Disusun Oleh:
VINCE YAMOTAROMA ZENDRATO
12 0404 096
Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
VINCE YAMOTAROMA ZENDRATO
12 0404 096
ABSTRAK
Pada umumnya proyek dibatasi oleh waktu, biaya, dan sumber daya.
Sumber daya sendiri terdiri dari material, peralatan dan tenaga kerja. Khusus
untuk tenaga kerja, sumber daya ini tidak dapat ditimbun atau disimpan sehingga
dapat digunakan ketika dibutuhkan. Sehingga pengelolaan tenaga kerja menjadi
sangat menentukan berdasarkan pertimbangan tersebut. Masalah yang paling
sering terjadi dalam manajemen tenaga kerja adalah fluktuasi.
Penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan fluktuasi tenaga kerja di
dalam suatu proyek, sehingga didapatkan histogram tenaga kerja yang paling
optimal. Penelitian ini menggunkan metode Resource Leveling untuk
mendapatkan fluktuasi tenaga kerja yang lebih optimal dibandingkan dengan
perencanaan awal pada proyek. Microsoft Project akan digunakan pada penelitian
ini untuk membantu analisis, perhitungan, dan pengelolaan data tenaga kerja pada
proyek.
Dari hasil penelitian ini, metode Resource Leveling dengan bantuan
Microsoft Project dapat diterapakan dengan efisien dan efektif. Dengan
memanfaatkan float atau slack yang tersedia hubungan jaringa kerja dapat diatur
sedemikian rupa sehingga diperoleh pengelolaan tenaga kerja yang optimal jika
dibandingkan dengan perencanaan awal. Selain itu, setelah penerapan metode
Resource Leveling diperoleh waktu dapat sepersingkat sebanyak 20 hari dan
grafik histogram tenaga kerja yang lebih teratur.
Kata kunci : tenaga kerja, fluktuasi, Resource Leveling, mircrosoft Project, Float
atau Slack.
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik
Sipil bidang studi Manajemen Konstruksi Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara, dengan judul:
Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas
dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa
pihak yang berperan penting yaitu:
1. Terutama kepada kedua orang tua saya, Ayahanda Boi’olifu Zendrato dan
Ibunda Musimriang Zendrato serta kepada Adik saya Juang Zendrato yang
telah memberikan dukungan penuh, nasehat, motivasi serta mendoakan saya
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, ST dan Bapak Indra Jaya, ST.,MT sebagai
Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar memberi bimbingan, saran, dan
dukungan dalam bentuk waktu dan pemikiran untuk menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
3. Bapak Medis Surbakti, S.T., M.T, Ph.D sebagai Ketua Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. M. Ridwan Anas, S.T., M.T sebagai Sekretaris Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan memberikan
pengajaran kepada Penulis selama menempuh masa studi di Departemen
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh Pegawai Administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan kepada Penulis
selama menempuh masa studi di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara.
7. Buat David, Garry, Toman, dan Hasrat yang membantu dalam pengambilan
data.
8. Teman – teman seperjuangan dikampus Albert, Rajamin, David, Sanggam
Marsada, Vince, Rickson, Saptino, Nakkok, Doly, dan seluruh teman- teman
stambuk 2012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimah kasih buat
kebersamaan yang selama ini baik diperkulihan maupun dipertemanan yang
luar biasa, semoga kita semua sukses selalu.
ii
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
(Vince Zendrato)
12 0404 096
iii
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................3
1.4 Batasan Masalah..........................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan..................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................5
2.1 Proyek Konstruksi........................................................................5
2.2 Manajemen Proyek......................................................................6
2.3 Aspek-aspek Dalam Manajemen Proyek.....................................7
2.4 Manajemen Sumber Daya............................................................9
2.4.1 Manajemen Sumber Daya Manusia...............................10
2.4.2 Manajemen Sumber Daya Peralatan..............................11
2.4.3 Manajemen Sumber Daya Material...............................12
2.4.4 Manajemen Sumber Daya Keuangan/Modal.................13
2.5 Optimalisasi Tenaga Kerja.........................................................13
2.6 Penjadwalan Proyek...................................................................15
2.7 Metode Penjadwalan Proyek.....................................................17
2.7.1 Barchart..........................................................................18
2.7.2 Kurva S..........................................................................19
2.7.3 PERT..............................................................................20
2.7.4 CPM...............................................................................22
2.7.5 PDM...............................................................................22
2.8 Alokasi Sumber Daya................................................................23
2.9 Keterbatasan Sumber Daya........................................................25
2.10 Kebutuhan Sumber Daya...........................................................26
2.11 Perataan Sumber Daya...............................................................27
2.12 Grafik Kebutuhan Sumber Daya................................................29
2.13 Penggunaan Microsoft Project...................................................29
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31
3.1 Metode Penelitian......................................................................31
3.2 Metode Pengumpulan Data........................................................31
3.3 Jenis Data dan Sumber Data......................................................32
3.4 Proses Pengolahan Data.............................................................32
3.5 Flow Chart.................................................................................34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN......................................................35
4.1 Analisis Data..............................................................................35
4.1.1 Penyusunan Jaringan Kerja PDM..................................35
iv
4.1.1.1 Mengidentifikasi dan mengelompokkan lingkup
kerja proyek........................................................35
4.1.1.2 Menghitung kebutuhan tenaga kerja berdasarkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
volume dan durasi..............................................37
4.1.1.3 Menentukan hubungan ketergantungan antar
pekerjaan............................................................39
4.1.1.4 Membuat dan menghitung diagram kerja dengan
metode PDM......................................................40
4.1.1.5 Memasukkan data ke dalam
Microsoft Project...............................................40
4.1.2 Histogram Kebutuhan Tenaga Kerja..............................44
4.1.2.1 Diagram jaringan kerja.......................................44
4.1.2.2 Penyusunan histogram tenaga kerja...................45
4.1.2.3 Proses leveling kebutuhan tenaga kerja.............46
4.2 Pembahasan...............................................................................49
4.2.1 Histogram Kebutuhan Tenaga Kerja..............................49
4.2.1.1 Histogram kebutuhan tenaga kerja sebelum
leveling...............................................................49
4.2.1.2 Histogram kebutuhan tenaga kerja setelah
leveling...............................................................49
4.2.2 Perbandingan Histogram Penelitian (Permen PUPR 2016)
dan Histogram perencanaan...........................................50
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................52
5.1 Kesimpulan................................................................................52
5.2 Saran..........................................................................................53
BAB I
Tidak ada gambar
BAB II
Gambar 2.1 Tingkat kebutuhan tenaga kerja pada proyek.....................................11
Gambar 2.2 Kurva S...............................................................................................20
Gambar 2.3 Node kegiatan PDM...........................................................................23
Gambar 2.4 Grafik sumber daya............................................................................24
Gambar 2.5 Grafik-grafik yang baik tenaga kerja.................................................25
BAB III
Tidak ada gambar
BAB IV
Gambar 4.1 Project Information pada Microsoft Project......................................36
Gambar 4.2 Lembar kerja dan pekerjaan-pekerjaan pada proyek..........................41
Gambar 4.3 Network diagram................................................................................42
Gambar 4.4 Lembar kerja sumber daya.................................................................43
Gambar 4.5 Memasukkan sumber daya tenaga kerja.............................................44
Gambar 4.6a Box sebelum diubah..........................................................................44
Gambar 4.6b Box setelah diubah............................................................................45
Gambar 4.7 Histogram pada Microsoft Project.....................................................46
Gambar 4.8 Menampilkan slack............................................................................47
Gambar 4.9 Batas slack pekerjaan.........................................................................47
Gambar 4.10 Split tampilan pada lembar kerja......................................................48
Gambar 4.11 Histogram tenaga kerja perencanaan................................................49
Gambar 4.12 Histogram tenaga kerja setelah leveling...........................................50
Gambar 4.13a Histogram perencanaan awal..........................................................59
Gambar 4.13b Histogram penelitian......................................................................51
BAB V
Tidak ada gambar
vi
10
12
13
15
16
2.7.1 Barchart
Metode yang paling sering digunakan pada proyek konstrusi adalah
metode Barchart. Barchart dikenal juga sebagai Bagan Balok atau Diagram
Batang. Dalam pembuatan Barchart kegiatan-kegiatan diolah pada daerah bagian
kolom vertikal dan waktu diolah pada daerah bagian baris horizontal. Daerah
bagian kanan kolom kegiatan-kegiatan akan mendeskripsikan waktu mulai, waktu
selesai, dan durasi setiap kegiatan. Waktu mulai, waktu selesai, dan durasi setiap
kegiatan ditentukan oleh waktu dan skala waktu yang terdapat pada bagian baris
horizontal di atas. Durasi setiap kegiatan dideskripsikan pada panjang dari balok
yang telah dibuat. Kegiatan-kegiatan ini dibuat berdasarkan urutan atau bagian
dari pelaksanaan proyek (Widiasanti dan Lenggogeni, 2013).
Barchart sering juga disebut sebagai Ganttchart, kerana Barchart pertama
kali ditemukan oleh Henry L. Gantt pada zaman perang dunia pertama, sekitar
tahun 1917. Pada masanya Barchart merupakan metode yang memiliki prosedur
sistematis dan analitis dalam hal perencanaan maupun pengendalian proyek.
Barchart atau Ganttchart memiliki bagan yang mudah dibaca, sederhana, dan
gampang untuk dibuat, sehingga digunakan secara luas dalam dunia proyek
konsruksi. Barchart mudah dalam persiapannya dan bisa digabungkan dengan
metode lain sehingga lebih lengkap untuk digunakan sebagai pengendalian biaya
(Soeharto, 1999).
Selain segi keuntungan, penggunaan Barchart juga memiliki keterbatasan
juga. Hubungan ketergantungan antar pekerjaan tidak dideskripsikan secara
terperinci dalam bagan Barchart. Hal ini dapat mempersulit untuk dapat
18
2.7.2 Kurva S
Kurva S pertama kali dikembangkan oleh Warren T. Hanumm, sehingga
kurva S sering juga disebut sebagai Hanumm Curve. Tujuannya didasarkan pada
pengamatan suatu proyek dari awal mulai proyek hingga selesainya proyek. Kurva
S adalah hasil gambaran dari Barchart yang bertujuan untuk mengamati
perkembangan kemajuan proyek dalam suatu jangka waktu (Widiasanti dan
Lenggogeni, 2013). Menurut Soeharto (1999), kurva S adalah grafik yang dibuat
dengan sumbu vertikal sebagai nilai kumulatif biaya atau penyelesaian kegiatan
dan sumbu horizontal sebagai waktu. Kurva S dapat menunjukkan kemampuan
proyek berdasarkan kegiatan, waktu, dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan
sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegitan proyek. Visualisasi kurva S
memberikan
2.7.3 PERT
Biro proyek khusus angkatan laut Amerika Serikat atau Navy Special
Project Office mengembangkan metode PERT pada tahun 1958. Metode ini
digunakan untuk pengendalian proyek yang besar dan kompleks, yang memiliki
ribuan kontraktor. Pemilik proyek ingin mengetahui apakah milestone dapat
dicapai
20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
atau tidak. Jiki milestone tidak dapat dicapai, seberapa besar penyimpangan yang
dapat terjadi.
PERT atau Program Evaluation and Review Technique secara prinsip
merupakan hubungan ketergantungan antar kegiatan yang dideskripsikan dalam
bentuk diagram jaringan kerja. Dari diagram jaringan kerja ini dapat diketahui
kegiatan yang harus didahulukan dan kegiatan yang harus menunggu selesainya
pekerjaan. Penggunaan metode PERT lebih diunggulkan dalam menghadapi
situasi dimana ketidakpastian durasi waktu kegiatan tinggi. Keadaan seperti ini
sering dihadapi dalam proyek yang benar-benar baru. Metode ini mengasumsikan
bahwa durasi waktu dipengaruhi oleh banyak faktor dan variasi (Soeharto, 1999).
Metode PERT menggunakan tiga angka estimasi. a, kurun waktu
optimistik yaitu waktu paling cepat untuk menyelesaikan suatu kegiatan jika
segala sesuatu lancar. m, kurun waktu paling mungkin yaitu waktu yang paling
sering terjadi dengan kemungkinan paling tinggi. b, kurun waktu pesimistik yaitu
waktu yang paling paling lama jiga segala sesuatu tidak benar-benar lancar dan
mulus.
Hubungan ketergantungan yang logis antar kegiatan merupakan
keunggulan metode PERT dibandingkan dengan Barchart. Dengan keunggulan
ini, kemungkinan proyek dapat dikendalikan dan dikerjakan dengan prosedur yang
jelas semakin besar. Pengaruh yang disebabkan oleh suatu kegiatan proyek yang
terganggu terhadap kegiatan lainnya dapat diketahui dengan metode ini. Tetapi,
meskipun dengan keunggulan ini, metode ini tidak dapat dibaca atau dipahami
oleh semua level manajemen.
PERT khususnya berorientasi pada elemen waktu dari proyek dan
menggunakan estimasi kemungkinan waktu yang dibutuhkan dalam sebuah
aktivitas untuk membantu menentukan kemungkinan proyek dapat diselesaikan
dalam tanggal tertentu. PERT juga dapat mengindentifikasi jalus kritis pada
proyek dimana aktivitasnya tidak dapat ditunda, dan juga dapat mengindikasikan
aktivitas yang memiliki foat dimana aktivitas ini dapat ditunda tanpa harus
memperpanjang waktu penyelesaian proyek (Meredith dan Mantel, 2010).
2.7.5 PDM
Metode PDM petama kali diperkenalkan oleh J.W. Fondahl dari
Universitas Stanford USA, kemudian dikembangkan oleh perusahaan IBM. PDM
merupakan salah satu teknik penjadwalan yang termasuk dalam teknik
penjadwalan yang menggunakan jaringan kerja.
Jaringan kerja pada metode PDM berbentuk segiempat dan anak panah
berfungsi begai penunjuk kegiatan. Metode PDM tidak memerlukan kegiatan
22
Meskipun penerapan metode PDM lebih jelas dan logis, tetapi tetap hanya
jaringan kerja yang dibuat hanya dapat dipahami oleh level manajemen tertentu
saja. Penerapan metode ini sudah sangat populer dan telah dikomputerisasikan
untuk mempermudah penggunaanya.
Jumlah
tenaga
50
40
30
20
10
0
waktu
Jumlah Jumlah
tenaga tenaga
50 50
40 40
30
30
20
10 20
0 10
Waktu 0
Waktu
24
n d
oleh a
25
hubu k
ngan t
antar e
kegiat r
an s
pada e
beber d
apa i
kegiat a
an. a
b. Batas n
an
kondi s
si u
sumb m
er b
daya: e
batas r
an
d
yang
a
diaki
y
batka
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Memprioritaskan pada kegiatan kritis atau mendekati kritis dengan total float
paling rendah, lalu dilakukan penjadwalan terhadap kegiatan tersebut dengan
cara basis kontinyu.
c. Memprioritaskan pada kegiatan yang mempunyai durasi paling pendek, lalu
dilakukan penjadwalan terhadap kegiatan tersebut dengan cara basis
kontinyu.
d. Setelah salah satu dari tiga aturan di atas terpenuhi, dilakukan pada kegiatan
dengan prioritas rendah dengan cara basis terputus, kemudia dilakukan
interupsi oleh kegiatan yang lebih tinggi prioritasnya.
Di dalam proyek dengan sumber daya terbatas, kebutuhan sumber daya
untuk suatu kegiatan tidak boleh melebihi dari yang tingkat kebutuhan yang telah
ditentukan, karena tujuan utamanya bukan tentang kecepatan penyelesaian
proyek, sekalipun proyek harus diselesaikan secepat mungkin. Tujuan utamanya
adalah bagimana mengarahkan proyek dengan pengguanaan sumber daya yang
minimal. Dalam konteks ini, keterlambatan penyelesain proyek harus dapat
ditoleransi dalam pertimbangan terhadap keterbatasan sumber daya yang ada
(Pinto 2007).
Pengoptimalan penjadwalan sumber daya dalam jaringan kerja proyek
merupakan hal yang rumit dan kompleks. Di satu sisi, jaringan kerja direncanakan
seefektif mungkin dengan menerapkan kegiatan-kegiatan dalam rangkaian yang
paralel sehingga penyelesian proyek dapat dipercepat. Tapi di sisi lain,
penyediaan sumber daya yang dibutuhkan menjadi suatu tantangan untuk tujuan
ini. Secara sederhana, hal ini berbicara tentang bagaimana mendapatkan
kombinasi yang optimal antara penjadwalan dan ketersediaan sumber daya (Pinto
2007).
Keterbatasan yang terlalu besar dapat menimbulkan kesulitan pemakaian
kaidah-kaidah yang mendasari penggunaan jaringan kerja. Karena permasalahan
ini, jalur kritis mungkin saja terdapat di jalur yang memiliki keterbatasan sumber
daya yang terparah (Soeharto, 1999).
28
29
30
32
33
MULAI
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
DATA SEKUNDER
RAB
Gambar Kerja
Time Schedule
ANALISA DATA
1. Analisa data untuk input yang diperlukan
2. Pengaplikasian Microsoft Project Professional 2016 berdasarkan data yang didapat
3. Pembuatan jaringan kerja dengan metode PDM
4. Pembuatan histogram tenaga kerja
5. Penerapan Resource Leveling
PEMBAHASAN
SELESAI
34
36
Tabel 4.1 Pekerjaan, Volume, dan Durasi pekerjaan Dinding Penahan Tanah
Sat. Volume Durasi
No. Uraian Pekerjaan
(hari)
2 PEKERJAAN DINDING PENAHAN TANAH
2.1 Pekerjaan Sheet Pile Beton Tipe W600 B 1000, L = 20
m
2.2.1 Pengadaan sheet pile beton tipe W600 B 1000, L = 20 m ls 8,020.00 49
2.2.2 Pemancangan sheet pile beton m 8,020.00 71
2.2.3 Pemotongan kepala sheet pile titik 401.00 113
2.2 Pekerjaan Capping Beam
2.2.1 Beton mutu K-350 m3 669.01 133
2.2.2 Bekisting m2 1,294.83 133
2.2.3 Pembesian ulir kg 56,992.01 107
2.3 Pekerjaan Tiang Pancang Baja Ø 711, t=14 mm
2.3.1 Pengadaan tiang pancang baja Ø 711, t=14 mm, L=56 m ls 1,361,399.20 45
2.3.2 Pekerjaan pemancangan tiang pancang baja miring m 5,656.00 145
2.3.3 Pekerjaan penyambungan tiang pancang baja titik 303.00 145
2.3.4 Pemotongan kepala tiang pancang baja titik 101.00 124
2.3.5 Pengecatan anti karat 5 m m2 2,705.84 49
2.3.6 Splash guard Petrolatum ls 676.46 42
2.3.7 Pekerjaan beton K-350 isian tiang pancang baja m3 48.08 139
2.3.8 Pekerjaan pembesian ulir kg 11,610.57 140
2.3.9 Plat penutup tiang pancang kg 3,484.04 140
37
38
Biaya tenaga kerja, material, dan peralatan yang digunakan tidak ditinjau
karena fokus dari permasalahan dalam penelitian ini hanya pada jumlah sumber
daya yang akan diratakan. Pada umumnya ketika kesimbangan kebutuhan tenaga
kerja dapat ditangani dengan baik maka biaya serta peralatan akan secara otomatis
seimbang. Ini dikarenakan tenaga kerja, material yang digunakan, peralatan, serta
biaya saling berhubungan.
39
41
42
43
44
45
Setiap kegiatan yang tidak kritis akan memiliki garis hitam tebal yang menandakan
banyaknya atau batasan Slack yang tersedia untuk setiap kegiatan tersebut.
47
3. Selanjutnya adalah dengan menggeser kegiatan tidak kritis dalam Float yang
tersedia sehingga memiliki grafik sumber tenaga kerja yang optimal. Untuk
melakukan ini, metode yang digunakan adalah metode Trial and Error, tanpa
melewati batas Float yang tersedia.
48
50
51
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tentang pemerataan tenaga kerja yang berjudul
Penerapan Resource Leveling Untuk Optimisasi Perataan Alokasi Tenaga Kerja
pada proyek Pekerjaan Pembangunan Dinding Penahan Tanah dan Dermaga IKD
3 serta Perbaikan Tanah IKD Pelabuhan Belawan Medan – Sumatera Utara
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode Resource Leveling dalam perencanaan tenaga kerja pada proyek
Pekerjaan Pembangunan Dinding Penahan Tanah dan Dermaga IKD 3 serta
Perbaikan Tanah IKD Pelabuhan Belawan Medan – Sumatera Utara dengan
bantuan software Microsoft Project 2016 sangat efisien dan efektif untuk
diterapkan. Penggunaan software ini dapat melakukan pergesaran waktu
mulai dan waktu selesai suatu kegiatan pekerjaan berdasarkan float atau slack
dalam hubungan jaringan kerja yang telah atur sedemikian rupa sebelumnya.
Dengan bantuan software ini, penjadwalan pada proyek khususnya tenaga
kerja, dapat menghasilkan grafik histogram tenaga kerja yang lebih merata
jika dibandingkan dengan grafik histogram tenaga kerja pada perancanaan
awal. Fluktuasi pada perencanaan awal dapan diminimalkan dengan
menerapkan metode Resource Leveling.
2. Penjadwalan alokasi kebutuhan tenaga kerja pada proyek pada perencanaan
awal membutuhkan waktu penyelesaian proyek hingga 12 Januari 2019.
Sedangkan penjadwalan alokasi kebutuhan tenaga kerja pada proyek setelah
penerapan metode Resource Leveling membutuhkan penyelesaian proyek
hingga 23 Desember 2019. Jadi, pelaksanaan proyek dapat dipersingkat
sebanyak 20 hari dan dengan alokasi tenaga kerja yang lebih optimimal.
3. Optimisasi pemerataan sumber daya tenaga kerja pada proyek dengan
menggunakan bantuan software Microsoft Project 2016 mengubah jaringan
kerja pada perencanaan awal. Setelah penerapan metode Resource Leveling,
grafik penggunaan tanaga kerja lebih teratur dibandingkan dengan time
5.2. Saran
Dari hasil analisis yang diperoleh atas penelitian ini, diberikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif pada penelitian selanjutnya,
metode Resource Leveling dapat diterapkan pada alokasi kebutuhan sember
daya tenaga kerja dan sumber daya meterial serta sumber daya Peralatan.
2. Penelitian selanjutnya dapat membahas mengenai efisiensi biaya dari proses
leveling sumber daya yang berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek.
53
Areros, Christine Friani., dkk. 2014. Perataan Tenaga Kerja Pada Proyek
Menggunakan Microsoft Project 2010. Jurnal Sipil Statik, Vol. 2, No. 3,
Maret 2014.
Ahuja, Hira N. 1994. Project Management Technique in Planning and
Controlling Construction Projects. John Wiley & Sons, Inc. Canada.
Dipohusodo, Istimawan. 1995. Manajemen Proyek dan Konstruksi: Jilid 1 dan 2.
Kanisius.Yogyakarta.
Ervianto, W.I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi Revisi. Penerbit Andi.
Yogyakarta.
Haedar Ali, Tubagus. 1995. Prinsip-prinsip Network Planning. PT. Gramedia:
Jakarta.
Husen, Abrar. 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Kabangnga, Israel Y., R.J.M. Mandagi., & H. Tarore. 2013. Perataan Sumber Daya
Biaya Tenaga Kerja Dengan Menggunakan Program Microsoft
Project 2007. Jurnal Sipil Statik, Vol. 1, No. 8, Juli 2013.
Kelana, Rama Putra. 2010. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia
Dengan Metode Resource Levelling Menggunakan Bantuan Microsoft
Project 2007. Skripsi: Surakarta.
Luthan, Putri Lyna A., & Syafriandi. 2006. Aplikasi Microsoft Project Untuk
Penjadwalan Kerja Proyek Teknik Sipil. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Madcoms. 2005. Mahir dalam 7 Hari Microsoft Project 2003. Penerbit Andi:
Yogyakarta.
Mandey, Jasmin Christy Natalia., dkk. 2013. Perataan Tenaga Kerja
Menggunakan Microsoft Project Pada Pekerjaan Peningkatan Jalan.
Jurnal Sipil Statik, Vol. 1, No. 10, September 2013.
Santoso dan Budi., 2009, Manajemen Proyek (konsep & implementasi). Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek: Dari konseptual sampai Operasional.
Erlangga: Jakarta.
Waluyo, Rudi., & Subrata Aditama. 2017. Pengaruh Resource Levelling
Terhadap Alokasi Ternaga Kerja Pada Proyek Konstruksi. Jurnal Ilmiah
Teknik Sipil, Vol.21 No. 2, 2 Juli 2017.
Widiasanti, Irika., & Lenggogeni. 2013. Manajemen Konstruksi. Bandung:
Penerbit PT REMAJA ROSDAKARYA.