tiga titik (ASTM C-78)
yang besarnya mencapai tipikal
a) Kuat tarik lentur betonsekitar 3-5 Mpa (30-50 kg/cm²), kuat tarik lentur mencapai 5
-5,5 Mpa ( 50 – 55 )kg/em2,,,Kuat lentur beton sekitar 30-50 Mpa (300-500
kg/cm²),Kuat tarik mencapai beton sekitar 30-5 0Mpa (300-500 kg/cm²)
b) Kuat tarik lentur betonsekitar 3-5 Mpa (30-50 kg/cm²), kuat tarik lentur mencapai 5
-5,5 Mpa (50 – 55 )kg/em2,,,Kuat lentur beton sekitar 30-50 Mpa (300-500
kg/cm²),Kuat tarik mencapai beton sekitar 30-5 0Mpa (300-500 kg/cm²)
c) Kuat tarik lentur betonsekitar 3-5 Mpa (30-50 kg/cm²), kuat tarik lentur mencapai 5
-5,5 Mpa ( 50 – 55 )kg/em2,,, Kuat lentur beton sekitar 30-50 Mpa (300-500 kg/cm²).
d) Kuat tarik lentur betonsekitar 3-5 Mpa (30-50 kg/cm²), kuat tarik lentur mencapai 5
-5,5 Mpa (50 – 55 )kg/em2,, Kuat tarik mencapai beton sekitar 30-5 0Mpa (300-500
kg/cm²).
e) Kuat tarik lentur betonsekitar 3-5 Mpa (30-50 kg/cm²), kuat tarik lentur mencapai 5
-5,5 Mpa (50 – 55)kg/em2,

9. Posisi penempatan tulangan pada perkerasan jalan dari material plat beton terdiri dari
yaitu:
a) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang, memendek
pada sisi plat, memanjang pada sisi plat, arah diagonal plat.
b) tulangan sambungan memanjang, memendek pada sisi plat, memanjang pada sisi
plat, arah diagonal plat.
c) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang, memanjang
pada sisi plat, arah diagonal plat.
d) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang, memendek
pada sisi plat, arah diagonal plat.
e) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang.

10. Sambungan pada perkerasan jalan dari beton semen digunakan antara lain, untuk:
a) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume lapisan pondasi,
menghindari kerja lembur, biaya mahal.
b) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume lapisan pondasi,
menghindari kerja lembur.
c) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume lapisan pondasi.
d) Memudahkan pelaksanaan, mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume
lapisan pondasi, menghindari kerja lembur, biaya mahal.
e) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
menghindari kerja lembur, biaya mahal.

Anda mungkin juga menyukai