Concrete Canvas adalah material konstruksi yang merupakan gabungan dari geosintetik dan semen.
Penggunaannya untuk melindungi terjadinya erosi permukaan dari lereng, sebagai pengganti beton
konvensional seperti shotcrete, dimana lereng yang tidak stabil karena aliran di atasnya yang tinggi
(run off) atau kondisi tanah yang jelek (serpih).
Fungsi dari concrete canvas bisa sebagai pelindung lereng (slope protection) dan sebagai penstabil
kondisi lereng (slope stabilisation).
Jenis dari conrete canvas berdasarkan ketebalannya dibagi 3 :
Produk Tebal (mm) Ukuran roll kecil Ukuran roll besar Lebar roll (m)
(m2) (m2)
CC5 5 10 200 1.0
CC8 8 5 125 1.1
CC13 13 N/A 80 1.1
CC5 adalah tebal standar digunakan untuk pelindung lereng akibat aliran air permukaan saja
CC8 biasa digunakan untuk run-off seperti spillway dan outfalls dengan kecepatan mencapai 8.6 m/s
CC13 digunakan untuk yang kecepatan aliran diatas 8.6 m/s dan tingkat abrasi yang tinggi
Ukuran dari concrete canvas, ada dalam ukuran roll kecil (batched roll) dengan berat 60 – 70 kg, dan
dalam ukuran roll besar (bulk roll) dengan berat 1.5 – 1.6 Ton
Pemasangan concrete canvas bisa searah mesin (longitudinal) merupakan pemasangan paling cepat
dengan menghamparkan roll searah dengan kemiringan lereng. Jika menggunakan arah melintang
mesin (tranverse), maka arah overlap harus searah dengan arah aliran air. Nilai kekuatan masing-
masing jenis concrete canvas
1. Tanah
pasak– baja galvanis dengan panjang 250 – 380 mm. Digunakan pada sambungan untuk
mengamankan beberapa layer bersama-sama
Angkur parit – dilakukan dengan cara mengubur concrete canvas, biasa digunakan pada
pembuatan saluran.
Soil nail/angkur tanah – untuk kondisi kekuatan tinggi untuk tanah yang jelek. Untuk stabilitas
lereng atau penggunaan aliran yang tinggi. Pelat ankur didesain dengan bentuk lengkung,
sehingga memiliki tekanan yang kuat. Penggunaannya harus persetujuan ahli geoteknik.
Pelaksanaan dilapangan dapat dilakukan dengan menggabungkan antara pasak (pegs) dengan
anchor trench. Panjang dan jarak pemasangan pasak adalah untuk mencegah terjadinya gaya
cabut (pull-out force) akibat dari berat sendiri atau aliran air.
2. Beton
Menggunakan mortar – digunakan untuk menggabungkan concrete canvas dengan beton akhir
pada dinding atau lapisan, dilakukan segera setelah pembasahan permukaan concrete canvas
Atau menggunakan baut – ukuran dimeter baut minimum 15 mm untuk mencegah gaya cabut
3. Batuan
Rock bolts – dimater minimum 15 mm untuk kondisi normal dan tambahan plate persegi
dengan ukuran 150 mm
Cara penyambungan concrete canvas, dengan menggunakan screwed (baut) dengan interval 200
mm pada overlap.
Metoda pelaksanaan konstruksi concrete canvas di lapangan adalah :
1. Pengkondisian tanah
Pemasangan concrete canvas sangat dipengaruhi oleh kondisi permukaan lereng, maka perlu
dikondisikan permukaan lereng dengan membuat terasering dan membuang material yg sudah
rontok
7. Perawatan
Pada kondisi yang baik, concrete canvas secara alami akan menyatu dengan lingkungannya.
Permukaannya bisa diwarnai dengan masonry paint
Keuntungan Concrete Canvas
1. Instalasi yang cepat, membutuhkan waktu 200 sqm/jam. 10 kali lebih cepat
2. Mudah digunakan, roll mudah diaplikasikan dengan beton yang tidak perlu dicampur lagi,
sudah menyatu dan kompak
3. Harga pekerjaan termurah, ¼ harga dari beton convensional (shotcrete)
4. Aman terhadap lingkungan, memiliki carbon yang rendah, dengan penggunaan 95% material
termanfaatkan dibandingkan dengan penggunaan beton konvensional pada berbagai
pekerjaan
- Durability – mempunyai ketahanan terhadap abrasi, dengan minimum umur pakai 50 tahun
- Lingkungan – memiliki batas alkaline yang baik dibandingkan dengan bahan beton dipasaran
yang menyebabkan iritasi dan berbahaya pada kehidupan air.
- Api - bagus pada temperatur tinggi seperti kebakaran
- Kimia – sangat baik untuk melindungi bahaya kimia berbahaya. Sukses dalam uji coba pH 4.0
kondisi asam, bisa bertahan selama 56 hari
Sertifikat concrete canvas