TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
2019
TUGAS AKHIR
Dosen Pembimbing:
Prof. Dr. Ing. Ir. Johannes Tarigan
NIP. 19611231 198811 1 001
Dosen Co – Pembimbing:
Indra Jaya. S. T., M. T.
NIP. 19800630201706 1 001
Disusun Oleh :
2019
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini yang berjudul “Analisis Penerapan Manajemen Waktu Pada
Pemasangan Box Girder (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Layang
Kereta Api)”.
Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas
dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada beberapa pihak yang berperan
penting yaitu :
1. Terutama kepada orang tua saya, Ayahanda Ali Atas dan Ibunda Anita
Syahfitri Harahap, kepada Abang saya Chandra Ali Wardana Nasution
yang telah memberikan dukungan penuh serta mendoakan saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan dukungan dalam bentuk waktu
dan pemikiran menyelesaikan tugas akhir ini
3. Bapak Ir. Medis Surbakti, M.T sebagai Ketua Departemen Teknik Sipil,
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. M. Ridwan Anas, ST.,MT. sebagai Sekretaris Departemen
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah membimbing dan
memberikan pengajaran kepada penulis selama menempuh masa studi di
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Univeristas Sumatera Utara.
6. Seluruh Pegawai Administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan kepada
penulis selama menempuh masa studi di Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
ii
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan tugas akhir ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
iii
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... v
iv
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan Proyek................................... 13
v
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Perkiraan Kurun Waktu.............................................................................. 46
5.2. Saran.............................................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
viii
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Rel kereta api dua lajur ini akan dibuat sepanjang 26 km dengan beberapa
bagian dari rel ditinggikan untuk mencegah kemacetan lalu lintas di Medan. Rel
kereta api baru ini akan mempersingkat waktu perjalanan dari pusat kota Medan
ke Bandara Kuala Namu, yang akan melayani lalu lintas dua arah secara terus-
menerus, dan akan menghemat setidaknya 10 menit dari 30 menit waktu
perjalanan seperti saat ini.
Satu segmen box girder memiliki tinggi 2,4 meter dan lebar 10,3 meter,
dengan berat maksimum 40 ton. Sementara itu, tinggi tipikal span utama adalah
40 m yang membutuhkan 15 segmen untuk satu rentang. Jumlah segmen precast
girder adalah 2.974 buah. Mereka diproduksi oleh pabrik-pabrik sementara milik
Wika Beton di Tembung-Medan dengan menggunakan sistem produksi precast
segment satu jalur.
Karena jembatan dibangun di jalur lalu lintas kereta api yang terkenal
padat, Kontraktor mengadopsi pendekatan inovatif atas instalasi segmen jembatan
untuk struktur bagian atas. Inovasi ini tidak hanya memastikan bahwa proyek
akan selesai sesuai jadwal, tetapi juga menunjukkan penghematan biaya sebagai
hasil pengurangan kompleksitas konstruksi.
1
Universitas Sumatera Utara
menempatkan segmen selanjutnya ke ujung jembatan satunya. Segmen
diposisikan dengan menggunakan launching truss. Sebelum segmen ditempatkan,
launching truss dikaitkan di antara dua dermaga. Kemudian, segmen diangkut
menggunakan low-bed trailer ke span di bawah konstruksi. Setiap segmen
diangkat dan ditempatkan ke posisinya. Setelah semua segmen berada dalam
posisinya, pier segment baru ditempatkan.
Oleh karena itu disini sangat diperlukan suatu manajemen waktu (time
management) yang disamping mempertajam prioritas, juga mengusahakan
peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek JLKA agar dicapai hasil
yang maksimal dari sumber daya yang tersedia semuanya itu untuk mencapai
tujuan dari sebuah proyek konstruksi bangunan yaitu kesuksesan yang memenuhi
kriteria waktu (jadwal), selain juga biaya (anggaran) dan mutu (kualitas)
2
Universitas Sumatera Utara
kontraktor, sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelemahan yang dilakukan
selama ini, yang nantinya dapat menjadi masukan bagi kontraktor, untuk dapat
lebih baik lagi dalam pelaksanaan manajemen waktu suatu proyek konstruksi
Jalan Layang.
3
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian ini dibatasi pada pemasangan box girder saja. Responden yang
akan kami wawancarai yaitu yang mengerti tentang pelaksanaan
manajemen waktu pada pemasanagan box girder diproyek jalan layang
kereta pada perusahaan kontraktor tersebut. Penelitian ini hanya dilakukan
pada proyek pembangunan jalan layang kereta api.
3. Bagi Peneliti
4
Universitas Sumatera Utara
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, manfaat
penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika pembahasan.
Pada bab ini berisi uraian tentang tinjauan teoritis dan berbagai literatur, mengenai
berbagai sistem time management, aspek - aspek manajemen dan pelaksanaan
manajemen waktu yang sebaiknya.
Pada bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber
data, responden atau objek penelitan, sarana penelitian, jadwal penelitian,
kerangka kerja penelitian yang digunakan Pada bab ini berisi tentang jenis
penelitian yang akan dilakukan dan tahap - tahap dalam melakukan penelitian.
Pada bab ini data - data yang telah dikumpulkan, yaitu data berupa hasil
wawancara yang akan dianalisa dengan teori dari studi literatur.
Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap
para responden, baik penelitian melelui wawancara maupun studi literatur.
5
Universitas Sumatera Utara
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pendahuluan
Menentukan Penjadwalan
10
11
12
13
3. Memeriksa kualitas
Dalam memeriksa kualitas sumber daya dan hasil pekerjaan ada
beberapa informasi yang harus diperoleh yaitu :
a) Pencatatan dari macam-macam kualitas sumber daya apa saja yang
diperiksa.
b) Pencatatan dari kualitas pekerjaan apa saja yang diperiksa.
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
D. Adjust Span
1. Setelah stressing span selesai, lepas semua hanger stress bar
pada spreader beam.
2. Naikkan plat temporary bearing ke atas pier. leiakkan sesuai
dengan desain yang sudah disetujui oleh engineer dan konsultan.
33
E. Grouting Tendon
Lakukan grouting tendon dan capping tendon jika semua proses
pekerjaan dalam 1 span sudah selesai.
34
LAUNCHING LG
a. Alat :
1. Waterpass
2. Bak Ukur
3. Benang Pancing (benang ukur)
4. Kuas /roll cat
b. Material :
1. Grease
c. Urutan Kerja :
1. Ukur dahulu elevasi dudukan Front Main Support.kemudian ukur
elevasi dudukan dummy / false segment di pier didepannya. Dari
data akan diperoleh perbedaan elevasi antar pier sehingga dapat
diprediksi seberapa banyak Main Support akan ngejack untuk adjust
level.
2. Setelah LG dalam kondisi seperti drawing dibawah (dalam posisi
sudah siap launching), lepas safety lock pada jack agar jack bisa
bergerak maju.
3. Lakukan launching LG dengan menggunakan jack yang mengunci
ke rel dibawah main girder. Pastikan saat kondisi launching beban
merata. Sewaktu launching, gerakkan perlahan-lahan secara bertahap
35
36
37
38
Responden atau objek penelitian dari studi kasus yang dilakukan adalah
kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan Proyek Pembangunan Jalan Layang
KA Segmen P14-P20, yaitu PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk.
39
40
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Hasil Penelitian
SELESAI
41
42
43
Durasi
No. Item Pekerjaan Satuan Volume
(Hari)
1 P6 - P7 (portal-portal)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 456,1 70
2 P2BJ - P5BJ (pier-pier)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
m3
Diafragma 784,4 35
3 Jacking dan Stressing kg 75,891.6 70
Pemasangan Pot Bearing P2BJ - P5BJ
4 FIX unit 3 35
5 OD1 unit 3 35
6 OD2 unit 3 35
7 MD unit 3 35
8 P7 - P8 (portal-portal)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 456,1 70
9 P1BJ - P2BJ (pier-pier)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 244,8 35
10 Jacking dan Stressing kg 47,541.1 70
Pemasangan Pot Bearing P2BJ - P5BJ
11 FIX unit 1 35
12 OD1 unit 1 35
13 OD2 unit 1 35
14 MD unit 1 35
15 P8 - P13 (portal-portal)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 2,736.8 144
16 Jacking dan Stressing kg 190,999.00 144
17 P14 - P20 (portal-portal)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 2,736.8 133
18 P20 - P22 (pier-portal)
Pekerjaan pengadaan Box Precast
(bentang 40m)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 508,2 56
19 Jacking dan Stressing kg 62,232.30 133
Pemasangan Pot Bearing P20 - P22
20 FIX unit 3 35
21 OD1 unit 3 35
44
44 OD1 unit 2 35
45 OD2 unit 2 35
46 MD unit 2 35
47 P10' - P4' (pier to pier)
Pemasangan Segmen Standar, Deviator,
Diafragma m3 1,368.40 56
48 Jacking dan Stressing kg 88,147.20 56
Pemasangan Pot Bearing P15'-10
49 FIX unit 6 28
50 OD1 unit 6 28
51 OD2 unit 6 28
52 MD unit 6 28
46
47
4.3.4. Analisa
Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap laporan dari hasil
pengukuran dan pencatatan setiap hasil pekerjaan. Hal ini dilakukan penulis untuk
mencegah bila terjadi keterlambatan pada suatu aktivitas, hal itu dapat langsung
diatasi, sehingga diharapkan tidak mempengaruhi jadwal utama yang dibuat pada
penjadwalan proyek. Kegiatan pengukuran dan pencatatan hasil didapat dengan
wawancara dan observasi dilapangan, berikut data-data yang didapatkan :
48
4. Join Segmen
Jika segmen box girder dalam 1 (satu) span sudah terangkat
kemudian melaksanakan pekerjaan joint segment, yaitu menghubungkan
segmen – segmen box girder yang diangkat agar menjadi satu bagian.
Pertama, kegiatan ini dimulai dengan menentukan lebar wet joint (celah
anatara segmen box pertama dengan pier. Bagian ini akan dicor ketika
pekerjaan join segmen selesai. Kedua, melakukan penggabungan segmen –
segmen box girder dengan temporary stressing.
49
5. Stressing
Stressing tendon ini dimaksudkan untuk tranfers gaya yang terjadi
dari segmen span ke pier. Setelah selesai di stressing, lubang tendon ini
grouting. Pekerjaan stressing dimulai install kabel strand kedalam tendon
sesuai dengan perencanaan. Setelah itu kabel strand di stressing. Ada 2
bagian pada saat stressing, bagian yang terkunci dan bagian yang ditarik.
Pada bagian yang dikunci dan ditarik bisa dilakukan pemasangan anchor
block dan wedges. Kemudian bagian yang ditarik dipasangkan hydraulic
jack yang akan menarik kabel strand sampai pada batas kekuatan tertentu,
sedangkan bagian yang dikunci akan menahan tarikan hydraulic jack
Setiap dilakukan stressing, piston pada jack akan memanjang.
Perpanjangan maksimal piston atau elongasi adalah 20 cm. Besaran
stressing yang dilakukan pada tendon dilakukan berdasarkan hasil
perhitungan. Secara umum besarnya tarikan adalah 75% dari kawat baja.
Penarikannya dilakukan secara bertahap sampai batas tarikan
maksimal. Jika langsung dilakukan stressing sampai batas maksimal, dapat
mengakibatkan loss gaya yang besar pada tendon. Selain itu jika langsung
dilakukan penarikan hingga batas maksimal, pertambahan panjang kawat
tidak akan bisa dimonitor oleh piston karna panjang piston maksimal
adalah 20 cm
6. Rilis Span
Setelah selesai semua strand di stressing, tahap selanjutnya adalah
proses rilis. Proses ini meliputi pelesapan spreader beam dari box.
Kemudian LG sliding kearah erection box berikutnya.
50
51
Dari tabel diatas merupakan realisasi pekerjaan dari minggu ke-1 sampai
ke-13 yang dimana didapat dari kurva S, jika diambil rata-rata surplus
mendapatkan 4,549 %. Adapun rumus untuk mendapatkan surplus adalah :
Untuk minggu ke-14 sampai pada minggu ke-25 menggunakan rumus sebagai
berikut :
52
Bobot (%)
Perencanaan
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu
53
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan didapati pihak kontraktor dapat memenuhi aspek-
aspek yang diperlukan dalam manajemen waktu dengan baik, terbukti dengan pihak
kontraktor menyelesaikan pekerjaan pada minggu ke 25. Namun bila dilihat dari Time
Schedule seharusnya pihak kontraktor bisa memberikan dampak lebih dalam hal waktu
penyelesaian pekerjaan untuk mendapatkan keuntungan lebih.
5.2. Saran
Ada beberapa saran yang penulis dapat berikan sehubungan dengan penulisan skripi
ini seperti :
54
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Brandon, Dick H. and Gray, 1970. Max Project Control Standards. New York :
Brandon/System Press.
MINGGU KE -
NO URAIAN PEKERJAAN SAT JUMLAH HARGA BOBOT 02/07/2018 09/07/2018 16/07/2018 23/07/2018 30/07/2018 06/08/2018 13/08/2018 20/08/2018 27/08/2018 03/09/2018 10/09/2018 17/09/2018 24/09/2018 01/10/2018 08/10/2018 15/10/2018 22/10/2018 29/10/2018 05/11/2018 12/11/2018 19/11/2018 26/11/2018 03/12/2018 10/12/2018 17/12/2018 24/12/2018 KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NO URAIAN PEKERJAAN SAT JUMLAH HARGA BOBOT 02/07/2018 09/07/2018 16/07/2018 23/07/2018 30/07/2018 06/08/2018 13/08/2018 20/08/2018 27/08/2018 03/09/2018 10/09/2018 17/09/2018 24/09/2018 01/10/2018 08/10/2018 15/10/2018 22/10/2018 29/10/2018 05/11/2018 12/11/2018 19/11/2018 26/11/2018 03/12/2018 10/12/2018 17/12/2018 24/12/2018 KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
RENCANA 63.711.737.290,00 100,000 0,225 0,725 0,950 0,950 1,592 2,041 2,041 2,041 3,204 2,113 2,966 2,966 3,415 5,562 5,407 7,241 9,636 7,946 8,826 9,482 6,146 2,973 2,907 2,231 1,893 1,893
b RENCANA KOMULATIF 100,00 0,225 0,950 1,900 2,850 4,442 6,482 8,523 10,564 13,768 15,882 18,848 21,813 25,228 30,789 36,197 43,438 53,074 61,020 69,846 79,329 85,474 88,447 91,355 93,586 95,479 97,373
b REALISASI 1,667 3,111 3,022 3,015 2,277 0,687 0,717 2,256 1,310 2,587 1,367 0,231 2,194 10,903 5,402 7,240 9,635 7,947 8,826 9,482 6,146 2,973 2,907 2,231 1,865
REALISASI KOMULATIF 1,667 4,778 7,801 10,816 13,093 13,780 14,498 16,754 18,064 20,649 22,017 22,248 24,442 35,344 40,747 47,987 57,622 65,569 74,395 83,878 90,023 92,996 95,904 98,135 100,000
DEVIASI 1,443 3,828 5,901 7,966 8,651 7,298 5,974 6,190 4,295 4,768 3,169 0,435 -0,786 4,555 4,550 4,549 4,548 4,549 4,549 4,549 4,549 4,549 4,549 4,549 4,521
MINGGU KE -
NO URAIAN PEKERJAAN SAT JUMLAH HARGA BOBOT 02/07/2018 09/07/2018 16/07/2018 23/07/2018 30/07/2018 06/08/2018 13/08/2018 20/08/2018 27/08/2018 03/09/2018 10/09/2018 17/09/2018 24/09/2018 01/10/2018 08/10/2018 15/10/2018 22/10/2018 29/10/2018 05/11/2018 12/11/2018 19/11/2018 26/11/2018 03/12/2018 10/12/2018 17/12/2018 24/12/2018 KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
NO URAIAN PEKERJAAN SAT JUMLAH HARGA BOBOT 02/07/2018 09/07/2018 16/07/2018 23/07/2018 30/07/2018 06/08/2018 13/08/2018 20/08/2018 27/08/2018 03/09/2018 10/09/2018 17/09/2018 24/09/2018 01/10/2018 08/10/2018 15/10/2018 22/10/2018 29/10/2018 05/11/2018 12/11/2018 19/11/2018 26/11/2018 03/12/2018 10/12/2018 17/12/2018 24/12/2018 KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
RENCANA 63.711.737.290,00 100,000 0,225 0,725 0,950 0,950 1,592 2,041 2,041 2,041 3,204 2,113 2,966 2,966 3,415 5,562 5,407 7,241 9,636 7,946 8,826 9,482 6,146 2,973 2,907 2,231 1,893 1,893
b RENCANA KOMULATIF 100,00 0,225 0,950 1,900 2,850 4,442 6,482 8,523 10,564 13,768 15,882 18,848 21,813 25,228 30,789 36,197 43,438 53,074 61,020 69,846 79,329 85,474 88,447 91,355 93,586 95,479 97,373
b REALISASI 1,667 3,111 3,022 3,015 2,277 0,687 0,717 2,256 1,310 2,587 1,367 0,231 2,194
REALISASI KOMULATIF 1,667 4,778 7,801 10,816 13,093 13,780 14,498 16,754 18,064 20,649 22,017 22,248 24,442
DEVIASI 1,443 3,828 5,901 7,966 8,651 7,298 5,974 6,190 4,295 4,768 3,169 0,435 -0,786
MINGGU KE -
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOLUME JUMLAH HARGA BOBOT 02/07/2018 09/07/2018 16/07/2018 23/07/2018 30/07/2018 06/08/2018 13/08/2018 20/08/2018 27/08/2018 03/09/2018 10/09/2018 17/09/2018 24/09/2018 01/10/2018 08/10/2018 15/10/2018 22/10/2018 29/10/2018 05/11/2018 12/11/2018 19/11/2018 26/11/2018 03/12/2018 10/12/2018 17/12/2018 24/12/2018 KET
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26