1. Beberapa sifat beton yang timbul jika telah mengalami proses mengeras antara lain:
a) Getas, penyusutan, retak retak permukaan, proses pelaksanaan pengecoran.
b) Penyusutan, retak retak permukaan, proses pelaksanan pengecoran.
c) Getas, penyusutan, retak retak permukaan.
d) Getas, penyusutan, proses pelaksanaan pengecoran.
e) Getas, retak retak permukaan, proses pelaksanaan pengecoran.
6. Pemasangan penulangan besi pada lapisan perkerasan beton jalan dilakukan antara lain
berguna:
a) Membatasi lebar retakan, memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih
panjang, mengurangi biaya pemeliharaan akibat keretakan, mudah dilaksanakan.
b) Membatasi lebar retakan, mengurangi biaya pemeliharaan akibat keretakan, mudah
dilaksanakan.
c) Memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih panjang, mengurangi biaya
pemeliharaan akibat keretakan, mudah dilaksanakan.
d) Membatasi lebar retakan, memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih
panjang, mengurangi biaya pemeliharaan akibat keretakan.
e) Membatasi lebar retakan, memungkinkan penggunaan pelat prkerasan yang lebih
panjang, mudah dilaksanakan.
9. Posisi penempatan tulangan pada perkerasan jalan dari material plat beton terdiri dari
yaitu:
a) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang, memendek
pada sisi plat, memanjang pada sisi plat, arah diagonal plat.
b) tulangan sambungan memanjang, memendek pada sisi plat, memanjang pada sisi
plat, arah diagonal plat.
c) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang, memanjang
pada sisi plat, arah diagonal plat.
d) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang, memendek
pada sisi plat, arah diagonal plat.
e) Tulangan sambungan arah melintang, tulangan sambungan memanjang.
10. Sambungan pada perkerasan jalan dari beton semen digunakan antara lain, untuk:
a) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume lapisan pondasi,
menghindari kerja lembur, biaya mahal.
b) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume lapisan pondasi,
menghindari kerja lembur.
c) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume lapisan pondasi.
d) Memudahkan pelaksanaan, mengakomodasi gerakan pelat akibat perubahan volume
lapisan pondasi, menghindari kerja lembur, biaya mahal.
e) Membatasi tegangan dan pengendalian retak, memudahkan pelaksanaan,
menghindari kerja lembur, biaya mahal.