Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Penambahan Jam Kerja terhadap Kinerja Tukang

Dalam Proyek Konstruksi


(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Bendungan Kuwil-
Kawangkoan, Sulawesi Utara)

Oleh : Maria Livin – 200218222

Abstrak : Dalam pelaksanaan proyek konstruksi memiliki batas waktu


pelaksanaan (deadline) dan proyek tersebut tentunya harus dapat dirampungkan
sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Untuk menyelesaikan proyek
konstruksi lebih singkat dari jadwal yang telah dibuat maka dibutuhkan adanya
pengendalian proyek. Pengendaliaan proyek yang dimaksudkan dalam hal ini
adalah penambahan jam kerja dengan konsekuensi terjadinya peningkatan biaya
pada proyek. Kinerja tukang dalam proyek konstruksi juga berperan penting
untuk menyelesaikan proyek konstruksi. Kinerja tukang tersebut dapat dihitung
dengan produktivitas tukang dalam pelaksanaan proyek. Dalam penelitian ini
digunakan perhitungan rata-rata produktivitas tukang pada saat jam kerja
normal dan jam kerja lembur. Kemudian dilakukan analisis terhadap biaya yang
dikeluarkan pada jam kerja normal dan saat terjadinya penambahan jam kerja.
Dengan begitu maka akan didapatakan perbandingan produktivitas tukang saat
jam kerja normal dan saat terjadi penambahan jam kerja, serta peningkatan
biaya, agar dapat nantinya didapatkan apakah penambahan jam kerja merupakan
cara yang efektif dan ekonomis untuk mencegah terjadinya keterlambatan proyek
konstruksi.
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam suatu proyek konstruksi terdapat berbagai permasalahan yang akan


ditemui, salah satunya adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Dalam
proses pelaksanaan di proyek konstruksi terjadinya sebuah keterlambatan
salah satu cara untuk menyelesaikan yaitu kontraktor akan sigap dalam
melaksanakan percepatan dengan tujuan yaitu proyek kontraksi tersebut tidak
perlu melewati batas proyek yang telah direncanakan. Percepatan tersebut bisa
dijalankan dengan banyak cara, salah satunya yaitu dengan diadakannya
penambahan dalam jam-jam pekerja.

Kinerja yang dilakukan oleh para tukang merupakan sebuah proses yang
paling utama atau penting dalam tercapainya keberhasilan suatu proyek.
Produktivitas merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mengukur
bagaimana kinerja para tukang. Oleh sebab itu, metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu dengan menganalisis tingkat produktivitas para tukang
yang melaksanakan kerja dalam kurun waktu atau jam kerja normal serta para
tukang ketika mendapatkan jam kerja lembur (jam tambahan).

Menambah jam kerja dengan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada
dianggap menjadi solusi yang praktis untuk mempercepat penyelesaian suatu
proyek konstruksi. Dilihat dari penelitian yang sudah ada atau penelitian
sebelumnya menunjukkan dalam penambahan jam kerja bisa menyebabkan
turunnya produktivitas oleh tukang sehingga bisa menimbulkan kerugian
dalam pembangunan proyek konstruksi. Oleh karena itu penelitian
dilaksanakan dengan tujuan ke depannya bisa mengurangi kerugian yang
terjadi karena penambahan dari jam kerja.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui produktivitas tukang kerja pada jam kerja normal.


2. Mengetahui produktivitas tukang kerja pada jam kerja lembur.
3. Mengetahui besarnya pengaruh dalam penurunan produktivitas oleh
tukang saat jam kerja lembut terhadap biaya kenaikan upah yang diberikan
kepada tenaga kerja.
BAB II

Studi Literatur

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1. Produktivitas Pada Pekerjaan Keramik Di Jam Kerja Normal


dan Jam Kerja Lembur

Penelitian yang dilakukan oleh Sudrajad (2013) merupakan


penelitian yang bertujuan untuk mengetahui produktivitas tukang saat
kerja lembur apabila dibandingkan dengan produktivitas tukang saat jam
kerja normal. Pengambilan data didapatkan dengan cara interview dan
surve langsung di proyek Gedung Laboratorium UII dan proyek Hotel
Eastparc. Hasil analisis menunjukkan rata-rata produktivitas tukang dalam
pengerjaan keramik pada jam kerja lembur mengalami peningkatan
apabila dibandingkan dengan produktivitass tukang saat jam kerja normal.
Maka dapat disumpulkan bahwa tingkat produktivitas tukang saat jam
kerja lembur tidak selalunya menurun dibandingkan produktivitas tukang
saat jam kerja normal.

2.1.2. Analisis Produktivitas Kerja Normal dan Lembur

Sanjaya dan Adihardjo (2016) melakukan penelitian mengenai


Analisis Produktivtas Kerja Normal dan Lembur dengan studi kasus pada
pekerjaan pemasangan bata di pabrik PT. Sinar Sosro. Penelitian ini
dilakukan dengan melakukan perhitungan rata-rata produktivitas tukang
per hari. Dari hasil penelitian, didapat 4 variabel utama yang diperkirakan
mempengaruhi pada produktivitas pengerjaan pemasangan bata yaitu
keterampilan pekerja tang terdiri dari pengalaman kerja, jasmani pekerja
yang terdiri dari status, usia, waktu istirahat, asal tempat para pekerja,
yang terakhir adalah tingkat pendidikan para pekerja.

2.1.3. Penelitian Penambahan Jam Kerja Empat Jam dan Sistem


Shift Kerja Dalam Percepatan Proyek
Ridwan (2020) melakukan penelitian yang menganalisis percepatan
durasi pada proyek pembangunan Gedung RSUB Malang, dengan
alternatif pertambahan jam kerja empat jam dan sistem shift kerja. Dalam
penelitian ini didapatkan total anggaran biaya proyek dalam kondisi
crashing lebih mahal 0,82% dibandingkan pada saat kondisi normal,
sedangkan total biaya anggaran proyek dlam kondisi sesudah crashing
lebih murah 0,47% dibandingkan pada saat kondisi normal. Dari hasil ini
maka disimmpulkan bahwa dengan penerapan sistem shift kerja menjadi
opsi yang lebih efektif dan ekonomis saat crashing.

2.1.4. Peninjauan Biaya dan Waktu Proyek dengan Metode


Perbandingan Antara Pertambahan Jam Kerja dan
Pertambahan Tenaga Kerja

Wibowo dkk (2016) melakukan penelitian pada proyek pekerjaan


peningkatan jalan Siluk-Kretek. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
perhitungan ketika ada pertambahan jam kerja dan tenaga kerja terhadap
kebutuhan biaya dan waktu pelaksanaan proyek, dan juga untuk
mendapatkan hasi perbandingan antara biaya denda ketikda dilakukan
penambahan jam dan tenaga kerja.

Data untuk penelititian di dapatkan dari kontraktor pelaksana dan


di penganalisian dilakukan menggunakan program MS Project dengan
metode time cost trade off. Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian
ini adalah bahwa biaya yang dikeluarkan untuk percepatan durasi
pelaksanaan proyek dengan menambah jam lembur dan tenaga kerja
menjadi lebih sedikit daripada biaya yang dihabiskan jika terjadi
ketelambatan pada proyek.

2.1.5. Penerapan Metode Shift Kerja Pada Percepata Pekerjaan


Struktur

Nugroho (2019) melakukan penelitinan dengan mengambil studi


kasus proyek pembangunan pada Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten
Kulon Progo. Penelitian ini dilakukan untuk menganalsisis penambahan
jam kerja dengan metode shift untuk percepatan proyek khususnya pada
pekerjaan struktur. Penelitian ini menggunakan MS Project dalam
membuat jadwal setelah itu dilakukan perhitungan pertambahan jam kerja
yang ada, kemudian biaya normal dan percepatannya di analisa. Dari
penelitian ini didapatkan bahwa biaya langsung (direct cost) pada durasi
normal lebih besar dari biaya normal. Sedangkan, penurunan didapatkan
pada biaya tidak langsung (indirect cost) untuk durasi normal.

2.1.6. Penggunaan Jam Kerja Lembur Optimum dalam Percepatan


Proyek

Nugroho (2019) melakukan penelitian untuk menganalisis


pertambahan jam kerja lembur optimum memakai metode crashing. Pada
penelitian ini digunakan metode Time Cost Trade Off, Precedence
Diagram Method (PDM),dan software MS Project yang bertujuan
menentukan aktivitas-aktivitas yang ada pada jalur kritis. Kegiatan pada
jalur kritis tersebut nantinya di analisis dengan menggunakan penambahan
jam kerja. Dari hasil penelitian di dapatkan 90,9% efektifitas unutk 1 jam
kerja lembur, 87,1% untuk 2 jam kerja lembur, dan 83,7% untuk 3 jam
kerja lembur. Kesimpulan yang di dapatkan adalah durasi proyek dapat di
percepat sebanyak 91 hari atau 9% dengan menggunakan jam kerja
lembur optimum.

2.1.7. Analisis Biaya dan Waktu dengan Metode Crashing

Khinasih (2018) mlelakukan penelitian dengan studi kasus proyek


yang pelaksanaanya mengalami keterlamabtan yaitu proyek pembangunan
rumah sakit UII. Penlitian ini dilakukan untuk memproleh data biaya dan
waktu yang dibutuhkan jika adanya percepatan dan mengetahui
perbandingan biaya dan waktu proyek yang optimum jika dilakukan
pertambahan jam kerja. Penggunaan data pada penilitian ini adalah data
sekunder berupa jadwal pelaksanaan proyek, laporan mingguan pada
proyek, rencana anggaran biaya, dan jumlah tenaga kerja. Setelah itu,
dilakukan peninjauan terhadap data untuk mendapatkan biaya dan waktu
yang ada jika dilakukan pertambahan tenaga dan jam kerja.
2.1.8. Analisis Penambahan Biaya yang Optimum untuk
Mempercepat Waktu Proyek

Penelitian yang dilakukan oleh Lumbanbatu dan Syahrizal (2011)


bertujuan mengetahui besar biaya yang dikeluarkan dan jumlah waktu
yang bisa dipercepat secara optimum. Critical Path Method menjadi
metode yang dipilih dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini
didapatkan bahwa terjadi pertambahan biaya seitar 41 juta rupiah dengan
percepatan waktu sebanyak 16 hari untuk penambahan 1 jam kerja lembur,
untuk penambahan 3 jam kerja lembur pertambahan biaya sekitar 204 juta
dengan percepatan waktunya sebanyak 45 hari, sedangkan untuk 4 jam
kerja lembur pertambahan biaya yang ada sekitar 297 juta dengan waktu
yang dipercepatany sebanyak 56 hari,

2.1.9. Penggunan Metode Shift Terhadap Biaya dan Waktu Pada


Crashing

Antika (2018) melakukan penelitian ini dengan studi kasus proyek


Rumah sakit Palang Biru Kutuarjo. Penelitian ini menggunakan metode
shift untuk melakukan analisis perhitungan biaya dan waktu. Analisis
percepatan waktu yang dipakai dalam penelitian ini berfokus pada metode
shift. Jumlah durasi shift yang dibutuhkan akan didapatkan dengan
perhitungan tersebut sesuai dengan volume kebutuhan pada proyek. Dari
penelitian ini didapatkan bahwa rencan durasi proyek yang pada mulanya
264 hari kerja menjadi 209 kerja, maka proyek mengalami percepatan
sebanyak 55 hari. Jadi, disimpulkan bahwa proyek mengalami penurunan
sebesar 20,8% dari perencanaan awal.

2.1.10. Optimalisasi Pelaksanaan Proyek

Irawan (2015) melakukan penelitian dengan pengoptimalan


pelaksanaan proyek dengan menggunakan metode Precedence Diagram
Method pada proyek pembangunan Kost Exclusive Maleo Swakarya.
Dalam pelaksanaan proyek terjadi kendala untuk penentuan waktu
pengerjaan proyek dengan biaya yang optimum. Oleh sebab itu, perlu
adanya sebuah cara untuk manajemen biaya dan waktu yang baik tanpa
mengurangi hasil kualitas proyek nantinya. Dalam penelitian ini dipakai
metode analisis data menggunakan MS. Project 2007, perhitungan biaya
proyek, dan crash program yang di ambil dari pada kegiatan-kegiatan
kritis yang terpilih. Ada 6 alternatif yang digunakan oleh peneliti dalam
menghitung biaya dan waktu yang optimum. Dari 6 opsi tadi maka
diperoleh untuk waktu pelaksanaan proyek yang paling optimal dan efektif
adalah selama 284 hari kerja dengan perbedaan 13 hari dari waktu normal
dan perbedaan biaya sebesar Rp. 1.365.000,00 .

2.2 Landasan Teori

2.2.1. Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi merupakan sebuah rangkaian dalam kegiatan dimana


kegiatan tersebut terlaksanakan dalam kurun waktu yang pendek. Rangkaian
kegiatan tersebut menyelimuti, memiliki sebuah proses untuk mengolah
sebuah sumber daya dalam proyek agar bisa menghasilkan output berupa
sebuah bangunan. Dalam terjadinya sebuah proses tersebut melibatkan banyak
sekali pihak-pihak yang ikut serta berturun tangan baik secara langsung dan
tidak langsung. Secara karakteristiknya pelaksanaan dalam proyek konstruksi
dapat dilihat dalam tiga dimensi, yaitu meliputi keunikan, terlibatnya beberapa
sumber daya serta, membutuhkan sebuah organisasi. Dalam terlaksanakannya
sebuah proses penyelesaian proyek harus sesuai spesifikasi yang sudah
dirancang dengan sesuai time schedule serta biaya yang sudah dirinci atau
sudah direncanakan dari awal ( Ervianto, 2003). Menurut (Soeharjo , 1995)
sebuah proyek memiliki ciri pokok yaitu:
1. Memiliki tujuan yang bersikap kusus mengenai prodek akhir serta hasil
akhir.
2. Pemberian biaya tepat waktu dalam sasaran jadwal maupun krieria
sebuah proses dlam tercapaiinya sebuah tujuan yang sudah di tentukan.
3. Masih bersikap sementa yaitu terbatasinya oleh penyekesiian dalam
tugas.
4. Jenis maupun intensitas dalam berlangsunya sebuah kegiatan dapat
diubah menjadi sebuah proyek berlangsung.

Agar terciptanya sebuah proyek dalam kontruksi yang sehingga bisa


berlangsung dengan lancar serta sesai dengan tujuan yang sudah ditetapkan
sehingga perlu adanya menegemen proyek guna untuk mengukur serta
mengintrol sumber daya digunakan denganterwujudnya sebuah proyek.
Menururt (Ervianto, 2005) menegemen sebuah proyek melaluin sebuahu.
perencanaan, plaksanan, Pengendalian serta koordinasi. Sebuah proyek dari
awal (gagasan) hingaag bisa berkhirnya sebuah proyek dengan tujuan agar
proyek mengalami pelaksanaan dengan tepat waktu, tempat dalam biaya dan
temmpat secara mutu.

2.2.2. Pengertian Tenaga Kerja

Menurut Soeharto (1995) dalam terselenggaranya sebuah proyek salah satu


faktor keberhasilan yaitu tenaga kerja. Dalam Pembangunan sebuah proyek
pengiraan jumlah tenaga kerja sangat perlu. dengan mengkonversikan lingkup
dari sebuah proyek mulai dari jumlah jam per orang acuan dalam menentukan
banyaknya tenaga kerja. Secara teoritis, tenaga kerja dapat dihitung secara
rata-rata yaitu mulai total dalam lingkup yang dinyatakan dengan jam-orang
maupun bulan-orang serta dibagi dengan lama pelaksanaan dilakukan.
Menurut (Handoko, 1984) Tenaga kerja merupakan sumber daya manusia
sehingga tenafa kerja memiliki pengertian sebagai berikut:

1. Manusia bekerja dalam sebuah lingkungan organisisi (biasa disebut juga


dengan pekerja atau kariyawan)
2. Mewujudkan keberadapan merupakan sebuah potensi manusiawi yang
digunakan untuk menggerakkan organisai

Ekasistensi organisasi dapat terwujudkan melalui potensi diamana potensi


merupakan sebuah modal (non material or non financial) dalam sebuah
organisasi.

2.2.3. Produktivitas Tenaga Kerja


Produktivitas tenaga kerja dalam konstruksi merupakan fungsi dari
berbagai faktor yang berbeda dari setiap proyek konstruksi yang terkendali
dan tidak terkendali (Ghoddousi, 2015). Dengan mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja konstruksi, baik faktor
yang memberikan dampak positif maupun negatif akan meningkatkan
produktivitas (Nasirzadeh, 2013). Ghoddousi (2015) Mengidentifikasi 5 faktor
yang mempengaruhi produktivitas konstruksi dalam proyek pengolahan air
limbah di Amerika Serikat Selatan; keterampilan dan pengalaman tenaga
kerja, perencanaan kerja, motivasi pekerja dan ketersediaan material. Studi ini
menemukan bahwa keterampilan dan pengalaman tenaga kerja adalah faktor
yang paling efektif pada produktivitas konstruksi di proyek pengolahan air
limbah (Mojahed, 2008).

Sementara itu, beberapa penelitian di Turki bertujuan untuk mengetahui


faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja konstruksi di
Turki. 82 perusahaan konstruksi di Turki terlibat dalam pengisian kuesioner.
Berdasarkan studi literatur, 37 faktor ditentukan dan dikategorikan menjadi 4
faktor, yaitu faktor organisasi, ekonomi, fisik, dan sosiofisiologis. Selanjutnya
dengan menggunakan analisis statistik indeks kepentingan relatif diperoleh 10
faktor yang paling berpengaruh. Mereka adalah kualitas manajemen situs,
manajemen material, pembayaran tepat waktu, alur kerja sistematis,
pengawasan, tata letak situs, disiplin kerja, jumlah gaji, pendidikan kerja,
pelatihan, dan bekerja dalam kegiatan serupa. Selain itu, Kazaz (2008)
diidentifikasi ada 15 faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga
kerja di Iran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi tenaga kerja,
pengambilan keputusan yang buruk, motivasi kerja, tata letak lokasi yang
tepat, dan perencanaan yang tepat merupakan faktor yang paling
mempengaruhi produktivitas tenaga kerja konstruksi di Iran.

2.2.4. Uji T

Uji T yang biasanya disebut uji parsial merupakan pengujian untuk


yang biasanya dilakukan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis
mengenai pengaruh suatu variabel secara terpisah terhadap variable
dependennya. Tahap dalam pengujian ini adalah yang pertama membuat
hipotesis, kemudia tentukan nilai signifikansi ang akan digunakan,
perhitungan nilai t, menentukan t tabel dan df kemudia buat keputusan.
BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Metode Penelitian

3.1.1. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian yan akan digunakan adalah studi kasus


Pembangunan Bendungan Kuwil – Kawangkoan. Adapun data proyek
yang didapat adalah sebagai berikut :
1. Nama Proyek : Bendungan Kuwil-Kawangkoan
2. Nilai Pekerjaan : 1,424 Triliun
3. Waktu Pelaksanaan : Tahun 2016 – 2022
4. Lokasi Proyek : Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara

3.1.2. Data Penelitian


Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder, dimana
data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh dari sumber yang
telah ada. Data-data yang didapatkan untuk penelitian ini mencakup time
schedule, RAB proyek, jumlah tenaga kerja yang ada pada setiap
pekerjaan, volume pekerjaan, dan data biaya upah tenaga kerja.
3.1.3. Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah
menggunakan metode perbandingan. Analisis dilakukan dengan
menggunakan data-data yang telah didapatkan dan perbandingan yang
digunakan adalah perbandingan produktivitas tukang dalam m2/jam saat
jam kerja normal dan saat lembur. Kemudian digunakan perbandingan
biaya upah kerja yang dikeluarkan untuk upah normal tukang dan upah
lembur tukang per jamnya.
Data akan di analisis dengan menggunakan analisis perbandingan
Uji T dimana pengujjiann ini dipakai untuk mengetahui apakah ada
perbedaan yang signifikan terhadap produktivitas tukang saat jam kerja
normal dan lembur. Analisis statistik ini akan menggunakan program
komputer SPSS 20.
3.2 Timeline

3.2.1. Tahapan Penelitian


Berikut adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini:
1. Melakukan identifikasi dan survei lapangan terhadap objek
penelitian.
2. Mengkaji studi literatur yang berhubungan dengan permasalah yang
dibahas.
3. Pengmpulan data-data penelitian berupa time schedule, RAB proyek,
jumlah tenaga kerja yang ada pada setiap pekerjaan, volume
pekerjaan, dan data biaya upah tenaga kerja.
4. Analisa perbandingan produktivitas dan biaya upah pekerja yang
dikeluarkan jam kerja normal.
5. Analisa perbandingan produktivitas dan biaya upah pekerja yang
dikeluarkan jam kerja lembur.
6. Membuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil yang didapatkan.
3.2.2. Bagan Alir Penelitian (flowchart penelitian)
Berikut adalah flowchart penelitian yang dilakukan :
Mulai

Identfikasi dan survei lokasi objek

Studi literatur & metode

Pengumpulan Data :

1. Time Schedule
2. Rencana anggaran biaya proyek
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja untuk setiap pekerjaan
5. Upah tenaga kerja

Tidak

Pengecekan
kelengkapan data

Ya

Pengolahan data dengan


menggunakan metode perbandingan
dan dianalisis dengan uji-T

Pembahasan

Kesimpulan dan saran

Selesai

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian


Daftar Pustaka

Anonim. 2004. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik


Indonesia Nomor 102/MEN/VI/2004 Tentang “Waktu Kerja Lembur Dan
Upah Kerja Lembur”.

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Kontruksi Jilid 2. Yogyakarta :


Kanisius

Ervianto, Wulfram I. 2002. Manajemen Proyek Kontruksi Edisi Pertama.


Yogyakarta : Andi.

Ghoddousi, P., Poorafshar, O., Chileshe, N. & Hosseini, M. R. 2015. Labour


productivity in Iranian construction projects. International Journal of
Productivity and Performance Management 64(6): 811–830.

Herjanto, Eddy. 2003. Manajemen Operasi. Jakarta : Grasindo. Husen, Andrianto.


2011. Manajemen Proyek Edisi I Revisi. Yogyakarta : Andi Offset.

Irawan., 2015, Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan Menggunakan Metode


Jaringan Kerja PDM, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Kazaz A, M. E. and U. S. 2008. Effect of basic motivational factors on


construction workforce productivity in Turkey. Journal of Civil
Engineering and Management 14(2): 95–106.

Khinasih, 2018, Evaluasi Waktu dan Biaya Dengan Metoda Crashing Pada
Proyek Pembangunan Rumah Sakti UII. Tesis. Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.

Lumbanbatu dan Syahrizal. 2011. Analisis Percepetan Waktu Proyek Dengan


Tambahan Biaya Yang Optimum. Departemen Teknik Sipil, Universtitas
Sumatera Utara. Medan

Mojahed, S. & Aghazadeh, F. 2008. Major factors influencing productivity of


water and wastewater treatment plant construction: Evidence from the
deep south USA. International Journal of Project Management 26: 195–
202.
Nasirzadeh, F. & Nojedehi, P. 2013. Dynamic modeling of labor productivity in
construction projects. International Journal of Project Management 31:
903–911.

Nugroho, N. H., & Musyafa’, D. A. 2019. Penerapan Metode Percepatan dengan


Shift Kerja Pada Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten
Kulon Progo. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Nugroho, N. H., & Sumarningsih, T. Analisis Pecepatan Proyek Menggunakan


Metode Crashing Dengan Penambahan Jam Kerja Lembur Optimum
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kecamatan
Kedawung, Sragen). Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Nurhadi, A. 2015. Perbandingan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi pada Jam


Kerja Reguler dan Jam Kerja Lembur pada Pembangunan Gedung
Bertingkat di Surabaya.

Nurhayati. 1997. Manajemen Proyek. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Ridwan, A. (2020). Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing


Dengan Penambahan Jam Kerja Empat Jam dan Sistem Shift Kerja
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung RSUB Malang). Jurnal
Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhan, 11(1), 35–53.
Sanjaya, Vicky dan Adihardjo, Rianto B, 2016, Analisa Produktivitas Kerja
Normal dan Lembur, Journal.
Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional.
Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Sudrajad. 2013. Produktivitas Pekerjaan Keramik Pada Jam Kerja Normal dan
Jam Kerja Lembur. Universitas Islam Indonesia.

Sumarningsih, T. Juli 2014. Pengaruh Kerja Lembur pada Produktivitas Tenaga


Kerja Konstruksi. Jurnal MKTS Vol.20 no.1.

Tamamengka, J. April 2016. Analisis Tenaga Kerja Terhadap Produktivitas Pada


Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Rehabilitasi dan Perluasan Rumah Dinas
Rektor UNSRAT).
Wibowo, Dono Wahyu , 2016, Analisis Biaya dan Waktu Proyek Konstruksi
Dengan Penambahan Jam Kerja (Lembur) Dibandingkan Dengan
Penambahan Tenaga Kerja Menggunakan Metode Time Cost Tride Off,
Journal

Anda mungkin juga menyukai