DISUSUN OLEH :
ORIZA RIZKY
03 0404 080
Disusun Oleh :
ORIZA RIZKY
NIM : 03 0404 080
Disetujui Oleh :
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini
dengan baik. Tugas akhir ini diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul yang diajukan adalah “ Evaluasi Tebal Lapis Tambah
(Overlay) Dengan Metode Bina Marga Dan Asphalt Institute Menggunakan
Alat Benkelman Beam “, yang merupakan studi kasus pada jalan lintas Bireuen-
Lhokseumawe.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bimbingan,
bantuan, serta dorongan moril, material, maupun spiritual dari berbagai pihak
sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu dengan kerendahan hati dan
rasa hormat penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
- Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, selaku Pembimbing yang telah menyediakan
waktu dan kesempatan untuk mengarahkan, membimbing dan memberikan
saran serta memperluas wawasan teknik transportasi hingga penyelesaian
tugas akhir ini.
- Bapak Prof.DR.Ing.Johannes Tarigan, selaku ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
- Bapak Ir. Teruna Jaya, selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
- Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah membimbing dan mendidik sejak
semester awal sampai berakhirnya masa studi pada Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
- Pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa penulisan akhir ini masih jauh dari sempurna baik
isi maupun penulisannya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak. Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir
ini bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.
ORIZA RIZKY
03 0404 080
ABSTRAK.............................................................................................................. .i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................vii
DAFTAR NOTASI....................................................................................................ix
BAB 1. PENDAHULUAN
I.1. Umum ..................................................................................................1
I.2. Latar Belakang .....................................................................................1
I.3. Permasalahan .......................................................................................3
I.4. Maksud dan Tujuan ..............................................................................3
I.5. Pembatasan Masalah .............................................................................4
I.6. Metodelogi Penelitian ...........................................................................5
Tabel 2.1 Presentase kendaraan yang lewat pada jalur rencana ...............................31
Tabel 3.3 angka ekivalen (E) untuk beban sumbu kendaraan ..................................60
Tabel 3.5 faktor koreksi lendutan terhadap temperature standard (Ft) .....................66
Tabel 3.6 temperatur tengah (Tt) dan bawah (Tb) lapis beraspal berdasarkan
Tabel 3.7 faktor koreksi tebal lapis tambah penyesuaian (FKTBL) ........................... 71
Tabel 3.9 presentase total pembebanan lalu lintas dalam menddesain jalur ............. 78
Tabel 3.11 distribusi factor pembebanan untuk kelas kelas yang berbeda dari jalan
raya dan kendaraan .................................................................................80
Gambar 2.3 Korelasi antara nilai IRI dan nilai RCI .............................................13
Gambar 3.3 Sumbu Standard 18.000 Pond (18 Kips) Atau Setara 8,16 Ton.........61
Gambar 3.8 Hubungan Antara Lendutan Rencana Dan Lalu Lintas ..................... 74
S : Standar deviasi.
d3 : Lendutan pada saat beban berada pada jarak 6 meter dari titik
pengukuran.
FK : Faktor keseragaman.
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
mendistribusikan beban lalu lintas yang diterimanya. Jenis konstruksi ini dikenal
stabil yang dibangun diatas tanah asli atau tanah dasar yang berfungsi untuk
permukaan.
manusia ataupun barang. Pada saat moda transportasi hanya pejalan kaki atau
menaiki hewan, perkerasan belum diperlukan, dan orang hanya mencari tanah yang
cukup keras dan datar untuk dapat dilalui. Tetapi dengan perkembangan jenis
perkerasan diikuti juga dengan perkembangan bahan perkerasan jalan dan metoda
perencanaannya.
bagi suatu sistem transportasi darat. Peningkatan pelayanan jalan raya dapat
mengubah kelas suatu jalan menjadi lebih baik ataupun dapat menambah volume lalu
lebih serius pada jalan tersebut. Maka dari itu diperlukan Penambahan tebal lapis
tambah perkerasan (overlay). Penambahan ini dapat dilakukan pada jalan jalan yang
sudah berlubang karena tidak memungkinkan lagi untuk di tambal, maka diambillah
suatu kebijakan dengan cara menambah tebal perkerasan dari jalan tersebut, dan
tebal lapis tambahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat Benkelman Beam.
golongan yaitu:
permukaan (surface coarse) yang dibangun diatas lapis pondasi atas (base
coarse) dan lapis pondasi bawah (subbase coarse), dan semuanya diletakkan
Cement Concrete), dan bisa juga terdapat base coarse diantara pelat beton PC
didasarkan pada bahan dasar yang digunakan. Umumnya struktur perkerasan lentur
struktur utamanya.
mendistribusikan beban lalu lintas dalam daerah yang luas diatas tanah, sehingga
sebagian besar beban dipikul oleh oleh kekuatan struktural beton, dan daya dukung
lentur tersusun oleh material yang memiliki kualitas yang semakin tinggi ke arah
1.3 PERMASALAHAN
Dalam melakukan penambahan tebal lapis perkerasan pada suatu jalan raya,
syarat dan ketentuan dalam perencanaan harus betul-betul diperhatikan. Jika tidak,
maka konstruksi jalan tidak akan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Akibat
yaitu berkurangnya umur konstruksi jalan, sehingga walaupun baru saja selesai
dikerjakan, konstruksi jalan dapat rusak kembali dalam waktu yang relatif cukup
Adapun tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah mengevaluasi hasil
Asphalt Institute dan Peraturan Bina Marga yang diterbitkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum.
Alat yang digunakan dalam melakukan pengetesan lendutan ini yaitu dengan
alat Benkelman Beam alat ini dapat digunakan untuk mengukur lendutan dan
Alat Benkelman Beam ini juga digunakan untuk mengukur gerakan vertikal
pada permukaan lapis jalan dengan cara mengatur pemberian beban roda yang
diakibatkan oleh pengujian beban tertentu, dan data yang diperoleh dari lapangan
struktural sistem perkerasan yang berlainan dan perencanaan teknik perkerasan atau
lapis tambahan di atas perkerasan lama. Metode pengujian ini menguraikan dengan
Manfaat dari pemilihan tugas akhir ini adalah memberikan gambaran hasil
kajian akan metoda yang lebih baik dalam perencanaan tebal lapis tambah (overlay)
dan memberi tambahan informasi mengenai perencanaan tebal tebal lapis tambah
perkerasan jalan.
Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai perhitungan tebal lapisan
Beam.
Dalam hal ini seksi jalan yang akan dibahas adalah stasioning (sta) pada
kritis.
Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam dan Ashpalt Institute MS-17
Metode Asphalt Institute dan Metode Bina Marga merupakan dua dari
banyak metode numerik dalam perencanaan konstruksi jalan raya. Metode Asphalt
Institute pada dasarnya menggunakan grafik yang dikeluarkan oleh Asphalt Institute
dari Amerika dan grafik yang dikeluarkan oleh Road Research Laboratory dari
telah ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Dalam penentuan nilai rancang tebal lapisan perkerasan lentur ini, metode
Asphalt Institute mengklasifikasikan lalu lintas sebagai lalu lintas sangat berat, berat,
sedang dan ringan dari tiap bahan lapisan konstruksi perkerasan yang dipakai,
sedangkan untuk Metode Bina Marga menetapkan nilai daya dukung tanah dasar,
lintas ekivalen rencana, indeks permukaan dan faktor regional untuk menentukan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini terdapat dua macam
yaitu Manual Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam dan Ashpalt Institute
berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari
dosen pembimbing.
mempercepat perhitungan.
mulai
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
dengan Metode Lendutan Pd. T-05-2005-B disebutkan pengertian tebal lapis tambah
perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun
ada tidak dapat lagi memikul beban lalu lintas yang beroperasi baik karena
penurunan kemampuan struktural atau karena mutu lapisan perkerasan yang sudah
jelek. Tebal Lapis tambah juga dibutuhkan apabila perkerasan harus diperkuat untuk
memikul beban yang lebih berat atau pengulangan beban yang lebih banyak dari
Tujuan utama dalam mengevaluasi tebal lapis tambah (overlay) yaitu untuk
perkerasan jalan layak untuk digunakan dalam batas tahun tertentu, karena sering
kali kita lihat dalam kehidupan sehari-hari walaupun konstruksi perkerasan jalan
baru saja selesai dikerjakan, konstruksi jalan tersebut dapat rusak kembali dalam