Anda di halaman 1dari 79

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Teknik Sipil Skripsi Sarjana

2018

Pengukuran Kinerja Kontraktor dengan


Metode Indeks pada Proyek Konstruksi
Guna Pencapaian Mutu Konstruksi
(Studi Kasus Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Utara, Jl. Tengku
Daud No. 5 Medan)

Hutagaluung, Mitra M. Arsyad


Universitas Sumatera Utara

https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/9988
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
TUGAS AKHIR
PENGUKURAN KINERJA KONTRAKTOR DENGAN METODE INDEKS
PADA PROYEK KONSTRUKSI GUNA PENCAPAIAN MUTU
KONSTRUKSI

(Studi Kasus Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Jl. Tengku
Daud no. Medan )
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian
Pendidikan sarjana Teknik Sipil

Disusun Oleh

MITRA MUHAMMAD ARSYAD HUTAGALUNG


NIM: 12 0404 097

Disetujui oleh :

Dosen Pembimbing 1
Ir. Syahrizal, M.T.
NIP.19611231198811 1 001

Dosen Pembimbing 2

Ir. Andy Putra Rambe, MBA


NIP.19680429199703 1 002

BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

Universitas Sumatera Utara


PENGUKURAN KINERJA KONTRAKTOR DENGAN METODE INDEKS
PADA PROYEK KONSTRUKSI GUNA PENCAPAIAN MUTU
KONSTRUKSI

(Studi Kasus Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Jl. Tengku
Daud No. 5 Medan)

ABSTRAK

Dalam perkembangan dunia konstruksi peranan perusahaan sangat penting


dalam menunjang kesuksesan pembangunan, dimana pembangunan merupakan
prioritas utama masyarakat dalam menghadapi era globalisasi. Dalam dunia
konstruksi dikenal dengan dua jenis perusahaan yaitu kontraktor dan konsultan.
Dalam penelitian ini akan diteliti bagaimana kinerja perusahaan konstruksi berupa
kontraktor yang berada dalam lingkup Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Utara. Untuk mengukur kinerja kontraktor tersebut, maka akan
dianalisis faktor-faktor yang paling berpengaruh dengan cara memberikan
kuisioner/angket kepada pihak yang menggunakan jasa kontraktor tersebut dalam
hal ini yaitu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara yang selanjutnya
disebut responden. Kuisioner yang diedarkan berisi beberapa pertanyaan terkait
faktor kinerja yang akan menjadi variable dalam penelitian ini. Setelah
mendapatkan hasil dari kuisioner tersebut, maka kuisioner kemudian diolah untuk
mengetahui valid dan reliable kah data yang didapatkan tersebut. Semua item
pertanyaan dinyatakan valid dan realible yang artinya para responden telah
mengerti maksud dari seluruh pertanyaan kuisioner. Data kemudian dianalisis
dengan mencari nilai mean (rata-rata) yang didasarkan kepada perolehan skor dari
item pertanyaan kuisioner yang menggunakan skala likert. Hasil dari analisis ini
diketahui bahwa terdapat tujuh belas variable kinerja yang telah memuaskan
responden dan sembilan variable yang cukup memuaskan responden. Dalam
perjalanan ke depannya diharapkan kontraktor mempertahankan ketujuh belas
kinerja tersebut dan lebih meningkatkan lagi sembilan variable yang masih dalam
kategori cukup puas.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik

Sipil bidang studi Manajemen Rekayasa Konstruksi Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul :

“Pengukuran Kinerja Kontraktor dengan Metode Indeks pada Proyek


Konstruksi guna Pencapaian Mutu Konstruksi

(Studi Kasus Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, Jl. Tengku
Daud No. 5 Medan)”

Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas

dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya

ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa

pihak yang berperan penting yaitu :

1. Terutama kepada kedua orang tua saya, Ulam Hutagalung dan Wan Hidayati

yang telah memberikan dukungan penuh, nasehat, motivasi serta mendoakan

saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Bapak Ir. Syahrizal, M.T, dan Bapak Ir. Andy Putra Rambe, MBA sebagai

Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar memberi bimbingan, saran, dan

dukungan dalam bentuk waktu dan pemikiran untuk menyelesaikan Tugas

Akhir ini.

3. Bapak Dr. Medis S Surbakti S.T.,M.T, sebagai Ketua Departemen Teknik

Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

ii

Universitas Sumatera Utara


4. Bapak Ir.Andy Putra Rambe, MBA sebagai Sekretaris Departemen Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan

pengajaran kepada Penulis selama menempuh masa studi di Departemen

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

6. Seluruh Pegawai Administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan kepada Penulis

selama menempuh masa studi di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Irwandi dan seluruh staff PT. Prima Abadi Jaya selaku pihak

kontraktor yang telah memberi saya izin untuk mengambil data data yang

dibutuhkan untuk tugas akhir saya ini.

8. Teman – teman seperjuangan dikampus buat Arya, Nala, Nakkok, Alfon,

Tadeus, Doly, Arry, Ade, Dirga, Kristian, Ocan, Jerry, Frans, Zeiro, Abram

dan seluruh teman- teman stambuk 2012 yang tidak dapat disebutkan satu

persatu terimah kasih buat kebersamaan yang selama ini baik diperkulihan

maupun dipertemanan yang luar biasa , semoga kita semua sukses selalu.

9. Abang dan kakak stambuk 2009, 2010 dan 2011 yang sudah membantu untuk

mengenal dunia perkulihan di teknik sipil.

10. Adik adik Stambuk 2013, 2014 dan 2015 yang sudah membantu di

perkuliahan maupun menemani saat sedang suntuk.

11. Seluruh rekan-rekan yang tidak mungkin saya tuliskan satu-persatu atas

dukungannya yang sangat baik.

iii

Universitas Sumatera Utara


Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat

membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Juli 2018

Penulis

( Mitra M. Arsyad Hutagaluung )


12 0404 097

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 3

1.4. Batasan Masalah.......................................................................... 3

1.5. Manfaat Penelitian....................................................................... 4

1.6. Sistematika Penulisan ................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

2.1. Jasa Konstruksi ........................................................................... 6

2.1.1. Pengertian Jasa Konstruksi ............................................... 6

2.1.2. Asas dan Tujuan Jasa Konstruksi ..................................... 6

2.1.3. Jenis Usaha Jasa Konstruksi .............................................. 7

2.1.4. Kualifikasi Jasa Konstuksi ................................................ 7

2.1.5. Sertifikat Badan Usaha ..................................................... 10

2.1.6. Kontrak Kerja Konstruksi ................................................. 11

2.2. Kinerja ......................................................................................... 13

2.2.1. Pengertian Kinerja ........................................ .................... 13

Universitas Sumatera Utara


2.2.2. Pengukuran Kinerja ........................................................... 13

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengarui Kinerja ........................ 15

2.2.4. Indikator Kinerja ............................................................... 18

2.3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 20

2.3.1. Wawancara ........................................................................ 20

2.3.2. Kuisioner ........................................................................... 21

2.4. Skala Pengukuran Likert ............................................................. 22

2.5. Kepuasan Pelanggan ................................................................... 23

2.6. Pengujian Validitas dan Realibilitas . ………………………….. 30

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 31

3.1. Metodologi Penelitian ................................................................. 31

3.2. Lokasi dan Objek Penelitian ....................................................... 31

3.3. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 31

3.3.1. Jenis Data .......................................................................... 31

3.3.2. Sumber Data ...................................................................... 32

3.4. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 32

3.4.1. Wawancara ........................................................................ 32

3.4.2. Kuisioner ........................................................................... 32

3.5. Populasi dan Sampel ................................................................... 33

3.5.1. Populasi Penelitian ............................................................ 33

3.5.2. Sampel Penelitian .............................................................. 34

3.6. Variabel Penelitian ...................................................................... 35

3.7. Metode Analisis Data .................................................................. 36

3.8. Diagram Alir Penelitian .............................................................. 37

vi

Universitas Sumatera Utara


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 39

4.1.Umum .......................................................................................... . 39

4.2. Uji Validitas dan Realibilitas ..................................................... 39

4.3. Karakteristik Responden ............................................................ 41

4.3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................... 42

4.3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .......... 43

4.3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja......... 44

4.4. Analisis Deskriptif Kinerja Kontraktor ..................................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 53

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 53

5.2 Saran ........................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Hal

3.1 Diagram Alir Penelitian........................................................ 38

4.1 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Umur............ 42

4.2 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 43

4.3 Grafik Karakteristik Responden Berdasarkan Lama

Kerja...................................................................................... 44

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Hal

2.1 Definisi Kepuasan Pelanggan................................................... 24


2.2 Indikator Kinerja dan Variabel Pengukuran............................. 25
3.1 Jumlah Responden....................................... ............................ 34
3.2 Variabel Pengukuran................................................................ 45
4.1 Hasil Uji Validitas..................................................................... 40
4.2 Hasil Uji Realibilitas................................................................. 41
4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Umur......................................................................................... 42
4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan................................................................................. 43
4.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan
Lama Kerja................................................................................ 44
4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kinerja
Kontraktor................................................................................. 45
4.7 Kategori Kinerja Kontraktor dalam Manajemen Konstruksi... 49

ix

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor jasa konstruksi sebagai salah satu sektor strategis memiliki


keterkaitan dengan sektor lainnya. Keterkaitan tersebut dapat terlihat dari hasil
atau produk konstruksi, dan merupakan arena pertemuan antara penyedia jasa
dengan pengguna jasa. Pada penyedia jasa terdapat faktor- faktor yang dapat
mempengaruhi komponen-komponen pada konstruksi, antara lain : pelaku
usaha, pekerja dan prosedur yang menentukan keberhasilan dari proses
penyediaan jasa konstruksi, yang memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
sosial ekonomi.
Pengembangan jasa konstruksi menjadi agenda publik yang penting
dan strategis bila melihat perkembangan yang terjadi secara cepat dalam
konteks globalisasi dan liberalisasi, kemiskinan dan kesenjangan,
demokratisasi dan otonomi daerah, serta kerusakan dan bencana alam. Oleh
karena itu, perkembangan jasa konstruksi juga tidak bisa dilepaskan dari
konteks proses transformasi politik, budaya, ekonomi, dan birokrasi yang
sedang terjadi. Seluruh prosedur pelaksanaan kegiatan jasa konstruksi harus
tetap dalam azas keadilan, kejujuran, dan transparansi serta memerlukan
mekanisme yang baku dan terukur sesuai dengan perkembangan ragam model
transaksi dan hubungan antara penyedia dengan pengguna jasa konstruksi
dalam lingkup pemerintah dan swasta.
Walaupun telah di implementasikannya Undang-Undang tentang Jasa
Konstruksi mengatur jenis, bentuk, dan bidang usaha jasa konstruksi,
pengikatan kontrak, tanggung jawab penyedia dan pengguna jasa, penataan
partisipasi masyarakat jasa konstruksi, kegagalan bangunan, peran masyarakat
jasa konstruksi, pembinaan, penyelesaian sengketa dan ketentuan pidana.
Namun peningkatan jumlah peristiwa kegagalan bangunan atau konstruksi

Universitas Sumatera Utara


akhir-akhir ini baik diakibatkan oleh kesalahan proses maupun keadaan di luar
kekuasaan manusia antara lain bencana alam, menyisakan persoalan terkait
dengan kualitas dan tanggung jawab penyedia dan penggunanya. Aspek ini
perlu dipertegas terkait dengan tanggung jawab, serta proses pengawasan dan
penilaian, pada saat proses penyelenggaraan konstruksi berlangsung ataupun
saat ditemukan atau terjadi kegagalan konstruksi atau bangunan baik yang
berakibat pidana maupun tidak. Aspek ini pengaturannya harus memberikan
jaminan kepastian hukum.

Untuk menghindari hal tersebut diatas, terhadap setiap jasa konstruksi


dituntut pencapaian mutu sebagai citra yang merupakan indikasi keberhasilan
setiap kontraktor dalam memberikan jasa kepada pemilik proyek, baik dalam
hal jasa pelayanan maupun jasa produksi. Pengertian mutu didefinisikan
melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya adalah conformance to
requirement, yaitu hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diisyaratkan
atau yang distandarkan.

Telah banyak jasa kontruksi yang menerapkan mutu produksi sebagai


tujuan akhir pekerjaan. Namun tingkat keberhasilan (tingkat kinerja) jasa
konstruksi tersebut perlu terukur, sehingga dapat dilakukan pengelolaan
rekayasa konstruksi terlaksana sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Proyek kontruksi pada pemerintah memiliki berbagai persyaratan yang


telah di atur dan ditentukan dengan regulasi pengadaan barang dan jasa yaitu
mengacu kepada Peraturan Pemerintah. Hal ini juga berlaku pada pekerjaan
renovasi gedung di Dinas Lingkungan hidup Provinsi Sumatera Utara yang
saat ini sedang proses pengerjaan. Kontraktor yang melaksanakan nya adalah
pemenang lelang yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup melalui
Kelompok Kerja (pokja) Unit Pelelangan Pekerjaan (ULP) Kantor Gubernur
Sumatera Utara. Kontraktor yang melaksankanan pekerjaan mengikuti
berbagai aturan dan ketentuan. Pada penelitian ini penulis melakukan
penelitian terhadap dinamika jasa konstruksi dan melakukan pengamatan
terhadap kontraktor tersebut. Penulis memberi judul dalam skripsi ini, yaitu :
Pengukuran Kinerja Kontraktor dengan Penilaian Indikator Product dan

Universitas Sumatera Utara


Service pada Proyek Konstruksi guna Pencapaian Mutu Konstruksi (Studi
Kasus Kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara).

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dirumuskan dalam kaitannya dengan manajemen


pengukuran kinerja manajemen konstruksi (kontraktor) adalah :
1. Bagaimana indikator kinerja kontraktor?
2. Bagaimana kinerja kontraktor dalam proyek konstruksi di Dinas
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara?

1.3 Tujuan Penelitian

Pada laporan tugas akhir ini penelitian yang dilakukan bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui indikator pengukuran kinerja kontraktor dalam
manajemen konstruksi.
2. Untuk mengetahui tingkat kinerja kontraktor dalam proyek konstruksi di
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara. (Jl. Tengku Daud no. 5
Medan).

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah :


1. Pengukuran kinerja tidak membahas proyek konstruksi, dikhususkan untuk
kinerja kontraktor.
2. Kinerja kontraktor diukur berbasis kesesuaian dengan peraturan yang
berlaku pada proyek pemerintah.
3. Studi kasus pada penelitian ini adalah kantor Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Utara (jl. Tengku Daud no. Medan)

Universitas Sumatera Utara


1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan penelitian ini adalah :

1. Sebagai sarana untuk menambah wawasan peneliti dalam hal menganalisis


kinerja manajemen proyek;
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk pihak
jasa manajemen konstruksi;
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi
bagi peneliti – peneliti selanjutnya, terutama bagi mahasiswa Teknik Sipil
Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dibuat dalam 5 bab dengan
uraian sebagai berikut :
Bab I: PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan
penelitian, batasan masalah dan manfaat penelitian.

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini mencakup teori yang terkait dengan judul dan tujuan penelitian
yang dijadikan penulis sebagai acuan dalam membahas indeks kinerja kontraktor.

Bab III : METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini berisi tentang segala metodologi yang dilakukan dalam penelitian
berupa urutan-urutan tahapan pelaksanaan penelitian dan metode yang digunakan
terhadap pengumpulan data, perhitungan serta analisis yang digunakan.

Bab IV : PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pembahasan mengenai penentuan indikator,
pembobotan dan perhitungan indeks kinerja kontraktor yang menjadi objek
penelitian. Pembahasan yang ada didalamnya berupa cara mengolah data,
perhitungan serta analisis sehingga diperoleh tujuan penelitian.

Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran
yang diberikan atas hasil yang diperoleh.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jasa Konstruksi

2.1.1 Pengertian Jasa Konstruksi

Menurut Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, yang


dimaksud dengan jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan /
atau pekerjaan konstruksi. Konsultansi konstruksi adalah layanan keseluruhan
atau sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
Sedagkan pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan. Badan Usaha Jasa Konstruksi harus
mendapat izin yang disebut Izin Usaha untuk menyelenggarakan kegiatan Jasa
Konstruksi.

2.1.2 Asas dan Tujuan Jasa Konstruksi

Berdasarkan pasal 2 pada bab II Undang-undang No. 2 Tahun 2017


tentang Jasa Konstruksi, penyelenggaraan jasa konstruksi berlandaskan pada asas:

a. Kejujuran dan keadilan;


b. Manfaat;
c. Kesetaraan;
d. Keserasian;
e. Keseimbangan;
f. Profesionalitas;
g. Kemandirian;
h. Keterbukaan;
i. Kemitraan;
j. Keamanan dan keselamatan;

Universitas Sumatera Utara


k. Kebebasan
l. Pembangunan berkelanjutan; dan
m. Wawasan lingkungan.
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi bertujuan untuk :
a. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk
mewujudkan struktur usaha yang kukuh, andal, berdaya saing tinggi, dan
hasil Jasa Konstruksi yang berkualitas;
b. Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin
kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
menjalankan hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa
Konstruksi;
d. Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu mewujudkan keselamatan
publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun;
e. Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan
f. Menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.

2.1.3 Jenis Usaha Jasa Konstruksi

Menurut UU No. 2 Tahun 2017 Jenis usaha Jasa Konstruksi meliputi:

a. Usaha jasa Konsultansi Konstruksi;


b. Usaha Pekerjaan Konstruksi; dan
c. Usaha Pekerjaan Konstruksi terintegrasi.

2.1.4. Kualifikasi Jasa Konstruksi

Berdasarkan pasal 19 UU No. 2 Tahun 2017, Usaha Jasa Konstruksi


berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum
maupun tidak berbadan hukum. Kualifikasi usaha bagi badan usaha sebagaimana

Universitas Sumatera Utara


yang dimaksud terdiri atas kecil, menengah, dan besar. Penetapan kualifikasi
usaha dilaksanakan melalui penilaian terhadap penjualan tahunan, kemampuan
keuangan, ketersediaan tenaga kerja konstruksi; dan kemampuan dalam
penyediaan peralatan konstruksi. Kualifikasi usaha menentukan batasan
kemampuan usaha dan segmentasi pasar usaha Jasa Konstruksi. Ketentuan lebih
lanjut mengenai penetapan kualifikasi usaha jasa konstruksi diatur dalam
Peraturan Menteri.
Menurut Nyoman Koriawan (2009), Kualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
didasarkan pada tingkat / kedalaman kompetensi dan kemampuan usahanya yang
ditinjau dari :
1. Aspek Penanggung Jawab Badan Usaha atau Prinsipal (PJBUP), yaitu
Direktur Utama atau anggota Direksi atau Pimpinan Badan Usaha untuk
kantor pusat dan Kepala Cabang / perwakilan untuk kantor cabang /
perwakilan yang bertanggung jawab atas berjalannya operasional Badan
Usaha.

2. Pemilikan Tenaga Inti sebagai Penanggung jawab Teknik Badan Usaha


(PJTBU), yaitu tenaga ahli/terampil inti yang diangkat oleh Pimpinan
Badan Usaha untuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan seluruh
pekerjaan teknik yang dilakukan oleh Badan Usaha untuk memenuhi
persyaratan usaha yang ditetapkan oleh Dewan Lembaga Pengembangan
Jasa Konstruksi dan Penanggung jawab Bidang / Sub Bidang (PJSB), yaitu
tenaga ahli / terampil inti yang memiliki sertifikat tenaga ahli / terampil
dari asosiasi profesi/institusi pendidikan dan pelatihan dan diangkat oleh
Pimpinan Badan Usaha untuk bertanggung jawab atas penyelenggaran
pekerjaan teknik di Bidang / Subbidang Pekerjaan Konstruksi dan untuk
memenuhi persyaratan usaha yang ditetapkan oleh Dewan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional.

3. Tenaga teknik pendukung sebagaimana yang dipersyaratkan, adalah tenaga


ahli inti yang terdiri atas tenaga ahli dan atau tenaga terampil di bidang
teknik yang harus ada pada suatu badan usaha untuk memenuhi
persyaratan klasifikasi dan kualifikasi pada bidang dan sub bidang

Universitas Sumatera Utara


pekerjaan konstruksi yang ditetapkan oleh Dewan Lembaga
Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional.

Berdasarkan tiga aspek tersebut, maka Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksanan


Konstruksi Nasional terdiri atas :

1. Badan Usaha Kualifikasi Kecil, yang memenuhi persyaratan memiliki


seorang penanggung jawab teknik badan usaha yang dapat merangkap
sebagai penanggung jawab Bidang atau merangkap sebagai tenaga teknik
pendukung, diberi :
a. Kualifikasi K3, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan
pekerjaan konstruksi sampai nilai Rp. 100 juta;
b. Kualifikasi K2, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan
pekerjaan konstruksi lebih dari Rp. 100 juta sampai dengan nilai
Rp. 400 juta;
c. Kualifikasi K1, bagi yang mempunyai kompetensi melaksanakan
pekerjaan konstruksi lebih dari nilai Rp. 400 juta sampai dengan
nilai Rp.1 Milyar.
2. Badan Usaha Kualifikasi Menengah, memenuhi persyaratan memiliki
seorang penanggung jawab teknik badan usaha dan penanggung jawab
bidang untuk setiap bidang pekerjaan ditambah sejumlah tenaga ahli inti
sebagai tenaga teknik pendukung, diberi :
a. Kualifikasi M2, bagi yang mempunyai kompetensi untuk melaksanakan
pekerjaan kosntruksi lebih dari nilai Rp. 1 Milyar sampai dengan Rp. 3
Milyar;
b. Kualifikasi M1, bagi yang mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari nilai Rp. 3 Milyar sampai
dengan nilai Rp. 10 Milyar.
3. Badan Usaha Kualifikasi Besar, yang memenuhi persyaratan memiliki
seorang penggung jawab teknik badan usaha dan seorang penaggung jawab
bidang/sub bidang masing-masing untuk setiap bidang/sub bidang sesuai
bidang/sub bidang pekerjaan dalam kualifikasinya, sejumlah tenaga ahli
inti sebagai tenaga teknik pendukung sesuai dengan jumlah yang ditetapkan

Universitas Sumatera Utara


dalam persyaratan klasifikasi dan kualifikasi badan usaha jasa pelaksana
konstruksi, diberi kualifikasi B, bagi yang mempunyai kompetensi
melaksanakan pekerjaan konstruksi lebih dari Rp. 10 milyar.

Menurut Nyoman Koriawan (2009), kualifikasi merupakan penggolongan


usaha di bidang jasa konstruksi menurut tingkat / kedalaman / kompetensi dan
kemampuan usaha yang dijalankan dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu :

1. Sumber Daya Manusia


Sumber daya manusia merupakan kualifikasi usaha berdasarkan potensi
kemampuan tenaga kerja sebagai keunggulan kompetitif dalam melakukan
pengelolaan usaha. Sumber daya manusia yang digunakan harus memiliki
kualifikasi dan klasifikasi yang sesuai seperti pendidikan, keterampilan kerja,
keahlian kerja serta pengalaman kerja.
2. Kekayaan Bersih
Kekayaan bersih merupakan kemampuan modal keuangan yang digunakan
untuk membiayai pengelolaan perusahaan dan pelaksanaan pekerjaan, juga dapat
digunakan sebagai penilaian atas kemampuan badan usaha dalam menetapkan
kualifikasi perusahaan.

3. Kemampuan Menangani Paket Pekerjaan


Kemampuan menangani paket pekerjaan merupakan batasan kompetensi
perusahaan berdasarkan pengalaman yang dimiliki dalam menangani paket
pekerjaan kurun waktu tujuh tahun terakhir. Pengalaman tersebut dapat juga
dilihat dari nilai minimum kumulatif pekerjaan yang diselesaikan dan jumlah
paket pekerjaan yang dapat ditangani pada grade sebelumnya selama kurun waktu
tujuh tahun terakhir.

2.1.5. Sertifikat Badan Usaha


Berdasarkan pasal 30 UU No. 2 Tahun 2017, setiap badan usaha yang
mengerjakan Jasa Konstruksi wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha. Sertifikat
Badan Usaha diterbitkan melalui suatu proses sertifikasi dan registrasi oleh
Menteri. Sertifikat Badan Usaha sedikit memuat jenis usaha, sifat usaha,
klasifikasi usaha, dan kualifikasi usaha. Untuk mendapatkan Sertifikat Badan

10

Universitas Sumatera Utara


Usaha, badan usaha Jasa Konstruksi mengajukan permohonan kepada Menteri
melalui lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang dibentuk oleh asosiasi badan usaha
terakreditasi. Akreditasi diberikan oleh Menteri kepada asosiasi badan usaha yang
memenuhi persyaratan jumlah dan sebaran anggota, pemberdayaan kepada
anggota, pemilihan pengurus secara demokratis, sarana dan prasarana di tingkat
pusat dan daerah, dan pelaksanaan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan. Setiap asosiasi badan usaha yang mendapatkan akreditasi
wajib menjalankan kewajiban yang diatur dalam Peraturan Menteri. Ketentuan
lebih lanjut mengenai sertifikasi dan registrasi badan usaha dan akreditasi asosiasi
badan usaha diatur dalam Peraturan Menteri.

2.1.6. Kontrak Kerja Konstruksi


Menurut pasal 46 - pasal 47 UU No. 2 Tahun 2017, pengaturan hubungan
kerja antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa harus dituangkan dalam Kontrak
Kerja Konstruksi. Bentuk Kontrak Kerja Konstruksi dapat mengikuti
perkembangan kebutuhan dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Kontrak Kerja Konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian mengenai :
a. Para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup
kerja, nilai pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu
pelaksanaan;
c. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Pengguna Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan layanan Jasa
Konstruksi;
e. Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan
tenaga kerja konstruksi bersertifikat;

11

Universitas Sumatera Utara


f. Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa
dalam melakukan pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di
dalamnya jaminan atas pembayaran;
g. Wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah
satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketentuan tentang
pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di
luar kemauan dan kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian
bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban Penyedia
Jasa dan / atau Pengguna Jasa atas Kegagalan Bangunan dan jangka waktu
pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan;
l. Perlindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak
dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. Pelindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan
kerugian atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian;
n. Aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan
ketentuan tentang lingkungan;
o. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak
lain dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan
Bangunan; dan
p. Pilihan penyelesaian sengketa konstruksi.
Selain ketentuan yang dimaksud, Kontrak Kerja Konstruksi dapat memuat
kesepakatan para pihak tentang pemberian insentif.

12

Universitas Sumatera Utara


2.2. Kinerja

2.2.1. Pengertian Kinerja

Kinerja atau performance sering diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi
kerja. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya menyatakan hasil
kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.
Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang telah disusun.
Mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan
konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi (Wibowo, 2007, dalam Nyoman
Koriawan, 2011). Kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah
disusun. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi, dan kepentingan.
Menurut Gibson, dkk (1990) dalam Nyoman Koriawan (2011) kinerja
merupakan suatu keberhasilan mencapai suatu tujuan. Kinerja organisasi
merefleksikan suatu pencapaian dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
organisasi, baik yang diukur dari visi, misi, tujuan dan target sasaran. Pencapaian
ini tidak terlepas dari individu-individu yang bekerja dalam organisasi tersebut.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kepuasan kerja individu akan
mempengaruhi kinerja. Namun ada juga yang berpendapat sebaliknya bahwa
kinerja justru mempengaruhi kepuasan karyawan dalam organisasi. Berdasarkan
hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kinerja merupakan suatu proses
kegiatan dalam organisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan, visi, dan misi
organisasi, serta menunjukkan hasil yang telah dicapai dalam upaya tersebut.

2.2.2. Pengukuran Kinerja

Pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah


selama pelaksanaan pekerjaan terhadap penyimpangan dari rencana yang telah
ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang
ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan
(Nyoman Koriawan, 2011).

13

Universitas Sumatera Utara


Sedarmayanti (2007) dalam Nyoman Koriawan (2011) menguraikan
bahwa terlepas dari besar, jenis, sektor atau spesialisasinya, setiap organisasi
biasanya cenderung tertarik pada pengukuran kinerja dalam aspek berikut:
1. Aspek Finansial
Meliputi anggaran suatu organisasi. Karena aspek finansial dapat
dianalogika sebagai aliran darah dalam tubuh manusia, aspek finansial
merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengukuran kinerja.
2. Kepuasan Pelanggan
Dengan semakin banyaknya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
berkualitas, maka organisasi dituntut untuk terus menerus memberikan
pelayanan berkualitas prima.
3. Operasi bisnis internal
Informasi operasi bisnis internal diperlukan untuk memastikan bahwa
seluruh kegiatan organisasi sudah seirama untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi seperti yang tercantum dalam rencana startegis.
4. Kepuasan karyawan
Karyawan merupakan aset yang harus dikelola dengan baik, apalagi dalam
organisasi yang banyak melakukan inovasi, peran strategis karyawan sangat
nyata.
5. Kepuasan komunitas dan shareholders / stakeholders
Kegiatan instansi pemerintah berinteraksi dengan berbagai pihak yang
menaruh kepentingan terhadap keberadaannya. Untuk itu informasi dari
pengukuran kinerja perlu didesain untuk mengakomodasikan kepuasan dari
stakeholders.
6. Waktu
Ukuran waktu merupakan variabel yang perlu diperhatikan dalam desain
pengukuran kinerja. Kita sering membutuhkan informasi untuk pengambilan
keputusan, namun informasi tersebut lambat diterima, kadang sudah tidak
relevan/kadaluarsa.

14

Universitas Sumatera Utara


2.2.3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja

Wibowo (2007) dalam Nyoman Koriawan (2011) mengemukakan tentang


faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, sebagai berikut :

1. Personal factor ditunjukkan oleh tingkat keterampilan kompetensi yang


dimiliki, motivasi, dan komitmen individu;
2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan
dukungan yang dilakukan manajer dan team leader;
3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh
rekan sekerja;
4. System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi;
5. Contextual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan
dan perubahan lingkungan internal dan eksternal;
Mahmudi (2005) dalam Nyoman Koriawan (2011) menyebutkan faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:
1. Faktor personal/individu, meliputi : pengetahuan, keterampilan (skill),
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh
setiap individu Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam
memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan
manajer dan team leader;
2. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan,
semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader;
3. Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang
diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur dalam organisasi;
4. Faktor kontekstual (situasional), meliputi : tekanan dan perubahan
lingkungan eksternal dan internal.
Menurut Nyoman Koriawan (2011) Ada beberapa komponen pokok yang
dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan yaitu :
1. Keuangan (Money)
Keuangan berkaitan dengan adanya dukungan modal dalam suatu
perusahaan yang berguna untuk memperlancar program peningkatan

15

Universitas Sumatera Utara


kinerja. Keuangan dalam suatu perusahaan adalah modal yaitu dana yang
disiapkan untuk pendanaan jangka panjang, yang difungsikan untuk
membiayai seluruh aktivitas dan kebutuhan perusahaan dalam melakukan
suatu pekerjaan dan dalam pengelolaan proses manajemen perusahaan.
Sumber pendanaan bagi suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi :
a. Modal sendiri (equity capital), diperoleh melalui penerbitan saham
baru atau menahan laba dalam kurun waktu tertentu;
b. Modal dari luar, berupa hutang baik jangka pendek maupun jangka
panjang;
2. Tenaga Kerja (Man Power)
Kinerja suatu organisasi sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
ada dalam suatu perusahaan, dengan menilai kemampuan, motivasi, kreatif
dan mampu mengembangkan inovasi. Syafarudin Alwi (2001)
menjelaskan bahwa tenaga kerja merupakan sumber daya manusia yang
kompetitif sebagai suatu. keunggulan daya saing yang difungsikan untuk
mampu mengantisipasi perubahan dan melakukan pengelolaan terhadap
perubahan secara cepat sehingga sumber daya manusia pada manajemen
organisasi dapat menentukan tingkat keberhasilan dalam persaingan atau
sering disebut dengan keunggulan kompetitif.
3. Peralatan dan mesin-mesin (M achines)
Peralatan merupakan modal lain yang harus dimiliki oleh perusahaan
sebagai peningkatan kualitas dan profesionalisme perusahaan yang
mengedepankan teknologi sebagai sumbernya untuk mampu
meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan, disamping menunjukkan
kemampuan kualitas serta tingkat profesionalisme perusahaan yang
dimiliki. Dorodjatun Kuntjoro Jakti (2004), menjelaskan bahwa selain
sumber daya manusia, perusahaan harus mampu memiliki object embodied
technology (technopower) yang mengacu pada teknologi peralatan,
perkakas, fasilitas fisik dan lain-lain sebagai penunjang kegiatan
operasional. Disamping itu kesiapan peralatan yang dimiliki akan
menunjukkan faktor finansial perusahaan dan menunjang proses
pelaksanaan proyek. Fandy Tjiptono (2003) berpendapat bahwa, teknologi

16

Universitas Sumatera Utara


berupa peralatan-peralatan yang dimiliki oleh perusahaan akan
menunjukkan tingginya kemampuan sumber daya manusia yang dipakai
untuk mengoperasikan peralatan tersebut. penunjang kinerja merupakan
penjelmaan secara fisik dari pengetahuan, dimana teknologi dirancang
dengan baik guna memperluas kemampuan manusia untuk meningkatkan
daya saing. Produktifitas dan kualitas perusahaan sebagian besar dipacu
melalui proses adopsi teknologi yang memberikan dampak positif menuju
era globalisasi. Semakin besar dan semakin canggihnya kemampuan
teknologi.
4. Material (Materials)
Material merupakan salah satu bagian dari sumber daya perusahaan, yang
ketersediaannya dibutuhkan untuk membantu proses pelaksanaan
pekerjaan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan perencanaan.
Menurut Asiyanto (2004), kebutuhan material sangat tergantung dari
program kerja yang telah disusun perusahaan, keberhasilan suatu hasil
pekerjaan dan kualitasnya akan ditentukan oleh ketersediaan material atau
stok material perusahaan yang digunakan untuk mendukung dalam proses
penyelesaian suatu pekerjaan.
5. Pasar (Market)
Pasar dalam suatu dunia usaha berfungsi untuk menghubungkan
manajemen suatu organisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui
sebuah informasi, yang selanjutnya informasi tersebut akan digunakan
untuk mengidentifikasi kesempatan dan permasalahan yang berkaitan
dengan pasar dan nantinya diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keputusan-keputusan yang akan diambil. Selain itu menurut Fandy
Tjiptono (2004), pasar secara umum mengandung pengertian bahwa pasar
adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok pembeli potensial atau
individu terhadap barang atau jasa. Keadaan pasar atau tingkat permintaan
pasar dalam suatu usaha bisnis akan memberikan peluang yang besar
dalam pengembangan usaha, integritas usaha, serta memberikan
kesempatan untuk meningkatkan kualitas daya saing perusahaan terhadap
produk atau jasa yang mempunyai sumber daya untuk dipasarkan.

17

Universitas Sumatera Utara


6. Metode (Methods)
Metode sangat berkaitan dengan bagaimana cara mencapai hasil kerja
yang maksimal dalam suatu perusahaan, dengan melakukan pengelolaan
terhadap sumber daya yang ada untuk mendukung peningkatan kinerja
perusahaan. Menurut Iman Suharto (1995), dalam suatu organisasi atau
perusahaan dibutuhkan suatu aspek perencanaan dan pengendalian sumber
daya untuk memudahkan dalam proses dan pengoperasian sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai secara efektif dan lebih mudah. Untuk
memudahkan perencanaan dan pengelolaan sumber daya perusahaan
dibutuhkan suatu sistem yang berbasis teknologi yaitu Sistem Informasi
Manajemen (SIM), terdiri dari perangkat keras dan lunak, yang digunakan
untuk mendukung operasi unit fungsional dalam struktur perusahaan.
Sistem ini merupakan kombinasi personil, kebijakan, prosedur dan sistem
(manual atau komputer) yang membantu terlaksananya kegiatan,
pengendalian dan kinerja perusahan. Pada sistem penilaian kinerja
tradisional, kinerja hanya dikaitkan dengan faktor personal, namun dalam
kenyataannya, kinerja sering dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
faktor personal, seperti sistem, situasi kepemimpinan, atau tim. Proses
penilaian kinerja individual tersebut harus diperluas dengan penilaian
kinerja tim dan efektivitas manajernya. Hal itu karena yang dilakukan
ndividu merupakan refleksi perilaku anggota grup dan pimpinan.

2.2.4. Indikator Kinerja

Menurut Sedarmayanti (2007) dalam Nyoman Koriawan (2011) indikator


kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator harus
merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar
untuk menilai atau melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun setelah kegiatan selesai.

Nyoman Koriawan (2011) menjelaskan bahwa ada tujuh indikator kinerja


sebagai berikut :

18

Universitas Sumatera Utara


1. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu keadaan yang lebih baik yang ingin dicapai di
masa yang akan datang. Dengan demikian, tujuan menunjukkan ke arah
mana kinerja harus dilakukan.
2. Standar
Standar merupakan suatu ukuran apakah tujuan yang diinginkan dapat
dicapai. Tanpa standar, tidak dapat diketahui kapan suatu tujuan tercapai.
3. Umpan Balik
Umpan balik merupakan masukan yang dipergunakan untuk mengukur
kemajuan kinerja, standar kinerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan
balik, dilakukan terhadap kinerja dan sebagai hasilnya dapat dilakukan
perbaikan kinerja.
4. Alat atau sarana
Merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan untuk membantu
menyelesaikan tujuan dengan sukses. Alat atau sarana merupakan faktor
penunjang untuk pencapaian tujuan.
5. Kompetensi
Kompetensi merupakan persyaratan utama dalam kinerja. Kompetensi
merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan
pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan baik.
6. Motif
Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu.
7. Peluang
Peluang perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan prestasi
kerjanya. Terdapat dua faktor yang menyumbangkan pada adanya
kekurangan kesempatan untuk berprestasi, yaitu ketersediaan waktu dan
kemampuan untuk memenuhi syarat.

2.3 Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

19

Universitas Sumatera Utara


penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data bisa didapatkan
dengan metode berikut :
1. Teknik Wawancara, menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231)
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu.
2. Teknik Pengamatan / Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono
(2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan.
3. Teknik Dokumentasi, Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.
4. Kuisioner, Menurut Sugiyono (2013), kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
diharapkan dari responden.
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipakai adalah metode
pengumpulan data dengan melakukan interview (wawancara) dan metode
pengumpulan data dengan kuisioner (angket).

2.3.1 Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang dianggap penting langsung dari sumbernya dalam
menunjang penyusunan penelitian ini. Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui hal - hal yang berkaitan dengan responden secara lebih terperinci.
Dalam melakukan wawancara terhadap responden atau yang mewakili,
hendaknya memiliki kriteria sebagai berikut :

20

Universitas Sumatera Utara


a. Memiliki pengalaman di bidang konstruksi;

b. Memilki pengetahuan dan pendidikan yang menunjang;


c. Memiliki reputasi yang baik.

2.3.2 Kuisioner
Angket atau kuisioner merupakan sejumlah pertanyaan atau pernyataan
tertulis tentang data faktual atau opini yang berkaitan dengan diri responden,
yang dianggap fakta atau kebenaran yang diketahui dan perlu dijawab oleh
responden (Suroyo anwar, 2009). Menurut Komala Sari (2011), angket juga
dikenal dengan sebuah kuisioner, alat ini secara besar terdiri dari tiga bagian yaitu
: judul angket, pengantar yang berisi tujuan, atau petunjuk pengisian angket, dan
item - item pertanyaan yang berisi opini atau pendapat dan fakta.
Dewa Ketut Sukardi (1983) menjelaskan Kuisioner atau angket merupakan
teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan kedatangan langsung dari
sumber data. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan Angket merupakan salah
satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, yang berupa serangkaian
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik, orang
tua atau masyarakat). Angket dikenal dengan sebutan kuesioner. Alat asesmen ini
secara garis besar terdiri dari tiga bagian yakni :
1. Judul angket;
2. Pengantar yang berisi tujuan atau cara pengisian angket;
3. Item item pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat , dan fakta.

2.3.2.1 Manfaat Kuisioner


Menurut Suharsimi Arikunto (2006), manfaat menggunakan kuisioner
antara lain :
1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti;
2. Dapat diberikan secara serempak kepada banyak responden;
3. Dijawab oleh responden menurut kecepatan masing-masing dan menurut
waktu senggang responden;

21

Universitas Sumatera Utara


4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak malu-
malu menjawab.

2.3.2.2 Jenis –jenis Kuisioner


Kuisioner menurut Suharsimi Arikunto, dapat dibedakan menjadi :
1. Angket terbuka yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan
keadaannya. Angket terbuka dipergunakan apabila peneliti belum dapat
memperkirakan atau menduga kemungkinan alternatif jawaban yang ada
pada responden;
2. Angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (V) pada kolom
atau tempat yang sesuai;
3. Angket campuran yaitu gabungan antara angket terbuka dengan angket
tertutup.

2.4 Skala Pengukuran Likert


Skala likert digunakan untuk mengukur sikap responden dalam
memberikan tanggapan terhadap pertanyaan atau masalah yang diberikan dalam
suatu penelitian. Skala likert menurut Djaali (2008) ialah skala yang dapat
dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena. Sewaktu menanggapi
pertanyaan dalam skala likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka
terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia.
Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan tingkatan seperti sangat tidak
setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
Setelah mengidentifikasi faktor-faktor kinerja manajemen proyek
kontraktor besar bangunan gedung di kota Medan, kemudian faktor-faktor
tersebut dijadikan sebagai dasar untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangatpositif sampai sangat
negatif, yang dapat berupa pernyataan sangat penting (sp), penting (p), cukup

22

Universitas Sumatera Utara


penting (cp), tidak penting (tp), sangat tidak penting (stp). Prosedur dalam
membuat skala likert adalah sebagai berikut :
1. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti baik item yang disukai ataupun tidak
disukai;
2. Kemudian item-item itu dicoba melalui pilot survey kepada responden
yang cukup representatif untuk mewakili populasi yang akan diteliti;
3. Responden diminta memberikan penilaian terhadap item-item pengukuran
yang ditanyakan, penilaian terdiri dari beberapa pilihan mulai dari sangat
tidak menyukai sampai dengan sangat menyukai dengan skala nilai angka
1 -5 sehingga dapat dilihat konsistensi dari arah sikap yang diperlihatkan;
4. Menghitung total skor dari penjumlahan skor masing-masing item dari
individu tersebut;
5. Menganalisis item - item penilaian dari responden apakah masuk dalam
skor tinggi atau rendah, atau kemunginan mengeliminasi untuk
mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.

2.5 Kepuasan Pelanggan

Telah disebutkan di atas bahwa salah satu pengukuran kinerja perusahaan


konstruksi atau kontraktor ialah kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan berarti
mencerminkan kualitas dari kinerja yang diberikan oleh perusahaan. Produk jasa
berkualitas rnempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan
(Riqi Radian, 2013), dengan demikian semakin berkualitas kinerja pelayanan dan
produk yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan yang dirasakan
pelanggan dan tentunya dapat juga menimbulkan keuntungan bagi penyedia jasa,
karena diharapkan dengan tercapainya tingkat kepuasan akan timbul pembelian
kembali (repeat order) dari pelanggan yang memilih untuk tidak pindah pada
penyedia jasa yang lain. Berikut beberapa definisi mengenai kepuasan pelanggan
yang di kutip dari berbagai narasumber seperti pada table berikut :

23

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 Tabel Definisi Kepuasan Pelanggan

Sumber Definisi Kepuasan Pelanggan


Oliver ( 1997) The consumer's fulfillment response",
yaitu penilaian yang diberikan
konsumen terhadap produk atau jasa
yang mereka dapatkan, termasuk
tingkat under- dan
over-fulfillment.
Halstead,Hartman & Schmidt (1994) Respon afektif yang sifamya
transaction-specific dan dihasilkan dari
hasil perbandingan antara kinerja
produk dengan beberapa standar pra
pembelian dari konsumen.
Fomell (1992) Evaluasi setelah pembelian secara
keseluruhan.
West b r o o k &Oliver Penilaian setelah memilih produk yang
(1991) menyangkut seleksi pembelian spesifik.

Oliver & Swan (1989) Fungsi dari fairness, preferensi,dan


diskonfirmasi.
Tse & Wilton (1988) Respon konsumen pada evaluasi
persepsinya terhadap perbedaan antara
ekspektasi awal dan kinerja aktual
produk sebagaimana dipersepsikan
setelah konsumsi produk tersebut.
Cadotte, Woodruff Kepuasan dikonseptualisasikan sebagai
& Jenkins (1987) perasaan yang timbul setelah
mengevaluasi pengalaman pemakaian
produk.

Pelanggan konstruksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah


pengguna jasa kontraktor pada beberapa proyek di kota Medan dalam hal ini yaitu
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara. Dalam penelitian ini,
pengguna jasa konstruksi tersebut dapat diwakilkan kepada manajemen konstruksi
/ konsultan pengawas / tim teknis ataupun perwakilan pemilik proyek yang lain
setingkat manajerial dan teknis yang berkompeten.
Ada beberapa aspek kinerja yang akan diteliti dalam penelitian ini. Setiap
aspek tersebut akan dinilai tingkat kinerja dan kepentinganya kepada responden
yaitu pengguna jasa melalui pertanyaan dengan metode kuisioner dan wawancara
untuk dapat dianalisa lebih lanjut. Terdapat beberapa aspek dalam pengukuran

24

Universitas Sumatera Utara


kinerja perusahaan yang selanjutnya dijadikan variabel dalam penelitian ini,
seperti yang disebutkan Riqi Radian (2013) yaitu :

Tabel 2.2 Indikator Kinerja dan Variabel Pengukuran

No Indikator Kinerja Variabel Pengukuran


A Product
1 Performance  Pemenuhan Terhadap Fungsi Pekerjaan
2 Conformance  Lingkup pekerjaan sesuai dokumen
kontrak
 Kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi
teknis
3 Aesthetics  Kerapian (Estetika) hasil akhir pekerjaan
B Service
1 Time  Rencana Pekerjaan (penjadwalan) yang
realistis
2 Timeliness  Ketepatan waktu penyelesaian proyek
3 Completeness  Lingkup pekerjaan sesuai dokumen
kontrak
4 Consistency  Rutin dan tertib dalam administrasi
5 Accessability &  Kemudahan pelayanan yang diberikan
Convinience (kooperatif)
 Penanganan masalah /Gangguan (biaya,
mutu, waktu, konflik, dsb) pada pekerjaan
6 Accuracy  Kualitas bangunan sesuai spesifikasi
teknis
 Ketepatan waktu penyelesaian proyek
 Shop drawing diajukan sebelum
pelaksanaan konstruksi
 Kesesuaian laporan proyek
 Ketepatan dalam memilih supplier dan
subkontraktor
7 Responsiveness  Kecepatan menangani masalah (biaya,
mutu, waktu, konflik, dsb) yang terjadi di
lapangan
 Kecepatan dalam merespon permintaan
pemilik proyek
8 Reliability  Sistem keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) selama konstruksi

25

Universitas Sumatera Utara


9 Communication  Kemampuan manajer proyek dalam
berkomunikasi baik secara verbal maupun
tulisan
 Menginformasikan risiko yang mungkin
dapat terjadi selama konstruksi
 Komunikasi yang terintegrasi antara
kontraktor, subkontraktor dan supplier.
10 Security  Penanganan keamanan/sosialisasi di
lingkungan proyek
11 Competence  Minimnya pengerjaan ulang
(repair/rework) selama pelaksanaan
proyek
 Struktur organisasi pengelola proyek yang
lengkap
 Sumber daya manusia yang berkompeten/
berkualitas
 Memperhatikan masalah lingkungan
dalam proses konstruksi
 Ketepatan metode kerja konstruksi yang
digunakan
12 Tangibles  Kebersihan di lapangan selama masa
konstruksi
13 Assurance  Pengawasan dan pengendalian proyek
dilakukan secara teratur/ terjadwal
 Sistem manajemen mutu selama masa
konstruksi

1. Performance
Performance adalah tentang melakukan pekerjaaan dan hasil yang dicapai
dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan
bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
telah disusun. Mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.
(Wibowo, 2007, dalam Nyoman Koriawan, 2011).
2. Conformance
Dalam ISO 8402 dan SNI (Standar Nasional Indonesia), kualitas adalah
keseluruhan ciri dan karakteristik produk atau jasa yang kemampuannya
dapat memuaskan kebutuhan, baik yang dinyatakan secara tegas maupun
tersamar. Istilah kebutuhan diartikan sebagai spesifikasi yang tercantum

26

Universitas Sumatera Utara


dalam kontrak maupun kriteria-kriteria yang harus didefinisikan terlebih
dahulu. Menurut Feigenbaum, kualitas adalah keseluruhan karakteristik
produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacutre dan
maintenance, dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya akan
sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
3. Aesthetics
Bruce Allshop pada tahun 1997 mendefinisikan bahwa estetika adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari proses proses penikmatan dan aturan
aturan dalam menciptakan rasa kenyamanan. Dari definisi yang
dikemukakan oleh Bruce Allsopp (1977) dalam mengartikan tentang kata
estetika adalah sebuah ilmu pengetahuan, Alshopp juga menjelaskan
bahwa estetika merupakan suatu kegiatan edukasi atau pembelajaran
mengenai proses dan aturan tentang penciptaan sebuah karya yang
nantinya akan menimbulkan perasaan nyaman bagi yang melihat dan
merasakanya.
4. Time
Pengertian manajemen waktu menurut Haynes adalah suatu proses pribadi
dengan memanfaatkan analisis dan perencanaan dalam menggunakan
waktu untuk meningkatkan manfaat dan efisiensi. Menurut Forsyth,
manajemen waktu adalah cara bagaimana membuat waktu menjadi
terkendali sehingga menjamin terciptanya sebuah efektifitas dan efisiensi
juga produktifitas.
5. Timeliness
Timeliness merupakan di mana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau
suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan
bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. (Bernardin & Russel,
2003).
6. Completeness
Menurut R. Subekti yang dimaksud dengan perjanjian jasa konstruksi
yaitu suatu perjanjian antara seseorang yaitu pihak yang memborongkan
pekerjaan dengan seseorang yang lain sebagai pihak pemborong
pekerjaan, dimana pihak pertama menghendaki suatu hasil yang

27

Universitas Sumatera Utara


disanggupi oleh pihak lawan atas pembayaran sejumlah uang sebagai
harga jasa konstruksi. Hal yang terpenting bukanlah cara pemborong
mengerjakan pekerjaan tersebut melainkan hasil yang akan diserahkan
dalam keadaan baik dalam suatu jangka waktu yang telah diterapkan
dalam perjanjian. Menurut Black’s Law Dictionary yang dikutip dari buku
karya Salim H.S. pengertian kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang
memuat perencanaan dan spesifikasi untuk suatu konstruksi sebagai
bagian dari perjanjian tersebut dan pada umumnya kontrak tersebut untuk
melindungi subkontraktor dan para pihak pemilik bangunan.
7. Consistency
Consistency adalah fokus pada suatu bidang yang mana kita tidak akan
berpindah menuju bidang lain sebelum pondasi bidan pertama benar –
benar kuat. (Reza M Syarif, 2005). Seringkali dalam mengerjakan suatu
proyek dituntut harus bertindak konsisten. Konsistensi diangkat sebagai
salah satu kunci keberhasilan. Dalam penelitian ini variabel pengukuran
dari konsisten yaitu tetap produktif bekerja serta rutin dan tertib dalam
administrasi.
8. Accessability & Convinience
Accessability merupakan suatu ukuran kenyamanan. Dalam penelitian ini
adalah memberikan kemudahan pelayanan serta menangani masalah
(biaya, waktu, mutu, konflik, dsb) pada pekerjaan dengan baik.
9. Accuracy
Accuracy mengacu pada level kesepakatan antara pengukuran aktual dan
pengukuran absolut. Variabel pengukurannya dalam penelitian ini adalah
kesesuaian laporan proyek, kualitas bangunan sesuai spesifikasi teknis,
ketepatan waktu penyelesaian proyek, dan shop drawing diajukan sebelum
pelaksanaan konstruksi serta ketepatan dalam memilih supplier dan
subkontraktor.
10. Responsiveness
Dalam penelitian ini variabel pengukuran dari responsif yang dimaksud
adalah kecepatan menangani masalah (biaya, mutu, waktu, konflik, dsb)

28

Universitas Sumatera Utara


yang terjadi di lapangan serta kecepatan dalam merespon permintaan
pemilik proyek.
11. Reliability
Reliability digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
pengukuran yang digunakan dapat tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang.
12. Communication
Atep Aditya Barata mendefinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman
dan penerimaan pesan, berita, atau informasi yang terjadi diantara dua
orang atau lebih. Proses ini dilakukan secara efektif agar pesan yang
disampaikan dapat dipahami oleh penerimanya. Variabel pengukuranya
dalam penelitian ini adalah kemampuan manajer proyek dalam
berkomunikasi baik secara verbal maupun tulisan, menginformasikan
risiko yang mungkin dapat terjadi selama konstruksi dan komunikasi yang
terintegrasi antara kontraktor, subkontraktor dan supplier.

13. Security
Security adalah penanganan keamanan / sosialisasi di lingkungan proyek.
14. Competence
Menurut Suparno (2012:27) competence adalah kecakapan yang memadai
untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki keterampilan dan
kecakapan yang diisyratkan.
15. Tangibles
Adalah kebersihan di lapangan selama masa konstruksi.
16. Assurance
Variabel pengukuran dari assurance adalah pengawasan dan pengendalian
proyek dilakukan secara teratur / terjadwal dan sistem manajemen mutu
selama masa konstruksi.

2.6 Pengujian Validitas dan Realibilitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam


mengukur apa yang ingin dukur (Duwi, 2011). Setelah data kuisioner diolah

29

Universitas Sumatera Utara


denganmenggunakan skala Likert, maka akan didapat skor tiap item pertanyaan.
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item
total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor
item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu
koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item
dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam
penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya
dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya
suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.

Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,


apakah pengukuran yang digunakan dapat tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan
metode Alpha Cronbach’s.
Untuk uji validitas, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf
signifikansi 0,05.

30

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu alur proses berpikir mengenai tahapan


tahapan penelitian untuk mengidentifikasikan, menganalisa, merumuskan,
memecahkan dan menarik kesimpulan terhadap masalah yang dihadapi. Hal ini
perlu dilakukan untuk membuat penelitian lebih terarah dan sistematis sehingga
dapat mencapai tujuan penelitian yang telah ditentukan.

3.2 Lokasi dan Objek Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara tepatnya di kota
Medan dengan objek penelitian usaha jasa konstruksi (kontraktor) CV. ATHAR
JAYA pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara .

3.3. Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif
dan data kualitatif yang terdiri dari data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari pegawai Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Sumatera Utara secara. Dalam penelitian ini data primer
yang digunakan berupa kuisioner yang didistribusikan kepada perusahaan
konstruksi CV. ATHAR JAYA mengenai kinerja dari perusahaan tersebut.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah diolah baik dalam bentuk laporan,
buku, notulen, web site, catatan maupun dokumen-dokumen lain yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.

31

Universitas Sumatera Utara


3.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data merupakan data yang diperoleh dari sumber
berupa populasi dan sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan


langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data bisa didapatkan
dengan metode berikut.

3.4.1 Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang dianggap penting langsung dari sumbernya dalam
menunjang penyusunan penelitian ini. Wawancara ini digunakan untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan responden secara lebih terperinci.
Dalam melakukan wawancara terhadap responden atau yang mewakili,
hendaknya memiliki kriteria sebagai berikut :
 Memiliki pengalaman di bidang konstruksi;
 Memilki pengetahuan dan pendidikan yang menunjang;
 Memiliki reputasi yang baik.

3.4.2 Kuisioner (Angket)


Kuisioner atau angket adalah metode pengumpulan data dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.
Kuisioner dibuat untuk mengukur dan menilai secara langsung tingkat kepuasan
responden terhadap kinerja manajemen proyek konstruksi yang dapat dilihat dari
variabel-variabel yang ditanyakan tersebut.
Kuisioner dalam penelitian ini diberikan kepada 30 orang responden yang
merupakan perwakilan dari empat bidang pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Utara yaitu bidang perumahan dan bangunan gedung, bidang sarana dan

32

Universitas Sumatera Utara


prasarana lingkungan, bidang bangunan air, dan bidang jalan dan jembatan.
Adapun secara garis besar isi dari kuisioner yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Profil Umum Responden
Pada bagian ini, pertanyaan mengenai identitas responden secara umum
seperti nama responden, pendidikan responden, dan posisi responden
dalam proyek seperti manajer proyek, kepala bidang ataupun pengawas
lapangan.
2. Pertanyaan Kuisioner
Bagian ini berisikan pertanyaan mengenai bagaimana kinerja perusahaan
konstruksi yang ada pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera
Utara dimana responden diminta untuk memilih satu jawaban yang
menurutnya paling tepat menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Responden memilih jawaban dengan memberikan tanda checklist (√ ).
Kuisioner ini dibuat dengan skala likert untuk melihat tingkat kepuasan
pelanggan konstruksi terhadap kinerja manajemen proyek kontraktornya. Tingkat
kepuasan menggambarkan tingkat perasaan pelanggan terhadap kinerja pelayanan
atau produk yang diterimanya. Untuk tingkat kepuasan dari penilaian responden
diberikan skor penilaian sebagai berikut :
1. Responden yang menjawab sangat tidak puas dengan nilai 1;
2. Responden yang menjawab tidak puas dengan nilai 2;
3. Responden yang menjawab cukup puas dengan nilai 3;
4. Responden yang menjawab puas dengan nilai 4;
5. Responden yang menjawab sangat puas dengan nilai 5.

3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah para pelanggan konstruksi yaitu pengguna


jasa kontraktor di provinsi Sumatera Utara.

33

Universitas Sumatera Utara


3.5.2 Sampel Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan kuisioner terhadap responden sebagai


pemilik proyek yang menggunakan jasa kontraktor yaitu Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi Sumatera Utara yang langsung dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran
(PA) yaitu Kepala Dinas dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yaitu
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Umum, serta pejabat fungsional terdiri dari
Pejabat penerimaan pekerjaan, pemeriksa pekerjaan, ULP dan Pengawas
Kegiatan / Lapangan.

Tabel 3.1 Jumlah Responden

No Keterangan Responden Jumlah


1 Kepala Dinas Lingkungan Hidup 1
2 Kepala Sekretariat Lingkungan Hidup 1
3 Kepala Bidang Penaatan Hukum 1
Lingkungan dan Komunikasi Lingkungan
4 Kepala Bidang Tata Lingkungan 1
5 Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran 1
dan Kerusakan Lingkungan
6 Kepala Bidang Pengendalian Limbah dan 1
Pengelolaan Sampah
7 Kepala Seksi dari Bidang Tata Lingkungan 3
8 Kepala Sub Bagian Umum 1
9 Staf Bagian Umum 4
10 Kepala Sub Bagian Keuangan 1
11 Kepala Sub Bagian Program 1
12 Pejabat pemeriksa pekerjaan 3
13 Pejabat Penerima pekerjaan 4
14 Pejabat Pengawas Pekerjaan 4
15 Pejabat Pelelangan (ULP) 3
Jumlah 30

34

Universitas Sumatera Utara


3.6 Variabel Penelitian
Variabel penelitian diuraikan pada table berikut :

Tabel 3.2 Variabel Pengukuran


No Indikator Kinerja Variabel Pengukuran
A Product
1 Performance  Pemenuhan Terhadap Fungsi Pekerjaan
2 Conformance  Lingkup pekerjaan sesuai dokumen
kontrak
 Kualitas pekerjaan sesuai spesifikasi
teknis
3 Aesthetics  Kerapian (Estetika) hasil akhir pekerjaan
B Service
1 Time  Rencana Pekerjaan (penjadwalan) yang
realistis
2 Timeliness  Ketepatan waktu penyelesaian proyek
3 Completeness  Lingkup pekerjaan sesuai dokumen
kontrak
4 Consistency  Rutin dan tertib dalam administrasi
5 Accessability &  Kemudahan pelayanan yang diberikan
Convinience (kooperatif)
 Penanganan masalah /Gangguan (biaya,
mutu, waktu, konflik, dsb) pada pekerjaan
6 Accuracy  Kualitas bangunan sesuai spesifikasi
teknis
 Ketepatan waktu penyelesaian proyek
 Shop drawing diajukan sebelum
pelaksanaan konstruksi
 Kesesuaian laporan proyek
 Ketepatan dalam memilih supplier dan
subkontraktor
7 Responsiveness  Kecepatan menangani masalah (biaya,
mutu, waktu, konflik, dsb) yang terjadi di
lapangan
 Kecepatan dalam merespon permintaan
pemilik proyek
8 Reliability  Sistem keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) selama konstruksi
9 Communication  Kemampuan manajer proyek dalam
berkomunikasi baik secara verbal maupun

35

Universitas Sumatera Utara


tulisan

Menginformasikan risiko yang mungkin
dapat terjadi selama konstruksi
 Komunikasi yang terintegrasi antara
kontraktor, subkontraktor dan supplier.
10 Security  Penanganan keamanan/sosialisasi di
lingkungan proyek
11 Competence  Minimnya pengerjaan ulang
(repair/rework) selama pelaksanaan
proyek
 Struktur organisasi pengelola proyek yang
lengkap
 Sumber daya manusia yang berkompeten/
berkualitas
 Memperhatikan masalah lingkungan
dalam proses konstruksi
 Ketepatan metode kerja konstruksi yang
digunakan
12 Tangibles  Kebersihan di lapangan selama masa
konstruksi
13 Assurance  Pengawasan dan pengendalian proyek
dilakukan secara teratur/ terjadwal
 Sistem manajemen mutu selama masa
konstruksi
Sumber : Kutipan Tesis Riqi Radian (2013)

Indikator kinerja diatas merupakan Tingkat kualitas manajemen proyek


kontraktor besar bangunan gedung. Penilaian pemenuhan indikator tersebut
dilakukan dengan penyebaran kuisioner yang didalamnya berisikan variabel -
variabel dari indikator tersebut. Dan disebarkan kepada pelanggan konstruksi
yaitu Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara.

3.7 Metode Analisis Data


Hasil kuisioner dianalisis untuk memperoleh gambaran kinerja perusahaan
konstruksi. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian dan analisis data
dengan tahapan sebagai berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengujian validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
tingkat keakuratan daripada kuisioner sebagai instrumen pengukuran,
dalam hal ini apakah kuesioner sudah cukup dipahami oleh semua

36

Universitas Sumatera Utara


responden yang diindikasikan oleh kecilnya jawaban yang tidak terlalu
menyimpang dengan rata-rata jawaban responden lain.
Reliabilitas pada dasarnya mengandung pengertian sejauh mana
hasil suatu pengukuran dapat dipercaya jika hasil pengukuran tersebut
dilakukan kembali akan memberikan suatu hasil yang relatif sama.
(Nyoman Koriawan, 2011).
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan mengolah data menjadi lebih mudah
dipahami dan dikelompokan sesuai kategori atau klasifikasi yang
diinginkan sehingga penyampaian informasi data menjadi lebih ringkas.
(Riqi Radian, 2013).
Dalam penelitian ini, analisis deskriptif yang dimaksudkan adalah metode
analisis yang digunakan untuk mendapatkan nilai rata-rata, nilai minimum, nilai
maksimum, dan nilai median dari masing - masing variabel. Dari nilai rata - rata
nantinya, maka diharapkan akan didapatkan hasil sementara dari pertanyaan
secara garis besar.

3.8 Diagram Alir Penelitian

Penyusunan kerangka penelitian menjadi hal penting yang dilakukan


sebelum menyelesaikan dan menyimpulkan permasalahan dalam suatu penelitian.
Kerangka penelitian ini lah yang menjadi dasar pijakan dalam penelitian untuk
mengetahui hasil dari penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, kerangka
penelitian digambarkan dalam bentuk diagram alir seperti pada gambar berikut :

37

Universitas Sumatera Utara


Mulai

Merumuskan Masalah
dan Tujuan Penelitian

Kajian Pustaka

Menentukan Variabel Menentukan Populasi


Penelitian dan Sampel Penelitian

Membuat Kuisioner

Uji
Validitas

Analisa dan Pembahasan:


Kinerja Perusahaan
Konstruksi
dalam lingkup Dinas
Lingkungan Hidup Prov.
Sumatera Utara

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

38

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Umum
Dari hasil penyebaran kuisioner terhadap kinerja manajemen proyek
kontraktor pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara, selanjutnya
dalam bab iv ini akan dibahas mengenai uji validitas dan reabilitas data,
karakteristik responden, dan analisis deskriptif kinerja kontraktor.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas


Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam
mengukur apa yang ingin dukur (Duwi, 2011). Setelah data kuisioner diolah
dengan menggunakan skala Likert, maka akan didapat skor tiap item pertanyaan.
Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item
total (skor total), perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor
item dengan skor total item. Dari hasil perhitungan korelasi akan didapat suatu
koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item
dan untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak. Dalam
penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya
dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya
suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total.
Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,
apakah pengukuran yang digunakan dapat tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan
metode Alpha Cronbach’s.
Untuk uji validitas, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf
signifikansi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut ( Dr. Riduwan,
M.B.A, 2004 dalam Novia, 2013) :
 Jika r hitung ≥ r tabel, maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid);
 Jika r hitung < r tabel, maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak
berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

39

Universitas Sumatera Utara


Untuk uji reliabilitas, pengujian juga menggunakan uji dua sisi dengan
taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut (Dr. Riduwan,
M.B.A, 2004 dalam Novia, 2013) :
 Jika alpha ≥ r tabel, maka dinyatakan reliabel;
 Jika alpha < r tabel, maka dinyatakan tidak reliabel.

Hasil uji validitas terhadap ke-26 item pernyataan penelitian dapat


dirangkum pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Item pertanyaan r-hitung r-tabel Kesimpulan


validitas
Kinerja Kontraktor
Kiner1 .389 0.36 Valid
Kiner2 .667 0.36 Valid
Kiner3 .617 0.36 Valid
Kiner4 .559 0.36 Valid
Kiner5 .499 0.36 Valid
Kiner6 .603 0.36 Valid
Kiner7 .634 0.36 Valid
Kiner8 .726 0.36 Valid
Kiner9 .605 0.36 Valid
Kiner10 .482 0.36 Valid
Kiner11 .603 0.36 Valid
Kiner12 .662 0.36 Valid
Kiner13 .726 0.36 Valid
Kiner14 .715 0.36 Valid
Kiner15 .495 0.36 Valid
Kiner16 .726 0.36 Valid
Kiner17 .439 0.36 Valid
Kiner18 .468 0.36 Valid

40

Universitas Sumatera Utara


Kiner19 .591 0.36 Valid
Kiner20 .474 0.36 Valid
kiner21 .368 0.36 Valid
Kiner22 .499 0.36 Valid
Kiner23 .603 0.36 Valid
Kiner24 .634 0.36 Valid
Kiner25 .726 0.36 Valid
Kiner26 .605 0.36 Valid
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa nilai r-hitung validitas ke-26 item


pertanyaan adalah lebih besar dari r-tabel (0.36) sehingga dapat disimpulkan bahwa
ke-26 item pertanyaan adalah valid.
Selanjutnya, hasil uji reliabilitas terhadap variabel kinerja kontraktor
memperlihatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel r-hitung r-tabel Kesimpulan


reliabilitas
1 Kinerja Kontraktor 0.934 0.6 Reliabel
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa variabel kinerja kontraktor memiliki


nilai r-hitung reliabilitas = 0.934 lebih besar dari 0.6, sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel penelitian adalah reliabel.

4.2. Karakteristik Responden


Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin,
pendidikan dan lama kerja.

41

Universitas Sumatera Utara


4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 3 kategori yakni 30-40
tahun, 41-50 tahun dan lebih dari 50 tahun dengan distribusi frekuensi sebagai
berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)


1. 30 - 40 tahun 7 23.3
2. 41- 50 tahun 13 43.3
3. >50 tahun 10 33.3
Total 30 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 7 orang


(23.30%) berumur antara 30-40 tahun, 13 orang (43.3%) berumur antara 41-50
tahun dan 10 orang (33.350 berumur lebih dari 50 tahun. Dengan demikian,
mayoritas responden berumur antara 41-50 tahun yakni seanyak 13 orang
(43.3%). Berikut ini adalah grafik pie komposisi responden berdasarkan umur.

Kom posisi Responden Berdasarkan Um ur

23%
33%

44%
30-40 tahun
41-50 tahun
>50 tahun

Gambar 4.1
Grafik Pie Komposisi Responden Berdasarkan Umur

42

Universitas Sumatera Utara


4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 5 kategori yakni
S1 teknik, S1 non teknik, S2 teknik, S2 non teknik dan S3, dengan distribusi
frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan


Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
1. S1 teknik 11 36.7
2. S1 non teknik 9 30.0
3. S2 teknik 8 26.7
4. S2 non teknik 1 3.3
5. S3 teknik 1 3.3
Total 30 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 11 orang


(46.7%) berpendidikan S1 teknik, 9 orang (30.0%) berpendidikan S1 non teknik,
8 orang (26.7%) berpendidikan S2 teknik, 1 orang (3.3%) berpendidikan S2 non
teknk dan 1 orang (3.3%) berpendidikan S3. Dengan demikian, mayoritas
responden berpendidikan yakni sebanyak 11 orang (36.7%). Berikut ini adalah
grafik pie komposisi responden berdasarkan pendidikan.

Kom posisi Responden Berdasarkan


Pendidikan

3% 3%

27% 37%

S1 teknik
S1 non teknik
S2 teknik
30%
S2 non teknik
S3 teknik

Gambar 4.2
Grafik Pie Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan

43

Universitas Sumatera Utara


4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama kerja
Lama kerja dalam penelitian ini dikelompokkan kedalam 3 kategori yakni
kurang dari 10 tahun, 10-20 tahun dan lebih dari 20 tahun dengan distribusi
frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama


Kerja
No Lama kerja Jumlah (orang) Persentase (%)
1. <10 tahun 5 16.7
2. 10-20 tahun 14 46.7
3. >20 tahun 11 36.7
Total 30 100.0
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 5 orang


(16.7%) dengan lama kerja dibawah 10 tahun, 14 orang (46.7%) dengan lama
kerja 10-20 tahun dan 11 orang (36.7%) dengan lama kerja lebih dari 20 tahun.
Dengan demikian, mayoritas responden dengan lama kerja 10-20 tahun yakni
sebayak 14 orang (46.7%). Berikut ini adalah grafik pie komposisi responden
berdasarkan lama kerja.

Kom posisi Responden Berdasarkan Lam a


Kerja

17%
37%

<10 tahun
46%
10-20 tahun
>20 tahun

Gambar 4.3
Grafik Pie Komposisi Responden Berdasarkan Lama kerja

44

Universitas Sumatera Utara


4.3. Analisis Deskriptif Kinerja Kontraktor
Kinerja kontraktor dalam penelitian ini diukur dengan 26 item pernyataan
dengan distribusi jawaban sebagai berikut :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kinerja


Kontraktor
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS STS
n % n % n % n % n %
1 Pemenuhan fungsi 7 23.3 22 73.3 - - - - 1 3.3
pekerjaan
2 Lingkup pekerjaan
sesuai dokumen 11 36.7 9 30.0 8 26.7 - - 2 6.7

kontrak
3 Kualitas kerja
sesduai spesifikasi - - 21 70.0 8 26.7 - - 1 3.3

teknis
4 Kerapian (estetika)
haisl akhir 9 30.0 11 36.7 9 30.0 - - 1 3.3

pekerjaan
5 Rencana kerja - - 17 56.7 12 40.0 1 3.3
- -
realsitis
6 Ketepatan waktu
penyelesaian - - 14 46.7 13 43.3 2 6.7 1 3.3

proyek
7 Rutin dan tertib 6 20.0 17 56.7 3 10.0 1 3.3 3 10.0
dalam administrasi
8 Kemudahan
pelayanan yang 15 50.0 11 36.7 2 6.7 2 6.7 - -
diberikan
9 Penanganan 5 16.7 20 66.7 2 6.7 1 3.3 2 6.7
masalah/gangguan

45

Universitas Sumatera Utara


10 Shop drawing
diajukan sebelum - - 18 60.0 7 23.3 3 10.0 2 6.7

konstruksi
11 Kesesuaian laporan
proyek dengan 14 46.7 12 40.0 - - 3 10.0 1 3.3
kondisi aktual di
lapangan
12 Ketepatan memilih
supplier dan 15 50.0 1 3.3 - - 12 40.0 2 6.7

subkontraktor
13 Kecepatan
menangani masalah
(biaya, mutu, 11 36.7 8 26.7 9 30.0 1 3.3 1 3.3

waktu, konfli) yang


terjadi di lapangan
14 Kecepatan
merespons 17 56.7 10 33.3 - - 1 3.3 2 6.7
permintaan pemilik
proyek
15 Sistem keselamatan
dan kesehatan keja 17 56.7 8 26.7 1 3.3 2 6.7 2 6.7
(K3) selama masa
konstruksi
16 Kemampuan
manajer proyek
berkomunikasi 9 30.0 13 43.3 8 26.7 - - - -
dengan baik secara
verbal dan tulisan
17 Menginfomaikan
risiko yang 7 23.3 19 63.3 1 3.3 1 3.3 2 6.7
mungkin dapat
terjadi selama

46

Universitas Sumatera Utara


konstruksi

18 Komunikasi yang
terintegrassi antara
kontraktor, - - 21 70.0 7 23.3 1 3.3 1 3.3

subkontraktor dan
supplier
19 Penanganan
keamanan - - 24 80.0 6 20.0 - - - -
/sosialisasi di
lingkungan proyek
20 Minimnya
pengerjaan ulang 16 53.3 13 43.3 1 3.3
- - - -
selama pelaksanaan
proyek
21 Struktur organisasi
pengelola proyek - - 21 70.0 9 30.0 - - - -
yang lengkap
22 SDM yang
berkompeten dan - - 18 60.0 10 33.3 2 6.7 - -
berkualitas
23 Memperhatikan
masalah lingkungan 10 33.3 18 60.0 1 3.3 1 3.3
- -
dalam proses
konstruksi
24 Ketepatan metode
kerja konstruksi 5 16.7 14 46.7 9 30.0 1 3.3 1 3.3

yang digunakan
25 Kebersihan di
lapangan selama - - 7 23.3 15 50.0 8 26.7 - -
masa konstruksi

47

Universitas Sumatera Utara


26 Pengawasan dan
pegnendalian
proyek dilakukan 5 16.7 14 46.7 9 30.0 1 3.3 1 3.3

secara teratur
menurut jadwal
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa mayoritas responden (73.3%) setuju


terhadap pernyataan ke-1 tentang pemenuhan fungsi pekerjaan. Mayoritas
responden (36.7%) sangat setuju terhadap pernyataan ke-2 bahwa lingkup
pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak. Mayoritas responden (70.0%) setuju
terhadap pernyataan ke-3 bahwa kualitas kerja sesuai spesifikasi teknis. Mayoritas
responden (36.7%) setuju terhadap pernyataan ke-4 bahwa kerapian (estetika)
hasil akhir pekerjaan. Mayoritas responden (56.7%) setuju terhadap pernyataan
ke-5 bahwa rencana kerja cukup realsitis. Mayoritas responden (46.7%) setuju
terhadap pernyataan ke-6 bahwa ketepatan waktu penyelesaian proyek. Mayoritas
responden (56.7%) setuju terhadap pernyataan ke-7 bahwa rutin dan tertib dalam
administrasi. Mayoritas responden (50.0%) sangat setuju terhadap pernyataan ke-
8 bahwa kemudahan pelayanan yang diberikan. Mayoritas responden (66.7%)
setuju terhadap pernyataan ke-9 bahwa penanganan masalah/gangguan. Mayoritas
responden (60.0%) setuju terhadap pernyataan ke-10 bahwa shop drawing
diajukan sebelum konstruksi. Mayoritas responden (46.7%) sangat setuju
terhadap pernyataan ke-11 bahwa kesesuaian laporan proyek dengan kondisi
aktual di lapangan. Mayoritas responden (50.0%) sangat setuju terhadap
pernyataan ke-12 bahwa ketepatan memilih supplier dan subkontraktor. Mayoritas
responden (36.7%) sangat setuju terhadap pernyataan ke-13 bahwa kecepatan
menangani masalah (biaya, mutu, waktu, konflik) yang terjadi di lapangan.
Mayoritas responden (56.7%) sangat setuju terhadap pernyataan ke-14 bahwa
kecepatan merespons permintaan pemilik proyek. Mayoritas responden (56.7% )
sangat setuju terhadap pernyataan ke-15 bahwa sistem keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) selama masa konstruksi mayoritas responden (43.3%) setuju terhadap

48

Universitas Sumatera Utara


pernyataan ke-16 bahwa kemampuan manajer proyek berkomunikasi dengan baik
secara verbal dan tulisan. Mayoritas responden (63.3%) sangat setuju terhadap
pernyataan ke-17 bahwa menginfomaikan risiko yang mungkin dapat terjadi
selama konstruksi. Mayoritas responden (70.0%) setuju terhadap pernyataan ke-
18 bahwa komunikasi yang terintegrasi antara kontraktor, subkontraktor dan
supplier. Mayoritas responden (80.0%) setuju terhadap pernyataan ke-19 bahwa
penanganan keamanan/sosialisasi di lingkungan proyek. Mayoritas responden
(53.3%) setuju terhadap pernyataan ke-20 bahwa minimnya pengerjaan ulang
selama pelaksanaan proyek. Mayoritas responden (70.0%) setuju terhadap
pernyataan ke-21 bahwa struktur organisasi pengelola proyek yang lengkap.
Mayoritas responden (60.)%) setuju terhadap pernyataan ke-22 bahwa SDM yang
berkompeten dan berkualitas. Mayoritas responden (333%) setuju terhadap
pernyataan ke-23 bahwa memperhatikan masalah lingkungan dalam proses
konstruksi. Mayoritas responden setuju terhadap pernyataan ke-24 bahwa
ketepatan metode kerja konstruksi yang digunakan. Mayoritas responden (33.35)
setuju terhadap pernyataan ke-25 bahwa kebersihan di lapangan selama masa
konstruksi. Mayoritas responden (46.7%) setuju terhadap pernyataan ke-26 bahwa
pengawasan dan pengendalian proyek dilakukan secara teratur menurut jadwal.
Dengan melihat hasil output pada tabel di atas, maka berdasarkan skala
Likert yaitu skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian
yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab III , maka dapat didefinisikan sebagai
berikut :

Tabel 4.7 Kategori Kinerja Kontraktor Dalam Manajemen Konstruksi

Kategori Jumlah Persentase


Kinerja Kontraktor responden %
Baik 10 33,3
Cukup 12 40,0
Kurang 8 26,7
Jumlah 30 100
Sumber : Hasil penelitian 2018 (data diolah)

49

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa dari 30 responden penelitian, 10 orang
(33.3%) menyatakan kinerja kontraktor dalam manajemen konstruksi adalah baik,
12 orang (40.0%) menyatakan cukup baik dan 8 orang (26.7%) menyatakan
kurang baik. Dengan demikian, mayoritas responden menyatakan kinerja
kontraktor dalam manajemen konstruksi adalah cukup baik yakni sebanyak 12
orang (40.0%). Berikut ini adalah grafik histogram komposisi responden
berdasarkan kinerja kontraktor dalam manajemen konstruksi.

Kom posisi Responden Berdasarkan Kinerja


Kontraktor

15

10

0
Baik Cukup Kurang

Gambar 4.4
Grafik Histogram Komposisi Responden Berdasarkan Kinerja Kontraktor
dalam Manajemen Konstruksi

Hasil analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden


berumur antara 41-50 tahun yakni sebanyak 13 orang (43.3%). Hal ini berarti
bahwa pada umumnya responden memiliki umur yang cukup dewasa untuk
memberikan penilaian tentang kinerja kontraktor.
Ditinjau dari aspek pendidikan, hasil analisis deskriptif memperlihatkan
bahwa mayoritas responden berpendidikan S1 teknik yakni sebanyak 11 orang
(36.7%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya responden sudah memiliki
pendidikan yang sepadan dengan bidang pekerjaannya.
Ditinjau dari lama kerja, mayoritas responden dengan lama kerja 10-20
tahun yakni sebayak 14 orang (46.7%). Hal ini berarti bahwa pada umumnya

50

Universitas Sumatera Utara


responden sudah memiliki lama kerja yang cukup berpengalaman. Hal ini
tentunya sangat penting dalam mendukung peningkatan kinerja.
Ditinjau dari kinerja kontraktor dalam manajemen konstruksi, hasil
analisis deskriptif memperlihatkan bahwa mayoritas responden (40.0%)
menyatakan kinerja kontraktor adalah cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa
meskipun kinerja kontraktor sudah cukup baik, namun masih ada kontraktor
yang memiliki kinerja kurang baik sehingga masih diperlukan perbaikan
perbaikan demi peningkatan kinerja kontraktor.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Riqi Radian Fakultas Teknik
Sipil Universitas Diponegoro Semarang berjudul Evaluasi Kepuasan Pelanggan
Terhadap Kinerja Manajemen Proyek Kontraktor Besar Bangunan Gedung dan
hasil penelitian membuktikan bahwa pada umumnya kinerja kontraktor adalah
cukup memuaskan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Mandiyo
Priyo, Analisis Kinerja Kontraktor yang Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
ISO-9000 (Analysis on the Performance of an ISO - 9000 Quality Management
System Certified Contractor) dan hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan kinerja kontraktor setelah penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO
9000.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang kontraktor dan
pekerja diantaranya adalah konflik yang sering terjadi pada proyek konstruksi.
Pihak - pihak tersebut mempunyai kepentingan dan tujuan yang berbeda, yang
pada akhir nya dapat menimbulkan konflik atau perselisihan pada saat
perencanaan dan pelaksanaan proyek. Konflik dapat menimbulkan berbagai
macam persepsi, tergantung dari sikap dan keahlian dari masing-masing. Persepsi
dari konflik dibagi menjadi dua, yaitu konstruktif dan destruktif. Dikatakan
konstruktif jika konflik tersebut dapat bermanfaat dan menghasilkan keterlibatan
dari masing masing. Kontraktor yang memiliki kinerja tinggi belum tentu dapat
menjalankan perusahaannya tanpa bantuan karyawan. Demikian halnya karyawan
walau mereka sudah memiliki kinerja yang tinggi, namun mereka tidak dapat
berbuat banyak untuk memajukan perusahaan karena segala keputusan yang
terkait dengan perusahaan kontraktor berada di tangan pemimpin. Hubungan
ketergantungan antara kontraktor dan karyawan harus tegas dan jelas. Kontraktor

51

Universitas Sumatera Utara


dan karyawan dituntut untuk bekerja sama dengan baik serta memiliki kinerja
untuk memajukan perusahaan, sehingga perusahaan akan berkembang dengan
pesat. (Ervianto, 2002).

52

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tentang kinerja kontraktor


pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kinerja kontraktor adalah cukup berdasarkan hasil kuisioner yaitu dari
30 orang terdapat 12 orang ( 40 % ) menyatakan cukup. Terhadap
indikator Produk diperoleh informasi bahwa kinerja kontraktor harus
meningkatkan kesesuaian lingkup pekerjaan dengan dokumen kontrak
memperbaiki estetika karena hanya 36,7 persen yang menyatakan
kontraktor tersebut memenuhi variabel pengukuran tersebut. Terhadap
indikator service diperlukan memperbaiki masalah lingkungan dan
kebersihan serta mempercepat penanganan masalah yang terjadi di
lapangan.
2. Indeks kinerja kontraktor cukup baik dalam manajemen konstruksi.
Hal ini diindikasikan oleh jawaban responden dimana mayoritas
responden (40.0%) menyatakan kinerja kontraktor adalah cukup baik.
Hanya (26,7 %) yang menyatakan kurang baik. Hal ini didukung oleh
faktor umur yang sudah cukup dewasa yang mayoritas responden yaitu
berumur antara 41-50 tahun yakni sebanyak 13 orang (43.3%). Dan
didukung juga oleh pendidikan yang mayoritas adalah berpendidikan
S1 teknik yakni sebanyak 11 orang (36.7%) serta didukung oleh
pengalaman kerja yang sudah cukup lama yakni selama 10 - 20 tahun.

5.2. Saran
Mengingat hasil penelitian belum memperlihatkan capaian maksimal
dalam arti masih ada kinerja kontraktor yang kurang baik, maka dengan ini
disampaikan saran-saran sebagai berikut :

53

Universitas Sumatera Utara


1. Kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara disarankan
untuk memberikan evaluasi bagi kontraktor sehingga kinerja
kontraktor dapat lebih ditingkatkan dalam bidang manajemen
konstruksi.
2. Kepada peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis
dengan skala penelitian yang lebih luas sehingga diperoleh hasil
penelitian yang lebih akurat.

54

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Ervianto, Wulfram. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi (edisi revisi).


Yogyakarta : Penerbit Andi
Gray, Clive,dkk. 2005. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : Penerbit Gramedia
Hamang, Abdul. 2005. Metode Statistika. Jakarta: Graha Ilmu Trihendadi, C.
2011. Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistic Menggunakan
SPSS19. Yogyakarta: Penerbit Andi
Husen, Abrar. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Penerbit Andi
Koriawan, Nyoman. 2011. Tesis : “Karakteristik dan Kinerja Perusahaan Jasa
Konstruksi Kualifikasi Kecil di Kabupaten Jembrana tahun 2009”.
Program Magister Teknik Sipil Program Pasca Sarjana Universitas
Udayana
Radian, Riqi. 2013. Tesis : “Evaluasi Kepuasan Pelanggan Terhadap Kinerja
Manajemen Proyek Kontraktor Besar Bangunan Gedung”.
Program Pasca sarjana Universitas Diponegoro
Surya, Iwan. 2011. Tesis : “Pengaruh Kualifikasi Kontraktor Terhadap
Kualitas Kontraktor Terhadap Kualitas Pekerjaan Proyek
Konstruksi di Kabupaten Jembrana”. Program Magister Teknik
Sipil Program Pasca Sarjana Universitas Udayana

55

Universitas Sumatera Utara


KUISIONER PENELITIAN PENGUKURAN KINERJA KONTRAKTOR
PADA DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

Kuesioner atau angket ini disusun sebagai alat untuk mengumpulkan data
penelitian dalam rangka penyusunan Tugas Akhir pada Universitas Sumatera
Utara. Data atau Informasi yang Bapak / Ibu / Saudara / I berikan semata-mata
hanya untuk keperluan akademis dan tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap
pekerjaan Bapak / Ibu / Saudara / i. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kesediaanya untuk memberikan jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Bapak
/ Ibu / Saudara / i yang ada saat ini.
Setiap jawaban yang Bapak / Ibu / Saudara / i berikan merupakan bantuan
yang tidak ternilai harganya bagi penelitian ini dan saya menjamin kerahasiaan
semua informasi yang telah diberikan.
Atas waktu serta kerjasama Bapak / Ibu / Saudara / i, saya ucapkan banyak
terima kasih.

Peneliti,

Mitra M Arsyad Hutagalung


12 0404 097

56

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1 :

KUESIONER

GAMBARAN KUALITATIF KINERJA KONTRAKTOR

DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA

Data identitas :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Lama kerja :

Petunjuk pengisian :

Jawablah setiap pernyataan berikut dengan memberi tanda contreng ( ) pada


kolom yang tersedia dengan pilihan jawaban sebagai berikut ;

SS : Sangat setuju

S : Setuju

KS : Kurang setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS STS
1 Pemenuhan fungsi pekerjaan
2 Lingkup pekerjaan sesuai dokumen kontrak
3 Kualitas kerja sesduai spesifikasi teknis
4 Kerapian (estetika) hasil akhir pekerjaan
5 Rencana kerja realsitis
6 Ketepatan waktu penyelesaian proyek
7 Rutin dan tertib dalam administrasi
8 Kemudahan pelayanan yang diberikan

57

Universitas Sumatera Utara


9 Penanganan masalah/gangguan
10 Shop drawing diajukan sebelum konstruksi
11 Kesesuaian laporan proyek dengan kondisi
aktual di lapangan
12 Ketepatan memilih supplier dan subkontraktor
13 Kecepatan menangani masalah (biaya, mutu,
waktu, konfli) yang terjadi di lapangan
14 Kecepatan merespons permintaan pemilik
proyek
15 Sistem keselamatan dan kesehatan keja (K3)
selama masa konstruksi
16 Kemampuan manajer proyek berkomunikasi
dengan baik secara verbal dan tulisan
17 Menginfomaikan risiko yang mungkin dapat
terjadi selama konstruksi
18 Komunikasi yang terintegrassi antara
kontraktor, subkontraktor dan supplier
19 Penanganan keamanan /sosialisasi di
lingkungan proyek
20 Minimnya pengerjaan ulang selama
pelaksanaan proyek
21 Struktur organisasi pengelola proyek yang
lengkap
22 SDM yang berkompeten dan berkualitas
23 Memperhatikan masalah lingkungan dalam
proses konstruksi
24 Ketepatan metode kerja konstruksi yang
digunakan
25 Kebersihan di lapangan selama masa
konstruksi
26 Pengawasan dan pegnendalian proyek
dilakukan secara teratur menurut jadwal

58

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2 : MASTER DATA PENELITIAN

59

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 : HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequency Table Karakteristik Responden

Umur

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 30-40 tahun 7 23.3 23.3 23.3
41-50 tahun 13 43.3 43.3 66.7
>50 tahun 10 33.3 33.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Pendidi kan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S1 t eknik 11 36.7 36.7 36.7
S1 non t eknik 9 30.0 30.0 66.7
S2 t eknik 8 26.7 26.7 93.3
S2 non t eknik 1 3.3 3.3 96.7
S3 t eknik 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Lama_kerja

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid <10 tahun 5 16.7 16.7 16.7
10-20 tahun 14 46.7 46.7 63.3
>20 tahun 11 36.7 36.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Frequency Table

Pemenuhan fungsi pekerjaan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 7 23.3 23.3 23.3
Setuju 22 73.3 73.3 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

60

Universitas Sumatera Utara


Li ngkup pekerjaan sesuai dokumen kontrak

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 36.7 36.7 36.7
Setuju 9 30.0 30.0 66.7
Kurang set uju 8 26.7 26.7 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kualitas kerja sesduai spesifikasi teknis

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 21 70.0 70.0 70.0
Kurang set uju 8 26.7 26.7 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kerapian (esteti ka) haisl akhir pekerj aan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 9 30.0 30.0 30.0
Setuju 11 36.7 36.7 66.7
Kurang set uju 9 30.0 30.0 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Rencana kerja realsitis

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 17 56.7 56.7 56.7
Kurang set uju 12 40.0 40.0 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Ketepatan waktu penyel esai an proyek

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 14 46.7 46.7 46.7
Kurang set uju 13 43.3 43.3 90.0
Tidak setuju 2 6.7 6.7 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

61

Universitas Sumatera Utara


Rutin dan tertib dal am administrasi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 6 20.0 20.0 20.0
Setuju 17 56.7 56.7 76.7
Kurang set uju 3 10.0 10.0 86.7
Tidak setuju 1 3.3 3.3 90.0
Sangat t idak setuju 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kemudahan pelayanan yang diberikan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 15 50.0 50.0 50.0
Setuju 11 36.7 36.7 86.7
Kurang setuju 2 6.7 6.7 93.3
Tidak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Penanganan masalah/ gangguan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 5 16.7 16.7 16.7
Setuju 20 66.7 66.7 83.3
Kurang set uju 2 6.7 6.7 90.0
Tidak setuju 1 3.3 3.3 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Shop drawing di ajukan sebelum konstruksi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 18 60.0 60.0 60.0
Kurang set uju 7 23.3 23.3 83.3
Tidak setuju 3 10.0 10.0 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

62

Universitas Sumatera Utara


Kesesuaian l aporan proyek dengan kondisi aktual di lapangan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 14 46.7 46.7 46.7
Setuju 12 40.0 40.0 86.7
Tidak setuju 3 10.0 10.0 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Ketepatan memilih supplier dan subkontraktor

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 15 50.0 50.0 50.0
Setuju 1 3.3 3.3 53.3
Tidak setuju 12 40.0 40.0 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kecepatan menangani masalah (biaya, mutu, waktu, konfli ) yang terjadi di lapangan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 11 36.7 36.7 36.7
Setuju 8 26.7 26.7 63.3
Kurang set uju 9 30.0 30.0 93.3
Tidak setuju 1 3.3 3.3 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kecepatan merespons permintaan pemilik proyek

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 17 56.7 56.7 56.7
Setuju 10 33.3 33.3 90.0
Tidak setuju 1 3.3 3.3 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

63

Universitas Sumatera Utara


Si stem keselamatan dan kesehatan keja (K3) selama masa konstruksi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 17 56.7 56.7 56.7
Setuju 8 26.7 26.7 83.3
Kurang set uju 1 3.3 3.3 86.7
Tidak setuju 2 6.7 6.7 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kemampuan manajer proyek berkomunikasi dengan baik secara verbal dan


tul isan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat setuju 9 30.0 30.0 30.0
Setuju 13 43.3 43.3 73.3
Kurang setuju 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Mengi nfomai kan risiko yang mungkin dapat terjadi selama konstruksi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 7 23.3 23.3 23.3
Setuju 19 63.3 63.3 86.7
Kurang set uju 1 3.3 3.3 90.0
Tidak setuju 1 3.3 3.3 93.3
Sangat t idak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Komunikasi yang terintegrassi antara kontraktor, subkontraktor dan supplier

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 21 70.0 70.0 70.0
Kurang set uju 7 23.3 23.3 93.3
Tidak setuju 1 3.3 3.3 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

64

Universitas Sumatera Utara


Penanganan keamanan / sosialisasi di lingkungan proyek

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 24 80.0 80.0 80.0
Kurang setuju 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Minimnya pengerj aan ulang selama pelaksanaan proyek

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 16 53.3 53.3 53.3
Kurang set uju 13 43.3 43.3 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Struktur organisasi pengelola proyek yang lengkap

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 21 70.0 70.0 70.0
Kurang setuju 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

SDM yang berkompeten dan berkuali tas

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 18 60.0 60.0 60.0
Kurang setuju 10 33.3 33.3 93.3
Tidak setuju 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Memperhatikan masalah li ngkungan dalam proses konstruksi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 10 33.3 33.3 33.3
Kurang set uju 18 60.0 60.0 93.3
Tidak setuju 1 3.3 3.3 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

65

Universitas Sumatera Utara


Ketepatan metode kerja konstruksi yang digunakan

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat set uju 5 16.7 16.7 16.7
Setuju 14 46.7 46.7 63.3
Kurang set uju 9 30.0 30.0 93.3
Tidak setuju 1 3.3 3.3 96.7
Sangat t idak setuju 1 3.3 3.3 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kebersi han di lapangan selama masa konstruksi

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 7 23.3 23.3 23.3
Kurang setuju 15 50.0 50.0 73.3
Tidak setuju 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

Pengawasan dan pegnendali an proyek dilakukan secara teratur


menurut jadwal

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4.00 21 70.0 70.0 70.0
3.00 9 30.0 30.0 100.0
Total 30 100.0 100.0

Kinerja Kontraktor

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 10 33.3 33.3 33.3
Cukup 12 40.0 40.0 73.3
Kurang 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0

66

Universitas Sumatera Utara


Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
v ariables in the procedure.

Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.934 26

67

Universitas Sumatera Utara


Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
Kiner1 75.4667 189.913 .389 .934
Kiner2 75.3333 181.057 .667 .931
Kiner3 75.3333 182.023 .617 .931
Kiner4 75.5667 185.840 .559 .932
Kiner5 75.6000 184.800 .499 .933
Kiner6 75.6667 177.402 .603 .931
Kiner7 75.5333 177.913 .634 .931
Kiner8 75.6333 173.206 .726 .929
Kiner9 75.6000 182.800 .605 .932
Kiner10 75.6333 184.792 .482 .933
Kiner11 75.6667 177.402 .603 .931
Kiner12 75.5333 177.913 .662 .931
Kiner13 75.6333 173.206 .726 .929
Kiner14 75.6333 181.206 .715 .930
Kiner15 75.8000 183.200 .495 .933
Kiner16 75.6333 175.206 .726 .929
Kiner17 75.9000 181.128 .439 .934
Kiner18 75.5000 189.293 .468 .934
Kiner19 75.7667 181.357 .591 .932
Kiner20 75.6333 181.551 .474 .933
kiner21 75.7333 184.133 .368 .935
Kiner22 75.6000 184.800 .499 .933
Kiner23 75.6667 177.402 .603 .931
Kiner24 75.5333 177.913 .634 .931
Kiner25 75.6333 173.206 .726 .929
Kiner26 75.6000 182.800 .605 .932

68

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai