TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
WILSON WIJAYA
13 0404 068
ABSTRAK
Pada pelaksanaan proyek konstruksi terdapat tiga sasaran yang harus dicapai,
yaitu ketepatan biaya, waktu, dan mutu. Harus diusahakan agar biaya tidak
melebihi anggaran, waktu tidak melampaui jadwal yang telah ditetapkan, dan
mutu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Untuk mencapai ketepatan
biaya dan waktu, produktivitas kerja merupakan hal yang sangat penting.
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu peralatan, material, dan tenaga
kerja. Produktivitas peralatan dapat dihitung dengan mudah berdasarkan
manual/petunjuk pemakaian dan kondisi peralatan, adapun produktivitas tenaga
kerja lebih sulit dipastikan karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Jika
pelaksanaan proyek konstruksi mengalami keterlambatan, pada umumnya
kontraktor akan melakukan percepatan agar jadwal penyelesaian proyek tidak
terlampaui. Percepatan bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
menambah jumlah tenaga kerja pada jam kerja normal (overmanning),
menerapkan jam kerja bergantian (shift work), atau menerapkan jam kerja lembur
(overtime). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka didapat produktivitas
kerja normal pada proyek Rumah Susun Sukaramai adalah sebesar 7,926 ;
produktivitas kerja lembur pada proyek Rumah Susun Sukaramai adalah sebesar
7,80 . Penurunan produktivitas pada kerja lembur berpengaruh terhadap biaya
kenaikan upah tenaga kerja. Kenaikan upah tenaga kerja adalah sebesar 128,57%.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera
Utara.
terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku pembimbing I dan Wakil
2. Bapak Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A., selaku pembimbing II, yang telah
tenaga dan pikiran kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Medis Sejahtera Surbakti, S.T., M.T., PhD, selaku Ketua Departemen
4. Bapak Ir. Indra Jaya Pandia, M.T. selaku Dosen Penguji yang telah
ii
saya.
8. Kepada kedua orangtua penulis yang selalu memberikan doa, kasih sayang,
nasihat, dukungan dan materi yang tiada hentinya sehingga penulis terus
9. Kepada saudara dan saudari penulis yang memberikan dukungan dan hiburan
bagi penulis.
10. Seluruh mahasiswa angkatan 2013 yang telah banyak membantu selama masa
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
Medan, 2018
Penulis
( Wilson Wijaya )
13 0404 068
iii
ABSTRAK ................................................................................................... i
iv
3.1 Umum 39
DAFTAR PUSTAKA
vi
PENDAHULUAN
dicapai, yaitu ketepatan biaya, waktu, dan mutu. Harus diusahakan agar biaya
tidak melebihi anggaran, waktu tidak melampaui jadwal yang telah ditetapkan,
dan mutu sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Untuk mencapai
ketepatan biaya dan waktu, produktivitas kerja merupakan hal yang sangat
penting.
Produktivitas kerja dipengaruhi oleh tiga hal yaitu peralatan, material, dan
proyek tidak terlampaui. Percepatan bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara
lain dengan menambah jumlah tenaga kerja pada jam kerja normal
Menambah tenaga kerja tidak selalu bisa dilakukan, karena tidak mudah
mendapatkan tenaga kerja yang sesuai. Oleh karena itu seringkali diterapkan kerja
lembur dengan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada. Terlebih lagi jika
tenaga kerja berasal dari daerah lain yang jauh sehingga mereka harus tinggal di
pengaruh kerja lembur (overtime) di kota Medan. Seberapa besar pengaruh kerja
secara mendalam terhadap kasus ini. Agar dikemudian hari dapat dipergunakan
oleh pihak lain sebagai acuan dalam menyusun rencana pembangunan suatu
konstruksi.
1. Berapa produktivitas kerja normal dan kerja lembur pada proyek Rumah
Susun Sukaramai ?
2
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Sukaramai
Sukaramai
Sukaramai.
3
Universitas Sumatera Utara
3. Pengukuran hanya dibatasi pada analisa volume kerja, waktu dan upah
kerja.
lapangan.
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
4
Universitas Sumatera Utara
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang didasarkan pada hasil
terjadi.
5
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek
menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam
terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas hubungan fungisional dan hubungan
kerja. Karakteristik proyek konstruksi dapat dipandang dalam tiga dimensi, yaitu
spesifikasi yang ditetapkan, sesuai time schedule, dan sesuai biaya yang
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai
6
Universitas Sumatera Utara
Agar suatu proyek konstruksi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka dibutuhkan adanya suatu manajemen
proyek untuk mengatur dan mengontrol sumber daya yang digunakan dalam
pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Selain itu,
manajemen proyek juga dibutuhkan agar tercapainya suatu efisiensi kerja yang
baik.
satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilannya adalah tenaga
kerja. Secara teoritis, keperluan rata-rata jumlah tenaga kerja dapat dihitung dari
total lingkup kerja proyek yang dinyatakan dalam jam-orang atau bulan-orang
keberadaannya.
7
Universitas Sumatera Utara
3. Potensi yang berfungsi sebagai modal (non material/non financial) di
Dilihat dari bentuk hubungan kerja yang dipakai, maka tenaga kerja
menjadi:
Ikatan kerja yang ada adalah antara perusahaan penyediaan tenaga kerja
(man power supplier) dan kontraktor utama untuk jangka waktu pendek.
menggunakan fisik mereka untuk bekerja di lapangan terbuka dalam cuaca dan
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga
kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang atau jasa baik memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat. Tenaga
kerja adalah orang–orang yang bekerja pada suatu organisasi baik pada instansi
Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya manusia yang menjadi
8
Universitas Sumatera Utara
proyek berubah sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga, jenis
sedang berlangsung.
Tenaga kerja proyek konstruksi adalah tenaga kerja yang bekerja dalam
suatu proyek yang ditugaskan untuk menjalankan suatu kegiatan dalam proyek
konstruksi. Tenaga kerja dalam industri konstruksi merupakan faktor yang sangat
proyek tersebut. Tenaga kerja haruslah benar-benar tenaga kerja yang mempunyai
dan kesiapan akan penyediaan tenaga kerja dari satu jenis pekerjaan ke jenis
pekerjaan lain sesuai dengan waktu dan jadwal pelaksanaan kegiatan itu
dilakukan.
orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Jadi kelompok kerja adalah
melakukan sesuatu yang menghasilkan, baik itu benda atau jasa. Tujuan utama
dari kelompok kerja ini yaitu untuk individu masing-masing dan nantinya hasil
macam:
9
Universitas Sumatera Utara
1. Penyelia atau pengawas, bertugas untuk mengawasi dan mengarahkan
2. Pekerja atau buruh lapangan (craft labour), terdiri dari berbagai macam
tukang yang memiliki keahlian tertentu, seperti : tukang kayu, tukang besi,
konstruksi seperti tukang kayu, tukang besi, tukang batu, tukang alumunium,
satu pekerjaan yang memiliki volume yang besar sehingga membutuhkan pekerja
yang lebih banyak. Pada pekerjaan pasangan bata juga diperlukan keahlian dalam
memastikan bahwa dinding itu lurus horisontal maka diperlukan benang penyipat.
Tali pengukur tegak lurus dipakai untuk menjamin bahwa dinding dibangun
vertikal ke atas. Selain itu dapat juga digunakan penyipat datar (waterpas) sebagai
penggantinya.
10
Universitas Sumatera Utara
Bata dapat juga dipasang mendatar ke samping berupa rangkaian.
pada lapisan yang satu tidak terletak tepat di bawah atau di atas pada lapisan
berikutnya. Bata dapat juga dipasang dengan sisi pendek menghadap ke luar, atau
dengan sisi panjang menghadap ke luar. Adonan semen yang disebut juga spesi,
digunakan untuk melekatkan bata satu dengan yang lain menjadi satu kesatuan,
dengan tebal spesi bisa mencapai 23 mm. Setelah mengeras adonan semen
menyebabkan bata saling mengikat dan dapat membagikan kelebihan tekanan dan
konstruksi batu kali dan batu bata, pelesteran sesuai gambar kerja / gambar detail.
lingkungan kerja.
11
Universitas Sumatera Utara
c. Membuat rencana kerja harian dan mingguan, menghitung
tenaga kerja.
2. Pekerjaan Keramik
yang mempunyai keahlian khusus pasang keramik. Tidak semua tukang bias
memasang keramik dengan baik dan cepat. Cara memasang keramik harus
diperhatikan karena memang tidak semua tukang mempunyai skill atau keahlian
12
Universitas Sumatera Utara
memasang keramik dengan benar. Jika tukang keramik mempunyai skill yang
tinggi secara otomatis akan melakukan metode pemasangan yang benar. Selain
skill dari tukang, jenis material keramik yang digunakan juga sangat berpengaruh.
dibanding dengan tukang lain karena berhubungan dengan estetika interior. Jika
pemasangan keramik dilakukan dengan sistem upah harian ada baiknya tiap hari
kayu. Tukang kayu biasanya bekerja pada mandor (pengawas kerja) pada
pekerjaan-pekerjaan besar karena mereka berurusan dengan proyek itu dari awal.
Tukang kayu selalu menambahkan sesuatu pada peralatan mereka dan selalu
Banyak tukang kayu yang memilih untuk berfokus pada satu bidang saja.
Lainnya akan berfokus pada membuat benda-benda yang tampak sederhana dan
struktural, seperti kusen untuk jendela atau peti kayu untuk pengapalan. Tukang
kayu akhir akan berfokus pada benda-benda yang mendetail dan artistik, seperti
13
Universitas Sumatera Utara
Memakai APD dan Menggunakan APK
Pengecetan
14
Universitas Sumatera Utara
e. Mengawasi Aktivitas Pengecetan antara lain adalah :
pengecetan
rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang digunakan (Ervianto,
2005). Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur
selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material,
(Simanjuntak, 1985).
15
Universitas Sumatera Utara
4. Schonberger (1985) mengatakan bahwa produktivitas merupakan
perbandingan antara standart time dan time available for work atau biasa
kualitas hidup hari ini harus harus lebih baik dari kualitas hari yang lalu,
hari esok harus lebih baik dari hari ini (Saksono, 1998).
perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil, dan juga sebagai
( ) ( )
16
Universitas Sumatera Utara
Pengertian output meliputi volume dan kualitas, sedangkan input
meliputi bahan dan energi, tenaga kerja dan peralatan modal. Jadi dapat dikatakan
1998).
pekerja atau unit kerja perlu dilakukan perhitungan durasi waktu. Dimana
dilakukan di Singapura oleh Low pada tahun 1992. Low mengimpulkan bahwa
1. Buildability
2. Structure of industry
3. Training
5. Foreign labour
17
Universitas Sumatera Utara
6. Standardization
7. Building control
kemangkiran.
kemampuan (ability), sikap (attitude), dan tingkah laku (behaviour) dari para
1. Tingkat keahlian,
18
Universitas Sumatera Utara
5. Sistem intensif,
6. Gaya kepemimpinan.
1. Tingkat upah
(kontraktor).
3. Pendidikan keahlian
Para pekerja yang pernah mengikuti dasar pelatihan khusus (training) atau
pendidikan khusus.
4. Usia pekerja
yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan pekerja yang usia lebih tua
19
Universitas Sumatera Utara
(lanjut) karena pekerja yang usia lebih muda mempunyai tenaga yang
5. Pengadaan barang
Pada saat barang material datang ke lokasi maka pekerjaan para pekerja
6. Cuaca
Pada musim kemarau suhu udara akan meningkat (lebih panas) yang
karena kondisi tanah sehingga tidak dapat dilakukan pengecoran pada saat
berkurang.
7. Jarak material
pekerjaan, karena dengan jarak yang jauh antara material dan tempat
mengangkut material.
Adanya hubungan yang baik dan selaras antara sesama pekerja dan
9. Faktor managerial
20
Universitas Sumatera Utara
Faktor manajerial berpengaruh pada semangat dan gairah para pekerja
(kontraktor).
seperti ketetapan jam mulai dan akhir kerja serta jam istrahat yang tepat.
2. Sarana Pendukung
digolongkan menjadi :
21
Universitas Sumatera Utara
1. Kondisi fisik lapangan dan sarana bantu,
4. Kerja lembur,
22
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan tingkat
masa depan, dan berguna sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis.
adalah pengukuran yang paling sederhana dan mampu menghasilkan tiga ukuran
23
Universitas Sumatera Utara
tunggal (single factor productivity), yaitu menunjukan
keluaran.
input modal dan tenaga kerja yang digunakan. Output bersih (net-
24
Universitas Sumatera Utara
diperlukan. Banyak perusahaan hanya mengukur produktivitas
manusia, maka faktor produksi lainnya menjadi tidak berguna. Maka dari itu
produktivitas kerja karyawan menjadi hal penting dalam kesuksesan suatu proyek.
Input (seperti tenaga kerja, alat, material, dana, dan rancangan) serta
25
Universitas Sumatera Utara
ketidakseimbangan antara input dan output menyebabkan proyek konstruksi
waktu kerja.
bertambah), akan tetapi dikerjakan dalam waktu yang lebih cepat dari
diselesaikan lebih cepat dari waktu yang telah direncanakan. Hal tersebut
(Dipohusodo, 1996).
2. Disiplin kerja
3. Pelatihan
26
Universitas Sumatera Utara
Pelatihan adalah memperoleh pengetahuan tentang pokok persoalan serta
alat yang lebih tahan lama, dan tanggung jawab tenaga kerja lebih besar.
4. Motivasi
memanfaatkan sumber daya manusia (do the right thing) dan meningkatkan
cepat. Waktu pelaksanaan yang cepat ini antara lain mempunyai tujuan untuk
mengejar target pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak kerja atau atas
permintaan dari pemilik (owner) proyek atau karena suatu alasan tertentu. Untuk
27
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan kerja lembur harus diimbangi dengan kesiapan faktor-faktor
penunjangnya antara lain berupa tenaga kerja, material dan alat kerja yang sesuai
Berikut ini adalah pengertian kerja lembur menurut Thomas (2002) dan
yang melebihi 40 jam kerja per minggu atau kerja yang dilakukan untuk
kerja normal.
bekerja per minggu yang melebihi standar jam kerja di suatu daerah
tertentu.
dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas)
jam dalam 1 (satu) minggu dan tidak berlaku apabila lembur dilakukan pada hari
102/MEN/VI/2004, adalah :
1. Waktu kerja yang melebihi 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam
2. Waktu kerja 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu untuk 5 hari
28
Universitas Sumatera Utara
3. Waktu kerja pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi
tertentu yaitu tidak berhak atas upah kerja lembur alasannya karena pekerja
tersebut mendapatkan upah yang tinggi. Pekerja yang termasuk golongan jabatan
dan pengendali jalannya perusahaan dimana waktu kerjanya tidak dapat dibatasi
menurut waktu kerja yang ditetapkan perusahaan sesuai dengan peraturan undang-
1. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam
dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
2. Ketentuan waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
termasuk kerja lembur yang dilakukan pada waktu istirahat mingguan atau
lembur berkewajiban :
29
Universitas Sumatera Utara
1. Membayar upah kerja lembur, memberi kesempatan untuk istirahat
1.400 kalori apabila kerja lembur dilakukan selama 3 (tiga) jam atau lebih.
Pekerja merupakan bagian dari sebuah perusahaan atau badan usaha yang
sebagai seorang pekerja, aturan adalah hal yang mendasar yang wajib kita tahu
sebagai acuan kita untuk dapat melaksanakan kewajiban dan hak secara
Salah satu peraturan yang harus dijelaskan dan dimengerti baik oleh
Banyak masalah yang muncul karena masalah lembur, perhitungan, dasar hukum,
30
Universitas Sumatera Utara
Menurut UU No 13. Tahun 2003, pokok-pokok kerja lembur adalah :
(lima) hari adalah dengan jam kerja 7 jam, sedangkan ada 1 (satu)
2. Waktu kerja tersebut tidak termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.
(Pasal 79)
3. Sehingga apabila ada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja tersebut
4. Ketentuan waktu kerja pada point 1, tidak berlaku pada sektor usaha
5. Pekerja/buruh tidak wajib bekerja pada hari-hari libur resmi (Pasal 85)
hari libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan atau dijalankan secara terus menerus atau pada keadaan lain
85)
31
Universitas Sumatera Utara
7. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh yang melakukan pekerjaan
2. Waktu kerja lembur dapat dilaksanakan paling banyak 3 (tiga) jam dalam
1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu dan tidak
berlaku apabila lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan hari
libur resmi
membayar lembur
4. Karyawan yang masuk dalam golongan jabatan tertentu tidak berhak atas
32
Universitas Sumatera Utara
b. Ada persetujuan tertulis dari pekerja
8. Upah satu jam lembur dihitung dengan rumus upah satu bulan dibagi 173
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 233, ketentuan waktu kerja selama
40 jam/minggu tidak berlaku bagi jenis dan sifat pekerjaan yang dijalankan secara
terus menerus. Jenis-jenis pekerjaan yang diatur dalam payung hukum tersebut
diantaranya :
bersih (PAM), dan penyediaan bahan bakar minyak dan gas bumi
33
Universitas Sumatera Utara
10. Pekerjaan di lembaga konservasi
produksi.
Kerja lembur dapat terjadi atas permintaan pemilik atau dari pihak
kontraktor, tergantung dari situasi dan kondisi dimana proyek itu berada.
34
Universitas Sumatera Utara
6. Adanya kesalahan pelaksanaan.
Upah Kerja Lembur adalah upah yang diterima pekerja atas pekerjaannya
sesuai dengan jumlah waktu kerja lembur. Lembur sendiri berarti jam kerja diluar
dari jam kerja standard yang sudah ditetapkan dan diluar batas normalnya yaitu
40 jam/minggu.
Ketentuan tentang waktu kerja lembur dan upah kerja lembur diatur
dalam Undang –Undang no.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 78 ayat
kerja lembur didasarkan pada upah bulanan dengan cara menghitung upah sejam
35
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Perhitungan Upah Kerja Lembur
1. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari kerja maka upah lembur jam
kerja pertama dibayar 1.5 x upah sejam, untuk setiap jam kerja lembur
2. Bila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan atau hari
libur resmi untuk waktu 6 hari kerja dan 40 jam seminggu maka upah
lembur untuk 7 jam kerja pertama dibayar 2x upah sejam dan jam ke 8
Kalau hari libur resmi jatuh pada kerja terpendek maka upah lembur 5 jam
pertama dibayar 2x upah sejam dan jam ke 6 dibayar 3x upah sejam dan
3. Bila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan/atau hari
libur resmi untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu maka
perhitungan upah kerja lembur untuk 8 jam kerja pertama dibayar 2x upah
sejam, jam kerja ke 9 dibayar 3x upah sejam dan jam kerja ke 10 dan ke
tunjangan tetap. Tetapi jika komponen upah keseluruhan terdiri dari upah pokok,
tunjangan tetap, dan tunjangan tidak tetap dimana upah pokok ditambah tunjangan
tetap kurang dari 75% maka dasar perhitungan upah lembur adalah 75% dari
36
Universitas Sumatera Utara
a. Jika lembur pada hari kerja (Senin-Jumat)
minimum
upah sebulan
upah sebulan
37
Universitas Sumatera Utara
Jam ke-9 s/d Jam ke-10 4 kali upah / jam 1 jam × 4 × ×
upah sebulan
diberikan oleh pengusaha kepada pekerja. Dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
yang diberikan secara tetap untuk pekerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam
satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok tanpa dikaitkan dengan
tingkat kehadiran atau kinerja. Contoh tunjangan tetap adalah tunjangan keluarga,
pekerjaan yang diberikan secara tidak tetap dan dikaitkan dengan kehadiran atau
ini, umumnya hal ini diselesaikan melalui kesepakatan antara pengusaha dan
karyawan.
38
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Umum
Agar proses pengerjaan Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan baik dan efektif
Obyek yang digunakan untuk studi kasus penelitian ini adalah Proyek
Pembangunan Rusunami Medan, dan berikut adalah data umum proyek tersebut :
d. Konsultan Perencana :
Struktur : PT. B
Arsitektur : PT. C
MEP : PT. B
f. Waktu Pelaksanaan : 420 Hari kalender (22 Maret 2017 – 15 Mei 2018)
39
Universitas Sumatera Utara
3.3 Jenis Data Penelitian
Data pada penelitian ini didapatkan secara langsung dari subjek penelitian.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak kontraktor yaitu
Tata urutan dan langkah kerja dalam penyusunan tugas akhir ini adalah :
40
Universitas Sumatera Utara
3.5 Tahapan Penelitian
41
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh Kerja Lembur ( Overtime )
Terhadap Produktivitas Kerja Konstruksi
Pada Rumah Susun Sukaramai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Sekunder :
Data Primer : 1.Data Proyek :
1.Dokumentasi
- Project Schedule
2.Wawancara
- Laporan
Mingguan
2. Data upah
Analisa / Perhitungan
- Produktivitas kerja normal
dan kerja lembur
42
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
Pada bab ini akan diuraikan analisis dan intepretasi hasil berdasarkan data
penelitian, hasil utama, dan hasil tambahan yang turut memperkaya hasil
penelitian.
tenaga pengecoran pada minggu ke-46 (29 Januari 2018 – 04 Februari 2018)
produktivitas pada jam kerja normal (08.00 - 16.00) dan pada jam kerja lembur
(16.00 - 24.00), serta kenaikan upah pekerja yang terjadi selama diterapkannya
Setelah mendapat data dari proyek, maka tahap berikutnya yang dilakukan berupa
43
Universitas Sumatera Utara
⁄
44
Universitas Sumatera Utara
⁄
45
Universitas Sumatera Utara
⁄
46
Universitas Sumatera Utara
⁄
47
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata produktivitas kerja normal :
18
16
14
PRODUKTIVITAS
12
10
8
6
4
2
0
senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu
HARI
48
Universitas Sumatera Utara
Hari Selasa (30 Januari 2018)
49
Universitas Sumatera Utara
Rata-rata penurunan produktivitas :
50
Universitas Sumatera Utara
Hari Sabtu (03 Februari 2018)
Total upah kerja lembur pada minggu ke-46 (29 Januari 2018 – 04 Februari 2018)
51
Universitas Sumatera Utara
Diagram kenaikan upah tenaga kerja :
Kenaikan Upah
300000
250000
200000
UPAH (RP)
150000
100000
50000
0
senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu
HARI
adanya penurunan produktivitas kerja yang terjadi. Hasil ini membuktikan bahwa
hasil yang didapatkan berbanding lurus dengan teori yang ada. Hasil perhitungan
tersebut ditunjukkan lebih jelas pada diagram diatas. Terlihat terdapat penurunan
produktivitas setiap harinya jika dibandingkan antara kerja normal dengan kerja
kenaikan upah. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan
lapangan yang dilakukan peneliti diketahui para pekerja sangat rapi dalam
bersenda gurau ataupun dalam kondisi tidak serius lainnya. Kondisi lapangan
yang juga tidak berantakan, selain itu juga tersedia tempat istirahat didalam lokasi
52
Universitas Sumatera Utara
merokok, dan hampir jarang ditemukan sampah berserakan didalam lapangan.
Pekerja juga diawasi oleh mandor yang bertugas diarea masing-masing, serta
pekerja yang tidak memakai helm didalam lapangan, dan mereka selalu memakai
helm sesuai dengan pekerjaan dan tugas masing-masing. Terdapat pula rambu-
rambu kerja disetiap sudut lapangan, marka-marka bahaya, sampai peta jalur
evakuasi. Tersedia juga papan peraturan yang berisikan peraturan serta sanksi
yang diberikan oleh pihak kontraktor untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh setiap
53
Universitas Sumatera Utara
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil
sebesar .
sebesar .
5.2 Saran
lembur.
pihak ; baik pihak owner, pihak kontraktor maupun bagi pihak pekerja.
54
Universitas Sumatera Utara
Ketenagakerjaan dan Kepmenakertrans No. KEP.102/MEN/IV/2004
55
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
56